• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 12 akuntansi transaksi ijarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "bab 12 akuntansi transaksi ijarah"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI PERBANKAN

SYARIAH: Teori dan Praktik

Kontemporer

Yaya R., Martawiredja A.E.,

Abdurahim A. (2009). Salemba

BAB 12

BAB 12

AKUNTANSI TRANSAKSI

AKUNTANSI TRANSAKSI

(2)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN

12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN

Ijarah dan ijarah Muntahiyah Bit tamlik (IMBT) merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan oleh syariah. Akad ijarah merupakan akad yang memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (maanfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang.

Bagi bank syariah, transaksi ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan jenis akad lainnya yaitu:

1.Dibandingkan dengan akad murabahah, akad ijarah lebih

fleksibel dalam hal objek transaksi.

2.Dibandingkan dengan investasi, akad ijarah mengandung resiko

(3)

12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN 12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN

PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN TRANSAKSI PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN TRANSAKSI IMBT

IMBT

12.2.1. Ketentuan syar’I Transaksi Ijarah dan Transaksi IMBT

Berdasarkan terminologi, Ijarah adalah pemindahkan kepemilikan fasilitas dengan imbalan. Penyewaan dalam sudut pandang islam meliputi dua hal yaitu;

1. Penyewaan terhadap potensi atau sumber daya manusia

2. Penyewaan terhadap suatu fasilitas

(4)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah 12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah

Rukun transaksi ijarah meliputi (a) transaktor yakni penyewa Rukun transaksi ijarah meliputi (a) transaktor yakni penyewa dan pemberi sewa, (b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang dan pemberi sewa, (b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang sewa; dan (3) ijab dan kabul menunjukkan searah terima, baik sewa; dan (3) ijab dan kabul menunjukkan searah terima, baik berupa ucapan atau perbuatan.

berupa ucapan atau perbuatan. a. Transaktor

Transaktor terdiri atas penyewa (nasabah) dan pemberi sewa (bank syariah). Kedua transaktor disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain yang sejenis. Impilikasi perjanjian sewa kepada bank syariah sebagai penyewa adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan aset yang disewakan

b. Menanggung biaya pemeliharaan aset

c. Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan Adapun kewajiban nasabah sebagai penyewa adalah:

a. Membayar sewa dan bertanggungjawab untuk menjaga keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai kontrak.

b. Menanggung biaya pemeliharaan yang sifatnya ringan (tidak materiil).

(5)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

b

b. . Objek ijarahObjek ijarah

Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan manfaat dari penggunaan aset.

manfaat dari penggunaan aset.

Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut: Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut: 1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan 1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan barang dan jasa.

barang dan jasa.

2. Mafaat barang harus bisa dinilai dan dapat 2. Mafaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam

dilaksanakan dalam kontrak. kontrak. 3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan). 3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan).

4. Kesanggupan memenuhi maanfaat harus nyata dan 4. Kesanggupan memenuhi maanfaat harus nyata dan sesuai dengan

sesuai dengan syariah. syariah.

5. Manfaat harus dikenali secara spesifit sedemikian 5. Manfaat harus dikenali secara spesifit sedemikian rupa untuk

rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang menghilangkan ketidaktahuan yang akan mengakibatkan sengketa.

akan mengakibatkan sengketa.

6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas 6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas termasuk

termasuk jangka waktunya. jangka waktunya.

7. sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar 7. sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar kepada LKS

kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. sebagai pembayaran manfaat. 8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat 8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam

(6)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

c. Ijab dan kabul c. Ijab dan kabul

Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan peryataan dari kedua

Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan peryataan dari kedua

belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari pemilik

belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari pemilik

aset (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa

aset (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa

(nasabah).

(nasabah).

12.2.3. Rukun Transaksi IMBT 12.2.3. Rukun Transaksi IMBT

Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002, disebutkan bahwa pihak

Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002, disebutkan bahwa pihak

yang melakukan transaksi IMBT harus melaksanakan akad ijarah

yang melakukan transaksi IMBT harus melaksanakan akad ijarah

terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku

terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku

semua rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad perjanjian

semua rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad perjanjian

IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya

IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya

pelaksanaan akad pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli

pelaksanaan akad pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli

atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.

atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.

