i
PENERAPAN REPOSITORY LINUX MINT PADA
SERVER LOKAL
Proyek Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer Program Studi Informatika
Disusun Oleh
STEFANUS FERIANO DILLY KURNIANTO 145314104
PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii
APPLICATION OF LINUX MINT REPOSITORY ON
LOCAL SERVER
Final Project
Presented as Partial Fulfillment of Requirements to obtain Sarjana
Komputer Degree in Informatics Department
By
STEFANUS FERIANO DILLY KURNIANTO 145314104
INFORMATICS STUDY PROGRAM INFORMATICS DEPARTMENT FACULTY SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
v
MOTTO
viii
ABSTRAK
Repository lokal adalah sekumpulan paket aplikasi atau program untuk sebuah sistem operasi yang didapatkan dari proses mirror pada salah satu server, lalu meletakkan hasil mirroring pada server sendiri. Dengan membuat sebuah repository lokal yang berada di server sendiri, maka repository tersebut dapat diakses oleh seluruh jaringan yang berada dalam jangkauan LAN. Jadi kedepannya tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses repository jika internet mengalami gangguan, karena sudah memiliki repository sendiri yang dapat di akses kapan saja hanya dengan menyambungkan komputer dengan server yang menyimpan repository, dan setiap komputer yang berada pada jaringan tersebut dapat mengakses repository lokal di server. Sebagai pendukung pelaksanaan, penulis menggunakan software VMware Workstation Pro, yang di dalamnya terinstall sistem operasi linux mint untuk menggunakan repository didalamanya. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pengguna atau klien melakukan update menggunakan repository linux mint yang berada pada server lokal tanpa harus melakukan update pada server yang berada di jaringan luar.
ix
ABSTRACT
Local repository is a collection of application packages or programs for an operating system that is obtained from the mirror process on one server, then puts the results of mirroring on the server itself. By creating a local repository that is on its own server, the repository can be accessed by all networks within the LAN range. So in the future there will be no difficulty in accessing the repository if the internet is interrupted, because it already has its own repository that can be accessed anytime by simply connecting the computer with the server that stores the repository, and every computer on the network can access the local repository on the server. As a supporter of the implementation, the authors use the VMware Workstation Pro software, in which the Linux Mint operating system is installed to use the repository therein. This study aims to make it easier for users or clients to update using the linux mint repository located on the local server without having to do an update on a server that is on an outside network.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN...iv
MOTTO ... v
LEMBAR KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii
ABSTRAK ... viii KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI... ii BAB I ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penulisan ... 2 1.4 Batasan Masalah ... 2 1.5 Metodologi Penelitian ... 3 1.6 Sistematika Penulisan ... 3 BAB II ... 5 2.1 Repository ... 5
2.2 Linux package management ... 5
2.3 Jaringan Komputer ... 5
2.4 Server Lokal (Local Server) ... 6
2.5 DebMirror ... 6
BAB III ... 7
3.1 Metode Perancangan Penelitian ... 7
3.2 Alat dan Bahan ... 7
iii
3.3.1 Studi Pustaka...8
3.3.2 Pengumpulan bahan penelititan ... 8
3.3.3 Desain alat uji...8
BAB IV ... 10 4.1 Konfigurasi repository ... 10 4.2 Setup Client ... 16 BAB V ... 20 5.1 Gambaran Proses ... 20 5.2 Kesimpulan ... 20 5.3 Saran ... 20 DAFTAR PUSTAKA ... 21
BAB I
1.1 Latar Belakang
Sistem operasi GNU atau Linux merupakan suatu alternatif menarik yang dapat digunakan selain sistem operasi yang banyak digunakan (Microsoft
Windows) saat ini. Sistem operasi GNU atau Linux di kembangkan oleh banyak
pihak secara bebas, dan hasil pengembangan tersebut dinamakan distribusi Linux (atau sering disebut distro Linux). Hingga saat ini banyak sekali distribusi yang ada, dan masing-masing dari distribusi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan serta spesialisasi masing-masing.
