• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.1 Desain Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 3.1 Desain Penelitian"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

28

Dessy Pricilla, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram model

case study oleh Milles dan Huberman (Yin, 2009). Case study kualitatif

merupakan penelitian yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih permasalahan. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai model penelitian tersebut, desain penelitian dibuat dalam bentuk diagram seperti di bawah ini.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Wacana Pemberitaan Persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada

Majalah Tempo (Analisis Wacana Kritis)

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi

Teknik analisis data

1) menemukan elemen-eleman wacana dalam teks berita persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo;

2) menganalisis dan mendesripsikan elemen-elemen wacana dalam teks berita persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo;

3) melakukan pembahasan elemen wacana dan membongkar ideologi dalam teks berita persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo; 4) menarik kesimpulan dari pembahasan mengenai teks berita persenjataan

Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo.

Hasil

1) struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam teks berita persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo;

2) ideologi disajikan dalam teks berita Persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada

Majalah Tempo;

Simpulan

(2)

Dessy Pricilla, 2013 B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis sebagaimana penjelasan Sugiono (2012: 9) berikut:

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Menurut Mahsun (2007: 257), penelitian kualitatif berfokus pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka.

Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna (Sugiyono, 2012: 9). Selain itu, menurut Syamsudin dan Damaianti (2007: 74) penelitian kualitatif menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan suatu fenomena. Fenomena dalam penelitian ini adalah pemberitaan persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada surat kabar Majalah Tempo.

Pendekatan analisis wacana kritis yang dipakai adalah model analisis Teun A. Van Dijk. Model analisis ini merupakan model penelitian analisis wacana kritis yang banyak digunakan karena dalam teorinya van Dijk menggabungkan tiga unsur penelitian, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro serta ideologi yang terkandung dalam teks berita tersebut. Dari tiap-tiap struktur wacana tersebut terbagi bagian-bagian wacana yang diamati.

Penelitian kualitatif berfokus pada penunjukan makna, deskriptif, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskan dalam bentuk kata-kata daripada angka. Fenomena dalam penelitian ini adalah bentuk rekontruksi bahasa pada berita mengenai persenjataan Tentara Nasional Indonesia terkait dugaan makelar senjata yang beredar di Indonesia. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan suatu data bahasa yang digunakan Majalah Tempo dalam mengangkat fenomena tersebut. Penelitian ini berupaya mengungkap maksud yang tersembunyi dari suatu teks dalam berita dengan menggunakan teori Teun A. van Dijk. Dalam teori van Dijk tidak bisa

(3)

Dessy Pricilla, 2013

dihindari unsur subjektivitas sehingga dalam menafsirkan teks, latar belakang, pengalaman, bahkan keberpihakan peneliti memengaruhi hasil interprestasi.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini diambil dari media massa Majalah Tempo periode Oktober 2012 sampai dengan November 2012. Berita yang diambil adalah wacana mengenai pemberitaan persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada media massa Majalah Tempo. Data penelitian ini berupa bahasa pada teks berita pemberitaan persenjataan Tentara Nasional Indonesia. Melalui bahasa pada teks berita tersebut dapat diketahui elemen-elemen wacana dan karakteristik ideologi pada surat kabar Majalah Tempo. Data dipilih secara purposive dari bebearapa berita yang peneliti anggap paling menonjol untuk diteliti. Berikut ini merupakan data-data yang diambil dalam Majalah Tempo 2012:

Tabel 3.1 Data dalam Media Cetak Majalah Tempo

EDISI JUDUL BERITA

29 Oktober-4 November 2012

1. Siasat Dagang Makelar Senjata 2. Repot Mencari Pengganti

„SIMBAH‟

3. Semut kehilangan Gula 4. Macan Tutul di Atas Kapal 5. Ketika Tentara Shopping 6. Sjafrie Sjamsoeddin: Tidak ada

Maling Baru

7. Aturan Baru Industri Senjata Kita

8. Wujudkan Modernisasi

Alutsista TNI Demi Ketahanan Negara

D. Definisi Operasional

Peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul penelitian. Hal ini penting untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini.

(4)

Dessy Pricilla, 2013

1) Analisis wacana kritis adalah pendekatan teori untuk melihat dan membongkar ideologi dalam pemberitaan persenjataan Tentara Nasional Indonesia pada Majalah Tempo.

2) Majalah Tempo adalah surat kabar mingguan nasional yang terbit edisi Oktober s.d. November 2012 di Jakarta dan telah meluas jangkauan penyebarannya.

3) Ideologi secara positif adalah suatu pandangan dunia yang menyatakan nilai-nilai kelompok sosial tertentu untuk membela kepentingan mereka. Adapun ideologi secara negatif adalah suatu kesadaran palsu atau penipuan dengan cara memutar balikan pemahaman seseorang mengenai realitas sosial (Larrain dalam Sobur, 2009: 61). Adapun ideologi dalam penelitian ini adalah sikap

Majalah Tempo dalam menanggapi isu perdagangan senjata Tentara Nasional

Indonesia.

4) Berita dalam penelitian ini adalah pemberitaan persenjataan Tentara Nasional Indonesia yang diangkat dan direkonstruksi oleh media massa.

5) Wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental dalam sebuah wacana yang paling besar (Darma, 2009: 3). Wacana dalam penelitian ini adalah teks berita yang mengangkat isu seputar persenjataan Tentara Nasional Indonesia.

6) Kajian dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan analisis wacana kritis model Teun A van Dijk yang digunakan untuk membedah berita seputar persenjataan Tentara Nasional Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Untuk menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan kartu data yang diadaptasi dari kerangka Teun A. Van Dijk. Kartu data adalah alat analisis yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Kartu data merupakan lembaran analisis yang terdiri atas beberapa kolom. Berikut ini adalah rancangan kartu data tersebut:

(5)

Dessy Pricilla, 2013 KARTU DATA

Judul :

Media Cetak :

Edisi :

Tabel 3.2 Model Kartu Data

No Elemen Wacana Uraian

1. Struktur Makro (Tematik) a) Tema b) Subtema c) Fakta 2. Superstruktur (Skematik) a) Ringkasan (Summary) 1) Judul 2) Teras Berita (Lead) b) Cerita (Story) 1) Situasi 2) Komentar 3. Struktur Mikro (Semantik) a) Latar b) Detail c) Maksud d) Pra-anggapan e) Nominalisasi (Sintaksis) a) Bentuk kalimat b) Koherensi

(6)

Dessy Pricilla, 2013 c) Kata Ganti d) Pengingkaran (Stilistika) Leksikon (Retoris) 1) Grafis 2) Metafora

Dalam pandangan Teun A. Van Dijk, segala bentuk teks dapat dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut. Meskipun terdiri atas berbagai elemen, semua elemen itu merupakan satu kesatuan, saling berhubungan, dan mendorong satu sama lainnya.

