• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perempuan dalam Pesantren docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perempuan dalam Pesantren docx 1"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Wacana tentang perempuan pesantren ini sangat menarik, karena dapat mewakili pergulatan identitas dan perjuangan perempuan muslim Indonesia dari kacamata agama. Meyakinkan masyarakat dengan acuan agama tentang urgensinya kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan masyarakat kekinian sangat efektif, karena agama mempengaruhi manusia. Tulisan ini mencoba mengangkat pandangan Husien tentang perempuan muslim di Indonesia dan usahanya untuk membawa masuk ide kesetaraan dan keadilan gender ke pondok pesantren. Kehidupan santri Perempuan dalam pesantren

Menurut Kiai Husein dalam bukunya Perempuan Islam dan Negara,Pergulatan identitas dan entitas, perempuan baru boleh belajar di pesantren diperkirakan sekitar tahun 1930-an. Pada awalnya perempuan muda belajar di pesantren dipandang melangkahi aturan Agama, sehingga pengasuh pesantren pada umumnya tidak menerima perempuan untuk belajar di pondoknya. Ketika muncul kesadaran bahwa perempuan perlu ditingkatkan kualitasnya, karena kelak mereka akan mendidik dan mengajar anak-anaknya, maka perempuan dibolehkan masuk pesatren. Perempuan perlu belajar membaca Alquran dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan kewajiban perempuan dalam beribadah. Dewasa ini, pesantren telah memberi tempat bagi perempuan untuk belajar disana.

Sekalipun kini kehidupan sudah demikian maju (era digital), tapi santri perempuan di pesantren tradisional diperlakukan berbeda dengan santri laki-laki. Perempuan mendapat penjagaan ketat, terutama dalam interaksinya dengan santri laki-laki. Walaupun mereka mendapat pengajaran dan melakukan aktivitas yang sama dengan santri laki-laki, tetapi perempuan diperlakukan berbeda dengan laki-laki. Perempuan dilarang keluar pondok sesudah waktu magrib (jam 18.00) sedangkan laki-laki dibolehkan hingga jam 21.00. Tempat pondokan santri perempuan berjarak agak jauh dan dikelilingi tembok dengan pintu-pintu keluar pondok yang diatur demikian rupa, sehingga tidak mudah bertemu santri laki-laki secara langsung. Kalau mau keluar pondok harus mendapat izin dari pengasuh pondok dan santri perempuan dilarang bepergian seorang diri, harus ada yang menemani.

Mata pelajaran pesantren untuk perempuan pada umumnya sama dengan laki-laki yaitu mendapat materi pendidikan yang didasarkan pada kitab kuning (kitab klasik). Perbedaan materi pelajaran hanya terletak pada bidang moral (fiqih) . Doktrin fiqih untuk perempuan berbeda dengan laki-laki. Semua ajaran yang bersumber dari kitab klasik tersebut telah membentuk sikap hidup dan pandangan santri yang merupakan petunjuk yang harus dijalani oleh kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan.

(2)

1. Air kencing bayi perempuan yang belum makan selain air susu ibu harus disiram dengan air sementara bayi laki-laki cukup dipercikan saja

2. Dalam shalat berjamaah, barisan(shaf ) perempuan harus dibelakang laki-laki

3. Perempuan tidak boleh menjadi muazzin dan Imam serta tidak wajib melakanakan shalat jumaat

4. Penyembelihan domba (aqiqah) bagi anak yang baru lahir, bila laki-laki dombanya dua , anak perempuan dombanya satu

5. Wali dalam pernikahan tidak boleh perempuan, wali nikah harus laki-laki 6. Perempuan tidak boleh menjadi hakim

7. Pernikahan adalah pemilikan suami atas tubuh isterinya, sehingga penikmatan hubungan seksual adalah untuk laki-laki, tidak sebaliknya.

8. Kewajiban suami terhadap isteri merupakan kewajiban moral, sedangkan kewajiban isteri terhadap suami adalah kewajiban hukum.

Sementara itu kitab Syarh Uqud al-Lujain fi Bayan Huquq al Zaujain yang harus dipelajari di pesantren membahas secara khusus hak dan kewajiban suami isteri dan perilaku perempuan, sebagai berikut :

1. Isteri wajib patuh pada suami 2. Tugas isteri adalah dalam rumah

3. Isteri dilarang keluar rumah tanpa izin suami 4. Suami boleh memukul isteri

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan buku penghubung tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terkait dengan penggunaan buku penghubung untuk

mobile , melakukan top up , dan menggunakan kartu. Mesin tag NFC pasif. Aktor sebagai piranti dalam proses menggunakan kartu. Register , merupakan proses untuk registrasi

Dari hasil analisis pengaruh penyuluhan terhadap kesiapsiagaan pada siswa SMP Katolik Soegiyo Pranoto Manado, bahwa siswa yang sebelum di berikan penyuluhan

Untuk mencapai tujuan dan target program Saturday Fun Day (SFD) sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah1 Purwokerto yaitu menyalurkan bakat

PERTAMA : Mengangkat mereka yang namanya tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Semester Gasal Tahun Akademik 2013/2014 Program

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PENETAPAN BIAYA SERTA PENGANGKATAN DOSEN PENGAMPU KEGIATAN PENDIDIKAN KONSULTAN JAGA PADA PROGRAM STUDI

Berdasarkan data pengamatan dari minggu ke minggu selama empat (4) minggu. Sedangkan untuk kondisi cuaca panas temperaturnya adalah 25-30 ˚C dengan VSWR normal yaitu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang perlu dijawab dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah perangkat pembelajaran matematika untuk model pembelajaran