• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kinerja Radar dengan menguna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peningkatan Kinerja Radar dengan menguna"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: vrm radar adalah

(2)

Number 5

ISSN: 2085-6350

PROCEEDINGS OF

CONFERENCE ON

INFORMATION TECHNOLOGY

AND ELECTRICAL ENGINEERING

SESI NASIONAL

Keisyaratan dan Sistem Elektronis

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

FACULTY OF ENGINEERING

(3)

Conference on Information Technology and Electrical Engineering (CITEE)

Organizer

Steering Commitee

Adhi Susanto (UGM)

Hamzah Berahim (UGM)

Thomas Sri Widodo (UGM)

Dadang Gunawan (UI)

Heri Mauridi (ITS)

Yanuarsyah Harun (ITB)

Anto Satrio Nugroho (BPPT)

Son Kuswadi (PENS)

Advisory Board

Tumiran (UGM)

Lukito Edi Nugroho (UGM)

Anto Satrio Nugroho (BPPT)

Son Kuswadi (PENS)

General Chair

Bambang Sutopo

Organizing Chairs

Risanuri Hidayat

Sri Suning Kusumawardhani

Ridi Ferdiana

Adha Imam Cahyadi

Budi Setiyanto

Program Chairs

Prapto Nugroho

Agus Bejo

Cuk Supriyadi Ali Nandar (BPPT)

Yusuf Susilo Wijoyo

Publication Chair

Enas Dhuhri K

Finance Chairs

Eny Sukani Rahayu

Maun Budiyanto

Roni Irnawan

Secretariats

Astria Nur Irfansyah

Lilik Suyanti

(4)

Proceedings of CITEE 2009 Number 5 ISSN: 2085-6350

Table of Contents

Organizer ii

Foreword iii

Table of Contents v

Schedule ix

KEYNOTE

Teknologi Sistem Penggerak dalam WahanaTransportasi Elektrik 1 Yanuarsyah Haroen (Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung)

SESI NASIONAL: Keisyaratan dan Sistem Elektronis

Penerapan Touch Key dengan Mikrokontroler AT89S51 sebagai Pengendali Kecepatan Motor DC 21 Agus Sofwan, Novizal

Penggunaan Algoritma Genetik Paralel Hibrid dalam Sistem Kontrol Lampu Lalu lintas Pintar

Agus Priyono, Agus Sofwan, Mohd. Ridwan, Riza Atiq, Mohd. Alauddin 25

Sistem Monitoring Rumah Berbasis 3G Mobile Phone 32

A. Sofwan dan M. Ibnu Sina

Pemanfaatan Mobile Wireless Controller pada Sistem Pengambilan Data Komputer 37 Agus Sofwan , Tedi Margino

Sistem Kontrol Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Mikrokontroler 42 Thiang, Handry Khoswanto, Agus Afandi

Implementasi Metode Simulated Annealing pada Robot Mobil untuk Mencari Rute Terpendek 47

Thiang, Dhany Indrawan

Analisa Penerapan ENUM dan Pengalamatan Terhadap Regulasi 52

Gunawan Wibisono dan Nurmaladewi

Perancangan Automatic Gain Control Untuk Mobile WiMAX Pada Frekuensi 2,3 GHz 68 Gunawan Wibisono, Purnomo Sidi Priambodo, dan Rangga Ugahari

Sudut Datang Optimum dengan Menggunakan Signal Cancellation Despreading pada Sistem Cdma 65 Lucia Jambola

Perencanaan Quality Improvement Dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Valuasi Ekonomi dengan Pendekatan Willingness to Pay pada Pelayanan 08001Telkom

72

Palti MT Sitorus

Perancangan Konveyor Dua Buah Motor DC dengan Menggunakan PLC OMRON CPM2A 76 Siti Saodah, Teguh Afrianto

