• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMAT INTEROGATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS XI EDISI REVISI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KALIMAT INTEROGATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS XI EDISI REVISI 2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMAT INTEROGATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA

INDONESIA KELAS XI EDISI REVISI 2017

Tika Melinda dan Mukhlish

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

pos-el: tikamelinda605@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata tanya, jenis-jenis, dan pola kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI Edisi Revisi 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode analisis adalah metode agih dengan teknik baca markah, dan teknik analisis fungsi konstituen kalimat. Metode ini disajikan secara informal. Hasil penelitian ini adalah (1) kata tanya meliputi: apa(kah), siapa(kah), mengapa, kenapa,

bagaimana(kah), mana(kah), di mana, dari mana, kapan(kah), berapa, dan bukan; (2) jenis-jenis

yaitu meminta jawaban ya-tidak, meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, meminta alasan, meminta pendapat, dan menyungguhkan; (3) pola adalah (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket), (b) +Adv+-kah+S+P+O+(Ket), (c) +P+-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.

Kata kunci: kalimat interogatif, kata tanya, jenis, pola, buku teks.

ABSTRACT

This study aims to describe the question words, types, and interrogative sentence patterns in Indonesian textbooks Class XI Revised Edition 2017. This type of research is qualitative. The analysis method is a method of sharing with marking reading techniques, and analysis of sentence constituent function functions. This method is presented informally. The results of this study are (1) question words include: apa(kah), siapa(kah), mengapa, kenapa, bagaimana(kah), mana(kah), di mana, dari mana, kapan(kah), berapa, and bukan; (2) types of asking for a yes-no answer, asking for information about one of the elements of the sentence, asking for a reason, asking for an opinion, and verifying; (3) the pattern is (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket), (b) +Adv+-kah+S+P+O+(Ket), (c) +P+-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.

Keywords: interrogative sentences, question words, types, patterns, textbooks.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia karena dengan bahasa itulah manusia dapat berinteraksi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan cara melakukan komunikasi antarsesama. Keraf (1991: 2) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi manusia, berupa lambang

▸ Baca selengkapnya: lkpd bahasa indonesia kelas 9 teks tanggapan

(2)

23 bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap. Artinya, dengan bahasa manusia dapat menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan yang ada di dalam pikiran melalui komunikasi.

Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat (Chaer 2011: 2). Fungsi bahasa tersebut dapat tercapai apabila amanat atau pesan yang disampaikan pengirim kepada penerima dapat ditangkap baik melalui sistem tanda. Oleh sebab itu, agar pesan yang akan disampaikan mudah dimengerti dan dipahami, sebaiknya ketika berkomunikasi menggunakan kalimat yang baik dan benar.

Kalimat memegang peranan penting karena pada hakikatnya, pesan atau amanat yang ingin disampaikan pengirim kepada penerima biasanya dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” (Chaer, 2011: 327). Kalimat memiliki berbagai macam jenis seperti yang dikemukakan oleh Alwi, dkk. (2010: 360) kalimat dilihat dari bentuk sintaksisnya dapat dibagi atas kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat eksklamatif. Pembahasan penelitian ini lebih difokuskan pada kalimat interogatif.

Menurut Alwi, dkk (2010: 366), kalimat interogatif disebut juga kalimat tanya. Kalimat interogatif merupakan kalimat pertanyaan yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau suatu hal. Secara formal, kalimat interogatif ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel –kah sebagai penegas dan diakhiri dengan tanda tanya. Penggunaan kata tanya dalam kalimat interogatif sangat beragam. Oleh karena itu, perlu diketahui kata tanya apa saja yang digunakan dalam kalimat interogatif. Kata tanya dalam kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI dapat dilihat pada contoh berikut ini.

(1) Apa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?

(2) Bagaimana karakteristik umum dari teks prosedur?

