Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Pada hakikatnya organisasi internasional memiliki arti luas dan sempit. Secara luas, organisasi internasional meliputi organisasi publik (public international organization), organisasi privat (privat international organitation), organisasi regional, organisasi subregional, dan organisasi bersifat universal (organization of universal character). Secara sempit hanya meliputi organisasi internasional publik. PBB juga merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan utama dalam perjanjian Atlantic Charter. contoh lain adalah MEE,OPEC,dan ASEAN.
Organisasi Internasional ~ Hubungan kerja sama internasional dapat
dilakukan melalui berbagai cara. Perjanjian internasional atau saling
menukar pengiriman korps diplomati atau konsuler seperti dijelaskan di
atas termasuk cara melakukan hubungan internasional. Selain itu, kerja
sama juga dapat dilakukan melalui organisasi-organisasi internasional.
Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan
penjelasan secara lengkap mengenai organisasi internasional. Semoga
bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Organisasi Internasional
Ada banyak tokoh hukum yang memberikan pendapat tentang pengertian
organisasi internasional. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. D.W. Bowett
Organisasi internasional adalah organisasi permanen (misalnya di bidang
postel atau administrasi kereta api) yang didirikan atas dasar suatu
traktat yang lebih bersifat multilateral daripada yang bersifat bilateral dan
dengan kriteria tujuan tertentu.
2. N.A. Maryam Green
Organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
suatu perjanjian ketika tiga atau lebih negara menjadi peserta.
3. Boer Mauna
Organisasi internasional adalah suatu perhimpunan negara-negara yang
merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan
bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
4. J. Pariere Mandalangi
Organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
suatu perjanjian tertulis yang dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga
negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional yang
telah ada.
Itulah beberapa pendapat tentang pengertian organisasi internasional.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi
internasional pada umumnya lahir berdasarkan perjanjian internasional
yang bersifat multilateral.
B. Macam-macam Organisasi Internasional
Di dunia ini ada banyak organisasi internasional. Contohnya ASEAN,
Konferensi Asia Afrika (KAA), dan PBB. Setiap organisasi tersebut
mempunyai tujuan masing-masing. Meskipun demikian,
organisasi-organisasi tersebut sama-sama berperan dalam meningkatkan hubungan
internasional. Berikut adalah beberapa macam organisasi Internasional
1. ASEAN
ASEAN merupakan singkatan dari Association of South East Asia Nations.
ASEAN ini merupakan organisasi internasional yang bersifat regional, yaitu
hanya beranggotakan negara-negara Asia Tenggara. ASEAN lahir pada
tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.
ASEAN mempunyai semboyan Mitreka Satata yang terdiri atas penggalan
kata-kata: Mitra yang berarti teman atau sahabat, Ika yang berarti satu,
dan Satata yang berarti sederajat. Dengan demikian, semboyan Mitreka
Satata berarti selalu bersahabat atau bersahabat yang sederajat.
Semboyan ini sebagai lambang persatuan untuk membina persahabatan
antarnegara-negara anggota ASEAN.
Peran ASEAN dalam meningkatkan hubungan internasional tampak dari
upaya kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN. Upaya kerja
sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN meliputi bidang
ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
2. Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok
Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung merupakan proses awal lahirnya
Geakan Non-Blok (GNB). KAA tersebut diselenggarakan pada tanggal 18–
24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 kepala negara dan kepala
pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika yang baru saja mencapai
kemerdekaannya.
Lahirnya Konfrensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh
beberapa hal. Pertama, suasana makin meningkatnya perjuangan
bangsa-bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaan dan usaha-usaha
menggalang persatuan di antara negara-negara merdeka. Kedua, adanya
perlombaan pembuatan senjata modern antara Blok Barat (Amerika
Serikat dan sekutunya) dengan Blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya)
mengakibatkan situasi dunia saat itu diliputi oleh kecemasan akan terjadi
perang bom atom.
Keadaan yang demikian mendorong negara-negara berkembang mencari
pemecahan untuk meredakan ketegangan dunia dan memelihara
perdamaian dunia. Tujuan utama KAA adalah menciptakan perdamaian
dan ketenteraman hidup bangsa-bangsa yang ada di kawasan Asia Afrika.
3. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB secara resmi berdiri pada
tanggal 24 Oktober 1945. Pemrakarsa berdirinya PBB adalah Presiden
Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris
Sir Winston Churchill. Kedua tokoh tersebut pada awalnya mengadakan
pertemuan di atas kapal di Laut Atlantik yang menghasilkan Atlantic
Charter (Piagam Atlantik) pada tanggal 14 Agustus 1941. Salah satu isi
piagam tersebut adalah adanya cita-cita untuk menciptakan perdamaian
dunia. Isi piagam itulah yang melandasi lahirnya PBB.
Sebagai upaya mencapai cita-cita perdamaian dunia maka
diselenggarakan berbagai pertemuan antarnegara di dunia atau berbagai
konferensi. Salah satu konferensi tersebut adalah Konferensi San Francisco
yang diselenggarakan pada tanggal 25 April–26 Juni 1945. Dalam
konferensi ini, wakil-wakil negara Barat menerima pola umum League of
Nations atau Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan perubahan-perubahan
dan nama baru, yaitu United Nations Organizations (UNO) atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus menyetujui isi Piagam PBB.
Konferensi San Francisco tersebut diikuti oleh 50 negara, yaitu 47 negara
penanda tangan Declaration of United Nations ditambah Ukraina, Belarus,
dan Argentina.
Adapun badan khusus PBB antara lain sebagai berikut.
1.
FAO (Food and Agriculture Organization) adalah organisasi pangan
dan pertanian.
2.
GATT (General Agreement on Tariff and Trade) adalah persetujuan
umum tarif dan perdagangan.
3.
IAEA (International Atomic Energy Agency) adalah badan tenaga
atom internasional.
4.
IBRD (International Bank of Recontruction and Development) adalah
bank rekonstruksi dan pembangunan internasional.
5.
ICAO (International Civil Aviation Organization) adalah organisasi
penerbangan sipil internasional.
6.
IDA (International Development Association) adalah perhimpunan
pembangunan sipil internasional.
7.
IFC (International Finance Corporation) adalah koperasi keuangan
internasional.
8.
ILO (International Labour Organization) adalah organisasi
perburuhan internasional.
9.
IMCO (Intergovernment Maritime Consultative Organization) adalah
organisasi konsultasi maritim antarpemerintah.
10.
IMF (International Monetary Fund) adalah lembaga dana
internasional.
11.
ITU (International Telecomunication Union) adalah uni
telekomunikasi internasional.
12.
UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)
adalah konferensi perdagangan dan pembangunan PBB.
13.
UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization) adalah organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan.
14.
UNICEF (United Nations Children’s Fund) adalah organisasi
Perserikatan Bangsa- Bangsa yang khusus menangani masalah
anak-anak.
15.
UNDP (United Nations Development Programme) adalah program
pembangunan PBB.
16.
UNHCR (United Nations High Commisioner for Refuges) adalah
komisi tinggi PBB urusan pengungsian.
17.
WHO (World Health Organization) adalah organisasi kesehatan
internasional.
C. Tujuan Organisasi Internasional
Tujuan organisasi internasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai
oleh setiap organisasi internasional pada umumnya. Tujuan khusus adalah
tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh tiap-tiap tipe organisasi
internasional.
Tujuan umum organisasi internasional seperti berikut.
1. Mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan
internasional dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh
organisasi internasional yang bersangkutan di antara cara dan
upaya yang disediakan hukum internasional.
2. Mengatur serta meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara
anggota, melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan
organisasi internasional yang bersangkutan.
Tujuan khusus organisasi internasional untuk menjadikan organisasi
internasional sebagai wadah, forum, atau alat untuk mencapai tujuan
bersama yang merupakan karakteristik tiap-tiap organisasi.
Semoga artikel Kewarganegaraan di atas tentang Pengertian dan
Macam-macam Organisasi Internasional dapat bermanfaat bagi
Sobat sekalian. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun
pembahasan dari artikel di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang
membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share nya ya
Sobat. Terima kasih... ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
PERAN, TUJUAN, DAN FUNGSI
ORGANISASI INTERNASIONAL
Klasifikasi Aktor HI:
• Aktor Supra State ◊ IGOs: PBB, Uni Eropa, ASEAN • Aktor State: Indonesia, Malaysia, etc.
• Aktor Sub State: NGOs, INGOs, MNCs/ TNCs, Individual, Ethnic &
National Liberation Organization, Teroris, Pergerakan Keagamaan, Partai Politik, Kelompok2 Kepentingan, dan LSM
I.
