SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI EKSLUSIF
DI PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA
DISUSUN O L E H MARDAVINA DARMIATI YULIDAR SABARIATI IDAWATI NURFAZILLAH
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
TAHUN AJARAN 2018/2019
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan ini Telah Disahkan oleh Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan
Diploma IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia
Banda aceh, 18 Januari 2019
Preseptor
(Renggalis Maulina,S.ST)
Pembimbing Institusi
(CHARANNISA ANWAR,S.ST,MKM )
MENGETAHUI :
KETUA PRODI DILPOMA IV KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penyuluhan Praktek Klinik Kebidanan dengan judul “ ASI EKSLUSIF“.
Shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat kaum wanita dan juga yang telah mengantar kan manusia dari alam kebodohan ke alam yang bertilmu pengetahuan dan juga kepada keluarga dan sahabat serta orang-orang yang mengikuti ajaran beliau.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu dosen pembimbing ibu Chairannisa Anwar,S.ST,MKM dan ibu preseptor Renggalis Maulina,S.ST yang telah membimbing kami dalam pembuatan laporan penyuluhan ini. Semoga laporan penyuluhan ini bermanfaat bagi kita semua. Laporan penyuluhan yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar laporan penyuluhan ini lebih baik serta berguna dimasa yang akan datang.
Banda Aceh, 18 Januari 2019
iii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
LESSON PLAN PENYULUHAN KESEHATAN ... iv
MODUL PENYULUHAN ... 1
A. Pengertian ASI Esklusif ... 1
B. Manfaat Pemberian ASI Ekslusif ... 1
C. Langkah-langkah menyusui yang benar ... 3
D. Upaya untuk memperbanyak ASI ... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
iv
LESSON PLAN PENYULUHAN KESEHATAN
TOPIK : ASI Ekslusif
WAKTU : 30 Menit
SASARAN : Ibu Menyusui
LAHAN PRAKTEK : Puskesmas Krueng Barona Jaya
A. MEDIA DAN BAHAN :
1. Brosur,Power Point,LCD
B. KEGIATAN :
Waktu Kegiatan Metode dan Media
5 Menit
PENDAHULUAN
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan materi penyuluhan pada pertemuan ini
3. Menggali informasi tentang pengertian dan materi penyuluhan.
4. Mempertegas jawaban responden
Power Point
20 Menit
KEGIATAN INTI
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif 2. Menjelaskan manfaat pemberian ASI
eksklusif
3. Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI
Power Point
5 Menit
PENUTUP
1. Menyimpulkan Isi Materi 2. Salam Penutup
Ceramah
C. BUKU PUSTAKA
1. Briawan, Dodik. Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Bogor; KKP Ilmu Gizi; 2014.
v
2. Astutik, Reni. 2015. Askeb Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta:TIM
3. Roesli, Utami. 2011. Panduan Praktis Menyusui. Niaga Swadaya (group Penebar Swadaya)
4. Sudarti. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita. Nuha Medika. 5. Sunar, Dwi. 2011. Buku Pintar Asi Eksklusif. Yogyakarta:Diva Press
1
MODUL PENYULUHAN
A. Pengertian ASI Eksklusif
Menurut World Health Organization (WHO) ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain sebelum mencapai usia 6 bulan. Sedangkan pengertian ASI eksklusif menurut Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1 diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim”. (Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui, hal : 31-32, 2015).
B. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim penernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut :
1. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi,bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat
2
kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2011 ).
2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional (Sunar, 2011 ).
3. Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian ( Roesli, 2011).
C. Langkah –langkah Menyusui Yang Benar
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun. 2. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, biarkan bibir bayi menyentuh puting susu ibu dan tunggu sampai terbuka lebar .
4. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah putting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu
3
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi membuka lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap bersih yang telah direndam dengan air hangat.
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap biar keluar.
8. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan putting susu dengan kain supaya ASI berhenti keluar.
Gambar 1. Cara meletakan bayi
4
Gambar 3. Cara merangsang mulut bayi
Gambar 4. Perlekatan benar
5 D. Upaya Untuk Memperbanyak ASI
Menurut Sudarti (2013) upaya untuk memperbanyak ASI yaitu :
1. Pada minggu-minggu pertama harus lebih sering menyusui untuk
merangsang produksinya.
2. Berikan bayi, kedua belah dada ibu tiap kali menyusui.
3. Biarkan bayi mengisap lama pada tiap buah dada.
4. Jangan terburu memberi formula bayi sebagai tambahan.
5. Ibu dianjurkan minum yang banyak (8 – 10 gelas/hari) baik berupa susu
maupun air putih. Karena ASI yang diberikan mengandung banyak air.
6. Makanan ibu setiap hari harus cukup dan berkualitas, baik untuk menunjang
pertumbuhan dan menjaga kesehatan.
7. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan kurang tidur
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reni. 2015. Askeb Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta:TIM
Roesli, Utami. 2011. Panduan Praktis Menyusui. Niaga Swadaya (group Penebar Swadaya)
Sudarti. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita. Nuha Medika. Sunar, Dwi. 2011. Buku Pintar Asi Eksklusif. Yogyakarta:Diva Press
Briawan, Dodik. Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Bogor; KKP Ilmu Gizi; 2014.