• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

13

Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencangkup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain. ( I Putu Agus Eka Pratama, 2014).

3.2 Definisi Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. ( I Putu Agus Eka Pratama,2014 ).

Pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik, dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna.

3.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014), sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama, keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks.

(2)

Sistem informasi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sistem informasi memiliki beberapa komponen, berikut ketujuh komponen tersebut :

1. Input (Masukan)

Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna.

2. Output (Keluaran)

Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak mencakup semua perangkat lunak yang diinginkan dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data.

4. Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras mencakup semua perangkat keras komputer yang diinginkan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

5. Database (Basis Data)

Sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupunbeberapa data yang diinputkan dan diolah, maka diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing – masing. Setiap tabel memiliki fungsi masing – masing serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adlah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam

(3)

gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu juga beserta fisiknya. Komponen prosedur mencangkup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini yaitu teknologi dan jaringan komputer. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output, sehingga sistem dapat bejalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan didalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna.

3.4 Framework Codeigniter

Menurut Budi Raharjo (2015), Codeigniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab (www.ellislab.com) dan saat ini situs web resmi codeigniter telah berubah dari www.ellislab.com menjadi www.CodeIgniter.com

Codeigniter memiliki banyak fitur atau fasilitas yang membantu para pengembang (developer) PHP untuk dapat membuat aplikasi web secara mudah dan cepat. Dibandingkan dengan framework web PHP lainya, harus diakui codeigniter memiliki desain yang lebih sederhana dan bersifat fleksible (tidak kaku). Codeigniter mengizinkan para pengembang untuk menggunakan framework secara parsial atau secara keseluruhan. Ini berarti bahwa codeigniter masih memberi kebebasan kepada para pengembang untuk menulis bagian-bagian kode tertentu di dalam aplikasi menggunakan cara konvesional.

(4)

3.5 MySQL

Salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, bisa bersifat free pada berbagai platform. Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di-download dari web official-nya, MySQL termasuk RDBMS (Rational Database Management System) itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom (Anhar, 2010).

Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi DBMS yang sering dibundling dengan web server sehingga proses instalasinya jadi lebih mudah (Hidayatullah,2014).

3.6 Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) menjelaskan bahwa bantuan mempunyai arti “barang yang dipakai untuk membantu; pertolongan; sokongan; mendapatkan kredit dari bank”. Pengertian operasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) adalah “operasional mempunyai arti (bersifat) operasi; berhubungan dengan operasi atau pelaksanaan suatu kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada aturan yang berlaku”. Adapun pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:796) dapat diartikan “waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran”.Permendikbud RI (2014:2) mengemukakan bahwa “Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar”. Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bantuan operasional sekolah merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu lembaga pendidikan

(5)

atau sekolah untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan disusun dalam rencana kerja beserta aturan-aturan pelaksanaannya.

3.7 Alat Bantu Perancangan Sistem

Pemodelan UML adalah gambaran dari realita yang simpel dan dituangkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan tertentu. Beberapa pemodelan UML menurut Rosa A.S (2014), yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendiskripsikan sebuah interaktif antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu (Rosa, 2014).

Tabel 3.1 Simbol Use Case Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)

Simbol Deskripsi

Usecase Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan kata kerja di awal frase nama use case.

Aktor/ Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,tapi aktor belum tentu merupakan orang.

(6)

Asosiasi /Association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Generalisasi/Generalizati on

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah usecase dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.

Ekstensi/Extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek.

b. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi–fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas(Rosa, 2014).

Tabel 3.2 Simbol Class Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)

Simbol Deskripsi

(7)

Antar muka / Interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.

Asosiasi berarah /Directedassociation

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai multiplicity.

Generalisasi / Generalization Relasi antar kelas dengan makna generalisasi–spesialisasi (umum- khusus).

Kebergantungan/Dependency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antar kelas.

Agregasi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part).

c. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan Sequence Diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat Sequence Diagram juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case (Rosa, 2014).

(8)

Tabel 3.3 Simbol Sequence Diagram (Sholiq, 2010)

Simbol Nama Keterangan

Actor

Seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem

lain) yang berhubungan dengan sistem yang sedang

dibangun

Control

Menggambarkan unsur kendali atau penanganan

kesalahan pada diagram

Boundary

Menggambarkan sebuah penggambaran dari form

Entity Class

Menggambarkan hubungan kegiatan yang dilakukan

Message (call) Menggambarkan alur pengambilan message ke objek pemanggil Message (return) Menggambarkan pesan/hubungan antar obyek, yang menunjukan

urutan kejadian yang terkjadi

(9)

Object Lifeline

Eksekusi obyek selama sequence (message dikirim

atau diterima dan aktivasinya)

d. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh system (Rosa, 2014).

Tabel 3.4 Simbol Activity Diagram ( Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014 )

Simbol Deskripsi

Status Awal Status awal aktivitas sitem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

(10)

Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung ajawab terhadap aktivitas yang terjadi.

3.8 Pengujian Sistem

Menurut Roger S. Pressman (2012), Pengujian bertujuan untuk mencari kesalahan. Pengujian yang baik adalah pengujian yang memiliki kemungkinan besar dalam menemukan kesalahan. Karena itu, anda harus merancang dan mengimplementasikan sistem berbasis komputer atau produk dengan “kemampuan untuk diuji” dalam benak anda. Pada saat yang sama, tes itu sendiri harus menunjukan serangkaian karakteristik yang bertujuan untuk menemukan sebanyak mungkin kesalahan dengan usaha sekecil mungkin.

