• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

1. IDENTITAS PROYEK

Judul Peningkatan Sistem Prosedur Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

(2)

masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang memang sangat membutuhkan bantuan tersebut secara riil dan rasional.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan telah melakukan kajian yang menemukan adanya relasi dana bantuan sosial (bansos) dan hibah APBD terkait pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. KPK juga menemukan kecenderungan dana hibah mengalami kenaikan menjelang pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah yang terjadi pada kurun 2011 sampai dengan 2013. Selain itu, didapati juga fakta banyaknya tindak pidana korupsi yang diakibatkan penyalahgunaan kedua anggaran tersebut. Sebelumnya, hasil kajian KPK menunjukkan nominal dana hibah dalam APBD yang cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir. Dari Rp15,9 triliun pada 2011, menjadi Rp37,9 triliun (2012) dan Rp49 triliun (2013). Juga ditemukan adanya pergeseran tren penggunaan dana bansos terhadap pemilihan umum kepala daerah, menjadi dana hibah yang memiliki korelasi lebih kuat. Dari data APBD 2010 – 2013 dan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah2011 – 2013, terjadi peningkatan persentase dana hibah terhadap total belanja. Kenaikan juga terjadi pada dana hibah di daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerahpada tahun pelaksanaandan satu tahun menjelang pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. Kenaikan dana hibah terhadap total belanja cukup fantastis. Ada daerah yang persentase kenaikannya mencapai 117 kali lipat pada 2011 – 2012, dan 206 kali lipat pada kurun 2012 – 2013. Sedangkan dana bansos, mencapai 5,8 kali lipat pada 2011 – 2012dan 4,2 kali lipat pada 2012 – 2013. Bila dilihat dari persentase dana hibah terhadap total belanja, nilainya juga cukup signifikan. Terdapat sebuah daerah yang anggaran dana hibahnya mencapai 37,07 persen dari total APBD.2

(3)

disesuaikan kepada kemampuan keuangan daerahnya sendiri dan harus tetap memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib terlebih dahulu.

Sesuai dengan Pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 tahun 2012 tentang Hibah Daerah juga menyatakan bahwa “Hibah dari Pemerintah Daerah dapat dianggarkan apabila Pemerintah Daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standar pelayanan minimum sesuai dengan ketentuan peraturan undangan, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.” Pemberian bantuan hibah oleh pemerintah daerah itu sendiri diperbolehkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun, pengaturannya secara spesifik baru ditetapkan melalui Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang telah disempurnakan kembali dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan terakhir diubah oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016.Hibah dapat diberikan berupa uang maupun barang atau jasa.

(4)

pembatasan-pembatasan yang jelas dan tegas untuk pemberian bantuan hibah berbentuk uang dan barang yang bersumber dari APBD oleh pemerintah daerah Provinsi Jambi agar permasalahan-permasalahan hukum sebagai akibat penyalahgunaan pemberian bantuan hibah dapat diminimalisasi dan ditiadakan, sehingga bantuan hibah dapat tersalurkan dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

Sponsor NAMA : MUSLIM RIZAL, SE, M.SI

JABATAN : KEPALA BPKAD PROVINSI JAMBI

Project Leader

NAMA : REZA FACHRIZAL, SE. M. S.AK

NO DH : 09

NIP : 19800108 200604 1 004 JABATAN : KABID ANGGARAN BPKAD

Sumber Daya Tim

INTERNAL

EKSTERNAL

Sumber Daya Manusia : 1. KEPALA BPKAD 2. SEKRETARIS BPKAD 3. KABID PERBENDAHARAAN

4. KASUB BIDANG ANGGARAN PENDAPATAN 5 Staf yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan

kegiatan proyek perubahan Sumber Daya Dana :

Proyek Perubahan ini bersumber dari anggaran belanja pada Bidang Anggaran Tahun Anggaran 2016 dan swadaya pribadi.

