• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1). Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. isi dari ke sepuluh standar tersebut adalah :

Standar Umum

1; Proses audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor.

2; Seorang Auditor harus mempertahankan dan mengedepankan sesuatu yang berhubungan dengan Independensi dan Perikatan.

3; Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran ilmuya secara profesional dengan cermat dan seksama.

Standar pekerjaan lapangan

1; Pekerjaan mengaudit harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2; Pemahaman mengenai pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan saat mengaudit. 3; Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar pelaporan

1; Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yang berlaku umum

2; Laporan auditor harus menunjukkan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3; Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4; Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan

keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

(2)

Perbedaan laporan organisasi nirlaba dan laporan secara umum

PERBEDAAN

Laporan Organisasi nirlaba Laporan Keuangan Komersial Fokus Finansial dan Politik/sosial

Kinerja diukur secara finansial dan non-finansial

Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas

Berfokus pada bagian organiasasi Melihat ke masa depan secara detail

Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan dan standar akuntansi

Laporan diperiksa olehTreasury Cash Accounting

Fokus Finansial

Sebagian besar diukur secara finansial

Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur

Berfokus pada organisasi secara keseluruhan Tidak dapat melihat masa depan secara detail Aturan pelaporan ditentukan oleh undang – undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi.

Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen

Accrual Accounting

2). (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989)[1] yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris:International Accounting Standards Board (IASB)).

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.

Perbedaan IFRS

1; Sumber: IAS 1,

(3)

2; Neraca:

Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar,hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu

3; Laporan Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi komprehensip

4; Laporan Laba/Rugi:

Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format

5; laporan Arus kas(format dan metode):

Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya. Menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung

6; Pos Luar biasa:

Didalam IFRS dilarang

7; Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang diakui /Pendapatan Komprehensif lainnya:

Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham

8; Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi:

Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak

9; Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi:

Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva , kewajiban ,pendapatan dan hasil

10; Tanggung Jawab Laporan Keuangan: Tidak diatur

11; Komponen Laporan Keuangan:

Laporan posisi keuangan,Laporan laba-rugi PSAK

1; sumber:

PSAK No.1 ( Revisi 1998),Penyajian Laporan keuangan

2; Neraca:

Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank

3; Laporan Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi

4; Laporan Laba/Rugi:

Sama seperti IFRS. Tetapi ,ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di muka

(4)

Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung

6; Pos Luar biasa:

Item pos luar biasa masih harus dilaporkan

7; Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang diakui /Pendapatan Komprehensif lainnya:

Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham

8; Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi:

Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak

9; Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi:

Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS .Informasi yang signifikan aktiva , kewajiban ,pendapatan , dan hasil yang tidak diperlukan

10; Tanggung Jawab Laporan Keuangan: Manajemen

11; Komponen Laporan Keuangan:

Neraca, Laporan laba-rugi,Laporan arus kas, Laporan

3). Prosedur Pemeriksaaan Kas

1. Perhitungan Fisik Kas (Cash Count) , Tujuan : Memastikan keberadaan fisik kas. 2. Lakukan Perhitungan mundur ke posisi tutup buku; Tujuan : Memastikan keberadaan

fisik sesuai dengan saldo buku

3. Buat Berita Acara Pemeriksaan Kas yang ditandatangani minimal oleh pemegang kas (Kasir/Bendahara) dan oleh pemeriksa (Auditor/Accounting)

4. Buat Daftar cek dan bon sementara beserta bukti pendukungnya yang belum dibukukan. (Jika ada)

Prosedur cek fisik aktiva tetap

1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap. Beberapa ciri internal controlyang efektif untuk aset tetap:

2. Minta kepada klien Top schedule dan Supporting schedule aset tetap, sehinggadapat dilihat berapa saldo awalnya, berapa penambahan/pengurangannya danberapa saldo akhir dari aset tetap tersebut.

(5)

3. Periksa footing dan cross footing serta cocokkan totalnya dengan general ledgeratau sub ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.

4. Apakah setiap penambahan dan pengurangan dari aset tetap dilengkapi dengansupporting document, termasuk otorisasinya.

5. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap aset tetap tersebut untuk melihatkondisinya apakah masih layak dan penilaiannya wajar.

6. Periksa bukti kepemilikan aset tetap.

7. Periksa apakah capitalization policy sudah benar dan depreciationpolicydijalankan secara konsisten dengan tahun sebelumnya.

8. Analisis tentang perkiraan Repair and Maintenance, sehingga dapat diketahuiapakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk capital expenditure, dicatatsebagai

revenue expenditure.

9. Periksa apakah aset tetap sudah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yangcukup. 10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, konfirmasi bank, untuk mengetahuiapakah

ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan.

