• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KETEPATAN PENGODEAN DIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN KETEPATAN PENGODEAN DIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KETEPATAN PENGODEAN DIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT

Anisa Bella1, Tri Wijayanto2 STIKES Dharma Landbouw Padang

Email:anisabella808@gmail.com

STIKES Dharma Landbouw Padang e-mail: kotaktugas.drwide@gmail.com

ABSTRAK

Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data, namun dalam pelaksanaannya terdapat kesalahan dari ketepatan pengodean diagnosa penyakit, kejelasan dan kelengkapan penulisan diagnosa penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya gambaran ketepatan pengodean diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10 di rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode literatur riview yang dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang ada dalam jurnal kemudian di analisis, mencari kesamaan, ketidaksamaan, pandangan, perbandingan, dan meringkas. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder berupa artikel yang diakses melalui Google Scholar.

Hasil penelitian ini adalah dari riview 3 jurnal yang telah dilakukan mengenai gambaran ketepatan pengodean diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10 di rumah sakit, didapatkan bahwa persentase ketepatan pengodean diagnosa penyakit di rumah sakit cukup rendah, persentase kejelasan penulisan diagnosa penyakit yang rendah dan persentase kelengkapan penulisan diagnosa penyakit yang juga rendah. Kejelasan dan kelengkapan penulisan diagnosa penyakit sangat mempengaruhi hasil dari ketepatan kode. Jika kode tidak tepat maka akan mempengaruhi penagihan biaya klaim dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Agar kode diagnosa penyakit yang dihasilkan tepat sebaiknya dokter menulis diagnosa sesuai dengan ICD-10 dan sebaiknya sosialisasi antara petugas lebih di tingkatkan lagi.

Kata Kunci : Ketepatan kode, Kejelasan, Kelengkapan. ABSTRACT

Coding is the provision of code determination using a combination of letters and numbers that represents the data component, but in practice there are errors in the accuracy of disease diagnosis coding, clarity and completeness of writing disease diagnoses. The purpose of this study is to know the description of the accuracy of disease diagnosis coding based on ICD-10 in the hospital.This type of research is qualitative with the literature review method which is carried out by describing the facts in the journal and then analyzed, looking for similarities, inequalities, views, comparisons, and summarizing. The data collection technique uses secondary data in the form of articles accessed through Google Scholar.

The results of this study are from a review of 3 journals that have been conducted regarding the description of the accuracy of disease diagnosis coding based on ICD-10 in hospitals, it was found that the percentage of accuracy in coding of disease diagnoses in hospitals was quite low, the percentage of clarity in writing disease diagnoses was low and the percentage of completeness of writing diagnoses.

(2)

Administration & Health Information of Journal Vol. 2 No.1 Februari 2021 http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes No.3/Menkes/Per/III/2020, 2020).

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes, 2008).

Pemberian kode adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf dan angka atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada didalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di index agar memudahkan pelayanana data penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen, dan riset bidang kesehatan (Dirjen Yanmed, 2006).

ICD-10 (International Statistical Clasification of Diseases and Related Health Problem, 10th Revision) merupakan standar klasifikasi diagnosa internasional yang berguna untuk

epidemiologi umum dan manajemen kesehatan. Klasifikasi penyakit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem penggolongan (kategori) di mana kesatuan penyakit (morbid entities) disusun berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. ICD-10 menggunakan kombinasi abjad dan angka (alpha numeric). Ketepatan pemberian kode dari suatu dignosa dipengaruhi oleh kejelasan penulisan dan kelengkapan diagnosa (World Health Organization, 2004).

Kejelasan penulisan diagnosa dan kelengkapan diagnosa pada rekam medis akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan pengodean dan ketepatan pengodean berdasarkan

ICD-10. Penulisan diagnosa yang tidak jelas membuat petugas koding akan kesulitan dalam

mengode diagnosa dengan cepat dan tepat, penulisan diagnosa yang tidak yang tidak sesuai dengan ICD-10 dan diagnosa yang tidak lengkap juga memperlambat kegiatan pengkodingan.

