AKUNTANSI PERBANKAN
SYARIAH: Teori dan Praktik
Kontemporer
Yaya R., Martawiredja A.E.,
Abdurahim A. (2009). Salemba
BAB 12
BAB 12
AKUNTANSI TRANSAKSI
AKUNTANSI TRANSAKSI
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN
12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN
Ijarah dan ijarah Muntahiyah Bit tamlik (IMBT) merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan oleh syariah. Akad ijarah merupakan akad yang memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (maanfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang.
Bagi bank syariah, transaksi ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan jenis akad lainnya yaitu:
1.Dibandingkan dengan akad murabahah, akad ijarah lebih
fleksibel dalam hal objek transaksi.
2.Dibandingkan dengan investasi, akad ijarah mengandung resiko
12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN 12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN
PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN TRANSAKSI PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN TRANSAKSI IMBT
IMBT
12.2.1. Ketentuan syar’I Transaksi Ijarah dan Transaksi IMBT
Berdasarkan terminologi, Ijarah adalah pemindahkan kepemilikan fasilitas dengan imbalan. Penyewaan dalam sudut pandang islam meliputi dua hal yaitu;
1. Penyewaan terhadap potensi atau sumber daya manusia
2. Penyewaan terhadap suatu fasilitas
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah 12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah
Rukun transaksi ijarah meliputi (a) transaktor yakni penyewa Rukun transaksi ijarah meliputi (a) transaktor yakni penyewa dan pemberi sewa, (b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang dan pemberi sewa, (b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang sewa; dan (3) ijab dan kabul menunjukkan searah terima, baik sewa; dan (3) ijab dan kabul menunjukkan searah terima, baik berupa ucapan atau perbuatan.
berupa ucapan atau perbuatan. a. Transaktor
Transaktor terdiri atas penyewa (nasabah) dan pemberi sewa (bank syariah). Kedua transaktor disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain yang sejenis. Impilikasi perjanjian sewa kepada bank syariah sebagai penyewa adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan aset yang disewakan
b. Menanggung biaya pemeliharaan aset
c. Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan Adapun kewajiban nasabah sebagai penyewa adalah:
a. Membayar sewa dan bertanggungjawab untuk menjaga keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai kontrak.
b. Menanggung biaya pemeliharaan yang sifatnya ringan (tidak materiil).
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
b
b. . Objek ijarahObjek ijarah
Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan manfaat dari penggunaan aset.
manfaat dari penggunaan aset.
Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut: Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut: 1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan 1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan barang dan jasa.
barang dan jasa.
2. Mafaat barang harus bisa dinilai dan dapat 2. Mafaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam
dilaksanakan dalam kontrak. kontrak. 3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan). 3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan).
4. Kesanggupan memenuhi maanfaat harus nyata dan 4. Kesanggupan memenuhi maanfaat harus nyata dan sesuai dengan
sesuai dengan syariah. syariah.
5. Manfaat harus dikenali secara spesifit sedemikian 5. Manfaat harus dikenali secara spesifit sedemikian rupa untuk
rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang menghilangkan ketidaktahuan yang akan mengakibatkan sengketa.
akan mengakibatkan sengketa.
6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas 6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas termasuk
termasuk jangka waktunya. jangka waktunya.
7. sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar 7. sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar kepada LKS
kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. sebagai pembayaran manfaat. 8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat 8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
c. Ijab dan kabul c. Ijab dan kabul
Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan peryataan dari kedua
Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan peryataan dari kedua
belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari pemilik
belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari pemilik
aset (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa
aset (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa
(nasabah).
(nasabah).
12.2.3. Rukun Transaksi IMBT 12.2.3. Rukun Transaksi IMBT
Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002, disebutkan bahwa pihak
Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002, disebutkan bahwa pihak
yang melakukan transaksi IMBT harus melaksanakan akad ijarah
yang melakukan transaksi IMBT harus melaksanakan akad ijarah
terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku
terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku
semua rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad perjanjian
semua rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad perjanjian
IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya
IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya
pelaksanaan akad pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli
pelaksanaan akad pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli
atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.
atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.
