• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSELING KELOMPOK DAN BIMBINGAN KARIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSELING KELOMPOK DAN BIMBINGAN KARIR"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

“KONSELING KELOMPOK DAN BIMBINGAN KARIR”

Disusun Oleh : Iin Hurun’in

Siti Rohimah

Saeful Amar

Santika Sari

Soni

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH AL-HIDAYAH

KAWALU - TASIKMALAYA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan

konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan

layanan bimbigan dan konseling disekolah. Sebagai kegiatan. layanan konseling

kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan

memanfaatkan dinamika kelompok.

Setiap sekolah harus membuat perencanaan program yang merupakan acuan

dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan konseling.

Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan yang dialokasikan

menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan sarana/prasarana untuk

mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud

penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik.

Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada bermacam-macam jenis

layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,

pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan dan konseling kelompok.

Untuk membantu anak dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga

dapat) merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang seslla

dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan

konseling sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbinganyang

mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari

dan menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457).1 Dengan

(3)

layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami

karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian

serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih

cocok bagi rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan

melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.

Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan,

sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik jika

bimbingan itu diberikan ke anak sejak rnasa kanak-kanak bahkan sebelun masuk

sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan

tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki

dunia kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan

membantu dalam penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja.

B. RumusanMasalah

1. Pengertian Konseling Kelompok

2. Tujuan, Manfaat, Kelemahan dan Kelebihan Bimbingan Kelompok 3. Pengertian Bimbingan Karir

4. Strategi, Tujuan ,Prinsip dan Manfaat/Fungsi Bimbingan Karir

C. TujuanPenulisan

1. Menjelaskan Pengertian Konseling Kelompok

2. Memaparkan Tujuan, Manfaat, Kelemahan dan Kelebihan Bimbingan Kelompok 3. Menjelaskan Pengertian Bimbingan Karir

4. Memaparkan Strategi, Tujuan ,Prinsip dan Manfaat/Fungsi Bimbingan Karir

D. PENUTUP

1. Kesimpulan 2. Saran

BAB II

(4)

A. BIMBINGAN KONSELLING KELOMPOK 1. Pengertian

Menurut Prayitno (20042) layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah

layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok. Disana

ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal

dua orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang diusahakan sama

seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka dan penuh

keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,

penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu

dengan menerapkan metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan

konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika

kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas

merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi

berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan pribadi,

sosial, belajar dan karir).

Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi

yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.

Layanan konseling kelompok pada hakekatnya adalah suatu proses antar

pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari, dibina dalam

suatu kelompok kecil mengungkapkan diri kepada sesama anggota dan konselor,

dimana komunikasi antar pribadi tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

pemahaman dan penerimaan diri terhadap nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan

(5)

hidup serta untuk belajar perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya

(Winkel, 2004)3

Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu

wawancara konseling antara konselor profesional dengan beberapa orang sekaligus

yang tergabung dalam suatu kelompok kecil. (W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti,

2005:589).

Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok

adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada pikiran

dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap permisif, orientasi

pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling menerima dan membantu.

Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk

membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar,

upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat

menjalani perkembangannya dengan lebih mudah.

Dari uraian-uraian yang disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwasannya konseling kelompok merupakan salah satu layanan

konseling yang di selenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan

dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif

dan penuh keakraban. hal ini merupakan upaya individu untuk membantu individu

agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar, upaya itu bersifat

preventif dan perbaikan. Sebab, pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan

pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya

pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

(6)

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok4

Tujuan Konselling Kelompok

1. Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok

meliputi:

 Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak

 Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman

sebayanya

 Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota

kelompok

 Mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok.

2. Menurut Prayitno, (1997:80). Konseling kelompok memungkinkan siswa

memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang

dialami melalui dinamika kelompok.

3. Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai

dalam konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan

pemecahan masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota

kelompok, agar terhindar dari masalah dan masalah terselesaikan dengan cepat

melalui bantuan anggota kelompok yang lain.

Konseling kelompok 5merupakan bantuan kepada individu dalam situasi

kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada

pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti, bahwa individu yang

bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam

(7)

masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga

mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain.

Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan

perkembangan individu, dalam arti memberi kesempatan, dorongan, juga pengarahan

kepada individu-individu yang bersangkutan untuk mengubah sikap dan perilakunya

selaras dengan lingkungannya.

