• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SETTING LOKASI. daerah Kota Malang yaitu melalui koperasi. Dasar-dasar perkoperasian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III SETTING LOKASI. daerah Kota Malang yaitu melalui koperasi. Dasar-dasar perkoperasian"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

46

BAB III

SETTING LOKASI

3.1 Koperasi di Kota Malang

Kota Malang sebagai salah satu Kota di Jawa Timur yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan ekonomi daerah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi daerah Kota Malang yaitu melalui koperasi. Dasar-dasar perkoperasian yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan perkoperasian yaitu tertera pada Undang-undang nomor 25 tahun 1992 pasal 2, yaitu koperasi berlandaskan pancasila dan UUD 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan, dan pada pasal 3, yaitu koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Jumlah Koperasi di Kota Malang per Desember 2016 sebanyak 718 Koperasi dengan berbagai jenis kelompok koperasi.

Koperasi yang masih aktif hingga saat ini sebanyak 382 Koperasi dan yang sudah tidak aktif sebanyak 336 Koperasi. Penyebab Koperasi tidak

(2)

47 aktif karena selama dua tahun berturut-turut koperasi tersebut tidak melakukan kegiatan perkoperasian dan tidak melaksanakan RAT (Rapat Akhir Tahunan). Selain itu, faktor yang menjadi penyebab tidak aktifnya koperasi tersebut karena kepengurusan yang tidak dijalankan.

Berikut jumlah koperasi di Kota Malang berdasarkan Kegiatan usahanya :

Tabel 3.1 Jumlah Koperasi di Kota Malang per Desember 2016

No. Kelompok Koperasi Jumlah

Koperasi

1. Koperasi Serba Usaha (KSU) 153

2. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 33

3. Koperasi Pesantren (Koppontren) 3

4. Koperasi Unit Desa (KUD) 3

5. Koperasi Produksi Tahu Tempe Indonesia (Kopti)

1 6. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) 72

7. Koperasi Karyawan (Kopkar) 20

8. Koperasi Angkatan Darat 21

9. Koperasi Angkatan Laut 1

10. Koperasi Kepolisian 2

11. Koperasi Pasar (Koppas) 1

12. Koperasi Wanita (Kopwan) 62

13. Koperasi Wredatama 3

14. Koperasi Mahasiswa 5

15. Koperasi Sekunder 2

J U M L A H 382

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang

3.2 Sejarah Singkat Koperasi Setia Budi Wanita

Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang merupakan Koperasi Wanita terbesar di Kota Malang. Pada tahun 1954, terbentuklah sebuah perkumpulan arisan ibu-ibu istri dokter di jalan Tenes (rumah ibu Mursia Zaafril Ilyas) yang diprakarsai oleh ibu Mursia Zaafril Ilyas dan kemudian perkumpulan ini berkembang menjadi komunitas arisan. Perkumpulan

(3)

48 arisan ini berjalan terus hingga tahun 1963 kemudian fakum. Pada tahun 1976, ibu Mursia Zaafril Ilyas bersama 17 teman-temannya yang merupakan istri-istri dokter membangkitkan kembali perkumpulan tersebut setelah fakum beberapa lama.

Arisan merupakan tradisi yang turun temurun dalam masyarakat. Dimana biasanya, para ibu-ibu berkumpul pada hari yang sudah dijanjikan, mengumpulkan uang dalam jumlah tertentu secara rutin dan dalam rentang waktu tertentu kumpulan uang tersebut akan didapatkan oleh peserta secara bergiliran. Tradisi arisan ini menyimpan banyak pelajaran penting antara lain adanya proses interaksi yang rutin yang memungkinkan lahirnya persahabatan dan kekeluargaan, adanya pengorganisiran kaum wanita yang melahirkan sistem kerjasama dan saling percaya dan adanya kesadaran untuk menabung dalam pengertian yang riil.

