• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan besar sejak dunia diperkenalkan dengan tren e-commerce, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. permasalahan besar sejak dunia diperkenalkan dengan tren e-commerce, dan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1.1. Latar belakang

Pada era globalisasi ini, teknologi digital erat hubungannya terhadap kehidupan sehari-hari manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data statistik dari situs statistik Worldometers bahwa total pengguna internet di dunia pada tahun 2015 sudah mencapai tiga miliar lebih (worldometers, 2015). Keamanan di internet merupakan suatu permasalahan besar sejak dunia diperkenalkan dengan tren e-commerce, dan juga dengan dibukanya situs-situs jejaring sosial dan internet banking. Namun, dalam perkembangannya kemudian kasus-kasus cybercrime terus berkembang hingga kini. Fakta ini didukung dengan data statistik yang menghitung setidaknya terdapat seratus juta ancaman cybercrime setiap bulan di dunia maya secara global (kaspersky cyberstat, 2015). Untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan kriminal di dunia maya tersebut maka mulai muncul berbagai teknologi dan metode keamanan informasi dalam melindungi hak suatu individu.

Salah satu metode yang sering dipakai untuk mengamankan informasi hak akses individu yaitu dengan mencocokan username dan password sebagai kunci autentikasi. Namun metode ini menimbulkan masalah jika pengguna memiliki banyak piranti atau akun internet yang berbeda-beda, apalagi jika praktek keamanan yang dianjurkan adalah menggunakan password yang

(2)

2

menuntut struktur kompleksitas yang tinggi. Tentunya ini akan menimbulkan permasalahan karena pengguna akan terbebani dengan keharusan untuk menghafal password pengamanan yang berbeda-beda. Apalagi jika pengguna sudah mulai merasa bahwa password yang dimilikinya telah diketahui oleh orang lain. Tentunya pengguna disibukkan dengan aktivitas update password yang harus dilakukan secara berkala.

Agar individu lebih dimudahkan dalam mengelola password, Password Manager hadir dengan solusi yang mampu menyimpan dan mengelola password sesuai dengan kebutuhan. Namun menurut peneliti dari universitas Barkeley, penggunaan Password Manager tidak aman seperti yang dipikirkan (Zhiwei Le, Dawn Song, Devdatta & Warren He, 2014). Para peneliti tersebut menemukan berbagai kerentanan dalam hal keamanan pada berbagai aplikasi password manager popular. Kerentanan keamanan pada umumnya disebabkan oleh serangan cross-site scripting attacks. Selain itu kelemahan lainnya adanya kemungkinan untuk berbagi data credentials pengguna dengan akun atau alamat situs palsu yang sering disebut dengan serangan phising dan juga adanya program Keylogger yang dapat membaca ketikan pengguna saat mengisi password.

Adapun solusi yang memberikan standar keamanan yang lebih baik yaitu dengan autentikasi multifaktor, metode ini menggunakan sistem lebih dari dua lapis dalam mengamankan informasi (Department of Defence Australia, 2014). Salah satu contoh yang sering dijumpai yaitu dengan mengisi password dan juga kode konfirmasi yang dikirim melalui sms maupun email.

(3)

3

Namun metode ini dianggap merepotkan individu dalam mengakses informasi, karena ada beberapa langkah yang harus dilalui untuk masuk ke sistem. Meskipun standar keamanan tinggi, solusi ini tidak begitu fleksibel bagi individu yang ingin secara cepat mengakses informasi.

Dengan begitu banyaknya solusi yang ada, melalui penelitian ini akan dikembangkan dan diteliti solusi sistem keamanan melalui pendekatan autentikasi biometrik. Teknologi autentikasi dengan solusi pendekatan biometrik memberikan keamanan yang lebih baik karena mampu mengindentifikasi individu sesuai dengan karakteristik yang khas dan unik sehingga sulit untuk dimanipulasi. Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia untuk autentikasi. Contohnya dalam pengenalan fisik manusia yaitu dengan pengenalan sidik jari, retina, iris, pola dari wajah (facial patterns), tanda tangan (signature) dan cara mengetik (keystroke).

Melalui penelitian ini, metode biometrik yang digunakan yaitu dengan pengenalan wajah. Dalam implementasi pengembangannya, penelitian ini memakai teknologi Intel Realsense yang merupakan teknologi berbasis NUI (natural user interface) besutan Intel. Teknologi Intel Realsense hadir pada berbagai perangkat, seperti notebook, dekstop, dan tablet. Pada tahap perkembangan berikutnya, Intel Realsense juga akan hadir pada perangkat smartphone. Potensi ini menjadikan teknologi Intel Realsense dapat diimplementasikan secara lebih fleksibel pada berbagai perangkat yang berbeda. Selain itu, Intel Realsense juga mempunyai standar UX (user

(4)

4

experience) khusus dalam memberikan pengalaman interaksi secara NUI. Hal inilah yang menjadi potensi dalam pemanfaatan biometrik berbasis Intel Realsense untuk pengembangan sistem autentikasi yang inovatif. Solusi yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu pemanfaatan teknologi Intel Realsense dalam wujud aplikasi Browser Extension untuk melakukan autentikasi pada berbagai media website. Solusi ini diharapkan dapat memberikan alternatif sistem keamanan informasi yang aman dan mudah secara lebih personal dan menyenangkan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, ada beberapa faktor yang menjadi fokus permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pertama, standar keamanan metode autentikasi khususnya pada aplikasi Browser masih rentan dengan ancaman cybercrime. Kedua, tingkat usability pada penggunaan aplikasi autentikasi website berbasis Browser masih memiliki kerumitan khususnya dalam hal pengelolaan akun website.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalah diatas, tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Merancang sebuah perangkat lunak berupa aplikasi browser extension untuk sistem autentikasi natural pada media website menggunakan teknologi Intel Realsense.