12.2.4.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa 12.2.4.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa

Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang

Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang

diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah

diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah

dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan

dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan

akad ijarah, pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan

akad ijarah, pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan

menggunakan akad ijarah atau kafalah.

(7)

12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT 12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT Untuk menguji kesesuaian transaksi ijrah dan IMBT yang Untuk menguji kesesuaian transaksi ijrah dan IMBT yang dilakukan bank dengan fatwa dewan DSN, DPS suatu dilakukan bank dengan fatwa dewan DSN, DPS suatu bank syariah akan melakukan pengawasan syariah. bank syariah akan melakukan pengawasan syariah. Menurut bank Indonesia, pengawasan tersebut antara Menurut bank Indonesia, pengawasan tersebut antara lain berupa:

lain berupa:

a. Memastikan penyaluran dana beredasarkan prinsip ijarah

tidak dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah;

b. Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam

IMBT dilakukan setelah akad ijarah selesai, dan dalam akad ijarah, janji (wa’ad) untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat berakhirnya akad ijarah;

c. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk

multijasa menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fawa yang berlaku tentang multijasa dan ketentuan lainnya antara lain ketentuan standard akad;

d. Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan

(8)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Skema transaksi istishna’ ditunjukan pada gambar 11.1. Skema transaksi istishna’ ditunjukan pada gambar 11.1.

Transaksi dilakukan dengan alur sebagai berikut: Transaksi dilakukan dengan alur sebagai berikut:

Pertama, nasabah mengajukan permohonan ijarah dengan mengisi formulir permohonan. Berbagai informasi yang diberikan selanjutnya deverifikasi kebenarannya dan dianalisis kelayakannya oleh bank syariah.

Kedua, sebagaimana difatwakan oleh DSN, bank selanjutnya menyediakan objek sewa yang akan digunakan nasabah.

Ketiga, nasabah menggunakan barang atau jasa yang disewakan sebagaimana yang disepakati dalam kontrak.

Keempat, nasabah menyewa membayar fee sewa kepada bank syariah sesuai dengan kesepakatan akad sewa.

(9)

Gambar 12.1

Gambar 12.1

ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(10)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.4. CAKUPAN STANDAR AKUNTANSI IJARAH DAN IJARAH 12.4. CAKUPAN STANDAR AKUNTANSI IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK

Standar akuntansi untuk ijarah masih menggunakan PSAK no Standar akuntansi untuk ijarah masih menggunakan PSAK no 59 bagian ijarah dan IMBT paragraf 105 sampai paragaf 133. 59 bagian ijarah dan IMBT paragraf 105 sampai paragaf 133. Standar ini memuat tentang mekanisme transaksi dan

Standar ini memuat tentang mekanisme transaksi dan ketentuan tentang pengakuan dan pengukuran transaksi ketentuan tentang pengakuan dan pengukuran transaksi

dalam yang terdapat dalam skema ijarah dan IMBT. Beberapa dalam yang terdapat dalam skema ijarah dan IMBT. Beberapa hal dicakup dalam standar ini adalah pengakuan dan

hal dicakup dalam standar ini adalah pengakuan dan

pengukuran perolehan objek ijarah, pendapatan ijarah dan pengukuran perolehan objek ijarah, pendapatan ijarah dan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan yang dikeluarkan, perpindahan hal milik objek sewa,

yang dikeluarkan, perpindahan hal milik objek sewa,

(11)

12.5. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN 12.5. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN

TRANSAKSI IJARAH BAGI BANK SYARIAH. TRANSAKSI IJARAH BAGI BANK SYARIAH.

Pembahasan teknis perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah akan mengacu pada kasus 12.1 berikut.