Untuk pengguna desktop, salah satu pilihan terbaik yang dapat digunakan saat ini adalah Linux Mint. Linux Mint sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin mencoba beralih dari sistem operasi Windows. Penggunaan Linux Mint bisa dikatakan hampir semudah Windows. Tujuan Linux Mint untuk menyediakan sebuah sistem operasi desktop yang dapat digunakan pengguna rumahan dan atau perusahaan secara cuma-cuma dengan seefisien, semudah, dan seelegan mungkin. Moto Linux Mint sendiri adalah From Freedom Came
Elegance.
Dalam sebuah sistem operasi Linux terdapat berbagai distribusi yang telah tersedia. Karena banyaknya distribusi yang bertebaran maka dibuatlah yang namanya repository. Ibaratkan saja repository sebagai paket khusus yang berada dalam distro. Repository yang berada dalam distro berperan untuk menunjang sebuah program dan aplikasi dari sistem operasi sehingga paket-paket tersebut tidak tercampur dengan paket distro lain.
Repository ini merupakan paket-paket khusus untuk suatu sistem operasi yang kemudian paket tersebut di install untuk mendapat kinerja lebih baik dari suatu sistem operasi. Repository dalam linux digunakan untuk kebutuhan update dan meng upgrade, baik sistem maupun perangkat lunaknya. Maka akan lebih
2 baik jika repository tersebut dapat diakses setiap saat agar tidak kesulitan bila koneksi internet mengalami gangguan, sehingga dapat diakses repository nya. Dengan cara membuat sebuah repository lokal yang berada di server sendiri, agar dapat diakses oleh seluruh jaringan yang berada dalam jangkauan LAN.
Jadi kedepannya tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses repository jika internet mengalami gangguan, karena sudah memiliki repository sendiri yang dapat akses kapan saja hanya dengan mengkoneksikan komputer dengan server yang menyimpan repository, dan setiap komputer yang berada jaringan tersebut dapat mengakses repository lokal di server, namun jika menggunakan repository lokal harus sering melakukan update pada repository tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang di dapatkan :
a. Bagaimana cara mengkonfigurasikan repository. b. Paket apa saja yang harus di install.
c. Bagaimana cara menghubungkan repository dengan web server. 1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mempermudah dalam mengakses repository ketika koneksi internet
down dan tiba-tiba mati karena gangguan koneksi internet atau hal lain.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Hanya membahas perancangan repository pada server local. 1.4.2 Menggunakan OS LinuxMint.
3 1.5 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Studi Literatur
Mengumpulkan berbagai macam referensi dan mempelajari teori-teori yang mendukung penulisan, seperti teori : Repository,
Linux Mint, apt-mirror.
1.5.2 Persiapan Hardware & Software
Tahapan ini dilakukan persiapan hardware & software yang mendukung dalam perancangan repository.
1.5.3 Perancangan dan Konfigurasi
Membuat konfigurasi repository lokal pada Linux Mint.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori yang digunakan sebagai dasar dalam membuat proyek tugas akhir.
BAB III PERENCANAAN PROYEK TUGAS AKHIR
Dalam bagian ini berisi perencanaan yang akan digunakan dan tujuan keberhasilan sebagai pengukuran tingkat keberhasilan dari pelaksanaan proyek ini.
BAB 1V IMPLENTASI DAN ANALISIS
Dalam bagian ini berisi penyajian dan pembahasan hasil pengujian atau implementasi yang didapatkan dari hasil analisis.
4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi tentang kesimpulan hasil dari pengujian atau implementasi yang berisi saran terkait dengan repository.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Repository
Repo atau repository adalah sebuah tempat atau alokasi ruang sebagai tempat penyimpanan aplikasi dengan jumlah banyak, ratusan bahkan mungkin ribuan yang dapat diakses melalui internet.. Selain bersifat online pihak repository juga menyediakan alternatif dalam hal mengaksesnya seperti DVD yang tentunya sangat membantu dalam melakukan instalasi paket-paket aplikasi bagi yang memiliki koneksi tidak stabil atau tidak kencang.
