KONSEP: ISI, LUAS PENGERTIAN,
HUBUNGAN ANTARA ISI DAN LUAS PENGERTIAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Logika
Dosen Pengampu : Rochanah M.Pd.I Kelas : O-PAI
Disusun oleh:
Giza Velantika(1410110527)
Abdur Rochim (1410110556)
Muhammad Syahid (1410110570)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tugas utama logika ialah mengevaluasi argumen-argumen. Tercakup dalam tugas tersebut ialah menentukan apakah premis-premisnya benar.1
Asumsi atau ukuran argumen bisa dikatakan benar apabila mencakup dua hal, yakni: tidak adanya pertentangan dalam dirinya dan kesesuaian proposisi (susunan kata yang membentuk pernyataan) dengan kenyataannya atau faktanya.
Telah kita rumuskan arti dari kata “berfikir”, yaitu; ‘berbicara atau berdialog dengan diri sendiri di dalam batin/rohani manusia’. Selanjutnya berfikir itu memakai ‘pengertian’ atau ‘konsep’, di mana hal itu tidak perlu dikonkritkan dalam bentuk lisan/tulisan, meskipun sangat membantu perumusan jalan pikiran yang lebih jelas dan teliti. Apabila kita berkehendak agar apa yang kita pikirkan itu diketahui orang lain, maka isi pikiran itu haruslah dinyatakan. Untuk menyatakan isi pikiran itu ditempuh berbagai cara yaitu: dengan tanda-tanda atau isyarat tertentu atau dengan kata-kata. Demikianlah bahasa (lisan dan tulisan) merupakan alat untuk mengatakan isi pikiran manusia. Demikian pula sebaliknya, apabila kita ingin mengerti tentang apa yang sedang dipikirkan/dirasakan/dialami oleh orang lain itu, maka kita harus mengerti tanda-tanda dan kata-kata yang dipakainya. Jadi terdapatlah hubungan timbal balik antara pemikiran dan bahasa yang dipakai orang itu.2
Pengertian merupakan unsur pokok dalam suatu pemikiran. Manusia tidak dapat berfikir sebelum memiliki pengertian kepada orang lain dipergunakan kata- kata. Berfikir merupakan kegiatan akal budi yang sifatnya rohani. 1 Rafael Raga Maran, Pengantar Logika, Grasindo: Jakarta. Halaman 25
Berfikir artinya berbicara dengan dirinya sendiri didalam batin yang dilahirkan berwujud kata.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang Dimaksud dengan Ide? 2. Apa yang Dimaksud dengan Pengertian? 3. Apa yang Dimaksud dengan Kata? 4. Bagaimana Isi dan Luas Pengertian?
5. Bagaimana Hubungan Isi dan Luas Pengertian?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui tentang ide
2. Untuk mengetahui tentang pengertian
3. Untuk mengetahui tentang kata
4. Untuk mengetahui tentang isi dan luas pengertian
BAB II PEMBAHASAN
1. Ide atau Konsep
Ilmu logika hanya ada karena ada bahasa. Ide adalah sebuah kata yang berasal dari kata yunani eidos yang berarti yang orang lihat, penampakan, bentuk, gambar, rupa yang dilihat. Sedangkan konsep berasal dari kata latin
concipere, yang artinya mencakup, mengandung, mengambil, menyedot, menangkap.dari kata concipere muncul kata benda conceptus yang berarti tangkapan. Intelek manusia, apabila menangkap sesuatu dapat terwujud dengan membuat konsep. Buah atau hasil dari tangkapan itu disebut konsep. Dengan demikian, ide dan konsep itu sama artinya.3
2. Pengertian
Pengertian merupakan bagian, unsur dari keputusan. Sudah diketahui bahwa kegiatan akal budi yang pertama adalah menangkap sesuatu sebagaimana adanya. Hal itu terjadi dengan mengertinya mengerti berarti menangkap inti sesuatu. Inti sesuatu itu dapat dibentuk oleh akal budi. Yang dibentuk itu adalah suatu gambaran yang “ideal”, atau suatu “konsep” tentang suatu. Karena itu pengertian adalah suatu gambar akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.4 3 Poespoprodjo, Logika Scientifika, Pustaka Grafika: Bandung, 1999. halaman 87
4 Alex Lanur OFM, Logika Selayang Pandang, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, 2012. Halaman 14
diartikulasikan atau tanda yang tertulis) untuk menyatakan pengertian barangnya. Sedangkan menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa.6
Obyek hanyalah bunyi-bunyi atau tanda-tanda yang berarti (= kata-kata yang merupakan tanda atau pernyataan pikiran dan sesuatu yang dinyatakan dengan pengertian). Misalnya Kambing makan rumput. Apa yang diungkapkan dalam pernyataan itu ialah baik pengertiannya maupun bendanya yang konkret.
4. Isi dan Luas Pengertian
Isi sering juga disebut komprehensi, sedangkan luas sering juga disebut ekstensi. Demikianlah juga halnya kalau kedua istilah itu diterapkan pada pengertian. Isi suatu pengertian hendaknya dicari dalam inti pengertian itu. Sedangkan luasnya hendaknya dicari dalam benda atau hal mana yang ditunjukkan dengan pengertian itu.
