RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDAPATAN
PADA SEBUAH KLINIK
Miranty Yan Aryani Ontowiryo1)
1) SI / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email: mira_bbluv@hotmail.com
Abstract: During this time, the method of data recording in Klinik Ashara Husada is still using manual method. This type of data recording is deemed to be ineffective to be used for the administrative data that the clinic has is too many. This method of data recording inflicts the clinic with the longer time to get the information or the data which is required to make either health transactional reports for PT. Telkom and general patients at the end of the month. Implementation of information system of the transactional data recording which can give the information of the clinic’s revenue can solve the problem faced by the clinic above. The application can help the clinic, especially health service administrative department, to easily record the data and other important information which is required to produce health service transactional reports so that the clinic’s revenue can be seen instantly.
Keywords: Data Recording, Revenue, Health Service Transactional Reports Klinik merupakan fasilitas medis yang lebih kecil
dan hanya melayani keluhan tertentu dan dikhususkan pada pelayanan kesehatan pasien rawat jalan. Keberadaannya di dalam masyarakat sangat penting karena klinik bisa memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan dengan kualitas yang hampir sama dengan rumah sakit, namun biasanya dengan biaya yang cukup terjangkau. Pada penelitian ini, klinik yang dimaksud adalah Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada yang merupakan salah satu klinik dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup memadai yang terletak di Ruko Jati Kepuh Indah Blok C7, Jl. Larangan, Sidoarjo.
Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada dalam pelayanannya di bidang medis bekerja sama dengan Yayasan Kesehatan (YAKES) PT. Telkom Indonesia. Yayasan Kesehatan ini merupakan yayasan yang dibentuk guna melayani pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi pegawai, pensiunan serta keluarga yang menjadi tanggungan pegawai PT. Telkom Indonesia yang berdomisili di Sidoarjo dan sekitarnya. Klinik ini tidak hanya melayani
pegawai, pensiunan dan keluarga PT. Telkom Indonesia saja, namun juga melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.
Pada kasus Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada, setiap bulannya manajemen memerlukan rekap pelayanan kesehatan terhadap pasien umum dan rekap klaim pelayanan kesehatan pegawai/pensiunan/maupun keluarga PT. Telkom Indonesia yang nantinya oleh pihak manajemen akan dilaporkan kepada Yayasan Kesehatan (YAKES) PT. Telkom Indonesia. Dalam menghasilkan rekap-rekap tersebut dibutuhkan data transaksi pelayanan kesehatan dari masing-masing unit pelayanan medis terhadap pasien yang datang ke Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada. Unit pelayanan medis tersebut termasuk Klinik Umum, Klinik Gigi, Laboratorium dan Apotek. Sedangkan rekap klaim pelayanan kesehatan pegawai/pensiunan/keluarga PT. Telkom berisi data transaksi pelayanan kesehatan bagi pegawai/pensiunan/keluarga PT. Telkom serta biaya yang diperlukan atas transaksi-transaksi
terseut, baik pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, maupun pembelian obat di apotek.
Selama ini pencatatan seluruh data yang dimiliki oleh Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada masih dilakukan secara manual dan menggunakan dokumen konvensional yang rawan rusak dan mudah hilang. Dengan metode pencatatan yang sedemikian rupa, keakuratan data sangat diragukan karena sulitnya melakukan pengecekkan transaksi yang terjadi di masing-masing unit pelayanan medis dengan dokumen-dokumen yang ada. Dokumen-dokumen-dokumen yang dimaksud sebelumnya adalah kwitansi maupun nota yang diperoleh oleh pasien dari masing-masing unit pelayanan medis untuk diproses di Bagian Administrasi Pelayanan Kesehatan. Akibat adanya metode pencatatan seperti di atas, tidak dapat diketahui apabila ada transaksi yang tidak tercatat akibat hilangnya dokumen-dokumen tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukanlah suatu sistem informasi pendapatan yang dapat membantu bagian Administrasi Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya dalam melakukan pencatatan transaksi pelayanan kesehatan guna menghasilkan rekap klaim pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada YAKES PT. Telkom, serta rekap transaksi pelayanan kesehatan pasien umum. Dengan adanya sistem informasi ini, pencatatan transaksi dari masing-masing unit pelayanan medis, baik laboratorium, apotek maupun dokter dapat dilakukan secara mudah dan tercatat secara elektronik di dalam database sehingga data yang akan digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Klinik dan Laboratorium Medis
Ashara Husada Sidoarjo setiap bulannya dapat diperoleh dan disajikan secara cepat dan dengan data transaksi yang akurat.