Sumber Daya Program Dalam Renstra :

Proyek Perubahan ini sejalan dengan Program Kerja dalam Renstra dan Rencana Kerja BPKAD PROVINSI JAMBI

Sumber Daya Manusia : 1. Gubernur Jambi

2. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi 3. TAPD Provinsi Jambi

(5)

2. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORMS)

a. TUPOKSI KEPALA BADAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,Bappeda dan Lembaga Teknis D Daerah Provinsi Jambi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,Bappeda dan Lembaga Teknis D Daerah Provinsi Jambi, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi mempunyai tugas Menyiakan bahan-bahan pembinaan dan penyusunan kebijakan penyelenggaraan di bidang keuangan dan aset lingkup Pemerintah Provinsi Jambi. Sedangkan menurut Peraturan Gubernur Jambi Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan, Sekretariat, Bidang dan rincian tugas Sub Bagian, Sub bidang serta Tata Kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi, mempunyai fungsi :

1) Penyusunan dan Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi;

2) Pelaksanaan Pelayanan administratif dan kegiatan keuangan dan aset daerah; 3) Penyiapan bahan penyusunan dan kebijakan di bidang keuangan dan aset

daerah;

4) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan adminitrasi keuangan dan aset daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(6)

6) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dan ;

7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. TUPOKSI KEPALA BIDANG ANGGARAN

Dalam Peraturan Gubernur Jambi Nomor 3 Tahun 2014, Tentang perubahan ketiga atas peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2008 tentang uraian tugas pokok dan fungsi inspektorat, Bappeda dan Lembaga teknis Daerah Provinsi Jambi, menyebutkan bahwa Bidang Anggaran berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala badan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sesuai dengan bidangnya. Bidang Anggarandipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang Anggaran mempunyai tugas Penyusun program kerja bidang anggaran, Pelaksanaan evaluasi terhadap Raperda APBD/APBDP dan Rancangan Peraturan Bupati/Gubernur tentang penjabaran APBD/APBDP Pemeintah Kabupaten/Kota, Penyiapan bahan penyusunan peraturan Daerah (Perda) APBD dan perubahan APBD, Penyiapan bahan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan dana (SPD), Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Anggaran; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Anggaran mempunyai tiga subbidang dengan masing-masing fungsinya yaitu:

1. Sub Bidang Anggaran Pendapatan ;

a. Penyusunan Program Sub Bidang Anggaran Pendapatan;

b. Penyiapan bahan penyusunan peraturan Daerah (Perda) APBD dan perubahan APBD yang terkait dengan pendapatan Daerah;

c. Penyiapan dokumen-dokumen pendukung belanja tidak langsung Non pegawai dan pembiayaan;

(7)

Bidang Anggaran Pendapatan; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sub Bidang Anggaran Belanja ;

a. Penyusunan program kerja Sub Bidang Anggaran Belanja;

b. Penyiapan bahan penyusunan peraturan daerah (Perda) APBD dan perubahan APBD yang terkait dengan belanja Daerah;

c. Penyiapan bahan penyusunan anggaran Kas dan surat penyediaan dana (SPD);

d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Sub Bidang Anggaran Belanja; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Sub Bidang Evaluasi APBD ;

a. Penyusunan program Sub Bidang evaluasi APBD;

b. Pelaksanaan Evaluasi APBD dan APBDP Kabupaten/Kota;

c. Penyiapan keputusan Gubernur hasil evaluasi APBD/APBDP Kabupaten/Kota; d. Pengevaluasian dan penyusunan laporan pelaksanaan program Sub Bidang

evaluasi APBD ; Dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Anggaran tersebut, ditemukan beberapa kondisi yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BPKAD PROVINSI JAMBI Tahun 2013-2018, yang tentunya berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jambi Tahun 2013 -2018. Faktor-faktor penghambat tersebut antara lain :

1) Tidak Optimalnya Sisdur Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2) Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara penganggaran dan penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi;

3) Kurang Optimalnya SKPD terkait dalam Memberi Rekomendasi atas Dana Hibah dan Bantuan Sosial

(8)

Dari permasalahan

yang teridentifikasi tersebut, selanjutnya

ditentukan isu aktualnya dengan kriteria memilih isu dengan

menggunakan metode analisis APKL (Aktual, Problematik,

Kekhalayakan dan Layak) terhadap permasalahan-permasalahan

tersebut, sebagai berikut :

Tidak Optimalnya Sisdur

Pengganggaran dan

Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

4 4 4 4 16

2

Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara

penganggaran dan

penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi dalam Memberi Rekomendasi Dana Hibah dan Bantuan