Kalimat (1) dan kalimat (2) adalah kalimat interogatif. Kalimat (1) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya apa dan diakhiri dengan tanda tanya, sedangkan kalimat (2) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan

▸ Baca selengkapnya: lkpd mengidentifikasi teks diskusi bahasa indonesia kelas 9

(3)

24 kata tanya bagaimana dan diakhiri dengan tanda tanya. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut kata tanya dalam kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

Masalah lain yang patut dikaji adalah jenis-jenis kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI yaitu sebagai berikut.

(3) Proposal itu lazimnya diajukan oleh siapa?

(4) Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ceramah dengan pidato

serta khotbah?

Kalimat (3) merupakan kalimat interogatif yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat yaitu kelompok kerja guru karena dibentuk dengan bantuan kata tanya siapa dan diberi tanda tanya, sedangkan kalimat (4) merupakan kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa pendapat atau buah pikiran orang lain karena dibentuk dengan bantuan kata tanya bagaimana dan diberi tanda tanya. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut terkait dengan jenis-jenis kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

Selain masalah kata tanya dan jenis-jenis kalimat interogatif perlu dikaji lebih lanjut tentang pola kalimat interogatif. Perhatikan contoh berikut ini.

(5) a. Karangan itu berupa teks eksplanasi. S P Pel

b. Apakah karangan itu berupa teks eksplanasi? Kt.Tny S P Pel

(6) a. Dalam cerita itu, pengarang menggunakan gaya bahasa

Ket S P O

hiperbola.

b. Dalam cerita itu, pengarang menggunakan gaya bahasa

Ket S P O

apa?

c. Gaya bahasa apakah yang dipergunakan dalam cerita itu?

P S

Pola kalimat interogatif (5b) adalah Kt.Tny+S+P+Pel dan diakhiri dengan tanda tanya yang diturunkan dari kalimat deklaratif (5a) dengan pola S+P+Pel dan

(4)

25 diakhiri dengan tanda titik, sedangkan pola kalimat interogatif (6c) adalah P+S dan diakhiri dengan tanda tanya yang diturunkan dari kalimat (6b) dengan pola Ket+S+P+O dan diakhiri dengan tanda tanya, sehingga pola kalimat deklaratifnya yaitu Ket+S+P+O. Kata apa pada kalimat (6b) menduduki fungsi pelengkap karena menggantikan pronomina penanya hiperbola pada kalimat (6a). Berdasarkan contoh kedua kalimat di atas mempunyai pola kalimat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pola kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI patut dikaji secara lebih mendalam.

Buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI dipilih sebagai objek dalam penelitian ini karena dalam buku teks tersebut terdapat banyak kalimat interogatif di dalamnya. Kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI sangat bervariasi sehingga menarik untuk dikaji.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dikaji lebih lanjut mengenai kalimat interogatif. Masalah-masalah yang perlu dikaji adalah kata tanya dalam kalimat interogatif, jenis-jenis kalimat interogatif, dan pola kalimat interogatif. Dengan demikian, keempat permasalahan kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI akan dikaji pada tulisan ini secara lebih mendalam.Pendahuluan berisi uraian mengenai permasalahan, rumusan masalah, kajian teori, yang disajikan secara implisit. Aspek-aspek tersebut ditulis tidak dengan eksplisit dalam subjudul, melainkan menyatu dalam paragraf-paragraf uraian.

METODE

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat interogatif. Menurut Arikunto (2006: 129) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data dalam penelitian ini bersumber dari bahasa tulis yang diambil dari buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI edisi revisi 2017. Kesuma (2007: 4) menjelaskan bahwa metode adalah cara kerja untuk memahami objek ilmu bahasa. Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data adalah cara-cara tertentu yang ditempuh peneliti untuk memahami problematika suatu kebahasaan yang diangkat sebagai

(5)

26 objek penelitian (Sudaryanto, 1993: 57). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dengan teknik baca markah, teknik ekstraksi, dan teknik analisis fungsi konstituen kalimat. Metode penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode informal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi: (1) kata tanya dalam kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI, (2) jenis-jenis kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI, dan (3) pola kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

1. Kata Tanya dalam Kalimat Interogatif pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

Kata tanya yang terdapat dalam kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI yaitu kata tanya (a) apa(kah), (b) siapa(kah), (c) mengapa, (d) kenapa, (e) bagaimana(kah), (f) mana(kah), (g) di mana, (h) dari mana, (i) kapan(kah), (j) berapa, dan (k) bukan.

a. Kata Tanya Apa(kah)

Data di bawah ini adalah kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya apa(kah).

