• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB III

GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

A. Gambaran Umum Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

1. Kondisi Geografis

Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat merupakan Dukuh yang Kantor Balai Desanya berada di tepi alun-alun Kedungwuni, bersebelahan dari selatan Balai Desa terdapat Masjid Al-Amin dan dari sebelah utara Balai Desa terdapat Sekolah SMP N 2 Kedungwuni, sehingga mudah untuk menemukannya. Luas wilayah Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat adalah 4,28 km². Batas wilayah Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat adalah sebagai berikut:1

Sebelah utara adalah Desa Ambokembang Tangkil Tengah Sebelah selatan adalah Desa Kedungpatangewu

Sebelah barat adalah Desa Karangdowo Sebelah timur adalah Kel. Kedungwuni Timur Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan)

- Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan sejauh 0,01 km - Jarak dari pusat Pemerintahan Kota sejauh 13 km

- Jarak dari pusat Ibu kota Kabupaten sejauh 13 km - Jarak dari pusat Ibukota Provinsi sejauh 13 km

(2)

2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat adalah 13.262 jiwa yang terdiri dari 6.748 laki-laki dan 6.514 perempuan dengan jumlah kepala keluarga adalah 3550 KK.

Tabel 1

Penduduk Desa dalam Kelompok Umur2

Kelompok Umur Laki – Laki Perempuan

0 – 4 553 518 5 – 9 596 565 10 – 14 680 589 15 – 19 827 768 20 – 24 681 660 25 – 29 681 634 30 – 34 510 492 35 – 39 444 455 40 – 44 401 427 45 – 49 401 406 50 – 54 344 341 55 – 59 289 256 60 – 64 135 138 65 – 69 84 117 70 + 112 160 70 + 112 160 Jumlah 6748 6514

(3)

Tabel 2

Data Penduduk Kelurahan Kedungwuni Barat Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 20153

No Pekerjaan Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 239

2 ABRI 15 3 Swasta 1242 4 Pedagang 1165 5 Tani 19 6 Pertukangan 24 7 Buruh Tani 27 8 Pensiunan 36 9 Nelayan 5 10 Pemulung 4 11 Jasa 65 Jumlah 2841 Tabel 3

Data Penduduk Kelurahan Kedungwuni Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 20154

No Pendidikan Jumlah 1 Taman Kanak-kanak 2517 2 Sekolah Dasar 1762 3 SMP 2451 4 SMA/ SMU 3741 5 Akademi/ D1-D3 187

3 Dokumentasi Kelurahan Kedungwuni Barat tahun 2015 4 Dokumentasi Kelurahan Kedungwuni Barat tahun 2015

(4)

6 Sarjana 176

7 Pasca Sarjana 6

8 Pondok Pesantren 245

9 Pendidikan Keagamaan 15

10 Sekolah Luar Biasa -

11 Kursus Keterampilan 46

3. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

a. Kondisi Sosial

Masyarakat Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat terkenal heterogen baik dilihat dari mata pencaharian dan pendidikan. Jumlah penduduk 13.262 jiwa yang terdiri dari 3550 KK. Dengan jumlah Penduduk Miskin (Menurut Standar BPJS ) 1.970 jiwa, 394 KK. Berdasarkan data yang ada salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan adalah tingkat SDM masyarakat yang rendah.

b. Kondisi ekonomi

Sebagai suatu Desa yang terletak di wilayah pedesaan, pada umumnya warga masyarakat Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat bekerja di sektor buruh, industri dan perdagangan.