Sosial 3 2 3

4 12

Dari hasil analisis APKL diperoleh 3 (tiga) isu aktual di Bidang Anggaran, yaitu :

1) Tidak Optimalnya Sisdur Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2) Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara penganggaran dan penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi;

3) Kurang Optimalnya SKPD terkait dalam Memberi Rekomendasi atas Dana Hibah dan Bantuan Sosial

(9)

untuk pemilihan isu prioritas sebagai rancangan area proyek perubahan yang akan dilaksanakan, selanjutnya dilakukan analisis USG (Urgensi, Serious, Growth) terhadap permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi di Bidang Anggaran sebagai implementasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sebagai berikut :

NO SITUASI/ KESERIUSAN PENILAIAN KRITERIA TOTAL

U S G

1

Tidak Optimalnya Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

4 5 5 14

2

Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara penganggaran dan penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi

4 5 3 12

3

(10)

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari APBD dengan menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Nomor 14 Tahun 2016 sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan ketentuan yang ada.

Sementara itu kondisi ideal yang hendak dicapai agar tujuan organisasi dapat terwujud adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya Landasan Hukum yang mempedomani penyusunan Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2. Terjaminnya penyusunan Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku;Optimalnya SKPD terkait dalam Memberi Rekomendasi atas Dana Hibah dan Bantuan Sosial ;

3. Terlaksanannya Evaluasi dan Monitoring atas Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. Tersedianya dokumentasi administrasi proses Pengganggaran, Penatausahaan, Evaluasi dan Monitoring Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

Berdasarkan diagnosis permasalahan dan kondisi ideal yang diharapkan sebagai tersebut di atas, maka proyek perubahan ini mengambil judul : Peningkatan Sistem Prosedur Pengganggaran dan Penatausahaan Dana

Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

3. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proyek perubahan ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang yaitu :

(11)

1. Jangka Pendek

1. Membentuk tim efektif/tim kerja

2. Mewujudkan Surat Dukungan Proyek Perubahan

3. Menyusun Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Penyusunan Tata cara Pergeseran Dokumen Anggaran Belanja (DPA-SKPD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

4. Menwujudkan Sosialisasi Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

5. Melakukan Konsultasi dan Pemantapan ke Kementerian Dalam Negeri

6. Menwujudkan Penelitian Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi ke Biro Hukum Setda Provinsi Jambi.

Jangka Menengah

Sosialisasi atas Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi.  Jangka Panjang

Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi.

4. MANFAAT

Proyek perubahan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi Pemerintah Provinsi Jambi secara umum dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, diantaranya adalah :

1.

Terjaminnya penyusunan Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku

2.

Terwujudnya Landasan pedomanpenyusunanPengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(12)

Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku

4. Tersedianya dokumentasi administrasi proses Pengganggaran, Penatausahaan, Evaluasi dan Monitoring Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

5. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari proyek perubahan yang akan dilaksanakan adalah :  Jangka Pendek

1. Pembentukan tim efektif

2. Pembuatan Surat Dukungan Proyek Perubahan

3. Penyusunan Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Penyusunan Tata cara Pergeseran Dokumen Anggaran Belanja (DPA-SKPD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

4.

Melakukan Sosialisasi Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

5. Melakukan Konsultasi dan Pemantapan ke Kementerian Dalam Negeri

6.

Pengajuan Penelitian Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi ke Biro Hukum Setda Provinsi Jambi.

Jangka Menengah

1. Peningkatan sarana dan prasarana di kelurahan dan kecamatan dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

2. Penyusunan RKA peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan SIMREDA.

3. Pelaksanaan sosialisasi Peraturan WaliProvinsi tentang Operasional Penggunaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMREDA) di LIngkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

Jangka Panjang

(13)

6.

OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIERABLES)

Nama Deskripsi (Pengertiannya)

1. Pembentukan Tim Persiapan

Penyusunan Draft Peraturan

Kepala

Daerah

Pedoman

Pengganggaran

dan

Penatausahaan Dana Hibah dan

Bantuan Sosial pada APBD

Provinsi Jambi;

2. Perumusan draft Peraturan Kepala

Daerah Pedoman Pengganggaran

dan Penatausahaan Dana Hibah

dan Bantuan Sosial pada APBD

Provinsi Jambi;

3.