Ibu Mursia Zaafril Ilyas kemudian berfikir bahwa perkumpulan ini tidak sekedar menjadi komunitas arisan yang dalam waktu tertentu menerima giliran mendapatkan uang dari hasil patungan setiap bulannya. Ada misi lain yang lebih maju yang ingin dikembangkan oleh beliau dan misi inilah yang kemudian hari merubah peran perkumpulan tersebut. Perkumpulan ibu-ibu arisan dapat dikatakan sebagai modal penting untuk membangun organisasi yang lebih besar. Dengan kesadaran pentingnya bekerja sama maka perkumpulan ini sepakat untuk memperbaiki sistem kerja dan usaha, sehingga dasar-dasar kerja perkoperasian mulai diberlakukan. Tersecuslah ide untuk berkembang menjadi perkumpulan

(4)

49 simpan pinjam meskipun dalam perdebatan anggota belum menemui titik final.

Kembali pada gagasan ibu Mursia Zaafril Ilyas dalam mengembangkan perkumpulan ibu-ibu arisan yang waktu itu bermarkas di garasi rumah beliau di kawasan jalan tenes (dekat stadion gajayana) Kota Malang. Pada saat itu, pemikiran sang guru, Sutan Sjahrir, ikut mewarnai sikap ibu Mursia dalam mengembangan perkumpulan ibu-ibu menjadi Koperasi. Beliau memandang bahwa sistem kapitalisme memiliki kelebihan di dalam hal membangun usaha namun, cenderung suka memonopoli usaha dan eksploitasi. Dampak buruknya adalah lahirnya si kaya dan di miskin. Ibu Mursia berpendapat bahwa adanya kesenjangan yang tajam antara si kaya dan si miskin sehingga kehidupan sosial ini menjadi tidak adil. Berarti harus ada cara untuk mengikis permasalahan itu semuan.

Menurut ibu Mursia, formulasi kapitalisme tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia, karena masyarakat Indonesia hidup dalam budaya gotong royong, guyup dan kekeluargaan. Selain itu, hal yang penting diperhatikan dalam membangun martabat dan kemandirian (terutama kaum perempuan) adalah, kikis budaya feodal dan cara berfikir hedonis. Alam pemikiran feodal sangat mementingkan citra dan status. Beliau berpesan, hiduplah apa adanya dan banggalah dengan apa yang dimiliki. Jangan mengorbankan kebutuhan ekonomi yang lain demi gengsi dan pemikiran feodal. Atas dasar pemikiran yang seperti itulah, ibu Mursia serta kawan-kawan perempuannya waktu itu sepakat untuk merintis sebuah koperasi.

(5)

50 Dimana, latar belakang mendirikan koperasi digunakan sebagai wahana untuk membina manusia.

Berkat keteguhan untuk meyakinkan anggota maka perkumpulan ini mendeklarasikan Pra Koperasi yang diberi nama Setia Budi Wanita dengan kantor pertama yang bertempat dibelakang rumah ibu Mursia. Maka mulai saat itu sosialisasi dilakukan secara terbuka, rekruitmen anggota pun ditingkatkan. Para anggota perempuan Setia Budi Wanita menyebar mencari anggota dan setiap 10 anggota maka langsung bisa membentuk satu kelompok. Lembaga koperasi ini adalah wahana untuk menggali potensi perempuan khususnya yang pada akhirnya akan menaikkan derajat dan martabat kaum perempuan.

Pada tahun 1977, timbul lagi gagasan ibu Mursia Zaafril Ilyas yaitu :

“alangkah baiknya bila perkumpulan Pra koperasi ini ditingkatkan menjadi sebuah koperasi”.

Gagasan tersebut disambut baik oleh para anggotanya, kemudian segala sesuatunya serta persyaratannya yang harus dipenuhi segera disiapkan. Maka sejarah baru pun dimulai, pada tanggal 30 Desember 1977 Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang disahkan dengan berbadan hukum nomor: 3992/BH/II/77, yang berkedudukan di Jalan Trunojoyo no. 76 Kota Malang. Legalisasi ini ditandatangani langsung oleh Menteri Koperasi, Bustanil Arifin, SH.

