• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI HAK PENDIDIKAN ANAK DI RW 01 JLAGRAN YOGYAKARTA (Studi Kasus Kampung Ramah Anak) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI HAK PENDIDIKAN ANAK DI RW 01 JLAGRAN YOGYAKARTA (Studi Kasus Kampung Ramah Anak) ABSTRAK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI HAK PENDIDIKAN ANAK DI RW 01 JLAGRAN YOGYAKARTA

(Studi Kasus Kampung Ramah Anak)

Oleh: Gilang Febri Susanto, 12102241050, Pendidikan Luar Sekolah Gilangfebri222@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak. (2) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat.Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Setting penelitian di RW 01 Jlagran. Informan penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang diperkuat informasi dari warga dan anak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk memperoleh kebsahan data dengan check, dan cross-check. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat didasari alasan karena adanya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak. Bentuk partisipasi yang diberikan yaitu moril, finansial, pengawasan, dan tenaga. Partisipasi masyarakat bermanfaat pada timbulnya motivasi belajar anak dan perhatian mayarakat. (2) Faktor pendukung partisipasi masyarakat meliputi, adanya tim pemantau Jam Belajar Masyarakat (JBM), penyediaan fasilitas, dukungan warga dalam program Kampung Ramah Anak (KRA), serta dukungan pemerintah. Faktor penghambat partisipasi meliputi faktor ekonomi masyarakat, rendahnya pendidikan masyarakat, kurangnya sosialisasi Kampung Ramah Anak (KRA), sedikitnya warga yang menjadi tim pemantau Jam Belajar Masyarakat (JBM).

(2)

Public Participation In Fulfilling The Education Rights Of Children (Case Study In Child-Friendly Village)

By. Gilang Febri Susanto, 12102241050, Out-Of-School Education Gilangfebri222@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to describe: (1) Community participation in fulfilling the education rights of children (2) Factors supporting and inhibiting community participation.This research is a qualitative approach with case study type. Setting research in RW 01 Jlagran. The informants are community leaders reinforced information from citizens and children. The data collection is done by observation, documentation and interview. Data analysis technique used is qualitative data analysis interactive methods that include: reduction, data display, and conclusion. Triangulation is done to obtain the validity of the data with a check, and cross-check. Result of the research show that: (1) Community participation based on the reason for their concern and awareness of the importance of children's education. Forms of participation that give the moral, financial, control, and power. Helpful community participation in the emergence of children's learning motivation and attention of society. (2) Factors supporting community participation includes, the monitoring team Jam Belajar Masyarakat (JBM), provision of facilities, support citizens in a Kampung Ramah Anak (KRA) program, as well as government support. Inhibiting factor include community economic factors, lack of public education, lack of socialization Kamung Ramah Anak (KRA), at least the people who become the monitoring team Jam Balajar Masyarakat (JBM).

(3)

PENDAHULUAN

Globalisasi di Indonesia dirasa memberikan pengaruh besar terhadap perubahan sosial yang ada di masyarakat. Perubahan sosial tersebut ditandai diberbagai sektor kehidupan manusia baik bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Tidak jarang pengaruh tersebut menyebabkan perubahan sosial yang telah melibatkan manusia secara global, termasuk anak sebagai individu yang memiliki hak yang sama sebagai manusia sekaligus warga negara. Menurut Haditono (Wagiati, 2006: 37) anak adalah makhluk yang membutuhkan kasih sayang, pemeliharaan, dan tempat bagi perkembangannya. Anak juga dikatakan sebagai penduduk usia muda yang memiliki potensi yang harus dikembangkan dan juga dipenuhi haknya. Pada pemenuhan hak tumbuh dan berkembang anak yang salah satu pemenuhan hak itu adalah hak mendapatkan pendidikan yang layak.