PERAN DAN TUJUAN OI
Sejak pertengahan abad ke-17, perkembangan OI diwujudkan dalam berbagai konferensi internasional yang melahirkan sejumlah persetujuan melembaga dalam berbagai variasi, yakni, mulai dari Komisi (Commission), Perserikatan Bangsa2 (United Nations), Persemakmuran (Commonwealth), Masyarakat (Community), Kerjasama (Cooperation), dll.
Oleh karena itu, fenomena berkembangnya peran dan tujuan OI juga terkait dengan perkembangan hubungan antarnegara. Melalui OI, negara2 berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama terkait dengan bidang2 maupun isu2 ttt dalam HI.
Di bidang perhubungan:
1. Negara2 Eropa tahun 1815 telah mengatur hubungan pelayaran melalui Sungai Rhine (Central Commission for Navigation of the Rhine).
2. Dalam Kongres Paris 1856 juga telah disepakati suatu persetujuan pelayaran melalui Sungai Danube bagi negara2 yang dilalui oleh sungai ini (Danube Commission).
Di bidang perdagangan:
1. Pada 1933 telah ada International Wheat Agreement yang
mengatur produksi dan pemasaran gandum internasional.
2. Tahun 1934 beberapa negara telah menyetujui pengaturan produksi dan eksport karet melalui Regulation of the Production and Export of Rubber.
3. Havana Charter 1948 untuk membentuk International Trade
Organization, terutama yang mengatur tentang komoditi.
4. Di bidang moneter ketika negara2 Amerika Selatan pada 1865
membuat peraturan bersama melalui Latin Monetary Union.
Peran OI
PERAN UTAMA OI: Peran utama OI sbb:
instrumen foreign policy ◊ “as a selective instruments for gaining foreign policy objectives..”,
arena dan berbagai forum ◊ “arenas or forums
within which actions taken place”, dan
aktor ◊ ”can act in world scene without being significatly affected by outside forces neither do many independent sovereign states”. Peran OI dalam HI:
1. Membedakan disiplin Ilmu HI dari fenomena HI.
2. Penengah yang menjembatani kelancaran suatu HI, baik dalam memberikan informasi maupun dalam prosedur pelaksanaannya.
3. Penghubung dalam hubungan international guna mempermudah dan mempercepat proses, prosedur, dan penyelesaian berbagai urusan internasional.
Peran OI terkait dengan kedudukannya sebagai suatu instrumen dalam HI, di mana OI memiliki peran ganda sbb:
1. Menegakkan ketertiban internasional.
2. Namun, OI di sisi lain juga berperan mewujudkan kepentingan politik nasional para anggotanya.
Semakin sedikit OI yang menyinggung posisi kekuasaan negara2, maka semakin besar kemungkinan state maupun nonstate actor bersedia bekerjasama dan bergabung dalam OI tsb.
Tujuan OI
Tujuan OI diklasifikasikan berdasarkan: 1. Kegiatan (aktivitasnya).
2. Tujuan dari kegiatan suatu OI tsb.
Pada dasarnya, tujuan setiap OI telah dibuat sejak awal OI berdiri. Namun, seiring dengan perkembangannya memungkinkan OI tsb menambah tujuannya melalui sejumlah program kerja. Artinya, masih ada kemungkinan terjadinya berbagai manuver.
Tujuan suatu OI bisa sangat umum dan luas, namun juga bisa lebih spesifik dan tertentu. Begitu pula dengan aktivitasnya terkait dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan tujuan pembentukan suatu OI, ada tiga (3) kemungkinan hubungan yang akan terbentuk dalam suatu OI sbb:
1. Menciptakan suatu bentuk hubungan yang co-operative antaranggotanya, yakni melalui berbagai aspek, seperti, perdagangan dan sosial.
2. Meminimalisir atau mencegah kemungkinan terjadinya conflict dengan kerjasama sehingga akan menimbulkan rasa saling menghormati kepentingan nasional masing2 negara.
3. Merangsang timbulnya confrontation karena ternyata pada akhirnya organisasi tsb justru merangsang terjadinya konflik.
Tujuan Umum OI:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
2. Memajukan kepentingan umum dan kesejahteraan umum umat manusia.
3. Mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama di segala bidang.
4. Mengembangkan penghormatan terhadap HAM.
Menurut Couloumbis dan Wolfe, tujuan OI merupakan salah satu dari tiga (3) pendekatan dalam memahami OI:
1. Adanya regulasi (peraturan) HI, terutama melalui teknik2 penyelesaian pertikaian antarnegara secara damai ◊ bidang perdamaian.