Contoh Analisis

Judul : Repot Mencari Pengganti „SIMBAH” Harian Umum : Majalah Tempo

Edisi : 29 Oktober-4 November 2012

Tabel 3.3 Contoh Analisis Teks Berita dalam Majalah Tempo

No Elemen Wacana Uraian

1. Struktur Makro (Tematik) a) Tema b) Subtema 1) Subtema 1 2) Subtema 2 3) Subtema 3

- Aturan baru pembelian senjata di Indonesia yang

sesuai dalam Undang-Undang Industri Pertahanan.

- Persenjataan di Indonesia sudah memasuki usia

yang sangat tua sehingga harus segera mengalami pembaharuan agar ketahanan negara tetap terjaga.

- Anggaran yang disediakan untuk pembelian

senjata hanya digunakan sebagian.

(7)

Undang-Dessy Pricilla, 2013 4) Subtema 4 5) Subtema 5 6) Subtema 6 7) Subtema 7 c) Fakta

Undang Industri Pertahanan yang secara langsung menutup peluang para makelar senjata.

- Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri

Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih.

- Adanya aturan baru yang dibuat pemerintah

memberikan efek ekonomi yang tak sedikit.

- Dalam pemerintahan Yudhoyono, urusan industri berpacu dengan waktu.

- Harapan Presiden dengan adanya anggaran yang

meningkat dapat dikekola dengan baik dan pengadaan yang terencana.

Paragraf 1, kalimat 1 dan 2:

- Jenderal Pramono Edhie Wibowo punya pesan

khusus bagi prajurit yang berlatih menggunakan meriam tempur antipesawat udara S-60. Diproduksi Unisoviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini.

Paragraf 2, kalimat 2 dan 3:

- Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada

sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir.

Paragraf 4, kalimat 3 dan 4:

- Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya

yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

- Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005,

menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 8, kalimat 1:

- Kondisi ini kian parah karena nyaris tak ada

peremajaan senjata.

Paragraf 9, kalimat 2:

- Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp

21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012.

Paragraf 10, kalimat 2:

(8)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 11, kalimat 4:

- Mengetahui harganya lebih murah, adik ipar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akhirnya mengutus perwiranya langsung terbang ke pabriknya di Amerika Serikat.

Paragraf 12, kalimat 1:

- Pramono mengatakan kecewa berat terhadap

praktek agen peralatan militer itu.

Paragraf 13, kalimat 1:

- Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan

Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu.

Paragraf 15, kalimat 1:

- Komite itu, diketuai Presiden, dengan anggota

Menteri Pertahanan, Menteri BUMN, serta sejumlah menteri lain.

Paragraf 16, kalimat 3:

- Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi

Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18

yang dinamai Korea Fighter

Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200.

Paragraf 20, kalimat 1:

- Dibahas sejak 12 Januari 2012, rancangan

undang-undang inisiatif DPR itu akhirnya diketuk Dewan untuk disahkan sebagai undang-undang pada 2 Oktober, tiga hari menjelang ulang tahun TNI.

Paragraf 22, kalimat 1:

- Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah

Yudhoyono memang berpacu dengan waktu.

Paragraf 24, kalimat 2:

- Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan.

Paragraf 25, kalimat 1:

- Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain

dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 26, kalimat 3:

(9)

Dessy Pricilla, 2013

menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun.

Paragraf 28, kalimat 1:

- Ketika berpidato pada ulang tahun TNI,

Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana. 2. Superstruktur (Skematik) a) Ringkasan (Summary) 1) Judul 2) Teras Berita (Lead) b) Cerita (Story) 1) Situasi

- Repot Mencari Pengganti „SIMBAH‟

- Pemerintah memodernkan peralatan militer

secara bertahap. Belanja senjata terus meningkat. Sayangnya, makelar masih banyak berperan dalam pembeliannya.

Paragraf 2, kalimat 2 dan 3:

- Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada

sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir.

Paragraf 3, kalimat 1:

- Meski uzur, senjata-senjata itu tetap dipakai

prajurit.

Paragraf 4:

- Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki

Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai. Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 1 dan 2:

- Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari

kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan. Mayoritas berusia 25-40 tahun tahun dan tak sedikit yang ngadat ketika digunakan.

Paragraf 8, kalimat 2:

- Bahkan menurut Ketua Komisi Pertahanan

Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga akhir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru.

(10)

Dessy Pricilla, 2013 2) Komentar

Paragraf 9, kalimat 1 dan 2:

- Anggaran pertahanan yang cekak dianggap

sebagai penyebab. Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012.

Paragraf 13, kalimat 1:

- Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan

Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu.

Paragraf 17, kalimat 2:

- Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri

Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih.

Paragraf 18, kalimat 1:

- Menurut Said, dengan aturan ini, bisnis industri

senjata mendulang efek ekonomi yang tak sedikit.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

- Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah

Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, kome itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

Paragraf 24, kalimat 2:

- Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan.

Paragraf 25, kalimat 1:

- Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain

dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 28, kalimat 1:

- Ketika berpidato pada ulang tahun TNI,

Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana.

Paragraf 1, kalimat 3:

- “Tolong simbahmu ini dirawat supaya bisa tetap

(11)

Dessy Pricilla, 2013

itu awal bulan ini.

Paragraf 6, kalimat 2:

- Beruntung, kata Kepala Staf Angkatan Udara

Marsekal Imam Sufaat, pilotnya menggunakan kursi pelontar sebelum jatuh.

Paragraf 8, kalimat 2:

- Bahkan menurut Ketua Komisi Pertahanan

Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga ahir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru.

Paragraf 9, kalimat 5:

- Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang

Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Paragraf 11, kalimat 5:

- Pramono terkejut karena harga dari pabrik itu

hanyaRp 9 juta per unit. “Kurang dari sepertiga harga yang ditawarkan rekanan itu,” ujarnya.

Paragraf 12:

- Pramono mengatakan kecewa berat terhadap

praktek agen peralatan militer itu. Ia menyebutkan rekanan kadang-kadang diperlukan. Tapi ia meminta mereka tidak mengambil keuntungan yang berlipat-lipat. “sama-sama bela negara, harusnya jangan

gitu-gitu amat,” katanya. Paragraf 14, kalimat 2:

- Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie

Sjamsoeddin, tiap angkatan wajib menyampaikan kebutuhannya lebih dulu kepada Kementerian Pertahanan.

Paragraf 15, kalimat 4:

- “Lalu juga apakah ada imbal dagang atau

partisipasi kandungan lokal dalam produk itu,” kata Sjafrie, yang juga menjabat Sekretaris Komite.

