TIM, KOLABORASI, DAN
KEPEMIMPINAN
ORGANISASI
BERBASIS
KATA KUNCI
EFEKTIVITAS ORGANISASI AKAN
TERCAPAI SECARA MAKSIMAL
APABILA MENERAPKAN KERJA TIM
DAN DINAMIKA KELOMPOK YANG
MERUPAKAN WUJUD PERILAKU
EFEKTIVITAS ORGANISASI AKAN TERCAPAI SECARA MAKSIMAL APABILA MENERAPKAN KERJASAMA TIM DAN DINAMIKA KELOMPOK YANG
MERUPAKAN WUJUD PERILAKU ORGANISASI YANG DINAMIS.
DALAM MENGEMBAN TUGASNYA, SEORANG KARYAWAN PERLU MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI DENGAN DENGAN PERSYARATAN YANG
DITENTUKAN. SALAH SATU KOMPETENSI TERSEBUT ADALAH “KEMAMPUAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK MELALUI KOMUNIKASI YANG SALING
Any group of people organized to work together or
interdependently in order to cooperatively meet the needs of
their customers by accomplishing a purpose or goal.
Together
Everyone
KELOMPOK TIM
KELOMPOK BELUM TENTU TIM
ANGGOTA BEKERJA SECARA INDIVIDUAL DAN KADANG BERBEDA TUJ.
Anggota TDK DILIBATKAN DLM PENETAPAN SASARAN.
Anggota DIMINTA UTK BEKERJA DAN BUKAN DIMINTA SARAN.
ANGGOTA TDK PERCAYA PADA MOTIF REKAN-REKAN KERJANYA.
HATI-HATI DLM MENYAMPAIKAN PENDAPAT KRN KURANG TOLERANSI
APABILA MENDAPAT PELATIHAN DLM
PENERAPANNYA SANGAT DIBATASI OLEH PIMPINAN. ANGGOTA BERADA DLM KONFLIK, TDK TAHU SEBAB DAN PEMECAHANNYA.
ANGGOTA TIDAK DI DORONG UTK IKUT DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
TIM PASTI KELOMPOK.
Anggota MENYADARI KETERGANTUNGAN ANTAR MEREKA
Anggota MERASA MEMILIKI ORGANI-SASI KRN KOMITMEN THD SASARAN.
Anggota MEMILIKI KONTRRIBUSI THD KEBERHASILAN ORGANISASI.
Anggota BEKERJA DLM SUASANA SALING PERCAYA.
Anggota MENJALANKAN KOMUNIKASI DGN TULUS.
Anggota DIDORONG MENAMBAH KETRAMPILAN DAN MENERAPKANNYA DLM TIM.
Anggota MENYADARI BAHWA KONFLIK DLM TIM ADL HAL WAJAR.
Anggota BERPARTISIPASI AKTIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TIM..
ADALAH SUATU KELOMPOK YANG MEMILIKI IKATAN DAN INTERAKSI YANG HARMONIS YANG MEMACU TERJADINYA PERUBAHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PRIBADI MAUPUN ORGANISASI.
HAKEKAT ORGANISASI SEBAGAI TIM
STEVEN COVEY (1997) DALAM BUKUNYA “THE SEVEN HABIT” MENEMUKAN
TUJUH KEBIASAAN YANG BAIK : 1.PRO AKTIF 2.MENDAHULUKAN YANG UTAMA 3.SELALU MEMULAI DENGAN TUJUAN AKHIR 4.PENDEKATAN MENANG-MENANG 5.BERUSAHA MENGERTI ORANG LAIN SEBELUM
DIMENGERTI ORANG LAIN 6.SELALU MENCIPTAKAN SINERGI, KETERPADUAN DAN KEBERSAMAAN 7.SELALU MENGASAH DAN MENGEMBANGKAN DIRI BAIK FISIK, SOSIAL, MAUPUN NILAI-NILAI.
DARI KETUJUH HABIT TSB YANG MENONJOLKAN ADANYA TIM ADALAH :
Why do companies use teams?