METODE Klinik
Klinik merupakan salah satu bentuk perusahaan jasa yang memberikan jasa pelayanan kesehatan. Perusahaan jasa itu sendiri adalah perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Tim Akuntansi SMKN 4 Jember, 2011). Dengan kata lain, perusahaan jasa menjual “barang” tidak berwujud. Sedangkan klinik, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik, klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Tenaga medis yang dimaksud adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis. Sedangkan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan ynag untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Sedangkan Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Kedua jenis klinik tersebut dapat mengkhususkan
pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu , golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.
Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. Dalam penyelenggaraannya sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan, pelayanan kesehatan klinik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan yang dimaksud sebelumnya dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. Klinik yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat.
Penjualan
Menurut Suryananta (2008), penjualan mempunyai pengertian secara umum yaitu proses dimana terjadi perubahan suatu produk berupa barang atau jasa dari suatu perusahaan menjadi kas. Penjualan merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
Penjualan juga memiliki fungsi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa member laba. Jika barang-barang tersebut diproduksi atau dibeli untuk dijual, maka harus diusahakan sejauh mungkin agar barang atau jasa tersebut dapat terjual. Oleh karena itu, perlu adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti periklanan, peragaan dan lain sebagainya.
Terdapat dua jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah transaksi penjualan yang pelunasannya dilakukan pada saat transaksi terjadi, sedangkan penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pelunasannya dilakukan tidak pada saat transaksi terjadi, melainkan beberapa waktu kemudia dan atau dengan frekuensi sesuai dengan perjanjian atau aturan perusahaan tersebut (Suryananta, 2008). Biasanya pada cara kedua ini, konsumen memberikan uang muka terlebih dahulu.
Pendapatan
Menurut Zaki Baridwan dalam buku Intermediate Accounting (1997), pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama suatu badan usaha. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi, dan perlu diingat lagi adalah bahwa pendapatan merupakan darah kehidupan suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba, tanpa laba maka tidak akan ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas dari pengaruh pendapatan dari hasil operasi perusahaan.
Suwardjono (2005) mengatakan bahwa pendapatan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai pendapatan operasi dan non operasi. Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh dari aktifitas utama perusahaan. Sedangkan pendapatan non operasi adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan utama perusahaan.
Selanjutnya, Suwardjono (2005) juga mengungkapkan ada tiga konsep yang sangat berhubungan dengan proses pendapatan, yaitu pembentukan pendapatan, realisasi pendapatan dan pengakuan pendapatan:
a. Pembentukan Pendapatan
Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Dengan kata lain, sebelum penjualan terjadi, pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring degan berjalannya operasi perusahaan. Operasi perusahaan meliputi kegiatan produksi, penjualan, dan pengumpul piutang.
b. Proses Realisasi Pendapatan
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentu pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat
sama sekali. Dengan kata lain, pendapatan terbentuk pada saat produk selesai dikrjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum jadi atau belum diserahkan). Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan pendapatan, yaitu: 1. Kepastian perubahan produk menjadi
potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya (misalnya kontrak penjualan)
2. Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara kas, piutang) c. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam
statement keuangan. Pendapatan baru dapat
diakui setelah suatu produk selesai diproduksi dan penjualan benar-benar telah terjadi yang dapat ditandai dengan penyerahan barang. Dengan kata lain, pendapatan belum dapat dinyatakan ada dan diakui sebelum terjadinya penjualan yang nyata.