Setahun kemudian, koperasi yang dikelola oleh para perempuan ini merilis jumlah anggota yang telah mencapai kisaran 5.000 orang. Sebuah jumlah yang cukup besar bagi koperasi yang tengah berkembang. Hingga

(6)

51 saat ini anggota Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang sudah mencapai 9.483 yang tersebar diseluruh Kota Malang, Kabupaten Malang hingga Kota Batu. Bidang usaha pertama yang dimiliki, antara lain :

1. Unit Simpan Pinjam 2. Unit Pertokoan 3. Unit Peternakan 4. Unit Percetakan 5. Unit Bina Sejahtera

Perkembangan koperasi yang cukup cepat ini mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kemudian, pada tahun 1979 pemerintah memberikan penghargaan kepada koperasi Setia Budi Wanita sebagai koperasi Non KUD terbaik Nomor 2 tingkat Nasional. Pada tahun 1982, koperasi Setia Budi Wanita mengalami kejatuhan sampai kolep disebabkan miss management. Tahun 1982 hingga 1986 koperasi lumpuh total. Di bidang organisasi anggota yang sudah mencapai 5.000 anggota tinggal bersisa 360 anggota saja. Di bidang usaha, 5 unit usaha ditutup, hingga tingga satu unit saja yaitu unit simpan pinjam. Berkat Bapak Bustanil Arifin, SH melalu Bank Indonesia koperasi Setia Budi Wanita mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 650.000.000 guna mengembalikan deposito-deposito anggota dan masyarakat.

Pada tahun 1986, dengan sisa anggota 360 anggota, dan dengan semangat serta tekat yang tinggi koperasi Setia Budi Wanita berusaha bangkit kembali dengan menjalankan kegiatan usaha yang disesuaikan denga kebutuhan anggota-anggotanya. Di bidang organisasi, pengurus tanpa

(7)

52 bosan promosi ke perkumpulan ibu-ibu PKK. Dibidang usaha hanya menjalankan usaha simpan pinjam dan waserda.

Demikian sejarah singkat dari koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang, dari masa keemasan, jatuh, bangkit, berkembang hingga saat ini. Yang menjadi menarik koperasi Setia Budi Wanita dibangun oleh para perempuan-perempuan yang sama-sama ingin mensejahterahkan.

Gambar 3.1 Mursia Zaafril Ilyas, Pendiri Koperasi Setia Budi Wanita

PROFIL PENDIRI KOPERASI SETIA BUDI WANITA

Nama : Mursia Zaafril Ilyas Tempat, Tanggal, Lahir : 05 Januari 1925 Wafat tanggal : 19 Juni 2017

Pada usia remaja, Ibu Mursia sudah aktif di Organisasi dan pernah bertemu langsung (berguru) pada tokoh PSI/Perdana Menteri RI Era ORLA yaitu Sutan Sjahrir. Mursia muda, ketika ia bersekolah di Yogyakarta pernah menjadi asisten Bung Karno selama kurang lebih 6 bulan. Yang memperkenalkan Ibu Mursia ke Bung Karno adalah Sutan Sjahrir.

Di Kota Malang, Ibu Mursia merupakan salah satu pendiri Organisasi Pemuda Putri Republik Indonesia (PPRI) bersama Lukitaningsih (Antara), ketika itu mereka masih pelajar menengah atas tingkat 2. Mereka juga membentuk Barisan Palang Merah, Laskar Putri, yang aktifitasnya adalah agitasi/ propaganda kemerdekaan di kalangan perempuan dan juga menyebarkan plakat atau poster perjuangan. Mursia muda terkenal sebagai aktifis remaja yang idealis.

Pada Era Orde Lama (1964), Ibu Mursia mendirikan forum diskusi yang waktu itu agendanya diarahkan untuk membentengi Malang dari pengaruh PKI, tetapi oleh PKI Ibu Mursia difitnah dan akhirnya dipenjara di Kalisosok, Surabaya dengan tuduhan memobilisasi politik yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. PKI menfitnah ibu Mursia yang saat itu telah bergabung dalam PSI dengan tuduhan anti Soekarno. Setelah dipenjarakan di Kalososok Surabaya, Ibu Mursia dipindahkan ke Penjara Bukit Duri Jakarta.