Satisfies the human social need to belong Two heads are better than one
The whole can be greater than the sum of its parts Team members build trust and want to help each
other
Promotes better communication
MANFAAT MEMBANGUN TIM (1)
(ROBERT B. MADDUX DALAM BUKU “TEAM BUILDING”)
1. DENGAN ADANYA TIM, SASARAN YANG REALISTIK DAPAT DITENTUKKAN DAN DICAPAI OPTIMAL.
2. Anggota TIM DAN PEMIMPIN TIM MEMILIKI KOMITMEN UNTUK SALING MENDUKUNG SAMA LAIN AGAR TIM BERHASIL.
3. Anggota TIM MEMAHAMI PRIORITAS Anggota LAINNYA DAN DAPAT SALING MEMBANTU. 4. KOMUNIKASI BERSIFAT TERBUKA, DISKUSI CARA KERJA BARU ATAU MEMPERBAIKI CARA
KERJA.
5. PEMECAHAN MASALAH LEBIH EFEKTIF KARENA KEMAMPUAN TIM LEBIH MEMADAI. 6. UMPAN BALIK TIM LEBIH MEMADAI KARENA Anggota TIM MENGETAHUI APA YANG
DIHARAPKAN.
7. KONFLIK DITERIMA SEBAGAI HAL YANG WAJAR, DAN DIANGGOTAAP SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH.
MANFAAT MEMBANGUN TIM (2)
(ROBERT B. MADDUX DALAM BUKU “TEAM BUILDING”)…
9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA.
10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN
MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.
11. Anggota KELOMPOK MENYADARI PENTINGNYA DISIPLIN SEBAGAI KEBIASAAN KERJA DAN MENYESUAIKAN PERILAKUNYA UNTUK MENCAPAI STANDARD KELOMPOK.
TIM YANG DINAMIS
ADALAH TIM YANG MEMILIKI KINERJA YANG SANGAT TINGGI, TIM YANG DAPAT MEMANFAATKAN SEGALA ENERGI YANG ADA DALAM TIM TERSEBUT UNTUK MENGHASILKAN SESUATU.
CIRI-CIRI TIM YANG DINAMIS DIKEMUKAKAN OLEH RICHARD Y. CHANG :
• MENYATAKAN SECARA JELAS MISI DAN TUJUAN.
• BEROPERASI SECARA KREATIF.
• MEMFOKUSKAN PADA HASIL.
• MEMPERJELAS PERAN DAN TANGGUNG JAWAB.
• DIORGANISASIKAN DENGAN BAIK.
• DIBANGUN DI ATAS KEKUATAN INDIVIDU.
• SALING MENDUKUNG KEPEMIMPINAN ANGGOTA YANG LAIN.
• MENGEMBANGKAN IKLIM TIM.
• MENYELESAIKAN KETIDAK SEPAKATAN.
• BERKOMUNIKASI SECARA TERBUKA.
• MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA OBYEKTIF.
CIRI-CIRI TIM EFEKTIF (1)
1. Tujuan yang akan dicapai jelas : Visi, Misi, Tujuan, Tugas ditetapkan bersama dan diterima oleh semua Anggota tim yang diwujudkan dalam rencana kegiatan yang nyata
2. Iklim yang tidak formal, sejuk dan santai tidak dijumpai adanya ketegangan atau kejemuan
3. Tiap Anggota tim terdorong untuk berperan aktif.
4. Tiap Anggota bersedia dan mampu menjadi pendengar yang efektif mendengar, bertanya, menterjemahkan dalam bahasa yang sederhana, dan menyimpulkan bersama-sama untuk menghasilkan ide.
5. Semua Anggota tim merasa tetap nyaman meskipun terjadi ketidaksesuaian pendapat. Tim tdk menunjukkan tanda-tanda penolakan, menutup-nutupi, ataupun menghindari konflik.
CIRI-CIRI TIM EFEKTIF (2)
7. Komunikasi keterbukaan
8. Kejelasan peran tiap Anggota tim dalam tiap pelaksanaan tugas tim
9. Kepemimpinan dalam kebersamaan, meskipun ada pemimpin formal, ttp fungsi kepemimpinan dpt berpindah dr seorang ke yg lain.
