• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMEROSOTAN MORAL REMAJA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMEROSOTAN MORAL REMAJA INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMEROSOTAN MORAL REMAJA

INDONESIA

Dosen : Tahajudin Sudibyo,Drs

Nama : Febrina Windy Putri

NIM : 11.11.4793

Kelompok : C

Program Studi : S1

Jurusan : TI

SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA

DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

(2)

ABSTRAK

Dalam makalah ini membahas sedikit keterkaitan antara pancasila dengan moral remaja Indonesia. Pancasila di mata generasi kita saat ini tidak berarti sama sekali. Padahal salah satu manfaat pancasila adalah membentuk moral bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Namun,moral remaja Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun moral generasi muda kita menurun. Banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya teman sepermainan, pendidikan, penggunaan waktu luang, uang saku dan perilaku seksual. Jika salah satu faktor itu ada yang menyimpang atau tidak bisa dikendalikan dengan baik maka niscaya negara kita tidak akan pernah bisa maju, karena negara Indonesia sangat tergantung dari generasi muda yang menjalankan.

Mempelajari moral atau budi pekerti itu sangat penting, khususnya bagi remaja-remaja Indonesia yang masih labil, yang belum bisa menjaga emosinya dengan baik. Mempelajari budi pekerti atau moral merupakan pedoman bagi kita untuk melangkah mengerjakan sesuatu.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan sebuah ideologi bangsa Indonesia yang bersumber kepada nilai-nilai , adat, budaya dan religi bangsa Indonesia dimana nilai-nilai-nilai-nilai tersebut sudah selayaknya dapat dimengerti dan diamalkan. Tapi sayangnya kini pancasila hanya sebagai wacana yang diajarkan di sekolah-sekolah berbagai tingkatan dan hanya diingat menjelang ujian-ujian sekolah.

Padahal pancasila dijadikan sebagai dasar negara salah satunya bertujuan agar moral bangsa Indonesia bisa lebih baik. Namun kenyataannya, pancasila hanya seperti angin yang masuk dari telinga kiri dan keluar dari telinga kanan, pancasila tak berarti apa-apa di kalangan generasi muda sekaang.

Kondisi moral bangsa Indonesia semakin lama semakin menurun. Sebagai contoh banyak kasus korupsi di kalangan pemerintah, kasus pelecehan seksual, penyalahgunaan narkoba dll. Kenakalan remaja seperti itu akan semakin sulit untuk ditanggulangi jika perilaku itu sudah menjadi budaya dan kebiasaan remaja. Jika kondisi bangsa Indonesia seperti ini pasti kedepannya nilai moral bangsa Indonesia akan mengkhawatirkan dan bahkan bisa hilang.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut ;

1. Apa hubungan pancasila dengan moral bangsa Indonesia? 2. Apa pengaruh moral dalam kehidupan sehari-hari? 3. Mengapa perlu mempelajari moral ?

(4)

1.3 Pendekatan

Pendidikan pancasila memiliki landasan yuridis yang dapat dilihat dasar rasionalnya dimulai dari tujuan negara Indonesia yang termuat di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai konsekuensi dari adanya tujuan negara tersebut, maka negara berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu sistem pendidikan nasional untuk warga negaranya.

Sistem Pendidikan Nasional Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003:

Bab I. Ketentuan Umum:

Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman .

Bab II. Dasar, Fungsi dan Tujuan

Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Bab III. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan

Pendidikan diselengggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Indonesia bersumber pada pancasila, maka tujuan pendidikan nasional juga mencerminkan terwujudnya nilai-nilai pancasila dalam generasi muda bangsa Indonesia.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Menurut Muhammad Yamin di dalam bahasa sansekerta perkataan pancasila ada 2 macam arti,Panca artinya lima dan syila (dengan huruf i pendek) artinya batu,peraturan,alas atau dasar. Sedangkan syiila (dengan huruf i panjang) artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh.

Dengan uraian itu maka perkataan “Panca-Syila” dengan huruf i satu berarti “berbatu sendi yang lima”,”berdasar yang lima”,atau “lima dasar”. Sedangkan “Panca-Syiila” dengan huruf i panjang berarti “lima aturan tingkah laku yang penting”.

Kata pancasila berasal dari kata Sansekerta (agama budha) yaitu untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 dasar/ajaran,yaitu:

Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/dilarang membunuh Jangan mengambil barang orang lain/dilarang mencuri Jangan berhubungan kelamin/dilarang berzina

Jangan berkata palsu/dilarang berbohong

Jangan minum yang menghilagkan pikiran/dilarang minum keras

Diadaptasi oleh orang Jawa menjadi 5M=

Madat/mabok,Maling/nyuri,Madon/awewe,Maen/judi,Mateni/bunuh

2.2 Hubungan Pancasila dengan Moral Generasi Muda Indonesia

Pengertian Moral

Moral adalah ajaran atau pegangan yang berkenaan dengan baik buruk suatu perbuatan,sikap atau cara berkelakuan yang diukur dari segi baik buruknya.