Paragraf 16, kalimat 3 dan 4:

- Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi

Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18

yang dinamai Korea Fighter

Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200. “Di situ kita kirim ahli dari PT DI untuk magang. Mereka menyumbangkan

(12)

Dessy Pricilla, 2013

onderdil dan sayap,” kata Sjafrie.

Paragraf 17, kalimat 4:

- “Karena pembayaran melalui pemerintah, sangat

kuat landasannya untuk menghilangkan peran agen, sekaligus mengamankan devisa,” kata Said Didu.

Paragraf 18:

- Menurut Said, dengan aturan ini, bisnis industri

senjata mendulang efek ekonomi yang tak sedikit. Dalam kalkulasi dia, dengan anggaran Rp 100 triliun, pemerintah bisa memperoleh pendapatan setidaknya 30 persen dari pajak pembelian bahan saat memproduksi, plus pajak penjualan.“Jika dikalkulasi, minimal bisa mencapai Rp 30 triliun,” ujar Said.

Paragraf 19, kalimat 4:

- “Akibatnya gonta-ganti standar dan tidak

efisien,” kata salah satu perwira TNI.

Paragraf 20, kalimat 2:

- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan kado bagi TNI untuk menata diri, sekaligus membangkitkan industri pertahanan yang mati suri sejak krisis moneter 1998.

Paragraf 21:

- Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan

Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional. “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq.

Paragraf 25, kalimat 2 dan 3:

- Target modernisasi ini, menurut Sjafrie, diprioritaskan pada peralatan bergerak, seperti kendaraan tempur, pesawat tempur, serta kapal selam dan persenjataannya. “Targetnya, pada semester pertama 2014 sudah ada kekuatan pertahanan minimum,” kata Sjafrie.

Paragraf 27, kalimat 3:

- “Untuk tahap pertama, yang ditargetkan

rampung pada 2015, seluruhnya akan diproduksi di Korea,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.

(13)

Dessy Pricilla, 2013

- Ketika berpidato pada ulang tahun TNI,

Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana. “Yang penting tidak menyimpang. Dengan demikian, alutsista akan menjadi berkah dan bukan masalah.”

3. Struktur Mikro (Semantik)

a) Latar Paragraf 1, kalimat 2:

- Diproduksi Unisoviet pada 1950, meriam itu

masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini.

Paragraf 2, kalimat 4 dan 5:

- Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan

1958. Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980.

Paragraf 3, kalimat 2:

- “Simbah-simbah” itu dirawat dengan baik, dan

tak jarang dipamerkan pada ulang tahun Tentara Nasional Indonesia.

Paragraf 4, kalimat 3 dan 4:

- Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya

yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 5, kalimat 1:

- Jet penyerang sejenis F-15 itu buatan British

Aerospace Systems di London dan didatangkan Angkatan Udara dari Inggris pada 1994.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

- Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005,

menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 10, kalimat 3:

- Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengisahkan

pengalaman ketika Angkatan Darat hendak membeli 5.000 teropong Trijicon dari Amerika Serikat guna melengkapi senapan serbu SS1 buatan Pindad.

(14)

Dessy Pricilla, 2013 b) Detail

- Dibahas sejak 12 Januari 2012, rancangan

undang-undang inisiatif DPR itu akhirnya diketuk Dewan untuk disahkan sebagai undang-undang pada 2 Oktober, tiga hari menjelang ulang tahun TNI.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

- Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah

Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, kome itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

Paragraf 23, kalimat 1:

- Tiga motor BUMN industri strategis bidang

persenjataan, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PAL Indonesia, yang sebelumnya mati suri pascakrisis 1998, mulai berbenah.

Paragraf 25, kalimat 1:

- Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain

dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 26:

- Tawaran hibah 24 unit F-16 dari Amerika

Serikat disambut. Begitu pula pembelian pesawat EMB 314 Super Tucano dari Brazil. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun. Sebagian tank berat itu akan datang pada November ini. Juga telah disepakati pembelian kapal perusak kawal peluru kendali dari Belanda.

Paragraf 27, kalimat 1:

- TNI Angkatan Laut juga berharap banyak dari

kontrak transfer teknologi kapal selam dengan galangan Daewoo di Korea Selatan.

Paragraf 1, kalimat 1 dan 2:

- Jenderal Pramono Edhie Wibowo punya pesan

khusus bagi prajurit yang berlatih menggunakan meriam tempur antipesawat udara S-60. Diproduksi Unisoviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga

(15)

Dessy Pricilla, 2013

kini.

Paragraf 2:

- Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada

sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir. Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan 1958. Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980.

Paragraf 3, kalimat 2 dan 3:

- “Simbah-simbah” itu dirawat dengan baik, dan

tak jarang dipamerkan pada ulang tahun Tentara Nasional Indonesia. Peluncur roket RL 130 milimeter produksi 1950 yang sempat ngadat bertahun-tahun bahkan bisa menyemburkan amunisi lagi.

Paragraf 4:

- Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki

Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

- Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005,

menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 9, kalimat 5:

- Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang

Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Paragraf 11:

- Rekanan mengajukan harga Trijicon Rp 30 juta

per unit. Merasa harga itu tak masuk akal, Pramono mengeceknya di Internet. Ia menemukan harga padar teropong hanua US$ 1.900 atau sekitar Rp 19 juta. Mengetahui harganya lebih murah, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akhirnya mengutus perwiranya langsung terbang ke pabriknya di

(16)

Dessy Pricilla, 2013

Amerika Serikat. Pramono terkejut karena harga dari pabrik itu hanya Rp 9 juta per unit.

Paragraf 13:

- Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan

Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu. Mulai tahun depan, baik TNI maupun Kepolisian RI dan kementerian terkait wajib menggunakan peralatan produksi dalam negeri. Terutama untuk produk militer teknologi menengah, seperti kapal patroli produksi PT PAL atau pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia.

Paragraf 15, kalimat 1, 2 dan 3:

- Komite itu diketuai oleh Presiden, dengan

anggota Menteri Pertahanan, Menteri BUMN, serta sejumlah menteri lain. Ada juga Panglima TNI dan Kepala Polri. Komite akan meneliti rencana pembelian peralatan, diantaranya apakah bisa diproduksi dalam negeri atau tidak.

Paragraf 16:

- Partisipasi kandungan lokal yang dimaksudkan

adalah keterlibatan industri pertahanan nasional dalam memproduksi produksi yang dibeli. Keterlibatan industri ini minimal 30 persen. Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18

yang dinamai Korea Fighter

Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200.

Paragraf 17, kalimat 2 dan 3:

- Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri

Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih. Pendek kata, dengan pembelian harus melalui pemerintah, calo pengadaan yang mau masuk sudah lebih dulu diblok.