10. Tim mengadakan hubungan dengan pihak luar, tim-tim lain dalam organisasi.
11. Tim terdiri dari beragam Anggota yang mempunyai sifat dan karakteristik “pemain tim” yang berbeda.
GEJALA TIMBULNYA TIM YANG TIDAK EFEKTIF
1. Misi tim tidak dapat dengan mudah dijelaskan
2. Pertemuan berjalan dengan formal, kaku dan tegang 3. Partisipasi tinggi, tetapi tidak ada hasil
4. Banyak bicara tetapi tidak terjadi komunikasi yang efektif
5. Ketidak sesuaian pendapat berlanjut pada pembicaraan pribadi diluar pertemuan 6. Keputusan cenderung diambil oleh pimpinan formal dengan sedikit keterlibatan
Anggota tim
7. Anggota tim tidak berani berbicara terbuka karena kurang dapat mempecayai Anggota tim yang lain
8. Tidak ada kejelasan peran dan tugas yang akan dikerjakan 9. Tidak terjadi kerjasama dengan tim lain yang erat kaitannya
10. Tim dipenuhi dengan Anggota tim yang mempunyai karakteristik “pemain tim” yang sama
TIM YANG DINAMIS AKAN BERJALAN APABILA Anggota-NYA MAMPU MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN SECARA EFEKTIF.
RASA KEBERSAMAAN DAPAT TERWUJUD, BILA PARA Anggota TIM MAMPU MENERIMA
KERAGAMAN AnggotaNYA. KARENA HAKEKATNYA TIDAK SEORANG MANUSIAPUN YANG SAMA, TERMASUK MEREKA YANG LAHIR KEMBAR (TWIN).
TIM AKAN EFEKTIF BILA DIBANGUN BERDASARKAN KEBERSAMAAN, TIDAK
MEMANDANG PANGKAT, SUKU, GOLONGAN. MENUNJUKKAN SALING PERCAYA, SALING MENGHARGAI DAN DILANDASI KETERBUKAAN.
OLEH KARENA ITU KEBERSAMAAN YANG HARUS DIBANGUN TERSEBUT : 1. BERORIENTASI PADA OPINI.
2. BERORIENTASI PADA PERSAMAAN 3. BERORIENTASI PADA TUJUAN
… tight-knit communities have learned, survived, and prospered, by working and playing together …
What is Collaboration?
Collaboration = Cooperation with Building and Sustaining Trust
» Trust merupakan inti dari kolaborasi
» Trust berdasarkan bukti, bukan kata-kata!
» Tindakan observasi dan perilaku aktual, pengalaman, dan mengumpulkan bukti-bukti, dapat membentuk tingkat kepercayaan individu atau kelompok.
» Model tingkat kepercayaan: Trust Always, Trust Until, Distrust Until, Distrust Always
» Kolaborasi membutuhkan trust antar-kolaborator
What is Collaboration?
»
Hal yang perlu dilakukan untuk membangun & menjaga kepercayaan:
Keep commitments
Be fair
Support others
Admit mistakes
Address conflicts constructively
Keep promises of confidentiality
Maintain integrity
Description of Organization Types (1)
» Traditional Bureaucracy
No teams at any level
Norms, rules, and procedures inhibit informal collaboration
Focus of system is on the individual Individuals are usually organized in functions
High level of hierarchy in reporting structure
» Organization Using Teams
Some teams used, but only at the worker level
Norms, rules, and procedures inhibit informal collaboration
Focus of systems is on the individual Individuals are usually organized in functions
Medium to high level of hierarchy in reporting structure
» Spontaneous Cooperation Organization
Few to no teams used at any level
Norms, rules, and procedures support informal collaboration
Focus of system is on the individual
Individuals are usually organized in functions
Medium to high level of hierarchy in reporting structure
» Team-Based Organization
A variety of team types are used as the basic units of accountability and work; workers and managers are organized in teams
Norms, rules, and procedures do not actively support informal collaboration
Focus of systems is on the individual, team, and organization
Teams are usually organized around processes, products, services, or customers
Description of Organization Types (2)
» Collaborative Organization
A variety of teams types are used as the basic units of accountability and work; workers are organized in teams, managers may or may not be organized in teams
Norms, rules, and procedures actively support informal collaboration Focus of system is on the individual, team, and organization
(Beyerlein, 2003)
PEMECAHAN MASALAH WIN-WIN
SOLUTION
KONFLIK SELALU MELIBATKAN DUA ORANG ATAU LEBIH
(PERSEORANGAN ATAU KELOMPOK) YANG TERJADI APABILA SALAH SATU PIHAK MERASA KEPENTINGANNNYA DIHALANG-HALANGI ATAU AKAN DIHALANG-DIHALANG-HALANGI.