Dalam sila ke dua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab sebenarnya bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat serta derajat yang sama. Persamaan harkat dan martabat manusia tidak terbatas pada satu kelompok mayarakat atau dalam suatu negara tertentu, akan tetapi kesamaan derajat meliputi seluruh umat

(6)

manusia. Atas dasar pandangan ini terdapat pengakuan bahwa semua manusia adalah saudara.

Unsur-unsur:

• Sebagai pribadi yang hidup besama dengan sesama manusia, setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang pelaksanaannya adalah seimbang.

• Memperlakukan dan memberikan sesuatu yang telah menjadi haknya dan hak manusia wajib dihormati dan diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masing-masing manusia.

• Dalam usaha pemenuhan hak, setiap manusia harus memperhatikan hak-hak manusia lain dan dibatasi oleh adanya kewajiban terhadap sesama manusia, masyarakat maupun negara.

• Pemerintah atau setiap manusia harus menyelenggarakan pemenuhan hak-hak yang dimiliki setiap manusia sehingga mereka bisa hidup layak sebagai manusia yang bardab.

Konsekuensi:

• Manusia harus diakui sebagai manusia yang mempunyai pribadi, baik oleh manusia lain kelompok masyarakat maupun pemerintah yang berarti pula keharusan adanya penghormatan.

• Hak yang dimiliki tidak boleh dirampas oleh pihak lain.

• Pemerintah dan masyarakat berkewajiban untuk memenuhi apa yang menjadi hak setiap manusia.

• Manusia sebagai makhluk sosial wajib memenuhi kewajibannya baik terhadap lingkungan masyarakatnya maupun terhadap pemerintah dan negaranya.

Moral atau sering kita sebut dengan budi pekerti sangat melekat pada diri manusia,yang mana akhir-akhir ini moral generasi muda Indonesia mengalami kemrosotan. Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya remaja yang minum-minuman keras, tawuran, narkoba, tindakan pencurian dan seks bebas. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan remaja berlangsung begitu singkat, denga perkembangan fisik,psikis dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis kenakalan remaja merupakan wujud dari adanya konflik yang tidak terselesaikan dengan baik. Sering kali didapati bahwa adanya trauma dimasa lalunya,perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.

(7)

Mengatasi kenakalan remaja berarti menata kembali emosi remaja yang telah rusak. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman maupun lingkungannya sejak kecil dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan dan merasa harus diberi lingkungan yang berada dari lingkungan sebelumnya. Dalam menghadapi masalah cenderung tidak terselesaikan dengan cara yang rasional melainkan mengedepankan emosinya. Ketergantungan dengan orang lain membuat pola pikir remaja membuat mudah berubah-ubah, pengaruh dari teman, pengaruh pergaulan, adanya kesempatan dan waktu bersama teman sepergaulan, kesetiakawanan, kurang mendapatkan perhatian dari orang tua atau merasa tersingkir. Karena adanya faktor seperti itu generasi muda atau remaja cenderung menikmati aktifitas di luar lingkungan keluarga karena suasana di rumah tidak nyaman, di dominasi oleh dorongan untuk mendapat kesenangan.

Kondisi yang bisa mempengaruhi; a. Pengaruh teman sepermainan

Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak teman makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan elite. Sekarang pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja tapi bahkan juga pada orang tuanya. Orang tua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal kebanggaan ini adalah bersifat semu. Bahkan kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup sendiri. Jika anak berusaha mengikuti gaya hidupnya akan tetapi tidak mempunyai modal ataupun orang tua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustasi. Jika timbul frustasi maka akan melarikan rasa kecewa itu pada minum-minuman keras, narkoba dan obat terlarang.

Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan juga mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepadanya. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan paksaan maupun megada-ada. Berilah pengertian yang jelas sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi

(8)

waktu ‘kluyuran’ tidak karuhan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari,dididik untuk mandiri, dan agar bisa mengarahkan tentang batasan teman yang baik.

b. Pendidikan

Memberikan pendidikan yang sesuai adalah salah satu tugas orang tua kepada anak. Agar anak mendapat pendidikan yang sesuai pilih sekolah yang bermutu. Perlu juga dipikirkan latar belakang agamanya agar tetap bisa menjaga diri untuk bisa berperilaku baik.

Saat anak mulai untuk memilih perguruan tinggi orang tua juga harus membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak natinya bisa bahagia. Orang tua mengarahkan jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata hanya kesenangan orang tua. Masih sering terjadi di masyarakat, orang tua yang memaksakan kehendaknya agar dimasa depan anaknya memiliki profesi tetentu yang sesuai dengan keinginan orang tua. Pemaksaan seperti ini biasanya akan berakhir denga kekecewaan. Meskipun mungkin sebagian anak berhasil mengikuti kehendak orang tua , tetapi tidak sedikit yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah. Mereka malah pergi bersama teman-temannya bahkan bersenang-senang tanpa mengenal waktu dan menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.

c. Penggunaan waktu luang

Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah atau kuliah. Jika mempunyai waktu luang terlalu banyak akan timbul pemikiran untuk mengisi berbagai macam kegiatan. Jika kegiatan yang dilakukan itu positif itu tak bermasalah, tapi jika yang dilakukan itu negatif maka lingkungannya dapat terganggu.

Sering kali perbuatan negatif hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tak jarang digunakan remaja untuk menarik perhatian lingkungan. Celakanya, teman sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya saja ngebut tanpa lampu di malam hari, mencuri, merusak, minum-minuman keras,mabuk-mabukan. Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si

(9)

remaja sendiri sering juga karena ajakan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Dalam masyarakat, pada umumnya jika seseorang tidak mengikuti gaya hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan seperti jelas tidak mengenakkan hati, akhirnya mau tidak mau mereka mengikuti dan terjerumus oleh tindakan-tindakan mereka. Ada kemungkinan keisengan remaja adalah semacam refreshing atas kejenuhan dengan urusan tugas sekolah. Mengisi waktu luang mungkin dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus bisa sebagai rekreasi. Kegiatan keluarga juga dapat berupa makan malam bersama.

d. Uang saku

Pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Mereka agar dilatih agar tidak mempunyai sifat boros tetapi juga tidak kikir. Dibiasakan untuk bisa menabung dan mempunyai sifat hemat.

Pemberian uang saku yang kurang bijaksana biasanya sering terjadi pada orang tua yang mengalami kegagalan berumah tangga. Biasanya kedua orang tua berebut memberikan kasih sayang yang berlebihan dalam merebut simpati anak-anaknya, yang secara tidak sadar malah akan membuat anak menjadi boros. Dan kurang bisa menghargai uang.

e. Perilaku seksual

Saat ini, kebebasan bergaul sudah sangat mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul dengan lawan jenis. Banyak dijumpai di tempat-tempat umum para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak remaja. Pacar bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pacaran saat ini sangat berbeda dengan 15 tahun yang lalu. Akibatnya jaman sekarang ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran hendaknya diberi pengarahan tentang kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan, sebaliknya harapan juga tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian juga dengan pacaran, keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan berlangsung selamanya , oleh karena itu hendaknya dihindari. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta hendaknya bersikap tegas dan seimbang. Tegas dalam hal hukum dan juga

(10)

seimbang antara pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin kuat pengawasan yang diberikan tapi anak banyak harus diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan yang dapat menyebabkan mereka barpacaran dengan bersembunyi-sembunyi.

2.3 Pentingnya Pendidikan Moral

Perhatian yang diberikan oleh dunia pendidikan nasional terhadap pendidikan budi pekerti atau moral masih kurang. Bahkan dapat dikatakan penanganan pendidikan budi pekerti masih terbengkalai, akibat pendidikan kita yang masih terlalu mementingkan pada pengetahuan.

Dengan memiliki moral atau budi pekerti yang baik, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul, mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang tidak boleh dikerjakan serta memahami segala sesuatu yang mejadi konsekuensi dari perbuatannya itu, membentuk manusia yang lebih baik, memungkinkan membuat keputusan yang bertanggung jawab terhadap masalah atau kejadian yang dihadapi, memiliki kematangan moral dan membimbing hati nurani agar berkembang lebih positif.

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut;

1. Pancasila sebagai sumber dasar negara Indonesia dan sumber dasar sehari-sehari.

2. Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini : • Pengaruh teman sepermainan

• Pendidikan

• Penggunaan waktu luang • Uang saku

• Perilaku seksual

3. Pendidikan moral sangat diperlukan bagi seluruh manusia khususnya dikalangan remaja sebagai bekal dan pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dilakukan.

3.2 Saran

Kenakalan remaja bukan merupakan permasalahan yang remeh. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda jangan sampai terjerumus ke dalam dunia yang negatif melainkan harus bisa memperbaiki moral yang telah rusak. Bekali dengan budi pekerti yang baik sejak dini danpilih teman bergaul yang positif yang bisa berdampak baik bagi kita.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Lubis,Mawardi.2008.Evaluasi Pendidikan Nilai.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. MS Bakry,Noor.1997.Pancasila Yuridis Kenegaraan.Yogyakarta:Liberty.

M.Hukum,Rukiyati dkk.2008.Pendidikan Pancasila Buku Pegangan Kuliah.Yogyakarta:Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa perendaman selama 3 jam dalam aliran air sungai sudah dapat menyamai perlakuan perendaman selama 5 dan 7 jam, sehingga perendaman selama 3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Hubungan antara Iklim Psikologis dan Komitmen profesi dengan Adaptive Performance pada Perawat Rumah Sakit Umum Daerah

Antoni Halim, SH., sebagai pengganti dari Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta menyatakan perubahan Nama manjadi PT Asia Kapitalindo Securities. Akta ini telah

Pada awal penataan organisasi perangkat daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Sleman sangat membutuhkan SDM yang berpengalaman

Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui posisi objek wisata Pemandian Manigom pada

demikian seterusnya dan merekapitulasi hasil perolehan nilai dari kelompok. Kegiatan akhir siswa ersama guru membuat rangkuman tentang jenis-jenis keseimbangan

Informasi yang diterima konsumen dapat membentuk sikap positif maupun negatif yang akhirnya akan menentukan niat konsumen untuk membeli kembali prosesor AMD