METODE PENELITIAN

Metode yang diperoleh dari literatur dan referensi yang ada kemudian dianalisa dengan metode deskriptif, Metode analisa deskriptif dilakukan untuk mendiskripkan fakta-fakta yang kemudian disusun dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan, namun memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Analisis data juga dilakukan dengan menggunakan literatur review diantaranya mencari kesamaan (compare), ketidaksamaan (contrast), pandangan (criticize), membandingkan (synthesize), dan ringkasan (summarize).

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Penelitian

N o

Tujuan

Penelitian Judul Jurnal Penulis Sumber Hasil Penelitian

Telaah Jurnal Kelebihan Kekurangan 1 Mendeskripsi kan ketepatan pengodean diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10. Analisis Ketepatan Pengkodean Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Dengan Penerapan Karakter Ke-5 Pada Pasien Fraktur Rawat Jalan Semester II Di RSU Mitra Paramedika Yogyakarta. Ni Kadek Lusi Rusliyanti , Anas Rahmad Hidayat, Harianto Nur Seha JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 26 - 34 Volume 7, Nomor 1, Mei 2016 ISSN 2086 – 9185

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total sampel 86 berkas, persentase kode diagnosis yang tepat adalah 10,5% sedangkan persentase kode diagnosis yang tidak tepat adalah 89,5%. Pada penelitian ini menjelaskan: 1.Metode penelitian 2. Teknik pengambilan sampel 3. Populasi & sampel 4.Sumber data 5.Analisa data 6. Validasi data

Pada penelitian ini tidak menjelaskan: 1. Rancangan penelitian 2. Pendekatan penelitian 2 Mendeskripsi kan kejelasan penulisan diagnosa penyakit pada rekam medis Identifikasi Keakuratan Kode Underlaying Cause Of Death (UCOD) Kasus Stroke Dewi Mardiawa ti, Tiara Febri Akika Administra tion & Health Information of Journal, Lembaga Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total sampel 41 berkas, persentase kejelasan penulisan diagnosa sebanyak 35,5% jelas dan 64,5% tidak jelas Pada penelitian ini menjelaskan: 1. Tujuan penelitian 2. Jenis Penelitian 3.Metode penelitian

Pada penelitian ini tidak menjelaskan: 1. Rancangan penelitian 2. Pendekatan penelitian

(4)

Administration & Health Information of Journal Vol. 2 No.1 Februari 2021 http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi 5250 Vol. 1 No.1 Februari 2020 3 Mendeskripsi kan kelengkapan penulisan diagnosa penyakit pada rekam medis. Ketepatan Pengodean Diagnosa Utama Penyakit Pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Jkn (Jaminan Kesehatan Nasioanal) Di RSI Siti Rahmah Padang Oktamian iza, SKM, M.Kes MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 ISSN 1693-2617 E-ISSN 2528-7613

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total sampel 100 berkas kelengkapan penulisan diagnosa utama lengkap sebanyak 82 (82,0%) dan tidak lengkap sebanyak 18 (18,0%). Pada penelitian ini menjelaskan: 1.Metode penelitian 2. Teknik pengambilan sampel 3. Populasi & sampel 4.Sumber data 5.Analisa data 6. Validasi data

Pada penelitian ini tidak menjelaskan: 1. Rancangan penelitian 2. Pendekatan penelitian

(5)

Pembahasan

1. Kesamaan (compare)

Dari riview ke-3 jurnal diketahui bahwa kesamaan terdapat pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Mardiawati dan Tiara Febri Akika (2020) dan Ni Kadek Lusi Rusliyanti, dkk (2016) yaitu mendapatkan hasil rata-rata presentase ketidaktepatan dalam pengodean lebih dari 50%. Hal ini disebabkan oleh penulisan diagnosa penyakit yang tidak jelas dan tidak lengkap oleh dokter.

Kesamaan dari ke-3 jurnal juga terdapat pada persentase kejelasan penulisan diagnosa penyakit yang ditulis oleh dokter rata-rata dibawah 75% dan kelengkapan penulisan diagnosa penyakit yang ditulis oleh dokter rata-rata dibawah 85%. Dampak yang akan ditimbulkan jika dokter menulis diagnosa tidak jelas dan tidak lengkap pada rekam medis yaitu membuat petugas koding kesulitan dalam membaca diagnosa dan menentukan kode sehingga memperlambat kinerja dari petugas koding.