12.2.4.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa 12.2.4.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa
Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang
Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang
diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah
diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah
dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan
dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan
akad ijarah, pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan
akad ijarah, pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan
menggunakan akad ijarah atau kafalah.
12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT 12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT Untuk menguji kesesuaian transaksi ijrah dan IMBT yang Untuk menguji kesesuaian transaksi ijrah dan IMBT yang dilakukan bank dengan fatwa dewan DSN, DPS suatu dilakukan bank dengan fatwa dewan DSN, DPS suatu bank syariah akan melakukan pengawasan syariah. bank syariah akan melakukan pengawasan syariah. Menurut bank Indonesia, pengawasan tersebut antara Menurut bank Indonesia, pengawasan tersebut antara lain berupa:
lain berupa:
a. Memastikan penyaluran dana beredasarkan prinsip ijarah
tidak dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah;
b. Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam
IMBT dilakukan setelah akad ijarah selesai, dan dalam akad ijarah, janji (wa’ad) untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat berakhirnya akad ijarah;
c. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk
multijasa menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fawa yang berlaku tentang multijasa dan ketentuan lainnya antara lain ketentuan standard akad;
d. Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
Skema transaksi istishna’ ditunjukan pada gambar 11.1. Skema transaksi istishna’ ditunjukan pada gambar 11.1.
Transaksi dilakukan dengan alur sebagai berikut: Transaksi dilakukan dengan alur sebagai berikut:
Pertama, nasabah mengajukan permohonan ijarah dengan mengisi formulir permohonan. Berbagai informasi yang diberikan selanjutnya deverifikasi kebenarannya dan dianalisis kelayakannya oleh bank syariah.
Kedua, sebagaimana difatwakan oleh DSN, bank selanjutnya menyediakan objek sewa yang akan digunakan nasabah.
Ketiga, nasabah menggunakan barang atau jasa yang disewakan sebagaimana yang disepakati dalam kontrak.
Keempat, nasabah menyewa membayar fee sewa kepada bank syariah sesuai dengan kesepakatan akad sewa.
Gambar 12.1
Gambar 12.1
ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.4. CAKUPAN STANDAR AKUNTANSI IJARAH DAN IJARAH 12.4. CAKUPAN STANDAR AKUNTANSI IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK
Standar akuntansi untuk ijarah masih menggunakan PSAK no Standar akuntansi untuk ijarah masih menggunakan PSAK no 59 bagian ijarah dan IMBT paragraf 105 sampai paragaf 133. 59 bagian ijarah dan IMBT paragraf 105 sampai paragaf 133. Standar ini memuat tentang mekanisme transaksi dan
Standar ini memuat tentang mekanisme transaksi dan ketentuan tentang pengakuan dan pengukuran transaksi ketentuan tentang pengakuan dan pengukuran transaksi
dalam yang terdapat dalam skema ijarah dan IMBT. Beberapa dalam yang terdapat dalam skema ijarah dan IMBT. Beberapa hal dicakup dalam standar ini adalah pengakuan dan
hal dicakup dalam standar ini adalah pengakuan dan
pengukuran perolehan objek ijarah, pendapatan ijarah dan pengukuran perolehan objek ijarah, pendapatan ijarah dan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan yang dikeluarkan, perpindahan hal milik objek sewa,
yang dikeluarkan, perpindahan hal milik objek sewa,
12.5. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN 12.5. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN
TRANSAKSI IJARAH BAGI BANK SYARIAH. TRANSAKSI IJARAH BAGI BANK SYARIAH.
Pembahasan teknis perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah akan mengacu pada kasus 12.1 berikut.