Adanya kawasan industri tekstil PT.BHSTEX yang terletak dekat dengan Madukaran Kelurahan Kedungwuni

(5)

Barat, membuat banyak anak yang bekerja sebagai buruh atau pekerja pabrik. Serta sebagian dari warga yang berkehidupan mencukupi membuka usaha konveksi, sehingga banyak anak yang tidak melanjutkan sekolahnya memilih untuk bekerja di konveksi tersebut. Sedangkan orang tua yang berkehidupan kurang mencukupi memilih untuk berdagang di rumah dan di pasar.

c. Kondisi Budaya

Nuansa agamis mewarnai kondisi budaya yang ada di masyarakat Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat. Salah satu bentuk seni budaya yang telah ada sejak lama adalah Seni Simtu Duror yang dikelola oleh Ustadz Fani. Aktivitas kegiatan rutin dilaksanakan setiap bulan dan jika ada hajatan masyarakat, baik pernikahan maupun khitan/ sunatan.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Sarana Ibadah 1). Masjid : 11 unit 2). Mushola : 36 unit 3). Gereja : 1 unit 4). Pura : - unit 5). Vihara : - unit 6). Klenteng : - unit

(6)

b. Sarana Pendidikan 1). Perguruan tinggi : - 2). SMU : 4 unit 3). SLTP : 3 unit 4). SD : 7 unit 5). TK : 7 unit 6). PAUD : 1 unit c. Sarana Kesehatan 1). Puskesmas : -

2). UKBM (Posyandu) : 11 unit 3). Poliklinik/ Balai Pelayanan Masyarakat : 2 unit d. Sarana umum

1). Olah raga : 4 unit 2). Kesenian/ Budaya : - 3). Balai pertemuan : 1 unit

5. Kelembagaan Masyarakat

Kelembagaan masyarakat di Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat terdiri dari:

a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) : 1). Jumlah pengurus : 12 orang 2). Jumlah anggota : 80 orang 3). Jumlah kegiatan per bulan : 2 kegiatan

(7)

b. PKK

1). Jumlah pengurus : 21 orang 2). Jumlah anggota : 100 orang 3). Jumlah kegiatan per bulan : 2 kegiatan 4). Jumlah buku administrasi yang dikelola: 3 buah 5). Jumlah dana yang dikelola : Rp 2.000.000,- c. Karang Taruna

1). Jumlah Karang Taruna : 1 unit 2). Jenis Karang Taruna : - 3). Jumlah pengurus (rata-rata) : 14 d. RT/ RW

1). Jumlah RW : 14 unit 2). Jumlah RT : 46 unit

3). Jumlah Lingkungan : 8 lingkungan, meliputi: a) Madukaran b) Paesan Utara c) Paesan Tengah d) Paesan Selatan e) Paesan Kebimen f) Gembong Selatan g) Gembong Barat h) Kedungwuni

(8)

e. Lembaga Kemasyarakatan Lainnya 1). Jumlah : 3 unit

2). Nama : 1. LPMK jumlah pengurus : 15 0rang

2. BKM “Cermat” jumlah pengurus : 13 orang 3. Organisasi Pemuda “Putra Jaya” Paesan

Kelurahan Kedungwuni Barat, jumlah pengurus : 15 orang

(9)

Tabel 4

Susunan Personalia Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

LURAH

UNTUNG EDI HARTONO,SH NIP.19650904 198703 1 005

SEKRETARIS KELURAHAN

MUHAMAD SOKHEH NIP. 19671125 199003 1005

STAFF

Rr. SRI NURENI HASTUTI NIP. 19730923 1994403 2 004 SEKSI TAPEM & TRANTIBUM SURATNO NIP. 19600101 199203 1 002 SEKSI KESEJAHTERAAN RAKYAT ENDANG SULISTYAWATI NIP. 19650516 198703 2 007 SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SUYATNO NIP. 19581201 1985503 1 010 STAFF ANYK DYAH ANDAR WATI NIP. 19660923 200701 2 008 STAFF MUCHAMAD FATCHURROCHMAN NIP. 19721110 201001 1 007 STAFF IRFA YULIANTI, SH NRPTT 109.05.080

(10)