Keluar dari penjara tanpa ada proses peradilan, ibu Mursia kembali ke Kota Malang mejauhi politik praktis (ParPol) dan konsentrasi total pada pemberdayaan perempuan terutama pada pekumpulan Setia Budi Wanita. Perkumpulan Setia Budi Wanita lambat laun berubah menjadi Koperasi Setia Budi Wanita pada tanggal 30 Desember 2977 hingga saat ini. Koperasi Setia Budi Wanita terkenal dengan sistem tanggung renteng. Sistem tanggung renteng ini digagas sendiri oleh Ibu Mursia Zaafril Ilyas.

(8)

53

3.3 Lokasi Koperasi Setia Budi Wanita

Lokasi Koperasi Setia Budi Wanita yang awalnya bertempat di Jalan Trunojoyo no. 76 Kota Malang, pada tahun 2015 berpindah di Jalan Raden Intan Kav. 108, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. No. Telp (0341)-326183, 354934. Fax. (0341)-327120. Email- Mlgsbw@yahoo.co.id.

3.4 Visi dan Misi Koperasi Setia Budi Wanita

Visi dari koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang saat ini yaitu “Wadah Pemberdayaan di Bidang Ekonomi Sosial Budaya melalui Sistem

Tanggung Renteng untuk mengangkat derajat – harkat – martabat dan kesejahteraan anggota serta masyarakat dengan profesionalisme mewujudkan perempuan yang mandiri, berkualitas, dan berintegritas”.

Misi dari koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang antara lain : 1. Menjadi tempat belajar aplikasi sistem tanggung rentang dan

perkoperasian.

2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, pengembangan SDM anggota secara rencana dan berkelanjutan.

3. Melaksanakan kaderisasi kepemimpinan secara bertahap dan sistematis. 4. Menerapkan penerapan manajemen koperasi berdasarkan nilai-nilai

koperasi (Value Based Cooperative Management).

5. Memberikan pelayanan prima kepada anggota dan masyarakat.

6. Melakukan penggalian potensi dan ekonomi produktif anggota untuk mengembangkan usahanya dan usaha koperasi.

7. Melakukan jaringan kerja antar anggota dan antar koperasi guna meningkatkan pelayanan.

(9)

54 8. Melakukan penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran dana anggota

dan masyarakat dengan tepat sasaran.

9. Meningkatkan program KPPK sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat.

3.5 Susunan Organisasi Koperasi Setia Budi Wanita

3.5.1 Susunan Organisasi Koperasi Setia Budi Wanita

(10)

55

3.5.2 Kepengurusan

Susunan pengurus periode tahun 2016-2017 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Susunan Pengurus Koperasi Setia Budi Wanita

Jabatan Nama Pengurus Masa Bhakti

Ketua Umum Dra. Sri Untari Bisowarno, M.AP

Tahun 2014-2017 Ketua I Herni Yulilestari, S.Sos Tahun 2014-2017 Ketua II Hesti Setyodyah Lestari,

M.Psi.,Psi

Tahun 2014-2017 Sekretaris Supriyatin Tahun 2014-2017 Bendahara I Sudiatuti Tahun 2014-2017 Bendahara II Dra. Rini Sukeningsih, MM Tahun 2016-2017

3.5.3 Pengawas

Susunan pengawas sebagai berikut:

Tabel 3.3 Susunan Pengawas Koperasi Setia Budi Wanita

Nama Pengawas Masa Bhakti

Dra. Jujun Harjuni, MM Tahun 2015-2017 Endah Widiyanti, S.Si Tahun 2015-2017 Dr. Tuty Satrijawati, M.Kes Tahun 2016-2018

3.5.4 Personalia

Susunan personalia di Koperasi Setia Budi Wanita, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Personalia Koperasi Setia Budi Wanita

No Karyawan Jumlah Nama

1. Koordinator Usaha

(11)

