A. Kajian Teori 1. Router
a. Pengertian Router
Pengertian Router dikemukakan oleh Wandi menyatakan “Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI”.
2. Mikrotik Router OS
a. Pengertian MikroTik Router OS
Pengertian MikroTIk Router OS dikemukakan oleh Gilar menyatakan “MikroTik Router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless”. MikroTik Router OS, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router.
b. Jenis-jenis MikroTik
1) MikroTik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC).
2) BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah ter-install MikroTik Router OS.
c. Fitur-fitur MikroTik
1) Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2) Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
3) Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antar-muka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4) Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.
5) Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan peng-gunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
6) DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka, DHCP Relay, DHCP Client, multiple network DHCP, static and dynamic DHCP leases.
7) Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemi-lihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
8) Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL , HTTPS.
9) IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec, MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5, MD5 dan algoritma SHA1 hashing, algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256, Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
10) ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Men-dukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11) M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12) MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP).
13) Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
14) NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
15) Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator, protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2, otentikasi dan laporan Radius, enkripsi MPPE, kompresi untuk PPoE, limit data rate.
16) Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy, transparent proxy untuk DNS dan HTTP, mendukung protokol SOCKS, mendukung parent proxy, static DNS.
17) Routing : Routing statik dan dinamik, RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18) SDSL : Mendukung Single Line DSL, mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
19) Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20) SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21) Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes, sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocol, ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A), Frame Relay jenis LMI.
22) Tool : Ping, Traceroute, bandwidth test, ping flood, telnet, SSH, packet sniffer, Dinamik DNS update.
23) UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24) VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless, multiple VLAN, VLAN bridging.
26) VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27) WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan
mengkon-figurasi MikroTik
d. Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya
1) Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggu-nakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. 2) Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat
menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
3) Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien.
4) Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
5) Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
6) Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
3. Bandwidth
a. Pengertian Bandwidth
Pengertian Bandwidth dikemukakan oleh Rosada menyatakn “Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun data digital.”
Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah Bits Per Second atau sering disingkat Bps. Seperti yang diketahui bahwa bit atau binary digit adalah basis angka yang terdiri
dari 0 dan 1. satuan ini menggambarkan berapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lainnya dalam setiap detiknya melalui suatu media.
4. Gateway
Pengertian Gateway dikemukakan oleh Aris menyatakan “Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat di-setting menjadi Gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.”
B. Temuan Studi
1. Persiapan
Untuk melakukan pembagian bandwidth dengan MikroTik ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan baik dari segi Hardware maupun Software.
a. Komponen Hardware : 1) PC Router
a) CPU dan motherboard bisa dengan pentium 1 - 4, prosesor AMD, intel, cyrix, kecuali multi-prosesor. b) RAM minimum 32 MB, dianjurkan untuk
menggunakan RAM 64 MB atau lebih, untuk membuat proxy dianjurkan menggunakan RAM 1 GB.
c) HDD minimal 128 MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, S-ATA.
d) NIC atau Lan card 2) PC Client
a) CPU dan motherboard dianjurkan untuk menggunakan pentium 4
b) RAM, dianjurkan untuk menggunakan kapasitas 1 GB
d) NIC atau Lan card
b. Komponen Software yang diperlukan : 3) PC Router a) OS Mikrotik b) Winbox 4) PC Client a) OS Windows XP b) Aplikasi pendukung
2. Langkah-langkah untuk meng-install MikroTik a. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD
Gambar 3.1 Setup BIOS
b. Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device , lalu tekan F10 dan pilih Yes
Gambar 3.2 Pemilihan 1st Boot Device
c. Masukkan CD instalasi MikroTik setelah Loading maka akan muncul jendela awal instalasi seperti pada gambar.
Pilih semua paket instalasi dengan menekan huruf ‘a’, untuk mulai meng-install tekan huruf ‘i’
Gambar 3.3 Pemilihan Software MikroTik
d. Tekan ‘y’ jika ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin mela-kukan fresh install tekan ‘n’.
e. Tekan ‘y’ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format Harddisk.
Gambar 3.5 Proses Pembuatan Partisi dan Format Harddisk f. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk.
g. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung.
Gambar 3.7 Proses Instalasi Software MikRoTik
h. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan CD instalasi MikroTik-nya.
Gambar 3.8 Proses Instalasi selesai
i. Proses Loading untuk masuk ke sistem MikroTik, tekan ‘y’ jika ingin melakukan pengecekan pada Harddisk.
Gambar 3.9 Pengecekan pada Harddisk
j. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan, lalu tekan ENTER.
