• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

15

Rancang Bangun Sistem Informasi Laboratorium

Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara

Yulinda

#1

, Erlin Setyaningsih

#2

#

Manajemen Informatika, STMIK Borneo Internasional Balikpapan

1

ppu2014a.yulinda@gmail.com

2

erlinsetya@yahoo.com

Abstrak —Keberadaan laboratorium klinik pada rumah sakit

salah satunya adalah sebagai penunjang medik yang berhubungan dengan pelayanan langsung kepada pasien. Dengan masih adanya rumah sakit yang menggunakan cara manual dan tidak adanya aplikasi khusus yang digunakan tentunya menghambat pelayanan maksimal kepada pasien. Untuk melayani jumlah pasien yang tidak sedikit, dibutuhkan suatu sistem yang mempermudah pelayanan yaitu dengan sistem komputerisasi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya sistem aplikasi yang baik yang dilakukan secara terkomputerisasi, agar proses pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat aplikasi laboratorium yang dapat memudahkan pekerjaan petugas laboratorium dalam mengelola data.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka yaitu dengan cara mempelajari teori-teori literature dan buku-buku yang berhubungan dengan objek kerja praktek sebagai dasar dalam penelitian ini, studi lapangan dilakukan dengan cara meneliti instansi/ perusahaan secara langsung dan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) atau sering disebut pendekatan air terjun (waterfall) merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya, yaitu analisa sistem, desain aplikasi, programming, uji coba program dan instalasi program.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dirancangnya aplikasi laboratorium secara komputerisasi mempermudah bagian laboratorium melakukan tugasnya yang meliputi data pasien, kunjungan, reagen dan parameter uji sehingga lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan.

Kata Kunci — Sistem Informasi Laboratorium, Reagen, RSUD PPU.

I. PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat, serta cukup untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat pada saat ini. Pemanfaatan teknologi informasi

berguna untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah sistem tentunya bila sistem didalamnya telah berjalan dengan baik. Perkembangan komputer sangat pesat baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak (sistem informasi dan program-program aplikasi) baik sistem operasi yang menggunakan windows, Linux atau Dos. Tetapi perkembangan komputer yang begitu cepat itu juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal dan siap pakai agar dapat lebih cepat menyesuaikan dunia kerja dengan baik dan benar sehingga dapat memanfaatkan teknologi komputer dengan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan dicanangkan. Namun masih banyak perusahan-perusahaan maupun instansi pemerintah yang masih menggunakan sistem manualisasi, sehingga dapat menghambat perkembangan perusahaan maupun instansi itu sendiri.

Rumah Sakit sebagai institusi dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan yang timbul dalam pelayanannya. Saat ini banyak rumah sakit yang telah mengandalkan berbagai kemajuan teknologi informasi untuk membantu dan memudahkan dalam manajemen administrasi di Rumah Sakit tersebut, diantaranya pengunaan komputer dan software aplikasi. Aplikasi digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada pasien. Untuk memenuhi tuntutan kemajuan teknologi dan meningkatkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien, kebutuhan sistem informasi di rumah sakit dirasa perlu untuk menunjang pelayanan terhadap pasien agar proses dapat berjalan dengan cepat dan efisien.

Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara merupakan rumah sakit yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara yang masih menggunakan cara manual pada beberapa unit dalam mengolah data. Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara sebagai satu-satunya rumah sakit yang berada di Kabupaten Penajam Paser utara,

(2)

16

sehingga penanganan jumlah pasiennya cukup banyak. Untuk melayani jumlah pasien yang tidak sedikit, dibutuhkan suatu sistem yang mempermudah pelayanan yaitu dengan sistem komputerisasi. Pengolahan data pasien masih ada beberapa yang menggunakan sistem manual, salah satunya pada pelayanan laboratorium rumah sakit. Laboratorium yang ada di rumah sakit ini merupakan sistem yang terpisah, tetapi masih dalam satu bagian dari instansi rumah sakit. Dalam penginputan data pasien masih manual dan tidak adanya aplikasi khusus yang digunakan serta proses pencarian data pasien memerlukan waktu yang lama sehingga menghambat sistem kerja petugas laboratorium.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi laboratorium klinik yang memberikan penyimpanan data yang baik.

Penelitian ini dibatasi dalam hal:

1. Data pemeriksaan laboratorium kesehatan hanya berbatas untuk pemeriksaan Analisa Feces, Cairan Tubuh, Hematologi, Imuno Serologi, Kimia, Mikrobiologi, Narkoba dan Urinalisa.