Analisis Dan Perancangan Sistem
A. Document Flow Pendaftaran Pasien Baru
Pada Klinik dan Laboratorium Medis Ashara Husada, terdapat dua jenis pasien, yaitu pasien yang berasal dari PT. Telkom dan pasien umum. Bagi pasien yang berasal dari PT. Telkom, baik itu pegawai, pensiunan maupun keluarga, ketika melakukan kunjungan terhadap Klinik Ashara Husada akan mengisi form
presensi kunjungan pegawai Telkom yang berisi tanggal, NIK, Nama Penderita, Umur, Nama Pegawai, dan LOKER (Lokasi Kerja). Isi dari form ini akan dicocokkan dengan data pegawai/pensiunan/keluarga yang diberikan oleh YAKES PT. Telkom kepada pihak klinik. Apabila data yang diberikan benar adanya maka, bagian administrasi pelayanan kesehatan akan melakukan pengecekkan terhadap buku daftar pasien PT. Telkom yang dimiliki oleh klinik untuk melakukan pengecekkan apakah pasien tersebut sudah pernah melakukan pendaftaran sebelumnya. Apabila belum terdaftar maka, data pasien baru tersebut akan dicantumkan pada daftar tersebut. Jika pasien bukan berasal dari PT. Telkom maka petugas bagian administrasi pelayanan kesehatan akan meminta pasien untuk menuliskan data pribadinya, dan nantinya data tersebut akan dicatat ke dalam buku daftar pasien umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Document Flow Pendaftaran Pasien
Baru
B. Document Flow Pemeriksaan Dokter
Proses pemeriksaan yang dilakukan di poli umum dan poli gigi sama prosesnya. Rekam medis akan diberikan kepada dokter, kemudian dokter akan memanggil pasien yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka dokter akan membuat resep dan apabila ada rujukan untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium, maka dokter akan mengisi blangko pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya, dokter akan membuat nota berobat dokter yang berisi tindakan beserta tarif yang berlaku atas tindakan tersebut. Ketiga dokumen tersebut, yaitu resep, blangko pemeriksaan laboratorium, beserta nota berobat dokter akan diberikan kepada pasien. Resep akan diberikan oleh pasien kepada pihak apotek untuk diproses. Berdasarkan resep tersebut, maka pihak apotek akan membuat nota obat yang berisi nama obat, jumlah obat, dan jumlah harga. Nota obat tersebut akan diberikan kepada pasien untuk selanjutnya dibawa ke bagian administrasi pelayanan kesehatan bersama blangko pemeriksaan laboratorium dan nota berobat dokter untuk memproses pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
C. Document Flow Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
Pada proses pelayanan pemeriksaan laboratorium yang ditunjukkan oleh Gambar 3, ketika ada pasien yang menginginkan layanan untuk periksa ke laboratorium, bagian administrasi pelayanan kesehatan akan terlebih dahulu menanyakan apakah pasien memiliki blangko pemeriksaan laboratorium yang diberikan oleh dokter. Apabila tidak ada, maka bagian administrasi pelayanan kesehatan akan membuat form permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan pemeriksaan yang diinginkan oleh pasien. Selanjutnya, berdasarkan blangko pemeriksaan laboratorium atau form permintaan pemeriksaan laboratorium, bagian administrasi pelayanan kesehatan akan membuat kwitansi laboratorium untuk memproses pembayaran. Setelah proses pembayaran dilakukan, baru blangko pemeriksaan laboratorium atau form permintaan pemeriksaan laboratorium dikembalikan kepada pasien untuk dibawa ke bagian laboratorium dan memulai pemeriksaan.