Paragraf 21:

- Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan

Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional. “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan

(17)

Dessy Pricilla, 2013 c) Maksud

Mahfudz Siddiq.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

- Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah

Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, kome itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

Paragraf 23:

- Tiga motor BUMN industri strategis bidang

persenjataan, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PAL Indonesia, yang sebelumnya mati suri pascakrisis 1998, mulai berbenah. Mereka menjadi leader tiga matra: udara, darat, dan laut. Beberapa BUMN juga ditarik untuk mendukung produksi alutsista, seperti BUMN golongan tier satu, dua, dan tiga.

Paragraf 26:

- Tawaran hibah 24 unit F-16 dari Amerika

Serikat disambut. Begitu pula pembelian pesawat EMB 314 Super Tucano dari Brazil. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun. Sebagian tank berat itu akan datang pada November ini. Juga telah disepakati pembelian kapal perusak kawal peluru kendali dari Belanda.

Paragraf 27:

- TNI Angkatan Laut juga berharap banyak dari

kontrak transfer teknologi kapal selam dengan galangan Daewoo di Korea Selatan. Setidaknya ada tiga kapal selam yang bisa diproduksi. “Untuk tahap pertama, yang ditargetkan rampung pada 2015, seluruhnya akan diproduksi di Korea,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.

Paragraf 2, kalimat 1 dan 2:

- Masih banyak “simbah” lain yang dimiliki

Angkatan Darat. Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada sang Jenderal.

Paragraf 3, kalimat 1:

- Meski uzur, senjata-senjata itu tetap dipakai

(18)

Dessy Pricilla, 2013

d) Praanggapan

e) Nominalisasi

Paragraf 4, kalimat 1, 2, dan 3:

- Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki

Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang.

Paragraf 6, kalimat 1:

- TNI Angkatan Udara menduga ada masalah

pada mesin Hawk saat terbang meski sudah dicek dan menjalani perawatan rutin.

Paragraf 7, kalimat 1 dan 2:

- Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari

kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan. Mayoritas berusia 25-40 tahun tahun dan tak sedikit yang ngadat ketika digunakan.

Paragraf 9, kalimat 1:

- Anggaran pertahanan yang cekak dianggap

sebagai penyebab.

Paragraf 14, kalimat 1:

- Alat tempur berteknologi tinggi yang kudu

dibeli dari luar negeri juga tak serta-merta langsung bisa dibeli.

Paragraf 18, kalimat 1:

- Menurut Said, dengan aturan ini, bisnis industri

senjata mendulang efek ekonomi yang tak sedikit.

Paragraf 6, kalimat 1:

- TNI Angkatan Udara menduga ada masalah

pada mesin Hawk saat terbang meski sudah dicek dan menjalani perawatan rutin.

Paragraf 7, kalimat 1:

- Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari

kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan.

Paragraf 9, kalimat 1:

- Anggaran pertahanan yang cekak dianggap

sebagai penyebab.

Paragraf 21, kalimat 1:

- Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan

Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional.

Paragraf 8, kalimat 1:

(19)

Dessy Pricilla, 2013 (Sintaksis) a) Bentuk kalimat b) Koherensi peremajaan senjata. Paragraf 10, kalimat 1:

- Mafia pengadaan juga menggerus dana pembelian alat tempur ke luar negeri.

Paragraf 14, kalimat 1:

- Lalau Kementerian wajib meneruskan permohonan itu ke Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Paragraf 17, kalimat 2:

- Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri

Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih.

Paragraf 21 kalimat 2:

- “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi

ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq.

Paragraf 24, kalimat 2 dan 3:

- Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan. Seiring dengan itu, TNI juga menggenjot pembelian.

Dalam teks berita di atas, secara keseluruhan berjumlah 100 kalimat. Terdiri atas 62 kalimat aktif dan 38 kalimat pasif.

Kalimat aktif

- Rekanan mengajukan harga Trijicon Rp 30 juta

per unit. (paragraf 11, kalimat 1)

Kalimat pasif

- Anggaran pertahanan yang cekak dianggap

sebagai penyebab (paragraf 9, kalimat 1).

Paragraf 2, kalimat 2 dan 4:

- Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada

sang Jenderal. Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan 1958.

Paragraf 3, kalimat 1 dan 3:

- Meski uzur, senjata-senjata itu tetap dipakai

prajurit. Peluncur roket RL 130 milimeter produksi 1950 yang sempat ngadat bertahun-tahun bahkan bisa menyemburkan amunisi lagi.

(20)

Dessy Pricilla, 2013 c) Kata Ganti

- Akibatnya, tak semua senjata TNI saat ini siap

tempur. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 8, kalimat 2 dan 3:

- Bahkan menurut Ketua Komisi Pertahanan

Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga ahir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru. Karena itu, menurut Mahfudz, peremajaan dan modernisasi persenjataan TNI mendesak dilakukan.

Paragraf 17, kalimat 1 dan 4:

- Namun yang terpenting bukan hanya itu.

“Karena pembayaran melalui pemerintah, sangat kuat landasannya untuk menghilangkan peran agen, sekaligus mengamankan devisa,” kata Said Didu.

Paragraf 19, kalimat 4:

- “Akibatnya gonta-ganti standar dan tidak

efisien,” kata salah satu perwira TNI.

Paragraf 2, kalimat 5:

- Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada

saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980.

Paragraf 11, kalimat 3 dan 6:

- Ia menemukan harga padar teropong hanua US$

1.900 atau sekitar Rp 19 juta. “Kurang dari sepertiga harga yang ditawarkan rekanan itu,” ujarnya.

Paragraf 12:

- Pramono mengatakan kecewa berat terhadap

praktek agen peralatan militer itu. Ia

menyebutkan rekanan kadang-kadang diperlukan. Tapi ia meminta mereka tidak mengambil keuntungan yang berlipat-lipat. “sama-sama bela negara, harusnya jangan

gitu-gitu amat,” katanya.

Paragraf 16, kalimat 3 dan 4:

- Mereka menyumbangkan onderdil dan sayap,”

kata Sjafrie.

Paragraf 18, kalimat 2:

- Dalam kalkulasi dia, dengan anggaran Rp 100

triliun, pemerintah bisa memperoleh pendapatan setidaknya 30 persen dari pajak pembelian bahan saat memproduksi, plus pajak penjualan.

(21)

Dessy Pricilla, 2013

d) Pengingkaran

(Stilistika) Leksikon

- “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi

ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq.

Paragraf 23, kalimat 2:

- Mereka menjadi leader tiga matra: udara, darat,

dan laut. Beberapa BUMN juga ditarik untuk mendukung produksi alutsista, seperti BUMN golongan tier satu, dua, dan tiga.