2. Ketidaksamaan (contrast)

Ketidaksamaan dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana hasil penelitian oleh Dewi Mardiawati dan Tiara Febri Akika (2020) dan Ni Kadek Lusi Rusliyanti, dkk (2016) mendapatkan presentase ketidaktepatan dalam pengodean lebih tinggi dari pada ketepatan kode, hasilnya yakni (hasil dari penelitian Dewi Mardiawati dan Tiara Febri Akika, hasilnya 41,9% kode akurat dan 58,1% kode tidak akurat) dan ( Ni Kadek Lusi Rusliyanti dkk, hasilnya kode diagnosa yang tepat 10,5% dan kode diagnosa yang tidak tepat 89,5%). Sedangkan hasil penelitian dari Oktamianiza (2016) mendapatkan presentase ketepatan dalam pengodean lebih tinggi dari pada ketidaktepatan kode yakni hasilnya ketepatan koding 52,0% sedangkan ketidaktepatan koding 48,0%.

3. Pandangan (criticize)

Dari hasil penelitian ke-3 jurnal tersebut diketahui bahwa hasil presentase ketidaktepatan kode lebih tinggi dari pada ketepatan kode. Melihat dari hasil tersebut sebaiknya pihak rumah sakit mengatasi hal tersebut dengan cara memberikan sosialisasi yang lebih intensif antara tenaga medis/petugas mengenai kelengkapan pengisian dan tata cara pendokumentasian dokumen rekam medis yang baik dan benar.

(6)

Administration & Health Information of Journal Vol. 2 No.1 Februari 2021

http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi

4. Membandingkan (synthesize)

Dari riview ke-3 jurnal diketahui bahwa hal yang mempengaruhi ketepatan kode yaitu tulisan dokter yang tidak jelas dan pengisian diagnosa medis yang tidak lengkap oleh dokter sehingga membuat petugas koding kesulitan dalam menentukan kode diagnosa penyakit. Hal ini sesuai dengan (Word Health Organization) yang menyebutkan bahwa “Kejelasan penulisan diagnosa dan kelengkapan diagnosa pada rekam medis akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan pengodean dan ketepatan pengodean berdasarkan ICD-10. Penulisan diagnosa yang tidak jelas membuat petugas koding akan kesulitan dalam mengode diagnosa dengan cepat dan tepat, penulisan diagnosa yang tidak yang tidak sesuai dengan ICD-10 dan diagnosa yang tidak lengkap juga memperlambat kegiatan pengkodingan”.

Hal ini juga sesuai dengan ( Dirjen Yanmed, 2006) yang menyebutkan bahwa “Kecepatan dan ketepatan pemberian kode dari suatu diagnosis sangat tergantung kepada pelaksanaan yang menangani berkas rekam medis tersebut yaitu dilihat dari diagnosa yang kurang spesifik atau tidak lengkap, tulisan dokter yang sulit dibaca, keterampilan petugas koding dalam memilih kode, dan tenaga kesehatan lainnya”.

5. Meringkas (summarize)

Dari tiga jurnal yang telah di riview tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab ketidaktepatan dalam pengodean diagnosa medis, yaitu tulisan dokter yang tidak jelas dan pengisian diagnosa medis yang tidak lengkap oleh dokter. Jika penulisan diagnosa penyakit tidak jelas yaitu membuat petugas koding kesulitan dalam membaca diagnosa sehingga memperlambat kinerja petugas koding dan jika dokter menulis diagnosa tidak lengkap pada rekam medis maka akan menimbulkan keraguan pada petugas koding untuk mengkode diagnosa penyakit.

Ketepatan pengisian kode diagnosa pada dokumen rekam medis sangat penting karena apabila kode diagnosa tidak tepat/tidak sesuai dengan ICD-10 maka dapat menyebabkan turunnya mutu pelayanan di rumah sakit serta mempengaruhi data, informasi laporan, dan ketepatan tarif INA-CBG’s yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien (Karimah et al., 2016).

(7)

PENUTUP Simpulan

1. Ketepatan pengodean diagnosa penyakit di beberapa rumah sakit persentasenya cukup rendah, hal ini disebabkan oleh penulisan diagnosa penyakit yang dibuat oleh dokter tidak jelas dan tidak lengkap.