56 2. Administrasi 15 orang Andriani Susanti

Vony Prabadyamita Dwi Wahyu K Winovitri I

Reni Noor Azizah Shinta Christiani Ninik Wulansari Diah Susanti Hilmy Dwi AF Erika Tidar Nining Dian Irawati Jumik Astuti Dea Anjar Lestari Nur Soraya Ermiza 3. Sekretariat 2 orang Murjiati

Ratih Aditya 4. KPPK 4 orang Didik Supriadi

Puguh Indra Y, SE Dwi Sugiarto 5. SBW Mart 22 orang Hartini

Laluk Puspita Listiawan Fery Cahyono Saiful Anam Sudarianto Novita Sari Gading Larasati Hesti Wijayanti Dewi Setianingsih Dikki Oktavianto Ardian Ginanjar Bayu Permana M. Arif Yahya Prasetyo Widyantoro Tonny Martino Ariadi Anggi Sonny Samodra Rina Vivi Wahyu Hadil 6. Driver 1 orang Djuari

(12)

57 7. Satpam 8 orang Ali Supriyono

Agus Sundono Rachmat Sonny Ranny Rosita Wawan Maulan Maulana Rofiul

8. Umum 3 orang Umar

Zaenuri Wawan

Jumlah Personalia 56 rang

3.5.5 PPL (Pembina Pendamping Lapangan)

Tabel 3.5 Nama-nama PPL dan jumlah Kelompok Binaan Koperasi Setia Budi Wanita

No Nama PPL Jumlah Kelompok Binaan

1. Nuraida 15 Kelompok

2. Benedecta 16 Kelompok

3. Sasedyah 16 Kelompok

4. Trisnowati 15 Kelompok

5. Sri Mulyani 15 Kelompok

6. Mirna 15 Kelompok

7. Erni Rahmawati 12 Kelompok 8. Theresia Mei 15 Kelompok

9. Ida Ayu 12 Kelompok

10. Anggraeni 16 Kelompok

11. Rufiningsih 15 Kelompok

12. Wahyu H. 16 Kelompok

13. Tri Wahyuni 15 Kelompok 14. Reny Dwi P. 14 Kelompok 15. Retno Pensi 16 Kelompok

16. Dwi Penny 15 Kelompok

17. Ida Widjajati 16 Kelompok

18. Tri Retno 15 Kelompok

19. Titin Yuni 15 Kelompok 20. I Gusti Retno 12 Kelompok

Jumlah Karyawan dan PPL sebanyak 76 orang, keryawan tetap berjumlah 16 orang dengan gaji tertinggi Rp. 5.042.580,- dan gaji terendah

(13)

58 Rp. 2.038.543,-. Sedangkan karyawan tidak tetap berjumlah 60 orang dengan gaji tertinggi Rp. 1.650.000,- dan gaji terendah Rp. 1.390.700,-.

3.6 Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Koperasi Setia Budi Wanita

Unit usaha yang ada di Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang antara lain :

1. Unit simpan pinjam

2. Unit pertokoan dan waserda

3. Jasa pelatihan melalui Learning Center/ LC Tanggung Renteng

Jenis simpan pinjam yang ada di Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang adalah sebagai berikut:

1. Simara atau Simpanan Harian, simpanan ini dapat menyimpan dan menarik simpanan sewaktu-waktu dengan minimal penyimpanan Rp. 50.000 dan selanjutnya fleksibel.

2. Sifina, merupakan simpanan berjangka selama 1 tahun yang dapat dicairkan pada saat hari raya keagamaan dengan minimal simpanan Rp. 25.000 dan selanjutnya fleksibel.

3. Simpati, merupakan simpanan berjangka dengan periode waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang lagi sesuai dengan keinginan pihak penyimpan, dapat menarik simpanan sesuai dengan jatuh tempo dan simpanan awal Rp. 10.000 selanjutnya fleksibel.

4. Simpanan berjangka, merupakan simpanan dengan periode waktu mulai dari 6 bulan dan 1 tahun. Jenis simpanan ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan keinginan pihak penyimpan, dapat menarik simpanan

(14)

59 sesuai dengan jatuh tempo dan minimal simpanan awal Rp. 1.000.000 dan selanjutnya fleksibel.