Pasien Administrasi Pelayanan Kesehatan
Blangko pemeriksaan Laboratorium Mulai Mengecek apakah ada Blangko Pemeriksaan Laboratorium 1 Kwitansi Laboratorium2 Ada? Membuat Kwitansi Transaksi di Laboratorium Ya Mengisi Form Permintaan Pemeriksaan Tidak Form Permintaan Pemeriksaan Blangko pemeriksaan Laboratorium Form Permintaan Pemeriksaan Blangko pemeriksaan Laboratorium Form Permintaan Pemeriksaan Blangko pemeriksaan Laboratorium 1 4 Mulai
Gambar 3 Document Flow Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
D. Document Flow Pembayaran
Pembayaran untuk setiap layanan, baik itu pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, maupun pembayaran obat yang dibeli melalui apotek klinik dilakukan di bagian administrasi pelayanan kesehatan. Untuk pembayaran pemeriksaan dokter membutuhkan nota berobat dokter yang diberikan oleh dokter kepada pasien setelah pemeriksaan selesai. Pembayaran obat dilakukan berdasarkan nota obat yang telah diberikan oleh apotek kepada pasien, sedangkan pembayaran pelayanan pemeriksaan laboratorium dilakukan berdasarkan kwitansi laboratorium yang dibuat berdasarkan blangko pemeriksaan laboratorium atau form permintaan pemeriksaan laboratorium. Jumlah yang terdapat pada nota maupun kwitansi yang tersebut di atas akan diakumulasikan sehingga pasien dapat melakukan pembayaran. Proses pembayaran layanan kesehatan ini ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4 Document Flow Pembayaran
E. Document Flow Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan Pasien PT. Telkom
Rekap klaim pelayanan kesehatan PT. Telkom dibuat berdasarkan nota berobat dokter, blangko pemeriksaan laboratorium, nota pemeriksaan laboratorium, dan obat dokter. Hasil transaksi yang terdapat pada dokumen-dokumen tersebut akan dikumpulkan dan direkap menjadi rekap pelayanan kesehatan yang akan dikirimkan kepada YAKES PT. Telkom. Proses ini ditunjukkan pada Gambar 5 berikut ini
Gambar 5 Document Flow Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan PT. Telkom
F. Document Flow Rekap Pelayanan Kesehatan Pasien Umum
Rekap pelayanan kesehatan pasien umum dibuat berdasarkan nota berobat dokter, blangko pemeriksaan laboratorium, nota pemeriksaan laboratorium, dan nota obat hasil transaksi yang dilakukan oleh pasien umum. Semua dokumen tersebut akan dikumpulkan untuk direkap menjadi rekap pelayanan kesehatan
pasien umum seperti yang digambarkan pada Gambar 6 berikut ini.
Gambar 6 Document Flow Rekap Pelayanan Kesehatan Pasien Umum
G. Block Diagram
Gambaran dari input, proses dan output yang ada pada sistem ini terdapat pada Blok Diagram yang ditunjukkan pada gambar 7. Blok diagram ini menunjukkan proses dari suatu informasi yang berjalan dalam sistem informasi pendapatan pada sebuah klinik. Proses tersebut membutuhkan beberapa inputan, yang kemudian diproses sehingga menghasilkan output. Output akhir yang diperoleh dari proses-proses yang berjalan, merupakan data transaksi pelayanan kesehatan serta laporan pelayanan kesehatan.
Gambar 7 Block Diagram Sistem Informasi Pada Sebuah Klinik
H. Context Diagram
Pada sistem ini entitas-entitas yang terlibat di dalamnya antara lain adalah YAKES PT. Telkom, Pasien, Manajer, Dokter, Accounting, Laboratorium, dan Apotek. Masing-masing entitas ini memiliki peran Masing-masing-Masing-masing dalam memberikan input yang sesuai untuk proses transaksi. Data pasien yang merupakan pegawai/pensiunan/keluarga PT. Telkom diberikan oleh YAKES PT. Telkom. Data-data transaksi yang dilukukan oleh pasien di dapat dari masing-masing unit pelayanan medis, baik dokter, laboratorium dan apotek. Data-data ini akan diproses hingga menghasilkan rekap klaim pelayanan kesehatan pegawai/pensiunan/keluarga PT. Telkom dan juga rekap transaksi pelayanan kesehatan pasien umum. Context Diagram ini ditunjukkan pada Gambar 8.
