• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Proyek Pemasangan gardu APILL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Proyek Pemasangan gardu APILL"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KULIAH

PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK

PEMASANGAN APILL DI PERSIMPANGAN

Disusun oleh :

ANUGERAH Y. T.

(12.01.003)

FAUZAN RASYADI

(12.01.009)

AHMAD BIRBIK ANWARI

(12.01.030)

AMALIA HASANAH NUR A. (12.01.031)

FERDIANA ROSINTA

(12.01.038)

DIV TRANSPORTASI DARAT

(2)

1. PENDAHULUAN

Nama Proyek : Pemasangan APILL di Persimpangan Tanggal Mulai Proyek : 09 Februari 2016

Tanggal Selesai Proyek : 05 Maret 2016

Manager Proyek : Anugerah Y.T, Fauzan R, Ahmad Birbik A, Amalia H.N.A, Ferdiana Rosinta

Tujuan Proyek :

Tujuan Proyek ini adalah untuk mengendalikan lalu lintas yakni dengan cara memberikan alat pengendali informasi lalu lintas (APILL) atau lampu lalu lintas pada kaki simpang. Sehingga pergerakan lalu lintas dapat berjalan lancar sesuai siklus yang telah ditentukan. Proyek ini dimulai dengan menganalisa kondisi eksisting, perencanaan sistem, pengujian sistem, hingga pemasangan pada simpang. Proyek ini akan berjalan selama 25 hari dengan estimasi total biaya yang diperlukan Rp. 236.020.000.

Faktor Penentu Keberhasilan :

Beberapa faktor penentu keberhasilan proyek, yakni: 1. Komitmen serta dukungan dari pihak manajemen serta

tim proyek.

2. Ketersediaan sumber daya yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

3. Kerjasama dari semua pihak yang terlibat.

4. Kontinuitas pelaksanaan proyek (tanpa adanya interupsi).

5. Disiplin sesuai rencana kerja proyek.

6. Waktu serta biaya sesuai dengan yang ditargetkan. 7. Tesedianya fasilitas pendukung yang memadai. Manfaat Yang Diharapkan :

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan antara lain: 1. Memberikan kelancaran bagi pengguna pengguna

(3)

2. Meningkatkan keselamatan dengan mengurangi titik konflik pada simpang.

3. Prioritas bagi ruas jalan dengan volume tinggi dengan penentuan waktu siklus.

2. PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PROYEK Tujuan Proyek :

Tujuan proyek ini adalah membangun jaringan transportasi untuk dapat meningkatkan efesiensi, efektif, serta keamanan bagi para pengguna jalan.

Tahapan Pendekatan Proyek :

a. Analisis kebutuhan apill pada simpang. b. Perancangan desain layout.

c. Pengembangan sistem serta estimasi biaya proyek. d. Ujicoba konektifitas program.

Perencanaan :

Perencanaan penyelenggaraan alat pemberi isyarat lalu lintas jalan meliputi:

a. Inventarisasi tingkat pertumbuhan alat pemberi isyarat lalu lintas.

b. Survei untuk menentukan kebutuhan alat pemberi isyarat lalu lintas termasuk penentuan lokasi

penempatan/pemasangannya. c. Perkiraan kebutuhan untuk 5 tahun.

d. Penyusunan program dan pengadaan alat pemberi isyarat lalu lintas.

3. CAKUPAN PROYEK

Proyek pengadaan apill adalah proyek untuk membangun sebuah sistem jaringan transportasi pada simpang. Sistem yang akan diimplementasikan pada proyek ini berupa sistem jaringan kabel dengan setting secara manual.

Spesifikasi Kebutuhan Fungsional :

(4)

kaki. Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional sistem yang dibutuhkan.

Nama Fungsi Deskripsi

Jaringan Kabel

Countdown

Untuk menambatkan jaringan kabel pada setiap kaki simpang sehingga terjadi suatu jalinan antar kaki simpang.

Penghitung waktu dalam satu siklus pada suatu simpang

Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional :

Berikut ini adalah daftar kebutuhan non-fungsional pada kebutuhan pemasangan apill.

a. Siklus apill harus sesuai dengan kebutuhan volume lalu lintas di lapangan.

b. Konektifitas jaringan harus cepat.

c. Menggunakan sistem modul sehingga mempermudah dalam perawatan, perbaikan dan pengembangan dengan menggunakan konektor yang memenuhi kualitas standar yang ada.

d. Mempunyai kemampuan untuk mengatur lalu lintas minimal dengan dasar 8 kelompok sinyal untuk kendaraan dan 8 kelompok sinyal untuk pejalan kaki yang dapat dikembangkan sampai 32 kelompok sinyal atau lebih. Ruang Lingkup

Ruang lingkup proyek meliputi:

a. Perangkat yang akan digunakan dalam proyek ini berupa kabel, tiang, lampu, countdown, serta perangkat pendukung lainnya.

b. Jaringan yang digunakan belum terkoordinasi dengan simpang lain, hanya pada simpang yang direncanakan. Penyampaian Proyek

(5)

laporan-laporan mengenai kinerja apill, peforma kinerja jaringan jalan, dan lain sebagainya.