KONFLIK AKAN TAMBAH MEREBAK APABILA : 1. TINDAKAN BERMUSUHAN.
Collaboration?
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
LANGKAH 1
MENGAKUI ADANYA KONFLIK
LANGKAH 6
JADWALKAN TINDAK LANJUT UNTUK
MENDENGAR SEMUA SUDUT PANDANG
LANGKAH 2
MENGIDENTIFIKASI KONFLIK YANG
SEBENARNYA
GAYA-GAYA TANGGAPAN KONFLIK
GAYA CIRI PERILAKU ALASAN PENYESUAIAN
MENGHINDAR TIDAK MAU BERKONFRONTASI. MENGABAIKAN ATAU MELEWAT-KAN POKOK PERMASALAHAN. MENYANGKAL BAHWA HAL TSB MERUPAKAN
MASALAH.
PERBEDAAN YANG ADA TERLALU KECIL ATAU TERLALU BESAR UNTUK DISELESAIKAN. USAHA PENYELESAIAN MUNGKIN MENGAKIBATKAN RUSAKNYA HUBUNGAN ATAU MENCIPTAKAN MASALAH YANG LEBIH KOMPLEKS.
MENGAKOMODASI BERSIKAP MENYETUJUI, TIDAK
AGRESIF. KOOPERATIF BAHKAN DENGAN MENGORBANKAN KEINGINAN PRIBADI.
TIDAK SEPADAN JIKA MENGAMBIL RESIKO YANG AKAN MERUSAK HUBUNGAN DAN MENIMBULKAN KETIDAK SELARASAN SECARA KESELURUHAN.
MENANG/KALAH KONFRONTATIF, MENUNTUT DAN
AGRESIF. HARUS MENANG DENGAN CARA APAPUN.
YANG KUAT MENANG. HARUS MEMBUKTIKAN
SUPERIORITAS. PALING BENAR SECARA ETIS DAN PROFESI.
KOMPROMI MEMENTINGKAN PENCAPAIAN SASARAN UTAMA SEMUA PIHAK SERTA
MEMELIHARA HUBUNGAN BAIK. AGRESIF NAMUN KOOPERAIF.
TIDAK ADA IDE PERSEORANGAN YANG SEMPURNA. SEHARUSNYA ADA LEBIH SATU CARA YANG BAIK. DALAM MELAKUKAN SESUATU, ANDA HARUS BERKORBAN UNTUK DAPAT MENERIMA.
PENYELESAIAN MASALAH
(KOLABORASI WIN-WIN)
KEBUTUHAN KEDUA BELAH PIHAK ADALAH SAH DAN PENTING.
PENGHARGAAN YANG TINGGI TERHADAP SIKAP SALING MENDUKUNG. TEGAS DAN KOOPERATIF.
KETIKA PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT MAU MEMBICARAKAN SECARA TERBUKA POKOK PERMASALAHAN. SOLUSI YANG SALING
Collaboration is not set of Processes
and People Practices,
but it is a Way of Life
"People ask the
difference between a
leader and a boss.
The leader works in the
open, and the boss in
covert.
The leader leads, and the
boss drives."
Bos vs Pemimpin
»
Seorang boss mempekerjakan bawahannya, Tetapi
seorang pemimpin mengilhami mereka,
»
Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah, Tetapi
seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.
»
seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan, Tetapi
Apa Itu Pemimpin ???
» Istilah pemimpin mengandung arti sebagai seseorang yang mempunyai kekuatan; seseorang yang dinamis yang memimpin perusahaan dan
mengarahkan organisasi atau bahkan memimpin dan membentuk negara.
» Secara umum definisi pemimpin adalah seseorang yang mempunyai pengaruh paling kuat di dalam suatu kelompok dan menjalankan paling banyak fungsi kepemimpinan.
» Ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi (Timpe, 1991)
» Ciri-ciri atau sifat yang dimiliki seseorang dan diberi kemampuan untuk menunjuk orang lain untuk menyelesaikan tugasnya. (Northouse,2004)
» Penggerak serta membangkitkan semangat dan memberikan inspirasi kepada pengikutnya (Goleman, 2006)
Kepemimpinan
» Menurut Stodgill
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha menentukan tujuan dan mencapainya.