Individu dalam konseling kelompok pada dasarnya adalah individu normal

yang memiliki berbagai kepedulian dan kemampuan, serta persoalan yang dihadapi

bukanlah gangguan kejiwaan yang tergolong sakit, hanya kekeliruan dalam

penyesuaian diri.

Tujuan Bimbingan Kelompok

Tujuan Umum

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan

kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan

(siswa)

Tujuan Khusus

Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong

pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang

perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan

berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa.

Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan

(8)

pribadi, dan pembahasan masalah atau topik-topik umum secara luas dan mendalam

yang bermanfaat bagi para anggota kelompok

Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan kelompok

adalah untuk memberi informasi dan data untuk mempermudah pembuatan keputusan

dan tingkah laku.

Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111)6. Bimbingan

kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan

kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil

dalam rangka layanan Konseling (konseling kelompok), dibentuk kelompok diskusi,

diberikan bimbingan karier kepada siswa-siswi yang tergabung dalam satu kesatuan

kelas di SMA. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang

perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil

manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.

Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan

bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk

kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu

yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman,

pengembangan dan pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan individu.

3. Kelemahan Konseling Kelompok

Menurut W.S. Winkel (2005:593-595) kelemahan konseling kelompok, yaitu :

(9)

 Suasana dalam kelompok boleh jadi dirasakan oleh satu–dua anggota

kelompok sebagai paksaan moral untuk membuka isi hatinya seperti banyak

teman yang lain; padahal mereka belum siap atau belum bersedia untuk

sebegitu terbuka dan jujur, lebih-lebih bila hal-hal yang akan dikatakan terasa

memalukan bagi dirinya sendiri.

 Persoalan pribadi satu-dua anggota kelompok mungkin kurang mendapat

perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya, karena perhatian kelompok

terfokus pada suatu masalah umum atau karena perhatian kelompok terpusat

pada persoalan pribadi konseli yang lain; senagai akibatnya, satu-dua konseli

tidak akan merasa puas.

 Bagi konselor sendiri pun lebih sulit memberikan perhatian penuh pada

masing-masing konseli dalam kelompok, karena perhatiannya mau tak mau

terbagi atas beberapa orang yang semuanya menuntut diberi porsi perhatian

yang wajar.

 Khusus di Indonesia konselor dapat menghadapi kendala budaya yang

mempersulit kedudukannya sebagai partisipan dalam diskusi kelompok.

 Ada siswa dan mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mengungkapkan

perasaan dan pikirannya secara terbuka (self-assertiveness) bila hadir

seseorang yang secara spontan dipandang sebagai pemegang

otoritas (authority figure).

4. Kelebihan Konseling Kelompok

Menurut W.S. Winkel (2005:594-595) kelebihan konseling kelompok bagi

(10)

 Terpenuhinya beberapa kebutuhan, antara lain kebutuhan untuk

menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan dapat diterima oleh

mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagai perasaan,

kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan; dan

kebutuhan untuk menjadi lebih independen serta lebih mandiri.

 Dalam suasana konseling kelompok mereka mungkin merasa lebih mudah

membicarakan persoalan mendesak yang mereka hadapi daripada dalam

konseling individual; lebih rela menerima sumbangan pikiran dari seorang

rekan konseli atau dari konselor yang memimpin kelompok itu daripada

bila mereka berbicara dengan seorang konselor dalam konseling

individual; lebih bersedia membuka isi hatinya bila menyaksikan bahwa

banyak rekannya tidak malu-malu untuk berbicara secara jujur dan

terbuka; lebih terbuka terhadap tuntutan mengatur tingkah lakunya supaya

terbina hubungan sosial yang lebih baik, dan merasa lebih bergembir

adalam hidup karena menghayati suasana kebersamaan dan persatuan yang

lebih memuaskan bagi mereka daripada komunikasi dengan anggota

keluarganya sendiri.

Selain itu, kelebihan konseling kelompok bagi konselor sendiri, antara lain:

 Bagi konselor manfaat dari konseli kelompok antara lain kesempatan

untuk mengobservasi perilaku para konseli yang sedang berinteraksi satu

sama lain; membuktikan dirinya sebagai orang yang bersedia melibatkan

diri dalam seluk beluk kehidupan orang muda dengan ikut berbicara

sebagai partisipan dalam diskusi dan bukan sebagai orang yang ingin

berkuasa; meyakinkan para konseli akan kegunaan layanan konseling,

(11)

dengan konselor dalam wawancara konseling individual; dan dapat

melayani lebih banyak orang daripada bila hanya tersedia kesempatan

untuk berkonseling secara individual.