2.2 Linux package management
Package management adalah sebuah aplikasi atau software pada linux
yang dipakai untuk memasang atau meng install , menemukan dan menghapus
software lain, secara tersentralisasi. Package management ini mengacu pada
gudang software atau yang biasa dikenal dengan repository. Package manager ini bisa meng update sistem, software–software yang ada di dalamnya atau sebuah driver perangkat keras. Ini sangat mempermudah installasi sebuah paket atau software di distribusi linux.
2.3 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Komunikasi data yang bisa dilakukan melalui jaringan komputer dapat digunakan untuk menerapkan sistem Repository. Untuk membangun sebuah jaringan komputer harus diperhatikan tentang situasi dan kondisi.
Adanya jaringan komputer akan membuat komputer dapat melakukan banyak hal dan dapat membantu efisiensi dan efektivitas. Dengan adanya LAN,
6 maka Repository dapat di jalankan tanpa harus terkoneksi dengan internet. Jadi hanya untuk jaringan lokal, tanpa harus mengakses ke luar jaringan.
2.4 Server Lokal (Local Server)
Local server dikenal dengan localhost, localhost ini menjadi kurir untuk
mengantarkan web browser pada HTTP server yang ter install di komputer lokal. Dengan kata lain, membuat komputer sendiri menjadi server, kemudian menghostingkan web pada komputer yang sama. Bertujuan untuk menjadikan tempat membangun web sementara , dan kemudian di hostingkan secara online ke internet. Dengan menjadikan komputer menjadi Local Server, dapat bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah bandwith dan waktu.
2.5 DebMirror
Manusia bercermin menggunakan kaca, maka di Linux (khususnya distro- distro berbasis Debian) ada debmirror. Mirroring sendiri bisa diartikan sebagai upaya untuk membuat salinan isi sebuah site. Dengan kata lain mirorring merupakan sinkronisasi berkas yang ada di server utama dengan server yang akan menjadi cermin.
7
BAB III
PERENCANAAN PROYEK TUGAS AKHIR
3.1 Metode Perancangan Penelitian
Perancangan penelitian merupakan tahapan penting dalam proses penelitian, karena dengan mendapatkan data yang tepat maka riset akan berlangsung. Metode yang dilakukan adalah dengan mencari referensi tentang penelitian yang akan dilakukan. Dalam tahapan ini. mempelajari teori-teori yang terkait dengan topik penelitian yang dapat mendukung pemecahan masalah penelitian. Pencarian referensi dilakukan secara online melalui internet. Selain itu, juga mempelajari jurnal-jurnal dari hasil penelitian yang sudah pernah dikerjakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang akan penulis kerjakan. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka. 3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses perancangan dan konfigurasinya sebagai berikut :
3.2.1 Hardware
Sistem Operasi : Windows 10 Home Single Language 64-bit Pabrikan Sistem : ASUSTeK COMPUTER INC.
Model Sistem : FX504GE (U3E1)
Processor : Intel(R) Core(TM) i7-8750H CPU @ 2.20GHz Memory : 8048 Mbytes
8 3.2.2 Software
1. VMware Workstation Pro
VMware adalah software virtualisasi yang bisa digunakan untuk membuat virtual machine. VMware ini berfungsi untuk
membuat komputer virtual di dalam komputer fisik, serta menjalankan sistem operasi didalam sistem operasi lainnya.
2. Linux Mint
Linux Mint adalah system operasi linux dengan dasar Debian yang di install pada VMware.
3.3 Langkah-langkah penelitian 3.3.1 Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan membaca jurnal yang berkaitan dengan Linux Mint repository.
3.3.2 Pengumpulan bahan penelititan
Linux Mint iso sudah tersedia online di internet
https://www.linuxmint.com/download.php Peneliti hanya perlu
menguduh data pada link yang tersedia. 3.3.3 Desain alat uji
Alat uji yang digunakan merupakan VMware :
Peneliti meng-Install OS LinuxMint di VMware dengan space
9
Gambar 3.3.1 Settingan OS Linux Mint pada VMware
3.3.3.4 Skenario Pengujian
Pada konfigurasi yang akan dijalankan, skenario pengujian yang akan dimainkan untuk penelitian ini adalah membuat repository linux mint pada jaringan lokal atau sendiri dengan menghubungkan ke server lokal yang ada di Indonesia. Setelah selesai melakukan mirroring, client akan mencoba melakukan update dari repository lokal.