2. Meminimalisir/mengendalikan konflik atau perang internasional ◊ bidang perdamaian.
3. Memajukan kegiatan2 kerjasama dan pembangunan antarnegara demi keuntungan2 sosial dan ekonomi di kawasan ttt dan untuk seluruh umat manusia ◊ bidang kesejahteraan.
4. Terdapat pertahanan kolektif kelompok negara untuk menghadapi ancaman eksternal ◊ bidang keamanan.
II.
PERAN DAN FUNGSI OI DALAM BIDANG POLITIK
SERTA PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN
Peran PBB dalam bidang Politik serta Pemeliharaan Perdamaian dan Keamanan Internasional adalah:
1. Menciptakan keamanan kolektif
2. Membangun diplomasi preventif
3. Meredakan ketegangan (detente)
4. Mencegah kekerasan dengan meningkatkan
kesejahteraan.
5. Meningkatkan kekebalan terhadap intervensi.
Keanggotaan OI PBB bersifat global yang dirancang untuk memperkuat kerjasama internasional dan mengurangi konflik.
Pada awalnya, PBB dibentuk untuk berperan dalam membangun keamanan kolektif yang idealnya diharapkan mampu mencegah agresor. Namun, peran PBB tsb mengalami pergeseran, terutama sejak pasca Perang Dingin.
III.
PERAN DAN FUNGSI OI DALAM BIDANG EKONOMI
Dalam bidang ekonomi, OI pada umumnya berperan sbb: 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial.
IV.
CONTOH OI DALAM BIDANG POLITIK (PBB, ASEAN,
OKI)
4.1. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (United Nations/UN) adalah suatu OI yang anggotanya terdiri dari hampir seluruh negara di dunia. Pendirian organisasi antarbangsa ini pada tahun 1945 bertujuan melindungi perdamaian di dunia. Hingga 2007, jumlah negara yang tergabung sebagai anggota PBB terdiri dari 192 negara.
PBB dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing ◊ selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 --setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC. Namun, Sidang Umum (SU) pertama PBB dihadiri perwakilan dari 51 negara dan berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London.
Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Jerman, anggota PBB sejak tahun 1973, adalah pembayar iuran terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang.
Sejak 1996, kantor Sekretariat Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) berkedudukan di Bonn, Jerman.
4.2. ASEAN
Association of South East Asian Nations (ASEAN) adalah OI di kawasan Asia Tenggara. Selama ini, ASEAN dikenal sebagai suatu organisasi yang dekat dengan penciptaan ide suatu ”masyarakat global di kawasan”.
Jumlah anggota ASEAN saat ini terdiri dari 10 negara, yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Jadi, seluruh negara di kawasan Asia Tenggara telah menjadi anggota ASEAN.
Dasar berdirinya ASEAN adalah Deklarasi Bangkok yang dicetuskan pada 8 Agustus 1967.
Prinsip2 Utama ASEAN adalah:
• Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas
wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.
• Hak setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional yang bebas
dari campur-tangan, subversif, atau koersif pihak luar.
• Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota. • Menyelesaikan perbedaan atau perdebatan dengan cara damai. • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
• Kerjasama efektif di antara negara2 anggota.
Tujuan pembentukkan ASEAN adalah memperkuat kerjasama regional di bidang:
1. Politik,
2. Ekonomi,
3. Sosial, dan
4. Budaya
◊ Guna memperkuat ketahanan nasional tiap negara anggotanya yang pada akhirnya ASEAN berdampak positif bagi ketahanan regional.
Latar Belakang ASEAN
ASEAN merupakan organisasi negara2 di kawasan Asia Tenggara yang tidak membeda-bedakan sistem politik dan ideologi negara anggotanya. Ide dasar pembentukan ASEAN adalah kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Latar belakang didirikannya ASEAN disebabkan adanya persamaan di antara negara2 Asia Tenggara sbb:
1. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara. 2. Persamaan budaya, yaitu budaya Melayu Austronesia.
3. Persamaan nasib dalam sejarahnya, yaitu sama2 merupakan negara
bekas jajahan bangsa asing (Eropa).
4. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
5. Kesamaan sikap yang nonkomunis karena komunis terbukti telah
menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri (domnestik) negara2 ASEAN.
Dengan demikian, dalam perkembangannya, organisasi ini bertekad menjamin stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan bangsa asing.