Periode Laporan Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan PT Telkom ACC Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan PT Telkom
Data Blanko Pemeriksaan Laboratorium
Data Tarif Pemeriksaan Laboratorium Data Blanko Pemeriksaan Laboratorium
Data Dokter
Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan Pegawai PT Telkom ACC Data Tarif Tindakan Medis Dokter Nota Berobat Dokter Rekap Transaksi Pemeriksaan Dokter
Bukti Pembayaran Data Pasien
Nota Obat Data Obat Rekap Penjualan Obat
Rekap Klaim Pelayanan Kesehatan Pegawai PT Telkom ACC Rekap Transaksi Pemeriksaan Dokter
Rekap Transaksi Pemeriksaan Laboratorium Rekap Penjualan Obat
Data Pemesanan Pemeriksaan Laboratorium Rekap Transaksi Pemeriksaan Laboratorium Data Keluarga PT Telkom Data Pegawai dan Pensiunan PT Telkom 0
Sistem Informasi Pendapatan Pada Sebuah Klinik
+ YAKES PT Telkom Pasien Apotek Dokter Accounting Laboratorium Manager
Gambar 8 Context Diagaram
I. Entity Relationship Diagram
Melakukan
Melakukan Pem erik saan
Detil_Trans _Do kt er Melaku kan Detil_Penj_Obat Melakukan Melaku kan Detil_Trans _Lab Me miliki Me miliki St at us Pas ie n Memiliki St at us Pas ien
Pegaw ai dan Pens iunan PT Telkom NIK Nama Jenis_Kelamin Status aktif Tanggal Lahir LOKER Divisi Alamat Rumah Telepon Rumah Alamat Kantor Telepon Kantor Jumlah Keluarga Satus Dlm Kel Status Menikah Keluarga PT Telkom id anggota keluarga Nama alamat telepon Jenis_Kelamin Tanggal Lahir Satus Dlm Kel Status pasien Kunjungan ID Kunjungan Tanggal Waktu Kunjungan Tindakan Dokter ID Tindakan Poli Nama Tindakan Medis Harga Obat id_obat nama_obat Golongan Obat Jenis_Obat Dosis Obat Ukuran Obat Tanggal Expire Kemasan harga per s atuan Pemeriksaan Laboratorium
id_pemeriks aan Jenis Tes Jenis Pemeriksaan Nama Pemeriks aan Harga Pasien id_pasien Nama alamat telepon Jenis_Kelamin Tanggal Lahir Tanggal pendaftaran Jenis Pas ien
Dokter id_dokter Poli Nama_dokter No_Izin_Praktek Alamat_Dokter Jenis_Kelamin Telp Email
Transaksi Pemeriksaan Dokter Id Trans aks i Dokter Tanggal Ttl Bayar Trans Dok
Transaksi Pemeriksaan Laboratorium id trans lab Tanggal Ttl Bayar Lab
Transaksi Penjualan Obat id penjualan obat Tanggal Jumlah Ttl Bayar Obat Gambar 9 CDM I D_PASI EN = I D_PASI EN
I D_DOKTE R = ID _DOK TER
I D_TIN DAKAN = ID _TINDAKAN I D_KUNJU NGAN = I D_KUNJ UNGA N
I D_OB AT = ID_OBAT I D_KUNJU NGAN = I D_KUNJ UNGA N I D_KUNJU NGAN = I D_KUNJ UNGA N
I D_PEMER IK SAAN = I D_PEMERI KSAAN
NI K = NI K
I D_ANGGOTA_KELUARG A = ID_ANG GOTA_KELUARGA I D_PASI EN = ID_P ASIEN NI K = NI K I D_PASI EN = I D_PASI EN PEGAWAI_DAN_PENSIUNAN_PT_TELKOM NIK varchar(20) ID_PASIEN varchar(20) NAMA varchar(100) JENIS_KELAMIN varchar(100) STATUS_AKTIF varchar(100) TANGGAL_LAHIR date LOKER varchar(100) DIVISI varchar(100) ALAMAT_RUMAH varchar(500) TELEPON_RUMAH varchar(20) ALAMAT_KA NTOR varchar(500) TELEPON_KANTOR varchar(20) JUMLAH_KELUARGA numeric SATUS_DLM_KEL varchar(100) STATUS_MENIKAH varchar(100) KELUARGA_PT_TELKOM ID_ANGGOTA_KELUARGA varchar(20) ID_PASIEN varchar(20) NIK varchar(20) NAMA