10
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
4.1 Konfigurasi repository
4.1.1 Installasi Web Server Apache
Dilakukan dengan menggunakan perintah :
Gambar 4.1.1.1 Perintah install apache2
Setelah peneliti melakukan perintah diatas, akan muncul tampilan pada terminal seperti dibawah kemudian ketik Y.
Gambar 4.1.1.2 Tampilan ketika install apache2 dijalankan
[Y/n] disini adalah pilihan yes atau no dimana system bertanya kepada user apakah ingin melanjutkan perintah install apache2. Jika iya maka setelah proses installasi ruang penyimpanan sebesar 7,494 kB akan terpakai.
11 4.2.2 Cek apache sudah aktif atau belum
Dapat dilakukan dengan membuka web browser kemudian akses alamat IP atau domain server, disini peneliti memiliki alamat IP 127.0.0.1
Gambar 4.2.2 Tampilan web server apache bila sudah aktif
Setelah tampilan web server berubah menjadi seperti gambar diatas maka install web server apache telah berhasil. Apabila tidak berhasil, kemungkinan penyebab nya adalah firewall.
4.2.3 Install apt mirror packages Dilakukan dengan perintah :
Gambar 4.2.3 Perintah install apt-mirror
apt-mirror adalah package atau aplikasi yang akan digunakan untuk menyalin repository dari internet ke server lokal.
4.2.4 Membuat directory baru
Peneliti membuat directory baru dengan nama “repo” untuk menyimpan semua hasil mirroring agar lebih mudah dan efisien dalam mengaksesnya. Dilakukan dengan perintah :
12 4.2.5 Mengedit konfigurasi file apt mirror
Peneliti masuk kedalam directory etc kemudian masuk lagi dalam directory apt, setelah itu peneliti mengedit file yang bernama mirror.list. Dilakukan dengan perintah :
Gambar 4.2.5.1 Perintah edit file mirror.list
Setelah perintah dijalankan maka tampilan terminal akan berubah menjadi seperti gambar dibawah :
Gambar 4.2.5.2 Tampilan screen terminal setelah perintah edit mirror.list dijalankan
Pada baris base_path berfungsi sebagai letak atau tujuan directory dimana hasil dari mirroring akan diarahkan atau diletakkan. Peneliti mengisi perintah dengan direktori repo yang sudah dibuat sebelumnya. Pada baris deb berfungsi sebagai letak site tujuan yang akan dimirroring dilanjutkan dengan package atau software yang akan dimirroring di server lokal.
13 Peneliti mengambil kambing.ui.ac.id sebagai server yang akan dimirroring karena package nya selalu update. Peneliti memilih versi focal karena pada saat melakukan apt update pertama kali system melakukan update focal. Kemudian peneliti juga memilih versi katya dan lisa karena package atau software didalamnya hampir sama dengan focal. Adapula software yang peneliti akan mirroring yaitu :
Main adalah software yang didukung secara resmi oleh Linux. Restricted adalah software yang didukung tetapi tidak sepenuhnya bebas dan ada juga yang berbayar.
Universe adalah software yang dikembangkan oleh komunitas dan juga pengembang linux.
Multiverse adalah software yang berbayar.
Romeo adalah software yang tidak stabil dari Linux Mint, dimana package ditempatkan sebelum mendapatkan feedback dari komunitas.
Setelah peneliti selesai mengedit file kemudian menjalankan perintah CTRL+X ketikkan Y lalu enter untuk menyimpan perubahan pada file.
4.2.6 Update Repo
Setelah selesai mengedit file mirror.list peneliti melakukan perintah apt-mirror untuk mengupdate atau memirroring dari konfigurasi file yang sudah diedit sebelumnya. Waktu untuk mendownload tergantung pada kecepatan internet.
