• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

3

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi

A. Pengertian Animasi

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. shingga karakter animasi secara dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.

2.1.2 Sejarah Animasi

Sejak jaman purbakala, kemajuan peradaban manusia dapat diukur dari tingkat kebudayaannya. Semula, karya-karya seni yang telah diciptakan manusia mengambil inspirasi dari alam lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, misalnya pahatan-pahatan pada candi atau lukisan-lukisan pada goa-goa di Eropa. Manusia mencoba mengungkapkan kejadian-kejadian di sekitar mereka melalui pahatan atau lukisan dengan objek-objek manusia, binatang dan alam sekitarnya. Namun, lukisan maupun pahatan tersebut masih membatasi daya kreasi mereka. Yang dapat diungkapkan adalah sebuah mengungkapkan seekor kuda yang berlari kencang lalu melompat yang dilukis atau dipahat hanya salah satu dari rangkaian gerak tersebut.

Kehadiran Walt Disney bersama Mickey, Donald dan sebagainya, disertai pula dengan maraknya tokoh-tokoh animasi dari Eropa dan Jepang. Maka, lahirlah sebuah seni baru yaitu animasi. Seni animasi tidak sama dengan seni lukis. Untuk menjadi seniman animasi atau animator, tidak semata-mata

(2)

dibutuhkan kemampuan menggambar yang baik, namun juga harus menguasai seni peran, penguasaan gerak dan teori-teori animasi agar hasil karyanya tampak baik dan mengesankan.

Pada saat ditemukannya cel-animation, animator dapat berlega hati karena gambar background dapat dilukis terpisah dan lebih detil. Sementara gambar karakter (yang bergerak) dibuat di atas selembar celluloid (semacam plastik bening) dan diberi cat yang bersifat padat (opaque) sehingga apabila digabungkan, akan tercipta kesan bahwa karakter tersebut berada di suasana alam yang digambarkan oleh ‘background’ yang telah ditentukan. Misalnya Donald Duck (karakter) sedang berlari di sebuah jalan dengan pemandangan gunung, hutan, dan sungai (gambar latar). Gambar Donald dibuat di atas kertas yang kemudian dipindahkan (dijiplak ulang) pada celluloid dengan jumlah gambar yang telah ditentukan, sementara gambar pemandangan dibuat diselembar kertas yang ke-20. Cara ini sering disebut ‘cel-animation’ karena menggunakan celluloid sebagai materialnya. Banyak film animasi yang baik telah diciptakan dengan cara ‘cell- animation’. Namun pemakaian cell dan cat animasi khusus tetap saja punya kendala di samping harga cell yang cukup mahal dan penggunaan warna-warna yang juga terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi, utamanya di bidang komputer, tugas pengecatan cel-animation mulai dialihkan ke komputer. Sesudah animator selesai dengan ‘line-drawing’nya, pewarnaan akan diteruskan oleh komputer. Tentu saja hasilnya lebih baik dan lebih presisi. Yang pasti adalah animator tidak akan kekurangan cat.

2.1.3 Karakter (Character) 1. Malin Kundang

Malin Kundang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai anak yang durhaka terhadap Ibunya demi mempertahankan rasa malu terhadap istrinya karena ibunya sudah tua dan jelek. Ia lebih memilih istri nya dibandingkan dengan sosok ibunya yang telah melahirkan-Nya sendiri. Akibat sikap Malin yang tidak mau mengakui ibu kandung nya, Malin diberi pelajaran oleh Tuhan. Penokohan Malin Kundang pada film ini tidak berubah, ia tetap menjadi sosok

(3)

anak yang tampan seperti ayahnya, yang semasa kecilnya ia selalu dibawa kemana-mana oleh ibunya karena itu anak itu di berikan nama Kundang, karena Malin yang selalu di kundang-kundangkan. Karena Malin tinggal di tepi pantai ia memiliki kulit yang berwarna sawo matang dan juga sosok Malin pada film ini ia di kenal sebagai sosok yang rajin, pekerja keras, dan juga ulet.