2. Dalam aplikasi dan pembuatan program tidak membahas masalah pengklaiman pasien asuransi dan MCU (Medical Check Up).

3. Hak akses aplikasi hanya oleh admin.

4. Dalam aplikasi ini Laporan Reagen, Laporan Rekapitulasi, Laporan Bagi Hasil, dan Laporan 10 Besar Parameter Uji hanya berbentuk tampilan layar monitor dan tidak perlu diprint karena laporan hanya untuk admin.

5. Laporan bagi hasil di aplikasi laboratorium hanya berbatas pada total pemeriksaan dan fee dokter per pasien, tetapi tidak membahas pada laporan rekapitulasi perhari, perminggu, perbulan dan pertahun untuk pembagian jasa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Laboratorium Klinik

Menurut Pasal 1 di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 Laboratorium Klinik adalah Laboratorium kesehatan yang melaksananakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Laboratorium adalah laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium dimana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien. Laboratorium ini terdiri dari berbagai jenis pemeriksaan menurut Srisasi Gandahusada (2017:122) Dalam Buku Parasitologi Klinik Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mikrobilogi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi di kultur untuk memeriksa mikroba patogen.

2. Prasitologi mengamati parasit,

3. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan perhitungan darah dan selaput darah 4. Koagulasi menganalisis waktu dan berkuan dan faktor

koagulasi

5. Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk komponen- komponen yang berbeda. 6. Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang

disalahgunakan, dan toksin lain. 7. Imunologi menguji antibodi.

8. Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk darah untuk transfusi. 9. Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti

penyakit seperti hepatitis atau HIV.

10. Urinalitas menguji air seni untuk sejumlah analit

11. Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat dikaca mikroskop dan menguji detail sel.

12. Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan keadaan lain.

13. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. Sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal). 14. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di

laboratorium klinik yang besar.

15. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara

.

B. Reagen

Pereaksi atau sering disebut juga reagensia (inggris : reagen) adalah suatu zat yang berperan dalam suatu reaksi kimia atau diterapkan untuk tujuan analisis.

Pereaksi disingkat P adalah suatu zat yang digunakan sebagai pereaksi atau sebagai unsur pokok dari larutan, indikator adalah pereaksi yang digunakan untuk menyatakan titik akhir suatu reaksi kimia, untuk mengukur kadar ion Hidrogen (pH) atau untuk menyatakan bahwa perubahan pH sudah terjadi. Ini terdapat dalam daftar indikator dan kertas uji. Larutan dapar seperti yang tertera pada larutan dapar (Dirjen POM, 1995). Menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor

411/MENKES/PER/III/2010 Jenis Reagen dan Kondisi Reagen sebagai berikut :

1. Jenis Reagen

 Reagen Kimia Basah (wet chemistry)

` Bentuknya bisa berupa liofilisat, bubuk dan siap pakai.  Reagen Kimia Kering (dry chemestry)

Bentuknya bisa berupa cip, strip, catridge yang siap pakai.Perlu di perhatikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis reagen.

2. Kondisi Reagen

Hal yang perlu diperhatikan pada reagen sebelum melakukan pemeriksaan antara lain :

 Ijin edar dari Kementrian Kesehatan RI.  Etiket/label/ wadah.

(3)

17  Perhatikan tanggal produksi, nomor batch reagen

 Batas kadaluarsa

 Perhatikan stabilitas reagen. Untuk reagen yang sudah dibuka masa stabilitasnya menjadi lebih pendek dari reagen yang belum dibuka.

 Keadaan fisik dari reagen.

 Kemasan harus dalam keadaan utuh, isi tidak mengeras dan tidak ada perubahan warna.

 Suhu penyimpanan. C. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi anatara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. (Kristanto.2008:61).

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

DFD seing digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas

Simbol DFD menurut teknik Yourdan / De Marco adalah: 1. Entitas Luar. Merupakan lingkungan di

luar sistem yang memberikan data kepada sistem dan/atau menerima informasi yang dihasilkan oleh sistem. 2. Aliran Data. (dilambangkan dengan

tanda panah), menggambarkan aliran data dari dan menuju ke proses.

3. Proses (dilambangkan dengan lingkaran), merupakan kegiatan yang mentransformasikan data menjadi informasi.

4. Data Store atau tempat penyimpanan, merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data.

D. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah Diagram yang menggambarkan hubungan yang menjelaskan antar Entity atau Atribut dengan Entity (Artibut) lainnya pada suatu system database (Sugiono, 2005,85).