B. BIMBINGAN KARIR

1. Pengertian Bimbingan Karier

Bimbingan Karir7 adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam

memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja,

mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola

pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).

Dari pengertian bimbingan karier di atas jelaslah bahwa pelaksanaan

Bimbingan Karier di Sekolah adalah proses membantu siswa agar memahami diri dan

dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya.

2. Strategi Bimbingan Karier

Untuk mencapai tujuan bimbingan karier, setiap pembimbing memiliki dan

dapat menempuh strategi yang berbeda-beda; sesuai dengan latar belakang

pendidikan, keahlian dan kondisi objektif klien yang dihadapinya. Namun, apabila

dikelompokkan seluruh strategi yang dimaksud melingkupi:

1. Strategi instruksional merupakan bentuk penyelenggaraan

bimbingan karir yang diintegrasikan atau dipadukan dalam pengajaran

(instruksional). Strategi ini sangat sesuai dijalankan oleh tenaga pengajar. Strategi

instruksional cenderung bersifat informatif daripada pemrosesan informasi. Apabila

kecenderungan yang terakhir dijadikan fokus strategi, walaupun dijalankan oleh

tenaga pengajar, maka dapat diperoleh ketepatgunaannya.

(12)

Strategi ini pada dasarnya bukanlah penyelenggaraan bimbingan karier,

melainkan pengajaran (instruksional) yang menerapkan prinsipprinsip bimbingan

karir dan lebih terfokur pada pemberian informasi karir. Strategi bimbingan karir

instruksional yang terpadu dengan pembelajaran merupakan pemrosesan informasi

karir secara klasikal atau kelompok melalui penggunaan metode atau teknik-teknik

pembelajaran, seperti :

pengajaran unit, home room, karyawisata, ceramah tokoh/nara sumber, media audio

visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket bimbingan

karier.

2. Strategi substansial merupakan bentuk penyelenggaraan

bimbingan karier melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan

klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh dosen pembimbing dalam bentuk

wawancara konseling. Untuk mempergunakan starategi ini, diperlukan penguasaan

teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang yang terkait.

Termasuk ke dalam strategi ini ialah teknik genogram dan konseling karier.

3. Strategi permainan, merupakan strategi alternatif

penyelenggaraan bimbingan karir. Strategi ini berlangsung melalui permainan,

yang segaligus dalam setiap permainan dapat menjangkau beberapa matra sasaran.

Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang dilakukan dalam

batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang

(13)

dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran lain

daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39).

3. Tujuan Bimbingan Karier

Secara umum tujuan Bimbingan Karier di Sekolah yaitu: “Membantu siswa

dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan,

merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara

hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang

dengan dirinya dan lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31).

Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan

Karier di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :

 Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept ),

 Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,

 Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi

pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,

 Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil

keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia

kerja,

 Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan

terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.

4. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier

Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip

Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator

Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di

(14)

Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier di Sekolah di antaranya adalah :

 Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk

mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.

 Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup

memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan

perencanaan karier.

 Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang

hubungan antara pendidikan dengan kariernya.

 Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman

yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.

 Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang

pendidikan siswa .

 Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan

dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi

masyarakat.

Program Bimbingan Karier di Sekolah

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu

secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman

diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam

masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu

program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.

Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah

memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan

(15)

Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya

didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:

 Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang

berkesinambungan dan terintegrasi.

 Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam

proses perkembangannya.

 Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan

tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja

yang menjadi cita-cita para siswa.

 Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa

secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk

mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai

hidupyang dicita-citakannya.

 Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

Pilihan Individu dan Perencanaan Karier

Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau

kesempatan untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki

beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti

pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri

siswa itu sendiri.

Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan

Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita

para siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah

(16)

 Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan

keputusan.

 Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan beberapa

kepercayaan dalam diri sendiri.

 Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari

aktivitas siswa di Sekolah.

 Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal

kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar

Sekolah.

 Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya

dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik

pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan

kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut

paut dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki

keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan

pekerjaan, jabatan atau karier yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu

para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil

keputusan yang bemakna bagi dirinya.

Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya

menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan

layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam

(17)

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:

“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua

pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan

pendekatan kelompok dengan kegiatan:

(1). Paket belajar,

(2). Pengajaran unit,

Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang

berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan

informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan

informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi

yang disampaikan

(3). Papan buletin,

Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang

informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari

guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.

(4). Hari Karier

Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi

dengan ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.