Permasalahan pemenuhan hak pendidikan sudah dirasakan bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan, sehingga ketika Indonesia merdeka,

cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dijadikan salah satu tujuan utama dan hak warga negara atas pendidikan dimasukan dalam UUD 1945. Dijelaskan secara jelas pada pasal 31 ayat 1 UUD 1945 bahwa, “setiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

Urusan pendidikan merupakan salah satau upaya perlindungan terhadap anak yang bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak dasar anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Namun pada kenyataannya dalam implementasi pemenuhan hak anak masih terkendala dengan adanya kekerasan, kejahatan yang dilakukan kepada anak.

Masih banyak kasus kekerasan yang dilakukan kepada anak seperti yang dilansir di surat kabar Kompas, Selasa 6 Oktober 2015. Terdapat 4 kasus kejahatan kepada anak yaitu pada tanggal 21 Oktober 2014 anak laki-laki usia 3,5 tahun dibunuh oleh pembantunya, 12 Maret 2014 Mia Nuraini, tewas dianiyaya, 12 Mei 2015 siswa SMP tewas dianiyaya

(4)

kakak kelas, 23 Juni 2015 bayi yang dibunuh ibunya sendiri dan kasus terbaru dan menyita perhatian semua pihak, pada tanggal 3 Oktober 2015 yaitu pada kasus kejahatan seksual dan pembunuhan yang ditemukan pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2015 korban Putri Nur Fauziah dimasukan kedalam kardus yang ditemukan di Jl. Sahabat Kamal, Kalideres Jakarta Barat.

Jika kekerasan kepada anak tidak kunjung terselesaikan dan terus-menerus terjadi baik di lingkungan keluarga, tempat bermain, maupun di lingkungan pendidikan (sekolah) bukan tidak mungkin akan mempengaruhi psigologis anak, bahkan dapat terjadi trauma yang berkepanjangan dan mengakibatkan tidak terpenuhinya hak pendidikan anak, baik pendidikan informal, non formal dan formal.

Untuk mengatasi permasalahan di atas agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak adanya kekerasan terhadap anak, serta terpenuhi hak dasar anak maka pemerintah Kota Yogyakarta mengupayakan perlindugan sosial

kepada anak melalui Kampung Ramah Anak. Kampung ramah anak seharusnya mampu memberikan bukti nyata kepada masyarakat dalam melindungi dan memenuhi hak dasar anak.

Partisipasi masyarakat dirasa memegang peran penting dalam pengembangan Kampung Ramah Anak. Partisipasi masyarakat dapat ditunjukan melalui berbagai bentuk dan partisipasi masyarakat bukan hanya ditunjukan oleh daya dukung terhadap pengembangan program namun dapat direalisasikan mulai dari perencaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Menurut Daman Huri (Ambar Teguh, 2004:22), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan tertentu. Keterlibatan itu bisa berupa keterlibatan mental, emosi dan fisik dalam menggunakan segala potensi atau kemampuan yang dimilikinya dalam segala kegiatan yang dilakukan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatanya.

Partisipasi masyarakat atau lingkup terkecil dalam masyarakat

(5)

yaitu keluarga dipandang menjadi komponen yang sangat penting dalam memenuhi hak pendidikan anak. Karena keluarga seharusnya menjadi pendidik yang utama dan pertama seringkali tergantikan baik disadari atau tidak disadari oleh berbagai sarana yang tersedia dengan begitu mudah diperoleh di sekolah, dari internet, atau teman-teman sepermainan. Apabila kegiatan anak-anak diluar lingkungan keluarga memberikan pengaruh secara edukatif, aman dari pengaruh-pengaruh negatif maka hal itu akan mengembangkan kepribadinya begitupun sebaliknya. (S.W Septiarti, 2015: 9)