Pengujian yang baik memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan, Untuk mencapai tujuan ini, penguji harus memahami perangkat lunak dan mencoba untuk mengembangkan sebuah gambaran mental bagaimana perangkat lunak bisa gagal. Idealnya, kelas kegagalan diselidiki . Misalnya satu kelas kegagalan untuk mengenali bahwa mouse tepat posisi. Serangkaian pengujian akan dirancang untuk melatih mouse dalam upaya untuk menunjukan kesalahan dalam mengenali posisi mouse.

3.8.1 Black Box Testing

Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsionalitas tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

(11)

Pengujian kotak hitam merupakan pendekatan pelengkap yang dilakukan untuk mengungkap kelas kesalahan yang berbeda dari yang diungkap oleh metode kotak putih. Pengujian kotak hitam berupaya untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut: 1. Fungsi yang salah satu hilang.

2. Kesalahan antarmuka.

3. Kesalahan dalan struktur data atau akses basis data eksternal. 4. Kesalahan perilaku atau kinerja.

5. Kesalahan inisialisasi dan penghentian.

Tidak seperti pengujian kotak putih, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian kotak hitam cenderung diterapkan selama tahap-tahap pengujian selanjutnya, karena pengujian kotak hitam sengaja mengabaikan struktur kendali, perhatian difokuskan pada ranah informasi. Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan-pernyataan berikut:

1. Bagaimana validitas fungsional diuji?

2. Bagaimana perilaku dan kinerja sistem diuji?

3. Kelas-kelas masukan apakah yang akan membentuk test case yang baik?

4. Apakah sistem sangat sensitif terhadap nilai masukan tertentu? 5. Bagaimana batas-batas kelas data diisolasi?

6. Apa pengaruh kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

3.8.2 White Box Testing

Menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dengan spsifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa logika dan kode program.

Dengan menggunakan metode pengujian kotak putih, maka akan memperoleh test case sebagai berikut:

(12)

1. Menjamin bahwa semua jalur indepenen di dalam modul dieksekusi sedikitnya satu kali.

2. Melaksanakan semua keputusan logis pada sisi benar dan yang salah.

3. Melaksanakan semua loop pada batas mereka dan dalam batas-batas operasional mereka.

4. Melakukan struktur data internal untuk memastikan kesahihannya. Prosedural atau kode program. Meskipun average merupakan algoritma yang sangat sederhana, namun memuat didalamnya kondisi gabungan dan perulangan. Beberapa langkah berikut ini dapat diterapkan untuk menurunkan basis set:

1. Menggunakan perancangan atau kode sebagai sebuah dasar dengan membuat gambar grafik alir yang sesuai. Sebuah grafik alir dibuat dengan menggunakan simbol dan aturan-aturan konstruksi dengan memberi nomor yang akan dipetakkan ke node grafik alir yang sesuai.

2. Menentukan kompleksitas siklomatik dari aliran grafik yang dihasilkan. Kompleksitas siklomatik V(G) ditentukan dengan menerapkan algoritma yang ada. V(G) dapat ditentukan dengan menghitung semua pernyataan kondisional, dengan rumus:

V(G) = E – N + 2 atau V(G) = P + 1

Dimana E adalah jumlah edge grafik alir, N adalah jumlah node grafik alir, dan P adalah jumlah node predikat yang ada dalam grafik alir G.

3. Menentukan sebuah basis set dari jalur independen linier. Nilai V(G) memberikan batas atas jumlah jalur independen linier melalui struktur program pengendalian.

4. Menyiapkan test case yang akan memaksa pelaksanaan setiap jalur di basis set. Data harus dipilih sehingga kondisi-kondisi di node predikat adalah set yang tepat saat masing-masing jalur diuji.

(13)

Setiap test case dieksekusi dan dibandingkan dengan hasil yang diharapkan. Setelah semua test case telah selesai, penguji dapat yakin bahwa semua pernyataan dalam program ini telah dilaksanakan setidaknya sekali.

Gambar

Tabel 3.1 Simbol Use Case Diagram  (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)
Tabel 3.2 Simbol Class Diagram  (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)
Tabel 3.3 Simbol Sequence Diagram  (Sholiq, 2010)
Tabel 3.4 Simbol Activity Diagram  ( Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014 )

Referensi

Dokumen terkait

Model RNN tipe Elman untuk peramalan penjualan semen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah model RNN tipe Elman (9-5-1) yang terbangun dari 9 neuron pada lapisan

Semestinya model kepemimpinan dari gerakan tersebut dapat belajar dari model socialized charismatic leadership , yang diperlengkapi dengan konsep teologis mengenai ekklesia

57 Seorang anak laki- laki berusia 14 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya datang dengan keluhan bengkak pada lutut kiri disertai nyeri 1 minggu yang lalu.. 2

PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS TEKNOLOGI E-LEARNING 4.0 DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA DOMAIN EDM, APO, DAN DSS (STUDI KASUS: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Proses pengisian botol kelima memiliki waktu 33 detik karena lubang pada belt sama dengan badan botol. Waktu yang digunakan untuk masuk dan keluar botol setelah

15 Dwi Wahyu Ramadhana Akuntansi Universitas Brawijaya 16 febriansyah Agusman Abadi Geological Engineering Institut Teknologi Bandung 17 Fauzi Mahmuddin Geological

Meskipun belum ada hasil akhir dari revisi Perda KTR terkait pelarangan iklan tersebut dan bahkan telah lebih dari 3 kali sidang, namun hasil sementara dari sidang revisi pada

Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pemecahan masalah akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan strategi (1) peningkatan pemahaman siswa