Kasus 12.1.: Transaksi ijarah
PT. Namira membutuhkan sebuah mobil untuk keperluan usahanya. Pada bulan januari 20XA, PT Namira mengajukan permohonan ijarah kepada bank syariah. Adapun informasi tentang penyewaan tersebut adalah sebagai berikut:
Harga perolehan barang : Rp 125.000.000 Umur ekonomis barang : 5 tahun (60 bulan)
Masa Sewa : 24 bulan
Nilai sisa umur ekonomis : Rp 5.000.000 Sewa per bulan : Rp 2.400.000
Uang muka sewa : Rp 7.200.000
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.5.1 Teknis Perhitungan Transaksi Ijarah 12.5.1 Teknis Perhitungan Transaksi Ijarah
Beberapa hal yang perlu dilakukan perhitungan terkait transaksi
Beberapa hal yang perlu dilakukan perhitungan terkait transaksi
ijarah adalah perhitungan penentuan keuntungan dan
ijarah adalah perhitungan penentuan keuntungan dan fee fee ijarah, ijarah, perhitungan uang muka sewa, dan biaya administrasi ijarah.
perhitungan uang muka sewa, dan biaya administrasi ijarah.
Perhitungan biaya administrasi ijarah
Biaya administrasi bisa diterapkan dengan
menggunakan persentase tertentu dari modal
yang digunakan untuk persewaan. Misalkan
dalam kasus di atas, bank syariah
menggunakan kebijakan 1% dari modal
persewaan. Maka biaya administrasinya adalah
sebagai berikut:
Biaya administrasi ijarah = n% x modal
persewaan per bulan x jumlah bulan
= 1% x Rp 2.000.000 x 24
= 1% x Rp 48.000.000
12.5.2 Perjurnalan transaksi ijarah
12.5.2 Perjurnalan transaksi ijarah
a. Transaksi pengadaan aset ijarah
Sebelum akad ijarah dilakukan, bank syariah terlebih dahulu melakukan pengadaan aset ijarah. Berdasarkan PSAK no 59 paragraf 108 disebutkan bahwa objek sewa diakui sebesar biaya perolehan pada saat perolehan.
Misalkan untuk keperluan transaksi ijarah PT Namira di atas, pada tanggal 5 juni 20XA bank syariah membeli aset pada perusahaan yang mensuplai barang yang diperlukan. Pembelian dilakukan via rekening pemasok tersebut adalah sebagai berikut:tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit
(Rp)
5/6/XA Db Persediaan ijarah 120.000.000 Kr. Kas/Rekening
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
b. Transaksi pada saat akad disepakati b. Transaksi pada saat akad disepakati
Pada saat akad disepakati, terdapat beberapa transaksi yang harus diakui oleh bank syariah. Transaksi tersebut adalah (1) konversi persediaan untuk ijarah menjadi aset ijarah, sebagai bentuk pengakuan atas adanya pengalihan hak guna kepada penyewa (2) Penerimaan biaya administrasi.
Misalkan pada tanggal 10 Juni, PT. Namira menandatangani akad ijarah
untuk sebuah mesin. Maka jurnal yang diperlukan pada waktu itu adalah:
Tangg
al rekening Debit (Rp) Kredit(Rp)
10/6/X A
Db. Aset yang diperoleh untuk ijarah
A Db. Rekening nasabah – PT. Namira 480.000
c. Transaksi Pengakuan Pendapatan Ijarah
c. Transaksi Pengakuan Pendapatan Ijarah
Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa oleh Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa oleh PT. Namira adalah sebagai berikut:
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
(1)
(1)
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
saat jatuh tempo
(2)
(2)
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo
setelah tanggal jatuh tempo
Misalkan untuk pembayaran sewa bulan Nopember,
Misalkan untuk pembayaran sewa bulan Nopember,
pada tanggal 10 Nopember 20XA, nasabah belum
pada tanggal 10 Nopember 20XA, nasabah belum
membayar sewa kepada bank. Pembayaran baru