(7) Apa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi? (BIKXI, 2017: 52)

(8) Apakah sistematika penulisannya sudah benar atau perlu perbaikan? (BIKXI, 2017: 135)

Kalimat (7) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya apa, sedangkan kalimat (8) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya apakah. Kata tanya apa dan apakah merupakan pemarkah yang menanyakan suatu hal. Penambahan partikel –kah pada data digunakan untuk mempertegas pertanyaan.

b. Kata Tanya Siapa(kah)

(6)

27 (9) Siapa saja tokoh cerita itu? (BIKXI, 2017: 107)

(10) Dari sudut pandang siapakah cerita itu diceritakan? (BIKXI, 2017: 232)

Data (9) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya siapa, sedangkan data (10) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya siapakah. Kata tanya siapa dan siapakah merupakan pemarkah yang menanyakan nomina insan.

c. Kata Tanya Mengapa

Data di bawah ini adalah kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya mengapa.

(11) Mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu? (BIKXI, 2017: 109)

(12) Mengapa suatu cerita lebih menonjol daripada yang lain-lainnya? (BIKXI, 2017: 231)

Kalimat (11) dan (12) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya mengapa. Kata tanya tersebut merupakan pemarkah yang digunakan untuk menanyakan alasan.

d. Kata Tanya Kenapa

Kata tanya kenapa yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia XI dapat dilihat pada data di bawah ini.

(13) Kenapa Anda tidak ingin menjadi raja? (BIKXI, 2017: 243)

Data di atas merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya kenapa. Kata tanya kenapa pada kalimat (13) merupakan pemarkah yang menanyakan alasan.

e. Kata Tanya Bagaimana(kah)

Kata tanya bagaimana(kah) dapat dilihat pada data di bawah ini.

(14) Bagaimanakah kadar keilmiahan tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya dalam mading sekolahnya? (BIKXI, 2017: 146)

(15) Bagaimana keberadaan unsur-unsur instrinsik dari cerpen “Robohnya Surau Kami?” (BIKXI, 2017: 124)

(7)

28 bagaimanakah dan bagaimana. Kata tanya tersebut merupakan pemarkah yang menanyakan kadar keilmiahan dan keadaan unsur instrinsik.

f. Kata Tanya Mana(kah)

Kalimat di bawah ini merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya mana(kah).

(16) Dari negara mana sajakah beasiswa dapat diperoleh? (BIKXI, 2017: 3)

(17) Manakah cuplikan yang mudah dipahami? (BIKXI, 2017: 38)

Kata tanya mana pada kalimat (16) merupakan pemarkah yang menanyakan tempat. Kata tanya manakah pada kalimat (17) merupakan pemarkah yang menanyakan pilihan tentang suatu hal.

g. Kata Tanya Di mana

Data di bawah ini merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya di mana.

(18) Di mana cerita itu terjadi? (BIKXI, 2017: 107)

(19) Di mana peristiwa itu terjadi? (BIKXI, 2017: 231)

Kata tanya di mana pada kalimat (18) dan (19) merupakan pemarkah yang menanyakan tempat kejadian.

h. Kata Tanya Dari mana

Kata tanya dari mana dapat dilihat pada data di bawah ini.