Mesin Pengering Jamur Kuping Berbasis AVR ATMega8 82

Hany Ferdinando, Ervan Hary Saputra

Gabungan Kontrol Kongesti, Routing, dan Konsumsi Daya untuk Utility-Power Tradeoff pada Komunikasi Kooperatif di Dalam Gedung

86

Nyoman Gunantara, Farid Baskoro, Gamantyo Hendrantoro

Pemodelan Vector AR Dengan Uji Kausalitas Terhadap Data Spasial Curah Hujan di Surabaya 91 Sis Soesetijo, Achmad Mauludiyanto, Gamantyo Hendrantoro

(5)

ISSN: 2085-6350 Number 5 Proceedings of CITEE 2009

Analisa Kinerja Adaptive Coded Modulation Pada Sistem OFDM Menggunakan Maximal Ratio Combining Di Bawah Pengaruh Hujan Tropis

98

Suwadi, Gamantyo Hendrantoro, Boyong Baskoro

Penggunaan Maximal Ratio Combining (Mrc) untuk Mengurangi Pengaruh Redaman Hujan dan Interferensi Pada Sistem LMDS di Surabaya

105

Syahfrizal Tahcfulloh, Suwadi, Gamantyo Hendrantoro

Estimasi Parameter Kanal dengan Algoritma SAGE pada Antena Array Kubus 109 Yasdinul Huda, Puji Handayani, Gamantyo Hendrantoro

Pemodelan Curah Hujan Non Stasioner di Kota Surabaya Menggunakan Model ARIMA 116 Wiwinta Sutrisno, Achmad Mauludiyanto, Gamantyo Hendrantoro

Selection Combining (SC) terhadap Kanal dengan Redaman Hujan pada Sistem LMDS di Surabaya 120 Shinta Romadhona, Gamantyo Hendrantoro

Sistem Pengukuran Kanal Radio Pita Lebar Dua Arah 3 Dimensi di Dalam Ruang 127 Puji Handayani, Gamantyo Hendrantoro

Ekstraksi Fitur Berdasar GLCM dan GLRLM untuk Pengenalan Citra Massa Kistik 132 Hari Wibawanto, Adhi Susanto, Thomas Sri Widodo, S. Maesadji Tjokronegoro

Pemanfaatan Mikrokontroller Tipe 89S52 sebagai Pengendali Multilevel Inverter

Leonardus. H. Pratomo, Hendyanto. H 137

Pemanfaatan Mikrokontroller Tipe 89S52 sebagai Pengendali Motor Induksi Tipe Volt/Hertz 142 Leonardus. H. Pratomo

Akuisisi Suhu Menggunakan Thermopile Untuk Pemanas Gelombang Mikro di Industri 146 Risa Farrid Christianti

Fuzzy Logic Temperature Control on Hyperthermia Therapy Using Delphi 151 M Ary Heryanto

Perancangan dan Simulasi Pengendalian Beban Listrik Menggunakan Mikrokontroler AT89C2051Melalui Jaringan TCP/IP

156

Edvin Priatna dan Sulaemanul Jamal

Studi Perbandingan Metode-metode Analisis Sinyal Sederhana Berbasis Wavelet 163 Agfianto Eko Putra

Analisis Citra Medis Menggunakan Segmentasi Adaptif 171

Indah Soesanti, Adhi Susanto, Thomas Sri Widodo, Maesadji Tjokronegoro

Perancangan Monitoring Proses Produksi Batik Berbasis WEB 175

Indah Soesanti

Simulasi Estimasi Parameter Model Fungsi Alih Antara Gaya Tegang Keluaran Web Terhadap Masukan Gaya Putar Pada Bagian Rol Pengumpan Sistem Transportasi Web Dengan Menggunakan Metode RLS Berbasis Forgetting Factor

179

Yaya Finayani, Samiadji Herdjunanto, Priyatmadi

Pemanfaatan Sistem Akuisisi Citra Stereo untuk Mengukur Parameter-Parameter Fisis Gelombang Laut 186 Nyoman Jelun, Adhi Susanto, Radianta Triatmadja, Thomas Sri Widodo