TABEL 5

DATA PEKERJA ANAK

No Nama Jenis Kelamin Umur Jenjang Putus Sekolah Pekerjaan 1 And Lk 13 SD Jahitan 2 Ns Pr 13 SD Bordiran 3 Lk Lk 13 SD Jahitan 4 Rm Lk 15 SMP Jahitan 5 Atn Lk 13 SD Jahitan 6 Ctr Pr 13 SD Jahitan 7 Sr Pr 13 SD Bordiran 8 Ptr Pr 13 SD Jahitan 9 Yl Pr 16 SMP Jahitan 10 Nn Lk 13 SD Jahitan 11 Yan Lk 13 SD Jahitan 12 Brk Lk 13 SD Jahitan 13 Ad Lk 13 SD Jahitan 14 Rtn Pr 13 SD Jahitan 15 Izt Pr 14 SMP Jahitan TABEL 6

DATA ORANG TUA YANG MEMILIKI PEKERJA ANAK

NO Nama Orang Tua Pekerjaan

1 SK Ibu Rumah Tangga

2 AM Pedagang 3 NJ Buruh 4 RH Buruh 5 NS Pedagang 6 HID Buruh 7 MS Buruh

(11)

8 FAR Penjahit

9 SAM Ibu Rumah Tangga

10 TSR Buruh 11 MSR Buruh 12 TTN Penjahit 3 WY Buruh 14 CSR Penjahit 15 MMN Buruh

B. Persepsi Orang Tua Pekerja Anak terhadap Pendidikan di Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

Tidak dipungkiri lagi, dewasa ini pendidikan formal merupakan sesuatu yang penting. Di era modern ini, masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Sekolah adalah suatu jenjang pendidikan yang dapat memberi peluang besar untuk masyarakat agar tetap dapat bersaing dalam dunia yang serba modern ini, namun masih sedikit yang mengerti arti dari sekolah itu sendiri, sebagian orang hanya mengartikan sekolah dalam lingkup yang sempit.

Seperti wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu HID selaku orang tua pekerja anak, ia mengatakan :“iya, penting mba. tapi karena anak saya (CTR) tidak mau sekolah, padahal sudah saya paksa dan saya rayu mau minta apa saya turuti tapi masih tetap tidak mau sekolah. Keinginan saya pendidikannya sampai lulus SMA biar bisa kerja di pabrik yang dekat, kan sekarang kalau mau melamar di pabrik pendidikan terakhir sampai SMA. Pandangan tentang pendidikan keinginan saya biar anak saya itu jadi orang sukses biar tidak seperti saya ini mba”. 5

(12)

Hal senada juga disampaikan oleh, yang mengatakan Ibu SK,”Ya, penting, alasannya biar anak saya (AND) itu beda sendiri dari saudara-saudaranya. Soalnya kan saudara-saudaranya sekolah lulusan sampai SD. Keinginan Pendidikan untuk anak saya sampai jenjang pindidikan SMA, biar mudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tetapi karena anak saya itu bilangnya: “mak, aku mau bekerja saja, ikut teman”, jadi ya mau bagaimana lagi anak saya mintanya mau kerja sama temannya. Pandangan tentang pendidikan keinginan saya pendidikan And itu sampai jenjang pendidikan yang tinggilah.”6 Sementara itu Ibu SAM, juga menambahkan: “bahwa Pendidikan itu penting, alasannya biar pendidikan anak saya (YL) sampai jenjang pendidikan tinggi minimal SMA. Pendidikan yang saya inginkan untuk anak saya, ya sampai tinggi. Tetapi mau bagaimana lagi kenyataannya uang untuk menyekolahkan tidak ada. Pandangan tentang pendidikan saya tidak tahu, tanya sama anak saya saja. Saya tidak tahu apa-apa”.7

Selanjutnya Ibu FAR, juga menyatakan: “bahwa Pendidikan itu sangat penting, alasannya untuk masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang saya inginkan (PTR) itu pendidikan sampai minimal SMA lah. Pandangan tentang pendidikan sangat penting untuk masa depannya agar tidak seperti orang tuanya.”8