Pinjaman dapat diberikan kepada anggota maupun non anggota berdasarkan syarat dan ketentuan yang ada di Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang. Jenis pinjamannya yaitu sebagai berikut:

1. Pinjaman SP 1 dengan plafon 4x simpanan wajib anggota, maksimal pinjaman Rp. 16.000.000 dan dimusyawarahkan di dalam pertemuan kelompok tanggung renteng.

2. Pinjaman SP 2 dengan plafon 1x simpanan wajib anggota, maksimal pinjaman Rp. 4.000.000 dan dimusyawarahkan di dalam pertemuan kelompok tanggung renteng.

3. Pinjaman harian/ KPPK/ Bina Usaha , diberikan kepada anggota maksimal pinjaman Rp. 3.000.000.

4. Pinjaman non tanggung renteng untuk anggota dan non anggota maksimal pinjaman Rp. 50.000.000.

Prosedur pinjaman dan pencairan pinjaman untuk SP 1, SP 2, SP 3 dan KPPK dilakukan melalui pertemuan kelompok dengan tanpa jaminan. Sedangkan pinjaman NTR, dapat dilakukan di Koperasi Setia Budi Wanita dengan menyerahkan persyaratan sertifikat, BPKB, dan lain-lain yang telah disahkan oleh instansi terkait.

3.7 Pelayanan dan Program untuk Anggota

Pelayanan dan program yang diberikan oleh Koperasi Setia Budi Wanita kepada anggota bertujuan untuk membuat kaum perempuan untuk

(15)

60 lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan potensinya. Berikut bentuk pelayanan dan program yang diberikan, yaitu:

1. Pendidikan Sistem Tanggung Renteng dan Pelatihan Keterampilan

a. Memberikan pendidikan tentang sistem kelompok tanggung

renteng.

Program pendidikan tentang kelompok tanggung renteng ini diberikan bagi anggota yang baru bergabung dalam koperasi Setia Budi Wanita. Tujuan diberikannya pendidikan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada anggota tentang sistem tanggung renteng. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hesti Setyodyah Lestari, M.Psi., Psi selaku ketua II koperasi Setia Budi Wanita. Berikut kutipan wawancaranya :

“kita mengaharapkan bahwa anggota itu paham sistem tanggung renteng, karena didalam mekanisme sistem tanggung renteng itu tujuannya adalah untuk melakukan modifikasi perilaku atau perubahan perilaku ya dari yang tidak disiplin menjadi disiplin, dari yang tidak baik menjadi baik, begitu kenapa karena didalam sistem tanggung renteng terkait dengan pemberdayaan ekonomi hak pinjam yang diberikan kepada anggota itu tanpa jaminan, nah maka untuk bisa mengganti itu apa yang perlu dilakukan itu dengan jaminan moral. Jaminan moral itu artinya dalam sistem tanggung renteng ada pertemuan kelompok, anggotanya harus masuk dalam pertemuan kelompok, proses keuangan harus diselesaikan didalam kelompok jadi yang ditekankan adalah faktor trust”.

Anggota koperasi Setia Budi Wanita harus mengikuti pertemuan kelompok dan mengikuti pendidikan sistem tanggung renteng yang diadakan oleh koperasi Setia Budi Wanita. Jika anggota tidak mengikuti pertemuan kelompok dan pendidikan tersebut maka anggota tersebut akan sulit untuk mendapatkan pinjaman tanggung renteng yang ada di koperasi Setia Budi Wanita.

