• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FORM D A. Uraian Kegiatan

 Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan:

1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan, umur petik dan cara panen sehingga berpengaruh terhadap kualitas buah jeruk, yaitu kandungan gizi dan rasa yang kurang optimal.

2. Mutu dari jeruk kisar, terutama penampilan buah (warna dan ukuran) sangat beragam sehingga menyebabkan daya tarik masyakat untuk mengkonsumsi buah ini lebih rendah dibanding buah jeruk yang berasal dari daerah lain atau buah impor.

3. Penanganan pascapanen buah jeruk kisar belum tepat sehingga menyebabkan penurunan mutu bauh jeruk kisar. Teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar dapat diadaptasi dari teknologi pascapanen buah jeruk lainnya seperti pelilinan,pengemasan,dan penyimpanan.

4. Pemasaran buah jeruk belum menembus pasar swalayan atau minimarket, pemasarannya masih bersifat tradisional di emperan pertokoan

 Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Maluku Barat Daya merupakan sentra produksi buah jeruk kisar. Peningkatan produksi tanpa diiringi dengan penanganan prapanen dan pascapanen yang tepat dapat menyebabkan penurunan mutu, percepatan kerusakan dan penurunan nilai jual jeruk kisar. Penanganan pascapanen yang tepat diperlukan agar kesegaran buah sekaligus umur simpannya dapat bertahan lama. Namun, masih sedikit informasi teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar yang tersedia. Teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar bisa diadaptasi dari teknologi penanganan pascapanen buah jeruk jenis lain.Teknologi penanganan pascapanen buah jeruk pada umumnya meliputi : pemanenan, pencucian, sortasi, penguningan (degreening), pelapisan lilin (waxing), penyimpanan dan pengemasan. Buah jeruk harus

dipanen tepat saat tua matang.Berdasarkan permasalahan diatas, kegiatan pengkajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar dimaluku bertujuan :

1. untuk meningkat mutu buah jeruk kisar yang berdaya saing dengan produk taget menghasilkan paket teknologi prapanen (umur petik, tingkat kematangan dan cara panen) jeruk kisar untuk ekspor,

2. menghasilkan paket teknologi pascapanen (penyimpanan, pengemasan dan pelilinan) jeruk kisar untuk memperpanjang masa simpan,

3. menghasilkan paket teknologi degreening untuk meningkatkan nilai tambah buah jeruk kisar.

Deskripsikan Bentuk Kegiatan :

 Pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi kepada pengguna teknologi, yaitu petani, instansi terkait dan stake holder lainnya.

Kegiatan Karakterisasi Teknologi Pra Panen dan Pascapanen Jeruk Kisar : di lakukan di kebun jeruk milik petani di Kabupaten Maluku Barat Daya

Kajian Penanganan Pascapanen Jeruk Kisar untuk Memperpanjang Daya Simpan : dilakukan di lahan petani dan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku

(2)

Pengkajian Degreening untuk Meningkatkan Nilai Tambah : dilakukan di lapang dan di

laboratorium pascapanen BPTP Maluku,

 Sosialisasi hasil pengkajian ditingkat petani pada sentra produksi jeruk kisar di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)

B. Perkembangan Administrasi

Deskripsikan Perkembangan Pengelolaan dan Mekanisme Anggaran Termin I (30%) dan Termin II (50%):

a. Penggunaan anggaran tahap I = Rp. 60,000,000

b. Rancangan Penggunaan Dana Tahap II =

1. Pembayaran honor tim peneliti (4 orang), Pembantu Peneliti (3 orang), Teknisi (1 Orang) dan Pembantu Administrasi (1 orang) untuk bulan April-Juni 2012

= Rp. 38,195,000

2. Alat Bantu Penelitian = Rp. 3,200,000

3. Biaya Analisis Kimiawi = Rp. 13,000,000

4. Foto Copy, Laporan, kuesioner dan penjilidan = Rp. 325,000 5. Biaya angkut bahan dari Kisar (MBD) ke Ambon = Rp. 700,000 6. Perjalanan konsultasi, koordinasi ke Pusat = Rp. 8,164,000 7. Biaya Pengkajian Ke Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) =

Rp. 28,415,500 Jumlah Tahap II = Rp. 99,999,500

Total = Rp. 159,999,500

 Deskripsikan Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran:

o Pemakaian dana pada tahap II untuk alokasi perjalanan tidak sesuai

dengan dana yang tersedia karena faktor angkutan (pesawat) dan kapal laut tidak sesuai jadual sehingga alokasi perjalanan 6 hari menjadi 10 hari hal inipun tidak sesuai dengan keberadaan tim pengkaji di lapangan yang mencapai 17 hari perjalanan. Hal ini terjadi karena ada larangan

pelayaran dari BMG dan penerbanngan dengan pesawat Ambon – Kisar, Kupang – Kisar tidak ada karena pesawat mengalami kerusakan.

o Biaya transportasi local yang cukup mahal menyebabkan alokasi dana

untuk biaya angkut bahan hingga ke Ambon tidak cukup. Deskripsikan Rencana dan Perkembangan Pengelolaan Aset:

(3)

C. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja

Deskripsikan Rancangan Metode Penelitian :

- Metode yang digunakan dengan pendekatan pengkajian di lapang dan percobaan di laboratorium. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Karakterisasi Teknologi Pra Panen dan Pascapanen Jeruk Kisar : di lakukan di kebun jeruk milik petani di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kegiatan yang dilakukan adalah survey melalui wawancara dengan responden menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan meliputi cara panen, alat panen, penanganan pascapanen, dan penyimpanan. (2) Kajian Penanganan Pascapanen Jeruk Kisar untuk Memperpanjang Daya Simpan : dilakukan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku. Kegiatan yang akan dilkaukan adalah pelilinan, konsentrasi pelilinan L1 = 0%; L2 = 5%; L3 = 8% dan L4 = 12%; Pengemasan, bahan pengemas, yaitu: P1 : kardus bersekat tanpa pengemas primer (plastik); dan P2 : kardus bersekat disertai dengan pengemas primer (plastik) dan penyimpanan suhu rendah, suhu ruang penyimpan yang digunakan adalah: S1 = 2 – 5 0

C dan S2 = Suhu ruang (sebagai pembanding). parameter yang dilihat meliputi mutu fisik (warna dan penampilan kesegaran, tekstur dan citarasa) dan kimia jeruk kisar nilai gizi terutama kandungan vitamin C. (3) Pengkajian Degreening untuk Meningkatkan Nilai Tambah : dilakukan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku, terdiri dari 2 perlakuan yaitu Konsentrasi Karbit (G) dan lama pemeraman (L). konsentrasi karbit yang digunakan adalah 20 g/kg buah (G1); konsentrasi karbit 25 g/kg buah (G2) dan konsentrasi karbit 50 g/kg buah (G3) sedangkan perlakuan lama pemeraman adalah : . L1 = 2 hari; L2 = 4 hari dan L3 =5 hari(3). Parameter yang diamati meliputi total asam, total padatan terlarut dan uji organoleptik (warna dan citarasa) buah jeruk. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 kali ulangan.

- Mekanisme pelaksanaan : 1. Persiapan

2. Survey Lokasi (Karakterisasi teknologi prapanen dan pascapanen existing jeruk kisar)

(4)

3. Pelaksanaan kegiatan di lapangan dan laboratorium 4. Pengumpulan data dan analisis data

5. Pelaporan

 Deskripsikan Perkembangan Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja:

 Kajian lapang ke Kabupaten Maluku Barat Daya telah dilakukan pada tanggal 24 Juli- 10 Agustus 2012 oleh 3 orang peneliti

 Telah dilakukan Koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya

 Telah dilakukan kegiatan kajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar yaitu pengkajian degreening untuk meningkatkan nilai tambah yang dilakukan bersama dengan petani jeruk dan PPL.