Hal itu juga disampaikan oleh Ibu AM, “bahwa Pendidikan untuk anak saya (NS) iya penting, alasannya keinginan saya supaya lulus SD terus bisa melanjutkan SMP dan sampai pendidikan SMA, tetapi tidak mau. Padahal guru-gurunya sudah pada membujuk untuk sekolah. Pendidikan yang saya inginkan iya supaya lulus sampai sekolah SMA,

6 SK, Orang Tua Pekerja Anak, wawancara pribadi, pekalongan 19 Maret 2015 7 SAM, Orang Tua Pekerja Anak, wawancara pibadi, Pekalongan 21 Maret 2015 8 FAR, Orang Tua Pekerja Anak, wawancara pribadi, Pekalongan 23 Maret 2015

(13)

agar mudah buat melamar pekerjaan. Pandangan tentang pendidikan keinginan saya supaya lulus SMA dan mudah untuk melamar pekerjaan.”9

Sedangkan Menurut Ibu RH, “ Pendidikan iya penting buat anak saya (RM), alasannya biar masa depannya itu baik. Pendidikan yang saya inginkan biar anak saya itu sekolahnya sampai SMA, soalnya kan tanggung sudah lulus SMP tapi tidak mau melanjutkan. Pandangan tentang pendidikan untuk anak saya biar bisa melanjutkan sekolah SMA, tapi mau bagaimana lagi, anaknya itu sudah tidak mau karena pusing untuk berfikir dalam mata pelajaran.”10

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat digaris bawahi persepsi orang tua terhadap pendidikan adalah pendidikan itu penting untuk masa depan anak-anaknya. Orang tua menginginkan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan harapan agar anak-anaknya dapat menjadi kebanggaan orang tua serta merubah kehidupan orang tuanya menjadi lebih baik lagi.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Orang Tua Pekerja Anak terhadap Pendidikan di Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

Persepsi yang membentuk penilaian atau cara pandang orang tua mengenai pendidikan di Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, tentunya di pengaruhi oleh beberapa faktor yang mana faktor-faktor tersebut menyebabkan orang tua mampu memberikan penilaian atau pandangan dalam bentuk persepsi yang berimbas positif sebagai bentuk dukungan, maupun persepsi negatif yang kurang mendukung.

9 AM, Orang Tua Pekerja Anak, wawancara pribadi, Pekalongan 25 Maret 2015 10 SR , Orang Tua Pekerja Anak, wawancara pribadi, Pekalongan 28 Maret 2015

(14)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa oranag tua pekerja anak yang ada di Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat, diperoleh jawaban yang berbeda-beda pada faktor yang mempengaruhi persepsi orang tua pekerja anak , dan hasilnya adalah sebagai berikut:

1) Faktor Minat

Minat merupakan hal yang terdapat di dalam individu. Minat yang rendah untuk bersekolah angat berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan seseorang, karena minat yang rendah menimbulkan tidak adanya daya tarik seseorang untuk bersekolah.

Seperti yang dikatakan oleh ibu AM, berpendapat bahwa yang menyebabkan anaknya putus sekolah karena keinginan anak saya sendiri yang tidak mau melanjutkan sekolah.11

Berbeda dengan pendapat Ibu SR, bahwa yang menyebabkan anaknya putus sekolah karena sudah tidak mau untuk berfikir dalam mata pelajaran di sekolah.12

Berdasarkan kedua pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa Faktor yang mempengaruhi Persepsi Orang Tua Pekerja Anak terhadap Pendidikan yaitu minat dari anaknya yang tidak mau untuk melanjutkan sekolah dengan alasan tidak mau untuk berfikir dalam mata pelajaran yang di anggapnya sangat menyulitkan.

2) Faktor yang berkaitan dengan Sekolah

Lingkungan sosial sekolah yang nyaman akan membuat warga sekolah merasa betah dan kerasan untuk berlama-lama berada di sekolah. Sebaliknya, lingkungan sekolah yang tidak nyaman akan

11 AM, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 25 Maret 2015 12 SR, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 28 Maret 2015

(15)

membuat warga sekolah berada di tempat yang membosankan, tempat pengekangan rutin yang harus dikunjungi setiap hari. Lingkungan yang harmonis akan tercipta pergaulan yang baik.