2. Kejelasan penulisan diagnosa penyakit di beberapa rumah sakit persentasenya cukup rendah, hal ini disebabkan oleh tulisan dokter yang tidak rapi dan dokter tidak menggunakan huruf kapital dalam menulis diagnosa penyakit.

3. Kelengkapan penulisan diagnosa di beberapa rumah sakit persentasenya agak rendah, hal ini disebabkan oleh dokter yang menulis diagnosa penyakit kurang sesuai dengan yang terdapat di dalam ICD-10.

Saran

1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan peneliti dalam mempraktekkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan dan menjadi sumber informasi mengenai ketepatan pengodean.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai Referensi dan informasi rujukan bagi peneliti berikutnya tentang pengkodean rekam medis terkait faktor yang mempengaruh ketidaktepan pengkodean diagnosa,dan sebagai referensi dalam penelitian terkait literatur riview.

3. Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebgai bahan acuan bagi mahasiswa serta sebagai bahan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan ilmu rekam medis.

UCAPAN TERIMAKASIH

Proses penelitian ini tentunya tidak terlepas dari kendala dan hambatan yang ada, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan lancar, diantaranya kepada pembimbing, teman sejawat, penguji 1 dan penguji 2 terkait, dengan segala

(8)

Administration & Health Information of Journal Vol. 2 No.1 Februari 2021

http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Alfabeta.

DepKes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah

Sakit di Indonesia.

Dewi, M., & Akika, T. F. (2020). Administration & Health Information of Journal

http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi Vol. 1 No.1 Februari 2020. 1(1), 10–18.

Dirjen Yanmed. (2006). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di

Indonesia.

Ery, R. (2009). Manajemen Informasi Kesehatan, Etika Profesi dan Hukum

Kesehatan. In Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Gemala, H. (2010). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan

Kesehatan (2014th ed). Universitas Indonesia (UI-Press).

Hasibuan M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.

Karimah, R. N. dkk. (2016). Diagnosis Code Accuracy Analysis Of Acute Gastroenteritis Disease Based on Medical Record Document in Balung Hospital Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 2(2), 12. https://doi.org/10.19184/ams.v2i2.2775

Klumpner, C., Wijekoon, T., & Wheeler, P. (2006). New methods for the active compensation of unbalanced supply voltages for two-stage direct power converters.

IEEJ Transactions on Industry Applications, 126(5), 589–598. https://doi.org/10.1541/ieejias.126.589

Ni Kadek, L. R., Hidayat., A. R., & Seha, H. N. (2016). JURNAL PERMATA

INDONESIA Volume 7, Nomor 1, Mei 2016 (Vol. 7).

Oktamianiza. (2016). MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016. X(72), 159–167.

Permenkes. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan 269 Tahun 2008 Tentang Rekam

Medis. In Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269.

Permenkes No.3/Menkes/Per/III/2020. (2020). Klasifikasi dan Perizinan Rumah

(9)

Permenkes No.377/Menkes/Per/III/2007. (2007). Standar Profesi Rekam Medis

Informasi Kesehatan. Departemen Kesehatan.

UU No.29. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004

Tentang Praktik Kedokteran.

UU No.44. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit.

World Health Organization. (2004). International Statistical Classification of Disease

Gambar

Tabel Hasil Penelitian  N

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pengetahuan gizi ibu, ketahanan pangan rumah tangga dan tingkat kecukupan protein anak balita; faktor-faktor yang mempengaruhi malnutrisi

pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun. Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMA/MA

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran pendukung tari sesuai iringan 4.4 Meragakan gerak tari kreasi berdasarkan pola lantai dengan menggunakan

Dari kelengkapan pengisian diagnosa yang dilakukan oleh dokter, persamaan dilihat dari jurnal yang diteliti bahwasanya ketidaklengkapan pengisian diagnosa disebabkan

Dari analisis dan telaah beberapa jurnal didapatkan hasil ketidakakuratan kode diagnosa mencapai rata-rata 57% yang tidak akurat, ini disebabkan oleh ketidaktepatan

Program ini nantinya diharapkan dapat memberikan nilai kepedulian masyarakat dan juga pengunjung terhadap lingkungan, terutama ekosistem laut dengan mengembangkan wisata

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana yang akan dijual dalam