ERD digunakan untuk melakukan permodelan terhadap struktur data dan hubungannya. Penggunaan ERD ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerumitan penyusunan sebuah database yang baik. Entity dapat berarti sebuah obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya. Obyek

tersebut dapat memiliki komponen-komponen data (atribut atau field) yang membuatnya dapat dibedakan dari obyek yang lain. Dalam dunia database entity memiliki atribut yang menjelaskan karakteristik dari entity tersebut. Ada dua macam atribut yang di kenal dalam entity yaitu atribut yang berperan sebagai kunci primer dan atribut deskriptif. Hal ini berarti setiap entity memiliki himpunan yang diperlukan sebuah primary key untuk membedakan anggota-anggota dalam himpunan tersebut.Menggambarkan Entitas Luar dari sistem.

III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisa Sistem A.1: Analisa Data

ERD Rancang Bangun Aplikasi Laboratorium Pada Rumah Sakit dapat terlihat pada gambar 1 (ERD tanpa Atribut).

Gambar 1. ERD Sistem Informasi Laboratorium

A.2: Analisa Fungsional

DFD Konteks Sistem Informasi Laboratorium ditunjukkan pada gambar 2.

(4)

18

Gambar 2. DFD Konteks

Gambar 3 menunjukkan DFD Nol dari Sistem Informasi Laboratorium.

Gambar 3. DFD Nol

DFD Level 1 dari Sistem Informasi Laboratorium ditunjukkan oleh gambar 4 dan gambar 5.

Gambar 4. DFD Level 1 Proses 1

(5)

19 B. Perancangan Sistem

B.1: Perancangan Data

Berdasarkan hasil analisa data, maka dilanjutkan dengan perancangan data yang disimpulkan bahwa Tabel yang dirancang untuk Sistem Informasi Laboratorium terdiri atas 21 tabel data sistem ditambah 1 tabel user dari sistem. Tabel-tabel ini adalah : tabel data pasien, tabel data pekerjaan, tabel data jenis pasien, tabel data kelompok parameter uji, tabel data parameter uji, tabel data paket pemeriksaan, tabel data paket filter, tabel data paket nama, tabel data total, tabel data backup kelompok parameter uji, tabel data backup parameter uji, tabel data petugas, tabel data reagen, tabel data reagen parameter, tabel data reagen pakai, tabel data reagen stok, tabel data reagen parameter array, tabel data kunjungan pasien, tabel data Dokter, tabel data parameter pasien, tabel data pemeriksaan, tabel data pemeriksaan detil, dan tabel data user.

B.2: Perancangan Antarmuka

Berdasarkan kebutuhan dari sistem, antarmuka pengguna dari sistem informasi laboratorium dirancang dengan 10 halaman input/edit data dan 4 form laporan sistem.

IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi sistem menggunakan sistem berbasis web dengan pengkodean PHP dan basis data menggunakan MySQL. Implementasi beberapa form diantaranya ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 6. Halaman Login

Gambar 7. Halaman Utama

Gambar 8. Halaman Data Pasien

Gambar 9. Halaman Laporan Hasil Pemeriksaan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi disimpulkan bahwa dengan dirancangnya sistem informasi laboratorium secara terkomputerisasi mempermudah kerja pada bagian laboratorium terutama dalam mendapatkan laporan rekapitulasi kunjungan pasien, reagen dan parameter uji..

(6)

20

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anggraini Nolis Febry dkk. (2015). Larutan dan Reagen Dasar . Universitas Maritim Raja Ali Haji.

[2] Gadahusada Srisasi. (2007). Parasitologi Klinik. Jakarta: Media Pustaka

[3] Mahwati, Yeni. (2009). Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Laboratorium. Universitas Diponegoro Semarang

[4] Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1792/MENKES/SK/XII/2010

[5] Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411/MENKES/PER/III/2010

[6] Sudarmilah, Endah dkk. Aplikasi Administrasi Laboratorium pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu. Jurnal Emitor Vol. 12 No.01 ISSN 1411-8890

Gambar

Gambar 1. ERD Sistem Informasi Laboratorium
Gambar 2. DFD Konteks
Gambar 6. Halaman Login

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam surat ketetapan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan kurang bayar tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah dengan sanksi

Wawancara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi secara lisan melalui tanya jawab, yang berhadapan lansung dengan

MENGELOLA SUMBER DAYA A MANUSIA USAHA MANUSIA USAHA KECIL KECIL OLEH :..

c. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya. Prinsip pengembangan dari visi dan misi di atas yaitu berpusat pada potensi, perkembangan,

Hal ini karena agroindustri ini masih memiliki banyak kelemahan antara lain disisi teknologi produksi yang masih manual, kemasan yang kurang marketable, masih

Secara simultan, penggunaan pupuk organik cair dan dinamika kelompok berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha tani kedelai di Kecamatan Cibitung Kabupaten

Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) tahun 2015. Dr Slameto, M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah

Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara penggunaan model pembelajaran Make a Match, dengan model pembelajaran Numbered Heads Together pada