Telah dilakukan Pengkajian degreening buah jeruk di laboratorium pascapanen BPTP Maluku

 Telah dilakukan peengkajian Pelilinan buah jeruk  Pengolahan data masih dalam proses

Deskripsikan Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Tidak tersedianya angkutan baik laut maupun udara (jadual tidak menentu) mengakibatkan ketersediaan waktu pengkajian menjadi terbatas

Deskripsikan Hasil Pelaksanaan Kegiatan:

 Laporan hasil kajian lapang ke Maluku Barat Daya, kemajuan tahap I dan monev internal tahap I telah selesai dan diserahkan ke Badan Litbang Pertanian.

 Telah terlaksana kajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar yaitu pengkajian degreening untuk meningkatkan nilai tambah yang dilakukan bersama dengan petani jeruk.

Telah terlaksana pengkajian degreening buah jeruk di laboratorium pasacapanen BPTP Maluku sedang dilakukan

 Telah terlaksana pengkajian pelilinan buah jeruk kisar

 Pengolahan dan tabulasi data hasil kajian tahap II sedang dilaksanakan  Penyusunana draft laporan akhir

(5)

Deskripsikan Perkembangan Koordinasi dg Kelembagaan - Program Terkait:

1. Tim peneliti dari BPTP Maluku tetap melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian/Perkebunan, BPP, GApoktan, PPL dan Petani pada Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

2. Tim Peneliti bersama-sama dengan Petani kooperator dan Penyuluh pendamping melakukan pengkajian

3. Koordinasi dengan kelembagaan – program terkait tetap dilakukan baik melalui telepon maupun internet

 Sebutkan Bentuk Koordinasi dengan Kelembagaan - Program yang telah dilaksanakan:

 Tim melakukan wawancara dengan Kepala Dinas dan Kepala Bagian Hortikultura

Dinas Pertanian dan Peternakan tentang program kegiatan setempat dan kegiatan pengkajian yang akan dilakukan

 Tim bersama PPL melakukan koordinasi tentang tempat/wilayah dan petani

kooperator yang akan dijadikan lokasi pengkajian

 Koordinasi tetap dilakukan melalui telepon sehingga kegiatan selanjutnya dapat

terlaksana

Deskripsikan Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Kendala dalam berkoordinasi hingga saat ini dengan Stake holder di Kisar, Kabupaten MBD via telpon sangat lambat karena jaringan tidak baik. E. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Deskripsikan Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa:

Pengkajian degreening buah jeruk di lokasi kebun jeruk petani telah dilakukan bersama-sama dengan petani dan PPL. Kegiatan dimulai dari pemanenan buah jeruk yang dilakukan sesuai dengan SOP. Umur buah yang optimum untuk dipanen adalah sekitar 8 bulan dari saat bunga mekar.

Ciri-ciri buah yang siap dipanen :

 jika dipijit tidak terlalu keras; bagian bawah buah jika dipijit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring, warnanya menarik (muncul warna kuning)

 kadar gula (TPT) minimal 10%.

 Pemanenan dapat dilakukan dengan memetik atau menggunting buah dari pohon.

Cara pemanenan sebagai berikut :

 Pemetikan buah dengan tangan dilakukan dengan cara memegang buah kemudian diputar sedikit dan ditarik ke bawah hingga lepas dari tangkainya. Jika

(6)

kurang hati-hati, cara ini dapat menimbulkan cacat pada kuiit buah di dekat tangkai.

 Untuk mendapatkan mutu buah yang baik, pemanenan dilakukan dengan gunting pangkas/panen. Gagang buah dipotong sependek rnungkin (10 -15 mm) tanpa melukai buahnya sendiri.

 Untuk cabang yang tinggi, sebaiknya menggunakan tangga sebab pemetikan buah dengan memanjat pohon dapat menirnbulkan kerugian yaitu pohon rusak, dikotori tanah dan mungkin organisme penyakit Diplodial Phytoptora terbawa dari tanah.

 Dalam tahap pemanenan buah tidak boleh dilempar untuk mengurangi kerusakan akibat memar.

 Pemetikan buah jeruk dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 07.00 - 08.00 WIB.