(16)

61 Penanggung jawab dalam program ini yaitu Herni Yulileastari, S.Sos selaku ketua I dan Dra. Rini Sukesiningsih, M.M selaku bendahara II koperasi Setia Budi Wanita. Pada tahun 2016, jumlah anggota yang sudah mengikuti program pendidikan sistem tanggung renteng ini sebanyak 8.137 anggota. Waktu pelaksanaan program pendidikan ini dilaksanakan 1 – 2x dalam satu bulan. Pertemuan kelompok dilaksanakan dirumah PJ (Penanggung Jawab) kelompok masing-masing sedangkan pendidikan sistem tanggung renteng dilaksanakan di kantor koperasi Setia Budi Wanita.

b. Pelatihan keterampilan

Pemberian keterampilan kepada anggota ini merupakan program pemberdayaan dari koperasi Setia Budi Wanita. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi dan kreatifitas anggota serta meningkatkan pendapatan anggota. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hesti Setyodyah Lestari, M.Psi., Psi selaku ketua II koperasi Setia Budi Wanita, berikut kutipan wawancaranya :

“Tujuannya adalah untuk membangun potensi enterpreunur anggota, tugas kita adalah membuat pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh anggota. Sama itu mba, meningkatkan pendapatan anggota juga”

Peserta dari program pemberdayaan ini yaitu dari anggota koperasi Setia Budi Wanita yang berminat. Program ini dilaksanakan 2x dalam 1 bulan. Pada tahun 2016, terlaksana

(17)

62 pelatihan keterampilan berupa masak-memasak dan bikin kue, daur ulang, Glass Painting, Borci, Sulam Pita dan beauty Class.

2. Seni budaya dan olah raga:

a. Karawitan / Sendra Tari Tanggung Renteng

Karawitan dilaksanakan setiap hari Kamis, bertempat di Jln. Simpang KH Yusuf Blok G – 3 Kota Malang. Peserta yang mengikuti karawitan / sendra tari tanggung renteng ini merupakan anggota koperasi Setia Budi Wanita yang berminat dan ingin mengembangkan potensinya di bidang seni. Penanggung jawab dalam kegiatan ini yaitu Ibu Supriyatin selaku sekretaris koperasi Setia Budi Wanita.

b. Dancing dan singing

Dancing dan Singing dilaksanakan rutin satu bulan sekali,

bertempat di Jln. Raden Intan no. 108 Kota Malang atau kantor koperasi Setia Budi Wanita. Target dari diadakannya kegiatan dancing dan singing ini yaitu supaya bakat anggota tersalurkan atau

terwadahi. Penanggung jawab dalam kegiatan ini yaitu Ibu Supriyatin selaku sekretaris koperasi Setia Budi Wanita.

c. Paduan suara

Paduan suara dilaksanakan rutin satu bulan sekali, bertempat di Jln. Raden Intan no. 108 Kota Malang atau kantor koperasi Setia Budi Wanita. Target diadakannya kegiatan ini adalah untuk melatih kelompok paduan suara yang sudah terbentuk. Kelompok paduan suara ini biasa ditampilakn dalam acara-acara besar yang dilakukan

(18)

63 oleh koperasi Setia Budi Wanita. Penanggung jawab dalam kegiatan ini yaitu Herni Yulilestari, S.Sos selaku ketua I koperasi Setia Budi Wanita.

d. Senam Sehat

Senam sehat dilaksanakan setiap hari Jum’at atau 4x dalam sebulan. Bertempat di Jln. Raden Intan Kav. 108 Kota Malang atau kantor koperasi Setia Budi Wanita. Peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu seluruh anggota koperasi. Target dari diadakannya kegiatan ini yaitu supaya anggota koperasi Setia Budi Wanita tetap kuat dan sehat. Penanggung jawab dalam kegiatan ini adalah Supriyatin selaku sekretaris koperasi Setia Budi Wanita.

3. Bina sejahtera:

a. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan ini diperuntukkan bagi anggota dan keluarga. tujuan dari diadakannya program ini adalah terwujudnya anggota yang sehat dan sejahtera. Setiap anggota dan keluarga dibatasi 6x dalam 1 tahun. Pada tahun 2016, terlaksana pelayanan pada anggota sebanyak 574 orang, pada anak sebanyak 221 anak dan pada suami anggota sebanyak 36 orang.

b. Women Crisis Center (WCC) dan konsultasi Psikologis

Pelayanan WCC dan konsultasi psikologis ini diperuntukkan bagi anggota koperasi Setia Budi Wanita dan masyarakat umum. WCC ini banyak melayani kasus kekerasan rumah tangga terhadap perempuan dan anak. Pelayanan ini tidak dipungut biaya. Pada tahun