Kriteria Penerimaan Proyek

Team pengembang akan melakukan pengujian sistem pada tahap akhir, setelah proses programming serta tahap finishing pada apill selesai dikerjakan. Selain pengujian dari pihak pengembang, pengujian tahap akhir ini juga akan dilakukan oleh klien dalam hal ini adalah pemerintah daerah setempat, dan apabila semuanya dirasa cukup dan bisa berjalan lancar maka baru akan diserahkan ke pihak pemerintah daerah.

(6)

Work Breakdown System

pemasangan APILL pemasangan

APILL

Design Layout Design Layout

Peletakan Apill

Peletakan Apill Lokasi MarkaLokasi Marka

Penanaman Penanaman

Pengerukan Tanah Pengerukan

Tanah Penanaman Penanaman KabelKabel Penanaman Penanaman TiangTiang PengecoranPengecoran

ProgrammingProgramming

Pengaturan siklus APILL Pengaturan siklus APILL

Perhitungan Waktu hijau Perhitungan

Waktu hijau waktu Merahwaktu MerahPerhitungan Perhitungan

Finishing Finishing

Pengecetan Rambu dan

Marka Pengecetan Rambu dan

(7)

Network Planning

Untuk lebih jelasnya terdapat pada network planning sebagai berikut:

(8)

Tahap Pemasangan Apill Pada Suatu Simpang : 1. DESIGN AND LAYOUT

Dalam pemasangan APILL pada suatu simpang perlu dibuat design dan layout untuk menentukan lokasi pemasangan pada suatu simpang.

2. PENGADAAN BARANG

Melakukan pembelian material dan alat (sewa) yang dibutuhkan untuk pemasangan APILL.

3. PENGERUKAN TANAH

Setelah mengetahui lokasi dan alat sudah tersedia, dilakukan pengerukan tanah pada lokasi yang akan dipasang APILL. 4. PENANAMAN KABEL

Setelah melakukan pengerukan tanah pada lokasi pemasangan, tanamkan kabel instalasi yang terhubung oleh controler.

5. PENANAMAN TIANG

Pada saat tanah pada rencana lokasi pemasangan APILL sudah dikeruk, tanamkan tiang APILL yang sudah dirakit.

6. PENGECORAN

Setelah dilakukan penanaman kabel dan penanaman tiang APILL yang sudah saling dihubungkan, segera dilakukan pengecoran pada lokasi di persimpangan.

7. PROGRAMMING

Setelah APILL dipasang, segera melakukan penyetingan untuk menentukan cycle time.

8. FINISHING

Setelah APILL terpasang dan di atur waktu siklusnya, dilakukan finishing berupa pengecetan marka stop line dan kerapihan lainya.

Syarat Bahan dan Konstruksi

a. Satu unit alat pemberi isyarat lalu lintas terdiri dari : 1) perangkat kendali.

2) perangkat lampu aspek. 3) tiang/penyangga, dan 4) Kabel instalasi.

(9)

6) Lampu

7) Dan dilengkapi dengan alat pendeteksi kendaraan detector); dan/atau Display Info Simpang (DIS);

b. Rumah perangkat kendali

1) Rumah perangkat kendali harus dari plat alumunium tebal 2 mm.

2) Dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka dan dikunci. 3) Mempunyai tempat panel-panel dan kendali lampu lalu lintas. 4) Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi

penyaring udara dan anti bocor terhadap air hujan.

5) Dilengkapi kotak kendali manual yang dipasang pada bagian luar rumah perangkat kendali yang mempunyai pintu yang terkunci dan terpisah dari pintu utama kendali.

c. Perangkat Kendali

1) Perangkat kendali harus dibuat dari komponen-komponen elektronika aktif maupun pasif, papan sirkit tercetak (PCB) dan elektronika penuh serta rangka yang mempunyai ketahanan suhu 5 derajat s/d 70 derajat dengan kelembapan nisbi maksimum 95 %.

2) Semua IC harus terpasang melalui soket IC (tidak terpatri langsung) untuk kemudahan pemeliharaan dengan socket berkualitas tinggi dengan penjepit ganda. 3) Semua modul peralatan harus dilapisi dengan bahan yang

dapat

menghindarkan terjadinya konduktivitas yang tidak dikehendaki

akibat endapan debu carbon.