Sejarah Berdirinya ASEAN
Sebelum ASEAN dibentuk, ada dua (2) organisasi yang lahir lebih dulu sebagai pendorong realisasi didirikannya ASEAN, yaitu:
1. ASA (Association of Southest Asia) yang dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok pada 1961, yakni Asosiasi di antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.
2. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada 1963.
Penggabungan (integrasi) wilayah Kalimantan Utara –sebagai bekas wilayah jajahan Inggris— ke dalam teritori Malaysia, mengakibatkan ketidakpuasan Indonesia dan Filipina. Akibatnya, ASA dan Maphilindo diganti menjadi satu organisasi regional Asia Tenggara, yaitu ASEAN pada tahun 1967. Pembentukan ASEAN ini juga menyusul terjadinya perubahan di Indonesia akibat peristiwa G 30 S/PKI pada 1965.
Lima Menlu negara2 Asia Tenggara lalu menandatangani Deklarasi Bangkok yang meresmikan berdirinya ASEAN pada 8 Agustus 1967.
OI ini mengadakan pertemuan setiap tahun pada bulan November. Kelima Menlu Penandatangan Deklarasi Bangkok tsb adalah:
1. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
2. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional Malaysia.
3. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura. 4. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina. 5. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand. Tujuan ASEAN sebagai OI kawasan adalah:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
3. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Bekerja sama dalam meningkatkan sektor pertanian dan industri, perluasan perdagangan, penyempurnaan fasilitas komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat masing2 negara anggota ASEAN.
5. Meningkatkan pengkajian mengenai wilayah Asia Tenggara.
6. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional dan regional lainnya.
Struktur Organisasi ASEAN
Struktur organisasi ASEAN mengalami perubahan yang membedakan struktur ASEAN antara sebelum dan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bali tahun 1976.
A.
Sebelum KTT ASEAN di Bali 1976:
1. Annual Ministreal Meeting (AMM) adalah sidang tertinggi yang dihadiri para Menlu.
2. Standing Committee (SC) bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi ASEAN serta dalam mempersiapkan AMM berikutnya. Dalam hal ini, SC bertugas merekomendasikan dan melaksanakan program yang telah disepakati dalam melaksanakan AMM.
3. Permanent Committee (PC) merupakan Komisi2 Tetap yang bertugas merekomendasikan rencana program ASEAN dan melaksanakan program tsb.
4. Komisi Khusus tugasnya mengoordinasikan tanggapan nasional terhadap hasil yang telah dicapai ASEAN dan menyiapkan agenda pertemuan Standing Committee.
Sebelum KTT ASEAN di Bali 1976, ASEAN memiliki:
a. Lima (5) Komisi Khusus Bidang Ekonomi b. Tiga (3) Komisi Khusus Bidang Nonekonomi
Lima (5) Komisi Khusus Bidang Ekonomi sbb:
1. Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism/COTT) yang berkedudukan di Singapura.
2. Komite Industri Perdagangan dan Energi (Committee on Industry Mineral and Energy/COMT) yang berkedudukan di Filipina.
3. Komite Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Bank/COFAB) yang berkedudukan di Thailand.
4. Komite Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food, Agriculture, and Foresty/COFAF) yang berkedudukan di Indonesia.
5. Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportation and Communication/COTAT) yang berkedudukan di Malaysia.
Tiga (3) Komisi Khusus Bidang Nonekonomi sbb:
1. Komite Kebudayaan dan Penerangan (Committee on Culture and Information/COCI).
2. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Committee on Science
and Technology/COST).
3. Komite Pembangunan Sosial (Committee on Sosial Development/COSD)
• Kedudukan tiap Komite Khusus Bidang Nonekonomi ini dilakukan
secara bergilir setiap tiga (3) tahun sekali.
B.
Setelah KTT ASEAN di Bali 1976:
Susunan instansi ASEAN mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah sbb:
1. Summit Meeting ◊ Pertemuan Kepala Negara
2. Annual Ministreal Meeting/AMM 3. Standing Committee/SC
4. Permanent Committee ◊ Komisi Tetap
5. Komisi Khusus
6. Sekretaris Nasional ASEAN.
• Sekretariat ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal ASEAN yang berkedudukan di Jakarta.
• Jabatan Sekjen ASEAN ini dipegang secara bergilir dengan masa
jabatan selama dua (2 tahun).
• Sekjen I ASEAN adalah Letjen H.R. Sudharsono dari Indonesia
yang diangkat pada 7 Juni 1976.