Gambar 2.1 Batu Malin Kundang

Gambar 2.2 Pencitraan Sosok Malin Kundang bersama Ibunya

2. Ibu Malin

Seorang Ibu yang telah melahirkan Malin dan merawat nya hingga berusia remaja, ia sangat menyayangi Malin sehingga apapun yang dilakukan Malin ia sangat berhati-hati dan menjaga Malin karena tak ingin sesuatu terjadi pada diri

(4)

anaknya. Oleh sebab itu ia selalu membawa malin kemana-mana semasa kecil malin.

3. Istri Malin

Gadis muda belia yang terbiasa hidup bersih dan penuh dengan harta kekayaan orang tua nya. Hal itu menjadikan sosok Istri Malin ini cenderung sombong dan gengsi terhadap hal-hal yang berbau kemiskinan. Ia menyukai Malin karena Malin seorang yang bekerja keras , ulet dan mencintai dirinya.

2.1.4 Data Pembanding 1. Karakter Malin Kundang

a. Flint Lockwood

Flint adalah tokoh protagonist dari film animasi Claudy with a chance of meetball. Seorang yang giat dan ulet, mempunya ambisi yang sangat besar dalam hidupnya. Walaupun gagal dia tetap terus berkarya.

Gambar 2.3 Karakter Flint Lockwood 2.1.5 Lingkungan (Environment)

1. Pantai Air Manis

Pantai Air Manis terletak di Padang, Sumatera Barat. Pantai yang cukup Indah ini menjadikan saksi bisu dari kisah Malin Kundang. Keberadaan pantai ini

(5)

juga berhubungan langsung dengan Samudera Hindia oleh karena itu pantai merupakan faktor penguat dari tokoh Malin yang ingin berlayar demi mencari harta.

Gambar 2.4 Foto Pantai Air Manis

2. Rumah Khas Pesisir Pantai

Rumah pesisir pantai di daerah Padang umumnya terbuat dari kayu dan memiliki atap yang mengerucut dan menjulang ke atas di bagian ujung nya. Dan seperti pada umumnya rumah rumah padang ini berdiri di atas kayu kayu yang menyanggah nya.

2.1.6 Studi Existing 1. Studi Alur (Story Line)

Film “Kung Fu Panda”

Film ini menceritakan tentang seekor hewan Panda yang bernama “Po”, yang semasa kecil nya ia harus di tinggal pergi oleh kedua orang tua nya, karena pada masa itu hewan panda dijadikan sasaran untuk dibunuh oleh Pemerintah. Kemudian ia diketemukan oleh seekor burung angsa yang kemudian mengasuh nya hingga besar. Pada film ini di kisahkan Po yang memiliki postur tubuh yang besar dan gemuk bermimpi untuk menjadi petarung yang hebat dan memiliki jurus ampuh untuk menumpas kejahatan. Berkat kerja keras dan semangat yang

(6)

tak pernah padam Po berhasil di terima untuk berlatih kung fu. Seiring berjalannya waktu, Po menyadari adanya keanehan yang terjadi pada hidupnya, yaitu Ia merupakan seekor panda namun ayah yang selama ini mengasuh nya adalah seekor burung. Kemudian ia berusaha mencari apa yang terjadi pada masa kecilnya dan akhirnya ayah asuh nya itu menceritakan kembali saat-saat ia harus ditinggal pergi oleh orangtua nya. Dalam perjalannya menegakan kebenaran ia teringat oleh sesuatu gambaran yang membuatnya ingat akan masa lalu nya. Guru dari Po telah mengajarkan bahwa sumber kekuatan yang terbesar dalam diri kita sendiri adalah Inner Peace, jadi jika kita bisa menggunakan ketenangan dan kedamaian dalam pikiran, kita dapat meng-kontrol segala suatu yang negatif menjadi suatu hal yang positif. Dari situ Po akhirnya menyadari bahwa masa lalu nya biarlah berlalu dan ia harus memfokus kan dirinya untuk maju ke depan. Dari film ini penulis meng-adopsi story line yang memiliki alur maju – kemudian adanya flash back lalu maju lagi.