1. Penanganan pascapanen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Penanganan Pascapanen Jeruk

2. Grading dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang terdiri atas 4 kelas, pengelompokan buah jeruk kisar yaitu;

 1 . Kelas A: diameter ≥ 9,1cm atau ≥301 gram/buah  2. Kelas B: diameter 8,1-9,0 cm atau 251-300 gram/buah  3. Kelas C: diameter 7,1-8,0 cm atau 201-250 gram/buah

Buah Jeruk

Sortasi dan Grading

Pengemasan

Pengangkutan Pre

cooling/pencucian

(7)

 4. Kelas D: diameter 6,0-7,0 cm atau >150 gram/buah

1. Pengkajian degreening dan Pelilinan masih dalam pengolahan data

Sebutkan Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan : Hasil kajian lapang akan dimanfaatkan

- Hasil kajian akan dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan dari Pemda Maluku.

- Data dan informasi ini lebih banyak dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian Provinsi/kabupaten Maluku Barat Daya.

Deskripsikan Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: belum ditemukan kendala/hambatan untuk pemanfaatannya

F. Potensi Pengembangan Ke Depan

Deskripsikan Rencana Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan:

1. Melakukan uji coba pemasaran jeruk Kisar hasil kajian ke pasar swalayan atau supermarket dalam kota Ambon

2. Melakukan kegiatan pengolahan hasil bekekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) seperti pembuatan jus jeruk dalam kemasan dan produk olahan lainnya

Deskripsikan Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan:

 Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: 1. Melakukan sosialisasi ke instansi terkait/Pemda Maluku untuk mendukung

pengembangan potensi spesifik lokasi (buah lokal)

2. Membangun kerjasama dengan pemda Kabupaten Maluku Barat Daya dalam membentuk kelompok pengolah/penaganan buah jeruk

3. Membentuk petani/pengolah buah Jeruk Kisar binaan BPTP. G. Keberlanjutan Kegiatan

(8)

BPTP bekerjasama dengan PEMDA Kabupaten Maluku Barat Daya untuk kegiatan pengembangan produk sekunder seperti produk olahan aneka minuman (jus) dan budidaya jeruk Kisar, Draft MOU sedang dbuat.

 Sebutkan Dukungan Apa yang diperlukan dalam proses keberlanjutan Kegiatan:

Meningkatkan daya saing buah jeruk kisar dan olahan sekunder jeruk kisar, penerapan teknologi tepat guna yang difasilitasi oleh tindak sinergis pemerintah daerah

Mohon Maaf kami sdh berkali kali menyimpan sebelum deadline

tapi tak mau tersimpan

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penanganan Pascapanen Jeruk

Referensi

Dokumen terkait

Pada karya tulis ini, dibahas aplikasi spesifik bluetooth, antara lain servis-servis apa saja yang disediakan oleh teknologi bluetooth; cara kerja bluetooth

• Model Untuk Berpikir Tentang Etis, Sosial, dan Political Issues • Lima dimensi moral era informasi.. • Informasi hak dan kewajiban • Properti hak dan kewajiban • Akuntabilitas

DUKUH KUPANG 44 158 SURABAYA Jl Wachid hasym 159 SURABAYA jl.usman sadar no.22 160 SURABAYA jl.jombang 5 babat-lamongan 161 SURABAYA jl.kalimantan no.144 gresik 162 SURABAYA

Kadar air, lemak dan protein tidak berbeda antara ikan segar dan ikan yang disimpan beku (p>0,05); akan tetapi water holding capacity lebih rendah pada ikan yang disimpan

Anda dapat menampilkan direktori­direktori tersebut dengan interpreter Ruby, sbb:

Perpustakaan dengan koleksinya yang lengkap merupakan sumber utama dalam pelayanan informasi. Sebagai sumber informasi, koleksi perpustakaan tidak hanya dalam bentuk tercetak

Jadi kedepannya tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses repository jika internet mengalami gangguan, karena sudah memiliki repository sendiri yang dapat akses

Seorang Senior Unit Manager (SUM) adalah tahap berikutnya dalam sistem bisnis Prudential di mana seorang SUM sudah memiliki para unit manager (UM) di dalam tim nya.. SUM