11. Periksa apakah ada komitmen-komitmen yang dibuat perusahaan untukmembeli/menjual aset tetap.

12. Jika ada contsruction in process, periksa ketepatan nilai pertambahan yangditransfer ke aset tetap.

13. Jika ada aset tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement-nya dan apakah pencatatannya sudah sesuai dengan SAK.

14. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum, misal: ketentuan penyajian baik di neraca, laba-rugi maupuncatatan atas laporan keuangan.

4). Perbedaan SPI dan Program Audit

SPI adalah suatu struktur pengendalian yg terdiri dari kebijakan & prosedur yg diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadahi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Audit Program merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis.

(6)

Perbedaan Misi

Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode. Sementara itu, tanggung jawab utama auditor internal tidak terbatas pada pengendalian internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas pelaporan keuangan saja, namun juga melakukan evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi.

Perbedaan Organisasional

Auditor Internal merupakan bagian integral dari organisasi di mana klien utama mereka adalah manajemen dan dewan direksi dan dewan komisaris, termasuk komite-komite yang ada. Sebaliknya, auditor eksternal merupakan pihak ketiga alias bukan bagian dari organisasi. Mereka melakukan penugasan berdasarkan kontrak yang diatur dengan ketentuan perundang-udangan maupun standar profesional yang berlaku untuk auditor eksternal.

Perbedaan Pemberlakuan

Secara umum, fungsi audit internal tidak wajib bagi organisasi. Namun demikian untuk perusahaan yang bergerak di industri tertentu, seperti perbankan, dan juga perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk memiliki auditor internal. Perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) juga diwajibkan untuk memiliki auditor internal.

Sementara itu, pemberlakuan kewajiban untuk dilakukan audit eksternal lebih luas dibandingkan audit internal. Perusahaan-perusahaan yang listing, badan-badan sosial, hingga partai politik dalam keadaan-keadaan tertentu diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan untuk dilakukan audit eksternal,

Perbedaan Fokus dan Orientasi

Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan, yaitu kejaidan-kejadian yang diperkirakan akan terjadi, baik yang memiliki dampak positif (peluang) maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan

(7)

Sedangkan auditor eksternal terutama berfokus pada akurasi dan bisa

dipahaminya kejadian-kejadian historissebagaimana terefleksikan pada laporan keuangan organisasi.

Perbedaan Kualifikasi

Kualifikasi yang diperlukan untuk seorang auditor internal tidak harus

seorang akuntan, namun juga teknisi, personil marketing, insinyur produksi, serta personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lainnya tentang operasi organisasi sehingga memenuhi syarat untuk melakukan audit internal.

Auditor Eksternal harus memiliki kualifikasi akuntan yang mampu memahami dan menilai risiko terjadinyaerrors dan irregularities, mendesain audit untuk memberikan keyakinan memadai dalam mendeteksi kesalahan material, serta melaporkan temuan tersebut. Pada kebanyakan negara, termasuk di Indonesia, auditor perusahaan publik harus menjadi anggota badan profesional akuntan yang diakui oleh ketentuan perundang-undangan.

Perbedaan Timing

Auditor internal melakukan review terhadap aktivitas organisasi secara berkelanjutan, sedangkan auditor eksternal biasanya melakukan secara periodik/tahunan.

Laporan SPI adalah Laporan Hasil Audit Internal Laporan Program Audit adalah Laporan Komite Audit

5). Alasan pembuatan laporan harus sesuai dengan standar akuntansi adalah agar laporan tersebut dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan PABU.

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti sebesar 57,5% pendapatan beternak kuda dapat dijelaskan oleh indikator motivasi yaitu motif ekonomi, motif pemanfaatan ternak yang dipelihara, motif sosial dan

Susunan suatu ruang harus sesuai tujuannya, maksudnya ialah bahwa penggunaan dan penyusunan perabot ditentukan oleh kebutuhan penggunanya_ Pada lantai I tnaupun lantai

Persoalan etnis kalau tidak dicermati dengan baik, akan menjadi penghambat dalam melaksanakan pembangunan didalam negeri khusunya Desa Kwala Gunung, pemberian otonomi daerah

Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir dalam Program Informasi (Progdi) D3 Komputerisasi Akuntansi, Fakultas

Untuk pemeliharaan terhadap peralatan yang digunakan pada saat bencana alam terjadi dilakukan oleh karyawan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia disingkat KKNI ialah acuan penjenjangan kualifikasi kompetensi untuk pengakuan kerja. KKNI telah dirumuskan oleh Mendikbud

4.2.2 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Bidang CIpta Karya terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat. Pelaksanaan usaha dan kegiatan pembangunan di bidang Pekerjaan

Correlations STRUKTUR MODAL 1.000 Covariances STRUKTUR MODAL .000 a. Dependent