Gambar 2.5 Animasi Kung Fu Panda 2

2.1.7 Studi Bentuk

Penulis menganalisa bentuk karakter yang di gunakan pada animasi “Paranorman”, “Bilk” dan “Bawang Merah dan Bawang Putih” Ketiganya mendesain karakter dengan bentuk gaya karakter 3 dimensi yang khas dengan anatomi tubuh yang proporsional dan memberikan nilai lebih dari segi artistik

(7)

bagi ketiga animasi tersebut, dan tetap mengaplikasikannya ke dalam bentuk animasi 3 dimensi.

Gambar 2.5 Desain karakter Paranorman

2.1.8 Studi Warna

Warna adalah salah satu alat yang paling penting dan bukan hanya karena kita dapat melakukan hal-hal indah dengan itu. Jauh lebih mendasar adalah kekuatan sebagai alat komunikasi. Warna mempengaruhi pemirsa dengan cara yang sama bahwa musik atau tarian. Untuk alasan ini, warna dapat menjadi alat yang ampuh dalam menciptakan subteks visual dan mood dalam sebuah adegan, maupun keseluruhan film.

· Coklat, memberikan efek psikologis kesederhanaan, tradisional. Juga memberikan efek sedih dan isolasi.

· Putih, memberikan sensasi purity, innocence, kekosongan · Merah, untuk membuat sebuah element stand out, dan intensitas · Kuning, warna yang sangat ceria, dan juga menarik perhatian. · Hijau, hijau melambangkan natural, sehat dan juga melambangkan

(8)

uang, serta memberikan efek yang menenangkan. · Biru, memberikan efek yang tenang.

2.1.9 Analisis SWOT

Berikut Analisa SWOT dari film animasi pendek cerita rakyat Malin Kundang a. Kekuatan

- Visual yang lebih menarik untuk target audiens anak-anak muda dan penceritaan yang lebih menarik.

b. Kelemahan

- Kurang pengalaman dalam membuat film. - Waktu pengerjaan yang terbatas.

c. Kesempatan

- Sedikit pesaing dalam pembuatan film animasi pendek cerita rakyat untuk anak muda.

- mengandung nilai moral yang menyentuh dihati.

d. Ancaman

- Sebagai film animasi, tentunya pesaing bisa datang dari film-film impor atau luar negeri yang jauh lebih menarik dalam segi visual.

- Sedikit nya waktu anak muda jaman sekarang untuk menonton ketimbang bermain game.

2.1.10 Sinopsis Film Pendek Animasi “Kisah Malin Kundang”

Di tengah laut terlihat ada sebuah kapal yang sedang terombang ambing terkena hempasan badai, ketika itu waktu sudah malam. Seorang pemuda tampak tengah berupaya bertahan di atas kapal menahan terpaan angin dan ombak, dia memegang erat sebuah tiang. Ekspresi pemuda itu seakan ia sedang berhadapan dengan maut yang akan menjemput nyawa nya. Tak lama kemudian ombak yang

(9)

besar dan tinggi langsung menggulung kapal kecil itu dengan seisi yang berada di kapal itu termasuk pemuda itu.

Pemuda itu terdampar di pesisir sebuah pulau yang sama sekali Ia belum pernah ketahui dan kunjungi. Dengan kondisi setengah sadar Ia berupaya untuk bangun. Ia berjalan menapaki pulau itu dan setelah cukup lama Ia berjalan, Ia melihat bahwa pulau itu punya kehidupan. Di sana dia harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk menyambung hidupnya.