Masyarakat atau keluarga di Kampung Ramah Anak RW 01 lebih mementingkan bagaimana cara mendapatkan uang untuk bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemikiran yang seperti inilah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak. Selian itu daearah RW 01 Jlagran merupakan wilayah yang rentan akan masalah sosial. Seperti keadaan ekonomi masyarakat yang rata-rata memiliki pendapatan

atau penghasilan pada golongan menengah kebawah. Selain itu letak geografis kampung yang berada di pinggir jalan raya, bantaran sungai Winongo, serta sangat berdekatan dengan perlitasan rel kereta api dari stasiun Tugu yang rawan akan kriminalitas serta pemukiman yang padat penduduk, sehingga dikhawatirkan memiliki pengaruh yang buruk terhadap proses sosial masyarakat dan perkembangan anak. Maka perlu adanya partisipasi atau pelibatan masyarakat dalam memenuhi hak anak dan memajukan kampung. Maka dari itu partisipasi masyarakat di RW 01 Jlagran, Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen dirasa penting untuk diteliti atau diamati untuk dapat menjelaskan, menggambarkan dan mendeskripsikan tentang bagaimana “Partisipasi Masyarakat Dalam Memenuhi Hak Pendidikan Anak di RW 01 Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta.

METODE Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

(6)

studi kasus yang berusaha menggambarkan secara terinci dan mendalam tentang fenomena atau kasus tertentu.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Ramah Anak RW 01 Jlagran, Pringgokusuman, Gedontengen, Yogyakarta. Penelitian dilakukan mulai tanggal 1 Desember 2015 – 6 Februari 2016

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini yaitu tokoh masyarakat, warga masyarakat KRA RW 01 Jlagran serta anak-anak

KRA RW 01 Jlagran,

Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta. Yang menjadi key informant yaitu tokoh masyarakat yang diperkuat informasi dati warga masyarakat dana anak.

Data, Isntrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian in dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Data penelitian ini bersifat deskriptif berupa hasil wawancara, dokumen, hasil observasi, catatan lapangan, ataupun catatan harian.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Reduksi Data merupakan proses pemilahan, pemusatan, perhatian pada penyerderhanaan, mengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 92). 2. Display data merupakan memaparkan data yang sudah direduksi. 3. Penarikan kesimpulan untuk memperoleh kesimpulan yang obyektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kampung Ramah Anak (KRA) RW 01 Jlagran merupakan wilayah yang terletak di Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta, ini merupakan wilayah yang padat penduduk dimana posisi geografis berada didekat bantaran sungai Winongo dan dekat dengan perlintasan rel kereta api. Lazimnya wilayah seperti ini diidentikan sebagai wilayah yang kumuh yang erat dengan potret kehidupan miskin, serta dianggap bersinggungan dengan masalah sosial yang rentan menimpa anak.

(7)

Selain itu RW 01 Jlagran memiliki aspek sejarah yang melekat sejak lama yang memberikan image negatif bahwa Jlagran merupakan kampung preman diera tahun 1980-an. Fenomena tersebut lantas menjadi perhatian oleh pemerintah untuk memperbaiki stigma negatif masyarakat dan membuat lebih baik lagi kondisi sosial masyarakat dengan membentuk kampung ramah anak.

Pada tanggal 6 April 2015 RW 01 Jlagran dibentuk sebagai Kampung Ramah Anak. Kampung ramah anak merupakan program yang dilakukan oleh warga dalam membentuk kampung yang memberi kenyamanan, layak huni, dan layak kembang dengan dasar kesehatan, pendidikan serta pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Oleh sebab itu perlu adanya partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak anak.

Sesuai dengan kajian sebelumnya tentang RAD KLA No. 34 Tahun 2015 bahwa pembentukan KRA dimaksudkan untuk:

1. Menjamin terpenuhinya hak anak agar hidup, tumbuh, berkembang

dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan, demi terwujudnya anak yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.

2. Menjamin pemenuhan hak anak didalam menciptakan rasa aman, ramah, bersahabat.

3. Melindungi anak dari ancaman permasalahan sosial dalam kehidupanya.

4. Mengembangkan potensi, bakat, dan kreatifitas anak.

5. Mengoptimalkan peran dan fungsi keluarga sebagai basis pendidikan pertama bagi anak. 6. Membangun sarana dan

prasarana kota yang mampu memenuhi kebutuhan dasar anak tumbuh dan berkembang.