4) Rangka kendali harus dibuat dari bahan besi siku anti karat, konstruksinya harus simetris dan halus.

5) Desain perangkat kendali harus sedemikian rupa sehingga menjadi

modul-modul yang mudah dirawat untuk perbaikan dan pengembangan.

(10)

dilihat.

d. Rumah perangkat Lampu Aspek

1) Rumah (kotak) dan topi yang menempel pada penutup depan dengan ketentuan :

a) bahan dari plat alumunium dengan tebal 20 mm.

b) Bentuk setiap aspek box (kotak) lampu harus sama sehingga dapat dipertukarkan tempatnya dalam susunan dua atau tiga aspek.

2) Sistim optik terdiri dari:

a) Reflektor dari bahan ahxrymium yang mengkilat atau

bahan lain

yang tidak berkarat dan tidak pudar mengkilatnya.

b) Lensa diffuse yang dilengkapi karet penahan, bahan dari kaca

tahan papas dengan wama merah, kuning ambar

atau hijau

yang tidak pudar warnanya dengan diameter 20 - 30 cm dan anti effek phantom.

e. Perangkat Lampu Aspek

1) Lampu aspek harus manggunakan lampu pijar yang dirancang

khusus untuk alat pemberi isyarat lalu lintas dengan

tegangan 220

Volt daya minimal 60 Watt dengan umur hidup (life time ) minimal 50.000 Jam atau lampu halogen dengan pengubah

tegangan 220

Volt.

2) Lampu LED, yang dirancang khusus untuk pemberi

isyarat lalu

lintas, bekerja pada tegangan 24 volt DC, dengan tampilan warna

yang merata, tingkat kecerahan minimal 300 candle (cd)

untuk 20

(11)

arus lebih. f. Kendali (Controller)

1) Kendali Utama (Master Controller) memiliki 8 signal grup, 4 program tetap, 1 flashing serta 10 Plan Wireless (10 perubahan program perhari).

2) Kendali bantu (Slave Controller) Kapasitas 3 signal dan daya output 100 watt/signal.

g. Lampu Isyarat Aspek

1) Ukuran : Ø 20 - 30 cm

2) Jenis : Lampu Hemat Energi 3) Efisiensi : 70 lumens/W

4) UmurTeknis : minimal 5000 Jam 5) jaminan pemakaian : 3 tahun h. Tiang Lampu

1) Tiang Lengkung pipa Besi Ø 6” + Ø 4” + Ø 3” tinggi 5,5 m. 2) Tiang Lurus pipa Besi Ø 4” tinggi 3,5 m.

3) Patok Pengaman Pipa Galvanis Ø 4”.

4) Box Besi Uk. 300 x 300 x 300 mm, tbl 10 mm dipasang diatas plat

tebal 10 mm ukuran 500 x 500 mm untuk tempat battery. 5) Pondasi tiang lampu beton bertulang 600 x 600 x

1000 mm, pemasangan sesuai gambar rencana.

6) Pondasi patok pengaman beton 200 x 200 x 700 mm, pemasangan

sesuai gambar rencana.

7) Patok Pengaman Ø 4” tinggi 800 mm dari permukaan tanah. 8) Penyangga Modul Solar Cell dibuat dari bahan besi

siku disesuaikan dengan ukuran dari modul solar cell. 9) Umur Teknis : ≥ 20 Tahun

i. Perangkat alat pendeteksi kendaraan (Vehicle Detector)

Dipergunakan untuk mendeteksi keberadaan kendaraan pada jalur jalan yang telah ditentukan dengan syarat dan ketentuan : 1) Dapat difungsikan sebagai pendeteksi kendaraan dan

/atau kecepatan kendaraan;

(12)

jalan;

3) Menggunakan metoda deteksi berbasis gambar (video); 4) Proses deteksi kendaraan dilakukan oleh aplikasi software; 5) Memiliki kemampuan mendeteksi, minimal 4 (empat) zone

deteksi;

6) Output deteksi berupa gap dan occupancy. j. Perangkat Display Info Simpang

Dipergunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan, dengan syarat dan ketentuan:

1) Cara pemasangan pada tiang overhead APILL;

2) Memberikan informasi dalam bentuk rangkaian huruf, angka atau simbol;

3) Dapat menjadi salah satu system APILL Terkoordinasi (ATCS); 4) Memberikan informasi hitung mundur (5-7 detik) pada

saat menjelang perubahan lampu merah ke hijau pada signal group yang ditentukan, berdasarkan deteksi perubahan penyalaan lampu dari traffic controller. Contoh informasinya adalah : SIAP SIAP JALAN dan angka;

5) Memenuhi spesifikasi teknis:

a) Jumlah pixel : 48 x 160 pixel (vertical x horizontal); b) Jarak antar pixel : 10 mm

c) Warna LED : Kuning

d) Jenis LED : Ultra Bright , Oval e) Tegangan kerja : 170 - 260 VAC

f) Interface data : RS-485, 1200 - 9600 bps g) Housing/box : IP65, Outdoor

k. Power Supply

1) Power supply adalah jaringan distribusi PLN ditempat tersebut.