Paragraf 7, kalimat 1 dan 6:

- Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari

kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 9, kalimat 3 dan 4:

- Tapi, anggaran itu tak sepenuhnya dipakai

untuk pembelianalat utama sistem persenjataan (alutsista). Hanya sekitar Rp 28 triliun alokasi untuk pos ini.

Paragraf 17, kalimat 1 dan 4:

- Namun yang terpenting bukan hanya itu. Paragraf 24, kalimat 2:

- Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan.

Paragraf 25, kalimat 1:

- Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain

dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

- Artileri (paragraf 1), uzur (paragraf 2), ngadat

(paragraf 2), sepuh (paragraf 2), mengenaskan (paragraf 7), skuadron (paragraf 7), nyaris (paragraf 8), peremajaan senjata (paragraf 8), cekak (paragraf 9), menggerus (paragraf 10), trijicon (paragraf 11), kudu (paragraf 14), serta-merta (paragraf 14), pendek kata (paragraf 17), bersih (paragraf 17), plus (paragraf 18), mendulang (paragraf 18), gonta-ganti (paragraf

(22)

Dessy Pricilla, 2013 (Retoris)

1) Grafis

2) Metafora

19), rekanan (paragraf 19), kado (paragraf 20), mati suri (paragraf 20), cetak biru (paragraf 21), regulasi (paragraf 21), berpacu (paragraf 22), beleid (paragraf 22), master plan (paragraf 22), pascakrisis (paragraf 23), berbenah (paragraf 23), ditarik (paragraf 23), tier (paragraf 23),

leader (paragraf 23), disuntikkan (paragraf 24),

menggenjot (paragraf 24), dilansir (paragraf 24), hibah (paragraf 26).

- Huruf “D” pada pembuka berita ditulis dengan dropcap: DEWAN

- Foto Jaleswari Pramodhawardani terpadang di

halaman kedua teks berita.

- Repot Mencari Pengganti “SIMBAH”

- Makelar senjata membuat harga berlipat-lipat. - Kado untuk menata diri.

- Tiga motor BUMN.

Contoh Analisis Data Struktur Makro (Tematik) 1) Tema

Tema dalam pemberitaan ini adalah aturan baru pembelian senjata di Indonesia yang sesuai dalam Undang-Undang Industri Pertahanan. Tema ini merupakan informasi terhadap ruang lingkup kegiatan perdagangan senjata yang dipantau secara khusus oleh pemerintah, sehingga makelar tidak bebas lagi dalam menjualkan senjata dengan harga yang sangat mahal. Bagaimana mungkin Indonesia mencapai pada tahap pembaharuan yang maksimal apabila harga yang ditawarkan makelar menjulang tinggi. Dengan adanya aturan baru dalam undang-undang industri pertahanan, aksi para makelar senjata dapat dikurangi. Artinya, tema ini menekankan Undang-undang Industri pertahanan sangat berpengaruh dalam meminimalisir arus kerja makelar senjata.

(23)

Dessy Pricilla, 2013 2) Subtema

Pada pemberitaan ini terdapat tujuh subtema. Adapun subtema dalam pemberitaan ini adalah sebagai berikut: Pertama, Persenjataan di Indonesia sudah memasuki usia yang sangat tua sehingga harus segera mengalami pembaharuan agar ketahanan negara tetap terjaga. Subtema ini dijelaskan sepanjang enam paragraf pertama. Kedua, Anggaran yang disediakan untuk pembelian senjata hanya digunakan sebagian. Subtema ini dijelaskan sepanjang tiga paragraf. Ketiga, Pemerintah dan DPR telah membuat Undang-Undang Industri Pertahanan yang secara langsung menutup peluang para makelar senjata. Subtema ini dijelaskan sepanjang tiga paragraf. Keempat, Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih. Subtema ini dijelaskan sepanjang lima paragraf. Kelima, Adanya aturan baru yang dibuat pemerintah memberikan efek ekonomi yang tak sedikit. Subtema ini dijelaskan sepanjang dua paragraf. Keenam, Dalam pemerintahan Yudhoyono, urusan industri berpacu dengan waktu. Subtema ini dijelaskan sepanjang empat paragraf. Ketujuh, Harapan Presiden dengan adanya anggaran yang meningkat dapat dikekola dengan baik dan pengadaan yang terencana. Subtema ini dijelaskan sepanjang empat paragraf terakhir.

3) Fakta

Elemen fakta yang dihadirkan Majalah Tempo dalam pemberitaan ini merupakan suatu informasi yang mencakup keadaan persenjataan di Indonesia yang harus segera mengalami pembaharuan. Undang-undang Industri Pertahanan sudah disahkan oleh pemerintah pada 2 Oktober 2012 lalu menjakikan pedoman pelaksanaan aturan baru. Fakta tersebut jelas menunjukan bahwa adanya peraturan yang membatasi ruang lingkup makelar senjata dalam aksinya.

Paragraf 1, kalimat 1 dan 2:

Jenderal Pramono Edhie Wibowo punya pesan khusus bagi prajurit yang berlatih menggunakan meriam tempur antipesawat udara S-60. Diproduksi Unisoviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini.

(24)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 2, kalimat 2 dan 3:

Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir.

Paragraf 4, kalimat 3 dan 4:

Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005, menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 8, kalimat 1:

Kondisi ini kian parah karena nyaris tak ada peremajaan senjata.

Paragraf 9, kalimat 2:

Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012.

Paragraf 10, kalimat 2:

Makelar senjata membuat harga berlipat-lipat.

Paragraf 11, kalimat 4:

Mengetahui harganya lebih murah, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akhirnya mengutus perwiranya langsung terbang ke pabriknya di Amerika Serikat.

Paragraf 12, kalimat 1:

Pramono mengatakan kecewa berat terhadap praktek agen peralatan militer itu.

Paragraf 13, kalimat 1:

Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu.

Paragraf 15, kalimat 1:

Komite itu, diketuai Presiden, dengan anggota Menteri Pertahanan, Menteri BUMN, serta sejumlah menteri lain.

(25)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 16, kalimat 3:

Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18 yang dinamai Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200.

Paragraf 20, kalimat 1:

Dibahas sejak 12 Januari 2012, rancangan undang-undang inisiatif DPR itu akhirnya diketuk Dewan untuk disahkan sebagai undang-undang pada 2 Oktober, tiga hari menjelang ulang tahun TNI.

Paragraf 22, kalimat 1:

Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah Yudhoyono memang berpacu dengan waktu.

Paragraf 24, kalimat 2:

Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan.

Paragraf 25, kalimat 1:

Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 26, kalimat 3:

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun.

Paragraf 28, kalimat 1:

Ketika berpidato pada ulang tahun TNI, Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana.