Dalam mewujudkan hal tersebut maka terdapat program kegiatan KRA untuk mewujudkan kampung yang diharapkan, berikut program kegiatan KRA RW 01 Jlagran:

1. Jam Belajar Masyarakat (JBM) 2. Taman Pendidikan Al Qur’an

(TPA).

3. Bimbingan Belajar.

(8)

5. Plangisasi Himbauan Anak. 6. Pengadaan Alat Musik.

Kegiatan tersebut ada dan terlaksana berkat partisipasi masyarakat RW 01 Jlagran. Alasan masyarakat berpartisipasi karena mereka memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap upaya pemenuha hak pendidikan anak. Masyarakat peduli akan kemajuan kampung yang hanya dapat dibangun apabila masyarakatnya pandai dan memiliki wawasan yang luas.

Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang diberikan antara lain pemberian ide, gagasan, menyediakan fasilitas belajar baik dirumah maupun di tempat belajar anak, memberikan keteladanan dan motivasi, mendampingi kegiatan anak belajar, bentuk tenaga masyarakat secara sukarela menjadi tim pemantau JBM, bentuk finansial memyumbangkan dana untuk program kegiatan.

Manfaat yang diperoleh dengan adanya partisipasi masyarakat yaitu adanya semangat mengaji dan belajar anak. Selian itu manfaat yang sudah dirasakan yaitu adanya perubahan sikap para orang tua yang dulunya

cuek melihat anak mau belajar atau tidak, namun sekarang mereka memiliki perhatian dan kepedulian sehingga ketika JBM dimulai anak-anak sudah berada dirumah untuk belajar dan sudah tidak ada lagi anak yang bermain atau berada diluar rumah di waktu JBM.

Dalam berpartisipasi tentu tidak mudah dan terdapat faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun faktor pendukung partisipasi masyarakat, sebagai berikut: 1. Adanya tim pemantau atau tim pengontrol Jam Belajar Masyarakat (JBM) yang berpartisipasi secara sukarela tanpa imbalan apapun, 2. Adanya dukungan fasilitas yang diberikan oleh masyarakat, 3. Adanya dukungan warga masyarakat atau orang tua dalam program kampung ramah anak, 4. Adanya dukungan dari pemerintah Kota Yogyakarta dalam memenuhi hak pendidikan anak.

Sedangkan yang menjadi faktor pengambat partisipasi masyarakat yaitu: 1. Faktor ekonomi, 2. Masih rendahnya pendidikan masyarakat atau rendahnya pengetahuan yang mereka miliki, 3. Masih kurangnya

(9)

sosialisasi kepada seluruh masyarakat RW 01 tentang Kampung Ramah Anak (KRA), 4. Masih sedikitnya masyarakat yang terlibat menjadi tim pemantau Jam Belajar Masyarakat (JBM)

PEMBAHASAN

Partisipasi masyarakat di Kampung Ramah Anak (KRA) RW 01 Jlagran didasari oleh:

1. Alasan adanya kesadaran dan kepeduliaan terhadap upaya pemenuhan hak pendidikan anak. Salah satunya adalah orang tua memperhatikan dan memberikan prioritas pada anaknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, baik pendidikan Informal, Non Formal, atapun pendidikan Formal.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak dengan adanya kampung ramah anak dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan belajar, dan memberikan dorongan atau motivasi anak dalam belajar. Tetapi tidak hanya itu para orang tua juga mengarahkan anak-anaknya untuk belajar ilmu

agama yaitu mengikuti Taman Pendidikan Al Qur’an di Mushola Baituttaubah.

Karena orang tua menganggap bahwa ilmu agama itu sangat penting untuk kehidupan, agar anak tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menjerumuskanya, apalagi seperti jaman yang seperti ini banyak anak yang berani dengan orang tua, tidak menurut dengan orang tua maka jika anak-anak mengerti agama maka anak tidak akan berani seperti itu dengan orang tuanya.

Masyarakat sadar bahwa pendidikan itu penting dan pendidikan itu dapat memajukan kampung atau wilayahnya. Masyarakat sadar dan peduli akan kemajuan kampung yang hanya dapat dibangun apabila masyarakatnya pandai dan memiliki wawasan pendidikan yang luas.