Gambar 3.10 Login MikroTik Router OS
k. Jika berhasil Login maka akan muncul tampilan Prompt seperti pada gambar
Gambar 3.11 Tampilan MikroTik Router OS 3. Mendesain Topologi Jaringan
Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut gambar topologi jaringan sebagai contoh
kasus yang kemudian akan diimplementasikan dalam bentuk konfigurasi MikroTik.
INTERNET
Gateway ke Internet IP address :172.22.22.1/ 29 Modem Interface : Public / ether1 IP address : 172.22.22.2/29 Interface : Local / Mikro T ik R outerGambar 3.12 Topologi Jaringan
IP address : 192.168.1.3 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : IP address : 192.168.1.2 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : IP address : 192.168.1.1 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : Client 3 Client Client Switch / Hub
4. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway MikroTik a. karena Gateway Mikrotik akan menghubungkan area local
dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Untuk memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway ketikan perintah :
[admin@MikroTik] > Interface ethernet print
Gambar 3.13 Pengecekan Interface Ethernet b. Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface
5. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanyalah IP Address yang diberikan.
Gambar 3.15 Konfigurasi IP Address Client
6. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet
a. Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway Mikrotik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan Mikrotik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan men-download-nya dari Gateway Mikrotik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway Mikrotik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway Mikrotik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client
3. klik 2 kali
4. isi sesuai pada gambar
2. klik kanan - Properties
1. Klik kanan -
yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway Mikrotik.
Gambar 3.16 Download Aplikasi Winbox b. Jalankan program Winbox
Gambar 3.17 Aplikasi Winbox
3. Simpan file 2.klik icon
1. IP Address gateway
4.klik 1.IP Address gateway
3.Password
Gambar 3.18 Jendela Utama Winbox
c. Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.
Gambar 3.19 Setting Routing ke Internet
7. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
JENDELA UTAMA WINBOX MIKROTIK 6.tampilan tabel Routing 5.Klik ‘OK’ 4.Isi sesuai gambar 3.klik tanda “+” 1.Menu IP 2.Menu Routes
b. Buka Jendela Firewall, lalu buka buka tabel NAT.
Gambar 3.20 Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik c. Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client
dapat mengakses Internet.
Gambar 3.21 Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03. d. Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti
gambar berikut. 3.Tab NAT 4.Klik tanda ‘+’ 2.Menu Firewall 1.Menu IP 2.Srcna t 3.IP Address Client 5.Action ‘masquerade 4.Tab Action 1.Tab General
Gambar 3.22 Tabel NAT
Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
8. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client agar tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Dengan menggunakan metode “Queue Tree”, Karena dengan metode Queue Tree akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth.
a. Langkah pertama harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.
Gambar 3.23 Tabel Mangle
Gambar 3.24 Pembuatan Mark Connection
Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat ‘Mark Connection’ atau penanda koneksi,
4.Klik tanda ‘+’ 3.Tab Mangle 2.Menu Firewall 1.Menu IP 9.Tab Action 5.Tab General 6.’Prerouti ng’ 12.Klik ‘OK’ 11.Client -con 10.Mark Connection 7. IP Network Public 8.IP Address Client
langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat ‘Mark Packet’ atau penanda paket.
b. Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda ‘+’ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada gambar sebelumnya.
Gambar 3.25 Pembuatan Mark Packet
Ulangi langkah pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :
Gambar 3.26 Tabel Mangle 6.Client 01 5.Mark Packet 4.Tab Action 3.Client01 -con 2.Prerouti ng 1.Tab General
c. Konfigurasi ‘Queue Tree’, untuk pembagian besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01
Gambar 3.27 Pengaturan Bandwidth Download Pengaturan bandwidth upload untuk Client-01.
Gambar 3.28 Pengaturan Bandwidth Upload
Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian
6. Interface-Jaringan local 10.Klik ‘OK’ 9.Batas Maximal Bandwidth 8.Batas Minimal Bandwidth 7.Mark Packet Client 5.Nama -download 4.Tab General 3.Klik tanda ‘+’ 2.Tab Queue Tree 1.Menu Queues 2.Tab Queue Tree 4.Tab General 1.Menu
Queues 3.Klik tanda
‘+’ 7.Mark Packet Client 6. Interface-Jaringan Public 10.Klik ‘OK’ 5.Nama -upload 9.Batas Maximal Bandwidth 8.Batas Minimal Bandwidth
yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit.
Tampilan Akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.29 Tabel Banwidth Download dan Upload pada Client
Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada masing-masing Client.