(5)

5

2. Mengevaluasi dan menganalisis fungsionalitas aplikasi secara kualitatif untuk mengetahui kualitas aplikasi yang dikembangkan.

3. Membandingkan metode autentikasi biometrik dengan solusi lainnya, khususnya bidang keamanan informasi media website melalui browser. 1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, antara lain: 1. Sebagai alternatif solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam bidang

sistem keamanan informasi, khususnya pada media website.

2. Sebagai inovasi metode autentikasi dengan pendekatan NUI (natural user interface), sehingga memberikan pengalaman baru dalam melakukan autentikasi pada berbagai media berbasis website.

3. Untuk meningkatkan standar keamanan sistem informasi terhadap data-data yang bersifat credentials, seperti autentikasi ke layanan e-commerce, sistem perbankan, sosial media, dan email.

4. Untuk meningkatkan kemudahan dan fleksibiltas pengguna dalam melakukan autentikasi ke sistem informasi berbagai media berbasis website.

(6)

6 1.5. Batasan Masalah

Permasalahan yang diteliti dibatasi agar penelitian ini hanya terfokus pada tujuan yang ingin dicapai. Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan metode biometrik dengan pengenalan wajah dalam melakukan autentikasi suatu individu pada media berbasis website.

2. Aplikasi dieksekusi pada platform Chrome Extension yang dapat dijalankan dengan browser Chrome.

3. Kompleksitas database aplikasi terbatas sebagai testing database.

4. Media website yang diuji pada penelitian ini terbatas pada website yang telah ditentukan oleh aplikasi.

5. Sistem keamanan database menggunakan standar API Chrome Extension SDK, sehingga belum ada kustomisasi enkripsi pada penyimpanan data. 1.6. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, metode penelitian mengacu pada metode SDLC (Software Development Life Cycle) yaitu sebuah metode khusus dalam pengembangan perangkat lunak. Adapun jenis metode yang dipakai yaitu dengan pendekatan Agile Development. Dalam Agile Software Development, interaksi individu lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klient lebih penting daripada negosiasi kontrak, dan sikap

(7)

7

tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Hal ini memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang metodologi Agile Development, akan dibahas pada Bab 3.

Gambar 1.1 Diagram SDLC Agile Development

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang menjelaskan struktur penulisan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun laporan skipsi ini.

(8)

8

Bab 2 Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori, bab ini berisi mengenai tinjauan pustaka dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan metode autentikasi untuk sistem keamanan informasi. Selain itu bab ini juga berisi dasar teori untuk menjelaskan konsep autentikasi dengan pendekatan face recognition.

Bab 3 Metodologi Penelitian, bab ini secara garis besar berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Secara rinci bab ini berisi bahan penelitian, alat penelitian, langkah-langkah penelitian, serta rancangan pengujian yang dilakukan.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan, bab ini berisi hasil serta analisis-analisis penelitian berdasarkan langkah-langkah yang diambil pada metodologi penelitian.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dari pengujian yang akan dikaitkan dengan tujuan penelitian yang dibuat. Selain itu terdapat juga saran, yang merupakan hal-hal yang belum dieksplorasi pada penelitian ini, yang diharapkan dapat diteruskan oleh peneliti selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1 Diagram SDLC Agile Development

Referensi

Dokumen terkait

Ṭ abarī menafsirkan lafal al-furqān dengan mengambil penakwilan dari riwayat Ibn Abbās, Abū Aliyah, dan Mujāhid yang mengatakan bahwa al-furqān yang diturunkan Allah kepada

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB-4 SMK Negeri 5 Surabaya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Menurut Roy (2000), hibrida yang baik umumnya diperoleh dari hasil persilangan tetua-tetua yang memiliki DGU, DGK, serta nilai heterosis dan atau heterobeltiosis yang tinggi..

hurut a, hurut b, dan hurut c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh retribusi pelayanan pasar, pajak hotel dan restoran pada pendapatan asli daerah Kabupaten Gianyar tahun anggaran

Indikator yang digunakan peneliti untuk mengetahui Efektivitas Penyaluran Raskin di Desa Selatbaru adalah berdasarkan teori Husein Umar yaitu: 1) kualitas,

Prinsip umum bioteknologi di bidang peternakan, prinsip dasar teknologi DNA dan isu-isu terkini tentang pemanfaatan bioteknologi, Dasar-dasar pengetahuan tentang bioteknologi

Dengan metode SKSNI diperlukan data : kuat tekan yang disyaratkan (fc'), umur beton dengan pada kuat tekan yang disyaratkan, standard deviasi, kondisi sekitar,