• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi. Analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, penggambaran secara kuantitatif, dan manifest (Wimmer & Dominick, 2000)

Objektif adalah penekanan pada penganalisaan kategori yang mempunyai makna sama apabila dilakukan oleh orang lain, bebas dari subyektifitas dan bias peneliti. Sistematik mempunyai pengertian seperangkat prosedur dapat digunakan dengan cara yang sama dalam menganalisis isi pernyataan. Kuantitatif menekankan pada pencatatan dari hasil nilai bilangan atau frekwensi untuk menggambarkan berbagai jenis isi yang ditemukan. Manifest pengertiannya adalah isi pesan yang tampak, yaitu sesuai apa yang tertulis dan tercetak dalam surat kabar. Jadi pengertiannya betul-betul yang muncul dan tampak dipermukaan untuk dianalisis. Penekanan pada aspek manifes dimaksudkan untuk membaca seperti apa adanya, dan dinyatakan secara terbuka di dalam media yang diamati.

Metode analisis isi menurut Berger (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa terkini, lampau atau keduanya. Sedangkan kelemahan dari analisis isi adalah sulit untuk mendapatkan secara pasti sampel yang representa tif untuk dipelajari.

Populasi dan Sampel Populasi

Penelitian ini dilakukan terhadap berita konflik ambon pada surat kabar Kompas dan Republika. Kedua surat kabar ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan kedua surat kabar tersebut adalah berdasarkan karakter ideologis masing-masing surat kabar tersebut. Walaupun kedua surat kabar tersebut bersifat independen tetapi dalam pemberitaan sulit melepaskan diri dari paham yang melekat pada surat kabar tersebut. Menurut Hill (1995) berdasarkan seja rah berdirinya kedua surat kabar itu. Republika mengesankan membawa

(2)

aspirasi intelektual Islam yang liberal dan sekular. Kompas mengesankan membawa aspirasi umat kristen. Hal ini dikarenakan surat kabar tersebut masih mengikatkan diri pada ikatan primordialisme.

Populasi penelitian adalah seluruh berita straight news dan opini mengenai konflik di Ambon yang dipublikasikan di surat kabar Kompas dan Republika pada hari dan tanggal yang sama. Berita sebagai hasil kerja dan seleksi tim redaksi media massa memiliki karakteristik yang homogen.

Dalam kurun waktu empat tahun, berita mengenai konflik Ambon. menurut Eriyanto (2003) dapat dikelompokan dalan lima fase. Jumlah edisi terpilih mengenai konflik Ambon di surat kabar Kompas dan Republika yang terbit pada hari dan tanggal yang sama pada setiap fase selengkapnya disajikan pada Tabel 1:

Tabel 1. Jumlah Edisi Terpilih Mengenai Konflik Ambon di Surat Kabar Kompas dan Republika Periode Januari 1999 sampai April 2002

Fase Periode Edisi Berita di Kompas Berita Di Republika

Satu Januari 99 – Juli 99 11 14 18

Dua Juli 99 – Desember 99 10 11 12

Tiga Januari 00 – Juni 00 11 20 13

Empat Juli 00 – 10 Februari 02 10 12 12

Lima 11 Februari 02– 28 April 02 14 29 18

Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah isi pe san surat kabar yang berbentuk berita dan opini terhadap isu-isu konflik Ambon yang dimuat di hari dan tanggal yang sama pada harian Kompas dan Republika .

(3)

Mengenai besaran sampel, menurut Ritonga (2004) bila sifat populasinya homogen, besar sampel tidak perlu terlalu dipersoalkan. Artinya, syarat presisi yang tinggi dapat diabaikan karena secara metodologis tidak dipersyaratkan penetapan sampel dalam jumlah besar.