Segmentasi Citra untuk Analisis Termogram Payudara 193

Oky Dwi Nurhayati, Adhi Susanto, Thomas Sri Widodo

Conference on Information Technology and Electrical Engineering (CITEE)

(6)

Proceedings of CITEE 2009 Number 5 ISSN: 2085-6350

Implementasi 1-D DCT Algoritma Feig–Winograd di FPGA Spartan 3E 198 Irma Yulia Basri 1), Bambang Sutopo, Jazi Eko Istiyanto

Analisa Sensor Rate Gyroscope Untuk Mendeteksi Gerak Rotasi Roket 206 Priswanto, Romi Wiryadinata, Thomas Sri Widodo, Andreas P. Adi , Wahyu Widada

Desain dan Konsep Implementasi Sistem Peringatan Dini Kebocoran Gas LPG Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

211

Arif Syamsul Iskandar, Arwin Datumaya Wahyudi Sumari

Peningkatan Kinerja Radar dengan mengunakan Pendekatan Wavelet 215 Ridwan Prasetyo, Arwin Datumaya Wahyudi Sumari

Design and Testing of Six DOF IMU v2.1 Carried in Vehicle for INS Algorithm 219

Romi Wiryadinata, Wahyu Widada, Thomas Sri Widodo, Sunarno

Analisis Citra Medis Menggunakan Citra Adaptif 224

Indah Soesanti

Sistem Komunikasi Kooperatif Berbasis Modulasi Superposisi 229 Sari Eka Pratiwi

(7)

Proceedings of CITEE, August 4, 2009 215

Conference on Information Technology and Electrical Engineering (CITEE)

Peningkatan Kinerja Radar dengan mengunakan

Pendekatan Wavelet

Ridwan Prasetyo, Arwin Datumaya Wahyudi Sumari

Departemen Elektronika, Akademi Angkatan Udara. Jl. Laksda Adisutjipto, Yogyakarta, 55002

ridwanprasetyo3@gmail.com, arwin91aau@yahoo.co.id

Abstract— Dalam perkembangan system radar, sejumlah

metoda telah digunakan untuk mengembangkan pengolahan sinyal dan deteksi radar. Masalah utama dalam proses deteksi sasaran oleh radar adalah melokalisasi sinyal pantulan yang sangat lemah sehingga kemampuan deteksinya menjadi rendah. Kinerja radar dapat ditingkatkan dengan menaikkan

Signal to Noise Ratio (SNR) pada penerima radar. Dalam

makalah ini akan diuraikan algoritma untuk mengekstraksi dan melokalisasi pulsa Radio Frequency (RF) radar berbasis

wavelet. Kinerja algoritma ditunjukkan kemampuannya

ditinjau dari parameter SNR dan waktu komputasi dibandingkan dengan mengunakan matched filter.

Keywords—radar, wavelet, pengolahan sinyal.

I. PENDAHULUAN

Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem elektromagnetik yang berfungsi untuk pendeteksian dan penjejakan suatu sasaran yang bergerak maupun diam dengan mengunakan pantulan gelombang elektromagnetik seperti pesawat, kapal, kendaraan, manusia dan lingkungan alam. Energi pantulan yang diterima dari sasaran akan diproses untuk memperoleh informasi berupa posisi, karakteristik, maupun kecepatan sasaran. Perbedaan Radar dengan system komunikasi umumnya terletak pada level margin penerima, Kekuatan pantulan sinyal yang diterima oleh radar bervariasi tergantung dari jarak radar kesasaran dan RCS (radar cross section) sasaran. Jarak deteksi maksimum dari radar tergantung dari SNR pada penerima radar sesuai dengan persamaan radar [4]. Masalah utama dalam sistem radar adalah proses deteksi sinyal yang sangat lemah. Penyelesaian dalam masalah ini akan meningkatkan kemungkinan deteksi dari sasaran yang lebih kecil dan jarak sasaran yang lebih jauh. Peningkatan SNR pada penerima umumnya mengunakan integrasi pulsa yang terdiri dari sejumlah PRI (pulse repetition interval) baik sebelum maupun sesudah detektor, sehingga untuk memperbaiki SNR pada penerima membutuhkan sejumlah pulsa. Pada radar dengan fitur fast scanning akan menghasilkan jumlah integrasi pulsa yang lebih sedikit.