membayar sewa kepada bank. Pembayaran baru
dilakukan pada tanggal 5 Desember 20XA. Maka
dilakukan pada tanggal 5 Desember 20XA. Maka
jurnal atas transaksi tanggal 10 Nopember dan 5
jurnal atas transaksi tanggal 10 Nopember dan 5
Desember tersebut adalah:
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
(3)
(3)
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan
sebagian pada saat jatuh tempo dan sebagian
sebagian pada saat jatuh tempo dan sebagian
lagi setelah tanggal jatuh tempo
lagi setelah tanggal jatuh tempo
Misalkan tanggal 10 Desember 20XA, nasabah
Misalkan tanggal 10 Desember 20XA, nasabah
membayar sebesar Rp 1.400.000. Sisanya dibayar
membayar sebesar Rp 1.400.000. Sisanya dibayar
kemudian pada tanggal 3 Januari 20XB. Maka jurnal
kemudian pada tanggal 3 Januari 20XB. Maka jurnal
atas transaksi tanggal 10 Desember 20XA dan 3
atas transaksi tanggal 10 Desember 20XA dan 3
Januari 20XB tersebut adalah sebagai berikut:
d. Pengakuan penyusutan aset yang diperoleh
d. Pengakuan penyusutan aset yang diperoleh
untuk
ijarah
untuk
ijarah
Dengan
menggunakan
teknik
perhitungan
Dengan
menggunakan
teknik
perhitungan
penyusutan yang telah dibahas pada sub bab
penyusutan yang telah dibahas pada sub bab
12.5.1a, jurnal untuk pengakuan penyusutan aset
12.5.1a, jurnal untuk pengakuan penyusutan aset
yang diperoleh ijarah untuk enam bulan pertama
yang diperoleh ijarah untuk enam bulan pertama
adalah sebagai berikut.
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
e. Perlakuan akuntansi beban perbaikan dan
e. Perlakuan akuntansi beban perbaikan dan
pemeliharaan
pemeliharaan
Biaya perbaikan dan pemeliharaan, jika tidak material berdasarkan PSAK no 59 paragraf 112, dibebankan pada periode terjadinya. Akan tetapi jika biaya perbaikan diperkirakan material dan berbeda jumlahnya dati thun ke tahun, maka sisitem pencadangan perbaikan harus ditetapkan.
Misalkan pada tanggal 23 Desember 20XA dilakukan perbaikan aset ijarah sebesar Rp500.000. Perbaikan tersebut dilakukan atas tanggungan Bank Syariah sebagai pemilik objek sewa dengan sistem pembayaran langsung pada perusahaan jasa ruko maka jurnal atas transaksi tersebut adalah:
Tanggal Rekening Debit
(Rp) Kredit (Rp)
23/12/XA Db. Beban perbaikan aset ijarah
500.000
f. Penyajian pada laporan laba rugi dan laporan perhitungan f. Penyajian pada laporan laba rugi dan laporan perhitungan bagi hasil
bagi hasil
Pendapatan sewa, dilaporkan baik pada laporan laba rugi maupun laporan perhitungan bagi hasil. Pada kedua laporan, pendapatan yang disajikan adalah pendapatan bersih yaitu pendapatan sewa dikurangi beban-beban yang terkait dengan ijarah antara lain beban penyusutan dan beban perbaikan dan pemeliharaan. Pada laperan laba rugi biasanya dibuat pada akhir tahun, sedangkan laporan perhitungan bagi hasil biasanya disajikan setiap bulan untuk keperluan perhitungan bagi hasil dengan pemilik dana pihak ketiga.
2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 14.400.00 0
(beban
penyusutan) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (12.000.000) (Beban
perbaikan) - - - (500.000) (500.000)
-dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.6. TEKNIK PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN
12.6. TEKNIK PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN
TRANSAKSI IMBT BAGI BANK SYARIAH
TRANSAKSI IMBT BAGI BANK SYARIAH
Pembahasan teknis perhitungan dan penjurnalan transaksi IMBT akan dilakukan dengan mengacu pada kasus 12.2 berikut.