Sampel pada metode analisis isi berdasarkan penelitian Stempel (dalam Krippendorf, 1980)yang membandingkan penelitian menggunakan 6, 12, 18, 24, dan 48, penambahan jumlah sampel lebih dari 12 tidak membuahkan hasil penelitian lebih akurat

Berdasarkan model dan penjelasan pada bagian Tinjaun Pustaka mengenai proses pencarian dan penulisan berita dapat disimpulkan bahwa berita yang berasal dari berbagai sumber berita memiliki karakteristik homogen. Karena berita yang dipublikasikan di surat kabar telah memenuhi standar kriteria berita yang telah ditetapkan oleh redaksi.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, jumlah sampel yang diambil pada setiap fase sebesar 50%. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). . Hasil penarikan sampel lima fase berita konflik Ambon di surat kabar Kompas dan Republika sebagai berikut; Fase pertama surat kabar Kompas dan Republika sampel berita mengenai konflik Ambon masing-masing 5 berita. Jumlah sampel pada fase dua untuk surat kabar Kompas adalah 5 berita, dan Republika 7 berita. Fase ketiga jumlah sampel di Kompas adalah 5 berita, dan Republika 6 berita. Fase keempat sampel masing-masing surat kabar adalah 5 berita. Pada fase kelima, sampel berita di surat kabar Kompas adalah 9 berita, dan surat kabar Republika 8 berita

Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan mengunakan data base yang terdapat pada komputer di Pusat Informasi dan Dokumentasi Kompas dan Pusat Dokumentasi Republika. Pencarian dilakukan dengan menggunaka kata kunci “konflik Ambon” periode tahun 1999 sampai

(4)

2002. Selanjutnya seluruh data yang diperoleh melalui komputer penulis sortir dengan kriteria berita mengenai konflik Ambon yang terbit pada hari dan tanggal yang sama di surat kabar Kompas dan Republika

Data yang diperoleh melalui prosedur di atas, penulis mengambil sampel berita. Berita berbentuk soft copy dari komputer tersebut kemudian dibandingkan dengan berita aslinya di surat kabar yang terdapat di Pusat Dokumentasi, Perpustakaan Kompas dan Republika.

Instrumen

Data mengenai berita-berita konflik di ambon yang ada di surat kabar Kompas dan surat kabar Republikaakan dianalisis dengan melihat frekwensi dan persentase kemunculan masing-masing kategori

Unit analisis dalam penelitian ini adalah butir berita konflik Ambon yang ada da lam surat kabar Kompas dan surat kabar Republika. Objektifitas berita akan dilihat dari akurasi informasi, data serta kejelasan antara fakta dan opini. Relevansi diukur berdasarkan adanya kesesuaian judul dengan isi berita, keseimbangan sumber berita dan netralitas berupa penilaian yang tidak memihak dari pihak media terhadap pihak-pihak yang berselisih. Definisi kategori dari unsur-unsur objektifitas berita (Ida, 2001) adalah:

1. Faktualitas Pemberitaan

A. Akurasi dalam pemberitaan yang meliputi

♦ Kelengkapan data pendukung atau kelengkapan informasi atas berita yang ditampilkan berupa Tabel, statistik, foto, ilustrasi gambar, dan lain-lain. Konsep ini dibagi dua, yaitu:

- Ada data pendukung, yaitu apabila tulisan itu dilengkapi dengan salah satu data pendukung, seperti foto peristiwa, Tabel, statistik, dan data referensi (buku, UU, Peraturan Pemerintah, dan lain -lain) - Tidak ada data pendukung, yaitu apabila tulisan itu sama sekali

tidak dilengkapi dengan data pendukung, seperti foto peristiwa, Tabel, statistik, da n data referensi (buku, UU, Peraturan Pemerintah, dan lain-lain)

(5)

♦ Pencantuman waktu terjadinya peristiwa atau wawancara untuk melihat akurasi fakta atau opini. Ada dua kategori dalam konsep ini, yaitu:

- Dicantumkan waktu, apabila dalam tulisan mencantumkan waktu berupa tanggal, kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya, yaitu mencantumkan tanggal dan kata-kata.

- Tidak dicantumkan waktu, apabila dalam tulisan tidak mencantumkan baik tanggal ataupun kata -kata yang berkaitan dengan waktu

♦ Pemisahan fakta dan opini, yaitu menyangkut ada tidaknya pemisahan fakta dengan opini wartawan yang menulis berita. Konsep ini dibagi dua, yaitu:

- Ada pemisahan fakta dan opini, yaitu apabila dalam berita terdapat kata-kata yang bersifat opini, seperti: tampaknya, diperkirakan, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, dan kata -kata yang bersifat opini lainnya.