(20) Dari mana mendapatkan informasi tentang beasiswa ke luar negeri? (BIKXI, 2017: 108)

Data (20) merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya dari mana. Kata tanya dari mana pada kalimat (20) merupakan pemarkah yang menanyakan tempat untuk mendapatkan informasi tentang beasiswa.

i. Kata Tanya Kapan(kah)

Kata tanya kapan(kah) yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI dapat dilihat pada data berikut

(21) Kapan kesempatan mendengarkan ceramah itu dapat kita ikuti? (BIKXI, 2017: 78)

(8)

29 (22) Kapankah peristiwa itu terjadi? (BIKXI, 2017: 231)

Kata tanya kapan dan kapankah pada kalimat (21) dan (22) merupakan pemarkah yang menanyakan waktu. Pada kalimat (22) terdapat penambahan partikel –kah yang berfungsi untuk mempertegas suatu pertanyaan.

j. Kata Tanya Berapa

Data di bawah ini merupakan kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya berapa.

(23) Berapa bulan kemudian Nyonya menikah dengan saudara Bahri? (BIKXI, 2017: 253)

Kata tanya berapa pada kalimat (23) merupakan pemarkah yang menanyakan jumlah bulan.

k. Kata Tanya Bukan

Kata tanya bukan dapat dilihat pada data di bawah ini.

(24) Pada awal semester gurumu telah menyampaikan kewajiban kamu untuk membaca buku fiksi dan nonfoksi, bukan?

(BIKXI, 2017: 139)

(25) Kegiatan itu sudah kamu lakukan, bukan? (BIKXI, 2017: 173) Kata tanya bukan pada kalimat (24) dan (25) merupakan pemarkah yang berfungsi untuk mengukuhkan pertanyaan. Kata tanya bukan selalu diletakkan di belakang kalimat dan tidak boleh diberi imbuhan partikel – kah.

2. Jenis-Jenis Kalimat Interogatif dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

Berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan jenis-jenis kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI, yaitu (a) kalimat interogatif yang meminta pengakuan atau jawaban ya-tidak, (b) kalimat interogatif yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, (c) kalimat interogatif yang meminta alasan, (d) kalimat interogatif yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain, dan (e) kalimat interogatif yang menyungguhkan.

(9)

30 a. Kalimat Interogatif yang Meminta Pengakuan atau Jawaban Ya-Tidak.

Data di bawah ini merupakan jenis kalimat interogatif yang meminta pengakuan atau jawaban ya-tidak.

(26) Apakah tidak ada kesalahan struktur kalimat? (BIKXI, 2017: 72) (27) Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? (BIKXI, 2017: 117)

Kata tanya apakah pada kalimat (26) merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta jawaban ya. Tanda tanya pada kalimat (27) merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta pengakuan atau jawaban ya.

b. Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur Kalimat.

Jenis kalimat interogatif yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat dapat dilihat pada data berikut.

(28) Kepada pihak manakah proposal itu sebaiknya kita ajukan? (BIKXI, 2017: 163)

(29) Dari sudut pandang siapakah cerita itu diceritakan? (BIKXI, 2017: 232)

Pada kalimat (28) kata manakah merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta keterangan salah satu unsur yaitu kepada Dinas Pendidikan. Pada kalimat (29) kata siapakah merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta keterangan salah satu unsur yaitu orang pertama tokoh utama.

c. Kalimat Interogatif yang Meminta Alasan.

Data di bawah ini merupakan jenis kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa alasan.

(30) Mengapa bagian atas dinamakan penjelasan umum? (BIKXI, 2017: 11)

(31) Mengapa latar cerita itu di sekolah dan pada sore hari? (BIKXI, 2017: 109)

Pada kalimat (30) dan (31) kata mengapa merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa alasan

(10)

31 yaitu karena berisi penjabaran mengenai suatu hal berupa tujuan inti dan pengarang ingin menggambarkan cerita yang menarik.

d. Kalimat Interogatif yang Meminta Pendapat atau Buah Pikiran Orang Lain. Jenis kalimat interogatif yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain dapat dilihat pada data berikut.

(32) Bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi? (BIKXI, 2017: 51) (33) Bagaimanakah inti cerita yang terdapat pada teks 1 dan teks 2?