Memproses penelitian ke Biro

Hukum Setda atas draft Peraturan

Kepala

Daerah

Pedoman

Pengganggaran

dan

Penatausahaan Dana Hibah dan

Bantuan Sosial pada APBD

Provinsi Jambi.

Penyusunan Peraturan Kepala Daerah

Pedoman

Pengganggaran

dan

menatausahan secara administratif

keuangan atas dana hibah dan bantuan

sosial.

7. PENTAHAPAN (MILESTONES)

Untuk memaksimalkan proyek perubahan Optimalisasi Penggunaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMREDA) Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Peraturan WaliProvinsi Jambi, akan melaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan besar sebagai berikut :

NO

TAHAPAN

WAKTU

OUT PUT

I Jangka Pendek

1. Pembentukan Tim Efektif: Minggu ke- III Mei 2016

a. Menghadap Mentor. - Foto menghadap mentor

b. Pertemuan Tim Internal. - Undangan

- Daftar tandaterima undangan

(14)

c. Membuat SK Tim Proyek

e. Pemberian nomor SK. - SK yang telah diberi nomor f. penyebaran SK Tim Proyek

Perubahan.

- Tandaterima SK.

2. Pembuatan Surat Dukungan Proyek Perubahan

Minggu ke- IV Mei 2016

a. Mengadap Mentor. - Foto menghadap mentor

b. Rapat Tim Internal, membahas dukungan

- dukungan gagasan Proyek Perubahan yang telah ditandatangani.

3.

Penyusunan Draft Peraturan Kepala Daerah Tentang

Pedoman Pengganggaran dan

Penatausahaan Dana Hibah

dan Bantuan Sosial

Provinsi Jambi

Minggu ke- IV Mei 2016

-a. Membuat Draf dukungan gagasan Proyek Perubahan.

- Draf dukungan gagasan Proyek Perubahan b. Memperbaiki draf dukungan

gagasan Proyek Perubahan.

- dukungan gagasan Proyek Perubahan yang telah diperbaiki

4.

Sosialisasi Draft Peraturan Kepala Daerah Tentang

a. Mengadap Mentor. - Foto menghadap mentor

b. Rapat Tim internal - Undangan

- Daftar tandaterima undangan

(15)

c. Pembentukan Tim Panitia Sosialisasi gagasan Proyek Perubahan

- Draf Tim Panitia.

d. Membuat SK / SPT Panitia Sosialiasi gagasan Proyek Perubahan

- Draf SK / SPT Tim Panitia.

e. Penandatanganan SK / SPT Panitia Sosialiasi gagasan Proyek Perubahan

a. Mengadap Mentor. - Foto menghadap mentor

b.

Membuat Nota Dinas permohonan Konsultasi dan

Pemantapan Ke

Kemendagri.

-

Nota Dinas usulan.

c.

Membuat SPT dan SPPD.

-

SPT dan SPDD.

d.

Melakukan Konsultasi dan Pemantapan Ke Kemendagri .

-

Foto dan Notulensi.

6.

Mengajukan Penelitian draft Peraturan Kepala Daerah

tentang

Pedoman

Pengganggaran

dan

Penatausahaan Dana Hibah

dan Bantuan Sosial

ke Biro Hukum Setda Jambi

Minggu ke- III Juni 2016

a. Mengadap Mentor. - Foto menghadap mentor

b. Membuat Nota Dinas Pengantar

- Nota Dinas Pengantar

c.

Melakukan Koordinasi dan

Mengantar draft Peraturan Kepala Daerah tentang

Pedoman Pengganggaran

dan Penatausahaan Dana

Hibah dan Bantuan Sosial

ke Biro Hukum Setda Jambi

-

Foto Dokumentasi

-

Tanda Terima.

II

Tujuan Jangka Menengah Melakukan Sosialisasi Peraturan Kepala Daerah Tentang

Pedoman Pengganggaran dan

(16)

Penatausahaan Dana Hibah

dan Bantuan Sosial

Provinsi Jambi

II

Tujuan Jangka Panjang

Melakukan Evaluasi dan Monitoring Peraturan Kepala Daerah Tentang

Pedoman

Pengganggaran

dan

Penatausahaan Dana Hibah

dan Bantuan Sosial

Provinsi Jambi

Setiap

Tahun

Anggaran

8. TATA KELOLA PROYEK

Struktur Deskripsi

Sponsor/Mentor

MUSLIM RIZAL, SE.M.SI Selaku Kepala BPKAD PROVINSI JAMBI bertindak sebagai pembimbing dan memberikan dukungan serta arahan keseluruhan program

Project Leader

REZA FACHRIZAL, SE.M.S.AKselaku Kabid Anggaran melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang dalam project chart dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki.