- Tidak mencampur fakta dan opini, yaitu jika dalam tulisan berita tersebut tidak terdapat kata -kata yang bersifat opini seperti yang telah disebutkan di atas.

B. Relevansi dalam pemberitaan berupa,

Kesesuain judul berita dengan isi berita dilihat dari kalimat judul yang merupakan bagian dari kutipan atau kalimat ada pada isi berita. Selain itu dalam judul atau isi beritanya apakah juga menggunakan kata atau kalimat denotatif serta tanda -tanda baca yang mengesankan makna ganda. Ketepatan menyangkut judul utama bukan sub judul. Dengan demikian konsep ini dibagi dalam dua kategori:

- Sesuai, apabila judul merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita

- Tidak sesuai, apabila judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita atau bukan kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita

(6)

A. keseimbangan, dilihat dari sumber berita yang digunakan, yaitu:

- Seimbang, apabila masing-masing pihak yang diberitakan (dalam penelitan ini adalah pihak Islam dan Kristen/ Katolik) diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya. - Tidak seimbang, jika pihak-pihak yang berkepentingan langsung

dengan berita itu tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya.

B. Netralitas, dilihat dari sikap media terhadap sumber berita yaitu: - Memihak, jika isi berita memihak, membela salah satu pihak di antara

pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa konflik (dalam penelitan ini adalah pihak Islam dan Kristen/ Katolik), atau memojokkan, menjelek-jelekkan, menghujat salah satu pihak di antara pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa konflik

- Netral, jika isi berita tidak memihak, tidak membela salah satu pihak di antara pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa konflik

Uji Reliabilitas

Untuk menjamin objektifitas data yang akan dianalisis, perlu menentukan reliable (keterandalan) pada kategori yang dibuat. Untuk itu dilakukan uji coba kategori kepada tiga orang juri yang ahli dalam bidang kajian dan metodologi penelitan serta menguasai bidang penulisan dan penyuntingan berita. Juri pertama adalah Drs. Jamiludin Ritonga, MS, dosen mata kuliah Metode Penelitian di beberapa Perguruan Tinggi. Juri kedua adalah Drs. Halomoan Harahap, MSi, Pembantu Dekan I Bidang Akademik FIKOM Indonusa Esa Unggul. Drs A. Rahman, Msi. sebagai juri ketiga adalah seorang wartawan dan juga dosen di beberapa perguruan tinggi.

Proses uji coba reliabilitas koding dilakukan dengan membagikan definisi kategori akurasi, definisi kategori relevansi, definisi kategori keseimbangan dan definisi kategori netralitas kepada tiga orang juri. Kemudian tiga orang juri yang telah dipilih akan melakukan uji reliabilitas tersebut dengan cara yang sama telah dilakukan peneliti. Dari hasil uji reliabilitas antara peneliti dan hakim akan

(7)

diketahui berapa yang disetujui bersama oleh peneliti dan juri. Jumlah berita yang diuji oleh peneliti dan hakim pada setiap kategori adalah 12 berita dari surat kabar Kompas dan Republika , atau 6 berita dari masing-masing surat kabar.

Perhitungan reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Holsty (Wimmer & Dominick; 2000) yaitu:

4M C.R = ---

NI + N2 Keterangan

C.R. = Coefficient Reliability

M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh empat pengkode (peneliti dan tiga orang hakim)

Ni, N2 = Jumlah penyataan yang diberi kode oleh pengkode dan peneliti

Untuk menghitung keandalan majemuk (composite Reliability ), dihitung dengan rumus:

N (koefisien keandalan)

Composite reliability = ---

1 + ( N - 1 ) (Koefisien keandalan)

Besarnya hasil penilaian juri tersebut dapat menujukkan kesepakatan antar juri dalam menentukan apakah kategori yang disusun dapat dipergunakan.

Hasil penghitungan yang telah dilakukan dari uji reliabilitas untuk kategori akurasi adalah 0.70. kategori Relevansi 0.71, kategori keseimbangan 0.71 dan kategori netralitas 0.70

Dari hasil penghitungan di atas, terlihat bahwa keandalan majemuk atau composite reliability dari masing-masing kategori mencapai 0,70 ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa kategorisasi yang telah disusun andal. Sebab walaupun belum ada standar reliabilitas yang mutlak, tetapi menurut Lasswell (Sutopo, 1989), nilai keandalan 70 - 80 % dapat diterima sebagai keandalan yang mencukupi.