(BIKXI, 2017: 263)

Pada kalimat (32) dan (33) kata bagaimana merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang meminta meminta pendapat yaitu informasi yang dimuat berdasarkan fakta dan meminta pendapat mengenai teks 1 dan teks 2.

e. Kalimat Interogatif yang Menyungguhkan.

Data di bawah ini merupakan jenis kalimat interogatif yang menyungguhkan.

(34) Aktivitas ceramah sangat bermanfaat, bukan? (BIKXI, 2017: 75) (35) Kegiatan itu sudah kamu lakukan, bukan? (BIKXI, 2017: 173)

Kata bukan yang terdapat di belakang kalimat merupakan pemarkah yang menunjukkan jenis kalimat interogatif yang menyungguhkan. Kalimat interogatif ini mengharapkan jawaban ya atau betul.

3. Pola Kalimat Interogatif dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI.

Berdasarkan data yang dianalisis, ditemukan pola umum kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI, yaitu (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket), (b) +Adv+-kah+S+P+O+(Ket), (c) +P+-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.

a. Pola kalimat interogatif (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket)

Realisasi dari pola kalimat interogatif (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket) adalah (1) Kt.Tny+S+P, (2) Kt.Tny+S+P+O, (3) Kt.Tny+S+P+ket, (4) S+P+O, (5) S+P+O+Ket, (6) Ket+S+P, (7) Ket+S+P+Ket, (8) Ket+S+P+O+Ket, dan (9) P+S.

(11)

32 1) Pola Kt.Tny+S+P

(36) Apakah karangan itu bertele-tele atau terlalu sederhana?

Kt.Tny S P

(BIKXI, 2017: 135)

(37) Apakah penggunaan gaya bahasa itu tepat,wajar, dan hidup?

Kt.Tny S P

(BIKXI, 2017: 232)

Kalimat (36) dan (37) merupakan kalimat interogatif dengan pola Kt.Tny+S+P. Kata tanya apakah pada kalimat tersebut tidak menduduki fungsi apapun karena bersifat manasuka. Jika kata apakah dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

2) Pola Kt.Tny+S+P+O

(38) Apakah teks tersebut memiliki pendahuluan dan penutup?

Kt.Tny S P O

(BIKXI, 2017: 33)

(39) Apakah setiap cerpen selalu mengandung koda?

Kt.Tny S P O

(BIKXI, 2017: 127)

Pola kalimat interogatif (38) dan (39) adalah Kt.Tny+S+P+O diakhiri dengan tanda tanya. Kata tanya apakah pada kalimat tersebut tidak menduduki fungsi apapun. Jika kata apakah dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

3) Pola Kt.Tny+S+P+Ket

(40) Apakah teks itu tersusun secara sistematis? (BIKXI, 2017: 33) Kt.Tny S P Ket

(41) Apakah semua kaidah itu tampak pada cerpen tersebut? Kt.Tny S P Ket

(BIKXI, 2017: 128)

Pola kalimat interogatif (40) dan (41) adalah Kt.Tny+S+P+Ket diakhiri dengan tanda tanya. Kata tanya apakah pada kalimat tersebut tidak menduduki fungsi apapun karena bersifat manasuka. Jika kata

(12)

33 apakah dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

4) Pola S+P+O

(42) Proposal itu meliputi bagian-bagian apa saja?(BIKXI, 2017: 163)

S P O

(43) Unsur-unsur drama meliputi apa saja? (BIKXI, 2017: 245)

S P O

Pola kalimat interogatif (42) dan (43) adalah S+P+O diakhiri dengan tanda tanya. Kata tanya apa pada kalimat tersebut menduduki fungsi objek karena menggantikan pronomina penanya yaitu bagian-bagian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan lain-lain dan tema, alur, tokoh.

5) Pola S+P+O+Ket

(44) Saudara penuntut umum masih ingin mengajukan pertanyaan

S P O

pada sanksi? (BIKXI, 2017:258) Ket

Pola kalimat interogatif (44) adalah S+P+O+Ket diakhiri dengan tanda tanya.

6) Pola Ket+S+P

(45) Di mana peristiwa itu terjadi? (BIKXI, 2017: 231) Ket S P

Pola kalimat interogatif (45) adalah Ket+S+P. Kata tanya di mana menduduki fungsi keterangan karena menggantikan pronomina penanya yaitu di taman.

7) Pola Ket+S+P+Ket

(46) Berapa bulan kemudian Nyonya menikah dengan saudara Bahri?

Ket S P Ket

(BIKXI, 2017: 253)

Kalimat (46) merupakan kalimat interogatif dengan pola Ket+S+P+Ket. Kata tanya berapa menduduki fungsi keterangan karena menggantikan pronomina penanya yaitu dua.

(13)

34 8) Pola Ket+S+P+O+Ket

(47) Mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu?

Ket S P O Ket

(BIKXI, 2017: 109)

(48) Mengapa tokoh A mengatakan hal itu berkali-kali? Ket S P O Ket

(BIKXI, 2017: 109)

Pola kalimat interogatif (47) dan (48) adalah Ket+S+P+O+Ket diakhiri dengan tanda tanya. Kata tanya mengapa pada kalimat tersebut menduduki fungsi keterangan karena sebagai pengganti pronomina penanya supaya cerita semakin seru dan karena lawan bicara kurang paham.

9) Pola P+S

(49) Apakah yang dikenalkan pada bagian awal cerpen?

P S (BIKXI, 2017: 127)

(50) Masih ada saudara penuntut umum?

P S (BIKXI, 2017: 225)

Pola kalimat interogatif (49) dan (50) adalah P+S diakhiri dengan tanda tanya. Kata tanya apakah menduduki fungsi predikat karena sebagai pengganti pronomina latar cerita.

b. Pola kalimat interogatif +Adv+-kah+S+P+O+(Ket)

Pola kalimat interogatif +Adv+-kah+S+P+O+(Ket) realisasinya adalah (1) Adv+-kah+S+P+O, (2) Adv+-kah+S+P+O+Ket.

1) Pola Adv+-kah+S+P+O

(51) Pernahkah kamu mendengar atau membaca cerita?

Adv+-kah S P O (BIKXI,2017: 101)

(52) Pernahkah kamu membuat proposal?

Adv+-kah S P O (BIKXI,2017: 143)

(14)

35 diakhiri dengan tanda tanya. Kata pernah pada kalimat tersebut dipindahkan ke awal kalimat dengan menambah partikel –kah setelah kata tersebut.

2) Pola Adv+-kah+S+P+O+Ket

(53) Pernahkah kamu melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Adv+-kah S P O Ket (BIKXI, 2017: 141)

(54) Dapatkah kamu mengungkapkan penilaian tentang sebuah

Adv+-kah S P O

buku ke dalam bentuk resensi? (BIKXI, 2017: 208) Ket

Pola kalimat interogatif (53) dan (54) adalah Adv+-kah+S+P+O+Ket diakhiri dengan tanda tanya. Kata pernah dan dapat dipindahkan ke awal kalimat sehingga menjadi kata pernahkah dan dapatkah.

c. Pola kalimat interogatif P+-kah+S+Ket

Pola kalimat interogatif di bawah ini adalah P+-kah+S+Ket. Perhatikan contoh berikut.

(55) Setujukah kamu dengan isi cerita itu? (BIKXI, 2017: 108) P+-kah S Ket

Pola kalimat interogatif (55) adalah P+-kah+S+Ket diakhiri tanda tanya. Kata setuju dipindahkan ke awal kalimat dan diberi partikel –kah sehingga menjadi kata setujukah yang menduduki fungsi predikat. d. Pola kalimat interogatif +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny

Realisasi dari pola kalimat interogatif +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny adalah (1) S+P, Kt.Tny, (2) Ket+S+P+O, Kt.Tny, dan (3) S+P+Pel, Kt.Tny. 1) Pola S+P, Kt.Tny

(56) Kegiatan itu sudah kamu lakukan, bukan? (BIKXI, 2017: 173) S P Kt.Tny

Pola kalimat interogatif (56) adalah S+P, Kt.Tny diakhiri tanda tanya. Kata bukan tidak menduduki fungsi apapun karena

(15)

36 kehadirannya bersifat manasuka. Jika kata bukan dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

2) Pola Ket+S+P+O, Kt.Tny

(57) Pada awal semester gurumu telah menyampaikan

Ket S P

kewajiban kamu untuk membaca buku fiksi dan nonfiksi, O

bukan? (BIKXI, 2017: 139)

Kt.Tny

Pola kalimat interogatif (57) adalah Ket+S+P+O, Kt.Tny diakhiri dengan tanda tanya. Kata bukan tidak menduduki fungsi apapun karena kehadirannya bersifat manasuka. Jika kata bukan dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

3) Pola S+P+Pel, Kt.Tny

(58) Engkau rela tetap melarat, bukan? (BIKXI, 2017: 105) S P Pel Kt.Tny

Pola kalimat interogatif (58) adalah S+P+Pel, Kt.Tny dan diakhiri tanda tanya. Kata bukan tidak menduduki fungsi apapun karena kehadirannya bersifat manasuka. Jika kata bukan dihilangkan akan tetap menjadi kalimat interogatif.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kata tanya dalam kalimat interogatif pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI adalah kata tanya (a) apa(kah), (b) siapa(kah), (c) mengapa, (d) kenapa, (e) bagaimana(kah), (f) mana(kah), (g) di mana, (h) dari mana, (i) kapan(kah), (j) berapa, dan (k) bukan. Jenis-jenis kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI adalah (a) kalimat interogatif yang meminta jawaban atau pengakuan “ya” atau “tidak”, (b) kalimat interogatif yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, (c) kalimat interogatif yang meminta alasan, (d) kalimat interogatif yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain, dan (e) kalimat interogatif yang

(16)

37 menyungguhkan. Pola umum kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI, yaitu (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Ket), (b) +Adv+-kah+S+P+O+(Ket), (c) +P+-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.

SARAN

Berdasarkan penelitian ini, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: (1) Kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI dapat dijadikan bahan pembelajaran di sekolah. Bahan pembelajaran tersebut sesuai dengan bahan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI bidang peminatan SMA/MA pada kurikulum 2013 dalam KI 3, KD 3.4 berbunyi mengidentifikasi berbagai jenis kalimat (aktif dan pasif, transitif dan intransitif, verbal dan nominal, tunggal dan majemuk, mayor dan minor, langsung dan tidak langsung, versi dan inversi) dalam novel. Serta bahan pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA/MA pada kurikulum 2013 dalam KI 3, KD 3.11 berbunyi menganalisis kebahasaan artikel dan atau buku ilmiah. (2) Bagi pembaca skripsi ini yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut, maka bisa memecahkan masalah-masalah yang belum bisa terpecahkan seperti menganalisis fungsi. (3) Bagi peneliti lain, penelitian mengenai kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI bisa dilakukan lagi dengan rumusan masalah yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah. Jakarta: Grasindo.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

In this case, a Gricean Cooperative Principle had been tried out for analyzing how it is realized in the utterance context and how implicature is generated in the conversation in

Pada pengujian output ini alat dipasang pada miniatur rumah kemudian diuji dengan menggunakan aplikasi Pengendali Lampu Rumah yang telah diinstal pada

Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, yang berguna sebagai sumber listrik. Listrik tidak serta merta

However, only the new IOP from the in-situ self calibration were not able to model the inaccuracies of the direct measurements of the position and orientation of

Selain masyarakat sudah menganut kepercayaan/agama masing-masing dan masyarakatnya juga telah mengenal hukum, ada beberapa informan dengan pendapat dan penjesan yang sama,

Berdasarkan uraian hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan pada burung puyuh periode produksi tidak

(1) Penetapan indeks terintegrasi untuk penghitungan retribusi IMB bangunan gedung seperti pada tabel Lampiran 1, dan contoh penetapan indeks terintegrasi

[r]