14 Gambar dibawah adalah tampilan terminal ketika proses update atau mirroring sedang terjadi :
Gambar 4.2.6.2 Tampilan screen terminal saat proses mirroring terjadi
Bilamana proses mirroring terhambat, peneliti mengetikkan CTRL+C lalu enter kemudian jalankan kembali perintah sudo apt-mirror. Pada saat kejadian ini terjadi, proses mirroring akan melanjutkan download dari posisi terakhir sehingga tidak mengulang dari awal.
Peneliti tahu proses mirroring sudah selesai jika script postmirror.sh dan clean.sh telah di eksekusi, yang akan ditampilkan pada terminal. 4.2.7 Untuk update secara otomatis pada background aktifkan cronjob
Gambar 4.2.7.1 Perintah cronjob
Hilangkan # didepan 0 kemudian keluar dan simpan
Gambar 4.2.7.2 Tampilan terminal ketika perintah cronjob dijalankan
4.2.8 Edit konfigurasi file yang ada pada apache2
Peneliti masuk pada directory apache2 yang berada pada directory etc kemudian peneliti mengedit konfigurasi file apache2.
15 Setelah melakukan perintah diatas maka tampilan terminal menjadi seperti dibawah :
Gambar 4.2.8.2 Tampilan terminal Ketika perintah sudo nano apache2.conf dijalankan
Pada baris setelah kata <Directory> peneliti memasukkan perintah /repo/mirror/kambing.ui.ac.id agar tampilan yang akan muncul pada web server nantinya seperti yang peneliti inginkan yaitu tampilan setelah direktori kambing.ui.ac.id. CTRL+X ketik Y lalu enter untuk menyimpan.
Setelah itu peneliti masuk pada directory sites-enabled yang berada pada directory etc/apache2 kemudian peneliti mengedit konfigurasi 000- default. Dilakukan dengan perintah :
16 Tampilan terminal setelah dijalankan perintah diatas :
Gambar 4.2.8.4 Tampilan terminal ketika perintah edit 000-default.conf dijalankan
Pada baris DocumentRoot peneliti menambahkan perintah /repo/mirror/kambing.ui.ac.id agar tampilan yang akan muncul pada web server nantinya seperti yang peneliti inginkan yaitu tampilan setelah direktori kambing.ui.ac.id. CTRL+X ketik Y lalu enter untuk menyimpan. Setelah selesai mengedit konfigurasi file yang ada pada apache2 kemudian start apache2 nya dengan perintah :
Gambar 4.2.8.5 Perintah untuk menjalankan service apache
4.2 Setup Client
4.2.1 Install OS Linux Mint
Disini peneliti menginstall OS linux mint sebagai client dengan space hard disk 20 GB dan network adapter dirubah menjadi Bridge.
17 4.2.2 Tampilan web server dari client
Setelah selesai membuat client pada VMware, peneliti mengecek pada web server dengan memasukkan alamat IP Server lokal yang sudah dibuat yaitu 192.168.43.168. Directory-directory repo yang sudah sudah dimirroring sebelumnya akan muncul pada web server Client. Tampilan pada web server terlihat seperti dibawah.
Gambar 4.2.2 Tampilan web server dari Client
4.2.3 Edit source list pada client
Peneliti masuk pada directory apt yang berada pada directory etc kemudian peneliti mengedit source.list. Dilakukan dengan perintah :
18 Setelah menjalankan perintah diatas, tampilan terminal berubah menjadi seperti dibawah :
Gambar 4.2.3.2 Tampilan terminal ketika perintah sudo nano source.list dijalankan
Pada baris deb berfungsi sebagai letak site tujuan yang akan diupdate dilanjutkan dengan package atau software yang akan diupdate dari repo server lokal.
Peneliti memasukkan alamat IP server lokal sebelumnya yaitu 192.168.43.168. Peneliti memilih versi focal karena pada saat melakukan apt update pertama kali system melakukan update focal. Kemudian peneliti juga memilih versi katya dan lisa karena package atau software didalamnya hampir sama dengan focal. Adapula software yang peneliti akan mirroring yaitu :
Main adalah software yang didukung secara resmi oleh Linux. Restricted adalah software yang didukung tetapi tidak sepenuhnya bebas dan ada juga yang berbayar.