2) Untuk menjaga regulasi tegangan supply ke peralatan perlu

dilengkapi stabilizer.

3) Arde (Grounding), pipa untuk arde ditanam disamping Rumah

(13)

kedalaman

minimal 4 meter atau sampai didapat air dan nilai tahanannya

kurang dari atau sama dengan 10 Ohm. Bahan Dan Petunjuk Teknis Pemasangan

a. Peralatan Penunjang

1) Pipa Pelindung Kabel ( Duct )

Pipa pelindung kabel menggunakan pipa besi galvanis atau pipa pvc type AW diameter 2 inchi yang bagian dalamnya harus halus untuk mencegah terjadinya kerusakan kabel pada waktu pemasangan.

2) Tiang Lampu Pengatur Lalu Lintas

Tiang Lampu pengatur Lalu Lintas adalah pipa besi hitam atau galvanis dengan ukuran masing-masing :

a) Untuk tiang lurus dan patok pengaman diameter 4 inchi dengan

ketebalan minimum 4 mm.

b) Untuk tiang overhead diameter 6”, 4“ dan 2,5“ untuk bagian

yang lengkung, dengan ketebalan minimum 4 mm.

Panjang pipa

adalah :

(1)400 Cm untuk tiang lurus

(2)200 Cm untuk patok pengaman

(3) untuk overhead dapat dilihat pada gambar terlampir (4) Umur Teknis : ≥ 20 Tahun

Seluruh pipa tiang harus dicat dengan menie besi sebelum dipasang.

c) Kabel tanah harus menggunakan kabel NYFGBY 2 X 4 X 2,5 mm2.

d) Kabel tenaga harus menggunakan kabel NYFGBY 4 X 6 mm2 untuk tegangan PLN 220 Volt.

b. Cara Pemasangan 1) Pipa pelindung

(14)

sebagai berikut:

a) Pipa dapat dipasang sebelum atau selama pemasangan kabel.

b) Pipa harus diletakkan selurus mungkin dan sambungan antar pipa harus kuat untuk mencegah pergeseran bagian-bagian yang disambung yang dapat mengakibatkan kerusakan kabel.

c) Setiap ujung pipa harus dengan kuat atau bahan lainnya yang tak mudah terhapus oleh tanah guna mencegah hilangnya tanda pipa.

d) Galian pipa dibawah jalan yang mulai dan berakhir dijalur

pejalan kaki sedapat mungkin berjarak 70 cm dari

tepi jalur

kendaraan.

e) Pipa diletakkan 80 cm dibawah permukaan jalan.

f) Bagian dalam pipa harus tetap bersih sebelum maupun setelah

penarikan kabel, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar terlampir.

2) Tiang Lampu Pengatur lalu Lintas

Sebelum pemasangan tiang harus dicat terlebih dahulu dengan cat menie besi dengan Cara pemasangan adalah: a) Tiang alat pemberi isyarat lalu lintas dipasang dengan jarak

paling dekat 60 cm dari tepi jalur kendaraan atau lihat gambar

terlampir.

b) Tiang pemberi isyarat lalu lintas dipasang dengan jarak

100 Cm

dari permukaan pembelokan tepi jalan seperti gambar terlampir.

c) Ukuran standar tiang dan pondasi selengkapnya sesuai dengan

(15)

d) Untuk berbagai keadaan jalan, pemasangan tiang alat pemberi

isyarat lalu lintas seperti gambar teriampir.

3) Rumah Perangkat Kendali Alat pemberi isyarat Lalu Lintas Rumah perangkat kendali alat pemberi isyarat lalu lintas dipasang diatas bantalan beton tak bertulang dan berongga dengan penyangga kerangka besi sebagai berikut: a) Bantalan beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg/ cm2.

b) Lebar, panjang, dan dalam dari bantalan beton yang berada di dalam tanah masing-masing adalah 30, 60 dan 70 cm dari permukaan tanah.

c) Tinggi dari bantalan beton yang berada dari atas permukaan tanah 50 cm atau harus lebih tinggi dari

ketinggian air banjir

didaerah itu, hal ini untuk mencegah kerusakan perangkat

kendali yang disebabkan dari masuknya air banjir

ke rumah

perangkat kendali Lampu Pengatur Laiu Lintas.

d) Bantalan beton dilapisi dengan lempengan beton ukuran 35, 80 dan 5 cm masing-masing untuk lebar, panjang dan tinggi.

e) Dibawah alas beton diberi lapisan pasir halus yang telah disaring setebal 25 cm.

f) Rongga bantalan mempunyai ukuran panjang dan lebar masing-masing 50 dan 10 cm sedang tingginya tergantung tinggi bantalan beton tersebut.

g) Rongga adalah tempat kabel-kabel yang dari dan ke

alat kendali

pemberi isyarat lalu lintas dan diisi dengan pasir yang sudah disaring.

(16)

spesifikasi teknis ini. 4) Patok Pengaman

a) Patok pengaman diletakkan 50 cm dari tiang alat pemberi isyarat lalu lintas atau rumah perangkat kendali alat pemberi isyarat lalu lintas dengan sedemikian rupa sehingga tiang alat pemberi isyarat lalu lintas aman dari kendaraan yang oleh sebab keluar dari jalur kendaraan.

b) Jumlah patok pengaman paling sedikit 3 (tiga)

buah untuk

setiap alat pemberi isyarat lalu lintas maupun rumah perangkat

kendali alat pemberi isyarat lalu lintas. 5) Lampu Aspek

Dalam pemasangan lampu aspek agar tidak menyimpang

dari Surat

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun 1993, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Disusun berderet dari atas kebawah dengan urutan warna

merah, kuning dan hijau untuk lampu isyarat kendaraan atau

horizontal maka lampu disusun dari kiri ke kanan menurut

arah lalu lintas dengan urutan merah, kuning dan hijau dan

urutan warna merah dan hijau untuk lampu isyarat pejalan

kaki.

b) Lampu panah untuk belok pada dasarnya adalah tambahan, untuk itu selalu dipasang berdampingan dengan lampu lurus dan peletakkannya sedemikian rupa sehingga lebih mencolok kedepan daripada lampu lurusnya yang akan mudah terlihat.

(17)

a) Kabel diletakkan didalam pipa pelindung kabel yang ditanam 80 Cm dibawah permukaan jalan tanah.

b) Kabel tenaga dan kabel untuk isyarat harus diletakkan didalam

yang terpisah untuk mencegah interferensi.

c) Selain sebagai overhead lampu aspek sebagai tambahan dapat juga dipasang di seberang ujung kaki persimpangan.

d) Kabel yang diletakkan didalam pipa pelindung mengambil tempat tidak boleh lebih dari 70 % seluruh luas pipa bagian dalam.

e) Ditempat yang diperlukan seperti tempat sambungan dan terminal agar kabel dilebihkan kurang lebih 50 cm. f) Kabel harus diberi tanda pada tempat seperti

(1) Kedua ujung kabel (2) Sambungan kabel

(3) Kabel untuk disambung pada peralatan (4) Kedua ujung dari pipa pelindung

g) Diatas pipa pelindung kabel diberi tanda batu bata merah dengan jarak 5 Cm dari pipa pelindung kabel yang dipasang melintang, untuk mencegah kerusakan pipa pelindung bila ada penggalian susulan dan sebagai peringatan penggali, bahwa dibawah batu bata merah ada kabel.

h) Tidak diperkenankan menyambung kabel didalam tanah, terutama dibawah tanah.

7) Kabel tenaga dipasang sebagai Toevoer dari jaringan distribusi PLN yang terdekat, bila diperlukan pemasangan. 8) Pada tiang alat pemberi isyarat lalu lintas dibubuhi

Stiker perlengkapan jalan tulisan sumber pendanaan, tahun

anggaran dan

(18)
(19)
(20)
(21)

5. RENCANA MANAJEMEN PERUBAHAN

Dalam perjalanan suatu proyek, hampir selalu ada suatu permintaan perubahan. Untuk mengantisipasi akan hal tersebut, maka perlu disusun suatu prosedur. Prosedur untuk mengontrol perubahan dalam suatu proyek sering disebut dengan Prosedur Kontrol Perubahan (Changes Control Procedure).

Prosedur Kontrol Perubahan

a. Setiap modifikasi yang telah disetujui, ataupun perubahan pada jadwal dan biaya proyek harus mengacu pada prosedur yang telah ditentukan.

b. Pengajuan perubahan dapat berasal dari setiap anggota tim apabila diperlukan, terutama untuk perubahan yang akan mempengaruhi jadwal dan ruang lingkup kerja.

c. Persetujuan pada Form Permintaan Perubahan/Changes Request Form (CRF) menunjukkan persetujuan terhadap perubahan pada jadwal.

Pengajuan Perubahan

a. Suatu perubahan dapat diajukan ke manajer proyek melalui komunikasi formal (meeting reguler) ataupuan non-formal (melalui bentuk komunikasi lainnya).

b. Mengisi Form Permintaan Perubahan (CRF) untuk diajukan sebagai usulan perubahan.

c. Apabila Form Permintaan Perubahan telah disetujui, pekerjaan dapat dimulai.

d. Project Manager atau manajer proyek akan mengubah jadwal proyek atau rencana kerja untuk mengakomodasi perubahan yang telah disetujui dan mempresentasikannya dalam meeting kemajuan proyek untuk disetujui.

e. Kemajuan dalam kontrol perubahan akan dilaporkan dalam meeting proyek. Project Manager harus menandatangani Form Permintaan Perubahan apabila perubahan telah diselesaikan.

(22)

Perencanaan komunikasi menjabarkan kebutuhan komunikasi reguler antar anggota tim yang terlibat dalam pengerjaan proyek pengadaan apill. Komunikasi tidak harus dilakukan secara formal saja, komunikasi bisa dilakukan secara terbuka dan informal untuk memfasilitasi transfer pengetahuan (knowledge transfer) antar semua pihak yang terlibat/berkepentingan. Perencanaan komunikasi yang menggambarkan komunikasi reguler yang dianggap penting untuk memastikan adanya informasi yang tepat, keterlibatan, dukungan dan manajemen proyek yang efektif.

Persiapan Pertemuan

Mendistribusikan agenda meeting, selambat-lambatnya sehari sebelumnya. Pembahasan topik berdasarkan urutan kepentingan dimulai dengan topik yang mudah dan setiap topik diberikan alokasi waktu.

a. Mendistribusikan materi meeting, agenda, serta informasi lokasi dan waktu.

b. Setiap anggota tim proyek bertanggung jawab untuk melakukan persiapan, hadir dan berpartisipasi aktif dalam meeting.

c. Pemimpin meeting dan fasilitator memastikan meeting dapat berjalan pada jalurnya dan efektif, sehingga tujuan meeting dapat dicapai.

d. Pemimpin meeting akan menunjuk seorang notulis untuk membuat dokumentasi meeting dan mendistribusikannya dengan tepat.

e. Meeting paling sedikit membahas topik berikut: • Kemajuan proyek

• Aktivitas yang akan segera dilakukan

f. Pembahasan ulang kontrol perubahan (change review).

7. RENCANA MANAJEMEN BIAYA

(23)

Baseline biaya untuk proyek membangun sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi semua biaya yang dianggarkan untuk berhasil menyelesaikan proyek. Data selengkapnya terdapat pada bagian berikut.

BILL OF QUANTITY (BQ)

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN SEWA PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN APILL

TAHUN : 2016

NO URAIAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN

(24)

r. Minyak Cat 1,00 liter Rp. 15.000,00 s. Kuas tangan 1,00 buah Rp. 15.000,00 t. Kertas Amplas 1,00 lembar Rp. 7.500,00 u. Pasir Urug 1,00 m3 Rp. 135.000,00 v. Pasir beton 1,00 m3 Rp. 153.600,00 w. Kerikil 1,00 m3 Rp. 136.100,00 x. Semen PC 50 kg 1,00 zak Rp. 54.000,00

y. Solar 1,00 ltr Rp. 5.650,00

z. Gergaji Besi 1,00 buah Rp. 31.500,00 aa. Mata Bor Besi 1,00 buah Rp. 50.000,00 ab. Kawat Las 1,00 kg Rp. 17.010,00 ac. Papan kayu kelas III (meranti) 1,00 m3 Rp. 3.800.000,00

ad. Paku 1,00 kg Rp. 18.000,00

ae. Angkur baut panjang 90 cm 1,00 buah Rp.15.500,00 af. Besi beton 12 mm untuk pengikat angkur 1,00 m Rp.90.000,00

3. LAIN - LAIN

a. Alat bantu pengelasan/pemotongan 1,00 ls Rp. 20.000,00 b. Alat bantu pengecatan 1,00 Is Rp. 9.000,00 g. Sewa drill berikut opertor 1,00 hari Rp. 402.000,00

i. Sewa stamper berikut operator 1,00 hari Rp. 200.000,00 j. Mesin las listrik dan perlengkapan 1,00 hari Rp. 612.000,00 k. Sewa kendaraan 1,00 hari Rp. 500.000,00

(25)

BILL OF QUANTITY (BQ)

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN APILL

TAHUN : 2016 NO

. URAIAN KEGIATAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

1 M3 GALIAN TANAH

1. Pekerja 0,625 oh Rp. 70.500,00 Rp.44.062,00 2. Mandor 0,062 oh Rp. 95.000,00 Rp. 5.890,00

Jumlah Rp. 49.952,00

1 M3 URUGAN TANAH KEMBALI

1. Pekerja 0,156 oh Rp. 70.500,00 Rp. 10.998,00 2. Mandor 0,016 oh Rp. 95.000,00 Rp. 1.520,00

Jumlah Rp. 12.518,00

1 M3 URUGAN PASIR BAWAH PONDASI

1. Pasir Urug 1,3 m3 Rp. 135.000,00 Rp. 175.500,00 2. Pekerja 0,6 Rp. Rp. 70.500,00 Rp. 42.300,00 3. Mandor 0,06 Rp. Rp. 95.000,00 Rp. 5.700,00 4. Kepala tukang 0,3 oh Rp. 95.000,00 Rp. 28.500,00 5. Tukang Besi 0,3 oh Rp. 95.000,00 Rp.28.500,00

Jumlah Rp. 280.500,00

1 M3 BETON COR CAMPURAN 1:2:3

1. Kerikil 0,82 m3 Rp. 136.100,00 Rp.111.602,00 2. Semen PC (50kg/zak) 7,392 zak Rp. 54.000,00 Rp. 399.168,00 3. Pasir Beton 0,54 m3 Rp. 153.600,00 Rp. 82.944,00

4. Tukang 1 oh Rp.83.200,00 Rp. 83.200,00

5. Kepala Tukang 0,1 oh Rp. 95.000,00 Rp.9.500,00 6. Pekerja 6 oh Rp. 70.500,00 Rp. 423.000,00 7. Mandor 0,3 oh Rp. 95.000,00 Rp. 28.500,00

Jumlah Rp. 1.137.914,00 Pekerjaan 10 M2 cetakan beton untuk 1 m3

1. Papan kayu klas III meranti 0,400 m³ Rp. 3.800.000,00 Rp. 1.520.000,00 2. Paku 4,000 Rp. Rp.18.000,00 Rp. 72.000,00 3. Mandor 0,100 Rp. Rp. 95.000,00 Rp. 9.500,00 4. Kepala Tukang Kayu 0,500 Oh Rp. 95.000,00 Rp. 47.500,00 5. Tukang Kayu 5,000 Oh Rp. 83.200,00 Rp. 416.000,00 6. Pekerja 2,000 Oh Rp. 70.500,00 Rp. 141.000,00

Rp. 2.206.000,00

1 M BORING BAWAH ASPAL/TROTOAR

(26)

3. Sewa drill berikut operator 1 ls Rp. 402.000,00 Rp. 402.000,00 Rp. 50.354

1 M2 PEKERJAAN CAT BESI

1. Cat besi 0,425 kg Rp. 45.000,00 Rp.19.125,00 2. Cat menie besi 0,125 kg Rp. 35.000,00 Rp. 4.375,00 3. Minyak cat 0,75 liter Rp. 15.000,00 Rp. 11.250,00 4. Kwas tangan 0,1 buah Rp. 15.000,00 Rp. 1.500,00 5. Kertas amplas 0,2 lembar Rp. 7.500,00 Rp. 1.500,00 6. Tukang cat 0,34 oh Rp. 83.200,00 Rp. 28.288,00 7. Kepala tukang cat 0,0034 oh Rp. 95.000,00 Rp. 323,00 8. Pekerja 0,2 oh Rp. 70.500,00 Rp. 14.100,00 9. Mandor 0,01 oh Rp. 95.000,00 Rp. 950,00

Jumlah Rp. 81.411,00

1 UNIT PEMOTONGAN DAN PENGEBORAN

1. Gergaji besi 0,001 buah Rp. 31.500,00 Rp. 31,50 2. Mata bor besi 0,001 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50,00 3. Kepala tukang besi 0,0225 oh Rp. 95.000,00 Rp. 2137,50 4. Pekerja 0,0675 oh Rp. 70.500,00 Rp. 4.758,75 5. Mandor 0,0068 oh Rp. 95.000,00 Rp. 646,00

Jumlah Rp. 7.623,75

100 CM PENGELASAN

1. Kawat las 0,8 kg Rp.17.010,00 Rp. 13.608,00 2. Mesin las listrik dan perlengkapan 0,1 hari Rp.612.000,00 Rp. 61.200,00 3. Alat bantu pengelasan/pemotongan 0,1 ls Rp.20.000,00 Rp. 2.000,00 5. Kepala tukang besi 0,1 oh Rp.95.000,00 Rp. 9.500,00 6. Tukang las 0,05 oh Rp.65.700,00 Rp. 3.285,00 7. Pekerja 0,2 oh Rp.70.500,00 Rp. 14.100,00

Jumlah Rp. 103.693

1 M2 PEKERJAAN GALI TUTUP ASPAL KERAS

1. Pekerja 2 oh Rp.70.500,00 Rp. 141.000,00

2. Mandor 1 oh Rp. 95.000,00 Rp. 95.000,00

3. Sewa drill berikut operator 1 hari Rp. 402.000,00 Rp. 402.000,00 4. Sewa stamper berikut operator 1 hari Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Jumlah Rp. 838.000

1. UNIT PEKERJA PEMBUATAN DUDUKAN BOX KONTROL

1. Beton cor 0,3800 m3 Rp.153.600,00 Rp. 68.368,00

2. Angkur 4 Rp. Rp.15.500,00 Rp. 62.000,00

Jumlah Rp. 130.368,00

1. UNIT ONGKOS ANGKUT KE LOKASI

1. Sewa kendaraan 1 hari Rp.500.000,00 Rp.500.000,00

2. Solar 70 Rp. Rp.5.650,00 Rp. 395.500,00

(27)

4. Pekerja 4 Rp. Rp.70.500,00 Rp. 282.000,00 Jumlah Rp. 1.260.700,00

1 M PENGGELARAN KABEL

1. Alat bantu 0,1 ls Rp. 5.000,00 Rp. 500,00 2. Pekerja 0,03 Rp. Rp.70.500,00 Rp. 2.115,00 3. Mandor 0,015 Rp. Rp.95.000,00 Rp. 1.425,00 Jumlah Rp. 4.040,00

1 M PEMASANGAN PIPA PVC

1. Alat bantu 0,085 ls Rp. 5.000,00 Rp. 425,00 2. Pekerja 0,03 Rp. Rp.70.500,00 Rp. 2.115,00 3. Mandor 0,005 Rp. Rp.95.000,00 Rp. 475,00

Jumlah Rp. 3.015,00

BILL OF QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN APILL

TAHUN : 2016

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA

SATUAN JUMLAH 1 Kontroller TLTS 1 set Rp.12.675.000,00 Rp.12.675.000,00 2 Panel Solarcell 50 WP/12 VoltDC 13 set Rp.4.100.000,00 Rp. 53.300.000,00 3 Battery MF 12 Volt/45 AH 14 set Rp. 680.000,00 Rp. 9.520.000,00 4 Charger Battery 10 Am 13 set Rp. 300.000,00 Rp. 3.900.000,00

5 Box lampu 3 aspek diameter 30 cm LED Hight Flux 10 buah Rp. 8.100.000,00 Rp. 81.000.000,00

6 Display Hitung Mundur (Counter Down) 2 buah Rp.15.575.000,00 Rp. 31.150.000,00 7 Pembatas arus Listrik 1 buah Rp. 45.000,00 Rp. 45.000,00

8 Tiang overhead dan penyangga sollar cell (6", 5",3") 2 batang Rp. 3.100.000,00 Rp. 6.200.000,00 9 Tiang lurus dan penyangga sollar sell (5", 3") 7 batang Rp. 2.400.000,00 Rp. 16.800.000,00 10 Patok pengaman (deliniator) 30 buah Rp. 310.000,00 Rp. 9.300.000,00 11 Terminal kabel 10 buah Rp. 19.500,00 Rp. 195.000,00 12 Kabel NYMHY 4 x 2,5 mm 260 m Rp. 9.500,00 Rp. 2.470.000,00 13 Kabel NYMHY 2 x 6 mm 80 m Rp. 22.500,00 Rp. 1.800.000,00 14 Pipa pengaman PVC 1,5" 70 batang Rp. 50.100,00 Rp. 3.507.000,00 15 Angkur baut dia 2.5 cm panjang 90 cm 36 buah Rp. 15.500,00 Rp.558.000,00 16 Besi beton 12 mm untuk pengikat angkur 40 m Rp. 90.000,00 Rp. 3.600.000,00

Referensi

Dokumen terkait

1) Dewan Komisaris berarti Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberi nasihat kepada Direksi. 2) Direksi berarti Organ

Dengan demikian, Danamon akan melanjutkan strateginya melalui target operating model yang baru untuk kredit mikro, meningkatkan pangsa pasar pada segmen UKM, Komersial

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu hanya menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan tipe perusahaan sedangkan penelitian yang

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik

Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non struktural, dan besarnya dapat berubah selama umur

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari varibel audit delay, opini audit, reputasi kantor akuntan publik dan pergantian manajemen terhadap variabel

Uji kecernaan menggunakan sampel bahan pakan (konsentrat dan rumput gajah) dimasukan ke dalam tabung fermentor, lalu ditambah dengan larutan saliva Mac Dougall sebanyak 12 ml

Tapi manfaat itu tidak dapat dirasakan apabila dalam pembuatan lubang resapan biopori sendiri tidak maksimal, dimana seharusnya satu rumah memiliki satu lubang resapan