• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan perusahaan sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan perusahaan untuk menambah modal. Melalui pasar modal ini, perusahaan memperoleh modal dengan menjual sebagian kepemilikan perusahaan dalam bentuk instrumen keuangan kepada masyarakat luas (investor) yang dikenal dengan penawaran umum (go public) (Hartono, 2000). Go Public adalah suatu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana dalam rangka pembiayaan atau pengembangan perusahaan dimana sumber pendanaannya adalah dengan mengeluarkan sekuritas. Perusahaan dapat menerbitkan saham/obligasi yang akan diperjualbelikan di pasar modal agar mendapatkan dana dari investor.

Salah satu syarat yang ditetapkan pengawas pasar modal untuk perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana di pasar modal (initial public

offering/ IPO) adalah dokumen prospektus. Prospektus berisi informasi tentang

perusahaan penerbit sekuritas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan sekuritas yang dijual (Hartono, 2000). Prospektus tersebut disiapkan oleh perusahaan untuk keperluan registrasi dan didistribusikan kepada publik dan didistribusikan untuk setiap investor. Salah satu informasi yang disajikan dalam prospektus adalah laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan ini memiliki fungsi yang penting, baik bagi

(2)

penjamin emisi, laporan keuangan penting karena merupakan salah satu sumber informasi utama untuk menilai penentuan harga saham dalam proses penawaran saham perdana. Laporan keuangan juga penting bagi para investor karena merupakan sumber informasi dalam menetapkan keputusan investasinya Belkaoui (1993) dalam Dwi Apriani (2006). Laporan keuangan merupakan suatu sarana untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya pemilik.

Seluruh bagian laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan perusahaan merupakan bagian penting yang saling melengkapi. Bagian dari laporan keuangan tersebut dapat dipakai sebagai salah satu parameter untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 menyebutkan bahwa

informasi laba merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba tersebut membantu pemilik atau pihak lain untuk melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di masa yang akan datang (Financial AccountingStandard Board).

Menurut Chariri dan Ghozali (2001), informasi tentang laba perusahaan dapat digunakan:

a. Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on

invested capital).

(3)

c. Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.

d. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara. e. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus.

f. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. g. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran.

h. Sebagai dasar pembagian deviden.

Pada prakteknya yang banyak menjadi perhatian investor dan calon investor dalam laporan keuangan hanya terpusat pada laba (earning) perusahaan Riduwan (2001) dalam Dwi Apriani (2006) karena pada dasarnya laba yang dilaporkan oleh manajemen merupakan sinyal bagi para pengguna laporan keuangan terutama investor mengenai laba perusahaan di masa datang. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan dapat memprediksi laba yang akan datang berdasarkan sinyal yang disediakan oleh manajemen melalui laba yang dilaporkan pada periode berjalan. Perhatian investor yang sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut mendorong manajer untuk melakukan manajemen atas laba (earnings

management).

(4)

dan biaya yang telah menjadi hak dan kewajiban dalam periode sekarang meskipun transaksi kas-nya baru terjadi dalam periode berikutnya. Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena dapat memberikan informasi yang lebih akurat kepada pengguna laporan keuangan. Dasar akrual tidak hanya memberikan informasi atas transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Sebagai konsekuensi penggunaan dasar akrual ini, dalam statemen keuangan, laba dalam suatu periode dapat mengandung unsur kas dan akrual. Penerapan konsep akrual inilah yang memicu kesempatan manajemen untuk melakukan manajemen laba dengan menaikkan atau menurunkan angka akrual dalam laporan laba rugi.

Pengukuran atas akrual adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mendeteksi ada atau tidaknya manajemen laba. Transaksi akual memiliki pengaruh terhadap pendapatan dan biaya, namun tidak tampil pada arus kas. Misalnya, amortisasi dan depresiasi adalah sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan dalam hal menentukan masa manfaatnya, sehingga perusahaan dapat mengatur besarnya pembebanan pada biaya sesuai keinginan manajemen dalam rangka mencapai hasil akhir pada laba bersih yang diinginkan. Total akrual merupakan selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi (Jones, 1991).

(5)

saham perdana (Lilis Setiawati 2001). Teoh et al.(1998) dalam Dwi Apriyani (2006) membuktikan bahwa investor tidak dapat mendeteksi laba hasil rekayasa pada saat penawaran saham perdana. Konsekuensi lebih lanjut dari kegagalan investor menentukan nilai perusahaan dengan tepat pada saat penawaran saham perdana adalah terjadinya kesalahan alokasi dana dari perusahaan yang benar-benar prospektif ke perusahaan yang tidak prospektif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wolk dan Tearney dalam Dwi Apriyani (2006) mengindikasikan bahwa perubahan metode akuntansi, sekalipun berdampak terhadap laba tidak mengakibatkan distorsi informasi bagi investor.

Ihalauw dan Ummi Arifa Afni (2002) dalam Dwi Apriyani (2006) melakukan penelitian pada perusahaan yang melakukan emisi di BEI dalam periode 1998-2000 untuk menguji apakah perusahaan yang akan go public cenderung melakukan manajemen laba dengan meninggikan laba. Hasil penelitiannya tidak menemukan bukti yang cukup kuat bahwa perusahaan yang go

public di BEI periode 1998-2000 melakukan manajemen laba dengan motivasi

untuk mempengaruhi harga saham. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gumanti (2001) dan Saiful (2002), dimana mereka tidak menemukan bukti yang cukup kuat mengenai adanya manajemen laba dalam laporan keuangan sebelum perusahaan go public.

(6)

akan melakukan penawaran saham perdana akan melaporkan laba melebihi cash

flows dengan mengambil akrual yang positif dan kinerja saham akan menurun

selama tiga tahun setelah penawaran saham perdana.

Investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan. Perusahaan besar cenderung lebih beresiko daripada perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil. Ini tentu akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut. Candra Fitrianasari (2007) menganalisis pengaruh ukuran perusahaan dan risiko terhadap return saham terhadap 25 perusahaan yang aktif di Bursa Efek Jakarta pada periode 2004-2005. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap return, namun tidak signifikan, sedangkan resiko memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham investor. Apriliani Triani dan Nikmah (2006) dalam penelitiannya mengenai reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, persentase penjamin emisi, ukuran perusahaan dan fenomena underpricing dalam studi pada BEJ, menyimpulkan bahwa investor mempertimbangkan besarnya ukuran perusahaan dalam melakukan investasi.

(7)

perusahaan lebih banyak dihubungkan dengan expected return, atau variabel dependen lainnya, dimana pada akhirnya akan berpengaruh juga pada harga saham. Ini menjadi motivasi bagi penulis untuk menambah referensi penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris apakah perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan manajemen laba dan ukuran perusahan di sekitar penawaran saham perdana dan menganalisis pengaruhnya terhadap hargasaham.

B. Perumusan Masalah

Pentingnya peranan informasi laba dalam proses pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangan, terutama bagi investor dan calon investor mendorong pihak manajemen untuk berusaha mengelola laba perusahaan dan melakukan manajemen laba agar entitas tampak lebih baik secara finansial. Kenyataan itulah yang mendorong issuer untuk memilih metode-metode akuntansi tertentu yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham pada saat penawaran saham perdana melalui pengaturan tingkat laba (earningsmanagement) dengan tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan dan atau nilai perusahaan.

Penelitian ini dilakukan karena adanya research gap dari penelitian terdahulu. Gumanti (2001), Ihalauw dan Arifa (2002) dan Dwi A. Apriyani (2006) tidak menemukan bukti yang cukup kuat mengenai adanya manajemen laba yang

income increasing dalam laporan keuangan pada saat perusahaan go public.

(8)

bahwa pada saat penawaran saham perdana, perusahaan melakukan manajemen laba dengan pola income increasing. Karena ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut, menarik untuk diteliti apakah perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana melakukan praktek manajemen laba. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah :

“Apakah terdapat pengaruh praktek manajemen laba terhadap harga saham pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana”.

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Terdapat berbagai proksi yang biasanya digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar perusahaan dan luasan usahanya, mengakibatkan pemilik tidak bisa mengelola sendiri perusahaannya secara langsung. Hal inilah yang memicu munculnya masalah keagenan. Perusahaan yang berukuran besar memiliki kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya lebih kecil dibanding perusahaan yang ukurannya lebih kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Sehingga perusahaan besar mendapatkan tekanan yang lebih kuat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang kredible (Andiany, 2011). Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah :

(9)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh praktek manajemen laba dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana yang terdaftar di BEI.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk memberikan pengetahuan tambahan peneliti sehubungan dengan pasar modal.

2. Bagi investor, penelitian ini bisa menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi saham pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana.

3. Bagi manajemen perusahaan, sebagai masukan dalam kebijakan perusahaan tentang manajemen laba dan ukuran perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari perspektif finansial, menunjukan kinerja perusahaan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 sudah cukup baik karena keuangannya diatas ratarata yang diajukn ole hank

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat peta navigasi, membuat disain antarmuka,

1. Didapatkan hasil perhitungan dari perencanaan sistem hidrolik adalah dengan daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa sebesar 18,85 lpm atau 13,76 cc/rev, dan tekanan

selain dehidrasi, sakit kepala, mual, dan detak jantung yang tidak normal, dehidrasi yang parah dapat menyebabkan ginjal dan jantung berhenti bekerja.Eritropoetin dan menyuntikkan

Untuk drum kecil (25 Lt) pada sisi bagian atasnya dibuat dua lubang berdiameter ½ inchi, satu lubang untuk pemasukan gas dari tabung fermentasi dan yang lain

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah data pemahaman yang dicapai siswa untuk materi tentang sistem tata surya diambil dari penilaian tes

Pengaruh Shared Value , Komunikasi , Opportunistic Behavior Control Terhadap Kepercayaan Pengguna Internet Banking.. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh shared value

Penelitian yang berjudul kajian faktor-faktor penyebab perkawinan usia muda dan dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi di Desa Lebakwangi Kecamatan Pagedongan