Kasus 12.2.: Tansaksi IMBT
Dengan mengacu pada transaksi kasus 12.1. PT
Namira yang telah dibahas pada bagian terdahulu,
misalkan akad yang disepakati adalah IMBT dengan
informasi tentang penyewaan sebagai berikut:
Biaya perolehan barang : Rp 120.000.000
Umur barang
: 5 tahun (60 bulan)
Masa Sewa (umur ekonomis)
: 24 bulan
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.6.1. Teknis perhitungan transaksi IMBT 12.6.1. Teknis perhitungan transaksi IMBT
Teknis perhitungan transaksi IMBT pada dasarnya sama dengan transaksi ijarah. Perbedaan teknis perhitungan terletak pada penentuan penyusutan aset ijarah.
a.Perhitungan penyusutan aset IMBT
Berdasarkan PSAK no 59 paragraf 108b, objek sewa disusutkan sesuai dengan masa sewa jika merupakan transaksi ijarah muntahiya bittamlik.
Berdasarkan kasus diatas maka beban
b. Penentuan Pendapatan IMBT
b. Penentuan Pendapatan IMBT
Selanjutnya dengan kebijakan keuntungan sewa 20%
dari modal barang yang disewakan, pendapatan IMBT
per bulan adalah sebagai berikut:
Ttl pdptn IMBT selama masa sewa = 24 x Rp 6.000.000
= Rp 144.000.000
Pdptn IMBT perbulan = modal penyewaan + n% modal
penyewaan
= Rp 5.000.000 + (20% x 5.000.000)
= Rp 5.000.000 + 1.000.000
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT
12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT
Penjurnalan transaksi IMBT pada
dasarnya sama dengan penjurnalan pada
transaksi ijarah.
Perbedaan mendasar hanya terdapat
pada konsep perhitungan penyusutan
yang tidak dikaitkan dengan umur
12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT
12.6.2. Penjurnalan transaksi IMBT
Perpindahan hak milik IMBT dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif, yaitu melalui (1) hadiah, (2)
pembayaran sisa sewa sebelum berakhirnya masa
sewa dan (3) pembayaran sekedarnya.
Pelepasan sebagai hadiah
Berdasarkan PSAK no 107, perpindahan kepemilikan
objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah
muntahiya bittamlik dengan cara:
1.
hibah,
2.
penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa
cicilan sewa atau jumlah yang disepakati,
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
Berdasarkan PSAK no 107 disebutkan
bahwa pada penjualan objek ijarah
sebelum berakhirnya masa sewa,
sebesar
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
(i) Jika harga jual di atas nilai buku aset ijarah
Misalkan setelah penerimaan pendapatan sewa bulan ke 20, bank
syariah menjual mesin yang menjadi aset ijarah tersebut sebesar sisa cicilan sewa kepada nasabah penyewa yaitu Rp 24.000.000 (4 x Rp 6.000.000), Adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke 20 adalah:
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
sebelum berakhirnya masa sewa
(ii) jika harga jual dibawah nilai buku aset ijarah
Misalkan setelah penerimaan pendapatan sewa
bulan ke 20, bank syariah menjual mesin yang
menjadi aset ijarah tersebut sebesar Rp
15.000.000. Adapun nilai buku aset di neraca pada
bulan ke 20 adalah:
c. Pelepasan melalui penjualan objek
c. Pelepasan melalui penjualan objek
sewa setelah berakhirnya masa sewa
sewa setelah berakhirnya masa sewa
Berdasarkan PSAK no 107 disebutkan bahwa
pada penjualan setelah selesai masa akad,
maka selisih antara harga jual dan jumlah
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
c. Pelepasan melalui penjualan objek
c. Pelepasan melalui penjualan objek
sewa setelah berakhirnya masa sewa
sewa setelah berakhirnya masa sewa
Misalkan setelah berakhirnya masa sewa,
bank syariah menjual mesin yang menjadi
aset ijarah senilai Rp 2.000.000. Adapun nilai
buku aset di neraca pada bulan ke 24 adalah:
d. Pelepasan melalui penjualan objek
d. Pelepasan melalui penjualan objek
sewa secara bertahap
sewa secara bertahap
Berdasarkan PSAK no 107, disebutkan bahwa penjualan objek ijarah secara bertahap, maka: (i) selisih antara harga jual dan jumlah
tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai
keuntungan atau kerugian; sedangkan (ii) bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.7.