Fakta tersebut memberikan penjelasan bahwa persenjataan yang digunakan Tentara Nasional Indonesia sudah berusia sangat tua, bahkan harus segera diperbaharui. Kenyataan yang terjadi, senjata yang seharusnya mengalami pembaharuan masih tetap saja dipakai untuk Pertahanan Negara hingga saai ini. Dalam teks berita ini, wartawan lebih mengutamakan banyaknya komentar pendukung keadaan sistem persenjataan di Indonesia. Ini sebagai salah satu wujud

(26)

Dessy Pricilla, 2013

kepedulian atas sikap pemerintah dan para menteri dalam mengungkapkan keadaan persenjataan yang sebenarnya terjadi. Makelar senjata yang masih berkeliaran harus segera ditindaklanjuti dengan tegas. Pembongkaran kasus persenjataan dan tindakan para makelar harus segera dibenahi agar tidak dianggap sebagai pandangan yang buruk di mata masyarakat.

Superstruktur (Skematik) 1) Ringkasan (Summary) a) Judul

Elemen judul dalam pemberitaan ini adalah “Repot Mencari Pengganti SIMBAH” jelas sekali bahwa judul ini menggambarkan isi keseluruhan dalam pemberitaan ini. Judul ini dengan tegas menunjukan bahwa Indonesia membutuhkan pembaharuan dalam bidang persenjataan militer dan dengan adanya undang-undang industri pertahanan menjadi titik awal memperkecil jalan kerja para makelar senjata dalam aksinya.

b) Teras Berita (Lead)

Dalam teks berita ini dilengkapi dengan elemen teras berita Pemerintah

memodernkan peralatan militer secara bertahap. Belanja senjata terus meningkat. Sayangnya, makelar masih banyak berperan dalam pembeliannya.

Dalam elemen ini semakin menunjukan bahwa usaha pemerintah dalam memperbaharui persenjataan dengan perlahan setiap tahunnya, namun para makelar dengan santai mengambil untung yang besar dalam setiap perdagangannya.

2) Cerita (Story) a) Situasi

Berdasarkan analisis yang dilakukan pemberitaan Majalah Tempo si setiap pemberitaannya mencantumkan elemen situasi. Elemen situasi ini digunakan untuk menjelaskan situasi yang terjadi mengenai cara pemerintah dalam mempersempit jalan bagi para makelar senjata yang mengambil keuntungan besar.

(27)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 2, kalimat 2 dan 3:

Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir.

Paragraf 3, kalimat 1:

Meski uzur, senjata-senjata itu tetap dipakai prajurit.

Paragraf 4:

Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai. Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 1 dan 2:

Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan. Mayoritas berusia 25-40 tahun tahun dan tak sedikit yang ngadat ketika digunakan.

Paragraf 8, kalimat 2:

Bahkan menurut Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga akhir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru.

Paragraf 9, kalimat 1 dan 2:

Anggaran pertahanan yang cekak dianggap sebagai penyebab. Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012.

Paragraf 13, kalimat 1:

Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu.

Paragraf 17, kalimat 2:

Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih.

Paragraf 18, kalimat 1:

Menurut Said, dengan aturan ini, bisnis industri senjata mendulang efek ekonomi yang tak sedikit.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, komite itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

(28)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 24, kalimat 2:

Selain disuntikkan modal lewat skema penanaman modal nasional, TNI didorong membeli senjata dari industri domestik sesuai dengan kemampuan.

Paragraf 25, kalimat 1:

Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 28, kalimat 1:

Ketika berpidato pada ulang tahun TNI, Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana.

b) Komentar

Untuk menampilkan urutan cerita dalam teks berita tersebut, penulis menampilkan tujuh belas elemen komentar. Komentar dalam berita ini berisi mengenai kondisi persenjataan di Indonesia yang harus segera diperbaharui, anggaran belanja alautsista TNI yang setiap tahunnya mengalami kenaikan dan cara memberantas makelar senjata yang semakin marak di Indonesia. Komentar itu diucapkan langsung oleh Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono), Kepala Staf Angkatan Darat (Jenderal Pramono Edhie Wibowo), Kepala Staf Angkatan Udara (Marsekal Imam Sufaat), Wakil Menteri Pertahanan Indonesia (Sjafrie Sjamsoeddin), Wakil Ketua Komisi Pertahanan (Tubagus Hasanuddin), Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Laksamana Pertama Untung Suropati), Ketua Komisi Pertahanan (Mahfudz Siddiq), dan salah satu perwira TNI.

Paragraf 1, kalimat 3:

“Tolong simbahmu ini dirawat supaya bisa tetap beroperasi,” kata Kepala Staf Angkatan Darat itu awal bulan ini.

Paragraf 6, kalimat 2:

Beruntung, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, pilotnya menggunakan kursi pelontar sebelum jatuh.

(29)

Dessy Pricilla, 2013

Bahkan menurut Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga ahir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru.

Paragraf 9, kalimat 5:

Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Paragraf 11, kalimat 5:

Pramono terkejut karena harga dari pabrik itu hanyaRp 9 juta per unit. “Kurang dari sepertiga harga yang ditawarkan rekanan itu,” ujarnya.

Paragraf 12:

Pramono mengatakan kecewa berat terhadap praktek agen peralatan militer itu. Ia menyebutkan rekanan kadang-kadang diperlukan. Tapi ia meminta mereka tidak mengambil keuntungan yang berlipat-lipat. “sama-sama bela negara, harusnya jangan gitu-gitu amat,” katanya.

Paragraf 14, kalimat 2:

Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, tiap angkatan wajib menyampaikan kebutuhannya lebih dulu kepada Kementerian Pertahanan.

Paragraf 15, kalimat 4:

“Lalu juga apakah ada imbal dagang atau partisipasi kandungan lokal dalam produk itu,” kata Sjafrie, yang juga menjabat Sekretaris Komite.

Paragraf 16, kalimat 3 dan 4:

Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18 yang dinamai Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200. “Di situ kita kirim ahli dari PT DI untuk magang. Mereka menyumbangkan onderdil dan sayap,” kata Sjafrie.

Paragraf 17, kalimat 4:

“Karena pembayaran melalui pemerintah, sangat kuat landasannya untuk menghilangkan peran agen, sekaligus mengamankan devisa,” kata Said Didu.

Paragraf 18:

Menurut Said, dengan aturan ini, bisnis industri senjata mendulang efek ekonomi yang tak sedikit. Dalam kalkulasi dia, dengan anggaran Rp 100 triliun, pemerintah bisa memperoleh pendapatan setidaknya 30 persen dari pajak pembelian bahan saat memproduksi, plus pajak penjualan.“Jika dikalkulasi, minimal bisa mencapai Rp 30 triliun,” ujar Said.

(30)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 19, kalimat 4:

“Akibatnya gonta-ganti standar dan tidak efisien,” kata salah satu perwira TNI.