Universe adalah software yang dikembangkan oleh komunitas dan juga pengembang linux.
Multiverse adalah software yang berbayar.
Romeo adalah software yang tidak stabil dari Linux Mint, dimana package ditempatkan sebelum mendapatkan feedback dari komunitas.
19 Setelah peneliti selesai mengedit file kemudian menjalankan perintah CTRL+X ketikkan Y lalu enter untuk menyimpan perubahan pada file.
4.2.4 Update client
Setelah selesai mengedit source.list pada Client, peneliti melakukan update pada Client dengan perintah apt update. Kemudian system melanjutkan perintah tersebut dengan mendownload package-package sesuai dengan perintah yang ada pada source.list
Gambar 4.2.4 Tampilan proses update pada Client
Bilamana proses update terhambat, peneliti mengetikkan CTRL+C lalu enter kemudian jalankan kembali perintah sudo apt update. Pada saat kejadian ini terjadi, proses update akan melanjutkan download dari posisi terakhir sehingga tidak mengulang dari awal.
Peneliti tahu proses update Client sudah selesai jika script postmirror.sh dan clean.sh telah di eksekusi, yang akan ditampilkan pada terminal.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Gambaran Proses
Sistem akan melakukan mirroring, hasil mirroring tersebut diletakkan di direktori yang sudah kita buat di server lokal. Setelah selesai melakukan mirroring hubungkan dengan web server untuk mengakses ke direktori hasil mirroring. Setelah web server bisa di akses dari server lokal maupun client, client akan melakukan proses update dari server lokal.
5.2 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk konfigurasi repository linux mint dapat dilakukan dengan lancar asalkan ruang penyimpanan besar dan koneksi internet memadai. 2. Paket yang wajib di install adalah apache2 dan apt-mirror.
3. Untuk menghubungkan repository dengan web server perlu mengedit konfigurasi file yang ada pada apache2.
5.3 Saran
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa saran untuk penulis yang memiliki penelitian dan lingkup dengan topik yang sama :
1. Sediakan ruang penyimpanan minimal 200gb. 2. Koneksi internet stabil.
21
DAFTAR PUSTAKA
[1] "How to Install Linux Mint 19.2 using VMware | Tolga Bağcı", Tolga Bağcı, 2020. [Online]. Available: https://www.tolgabagci.com/en/install-linux-mint- vmware-workstation/. [Accessed: 18- Jul- 2020].
[2] "[How To] Setup local repo server for Linux Mint 18.x", Tuxtrix, 2020. [Online]. Available: https://tuxtrix.com/setup-local-repositories-linux-mint-18-x/. [Accessed: 18- Jul- 2020].
[3] &. 17 and H. Modaresi, ""403 Forbidden - You don't have permission to access / on this server" - apache2 localhost on Linux Mint 17", Unix & Linux Stack
Exchange, 2020. [Online]. Available: https://unix.stackexchange.com/questions/169513/403-forbidden-you-dont-have- permission-to-access-on-this-server-apache2. [Accessed: 21- Jul- 2020].
[4] "Differences Between Multiverse, Universe, Restricted & Main Repositories", Make Tech Easier, 2020. [Online]. Available: https://www.maketecheasier.com/multiverse-universe-restricted-main-
repositories-ubuntu/. [Accessed: 21- Jul- 2020].
[5] "Cinnamon 1.8 in Romeo ← Segfault", Segfault.linuxmint.com, 2020. [Online].
Available: https://segfault.linuxmint.com/2013/05/cinnamon-1-8-in-romeo/. [Accessed: 23- Jul- 2020].
[6] "How To Add Jobs To cron Under Linux or UNIX - nixCraft", nixCraft, 2020. [Online]. Available: https://www.cyberciti.biz/faq/how-do-i-add-jobs-to-cron- under-linux-or-unix-oses/. [Accessed: 24- Jul- 2020].
[7] "Linux Verify crond Daemon And Cronjobs Are Running - nixCraft", nixCraft, 2020. [Online]. Available: https://www.cyberciti.biz/faq/howto-check-cronjob-is- running-not/. [Accessed: 24- Jul- 2020].