2. Bentuk partisipasi atau keterlibatan masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak diklasifikasikan berdasarkan cara keterlibatanya, partisipasi

(10)

masyarakat tergolong pada partisipasi langsung, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sundariningrum (Ambar Teguh S, 2004: 75) bahwa apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapanya.

Namun ada juga

masyarakat yang berpartisipasi secara tidak langsung, masyarakat mendelegasikan hak partisipasinya pada orang lain. Masyarakat berpartisipasi secara tidak langsung seperti memberikan ide, gagasan atau masukan kepada orang lain untuk disampaikan di forum/rapat, dengan alasan ada halangan untuk hadir di kegiatan forum/atau rapat dan diwakilkan oleh orang lain.

Bentuk partisipasi masyarakat di RW 01 Jlagran sesuai dengan kajian sebelumnya

yang dijelaskan oleh Depdiknas (Widi Astuti: 2008) bahwa partisipasi tersebut dibagi menjadi 4 yaitu partisipasi dalam bentuk finansial, partisipasi dalam bentuk tenaga, pastisipasi dalam bentuk moril dan partisipasi dalam bentuk pengawasan.

3. Manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat dengan adanya Kampung Ramah Anak (KRA) ini yaitu warga masyarakat atau orang tua yang dulunya memiliki sikap cuek atau kurang memperhatikan melihat anaknya mau belajar atau tidak. Sekarang para orang tua sudah memberikan perhatian kepada anaknya bahwa pendidikan itu penting. Selain itu anak-anak juga memiliki semangat belajar yang tinggi.

4. Pada dasarnya terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi partisipasi orang tua atau masyarakat yang tercermin dalam perilaku dan aktifitasnya dalam suatu kegiatan. Faktor pendukung partisipasi masyarakat RW 01

(11)

Jlagran yaitu memiliki tim pemantau JBM, dukungan pemerintah dan masyarakat. Masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan memberikan motivasi kepada anaknya, sesuai dengan kajian sebelumnya yang diungkapkan oleh (Daman Huri, 2008: 22) mengatakan bahwa mereka yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih tinggi derajat partisipasinya dalam pembangunan, hal mana karena dibawa oleh semakin kesadaranya terhadap pembangunan.

Sedangkan faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak yaitu faktor ekonomi masyarakat, kurang sosialisasi ke masyarakat tentang KRA, rendahnya pendidikan masyarakat, Masyarakat (orang tua anak) yang berpendidikan ada kecenderungan lebih mudah menerima inovasi jika ditinjau dari segi kemudahan atau dalam mendapatkan informasi yang mempengaruhi sikapnya.

Sehingga masyarakat yang memiliki pendidikan rendah cenderung menurut kepada masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi, hal tersebut sesuai dengan kajian sebelumnya yang diungkapkan oleh Arif Syafrodin (2007:20) bahwa Ahli-ahli golongan elite menganggap diri mereka paling tahu dan merasa harus menggurui mereka. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Adanya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

2. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat:

a. Memberikan ide, gagasan, saran, ataupun masukan untuk program-program kampung ramah anak yang mengembangkan pendidikan anak serta dapat memajukan kampung.

(12)

b. Memberikan atau menyediakan fasilitas belajar anak.

c. Memberikan keteladanan dan motivasi.

d. Mendampingi kegiatan anak e. Masyarakat secara sukarela

menjadi tim pemantau JBM. f. Bentuk dana materiil dari

pemerintah kota dan masyarakat.

3. Manfaat partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak yang pertama anak-anak memiliki semangat untuk belajar dan mengaji, dan manfaat kedua yaitu adanya perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan anak.

4. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyaraka dalam memenhi hak pendidikan anak di KRA RW 01 Jlagran:

a. Faktor pendukung terdiri dari: 1) Adanya tim pemantau JBM, 2) Adanya dukungan fasilitas yang diberikan oleh masyarakat, 3) Adanya dukungan warga masyarakat dalam program KRA, 4)

adanya dukungan dari pemerintah kota Yogyakarta. b. Faktor penghambat terdiri

dari: 1) Faktor ekonomi masyarakat, 2) Masih Rendahnya pendidikan masyarakat atau rendahnya pengetahuan yang mereka miliki, 3) Kurangnya sosialisasi kepada seluruh masyarakat RW 01 tentang KRA, 4) Masih sedikitnya masyarakat yang menjadi tim pemantau Jam Belajar Masyarakat (JBM)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai masukan atau saran antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Pengelola: a) Pengelola Kampung Ramah Anak (KRA) dapat memanfaatkan dan mengembangkan program petani kota atau penghijauan secara optimal. b) Pengurus kampung ramah anak dan seluruh warga masyarakat RW 01 Jlagran dapat memanfaatkan lahan kosong di

(13)

RT 05 sebagai tempat khusus bermain anak yang aman, ramah dan nyaman, sehingga anak-anak tidak lagi bermain di area jalan raya, perlintasan rel kereta api atau bermain di bantaran sungai Winongo.

2. Bagi pemerintah: Perlu adanya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat kampung ramah anak RW 01 Jlagran oleh Pemkot Yogyakarta seperti pelatihan UKM (Usaha Kecil Menengah), karena warga RW 01 Jlagran memiliki potensi bidang olah pangan yang tidak terfasilitasi. 3. Bagi Akademisi: a) Perlu

diadakan kerja sama antara pihak jurusan Pendidikan Luar Sekolah dengan Kampung Ramah Anak, hal tersebut untuk menerapkan program pemberdayaan atau pelatihan yang dibuat oleh mahasiswa dengan sasaran anak-anak dan warga masyarakat 4. Bagi warga masyarakat: Terus

mempertahankan dan

meningkatkan partisipasinya dalam memajukan dan mensukseskan program Kampung Ramah Anak (KRA).

Daftar Pustaka

Ambar Teguh S. (2004). Kemitraan

Dan Model-Model

Pemberdayaan. Yogyakarta:

Gava Media

Arif Syafrudin. (2007). Membangun

Partisipasi Masyarakat.

Bandung: BPPKS Bandung Daman Huri, dkk. (2008). Demokrasi

dan Kemiskinan. Malang:

Program Sekolah Demokrasi Depdiknas. (2001). Partisipasi

Masyarakat. Jakarta: Depdiknas Perwal Kota Yogyakarta Nomor 34

Tahun 2015 Tentang Rencana Aksi Daerah Pengembangan Kota Layak Anak Kota Yogyakarta

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 31 Ayat 1 tentang Hak Warga Negara Atas Pendidikan

S.W Septiarti dkk. (2015). Strategi Pengembangan Perlindungan Sosial Berbasis Kampung Ramah Anak Di Kota Yogyakarta. Proposal Peneletian Terapan. UNY Sugiyono. (2012). Memahami

Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Wagiati Soetodjoe. (2006). Hukum Pidana Anak. Bandung: PT Refika Aditama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan

The CRC, with support of the International Federation, have a responsibility to ensure that all activities and programs designed to prevent displacement and to mitigate the effects

Pengujian struktur mikro juga dilakukan untuk mengetahui struktur akhir yang terbentuk pada material chain shackle setelah dilakukan proses hardening dengan variasi pada

Tujuan penulisan Laporan Akhir ini adalah untuk sistem penggajian manual yang digunakan pada perusahaan PT Ladang Makmur dan merancang suatu sistem akuntansi penggajian

Nori tiruan dari daun tumbuhan memiliki kualitas mirip dengan nori rumput laut secara fisik maupun kimia.Kelemahan dari daun tumbuhan hijau adalah sebagian besar

Diajukan untuk memenuhi sebagaian dari syarat memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis..

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara kedalaman sinus frontalis dan maturasi skeletal yang dilakukan pada sampel penelitian ini dapat ditarik

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan ekspresi p53 dan EGFR pada benign, borderline dan malignant phyllodes tumor serta untuk melihat