(8)

Data yang terkumpul merupakan dasar untuk melakukan analisis, yaitu dengan melihat frekwensi dan persentase masing-masing kategori. Data kuantitatif dapat memberikan deskripsi secara lebih pasti, namun tidak dapat menjawab, menjelaskan lebih mendalam mengapa dan bagaimana fenomena terjadi. Seperti disinggung oleh Krippendorft (1991) bahwa analisis isi dapat saja dapat saja melanjutkan permainan hitung menghitung yang hanya bisa memberikan kegairahan tetapi bukan wawasan.

Penulis juga melakukan interpretasi terhadap data kwantitatif dengan memberikan interpretasi melalui data kualitatif. Dalam hal ini data kualitatif yang digunakan untuk mendukung data kuantitatif penulis peroleh melalui berbagai tulisan yang memiliki relevansi dengan pokok permasalahan.

(9)

Definisi Operasional

1. Berita adalah laporan, uraian tentang peristiwa/fakta dan atau pendapat yang ditulis oleh wartawan/redaksi media massa dan mengandung nilai berita 2. Konflik, hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok), yang

memiliki atau merasa memiliki, sasaran-sasaran yang tidak sejalan.

3. Gatekeeper: proses pemilihan, penseleksian berita yang dilakukan oleh redaksi media massa sebelum berita dipublikasikan

4. Berita konflik adalah laporan, uraian tentang peristiwa/fakta dan atau pendapat yang mengandung unsur pertentangan kepentingan

5. Objektivitas berita adalah adalah laporan, uraian tentang peristiwa/fakta dan atau pendapat yang ditulis oleh wartawan/redaksi media massa dengan memberi tempat yang sama, seimbang antara dua pihak yang bertentangan, dan memisahkan fakta dengan opini.

6. Faktualitas: laporan tentang peristiwa atau pendapat yang dapat dicek akurasinya kepada sumber, disajikan tanpa komentar, atau ada pemisahan antara fakta dan opini.

7. Impartialitas: adalah sikap netral dalam penyajian dan seimbang dalam penyajian fakta dan opini antara yang pro dan kontra

8. Akurasi: adalah penyajian berita sesuai dengan realita yang ada dengan didukung oleh data-data yang akurat, adanya pencantuman waktu, serta adanya pemisahan antara fakta dan opini

9. Relevansi: adalah adanya kesesuaian antara judul berita, sub judul dengan isi berita

10. Keseimbangan: adalah pemberian waktu, ruang dan penekanan yang proporsional pada pihak yang pro dan kontra

Gambar

Tabel 1. Jumlah Edisi Terpilih Mengenai Konflik Ambon di Surat Kabar Kompas     dan Republika Periode Januari 1999 sampai April 2002

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik akan memudahkan siswa untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang beragam dan dengan latar belakang yang berbeda karena

Materi pelatihan sumber daya manusia merupakan materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh perusahaan dan materi

• Anak dapat menyusun kalimat aku-suka-pisang-goreng dengan benar dan tepat (BHS 4.11) • Anak dapat mengenal aktivitas seni melalui kegiatan membuat boneka dari batang daun pisang

Adanya klasifikasi kemampuan ini akan dapat membantu guru untuk menentukan langkah yang harus dilalui di dalam proses belajar mengajar (Burhanuddin, 1997: 110). Tanpa

Pemikiran pendidikan Islam yang telah ditulis oleh Yusuf Mansur layak untuk diaplikasikan dalam dunia pendidikan, selain karena mencakup aspek nilai-nilai

Penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Monica (2016) dan Wismaryanto (2013) yang menyatakan bahwa ROA

Guna mencapai tujuan pembelajaran, tenaga pengajar (dosen) harus menguasai berr macam-ma cam metode menga jar, sehingga dapat memilih dan menentukan metode serta

Suatu perdamaian harus ada timbal balik dalam pengorbanan pada diri pihak-pihak yang berperkara maka tiada perdamaian apabila salah satu pihak dalam suatu