Kasus 12.1.: Transaksi ijarah

PT. Namira membutuhkan sebuah mobil untuk keperluan usahanya. Pada bulan januari 20XA, PT Namira mengajukan permohonan ijarah kepada bank syariah. Adapun informasi tentang penyewaan tersebut adalah sebagai berikut:

Harga perolehan barang : Rp 125.000.000 Umur ekonomis barang : 5 tahun (60 bulan)

Masa Sewa : 24 bulan

Nilai sisa umur ekonomis : Rp 5.000.000 Sewa per bulan : Rp 2.400.000

Uang muka sewa : Rp 7.200.000

(12)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.5.1 Teknis Perhitungan Transaksi Ijarah 12.5.1 Teknis Perhitungan Transaksi Ijarah

Beberapa hal yang perlu dilakukan perhitungan terkait transaksi

Beberapa hal yang perlu dilakukan perhitungan terkait transaksi

ijarah adalah perhitungan penentuan keuntungan dan

ijarah adalah perhitungan penentuan keuntungan dan fee fee ijarah, ijarah, perhitungan uang muka sewa, dan biaya administrasi ijarah.

perhitungan uang muka sewa, dan biaya administrasi ijarah.

Perhitungan biaya administrasi ijarah

Biaya administrasi bisa diterapkan dengan

menggunakan persentase tertentu dari modal

yang digunakan untuk persewaan. Misalkan

dalam kasus di atas, bank syariah

menggunakan kebijakan 1% dari modal

persewaan. Maka biaya administrasinya adalah

sebagai berikut:

Biaya administrasi ijarah = n% x modal

persewaan per bulan x jumlah bulan

= 1% x Rp 2.000.000 x 24

= 1% x Rp 48.000.000

(13)

12.5.2 Perjurnalan transaksi ijarah

12.5.2 Perjurnalan transaksi ijarah

a. Transaksi pengadaan aset ijarah

Sebelum akad ijarah dilakukan, bank syariah terlebih dahulu melakukan pengadaan aset ijarah. Berdasarkan PSAK no 59 paragraf 108 disebutkan bahwa objek sewa diakui sebesar biaya perolehan pada saat perolehan.

Misalkan untuk keperluan transaksi ijarah PT Namira di atas, pada tanggal 5 juni 20XA bank syariah membeli aset pada perusahaan yang mensuplai barang yang diperlukan. Pembelian dilakukan via rekening pemasok tersebut adalah sebagai berikut:tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit

(Rp)

5/6/XA Db Persediaan ijarah 120.000.000 Kr. Kas/Rekening

(14)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

b. Transaksi pada saat akad disepakati b. Transaksi pada saat akad disepakati

Pada saat akad disepakati, terdapat beberapa transaksi yang harus diakui oleh bank syariah. Transaksi tersebut adalah (1) konversi persediaan untuk ijarah menjadi aset ijarah, sebagai bentuk pengakuan atas adanya pengalihan hak guna kepada penyewa (2) Penerimaan biaya administrasi.

Misalkan pada tanggal 10 Juni, PT. Namira menandatangani akad ijarah

untuk sebuah mesin. Maka jurnal yang diperlukan pada waktu itu adalah:

Tangg

al rekening Debit (Rp) Kredit(Rp)

10/6/X A

Db. Aset yang diperoleh untuk ijarah

A Db. Rekening nasabah – PT. Namira 480.000

(15)

c. Transaksi Pengakuan Pendapatan Ijarah

c. Transaksi Pengakuan Pendapatan Ijarah

Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa oleh Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa oleh PT. Namira adalah sebagai berikut:

(16)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

(1)

(1)

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

saat jatuh tempo

(17)

(2)

(2)

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

setelah tanggal jatuh tempo

setelah tanggal jatuh tempo

Misalkan untuk pembayaran sewa bulan Nopember,

Misalkan untuk pembayaran sewa bulan Nopember,

pada tanggal 10 Nopember 20XA, nasabah belum

pada tanggal 10 Nopember 20XA, nasabah belum

membayar sewa kepada bank. Pembayaran baru

membayar sewa kepada bank. Pembayaran baru

dilakukan pada tanggal 5 Desember 20XA. Maka

dilakukan pada tanggal 5 Desember 20XA. Maka

jurnal atas transaksi tanggal 10 Nopember dan 5

jurnal atas transaksi tanggal 10 Nopember dan 5

Desember tersebut adalah:

(18)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

(3)

(3)

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan

sebagian pada saat jatuh tempo dan sebagian

sebagian pada saat jatuh tempo dan sebagian

lagi setelah tanggal jatuh tempo

lagi setelah tanggal jatuh tempo

Misalkan tanggal 10 Desember 20XA, nasabah

Misalkan tanggal 10 Desember 20XA, nasabah

membayar sebesar Rp 1.400.000. Sisanya dibayar

membayar sebesar Rp 1.400.000. Sisanya dibayar

kemudian pada tanggal 3 Januari 20XB. Maka jurnal

kemudian pada tanggal 3 Januari 20XB. Maka jurnal

atas transaksi tanggal 10 Desember 20XA dan 3

atas transaksi tanggal 10 Desember 20XA dan 3

Januari 20XB tersebut adalah sebagai berikut:

(19)

d. Pengakuan penyusutan aset yang diperoleh

d. Pengakuan penyusutan aset yang diperoleh

untuk

ijarah

untuk

ijarah

Dengan

menggunakan

teknik

perhitungan

Dengan

menggunakan

teknik

perhitungan

penyusutan yang telah dibahas pada sub bab

penyusutan yang telah dibahas pada sub bab

12.5.1a, jurnal untuk pengakuan penyusutan aset

12.5.1a, jurnal untuk pengakuan penyusutan aset

yang diperoleh ijarah untuk enam bulan pertama

yang diperoleh ijarah untuk enam bulan pertama

adalah sebagai berikut.

(20)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

e. Perlakuan akuntansi beban perbaikan dan

e. Perlakuan akuntansi beban perbaikan dan

pemeliharaan

pemeliharaan

Biaya perbaikan dan pemeliharaan, jika tidak material berdasarkan PSAK no 59 paragraf 112, dibebankan pada periode terjadinya. Akan tetapi jika biaya perbaikan diperkirakan material dan berbeda jumlahnya dati thun ke tahun, maka sisitem pencadangan perbaikan harus ditetapkan.

Misalkan pada tanggal 23 Desember 20XA dilakukan perbaikan aset ijarah sebesar Rp500.000. Perbaikan tersebut dilakukan atas tanggungan Bank Syariah sebagai pemilik objek sewa dengan sistem pembayaran langsung pada perusahaan jasa ruko maka jurnal atas transaksi tersebut adalah:

Tanggal Rekening Debit

(Rp) Kredit (Rp)

23/12/XA Db. Beban perbaikan aset ijarah

500.000

(21)

f. Penyajian pada laporan laba rugi dan laporan perhitungan f. Penyajian pada laporan laba rugi dan laporan perhitungan bagi hasil

bagi hasil

Pendapatan sewa, dilaporkan baik pada laporan laba rugi maupun laporan perhitungan bagi hasil. Pada kedua laporan, pendapatan yang disajikan adalah pendapatan bersih yaitu pendapatan sewa dikurangi beban-beban yang terkait dengan ijarah antara lain beban penyusutan dan beban perbaikan dan pemeliharaan. Pada laperan laba rugi biasanya dibuat pada akhir tahun, sedangkan laporan perhitungan bagi hasil biasanya disajikan setiap bulan untuk keperluan perhitungan bagi hasil dengan pemilik dana pihak ketiga.

2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 14.400.00 0

(beban

penyusutan) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (12.000.000) (Beban

perbaikan) - - - (500.000) (500.000)

(22)

-dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

(23)

12.6. TEKNIK PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN

12.6. TEKNIK PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN

TRANSAKSI IMBT BAGI BANK SYARIAH

TRANSAKSI IMBT BAGI BANK SYARIAH

Pembahasan teknis perhitungan dan penjurnalan transaksi IMBT akan dilakukan dengan mengacu pada kasus 12.2 berikut.

Kasus 12.2.: Tansaksi IMBT

Dengan mengacu pada transaksi kasus 12.1. PT

Namira yang telah dibahas pada bagian terdahulu,

misalkan akad yang disepakati adalah IMBT dengan

informasi tentang penyewaan sebagai berikut:

Biaya perolehan barang : Rp 120.000.000

Umur barang

: 5 tahun (60 bulan)

Masa Sewa (umur ekonomis)

: 24 bulan

(24)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.6.1. Teknis perhitungan transaksi IMBT 12.6.1. Teknis perhitungan transaksi IMBT

Teknis perhitungan transaksi IMBT pada dasarnya sama dengan transaksi ijarah. Perbedaan teknis perhitungan terletak pada penentuan penyusutan aset ijarah.

a.Perhitungan penyusutan aset IMBT

Berdasarkan PSAK no 59 paragraf 108b, objek sewa disusutkan sesuai dengan masa sewa jika merupakan transaksi ijarah muntahiya bittamlik.

Berdasarkan kasus diatas maka beban

(25)

b. Penentuan Pendapatan IMBT

b. Penentuan Pendapatan IMBT

Selanjutnya dengan kebijakan keuntungan sewa 20%

dari modal barang yang disewakan, pendapatan IMBT

per bulan adalah sebagai berikut:

Ttl pdptn IMBT selama masa sewa = 24 x Rp 6.000.000

= Rp 144.000.000

Pdptn IMBT perbulan = modal penyewaan + n% modal

penyewaan

= Rp 5.000.000 + (20% x 5.000.000)

= Rp 5.000.000 + 1.000.000

(26)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT

12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT

Penjurnalan transaksi IMBT pada

dasarnya sama dengan penjurnalan pada

transaksi ijarah.

Perbedaan mendasar hanya terdapat

pada konsep perhitungan penyusutan

yang tidak dikaitkan dengan umur

(27)

12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT

12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT

Perpindahan hak milik IMBT dapat dilakukan dengan

beberapa alternatif, yaitu melalui (1) hadiah, (2)

pembayaran sisa sewa sebelum berakhirnya masa

sewa dan (3) pembayaran sekedarnya.

Pelepasan sebagai hadiah

Berdasarkan PSAK no 107, perpindahan kepemilikan

objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah

muntahiya bittamlik dengan cara:

1.

hibah,

2.

penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa

cicilan sewa atau jumlah yang disepakati,

(28)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

Berdasarkan PSAK no 107 disebutkan

bahwa pada penjualan objek ijarah

sebelum berakhirnya masa sewa,

sebesar

(29)

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

(i) Jika harga jual di atas nilai buku aset ijarah

Misalkan setelah penerimaan pendapatan sewa bulan ke 20, bank

syariah menjual mesin yang menjadi aset ijarah tersebut sebesar sisa cicilan sewa kepada nasabah penyewa yaitu Rp 24.000.000 (4 x Rp 6.000.000), Adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke 20 adalah:

(30)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

sebelum berakhirnya masa sewa

(ii) jika harga jual dibawah nilai buku aset ijarah

Misalkan setelah penerimaan pendapatan sewa

bulan ke 20, bank syariah menjual mesin yang

menjadi aset ijarah tersebut sebesar Rp

15.000.000. Adapun nilai buku aset di neraca pada

bulan ke 20 adalah:

(31)

c. Pelepasan melalui penjualan objek

c. Pelepasan melalui penjualan objek

sewa setelah berakhirnya masa sewa

sewa setelah berakhirnya masa sewa

Berdasarkan PSAK no 107 disebutkan bahwa

pada penjualan setelah selesai masa akad,

maka selisih antara harga jual dan jumlah

(32)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

c. Pelepasan melalui penjualan objek

c. Pelepasan melalui penjualan objek

sewa setelah berakhirnya masa sewa

sewa setelah berakhirnya masa sewa

Misalkan setelah berakhirnya masa sewa,

bank syariah menjual mesin yang menjadi

aset ijarah senilai Rp 2.000.000. Adapun nilai

buku aset di neraca pada bulan ke 24 adalah:

(33)

d. Pelepasan melalui penjualan objek

d. Pelepasan melalui penjualan objek

sewa secara bertahap

sewa secara bertahap

Berdasarkan PSAK no 107, disebutkan bahwa penjualan objek ijarah secara bertahap, maka: (i) selisih antara harga jual dan jumlah

tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai

keuntungan atau kerugian; sedangkan (ii) bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset

(34)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.7.

12.7. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI IJARAH UNTUK MULTIJASA

IJARAH UNTUK MULTIJASA

oPraktik perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah untuk jasa pada

dasarnya sama dengan perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah untuk barang

Kasus 12.3. : Transaksi Ijarah untuk multijasa

Ibu Ulli melakukan transaksi ijarah dengan BPRS Anugerah Sejahtera

untuk keperluan biaya sekolah anaknya selama 1 semester di Universitas Gadjah Mada (UGM). Adapun informasi tentang transaksi untuk

penyediaan jasa tersebut adalah sebagai berikut:

Biaya perolehan jasa : Rp 9.000.000 (dibayar ke UGM tanggal 1

feb 20XA

Masa Sewa :6 bulan (mulai 1 feb 20XA s/d 1 Agustus 20XA)

Sewa per bulan : Rp 1.700.000 (setiap tanggal 1 mulai bulan Maret)Penyusutan per bulan: Rp 1.500.000 (setiap tanggal 1 mulai bulan

Maret)

(35)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

Jurnal untuk transaksi di atas meliputi jurnal Jurnal untuk transaksi di atas meliputi jurnal pengadaan aset ijarah, jurnal pada saat akad, jurnal pengadaan aset ijarah, jurnal pada saat akad, jurnal

penyusutan aset ijarah dan jurnal penerimaan penyusutan aset ijarah dan jurnal penerimaan

pendapatan sewa ijarah. pendapatan sewa ijarah.

a. Pengadaan aset ijarah

Jurnal pengadaan aset ijarah jasa adalah sebagai berikut:

b. Saat akad disepakati

Jurnal pada saat akad adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

1/2/XA Db. Aset ijarah 9.000.000

Kr. Rekening UGM 9.000.000

Ket: Pengadaan aset ijarah

Tang

gal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

1/2/X A

Db. Rekening Nasabah/Kas 45.000

(36)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009) c. Saat pengakuan penyusutan aset ijarah dan pembayaran

sewa ijarah

Berikut adalah tabel penyusutan aset ijarah dan pembayaran sewa ijarah

Tanggal Rekening Debet

(Rp) Kredit (Rp)

1/3/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.00 0

Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah

1.500.000

1/3/XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.00

0

Kr. Pendapatan sewa 1.700.000

(37)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

1/4/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000

1/4/XA Db. Rekening nasabah/kas 1.700.000

Kr. Pendapatan sewa 1.700.000

1/5/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000

1/5/XA Db. Rekening nasabah/kas 1.700.000

Kr. Pendapatan sewa 1.700.000

1/6/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000

1/6/XA Db. Rekening nasabah 1.700.000

Kr. Pendapatan sewa 1.700.000

1/7/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000

1/7/XA Db. Rekening nasabah 1.700.000

Kr. Pendapatan sewa 1.700.000

1/8/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000

(38)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

12.7. Penyajian

12.7. Penyajian

Berdasarkan PSAK no 107 pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban

penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.

12.8 Pengungkapan

12.8 Pengungkapan

Berdasarkan PSAK no 107, hal-hal yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan tentang transaksi ijarah antara lain tetapi tidak terbatas, pada:

(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:

(i) keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pengalihan kepemilikan);

(ii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut; (iii) bagunan yang digunakan (jika ada);

(b) nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset ijarah; dan

(39)

12.7. Penyajian

12.7. Penyajian

Berdasarkan PSAK no 107 pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban

penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.

12.8 Pengungkapan

12.8 Pengungkapan

Berdasarkan PSAK no 107, hal-hal yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan tentang transaksi ijarah antara lain tetapi tidak terbatas, pada:

(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:

(i) keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pengalihan kepemilikan);

(ii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut; (iii) bagunan yang digunakan (jika ada);

(b) nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset ijarah; dan

(40)

dept of acct - umy

dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)

Sekian

Terima Kasih

Gambar

Gambar 12.1Gambar 12.1

Referensi

Dokumen terkait