varchar(100) ALAMAT varchar(500) TELEPON numeric (12) JENIS_KELAMIN varchar(100) TANGGAL_LAHIR date SATUS_DLM_KEL varchar(100) STATUS_PASIEN varchar(100) KUNJUNGAN ID_KUNJUNGAN varchar(20) ID_PASIEN varchar(20) TANGGAL date WAKTU_KUNJUNGA N time TINDA KAN_DOKTER ID_TINDAKAN varchar(20) POLI varchar(100) NAMA_TINDAKAN_MEDIS varchar(100) HARGA numeric OBAT ID_OBAT varchar(20) NAMA_OBAT varchar(100) GOLONGAN_OBAT varchar(100) JENIS_OBAT varchar(100) DOSIS_OBAT numeric UKURAN_OBAT varchar(100) TANGGAL_EXPIRE date KEMASAN varchar(100) HARGA_PER_SATUAN numeric TARIF_PEMERIKSAA N_LA BORATORIUM
ID_PEMERIKSAAN varchar(20) JENIS_TES varchar(100) JENIS_PEMERIKSAAN varchar(100) NAMA_PEMERIKSAAN varchar(100) HARGA numeric PASIEN ID_PASIEN varchar(20) NIK varchar(20) ID_ANGGOTA_KELUARGA varchar(20) NAMA varchar(100) ALAMAT varchar(500) TELEPON numeric (12) JENIS_KELAMIN varchar(100) TANGGAL_LAHIR date TANGGAL_PENDAFTARAN date JENIS_PASIEN varchar(100) DOKTER ID_DOKTER varchar(20) POLI varchar(100) NAMA_DOKTER varchar(100) NO_IZIN_PRAKTEK varchar(100) ALAMAT_DOKTER varchar(500) JENIS_KELAMIN varchar(100) TELP varchar(20) EMAIL varchar(100) TRANSAKSI_PEMERIKSAAN_DOKTER ID_TRANSAKSI_DOKTER varchar(20) ID_KUNJUNGAN varchar(20) ID_DOKTER varchar(20) ID_TINDAKAN varchar(20) TANGGAL date TTL_BA YAR_TRANS_DOK numeric TRANSAKSI_PEMERIKSAAN_LABORATORIUM ID_TRANS_LAB varchar(20) ID_KUNJUNGAN varchar(20) ID_PEMERIKSAAN varchar(20) TANGGAL date TTL_BA YAR_LAB numeric
TRANSAKSI_PENJUALA N_OBAT ID_PENJUALAN_OBAT varchar(20) ID_KUNJUNGAN varchar(20) ID_OBAT varchar(20) JUMLAH numeric TANGGAL date TTL_BA YAR_OBAT numeric
Gambar 10 PDM
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini diuraikan hasil dan pembahasan aplikasi. Dari pengelolaan data yang dilakukan terhadap data pasien yang berasal dari PT. Telkom, data pasien umum serta transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh kedua jenis pasien tersebut, maka terdapat dua jenis laporan yang dapat dihasilkan, yaitu rekap pelayanan kesehatan pasien PT. Telkom dan rekap pelayanan kesehatan pasien umum.
Rekap pelayanan kesehatan pasien PT. Telkom dibedakan lagi menjadi beberapa laporan. Laporan-laporan tersebut adalah Rekap Keseluruhan, Laporan Per-Transaksi, dan Detail Pelayanan Kesehatan Perorangan. Rekap keseluruhan menyajikan informasi total pendapatan yang berasal dari masing-masing transaksi. Baik transaksi pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, maupun penjualan obat. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Rekap Pelayanan Kesehatan Keseluruhan PT. Telkom
Rekap Pertransaksi dibagi menjadi tiga, yaitu laporan pemeriksaan dokter, laporan pemeriksaan laboratorium dan laporan penjualan obat. Masing-masing laporan dibagi menjadi laporan untuk pegawai/pensiunan dan laporan untuk keluarga PT. Telkom. Laporan Pemeriksaan Dokter dapat dilihat pada Gambar 12 dan Gambar 13. Laporan Pemeriksaan Laboratorium ditunjukkan pada Gambar 14 dan Gambar 15. Laporan Penjualan Obat dapat dilihat pada Gambar 16 dan Gambar 17.
