PROGRAM PENDANAAN
INVESTASI LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK USAHA KECIL DAN
MENENGAH
oleh:
Asisten Deputi Ekonomi Lingkungan
Deputi Bidang Tata Lingkungan, KLH
Mengurangi
Fungsi Lingkungan
PEMBANGUNAN
Menurunkan
Mengurangi
Cadangan SDA
Limbah/Undesirable
products
Produk/Desirable
Product
Meningkatkan
Perekonomian
Meningkatkan
PENGANTAR
Pembangunan ekonomi selama 3 dekade terakhir
menyebabkan kerusakan lingkungan yang
memprihatinkan
Eksploitasi SDA, seperti hutan,
berdampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati.
PENGANTAR
setiap menit dalam setiap hari kita kehilangan 5 hektar hutan
atau setara dengan 5 lapangan bola atau…
PERMASALAHAN
•
Investasi lingkungan dianggap sebagai Cost Center
•
Tidak ada
insentif
bagi kegiatan PLH
•
Keterbatasan akses informasi peluang dan manfaat
investasi di bidang lingkungan
•
Keterbatasan bantuan keuangan lembaga donor
•
Keterbatasan pemerintah dalam melihat :
kondisi dan struktur pasar
peluang untuk investasi sektor swasta,
struktur pasar untuk invesatasi lingkungan
kemampuan untuk menarik investasi lingkungan dan
INSTRUMEN EKONOMI
INSTRUMEN EKONOMI
Menurunkan tingkat pencemaran /kerusakan
dengan memberikan insentif (disinsentif)
ekonomi kepada pelaku pencemaran/
kerusakan
TUJUAN
TUJUAN
Æ
Æ
Insentif
Insentif
bagi pemilihan alternatif investasi dalam
bagi pemilihan alternatif investasi dalam
pengendalian dan pencegahan pencemaran.
pengendalian dan pencegahan pencemaran.
Æ
Æ
Integrasi aspek ekonomi dan lingkungan
Integrasi aspek ekonomi dan lingkungan
Æ
Æ
Internalisasi biaya lingkungan: extended B/C
Internalisasi biaya lingkungan: extended B/C
Æ
Æ
Mendukung prinsip pencemar membayar (PPP)
Mendukung prinsip pencemar membayar (PPP)
Æ
Æ
Menambah pendapatan untuk kegiatan lingkungan
Menambah pendapatan untuk kegiatan lingkungan
M
A
N
F
A
M
A
N
F
A
KEBIJAKAN PENDANAAN
LINGKUNGAN
Program pendanaan lingkungan merupakan
perwujudan dari pendekatan PLH yang berorientasi
pada instrumen pasar (Market Based Instrument);
Tujuan:
Menyediakan alternatif pendanaan bagi upaya
pengelolaan SDA dan LH;
Menyediakan dorongan (insentif) bagi para
pemangku kepentingan yang “berkelakuan baik”
dalam pengelolaan SDA dan LH;
BANTUAN FISKAL/FINANSIAL YANG
TERSEDIA
BANTUAN FISKAL/FINANSIAL YANG
TERSEDIA
1.
Pinjaman Lunak Lingkungan
2.
Program Perlindungan Lapisan Ozon
3.
Pembebasan Bea Impor
4.
CDM (Mekanisme Pembangunan Bersih)
5.
Global Environmental Financing
6.
Subsidi Kompos
7.
Dana Alokasi Khusus
8.
Peluang pengurangan Pajak Penghasilan atas
biaya pengolahan limbah
Pollution Abatement Equipment -Japan
Bank International Cooperation (PAE-JBIC)
Industrial Efficiency and Pollution
Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(IEPC-KfW) Tahap I
Industrial Efficiency and Pollution
Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(IEPC-KfW) Tahap II
Pembiayaan investasi lingkungan bagi UMK
(Skema DNS)
PROGRAM PINJAMAN
LUNAK LINGKUNGAN
PROGRAM PINJAMAN
LUNAK LINGKUNGAN
MENGAPA DISEBUT PINJAMAK
LUNAK LINGKUNGAN ?
MENGAPA DISEBUT PINJAMAK
LUNAK LINGKUNGAN ?