(19)

64 2016, program ini sudah melayani anggota sebanyak 7 orang dan pada anak sebanyak 7 orang. Penanggung jawab dalam program ini yaitu Hesty Setyodyah Lestari, M.Psi., Psi selaku ketua II dan supriyatin selaku sekretaris koperasi Setia Budi Wanita.

c. Pemberian beasiswa

Beasiswa diperuntukkan bagi putra dan putri anggota yang berprestasi. Tidak ada batasan atau kuota dalam program ini. Besar dari beasiswa ini untuk Sekolah (SD) sebesar Rp. 400.000,- untuk SLTP atau SMP sebesar Rp. 600.000,- dan untuk SMA sebesar Rp. 750.000,-. Pada tahun 2016, beasiswa sudah diberikan kepada siswa SD sebanyak 23 anak dan SMP sebanyak 4 anak.

d. Santunan Rawat Inap

Santunan Rawat Inap ini diperuntukkan bagi anggota koperasi Setia Budi Wanita serta suami dan anak dari anggota tersebut. Santunan ini diberikan kepada seluruh anggota koperasi Setia Budi Wanita tanpa kriteria tertentu dengan dibatasi per-orang mendapatkan layanan 1x dalam 1 tahun. Besar santunan untuk anggota sebesar Rp. 250.000,- suami dan anak dari anggota masing-masing sebesar Rp. 200.000,-.

Pada tahun 2016, program ini sudah melayani anggota sebanyak 259 orang, anak sebanyak 229 orang dan suami sebanyak 90 orang. Penanggung jawab dalam program ini yaitu Dra. Sri Untari Bisowarno, M.AP selaku ketua umum, Sudiastuti selaku

(20)

65 bendahara dan Supriyatin selaku sekretaris koperasi Setia Budi Wanita.

e. Santunan uang duka anggota

Santunan uang duka anggota diperuntukan bagi anggota yang meninggal dunia dan suami dari anggota yang meninggal dunia. Besar santunan untuk anggota yang meninggal dunia sebesar Rp. 1.750.000,- dan untuk suami anggota yang meninggal sebesar Rp. 1.500.000,-. Pada tahun 2016, program ini sudah melayani anggota sebanyak 37 orang dan suami anggota sebanyak 68 orang. Penanggung jawab dalam program ini yaitu Herni Yulilestari, S.Sos selaku ketua I dan Sudiastuti selaku bendahara koperasi Setia Budi Wanita.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Koperasi di Kota Malang per Desember 2016
Gambar 3.1 Mursia Zaafril Ilyas, Pendiri Koperasi Setia Budi Wanita
Gambar 3.2 Susunan Organisasi Koperasi Setia Budi Wanita
Tabel 3.3 Susunan Pengawas Koperasi Setia Budi Wanita
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari grafik pada gambar 4.19 diperoleh nilai energi total yang dihasilkan oleh PV mobile combined active-passive solar tracker dengan menghitung luas area dibawah grafik output

Hal ini berarti auditor yang dapat mengimplementasikan due professional care yang terefleksikan oleh sikap skeptisme dan keyakinan yang memadai dalam pekerjaan

itu sebelum mendirikan bangunan harus ada kejelasan status tanah yang bersangkutan. Artinya, pemilik bangunan tersebut harus memiliki surat-surat yang bersangkutan dengan

Dari hasil analisis penelitian dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan

Abstrak: Kemitraan merupakan hubungan kerjasama antara beberapa pihak dalam mencapai suatu hubungan kerja tertentu.Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan

Hasil uji evaluasi sifat alir menyatakan bahwa semua formula memnuhi syarat sifat alir yaitu untuk formula 1 sebesar 1,635g/s lalu formula 2 sebesar 1,9g/s dan untuk formula 3

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

Salah satu alat pengeringan yaitu rotary dryer (pengering putar) yang terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, horisontal, atau agak miring ke bawah ke