Tim Kerja Internal

Sekretaris, Kabid, dan Kasubbid yang membantu project leader menyelesaikan tugasnya.

Coach :

(17)

1.

Rp 8.000.000,00

2. Rp 5.000.000,00

3.

Rp 20.000.000,00

1. Makan minum rapat kegiatan proyek perubahan (2 bulan)

2. Belanja ATK

3. Konsultasi dan Pemantapan ke Kemendagri

10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS

.

1. Stakeholder Internal

Stakeholder internal di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi yaitu terdiri dari :

- Kepala Badan - Sekretaris Badan

- Kepala Bidang Perbendaharaan - Kasubbid Anggaran Pendapatan

- Beberapa orang staf yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan kegiatan proyek perubahan

2. Stakeholder Eksternal - Gubernur Jambi

- Sekretaris Daerah Provinsi Jambi - TAPD Provinsi Jambi

- Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi Pemberi Rekomendasi Hibah Bansos

Dari identifikasi stakeholder kemudian dikelompokkan menjadi empat kategori yang berpengaruh terhadap proyek perubahan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

No Stakeholder Kekuatan Kepentingan Katagori Besar Kecil Besar Kecil

1. Gubernur Jambi V V Promoter

2. Kepala BPKAD V V Promoter

3. Sekretaris V V Promoter

4. TAPD V V Promoter

5. Kabid Perbendaharaan V V Defenders

6. Kasubbid Anggaran

Pendapatan V V Defenders

7.

SKPD Pemberi Rekomendasi Hibah Bansos

V V Defenders

(18)

Keterangan :

-

Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).

-

Defenders, memiliki/menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program.

-

Latens, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam program, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi program.

-

Apathetics, kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan.

11. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH

1. Keterbatasan pemahaman tim kerja dalam merumuskan draft Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2. Kekurangan teknis peneliti draft Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

12. RESIKO

1. Keterlambatan penyusunan Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi.

2. Tidak tersedianya Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

13. KRITERIA KEBERHASILAN

1. Tersedianya Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi.;

(19)

APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

3. Terlaksananya system dan prosedur penatausahaan Hibah dan Bansos pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

4. Terlaksananya evaluasi dan monitoring penggunaan dana Hibah dan Bansos pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

5. Tersedianya dokumen administrasi proses Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

14. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

1. Manajemen ;

Berupa kinerja TIM yang solid dan optimal, penggunaan strategi kerja, komitmen dan kerjasama.

2. Organisasi ;

Kepala BPKAD, Kasubbid Angg. Pendapatan, Kasubbid Anggaran Belanja, dan seluruh Staff Bidang Anggaran.

3.

Stakeholder Ekternal.

Dukungan dari segenap stake holder eksternal akan member kontribusi keberhasilan yang besar.

15. PERSETUJUAN

Jambi, Mei 2016

MENTOR,

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan PP No.19 tahun 2005 pasal 61 ayat 1 yang menyatakan ‘’Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 107 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, apabila Kepala Daerah dan DPRD

Sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan PP No.19 tahun 2005 pasal 61 ayat 1 yang menyatakan “‘’Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah

(1) Hibah kepada Badan Usaha Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d diberikan dalam rangka untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah

(4) Hibah kepada badan usaha milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c diberikan dalam rangka untuk meneruskan Hibah yang diterima Pemerintah Daerah

( 6 ) Format Berita Acara Penyerahan Hibah dari Pemerintah Daerah kepada penerima lebih dari 1 (satu) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e angka

Dengan ini menyatakan bahwa saya sebagai penerima dana hibah telah menggunakan dana hibah tersebut sesuai dengan usulan proposal hibah dan naskah perjanjian Hibah Daerah

Investasi jangka panjang pemerintah daerah dapat dianggarkan Investasi jangka panjang pemerintah daerah dapat dianggarkan apabila jumlah yang akan disertakan dalam