Paragraf 20, kalimat 2:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan kado bagi TNI untuk menata diri, sekaligus membangkitkan industri pertahanan yang mati suri sejak krisis moneter 1998.

Paragraf 21:

Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional. “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq.

Paragraf 25, kalimat 2 dan 3:

Target modernisasi ini, menurut Sjafrie, diprioritaskan pada peralatan bergerak, seperti kendaraan tempur, pesawat tempur, serta kapal selam dan persenjataannya. “Targetnya, pada semester pertama 2014 sudah ada kekuatan pertahanan minimum,” kata Sjafrie.

Paragraf 27, kalimat 3:

“Untuk tahap pertama, yang ditargetkan rampung pada 2015, seluruhnya akan diproduksi di Korea,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.

Paragraf 28:

Ketika berpidato pada ulang tahun TNI, Presiden berharap anggaran yang meningkat bisa dikelola dengan baik dan dengan pengadaan yang terencana. “Yang penting tidak menyimpang. Dengan demikian, alutsista akan menjadi berkah dan bukan masalah.”

3) Struktur Mikro a) Semantik (1) Latar

Elemen latar dalam pemberitaan ini adalah alasan mengenai undang-undang yang dibuat pemerintah agar membatasi jalan kerja para makelar senjata. Terdapat beberapa hal yang menjadi latar dalam pembuatan undang-undang industri pertahanan tersebut. Dalam berita tersebut, wartawan membawa pandangan pembaca ke arah kinerja permerintah dan para menteri dalam kasus makelar senjata yang marah di Indonesia.

(31)

Dessy Pricilla, 2013

Paragraf 1, kalimat 2:

Diproduksi Unisoviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini.

Paragraf 2, kalimat 4 dan 5:

Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan 1958. Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980.

Paragraf 3, kalimat 2:

“Simbah-simbah” itu dirawat dengan baik, dan tak jarang dipamerkan pada ulang tahun Tentara Nasional Indonesia.

Paragraf 4, kalimat 3 dan 4:

Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 5, kalimat 1:

Jet penyerang sejenis F-15 itu buatan British Aerospace Systems di London dan didatangkan Angkatan Udara dari Inggris pada 1994.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005, menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 10, kalimat 3:

Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengisahkan pengalaman ketika Angkatan Darat hendak membeli 5.000 teropong Trijicon dari Amerika Serikat guna melengkapi senapan serbu SS1 buatan Pindad.

Paragraf 20, kalimat 1:

Dibahas sejak 12 Januari 2012, rancangan undang-undang inisiatif DPR itu akhirnya diketuk Dewan untuk disahkan sebagai undang-undang pada 2 Oktober, tiga hari menjelang ulang tahun TNI.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, kome itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

(32)

Dessy Pricilla, 2013

Tiga motor BUMN industri strategis bidang persenjataan, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PAL Indonesia, yang sebelumnya mati suri pascakrisis 1998, mulai berbenah.

Paragraf 25, kalimat 1:

Dimulai pada 2010, hingga 2014, selain dilakukan regulasi industri dan penentuan program, diarahkan agar TNI melakukan peremajaan dan modernisasi peralatan militer agar mencapai kekuatan pertahanan minimum.

Paragraf 26:

Tawaran hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat disambut. Begitu pula pembelian pesawat EMB 314 Super Tucano dari Brazil. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun. Sebagian tank berat itu akan datang pada November ini. Juga telah disepakati pembelian kapal perusak kawal peluru kendali dari Belanda.

Paragraf 27, kalimat 1:

TNI Angkatan Laut juga berharap banyak dari kontrak transfer teknologi kapal selam dengan galangan Daewoo di Korea Selatan.

(2) Detail

Elemen detail dalam pemberitaan ini terdapat pada informasi mengenai pernyataan yang menyebutkan bahwa bidang pertahanan setiap tahunnya mendapatkan peningkatan dana. Dengan adanya alokasi dana tersebut, TNI mampu memodernisasikan alutsista di Indonesia. Undang-undang yang telah disahkan pemerintah kini menjadi hambatan bagi para makelar senjata dalam tugasnya mencari keutntungan yang besar. Informasi ini dijelaskan sepanjang dua puluh delapan paragraf. Selain itu, elemen detai lainnya juga terdapat pada informasi yang menjelaskan bahwa keadaan persenjataan yang semakin tahun semakin mengalami penurunan yang mengharuskan adanya pembaharuan. Elemen detail tersebut sebenarnya adalah elemen latar yang dijelaskan secara mendetail untuk menekankan pesan yang ingin disampaikan. Informasi tersebut dijelaskan dalam paragraf berikut.

Paragraf 1, kalimat 1 dan 2:

Jenderal Pramono Edhie Wibowo punya pesan khusus bagi prajurit yang berlatih menggunakan meriam tempur antipesawat udara S-60. Diproduksi

(33)

Dessy Pricilla, 2013

Unisoviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini.

Paragraf 2:

Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada sang Jenderal. Misalnya, meriam M101A1105 milimeter buatan 1950-15 tahun sebelum Pramono lahir. Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan 1958. Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980.

Paragraf 3, kalimat 2 dan 3:

“Simbah-simbah” itu dirawat dengan baik, dan tak jarang dipamerkan pada ulang tahun Tentara Nasional Indonesia. Peluncur roket RL 130 milimeter produksi 1950 yang sempat ngadat bertahun-tahun bahkan bisa menyemburkan amunisi lagi.

Paragraf 4:

Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau.

Paragraf 7, kalimat 4, 5, dan 6:

Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005, menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Paragraf 9, kalimat 5:

Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Paragraf 11:

Rekanan mengajukan harga Trijicon Rp 30 juta per unit. Merasa harga itu tak masuk akal, Pramono mengeceknya di Internet. Ia menemukan harga padar teropong hanua US$ 1.900 atau sekitar Rp 19 juta. Mengetahui harganya lebih murah, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akhirnya mengutus perwiranya langsung terbang ke pabriknya di Amerika Serikat. Pramono terkejut karena harga dari pabrik itu hanya Rp 9 juta per unit.

(34)

Dessy Pricilla, 2013

Menutup peluang makelar itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat membahas Undang-Undang Industri Pertahanan, yang selesai 2 Oktober lalu. Mulai tahun depan, baik TNI maupun Kepolisian RI dan kementerian terkait wajib menggunakan peralatan produksi dalam negeri. Terutama untuk produk militer teknologi menengah, seperti kapal patroli produksi PT PAL atau pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia.

Paragraf 15, kalimat 1, 2 dan 3:

Komite itu diketuai oleh Presiden, dengan anggota Menteri Pertahanan, Menteri BUMN, serta sejumlah menteri lain. Ada juga Panglima TNI dan Kepala Polri. Komite akan meneliti rencana pembelian peralatan, diantaranya apakah bisa diproduksi dalam negeri atau tidak.