12.7. TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI IJARAH UNTUK MULTIJASA
IJARAH UNTUK MULTIJASA
oPraktik perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah untuk jasa pada
dasarnya sama dengan perhitungan dan penjurnalan transaksi ijarah untuk barang
Kasus 12.3. : Transaksi Ijarah untuk multijasa
Ibu Ulli melakukan transaksi ijarah dengan BPRS Anugerah Sejahtera
untuk keperluan biaya sekolah anaknya selama 1 semester di Universitas Gadjah Mada (UGM). Adapun informasi tentang transaksi untuk
penyediaan jasa tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan jasa : Rp 9.000.000 (dibayar ke UGM tanggal 1
feb 20XA
Masa Sewa :6 bulan (mulai 1 feb 20XA s/d 1 Agustus 20XA)
Sewa per bulan : Rp 1.700.000 (setiap tanggal 1 mulai bulan Maret) Penyusutan per bulan: Rp 1.500.000 (setiap tanggal 1 mulai bulan
Maret)
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
Jurnal untuk transaksi di atas meliputi jurnal Jurnal untuk transaksi di atas meliputi jurnal pengadaan aset ijarah, jurnal pada saat akad, jurnal pengadaan aset ijarah, jurnal pada saat akad, jurnal
penyusutan aset ijarah dan jurnal penerimaan penyusutan aset ijarah dan jurnal penerimaan
pendapatan sewa ijarah. pendapatan sewa ijarah.
a. Pengadaan aset ijarah
Jurnal pengadaan aset ijarah jasa adalah sebagai berikut:
b. Saat akad disepakati
Jurnal pada saat akad adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1/2/XA Db. Aset ijarah 9.000.000
Kr. Rekening UGM 9.000.000
Ket: Pengadaan aset ijarah
Tang
gal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1/2/X A
Db. Rekening Nasabah/Kas 45.000
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009) c. Saat pengakuan penyusutan aset ijarah dan pembayaran
sewa ijarah
Berikut adalah tabel penyusutan aset ijarah dan pembayaran sewa ijarah
Tanggal Rekening Debet
(Rp) Kredit (Rp)
1/3/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.00 0
Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah
1.500.000
1/3/XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.00
0
Kr. Pendapatan sewa 1.700.000
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1/4/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000
Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000
1/4/XA Db. Rekening nasabah/kas 1.700.000
Kr. Pendapatan sewa 1.700.000
1/5/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000
Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000
1/5/XA Db. Rekening nasabah/kas 1.700.000
Kr. Pendapatan sewa 1.700.000
1/6/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000
Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000
1/6/XA Db. Rekening nasabah 1.700.000
Kr. Pendapatan sewa 1.700.000
1/7/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000
Kr. Akumulasi penyusutan aset ijarah 1.500.000
1/7/XA Db. Rekening nasabah 1.700.000
Kr. Pendapatan sewa 1.700.000
1/8/XA Db. Beban penyusutan aset ijarah 1.500.000
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)
12.7. Penyajian
12.7. Penyajian
Berdasarkan PSAK no 107 pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban
penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
12.8 Pengungkapan
12.8 Pengungkapan
Berdasarkan PSAK no 107, hal-hal yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan tentang transaksi ijarah antara lain tetapi tidak terbatas, pada:
(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
(i) keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pengalihan kepemilikan);
(ii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut; (iii) bagunan yang digunakan (jika ada);
(b) nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset ijarah; dan
12.7. Penyajian
12.7. Penyajian
Berdasarkan PSAK no 107 pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban
penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
12.8 Pengungkapan
12.8 Pengungkapan
Berdasarkan PSAK no 107, hal-hal yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan tentang transaksi ijarah antara lain tetapi tidak terbatas, pada:
(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
(i) keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pengalihan kepemilikan);
(ii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut; (iii) bagunan yang digunakan (jika ada);
(b) nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset ijarah; dan
dept of acct - umy
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)aps-rizal, aji & ahim (2009)