(5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).

Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu

(18)

Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua

cara pendekatan sebagai berikut:

a. Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan

penyuluhan karier melalui dua cara:

Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah

yang dihadapi siswa.

Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami

dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.

b. Pendekatan Kelompok

Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima

Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman

lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.

Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan Pengambilan keputusan

dan lapangan pekerjaan.Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang

langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses

pengambilan keputusan mengenai suatu pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut

sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan,

pertimbangan, dan didalamnya terkandung suatu harapan dan keyakinan atas apa

yang diperbuat .

Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan

(19)

pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan

pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan. Kedua-duanya

memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan kemampuan diri

(Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih

lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang cocok

dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk memperoleh keberhasilan

(Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat memberikan kecendrungan senang

atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat penting untuk

pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-citakannya.

Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka terdapat empat jalur yang

dapat ditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan pendidikannya, yaitu:

 Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.

 Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran sebelum bekerja.

 Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat akademi /

sarjana muda.

 Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jenjang strata

satu / S1.

5. Fungsi Bimbingan Karier di Sekolah8

Layanan birnbingan karier sangat penting beberapa frrngsi. Menurut Popon

Syarif Arifin yang bagi siswa karena mempunyai dikutip Aryatmi Siswohardjono

(1990), fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:

1. Fungsi persiapan

contoh; Guru pembimbing memberikan informasi tentang jenis-jenis

pekerjaan atau informasi mengenai perguruan tinggi/ studi lanjut yang dapat

didapatkan oleh siswa.

(20)

2. Fungsi pencegahan

Contoh; Guru pembimbing dapat memberikan bantuan agar siswa tidak

kesulitan di dalarn memahami tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang dirinya

sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga dapat mencegah siswa salah

dalam menentukan langkah-langkah dalam menemukan karier yang dikehendaki.

3. Fungsi penempatan dan penyaluran

Contoh; Guru pembimbing akan membantu dalam penempatan para siswa pada

bidang atau jenis pendidikan, misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan

pekerjaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan

sendiri secara bijaksana.

4. Fungsi penyesuaian

Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan

jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitamya.

5. Fungsi pengembangan

Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam mengembangkan

seluruh pribadinya secara terarah dan mantab pada minat kerja.

Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan diharapkan siswa

dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan

cirri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas,

yang mugkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat menemukan

(21)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa

untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier

yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat

mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan

melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.

Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah

membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan

keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang

menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena

sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan, tujuan

khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:

(22)

2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap

usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.

4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang

jabatan dan melaksanakan keputusan itu.

5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan,

termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.

Sedangkan fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:

1. Fungsi persiapan

2. Fungsi pencegahan

3. Fungsi penempatan dan penyaluran

4. Fungsi penyesuaian

5. Fungsi pengembangan

Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah

yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing

anggota kelompok. Adapun materinya adalah membahas masalah-masalah baik

perseorangan maupun kelompok yang meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan

karir. Manfaat dari layanan ini adalah membantu mengentaskan masalah yang dialami

(23)

B. Saran

Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun

berinteraksi dengan peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu

tentangbimbingan dan konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan

untuk calon/guru BK harus sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat

berkonsultasi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

http://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/

http://ferikurniawanpanggul1.blogspot.com/2013/06/pengertian-bimbingan-kelompok-dan.html https://bukunnq.wordpress.com/bk-kelompok-menurut-winkel/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kemampuan politik tingkat tinggi yang dimiliki oleh Kiai Wahab, NU akhirnya memutuskan ikut serta dalam gerbong demokrasi terpimpin. Kehendak Sukarno

Dimana letak komponen konstruksi poros kemudi kapal penampung ikan tradisional 200 GT Kabupaten Batang yang paling kritis akibat beban yang diderita2. Berapa

Tema dalam pemberitaan ini adalah aturan baru pembelian senjata di Indonesia yang sesuai dalam Undang-Undang Industri Pertahanan. Tema ini merupakan informasi

Jika suatu norma yang terdapat dalam pelbagai peraturan itu terbukti melanggar atau bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, khususnya bertentangan dengan

Solusi yang diberikan adalah dengan menambahkan screen pada TDS untuk meringankan kerja alat screen itu sendiri dan diharapkan dapat membuat aliran continue pada crushing plant,

Tujuan utama dari layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah adalah untuk membantu agar peserta didik dapat : (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir

Berdasarkan hal tersebut Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) didukung penuh oleh Bank Indonesia (BI) bersama dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar,