• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bhineka Karya Tunggulsari Dan Tk Islam Bhakti VIII Wonorejo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bhineka Karya Tunggulsari Dan Tk Islam Bhakti VIII Wonorejo."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perkembangan teknologi yang semakin lama bertambah canggih,

banyak orang yang dimanjakan oleh teknologi modern seperti televisi,

handphone, playstation dan smartphone. Tetapi disisi lain dari

perkembangan teknologi tersebut dapat menimbulkan kerugian terutama

bagi anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Kesan dari perkembangan teknologi modern tidak selamanya berdampak

positif bagi dunia anak-anak. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini,

banyak permainan digital yang berdampak negatif pada anak (Herani,

2013). Hal tersebut akan menyebabkan aktivitas anak akan semakin

berkurang karena anak-anak sibuk dengan gadget, sehingga menimbulkan

perkembangan motorik kasar menjadi terlambat (Herani, 2013).

Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerakan yang

dikendalikan seluruh anggota badan seperti olahraga, permainan

tradisional, permainan bola kecil, meloncat, menendang, melempar yang

mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam melatih

kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (Wicaksono, 2013).

Dibalik dampak negatif yang ditimbulkan akibat perkembangan

teknologi yang semakin canggih, sebenarnya bangsa Indonesia memiliki

banyak permainan tradisional yang mampu meningkatkan perkembangan

(2)

2

Menurut Rahmawati (2009) salah satu permainan tradisional yang

berfungsi untuk meningkatkan aktifitas fisik meloncat adalah permainan

tradisional engklek. Permainan tradisional engklek akan melatih mental,

keseimbangan fisik dan bermanfaat untuk perkembangan motorik kasar

anak usia dini (Abdullah, 2013).

Dari observasi dan wawancara dengan kepala sekolah dan guru di

TK Bhinneka Karya dan TK Islam Bhakti VIII pada bulan Januari 2016

terdapat 50 murid, 75% diketahui murid-murid lebih menyukai permainan

seperti play station, handphone, smartphone dibandingkan permainan

tradisional, 70% kemampuan motorik kasar anak-anak di TK tersebut juga

masih rendah misalnya saat kegiatan diluar kelas anak-anak disuruh

baris-berbaris lalu melemparkan bola ke keranjang tetapi anak-anak banyak

yang belum bisa melakukannya dengan baik. Saat kegiatan dihari sabtu

yaitu kegiatan senam banyak anak-anak yang belum bisa melakukan

gerakan senam dengan baik, dan saat kegiatan meloncat dengan satu kaki

banyak juga yang belum bisa melakukan karena belum mempunyai

keseimbangan tubuh yang baik.

Berdasarkan uraian diatas sesuai observasi dan wawancara, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan ingin membuktikan

apakah ada pengaruh permainan tradisional engklek terhadap

(3)

3

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah diuraikan maka rumusan masalah

dalam penelitian adalah “Apakah ada pengaruh permainan tradisional

engklek terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari penelitian sebagai berikut :

a. Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui pentingnya stimulasi motorik pada anak usia

dini.

2. Untuk melestarikan permainan tradisional engklek .

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui peranan penting tentang permainan tradisional

engklek terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.

3. Untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan motorik kasar

anak usia 5-6 tahun.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

a. Dapat mengembangan ilmu fisioterapi khususnya tentang pediatri.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu fisioterapi pediatri terhadap

anak-anak usia dini.

c. Dapat menambah wawasan tentang ilmu fisioterapi pediatri dan

(4)

4

2. Bagi Taman Kanak-Kanak

a. Meningkatkan kwalitas pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK).

b. Memberi sumbangan ilmu yang positif kepada Taman

Kanak-Kanak (TK) dan sebagai perbaikan pembelajaran.

3. Bagi Anak Didik

a. Menghilangkan kejenuhan bagi para murid saat belajar di sekolah.

b. Memberikan suasana yang ceria dalam sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Gaya baju Rina dan Dion mengikuti standar baju perkuliahan (berkerah, bersepatu, rapi). Selain Rina dan Dion, terdapat pula karakter mentor , yaitu karakter yang

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya melalui metode karyawisata dapat meningkatkan pemahaman konsep

Penelitian ini mendukung dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti Kartika Wahyu (2011) pada anggota PERSADIA Ciputat Jaya juga terkait pada efek senam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang

Secara sederhana menurut Robert Duron, berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai ³ the ability to analyze and evaluate information ´ yaitu kemampuan untuk

Kedua, studi do- kumenter ( documenter study ), untuk mem- peroleh data sekunder yang berhubungan dengan masalah penelitian diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

Sebelum mengaitkan pendidikan islam dengan disiplin postkolonial, menarik kiranya mengutip pendapat Mustafied (2013) dalam mengelompokkan perkembangan historis