Dalam beberapa tahun terakhir, Transformasi wavelet telah digunakan dalam beberapa bidang keilmuan khususnya dalam pengolahan sinyal dan merupakan sebagai alat bantu yang baik dalam kawasan time frequency [1]. Transformasi wavelet mempunyai sensitivitas untuk sinyal transien dan tidak mempunyai komponen DC. Diharapkan dengan

transformasi wavelet pantulan sinyal radar dalam derau dapat terdeteksi dengan jelas.

Dalam makalah ini, penulis mengusulkan metoda berbasis wavelet untuk meningkatkan SNR pada keluaran penerima dan mengujinya dengan mengunakan MATLAB dengan mengunakan model yang di sederhanakan. Metoda ini dapat meningkatkan SNR dengan hanya mengunakan 1 pulsa

II. TRANSFORMASI WAVELET DAN INTEGRASI PULSA RADAR

A. Analisis Multiresolusi

Konsep Analisis Multiresolusi (Multiresolution Analysis) mula-mula diperkenalkan oleh Malat dan Y Meyer. Analisis Multiresolusi secara mendasar adalah memisahkan data menjadi beberapa komponen frekuensi yang berbeda dan saling ortogonal. Pada frekuensi tinggi fungsi gelombang-singkat adalah sempit sedangkan pada frekuensi rendah fungsi gelombang-singkat adalah lebar yang disebut dengan fungsi penyekala (scaling function).

Secara dasar Analisis Multiresolusi harus memenuhi persamaan sebagai berikut:

( )

( φ adalah basis ortonormal V0

jika didefinisikan Pj adalah proyeksi ortogonal kedalam Vj, maka didapatkan

(8)

216 Proceedings of CITEE, August 4, 2009

Didefinisikan Wj adalah komplemen ortogonal Vj dalam

Vj+1 atau Vj tegak-lurus Wj dan

dimasukkan dalam rumus (2) didapat:

⎟⎟

jadi fungsi Vj adalah kombinasi linear fungsi dalam Vj0

dan Wj, j=j0, ,j0+1,....j-1, yang dapat dianalisis secara terpisah

dalam berbagai skala. Qj adalah proyeksi ortogonal kedalam

Wj, sedang Vj menjangkau basis Vj+1, Pjf dan Qjf

berturut-turut adalah skala kasar (coarse scale) dan skala baik (fine scale) dalam

1

+

Vj f .

B. Integrasi pulsa radar

Persamaan jangkauan maksimum deteksi radar Rmak di

tentukan oleh persamaan radar sebagai berikut

( ) 0 ( )min

dengan Pt adalah daya pancar, G adalah penguatan antenna,

Ae adalah aperture efektif antena, σT adalah radar cross

section sasaran, k adalah konstanta boltzman, T0 adalah

temperature standar, Fn adalah derau figure,(S/N)min adalah

SNR minimum pada keluaran penguat IF (Intermediate Frequency). Dalam persamaan (4) Pt, Gt dan Ae ditentukan