Gambar 12 Laporan Pemeriksaan Dokter Pegawai/Pensiunan PT. Telkom
Gambar 13 Laporan Pemeriksaan Dokter Keluarga PT. Telkom
Gambar 14 Laporan Pemeriksaan Laboratorium Pegawai/Pensiunan PT. Telkom
Gambar 15 Laporan Pemeriksaan Laboratorium Keluarga PT. Telkom
Gambar 16 Laporan Penjualan Obat Pegawai/Pensiunan PT. Telkom
Gambar 17 Laporan Penjualan Obat Keluarga PT. Telkom
Berikutnya adalah detail pelayanan kesehatan perorangan bagi pasien PT. Telkom. Laporan ini menyajikan data transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pasien PT. Telkom secara perorangan. Laporan ini dibagi menjadi laporan untuk pegawai/pensiunan PT. Telkom dan laporan untuk Keluarga PT. Telkom. Laporan ini dapat ditunjukkan pada Gambar 18 dan Gambar 19.
Gambar 18 Detail Pelayanan Kesehatan Perorangan Pegawai/Pensiunan PT. Telkom
Gambar 19 Detail Pelayanan Kesehatan Perorangan Keluarga PT. Telkom
Selanjutnya adalah Rekap Pelayanan Kesehatan Pasien Umum. Laporan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu rekap keseluruhan dan laporan pertransaksi. Rekap Keseluruhan menyajikan total pendapatan yang diperoleh dari transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pasien umum secara umum dan tidak mendetail. Laporan ini dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20 Rekap Keseluruhan Pelayanan Kesehatan Pasien Umum
Laporan pertransaksi untuk pasien umum terdiri dari Laporan Pemeriksaan Dokter, Laporan Pemeriksaan Laboratorium, dan Laporan Penjualan Obat. Laporan ini menyajikan data masing-masing transaksi secara detail. Laporan Pemeriksaan Dokter dapat dilihat pada Gambar 21. Laporan Pemeriksaan Laboratorium dapat dilihat pada Gambar 22, dan Laporan Penjualan Obat dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 20 Laporan Pemeriksaan Dokter Pasien Umum
Gambar 21 Laporan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Umum
Gambar 22 Laporan Penjualan Obat Pasien Umum
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi dan evaluasi adalah:
1. Sistem yang dibuat mampu melakukan pengelolaan data pegawai/pensiunan dan keluarga PT. Telkom.
2. Sistem yang dibuat mampu melakukan pengelolaan data pasien, baik pasien yang berasal dari PT. Telkom maupun pasien umum.
3. Sistem mampu melakukan pengelolaan data dokter, data obat, dan data tarif dasar klinik yang berupa data tindakan dokter dan data pemeriksaan laboratorium.
4. Sistem yang dibuat mampu melakukan pencatatan data transaksi yang dilakukan oleh pasien, baik pasien PT. Telkom maupun pasien umum. Data transaksi tersebut meliputi transaksi pemeriksaan dokter, transaksi pemeriksaan laboratorium, dan transaksi penjualan obat.
5. Sistem mampu menghasilkan laporan-laporan hasil transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pasien PT. Telkom, sehingga dapat diperoleh jumlah pendapatan berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh pasien PT. Telkom.
6. Sistem mampu menghasilkan laporan-laporan hasil transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pasien umum, sehingga dapat diperoleh jumlah pendapatan berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh pasien umum.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE
Departemen Kesehatan RI. 2011. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Suryananta, I Nyoman. 2008. Skripsi: Desain
Sistem Informasi Penjualan Berorientasi Objek Pada PT. Pustaka Manikgeni. Surabaya: STIKOM
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Tim Akuntansi SMKN 4 Jember. 2011.
Pengertian Perusahaan Jasa & Dagang. Online pada http://www.facebook.com/note.php?not
e_id=10150140047557270 diakses