» Menurut Bennis
Kepemimpinan adalah proses dimana seorang agen menyebabkan seorang bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu.
» Menurut Ordway Tead (dalam The art of Leadership)
Kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Mengapa Dibutuhkan ???
Pemimpin
(Bennis,1989, hal 15)»
Keberhasilan atau kegagalan
organisasi terletak pada
perceived
quality
terhadap orang-orang yang
berada di puncak kepemimpinan.
»
Perusahaan tidak dapat menghindar
dari berbagai perubahan yang
terjadi saat ini, karena diperlukan
seorang
navigator yang
mempunyai visi
.
Kepemimpinan
(Jewel,1998, hal 436)» Ketidaklengkapan rancangan organisasi.
» Kepemimpinan sebagai fungsi pembatas.
» Perubahan kondisi lingkungan.
» Dinamika internal dari organisasi.
Peranan Pemimpin dalam Kelompok
Peranan Pemimpin dalam Kelompok (1)
» melakukan sesuatu bagi anggotanya sesuai dengan jenis kelompok yang dipimpinnya.(Slamet, 2002, hal 34)
Hal yang perlu dilakukan:
Mengidentifikasi dan dan menganalisis kelompok beserta tujuannya, Membangun struktur kelompok,
Inisiatif
Usaha pencapaian tujuan,
Mempermudah komunikasi dalam kelompok, Mempersatukan anggota kelompok
Mengimplementasikan filosofi.
» mendorong anggota beraktivitas sambil memberi sugesti dan semangat agar tujuan dapat tercapai. (Robinson dalam Ginting, 1999, hal. 26-27)
Peranan Pemimpin dalam Kelompok (2)
» Segala masukan yang datang dari luar, baik berupa ide atau gagasan, tekanan-tekanan, maupun berupa materi, semuanya harus diproses di bawah koordinasi pemimpin. (Robinson dalam Ginting, 1999, hal. 26-27)
Ex: penggerak (aktivator), pengawas, martir, pemberi semangat/kegembiraan, dan pemberi tanggung jawab kepada anggota
» Terdapat 3 peranan pemimpin dalam kelompok yaitu : (Covey (dalam Kris Yulianti H),2002, hal 6)
Pathfinding (pencarian alur), mengandung sistem nilai dan visi melalui suatu perencanaan strategis yang disebut the strategic pathway (jalur strategi).
Aligning (penyelarasan), upaya memastikan bahwa struktur, sistem dan operasional organisasi memberi dukungan pada pencapaian visi dan misi.
Empowerment (pemberdayaan), suatu semangat yang digerakkan dalam diri orang-orang yang mengungkapkan bakat, kecerdikan dan kreativitas laten, untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang
Fungsi Pemimpin dalam Kelompok
1. Fokus pada tujuan
2. Menstruktur untuk mencapai hasil 3. Memfasilitasi keputusan
4. Pelatihan ke anggota
5. Mengembangkan standari mutu
1. Melatih keahlian interpersonal anggota 2. Mengkolaborasi
3. Mengatur konflik & rumor kekuasaan 4. Membangun komitment & jiwa kesatuan 5. Memuaskan kebutuhan anggota
6. Memberi contoh tingkah beretika & berprinsip
1. Membentuk jaringan kerjasama 2. Menyokong & mewakili kelompok 3. Meningkatkan negosiasi untuk
mengamankan sumber daya 4. Menyangga (buffering) anggota
Definisi
TRANSACTIONAL LEADERSHIP
Pemimpin yang memotivasi bawahannya dengan memberikan penghargaan sesuai dengan kesepakatan diantara keduanya. (Bass,1981, hal 320)
Dimana Bass menyimpulkan bahwa kedua hal di atas dapat dijelaskan ke dalam perilaku
contingent reward dan management by exception.
Konsep
TRANSACTIONAL LEADERSHIP
Pada dasarnya kepemimpinan ini
menggunakan konsep sumber daya yang sifatnya timbal balik.
Hal ini terlihat dari diberlakukannya
hukuman (punishment) dan
penghargaan (reward) dalam rangka pencapaian / pemenuhan tugas.
Ukuran keefektifan dinilai dari
bagaimana tugas itu dikerjakan sesuai standar yang telah ditetapkan
(according to expectation).
Model kepemimpinan transaksional & usaha bawahan
Karakteristik
TRANSACTIONAL LEADERSHIP
» Imbalan tergantung
Mengontrak pertukaran imbalan untuk upaya, menjanjikan imbalan untuk kinerja yang baik, mengakui prestasi.
» Manajemen dengan pengecualian (aktif)
Menjaga dan mencari penyimpangan dari aturan dan standar, mengambil tindakan koreksi.
» Manajemen dengan pengecualian (pasif)
Hanya ikut campur jika standar tidak dipenuhi.
» Laissez – Faire
Memberi kebebasan, serba boleh & pantang memberikan bimbingan.
Kelemahan
TRANSACTIONAL LEADERSHIP
» Low expectations
» Minimal accomplishments
» Low levels of satisfaction
» Focus is on short-term, immediate outcomes only
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
Latar Belakang
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
» Kepemimpinan yang kini dijalankan berbeda dari kepemimpinan yang sudah banyak dikaji di masa lalu (berpusat pada pendekatan otokrasi dan demokrasi).
» Kini telah menjadi perubahan dalam usaha dan performansi menuju ke tingkat / orde yang lebih tinggi.
» Perubahan yang terjadi pada orde pertama, yaitu perubahan tingkat, dapat diatasi dengan menekankan kepemimpinan pada proses pertukaran; suatu hubungan yang sifatnya transaksional, dimana kebutuhan bawahan akan terpenuhi selama ia mampu memenuhi performansi yang diinginkan pimpinannya.
» Perubahan orde yang lebih tinggi memerlukan sesuatu yang berbeda dari suatu kepemimpinan yang sifatnya transaksional menjadi kepemimpinan yang sifatnya transformasional.
Definisi
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
Kemampuan pemimpin mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja, pola kerja dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi
Kemampuan pemimpin yang dapat mengilhami para pengikut untuk lebih mementingkan
kepentingan diri mereka sendiri demi kebaikan organisasi, dan yang mampu memberikan efek yang mencolok dan luar biasa pada diri pengikutnya. (Robbins,1996, hal 2)
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TIDAK CUKUP HANYA MEMILIKI KARISMA SAJA
Konsep
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
» Dalam kepemimpinan transformasional tercermin konsep kemanusiaan, bukan sumber daya seperti pada kepemimpinan transaksional.
» Untuk itu ia harus mampu berperan sebagai teman diskusi dan membantu bawahan untuk lebih berkembang, sehingga pada akhirnya bawahan memandang bekerja sebagai cara mereka untuk berkontribusi terhadap
organisasinya.
» Oleh karena itu dalam konsep kepemimpinan transformasional lahir istilah beyond
expectation, suatu hasil yang melebihi apa yang diharapkan.
Model kepemimpinan transformasional & usaha bawahan
Karakteristik
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
» Karisma
Memberikan visi dan rasa misi, menanamkan kebanggan, memperoleh respek dan kepercayaan.
» Inspirasi
Mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan lambang-lambang untuk memfokuskan upaya, mengungkapkan maksud-maksud penting dalam cara yang sederhana.
» Rangsangan intelektual
Menggalakkan kecerdasan, rasionalitas, dan pemecahan masalah yang teliti.
» Pertimbangan yang diindividualkan
Memberikan perhatian pribadi, memperlakukan setiap karyawan secara individual, melatih (coach), menasehati.
Dimensi Transaksional & Transformasional
Transaksional
» Contingent reward
Perilaku pemimpin yang memberikan dorongan positif pada bawahannya. Caranya bisa berupa pujian atau bentuk penghargaan lainnya. » Management by exception
Pemimpin turun tangan hanya jika bawahannya berbuat salah. Sepanjang bawahan itu memenuhi kinerja yang diinginkan, maka ia tidak akan bertindak apa-apa.
Transformasional
» Enlightening and situasional initiation of structure
Memberikan kejelasan dan mengurangi rasa takut dan malu yang timbul karena kecenderungan orang untuk menghindarkan ketidakpastian
» Group stabilizing consideration
Sikap konsiderat dan timbang rasa yang tulus menimbulkan keterikatan psikologik dan rasa saling percaya diantara pemimpin dan bawahannya, menciptakan hubungan yang akrab dan keterbukaan.