Menurut Ibu HID, yang menyebabkan anaknya bekerja karena dia tidak ingin melanjutkan sekolah disebabkan dimarahin gurunya dengan alasan tidak mengerjakan PR. Padahal dia anak yang pandai dan selalu naik kelas. Beberapa kali sudah berusaha saya membujuk untuk mau melanjutkan sekolah, karena sangat disayangkan dia memutuskan tidak mau sekolah masih kelas 4 SD. 13

Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi orang tua pekerja anak terhadap pendidikan yaitu yang berkaitan dengan sekolah, anak itu merasa tidak nyaman dengan teguran dari gurunya yang tidak mengerjakan PR, sehingga anak tersebut tidak mau untuk melanjutkan sekolahnya dan lebih memilih untuk bekerja.

3) Teman Sebaya

Usia sekolah merupakan usia dimana anak-anak lebih senang bergaul dengan teman-teman sebayanya. Dimana ketika anak merasa nyaman pada salah satu atau sekelompok temannya maka bagaimanapun diusahakan untuk melakukan kegiatan bersama mereka.

Menurut Ibu SK, yang menyebabkan anaknya putus sekolah karena terpengaruh oleh temannya yang bekerja serta sudah tidak mau berfikir lagi tentang pelajaran disekolah. Padahal harapan saya sebagai orang tua ingin anaknya melanjutkan sekolahnya sampai tinggi supaya tidak seperti kakak-kakanya yang berpendidikan sampai SD.14

13 HID, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 17 Maret 2015 14 SK, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 19 Maret 2015

(16)

4) Kondisi Sosial Ekonomi

Penghasilan orang tua yang rendah mengakibatkan ketidakmampuan orang tua untuk membiayai sekolah anak.

Menurut Ibu SAM, yang menyebabkan anaknya putus sekolah karena terkendala biaya untuk melanjutkan sekolah sehingga anaknya kini bekerja di konveksi bordir komputer. Keinginan saya sebagai orang tua supaya anaknya melanjutkan ke SMA setelah lulus SMP, tapi mau bagaimana lagi dengan kondisi rumah yang berdinding dari bambu serta usia saya yang sudah tua dan tidak bisa untuk bekerja, tidak sanggup untuk membiayai sekolahnya.15

Menurut Ibu FAR, yang menyebabkan anaknya putus sekolah karena tidak ada biaya. Keinginan saya sebagai orang tua untuk anak pendidikan sampai SMA, tapi mau bagaimana lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak mencukupi untuk membiayai sekolah anak saya, akhirnya tidak melanjutkan sekolahnya dan sekarang membantu orang tuanya menjahit dirumah.16

15 SAM, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 21 Maret 2015 16 FAR, Orang Tua Pekerja Anak, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 Maret 2015

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum Sistem Informasi Pengarsipan Loker Admin Berbasis Website di Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal UKSW dapat digunakan, sistem ini diuji dengan

Solihin, tasawuf mempunyai peranan penting dalam penyebarluasan agama Islam di nusantara, karena para pembawa dan penyebar agama islam pada umumnya adalah para sufi, dengan

guru memiliki harapan positif, mendorong anak dengan memberikan kesempatan belajar dan menguatkan usaha peserta didik, maka peserta didik akan mampu dan terus

Terlihat dari sumber daya alam (SDA) yang terhampar luas dan terlihat di sepanjang perjalanan kami, yakni hutan bambu dan lautan pohon singkong, namun masyarakat di desa

Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Tambahan pula, ilmu-ilmu yang dipelajari “ membantu ” mereka “ memperkembangkan lagi ” ilmu pengajian Islam secara “ lebih luas .” Bagi peserta kajian PKK2 pula,

Apakah hasil belajar siswa meningkat melalui Penerapan Metode Pemberian Tugas disertai dengan Pemberian Feedback (Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Standar Kompetensi