• Tidak ada hasil yang ditemukan

BKKbN. I. ULIANTINA MEITI, S.E, M.M, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan. II. Dr. dr, MUIIARTONO, M.Kes.' Sp.PA selaku Dekan Fakultas Kedoksteran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BKKbN. I. ULIANTINA MEITI, S.E, M.M, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan. II. Dr. dr, MUIIARTONO, M.Kes.' Sp.PA selaku Dekan Fakultas Kedoksteran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BKKbN

PERJANJIAN KER.IA

SAMA

ANTARA

PERWAKII-AN

BADAN KDPENDUDUKAN DAN

KELUARGA

Bf,,Rf,NCANA

NASTONAL

(BKKBN)

PROVTNST

LAMPUNG

DENGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPT]NG

TENTANG

PENINGKATAN PENDIDIKAN, PEI-ATIHAN, PELAYANAN, KONSELING,

PENELITIAN

DAN

PENGEMBANGAII DI BIDANG KELUARGA BERf,NCANA

DAII

KESEHATAN

REPRODUKSI

NOMOR

| 2459 tlJ'L.l02 I J I 2018

NOMOR :

11

:6

NN26/UtaSDotS

Pada hari

ini

Senin, tanggal tujuh belas, bulan September, tahun dua

ribu

delapan belas,

bertempat di Bandar Lamprmg, yang bertanda tangan di bawah ini:

I.

ULIANTINA

MEITI,

S.E,

M.M,

Kepala

Perwakilan

Badan Kependudukan dan

Keluarga

Berencana Nasional

Provinsi

Lampung, yang diangkat berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor:

I 16/KP.05.01/PEG/2018 tangga 16 Maret 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan

dalam

Jabatan

Pimpinan

Tinggi

Pratama

di

Lingkungan Perwakilan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Lampung, berkedudukan di Jalan

Abdi

Negara

No.

3,

Teluk

Betung, Bandar Lampung 35214, dalam

hal

ini

bertindak

urtuk

dan

atas nama

Perwakilan

Badan

Kependudukan

dan

Keluarga

Berencana

Nasional

(BKKBN) Provinsi

Lampung,

selanjutnya

disebut

PIHAK

PERTAMA,

dan

II.

Dr. dr,

MUIIARTONO, M.Kes.' Sp.PA

selaku

Dekan Fakultas

Kedoksteran

Universitas Lampung

berdasarkan

Surat

Keputusan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayan

zu

Nomor: 93NN.26lWl20l5 tanggal

26

Februari

2015

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dalam hal

ini

bertindak untuk dan atas nama Universitas Larnpung, sebagai Perguruan

Tinggi

Negeri Badan Hukum berdasarkan Peratuan Menteri Ris€t, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Lampung, berkedudukan di Jalan

Prof

Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Kp. Baru, Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampnng, yang selanjutnya disebut sebagai

PIIIAK

KEDUA

PIIIAK

PERTAMA

dan

PIttAK

KEDUA

selanjutrnya secara bersama-sama disebut PARA

PltIAIt

dan masing-masing disebut

PIIIAK,

(2)

PARA

PIHAK

menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

a.

bahwa

PIHAK

PERTAMA

adalah Lernbaga Pemerintah

Non

Kementerian yang bertugas

di

bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

serta memiliki firngsi perumusan kebijakan nasional penetapan norma, standar, prosedur,

dan

kiteria;

pelaksanaan

advokasi

dan

koordinasi

penyelenggaraan komunikasi,

normasi,

dan

edukasi

penyelenggaraan pemantauan

dan

evaluasi,

pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi

di

bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan

Keluarga Berencana. sebagaimana

diatur

dalam pasal

56

Undang-Undang Republik

Indonesia

Namor

52

Tahun

2009

tentarg

Per*embangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga:

b.

bahwa

PIIIAK

KEDUA

merupakan unsur pelaksana akademik Universitas Lampung, Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013, yang mempunyai tugas dan

fimgsi

dalam penyelenggaraan Pendidikan Penelitiaq dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Berdasarkan hal-hal tersebut

di

atas,

PARA

PIHAK

sepakat untuk melakukan Pe{anjian Kerjasama tentang Peningkatan Pendidikan, Pelatihan, Pelayanan, Konseling, Penelitian dan

Pengembangan

di

Bidang

Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (selanjuhya disebut "Perjanjian"), dengan ketentuan dan syarat sebagaimana lsrtuang dalam pasal-pasal di

bawah ini:

Pasal

I

KETENTUANUMUM

Dalam Pe{anjian ini yang dimaksud dengan:

I

.

Fakultas adalah Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

2.

Dekan adalah Dekan Fakultas Kedolteran Universitas t ampung

3.

Kepala Perwakilan adalah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratarna atau pejabat eselon 2 pada

Lembaga Pernerintah

Non

Kementerian (Perwakilan

BKKBN

Provinsi

Lampung) setingkat Direknn, yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan, dukungan administrasi kepada

seluruh unit

organisasi

di

lingkungan Perwakilan

BKKBN

Provinsi Lampung. Kepala Perwakilan menyelenggarakan fungsi Koordinasi kegiatan

di

lingkungan Perwakilan

BKKBN

Provinsi Larnpung. Koordinasi

dan

penyusunan rencana

dan

progmm

di

lingkungan Perwakilan

BKKBN

Provinsi Lampung; Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan

kepegawaian, keuangan, kenrmah tanggaan,

arsip,

dan

dokumentasi

di

lingkungan Perwakilan

BKKBN

Provinsi Lampung; Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan

tata

laksana,

ke{asama, dan

hubungan masyarakat; Koordinasi

dan

penyusman peraturan perundang undangnn dan bantuan hukum, Penyelenggaraan pangelolaan barang

milik/kekayaan negara;

drn

Pelaksanaan

hrgas

lain

yang,

diberikan

oleh

kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung.

4.

Pes€rta

Progpm

Pendidikan adalah Program Pendidikan

Dokter Spesialis.

Program pascasarjana, Program Pendidikan

Dokter,

Sarjana Kedokteran,

dan

dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

5.

Pendidikan adalah kegiatan pembelajaran mangenai pengetahuan, sikap keterampilan

yang

dilakukan secara terEncana, sistematis dan berkesinambungan serta merupakan

bagian dari program pendidikan di Fakultas.

6.

Peneltian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan marerapkan metode ilmiah.

(3)

7.

Pengabdian kepada Masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan

diri

atau

kelompok untuk kepentingan masyarakat

di

bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi.

8.

Pelatihan adalah kegiatan peningkatan kapasitas

SDM

yang meliputi

pengetahuan,

ketrampilan dan sikap yang dilaksanakan menggunakan berbagai metode dan media

pembelajaran.

9.

Pre Ssrvice Training adalah pelatihan yang

dilahkan

sebelum melakukan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

10. Pelayalan kesehatan adalah suatu upaya yang meliputi pelayanan promotif prenvetif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan status kesehatan.

ll.

Pengembangan bidang Keluarga Elerencana dan Kesehatan Reproduksi adalah inovasi

dalam

perencanaan, peningkatan

peran

pelaksanaan

dan

evaluasi

program

sesuai

kewenangan masing-masing dalam bidang keluarga berencana dan kesehaan reproduksi.

Pasal 2

TUruAN

KERJA

SA]UA

PARA

PIIIAK

bersepakat bahwa Pe{anjian

ini dibuat

dengan tujuan untuk meningkatkan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam mewujudkan panbangunan yang berwawasan lingkungan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Pasal 3

RI]ANG

LINGKTIP

Ruang l ingk:up Perj anj ian meliputi :

1.

Pendidikan

formal

terdiri

dari

Program Pendidikan

Dokter

Spesialis, Program

Pascasarjana, Program Pendidikan Dokter termasuk Pre-servic€ Training bagi mahasiswa

kedokteran di Fakultas Kedokteran.

2.

Penelitian di bidang kesehatan dan kedokteran

3.

Pengabdian kepada masyarakat

dalam bidang

pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

4.

Pelatihan di bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

5.

Kegiatan kemahasiswaan terutama yang berhubungan dengan Keluarga Berencam dan Kesehatan Reproduksi

6.

Konseling dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

7.

Pengembangan model Pre-service Training bagi mahasiswa kedokteran dan kebidanan di

bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

8.

Peningkatan akses, kualitas dan penggunaan data untuk monitoring dan evaluasi program kependudukan, pembangunan keluarga dan Keluarga Berenana.

Pasal 4

HAKDANKEWAJIBAN

1)

PIHAK

PERTAMA

mernpunyai kewajiban:

a.

Mernfasilitasi sarana pelayanan keluarga berencana pada pelatihan termasuk Pre-service.

b.

Memfasilitasi

materi promosi

pelayanen

keluarga

berencana

dan

kesehatan

reproduksi,

c.

Memfasilitasi modul pre-servtce training

(4)

e.

Memfasilitasi

media

pembelajaran pre-service

training

keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

2)

PIHAK

PERTAMA

memprmyai hak

a.

Memperoleh bantMn tenaga

ahli

dan teknis pengembangan program dan sistem

pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

b.

Memperoleh tenaga perbantuan dalam pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan

reproduksi sebagai banttk pengabdian kepada masyarakat.

c.

Memperoleh pelatihan tenaga p€latih

di

bidang pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi.

d.

Memperoleh tenaga pelayanan yang memerlukan peningkatan kompetensi di bidang

pelayanan Keluarga Berencarn di bidang reproduksi; dan

e.

Memperoleh tenaga pelayanan untuk pelaksanaan Keluarga Berencana dan kesehatan

reproduki.

3)

PIHAK

KEDUA

manprmyai kewajiban

a.

Mernberikan bantuan tenaga

ahli

dan teknis pengembangan program dan sistem pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Repoduksi.

b.

Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam rangka peningkatan kompetensi di bidang pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi .

c.

Memberikan tenaga perbantuan dalam pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi sebagai bennrk pengabdian kepada masyarakat.

d.

Melaksanakan pelatihan tenaga pelatih

di

bidang pelayanan Keluarga Brencana dan Kesehatan Reproduksi.

e.

Menyediakan tenaga pelayanan yang memerlukan peningkatan kompetensi di bidang pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

f

Marlapkan

tenage pelayanan

unnrk

pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Repoduksi, dan

g.

Memfasilitasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa

Fakultas Kedokteran Unila dalam bidang KB/KR.

4)

PIHAK

KEDUA

mempunyai hak:

a.

Mernperoleh fasilitas sarana pelayanan Keluarga Berencana pada pelatihan termasuk

Pre-service.

b.

Mernperoleh fasilitas materi promosi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi

c.

Memperoleh fasilitas modul Pre-service Training

d.

Memperoleh fasilitas kurikuhun Pre-service Traning dan

e.

Mernperoleh fasilitas media pembelajaran Pre-Service Training Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

f.

Memperoleh

honorarium

dalam

bidang

pendidikaq

pelatihan, penelitian

dan

pengaMian kepada masyarakat (sepanjang anggaran tersedia) sesuai ketentuan berlaku

Pasal 5

TANGGUNGJAWAB

BERSAMA PARA

PIHAK

mempuyai tanggung jawab benama:

a.

Mengembangkan materi, metode, media unnrk meningkatkan kompetensi PARA

PIHAK

di bidang pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

(5)

b.

Menyediakan sarana terkait yang dibutuhkan sesuai kemampuan;

c.

Memfasilitasi penelitian di bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

d.

Melaksanakan

penelitian

dan

pengembangan

di

bidang Keluarga

Berencana dan Kesehatan Reproduksi

e.

Memfasilitasi pengembangan Pusat Infonnasi dan Konseling

(PIK)

Mahasiswa sebagai

COE

(Centre

of

Excellence)

dalam

pelaksanaan

progam

penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

f

Moryiapkan akseptor dalam pelatihan praktek pemasangan dan parcabuan

IUD

dan

implan

g.

Menyediakan alat kontrasepsi yang dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Pasal 6

PELAKSANAAN

Pelaksanaan Perjanjian

ini

akan disusun kemudian berdasarkan rencana aksi yang akan

ditetapkan

PARA

PIHAK

dan akan menunjuk masing masing perwakilan, sebagai bagian

kesatuan yang tak terpisahkan dengan Pe{anjian ini.

Pasal 7

PEMBIAYAAN

1)

Biaya yang timbul sebagai akibat dari Pe{anjian rni di tanggung oleh PARA

PIHAK

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2)

Ketentuan mengenai pembiayaan akan diatur tersendiri dalam Pelaksanaan Perjanjian

atau Kontrak Keda.

Pasal 8

PEI{YELESAIAN PERSELISIHAN

I

)

Apabila

tojadi

perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Pe{anjian

ini,

PARA

PIHAK

sepakat unttrk menyelesaikaonya s€cara

musyawarah unhrk mufakat.

2)

Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

tidak

tercapai mufakat

maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Bandar lampung.

Pasal 9 FORCE MAJEURE

1)

Dalam

hal

PARA

PIHAK

tidak

dapat

memenuhi kewajiban-kewajiban yang

tercantun dalam Peqianjian

ini

yang disebabkan dan/atau diakibatkan oleh peristiwa

di

luar

kemampuan

PARA PIHAK

tetapi

tidak

terbatas pada kejadian-kejadian

seperti bencana alam, sabotase, pemogokan, huru-hara, perang, kebakaran, peledakan,

perubahan moneter, dan regulasi Pemerintah, maka segala kelambatan atau kegagalan

tidak dianggap sebagai kesalahan

PARA

PIIIAK

sehingga pihak yang

tidak

atau

terlambat memenuhi kewajibarmya, disebabkm

hal

tersebut

di

atas

fidak

dapat

dikenakan sanksi atau denda.

2)

Peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat

(l)

harus diberitahukan secara

tertulis oleh

PIHAK

yang tidak dapat memenuhi kewajibannva kepada

PIIIAK

lain selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak berhentinya peristiwa dimaksud.

(6)

3)

Bilamana dalam 7 (tujuh) hari sejak diterimanya pemberitahuan dimaksud belum atau

tidak

ada tanggapan

dari

PIHAK

yang menerima pemberitahuan, maka adanya

peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah disetujui oleh

PIHAK

tersebut.

4)

Force maieure sebagaimana dimaksud dalarn pasal ini tidak menghapuskan Perjanjian dan berdasarkan kesiapan kondisi

PARA

PIHAK

dapat melangsungkan Perjanjian

sebagamana mestinya.

Pasal

l0

JAIIGKA WAKTU

1)

Perjanjian

ini

berlaku untuk jangka waktu

5

(lima)

tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri atas persetujuan PARA

PtrIAK.

2)

Perpanjangan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat

(l),

dilakukan

3

(tiga) bulan sebelum tanggal berakhinya Pe{anjian

ini

3)

Dalam hal salah satu

PIHAK

akan rnelakukan perubahan atatr pengakhiran Perjanjian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

PIHAK

tersebut harus menyampaikan secara

tertulis kepada

PIIIAK

lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelunnya.

4)

Perjanjian ini tidak akan berakhir dengan adanya pergantian jabatan PARA

PIIIAK

Pasal

ll

PENUTT'P

1)

Segala perubahan

dan hal-hal

lain

yang beltun

atau

tidak

cukup diatur

dalam Perjanjian

ini,

akan dibicarakan secara musyawarah oleh

PARA

PIHAK

dan akan

dituangkan dalam suatu adendun, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2)

Perjanjian

ini

dibuat rangkap

2

(dua) asli, bermeterai cukup, dan ditandatangani

PARA

PIHAK

yang

masing-masing mempunyai kekuatan

hukum

yang

sama,

rangkap kesatu dipegang oleh

PIHAK PERTAMA,

dan rangkap kedua dipegang oleh

PIIIAK

KEDUA.

PIHAKKEDUA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNTVERSITAS 1 208

200u2

I

001

PIHAKPERTAMA,

PER1ryAKILAN

BKKBN

PROYINSI

LAMPUNG

Kepala, NrP 19610s20 198603 2 002 Paraf pihak 1

Referensi

Dokumen terkait

Baik dari aspek ontologi, epistemologi maupun aksiologi antara ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial maupun humaniora merupakan wilayah yang berbeda; sehingga apa yang disebut

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan

Menurut KSAP (Komite Standar Akuntansi Pemerintah), Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium dapat diperoleh jenis surfactant yang sesuai dengan batuan dan fluida reservoir lapangan “X”, serta besarnya konsentrasi

6 Berdasarkan syarat penelitian yang dikeluarkan rumah sakit yang bersangkutan, peneliti tidak diijinkan menuliskan nama rumah sakit tersebut sehingga dalam penelitian ini, nama

Hal yang menarik dalam penelitian ini yang coba diangkat oleh peneliti adalah program CSR yang dilakukan dalam mendukung olahraga terutama Bulutangkis sebagai bagian dari

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada PT Jasaraharja Putera Surabaya, perusahaan tidak melakukan Pengungkapan atas premi asuransi dalam catatan atas laporan

2) Modal Keuangan (Financial Capital), dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan karena dapat dipastikan bahwa suatu usaha jika akan mejalankan usahanya akan