Tingkat suku bunga pinjaman rendah
Masa pengembalian pinjaman yang
panjang : 3-10 tahun
Membantu Perusahaan terutama UKM dalam mematuhi
peraturan lingkungan hidup dan mengurangi penggunaan
Sumber Daya Alam dengan cara :
Investasi peralatan pencegahan dan
pengurangan emisi;
Investasi peralatan pengendalian pencemaran;
Meningkatkan effisiensi produksi;
Memberikan Bantuan Teknis;
Mendorong upaya-upaya penaatan hukum
lingkungan
.
TUJUAN
TUJUAN
Skema Pinjaman Lunak Lingkungan
JBIC-PAE
IEPC-KfW
Phase I
IEPC-KfW
Phase II
DNS
Sasaran
Seluruh
Skala
Usaha
UKM
UKM
UMK
Bank
Pelaksana
5 Bank
Nasional
4 BPD, 1 Bank
Nasional
2 APEX Bank,
2 BPD, 2 Bank
Nasional
Bank Syariah
Mandiri
Jenis
Kredit
Investasi
Investasi
Investasi (min
60%), Modal
Kerja (maks 40%)
Investasi (min
60%), Modal
kerja (maks 40%)
Suku
SBI
10,06%
11%
Sistem Bagi Hasil
IEPC-KfW Tahap I
¾
Dana disalurkan Rp 120 M ke 126 UKM
¾
Bank Pelaksana: Bank BJB, Bank Jateng,
Bank Nagari, BPD Bali dan Bank BNI.
¾
Bantuan Teknis : Konsultan Regional
STATUS DANA
IEPC-KfW Tahap II
¾
Launching Tanggal 22 Juni 2005.
¾
Dana tersalurkan Rp 124 M kepada 39 UKM
¾
Modal kerja yang dapat digunakan sebanyak 40%
¾
Mekanisme Penyaluran
APEX Bank : BNI dan LPEI
Bank Pelaksana : BNI, LPEI, Bank Niaga, Bank
Nagari, BPD Jateng
STATUS DANA
STATUS DANA
6
1
5
3
PERUSAHAAN
PEMOHON
BANK PELAKSANA
(2)
KLH
(4)
BANK PELAKSANA
(BNI DAN BEI)
BANK PENYALUR
(2)
KLH
(4)
7
6
5
8
3
1
Pemanfaatan Dana
Pinjaman Lunak
Berdasarkan Jenis
Industri
Jenis Industri
17%
7%
15%
6%
15%
40%
Food
Textile
Hospital
Recycling
Wood Processing
Etc
Jenis Investasi IEPC I
WWTP
14%
APC
2%
Recycle
13%
Consultant
1%
Pemanfaatan
Dana Berdasarkan
Jenis Investasi
KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT DARI
PINJAMAN LUNAK
KEUNTUNGAN LINGKUNGAN
Pengurangan Limbah Padat
Dari 19 industri dapat mengurangi 10.109 ton/bln
Dari 6 Industri Furniture dapat mengurangi 1.050
m3/bln
Pengurangan Beban Limbah
Beban BOD berkurang dari 17 UKM: 1.838 ton/bln
Beban COD berkurang dari 17 UKM: 4.158,5
ton/bulan
KEUNTUNGAN FINANSIAL DAN LINGKUNGAN
No Nama Alat Sebelum Sesudah Keuntungan/ bulan (Rp)
Bahan Limbah Nilai Finansial Bahan Limbah Nilai Finansial 1 Coating Machine Hasil Produksi: 400.000 m/bl 20% * 400.000 = 80.000 mt =12.800 Kg BS:Rp14.000/kg =Rp179.200.000 - 12.800 Kg = 24.600 piece. Hasil Coating : US$ 1.5/pcs = US$ 36.900 = 405.900.000 226.700.000 2 Shuttle Embroidery 159.96 Kg/bln Rp 1000/Kg 15.96 *Rp1.000 = Rp 159.960 - 159.96 * $ 7 = $ 1.119,72 = Rp12.316.920 12.156.960
3 Cassaty Machine Ada 2 mesin bordeir menganggur 2 Mesin bordir dapat bekerja = 2mc*12 pcs*15yrd*$2.2 =$792*30 hari =$23.760 =Rp261.360.000 261.360.000 4 Biogas Reactor 46.880 kg kotoran ternak per hari - - 663 unit reactor memproduksi 1.629 m3 biogas per hari setara dengan 650 liter minyak tanah per hari
650 liter mitan x 30 hari x Rp 9.000,- per liter =