Paragraf 16:

Partisipasi kandungan lokal yang dimaksudkan adalah keterlibatan industri pertahanan nasional dalam memproduksi produksi yang dibeli. Keterlibatan industri ini minimal 30 persen. Misalnya, menurut Sjafrie, kerja sama produksi Indonesia dengan Korea Selatan dalam memproduksi jet tempur kelas 4,5 sekelas F-18 yang dinamai Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment C100 dan C200.

Paragraf 17, kalimat 2 dan 3:

Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih. Pendek kata, dengan pembelian harus melalui pemerintah, calo pengadaan yang mau masuk sudah lebih dulu diblok.

Paragraf 21:

Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional. “Kami optimis, dalam dua tahun begitu regulasi ini disahkan, Indonesia sudah mampu mempercepat pengembangan teknologi pertahanan,” kata Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq.

Paragraf 22, kalimat 1 dan 2:

Dalam urusan industri pertahanan, pemerintah Yudhoyono memang berpacu dengan waktu. Sejak 2010, begitu Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diterbitkan, kome itu langsung bertugas menyiapkan cetak biru industri pertahanan.

Paragraf 23:

Tiga motor BUMN industri strategis bidang persenjataan, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PAL Indonesia, yang sebelumnya mati suri pascakrisis 1998, mulai berbenah. Mereka menjadi leader tiga matra: udara, darat, dan laut. Beberapa BUMN juga ditarik untuk

(35)

Dessy Pricilla, 2013

mendukung produksi alutsista, seperti BUMN golongan tier satu, dua, dan tiga.

Paragraf 26:

Tawaran hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat disambut. Begitu pula pembelian pesawat EMB 314 Super Tucano dari Brazil. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah menyepakati pembelian tank Leopard dari Jerman senilai Rp 2,8 triliun. Sebagian tank berat itu akan datang pada November ini. Juga telah disepakati pembelian kapal perusak kawal peluru kendali dari Belanda.

Paragraf 27:

TNI Angkatan Laut juga berharap banyak dari kontrak transfer teknologi kapal selam dengan galangan Daewoo di Korea Selatan. Setidaknya ada tiga kapal selam yang bisa diproduksi. “Untuk tahap pertama, yang ditargetkan rampung pada 2015, seluruhnya akan diproduksi di Korea,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.

(3) Praanggapan

Elemen praanggapan dalam pemberitaan Majalah Tempo bersumber dari pernyataan yang diutarakan oleh Imam Ssufaat dan Tubagus Hasanuddin bahwa penjualanan senjata sangat mahal, karena uang yang berputar dalam ruang lingkup para makelar senjata. Ditambahkan bahwa dengan adanya undang-undang keamanan nasional, makelar senjata sudah tidak bisa bergerak dengan bebas karena semua pengadaan senjata hanya boleh di produksi dalam negeri saja. Praanggapan tersebut makin memperkuat kesan bahwa pemerintah sudah membuat sistem kerja yang maksimal dengan disahkanya undang-undang keamanan nasional dan terbentuknya Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Paragraf 6, kalimat 1:

TNI Angkatan Udara menduga ada masalah pada mesin Hawk saat terbang meski sudah dicek dan menjalani perawatan rutin.

Paragraf 7, kalimat 1:

Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan.

(36)

Dessy Pricilla, 2013

Anggaran pertahanan yang cekak dianggap sebagai penyebab.

Paragraf 21, kalimat 1:

Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin, undang-undang itu merupakan cetak biru industri pertahanan nasional.

(4) Nominalisasi

Terdapat elemen nominalisasi yang ditampilkan Majalah Tempo, yaitu penggunaan kata peremajaan pada nominalisasi yang pertama merupakan nominalisasi yang menunjukan kondisi keadaan alat utama sistem persenjataan yang harus mengalami pembaharuan. Nominalisasi yang kedua ditunjukan dengan kata pengadaan yang merupakan bentuk nominalisasi wujud kegiatan sekelompok mafia yang menjelaskan bahwa alat-alat persenjataan militer dibeli langsung dari luar negeri dan dijualkan kembali dengan harga yang sangat mahal. Kemudian nominalisasi yang ketiga ditunjukkan dengan kata permohonan yang merupakan bentuk nominalisasi wujud kegiatan yang menjelaskan bahwa dengan adanya undang-undang keamanan nasional di bidang industri pertahanan, apabila ada angkatan yang membutuhkan persenjataan khusus maka harus mmengajukan ijin melalui pemerintah selanjutnya, nominalisasi yang ditunjukkan dengan kata

penanaman yang merupakan bentuk kegiatan dalam upaya menyimpan modal

nasional dalam upaya pembelian senjata.

Paragraf 8, kalimat 1:

Kondisi ini kian parah karena nyaris tak ada peremajaan senjata.

Paragraf 10, kalimat 1:

Mafia pengadaan juga menggerus dana pembelian alat tempur ke luar negeri.

Paragraf 14, kalimat 1:

Lalu Kementerian wajib meneruskan permohonan itu ke Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Paragraf 17, kalimat 2:

Kewenangan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan semakin mengontrol mekanisme pengadaan persenjataan agar jauh lebih bersih.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Data dalam Media Cetak Majalah Tempo
Tabel 3.2 Model Kartu Data
Tabel 3.3 Contoh Analisis Teks Berita dalam Majalah Tempo
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Rencana Program dalam RENSTRA 2009-2012 berlandaskan upaya menjadikan Program Studi Pendidikan Bidan menjadi institusi pendidikan bidan yang terkemuka

Meningkatnya konsentrasi ambien menyebabkan meningkatnya dampak pencemaran pada kesehatan manusia dan nilai ekonomi dari gangguan kesehatan tersebut (Gambar 4 dan Gambar 5).. Gambar

Selain komponen konsumsi rumah tangga, komponen PDRB Penggunaan yang mengalami peningkatan peranan pada triwulan III tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan II

Apakah Criterion dan R Software sesuai untuk diterapkan sebagai solusi sistem penilaian essay dalam bahasa inggris secara otomatis di Universitas Telkom khususnya pada

Menurut Prayitno (1995) bimbingan kelompok merupakan layanan yang membantu individu (peserta didik) dalam mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), BI Rate dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap penyaluran kredit modal

Sedangkan penelitian ini lebih meneliti permainan tradisional yang terdapat dalam masyarakat Jepang yang bisa dimainkan oleh segala usia, baik oleh anak-anak,

Setelah Presiden Hosni Mubarak jatuh, militer Mesir menghadapi tantangan serius bagaimana mereka menstranformasikan diri menjadi organisasi militer yang profesional dan