oleh perangkat keras system radar. Untuk memperluas jangkauan dengan cara memperkecil SNR, cara yang digunakan biasanya dengan mengunakan integrasi pulsa. Integrasi pulsa radar adalah penjumlahan dari semua pantulan pulsa radar untuk perbaikan pendeteksian, integrasi bisa dilakukan sebelum detector (Penguat IF) yang diberi nama integrasi koheren. Integrasi koheren atau sesudah detector (Penguat video) yang diberi nama integrasi non koheren. Perbedaan integrasi koheren dan non koheren terletak pada hasi integrasinya. Jika pada integrasi koheren bila sebangyak n pulsa yang mempunyai fase dan SNR yang sama bila di integrasikan secara ideal akan menghasilkan n kali SNR tiap pulsa, sedang pada integrasi non koheren bila n pulsa dengan hanya memiliki SNR yang sama akan meng hasilkan kurang dari n kali SNR tiap pulsa. Perbedaan ini disebabkan oleh ketidaklinearan detector. Jumlah pulsa yang di kembalikan dari sasaran pada saat penyapuan radar adalah sebagai berikut:

m

Dengan θB adalah lebar berkas antenna ( derajat),fP adalah

laju pengulangan pulsa (HZ) dan ωm adalah putaran antenna radar per menit (rpm). Sebagai contoh radar dengan lebar berkas antenna 1,50, laju pengulangan pulsa 340 Hz dan rotasi antenna 5 rpm akan didapatkan n=17 pulsa per scan. Dari persamaan (5) untuk radar dengan laju scanning yang tinggi seperti phased array radar akan di hasilkan jumlah pulsa integrasi yang rendah.

C. Transformasi paket wavelet

Transformasi paket wavelet mempunyai beberapa aplikasi, salah satunya melibatkan perhitungan basis yang terbaik. Basis yang terbaik digunakan untuk aplikasi pengurangan derau dan kompresi data. Langkah pertama dari transformasi wavelet adalah menghitung fungsi penyekala (low pass) dan fungsi wavelet (high pass). Fungsi penyekala menghasilkan versi yang lebih halus dari sinyal aslinya, sedang fungsi wavelet akan menghasilkan batas tepi dari sinyal aslinya.

Diasumsikan sinyal yang diterima y(n) adalah

y(n)=x(n) + z(n) (6)

dengan x(n) pulsa radar yang diterima, z(n) derau gaus putih dan n= 1,2,...,N. dengan mengunakan trasformasi wavelet paket yang menpunyai dua dimaensi yaitu waktu dan frekuensi di dapatkan hasil sebagai berikut:

z

WP, berturut turut adalah koefisien

paket wavelet dalam sumbu y,x dan z, j=1,2,…,J dengan J adalah jumlah level dekomposisi dan s=1,2,…,2j adalah jumlah skala dan i=1,2,…,M dengan M=N/2j dan N adalah panjang dari sinyal.

III. PENGURANGAN DERAU BERBASIS WAVELET

Konsep pengurangan derau dengan wavelet dan paket wavelet adalah sama. Ide ini didasarkan pada asumsi hanya koefisien wavelet yang besarlah yang mempunyai kontribusi pada sinyal dan mengestimasi dari nilai x yang mempunyai nilai lebih besar dari nilai batas ambang dengan nilai batas ambang λ.

(9)

Proceedings of CITEE, August 4, 2009 217

Conference on Information Technology and Electrical Engineering (CITEE)

mengandung sinyal dan bagian derau. Dalam pengolahan sinyal bertujuan menghilangkan bagian derau. Metoda batas ambang yang telah ada adalah metode soft thresholding dan hard thresholding, metode ini hanya memelihara koefisien yang besarnya melebihi nilai λ, sedangkan nilainya yang kurang dari λ, di ubah menjadi nol.

Pada makalah ini di usulkan pemilihan koefisien λ dengan mengunakan metoda kurtosis, persamaan kurtosis adalah sebagai berikut:

4

Dengan σ adalah adalah deviasi standar dari x, µ adalah deviasi standar dari x dan E(t) adalah nilai expektasi dari nilai t.

IV. ALGORITMA DAN SIMULASI

Algoritma untuk pengurangan derau sinyal radar di bagi menjadi dua tahap untuk mengurangi kompleksitas perhitungan dan meningkatkan kecepatan proses. Langkah pertama adalah sebagai berikut:

A. Langkah pertama.

•Hitung koefisien paket wavelet dari sinyal yang di terima

•Perkirakan nilai kurtosis dari koefisien paket wavelet

•Terapkan test Gausian

•Set koefisien Gausian ke nol

•Hitung jumlah sisa dari non Gausian, jika jumlah skala non Gausian liber besar dari satu lanjutkan langkah kedua, jika tidak lanjutkan langkah berikut.

•Rekontruksi sinyal dengan koefisien yang ada.

B. Langkah ke dua

• Gunakan soft threshold untuk menghilangkan koefisien gausian yang masih ada.

•Rekonstruksi sinyal dengan koefisien yang ada.

Pengurangan derau pada pulsa radar RF disimulasikan dengan penambahan derau Gaussian putih. Parameter yang digunakan adalah PRI (Pulse Repretition Interval) dan SNR, hasil simulasi seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1 Sinyal pulsa radar

Gambar 2 Sinyal pulsa radar berderau dengan SNR =-10 dB

Gambar 3Sinyal radar hasil pengurangan derau langkah pertama

Gambar 4 Sinyal radar hasil pengurangan derau langkah kedua

V. KESIMPULAN

Kinerja radar dapat ditingkatkan dengan cara memperkecil SNR, SNR diperkecil mengunakan pengolahan sinyal berbasis wavelet. Pengolahan sinyal pulsa radar bebasis wavelet telah berhasil di simulasikan pada sinyal radar dengan SNR= -10 dB

REFERENSI

[1] Burrus, C. S., Ramesh A. Gopinath, and Haitao Guo,“Introduction to Wavelet and Wavelet Transform”, Prentice Hall, New Jersey, 1998

(10)

218 Proceedings of CITEE, August 4, 2009

[2] G. Wei and S. Wu, “Denoising Radar Signals Using Complex Wavelet” IEEE Trans. On Signal Processing pp. 340-348 2003 [3] S. Mallat., “ A wavelet tour of signal processing”, Akademic Press,

San Diego, CA,1998

[4] M.L. Skolnik, “Introduction to Radar Systems, 3 rd edition, Mc Graw Hill, New York,2001

[5] R. Munadi, R. Hayati,M. Irhamsyah dan F. Arnia, “ Performansi Filter Digital FIR dan IIR pada Pengolahan Sinyal Radar”, Jurnal rekayasa Elektrika, volume 3 no 1 Tahun 2004.

Gambar

Gambar 1 Sinyal pulsa radar

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja pegawai kantor kecamatan dalam pelayanan administrasi perijinan kepada masyarakat pada kantor kecamatan Mamasa kabupaten Mamasa dapat dikatakan sangat baik tercermin

Pengajaran dan pembelajaran Bahasa Arab Tujuan Khas dan penerapan Naqli dan Aqli dalam bidang atau lapangan yang berbeza seperti komunikasi, kebudayaan,

Diharapkan hasil lokakarya ini dapat diimplementasikan oleh pendamping dan motivator desa dalam menjalankan pendampingan kedepan yang lebih terintegrasi pada desa-desa

demikian, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik bio-slurry cair dan waktu aplikasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.)..

Melalui pendidikan maka manusia dibentuk, dikonstruksikan dan diarahkan agar menjadi manusia sesungguhnya (humanized human being), makhluk rasional yang memiliki dan

Garam garam berikut ini, bila dilarutkan dalam air manakah yang memberikan larutan dengan pH paling tinggi.. Semua

(materi mengacu pada modul Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelas XII, karangan Hendro hal. Peserta didik menyebutkan dokumen yang diperlukan dalam pembuatan SITU. Peserta

Penyampaian salinan izin usaha pertambangan operasi produksi untuk penjualan dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya bersala dari 1 (satu) daerah