» Visionary competence
kompeten dan wawasan yang luas, memberikan keyakinan bahwa misi
perusahaan data dicapai, menumbuhkan inspirasi, menimbulkan rasa hormat, menjadi tempat bertanya, dan membangkitkan kebanggan pada kelompok.
» Downward accountability
Perhatian pada kepentingan bawahan dan membangkitkan rasa kebersamaan melalui pemahaman yang lebih baik dari kebutuhan bawahan, menumbuhkan kesetiakawanan, serta mencegah kesewenang-wenangan, sehingga
memungkinkan tumbuhnya kepemimpinan yang berakar pada kelompok.
Transaksional vs Transformasional
No Kondisi Internal Kepemimpinan Transaksional Kondisi Eksternal Kondisi Internal Kepemimpinan Transformasional Kondisi Eksternal
1 Struktur Organisasi (mekanistik, peraturan, prosedur jelas, sentralisasi tinggi)
Struktur lingkungan luar(baik, norma kuat, status quo, sosial,
ekonomi)
Struktur Organisasi (organik, prosedur adaptif, otoritas tidak
jelas, desentralisasi)
Struktur lingkungan luar (ada tekanan terhadap situasi, ketidakpuasan masyarakat)
2 Teknologi Organisasi (teknologi proses, kontinue, mass-production)
Kondisi perubahan (lambat & tidak stabil, ketidakpastian
rendah)
Teknologi Organisasi (teknologi batch)
Kondisi perubahan (berubah cepat, bergejolak,
ketidakpastian)
3
Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi (sumber kekuasaaan di dalam struktur, hubungan formal)
Kondisi pasar (stabil)
Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi
(sumber kekuasaan penguasaan informasi,
hubungan informal)
Kondisi pasar (turbulen)
4 Tipe kelompok kerja (kerja tim, sifat pekerjaan umumnya
engineering)
Pola hubungan kepemimpinan (orangtua/pimpinan sebagai: pengawas, pengontrol, tidak ada ekspresi kasih sayang)
Tipe kelompok kerja (kerja tim-variatif, sifat pekerjaan umumnya yang memerlukan
kreativitas tinggi,
craft:keahlian, heuristic:tidak terstruktur)
Pola hubungan kepemimpinan (orangtua:pemimpin) sebagai
penolong untuk mencapai tujuan, kasih sayang, tidak ada
jarak)
Kepemimpinan Tim
KEPEMIMPINAN TIM (1)
» Membangun suatu tim kerja yang dilakukan pimpinan tidaklah gampang. Pasalnya karena di dalam suatu tim berisi para anggota atau karyawan yang memiliki karakter atau kepribadian yang unik dan heterogen.
» Karena itu semakin heterogen kondisi karyawan, semakin kompleks permasalahan maka semakin panjang waktu yang dibutuhkan pimpinan untuk membangun tim kerja yang tangguh.
» Ketangguhan tim akan dicirikan oleh kemampuan tim dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang efektif dan efisien yang didukung oleh kualitas pimpinan dan
anggota tim yang tinggi.
KEPEMIMPINAN TIM (2)
» Tom Rath dan Barry Conchie (2008, Stengths based Leadership, agar kepemimpinan manajer bisa diterima oleh para anggota tim maka paling tidak ada 4 komponen kekuatan yang dibutuhkan :
1. Melaksanakan program tim peraih prestasi, pengatur, percaya, taat asas, disiplin,
tenang dan berhati-hati, fokus, tanggung jawab, dan mampu menyegarkan suasana kerja.
2. Mempengaruhi orang lain hal keaktifan, komando, komunikasi, kompetisi,
pemaksimum, jaminan diri, kemanfaatan, dan pembujuk.
3. Membangun hubungan kemampuan beradaptasi, penghubung, pengembang,
empati, harmoni, individualisasi, dan berpikir positif.
4. Berpikir strategis kemampuan analisis, kontekstual, pemikiran kedepan, gagasan,
input, pembelajar, dan strategis.
» Keempat komponen di atas tidak berdiri sendiri tetapi saling memerkuat (sinergis)
“Kualitas kepemimpinan, lebih dari pada faktor lainnya, menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi”