• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS UDAYANA. GAMBARAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STHs) PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS UDAYANA. GAMBARAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STHs) PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS UDAYANA

GAMBARAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STHs) PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL

DI DESA PEJATEN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

INDAR RATU ARDILLAH NIM. 1320015030

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2015

(2)

UNIVERSITAS UDAYANA

GAMBARAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STHs) PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL

DI DESA PEJATEN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

INDAR RATU ARDILLAH NIM. 1320015030

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2015

(3)

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipresentasikan dan diperiksa di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, Juli 2015

Pembimbing

Made Kerta Duana, S.KM, MPH NIP. 19791117 200604 1 005

(4)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipresentasikan dan diujikan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, 29 Juli 2015

Tim Penguji Skripsi

Penguji I,

dr. Partha Muliawan, M.Sc. (OM) NIP. 19510922 198003 1 002

Penguji II,

dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD NIP. 19771228 200501 1 001

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Infeksi Soil Transmitted Helminths (STHs) pada Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional di Desa Pejaten Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015” ini tepat pada waktunya.

Skripsi ini dapat tersusun atas dukungan, saran serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.

2. Made Kerta Duana, S.KM., MPH selaku dosen pembimbing dan Kepala Bagian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang telah menyediakan waktu dalam memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. dr. Partha Muliawan M.Sc (OM) selaku dosen penguji yang telah membimbing penyusunan skripsi ini.

4. Keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan doa.

5. Rekan-rekan matrikulasi angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam penyusunan skripsi.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, Juli 2015 Penulis

(6)

vi

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA BAGIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SKRIPSI

JUNI 2015

Indar Ratu Ardillah; Made Kerta Duana, S.KM, MPH

Gambaran Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional

di Desa Pejaten Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015 ABSTRAK

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STHs) adalah infeksi yang diakibatkan oleh parasit yaitu cacing yang sumber penularannya melalui tanah. Pada industri kerajinan genteng tradisional, aktivitas pekerja lebih banyak berhubungan dengan tanah sebagai bahan baku proses produksi dan apabila tanah yang digunakan telah terkontaminasi STHs, maka pekerja beresiko terinfeksi STHs dan menimbulkan penyakit akibat kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran infeksi STHs pada pekerja industri kerajinan genteng tradisional di Desa Pejaten Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Teknik pengambilan sampel yaitu multi stage random sampling dengan jumlah sampel sampel yang dijadikan responden berjumlah 68 orang yang didapatkan dari 25 industri terpilih. Pengumpulan data dilakukan di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengetahui karakteristik responden, penggunaan APD dan tingkat pengetahuan responden serta pemeriksaan STHs secara mikroskopis menggunakan sampel feses responden. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi.

Hasil penelitian menunjukkan 16,2% pekerja positif terinfeksi STHs. Proporsi ini belum memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam program pengendalian kecacingan (<10%). Infeksi yang terjadi terdiri dari infeksi tunggal cacing gelang 7,4%, cacing tambang 4,4%, infeksi campuran antara cacing gelang dan cacing tambang 2,9% dan cacing cambuk 1,5%. Berdasarkan karakteristik, pekerja yang lebih banyak terinfeksi STHs yaitu pekerja yang berjenis kelamin laki-laki dengan proporsi 25,0%, pekerja pada kelompok umur >37 tahun (26,7%), pekerja yang tidak sekolah (41,7%) dan pekerja dengan masa kerja >10 tahun (32,1%). Berdasarkan penggunaan APD, pekerja yang terinfeksi STHs adalah pekerja yang tidak menggunakan APD ketika bekerja dengan proporsi 21,6%. Sedangkan menurut tingkat pengetahuan, pekerja yang positif terinfeksi STHs merupakan pekerja dengan tingkat pengetahuan yang kurang (20,5%). Perlu dilakukan sosialisasi mengenai resiko penularan infeksi STHs dan pentingnya penggunaan APD ketika bekerja untuk meminimalisir penularan infeksi STHs di tempat kerja.

(7)

vii SCHOOL OF PUBLIC HEALTH

MEDICAL FACULTY UDAYANA UNIVERSITY OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH MINI THESIS

JUNE 2015

Indar Ratu Ardillah; Made Kerta Duana, S.KM, MPH

The Description Of Soil Transmitted Helminths (STHs) Infections among Traditional Tile Industry Workers in Pejaten Village Kediri Sub District

Tabanan Regency in 2015 ABSTRACT

Soil Transmitted Helminths infection (STHs) is an infection caused by parasitic worms that are transmitted through the ground source. In the traditional tile craft industry, labor activity have more contact with the ground as the raw material and the production processes used when soil contaminated STHs, the workers at risk of infection STHs and cause occupational diseases.

This study aims to describe the infection STHs on traditional tile craft industry workers in the village of Pejaten district of Kediri Tabanan. This type of research is quantitative descriptive cross-sectional approach. A sampling technique that multi stage random sampling with sample number of samples used as the respondent amounted to 68 people were obtained from 25 selected industries. Data collection is done in the Village Housing, district of Kediri, Tabanan. Data was obtained through interviews using a structured questionnaire to determine the characteristics of the respondents, the use of PPE (Personal Protective Equipment) and the level of knowledge as well as microscopic examination STHs using faecal samples of respondents. The data were analyzed descriptively by using a distribution table.

The results showed 16.2% positive worker infected STHs. This proportion has not met the criteria set out in worm control programs (<10%). Infections consisted of a single infection 7.4% roundworms, hookworms 4.4%, mixed infection between roundworms and hookworm 2.9% and whipworm 1.5%. Based on the characteristics, more workers infected STHs sex workers who man the proportion of 25.0%, workers in the age group >37 years (26.7%), workers who are not in school (41.7%) and workers with a service life of >10 years (32.1%). Based on the use of PPE, STHs infected workers are workers who do not use PPE when working with the proportion of 21.6%. Meanwhile, according to the level of knowledge, positive worker infected STHs a level of knowledge workers with less (20.5%). Needs to be disseminated about the risk of transmission of infection STHs and the importance of using PPE when working to minimize the spread of infection in the workplace STHs. Keywords: STHs, artisan tile workers, PPE, the level of knowledge

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul

Halaman Judul Dengan Spesifikasi

Pernyataan Persetujuan ... iii

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... vi

Abstract ... vii

Daftar Isi... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

Daftar lambang dan Singkatan ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 6 1.4.1 Tujuan umum ... 6 1.4.2 Tujuan khusus ... 6 1.5 Manfaat Penelitian ... 7 1.5.1 Manfaat praktis ... 7 1.5.2 Manfaat teoritis ... 7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Definisi Soil Transmitted Helminths (STHs) ... 8

2.2 Jenis Soil Transmitted Helminths (STHs) ... 9

2.2.1 Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) ... 10

2.2.2 Cacing cambuk (Trichuris trichiura) ... 11

2.2.3 Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator Americanus) ... 12

(9)

ix

2.3.1 Tanah ... 14

2.3.2 Iklim ... 15

2.3.3 Perilaku ... 15

2.3.4 Penggunaan alat pelindung diri (APD) ... 15

2.3.5 Pendidikan ... 16 2.3.6 Pengetahuan ... 16 2.3.7 Masa kerja ... 17 2.3.8 Umur ... 17 2.3.9 Jenis kelamin... 17 2.3.10 Sosial ekonomi ... 18

2.4 Pemeriksaan Laboratorium Soil Transmitted Helminths (STHs) ... 18

2.5 Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Soil Transmitted Helminths (STHs)21 2.6 Gambaran Umum Industri Kerajinan Genteng... 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL . 24 3.1 Kerangka Konsep ... 24

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Desain Penelitian ... 28

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

4.3 Populasi dan Sampel... 28

4.3.1 Populasi ... 28

4.3.2 Sampel ... 29

4.4 Pengumpulan Data... 32

4.4.1 Instrumen penelitian ... 32

4.4.2 Cara pengumpulan data ... 33

4.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

4.5.1 Pengolahan data ... 34

4.5.2 Analisis data ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN... 36

5.1 Gambaran Umum Penelitian ... 36

5.2 Gambaran Infeksi STHs pada Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional ... 37

(10)

x

5.3 Gambaran Karakteristik, Penggunaan APD dan Pengetahuan Pekerja Industri

Kerajinan Genteng Tradisional... 38

5.4 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Karakteristik Pekerja ... 41

5.5 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Penggunaan APD... 42

5.6 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Pengetahuan Pekerja ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

6.1 Gambaran Infeksi STHs pada Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional ... 44

6.2 Gambaran Karakteristik, Penggunaan APD dan Pengetahuan Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional... 45

6.3 Gambaran Infeksi STHs Berdasarkan Karakteristik Pekerja ... 47

6.4 Gambaran Infeksi STHs Berdasarkan Penggunaan APD ... 48

6.5 Gambaran Infeksi STHs Berdasarkan Pengetahuan ... 49

6.6 Kelemahan Penelitian ... 50

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 51

7.1 Simpulan ... 51

7.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Intensitas Infeksi STHs ……… 20 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ……….. 26 Tabel 5.1 Prevalensi Infeksi STHs pada Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional ………. 37 Tabel 5.2 Intensitas Infeksi STHs……… 37 Tabel 5.3 Gambaran Karakteristik, Penggunaan APD dan Pengetahuan Pekerja Industri Kerajinan Genteng Tradisional……….……… 39 Tabel 5.4 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Karakteristik Pekerja …………. 41 Tabel 5.5 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Penggunaan APD ……….. 42 Tabel 5.6 Distribusi Infeksi STHs Berdasarkan Tingkat Pengetahuan ……….42

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Telur dan Cacing Ascaris lumbricoides ... 11

Gambar 2. 2 Telur dan Cacing Trichuris trichiura ... 12

Gambar 2. 3 Telur dan Larva Cacing Tambang ... 14

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Jadwal Penelitian...……….. 58

2. Informed Consent ... 59

3. Surat Pernyataan Bersedia Mengikuti Penelitian ... 60

4. Pedoman Observasi ... 61

5. Kuisioner Penelitian ……….. 62

6. List Data Penelitian ………... 65

7. Lampiran Stata ……….. 68

(14)

xiv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

DAFTAR LAMBANG % : Persen > : Lebih dari < : Kurang dari o C : Derajat celcius ± : Kurang lebih DAFTAR SINGKATAN

APD : Alat Pelindung Diri

CDC : Centers For Disease Control and Prevention

cm : centimeter

Disperindag : Dinas Perindustrian dan Perdagangan

EPG : Eggs per Gram

K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

KMK : Keputusan Menteri Kesehatan

PPE : Personal Protective Equipment

PPM & PL : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

PSU : Primary Sampling Unit

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat RTPG : Rata-rata Telur Per Gram Tinja

SSU : Secondary Sampling Unit

STHs : Soil Transmitted Helminths WHO : World Health Organization

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rentabilitas usaha ternak itik petelur di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo sebesar 36,15 persen, artinya kemampuan perusahaan atau peternak untuk menghasilkan laba

Dari hasil penelitian yang berjudul Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit

Model manajemen strategi dalam Boston Consulting Group Matrix (BCG) mempunyai esensi yang terletak pada usahanya mengetahui posisi pasar berdasarkan pangsa pasar dan

Kedua aktor ini yang paling terlihat perbedaannya yaitu PKJA menganggap ini sangat penting dengan tujuannya untuk kesehatan dan keberlangsungan usaha kerambah jaring apung yang

Tomando como punto de partida la problemática distinción entre “viejos” y “nuevos” femi- nismos, el artículo defiende la necesidad de evitar esta categorización y aboga por la

Jika B/C Ratio &gt; 0 maka usulan investasi layak dan menguntungkan, dari hasil perhitungan yang dilakukan untuk usaha docking kapal purse seine CV Putra Barokah di

Kesiciler yüklerin devreye sokulup çıkarılması için kullanılması ile birlikte bağlı olduğu sistemi veya bölümü aşırı yüke, kısa devreye

a) Emosi yang tinggi. Intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi, sebab pada masa remaja perubahyan emosi terjadi lebih cepat. b)