Malin… ya namanya di pulau sana dia dikenal dengan sebutan Malin. Disana juga dia dikenal sebagai pemuda yang sangat energik, ulet, dan memiliki semangat yang berapi – api. Suka dan duka ia harus lewati demi impian-nya tercapai yaitu dapat menjadi orang yang kaya raya sehingga ia dapat membahagiakan ibunya. Bermodalkan pakaian seadanya dan kalung pemberian ibunya agar ia rasa kangen dapat terobati. Malin tahu bahwa tak mudah menggapai semua itu, maka dari itu malin harus berusaha lebih giat lagi demi tercapai impiannya itu.

Pada suatu hari di tengah terik panas yang menyengat, sambil menggotong barang-barang yang harus ia pikul, tanpa di sengaja ia menabrak seorang gadis yang sangat cantik, malin tampak terpesona oleh kecantikan gadis tersebut, gadis itu juga nampaknya tersipu malu karena pandangan malin terhadap dirinya.

Siang berganti malam, hari-hari berlalu dan malin pun makin bertumbuh besar dan dewasa dan pada akhirnya Malin berhasil menjadi seorang saudagar yang kaya raya berkat kerja keras dan keuletannya. Malin yang kini sudah berhasil tampak percaya diri untuk segera melamar gadis idaman yang sewaktu itu pernah ditabraknya. Akan tetapi gadis itu tidak begitu mudah saja menerima lamaran Malin. Gadis itu ingin agar Malin mengajak-nya untuk pergi mengelilingi lautan yang luas dengan kapal. Tentu saja hal itu bukan lah hal yang sulit bagi Malin. Beberapa hari kemudian sebuah kapal yang cukup besar sudah malin siapkan, dan segera malin mengajak gadis tersebut untuk naik ke kapalnya. Suasana romantic dan senang tampak pada kedua sejoli itu. Di tengah perjalanan sang gadis melihat ada sebuah pulau yang nampak indah dari

(10)

kejauhan dan meminta malin untuk mampir sejenak. Malin tidak ingat bahwa pulau itu adalah pulau dimana malin berasal. Sementara itu ibu malin yang berada dirumah yang tidak jauh dari tepi pantai melihat ada sebuah kapal laut yang cukup besar, dan dia berpikir apakah itu anaknya yang selama ini ia tunggu-tunggu. Rasa penasaran, khawatir, bercampur dengan rasa sedih, ketika ia melihat ada sosok pemuda yang gagah dan tampak mirip seperti sosok Malin anaknya. Segeralah ibunda Malin pergi dari rumahnya, untuk menghampiri pemuda itu.

Sesampainya ibu malin dekat dengan pemuda itu ia semakin yakin dengan melihat wajah pemuda itu sangat mirip dengan anaknya. Dan segera ibu malin mendekap dan memeluk erat tubuh malin, malin sentak kaget dengan aksi perempuan tua yang sudah tua-renta itu, dan ia pun ingat bahwa itu adalah ibunya sendiri. Gadis yang menjadi calon istri malin melihat kejadian antara malin dengan ibunya, dan ia pun menghampiri dengan ekspresi penuh dengan tanda tanya, bertanya siapakah perempuan tua ini kepada malin. Malin yang gugup dan tidak mau apabila gadis idaman nya tersebut kecewa dengan kondisi ibunya yang sudah miskin, malin menampik dan malah justru menjauhi ibunya itu. Malin pun berbohong dan tidak mengakui bahwa itu adalah ibunya. Ibunda Malin berupaya berteriak supaya malin mengakui ialah ibunya, akan tetapi malin bergegas meninggalkan pulau itu bersama calon istrinya itu agar kebohongan nya tidak terbongkar.

Ibunda malin sangat kecewa dengan perilaku malin yang sangat durhaka, ia hanya bisa duduk diam meratapi kesedihannya dan berdoa kepada Tuhan agar anaknya dapat disadarkan. Tuhan yang murka atas sikap malin terhadap ibunya, mencegah kepergian malin dan seketika itu kapal malin goyang dan tidak jauh dari kapal malin berada ada sebuah gunung yang akan meletus. Malin berusaha untuk berbalik arah dan akhirnya malin pun jatuh terdampar di pulau dimana ia meninggalkan ibunya, tak di sangka letusan gunung itu melahap habis semua daratan dan tubuh malin bersujud meminta ampun, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur. Malin yang sedang bersujud itu tenggelam dalam letusan gunung berapi itu, dan menjadi batu.

(11)

2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori

1. Prinsip Dasar Animasi

Teori prinsip-prinsip dasar animasi pertama kali dikembangkan oleh dua animator studio Disney, mereka adalah Frank Thomas dan Ollie Johnston. Prinsip dasar animasi ini mereka kembangkan selama tahun 1930-an. Tujuan dari mereka mengembangkan prinsip-prinsip ini datang sebagai hasil dari refleksi tentang praktek mereka dan melalui keinginan Disney untuk merancang cara menjiwai yang tampaknya lebih 'nyata' dalam hal bagaimana hal-hal bergerak, dan bagaimana gerakan yang dapat digunakan untuk mengekspresikan karakter dan kepribadian.

Berikut prinsip-prinsip tersebut : 1. Squash and Stretch

Tindakan ini bertujuan untuk memberikan ilusi berat dan volume pada karakter ketika bergerak dan juga agar lebih kelihatan natural saat dialog dan melakukan ekspresi.

2. Anticipation

Gerakan ini mempersiapkan penonton untuk tindakan utama karakter adalah tentang melakukan, seperti, mulai berlari, melompat atau mengubah ekspresi.

3. Stagging

Staging bertujuan untuk mengarahkan perhatian pada penonton agar tidak bingung dengan cara memberikan sebuah gerakan jelas yang dapat berkomunikasi, seperti sikap, suasana hati, ataupun ide karakter yang sehubungan dengan cerita. Penggunaan Camera Angle juga penting agar tidak banyak gerakan yang di tunjukan.

4. Straight Ahead and Pose to Pose Animation

Ada beberapa cara untuk membuat suatu animasi, yang pertama Straight Ahead dimulai pada menggambar adegan pertama dan menggambar sampai akhir adegan. Pose to Post menggunakan metode perencanaan gambar dengan

(12)

sejumlah keyframe untuk menentukan pose pose dan mengisinya dengan gambar-gambar pada interval.

5. Follow through and overlapping action

Pada prinsip animasi Follow through ini menekankan pada gerakan yang realistis dimana rambut,tangan,pakaian dan buntut mengikuti pergerakan karakter. Sedangkan pada Overlapping action sejumlah bagian dari badan atau pakaian bergerak pada waktu yang berlainan.

6. Slow in and slow out

Slow in and Slow out pada intinya mengatur pergerakan adegan lebih cepat dan sebagian ada yang diperlambat juga. Ini akan membuat animasi menjadi lebih hidup.

7. Arcs

Semua adegan atau gerakan yang dihasilkan oleh makhluk hidup akan memiliki kesamaan yaitu gerakan nya mengikuti sebuah kurva yang kecenderungan sedikit melingkar. Arcs bisa memberikan sebuah pergerakan yang lebih natural.

8. Secondary Action

Tindakan ini menambah dan memperkaya tindakan utama dan menambahkan dimensi lebih ke karakter animasi, melengkapi dan / atau menegakkan tindakan utama.

9. Timing

Timing adalah pengaturan waktu dalam banyaknya jumlah frame dalam sebuah adegan.Semakin banyak jumlah frame maka hasil dari gerakan akan semakin halus dan lambat, sebaliknya semakin sedikit jumlah frame akan mempercepat gerakan dan terlihat lebih kasar.

10. Exaggeration

Suatu prinsip animasi yang sangat penting dan mudah untuk dilakukan guna menghilangkan rasa jenuh pada suatu cerita animasi. Pada prinsip ini lebih ditekankan pada sesuatu yang berlebihan atau tidak seperti biasanya.

(13)

11. Solid Drawing

Prinsip dasar ini mengartikan bahwa prinsip dalam menggambar bentuk, berat , soliditas volume, dan ilusi 3-Dimensi. Di sini animator harus menguasai karakter maupun benda yang akan dia gambar.

12. Appeal

Setiap tokoh karakter dalam sebuah animasi layaknya sebuah pemain di sebuah drama panggung yang memiliki daya tarik tersendiri agar dapat terlihat lebih menonjol. Dan ini bertujuan juga untuk memudahkan penonton untuk mengingat dan merasa tertarik untuk menonton.

2. Teori Warna

Dalam dunia desain, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Secara definisi, warna merupakan persepsi dari respon otak untuk data yang diterima secara visual. Sama halnya dengan proses penginderaan manusia lainnya seperti penciuman atau perasa, warna merupakan rasa atau sensasi yang dirasakan oleh seseorang melalui penglihatannya.

1. Struktur Pembangunan Konflik

Cerita menjadi hidup manakala karakter yang diciptakan kuat dan konflik yang dibangun logis dan kuat pula. Pendekatan itu disebut dengan segitiga pembangun konflik. Berikut adalah beberapa elemen yang dapat membangun suatu konflik:

2. Will atau ambisi

Setiap tokoh, pasti memiliki ambisi atau tujuan yang ingin di capai. Secara umum, tokoh ada dua jenis. Protagonist dan antagonis. Kedua ini saling bertentangan dan saling menghambat. Seperti film batman dengan salah satu lawannya, Joker atau Penguin. Batman berorientasi melindungi

(14)

kota Gotham sementara Joker ingin mengalahkan Batman dan menguasai kota Gotham.

3. Hambatan

Setiap niat atau tujuan pastinya ada hambatan. Kalo umat islam menyebutnya cobaan. Dan di factor inilah emosi, daya tahan, orientasi dari sang tokoh diuji. Disinilah tempat bagi penulis baik scenario maupun novelis untuk menuangkan segenap kreativitasnya dalam mengaduk-aduk emosi penonton atau pembaca. Ingat. Tulisan yang baik dan dianggap berhasil adalah karya yang menyentuh dan mampu menimbulkan emosi pirsawan atau pembaca.

4. Timeline

Atau yang sering dikenal dengan tenggat waktu. Dan ini harus ada agar cerita dan suspense dramatic terbangun dengan apik. Sebab bila tidak ada batas waktu, tentu cerita akan mengalir membosankan. Timeline inilah yang membuat tokoh berusaha semaksimal mungkin agar tujuan tercapai.

Gambar

Gambar 2.1 Batu Malin Kundang
Gambar 2.3 Karakter Flint Lockwood  2.1.5 Lingkungan (Environment)
Gambar 2.5 Animasi Kung Fu Panda 2
Gambar 2.5 Desain karakter Paranorman

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan sistem budidaya tanaman dari praktek-praktek petani selama ini guna menuju pengembangan pertanian berbasis ekologis, (4) Uraian bagaimana petani menyelesaikan

SEKOLAH TINGGI TINGGI ILMU KESE ILMU KESEHAT HATAN ENDERAL ACHMAD YA AN ENDERAL ACHMAD YANI NI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015 2015 LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN. SATUAN

Hasil uji identifikasi cemaran bakteri Escherichia coli pada sampel ikan layang (Decapterus sp.) diperoleh hasil negatif mengandung bakteri Escherichia coli

Bezakan sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi perancangan pusat (8m) Perbezaan antara nsistem ekonomi kapitalis dengan lsistem etronomi perancangan pusat

Keratitis nocardia dengan koinfeksi basidiobolomikosis termasuk ke dalam infeksi yang memiliki gambaran klinis yang tidak biasa dan memerlukan protokol terapi khusus.. 1,2

8 Yang berisi tentang pelaksanaan metode Jadi, Penelitian ini merupakan penelaahan kembali terhadap penelitian yang sudah ada, yaitu sama-sama membahas tentang

[r]

Selanjutnya dalam pasal 7.6 di sebutkan tentang langkah-langkah pengelolaan yang memastikan dan mengharuskan/mewajibkan setiap negara untuk tingkat penangkapan