4.a apakah isi pengertian itu?
Isi pengertian adalah semua unsur yang termuat dalam suatu pengertian. Isi pengertian itu dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan: manakah bagian-bagian (unsur-unsur) suatu pengertian yang tertentu. Unsur-unsur itu meliputi semua unsur pokok, unsur hakiki serta semua unsur yang langsung dapat diturunkan dari unsur pokok itu. Unsur pokok hakiki adalah unsur yang menunjukkan inti sesuatu. Tetapi unsur-unsur itu tidak mencakup unsur-unsur yang tidak hakiki. Misalkan ‘manusia’. Pengertian manusia itu mengandung unsur-unsur pokok, seperti berada, material, berbadan, hidup, dapat berbicara, makhluk sosial, dan sebagainya. Tetapi pengertian manusia itu tidak
mengandung unsur-unsur, seperti berkulit hitam, berkebangsaan Indonesia, Tarbiyah, Syariah, Ushuluddin dan Dakwah), perempuan atau laki-laki, kurus atau gemuk, tak ada yang dikecualikan. Mahasiswa selain dari Mahasiswa STAIN semua itu di luar lingkup dan lingkungan pengertian Mahasiswa STAIN Kudus.
Luas pengertian adalah benda-benda (lingkungan realitas) yang dapat dinyatakan oleh pengertian yang tertentu. Penyelidikan yang teliti menunjukkan bahwa:
1. Setiap pengertian mempunyai daerah lingkupnya sendiri.
Pengertian-pengertian itu mencakup semua barang atau benda yang dapat disebut dengan pengertian tersebut. Misalnya pengertian kuda menunjukkan hanya semua makhluk (hewan) yang tertentu yang dinyatakan oleh pengertian itu dan bukan makhluk (hewan) lainnya.
2. Pengertian-pengertian itu juga tidak sama luasnya
Pengertian yang satu lebih luas daripada pengertian lainnya. Misalnya pengertian hewan lebih luas daripada pengertian kuda. Sedangkan pengertian
7 Alex Lanur OFM, Logika Selayang Pandang, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, 2012. Halaman 15 - 16
kuda lebih sempit daripada pengertian hewan. Dengan ini dinyatakan bahwa pengertian kuda merupakan bawahan dari pengertian hewan.9
5. Hubungan antara isi dan luas pengertian
Antara isi dan luas pengertian terdapat suatu hubungan. Ada hubungan itu kiranya tidak dapat disangkal. Tetapi manakah sifat hubungan itu? Sifatnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Semakin banyak isinya, semakin kecil luas (daerah lingkup)nya. Semakin banyak (besar) isinya hanyalah menyatakan bahwa benda yang ditunjukkan itu menjadi semakin konkret, nyata dan tertentu. Sebaliknya, semakin sedikit isinya, semakin luas lingkunngan (daerah lingkup)nya. Ini pun hanyalah menyatakan bahwa apa yang ditunjukkan itu menjadi semakin abstrak, tidak (kurang) mendekati kenyataan.10
Contoh: Semakin tebal/banyak isi konsep “calon karyawan yang dibutuhkan” (misalnya: minimal berusia 24 tahun, lulus SMA sederajat, mempunyai pengalaman bekerja minimal 4 tahun, belummenikah) akan semakin sedikit individu yang memenuhi syarat.
9 Alex Lanur OFM, Logika Selayang Pandang, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, 2012. Halaman 16
BAB III PENUTUP A. Kesimpulana
Pengertian adalah suatu gambar akal budi yang abstrak, yang batiniah,
tentang inti sesuatu.
Satuan terkecil dalam proposisi yaitu “kata”.
kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa.
Isi (komprehensi) pengertian adalah semua unsur yang termuat dalam suatu
pengertian. Isi pengertian itu dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan: manakah bagian-bagian (unsur-unsur) suatu pengertian yang tertentu.
Luas (ekstensi) pengertian adalah benda-benda (lingkungan realitas) yang
dapat dinyatakan oleh pengertian yang tertentu.
Semakin banyak isinya, semakin kecil luas (daerah lingkup)nya. Semakin
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah yang dapat kami paparkan. Dan tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan baik dari susunan isinya maupun dalam penyampaiannya. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Dengan berakhirnya pembahasan mengenai konsep: isi, luas pengertian, hubungan antara isi dan luas pengertian diharakan kita harus berfikir yang akhirnya kita lebih berkreasi dengan kata-kata tentang sesuatu bahkan bisa menciptakan suatu pengertian.
DAFTAR PUSTAKA
KBBI
Maran, Rafael Raga. Pengantar Logika. Grasindo: Jakarta. 1988.
Mundiri. Logika. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta. 2001. 2012.
OFM, Alex Lanur. Logika Selayang Pandang. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Poespoprodjo dan EK. T. Gilarso. Logika Ilmu Menalar. Dasar-dasar Berpikir
Tertib, Logis, Kritis, Dialektis. Pustaka Grafika. Bandung. 1999. Poespoprodjo. Logika Scientifika. Pustaka Grafika: Bandung. 1999.