• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. diunduh pada tanggal 26 Maret 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. diunduh pada tanggal 26 Maret 2016."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang memiliki keragaman budaya, suku, bahasa, ras, agama dan kepercayaan. Keragaman di Indonesia dapat dilihat salah satunya pada penggunaan bahasa dan dialek setiap daerah yang beraneka ragam. Cara berperilaku dan pola hidup masyarakat antar wilayahnya juga sangat bervariasi. Penulis mengambil contoh pada suku-suku di Papua. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 tercatat sejumlah 315 suku asli yang berbeda bahasa dan adat istiadatnya.1 Pakaian adat suku

Dani yang berada di daerah pegunungan tengah berbeda dengan pakaian adat

suku Serui yang mendiami daerah pesisir pantai.

Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan kekayaan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan. Keragaman tersebut meliputi kekayaan flora dan fauna. Salah satu kekayaan hayati dari Papua adalah burung cendrawasih. Burung cendrawasih merupakan salah satu ikon budaya yang termasyhur dan telah menjadi identitas yang sangat penting bagi masyarakat Papua. Burung ini digolongkan ke dalam keluarga “Paradisaeidae”, dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan ‘Bird of Paradise’. Salah satu spesies yang hidup di daerah hutan pegunungan New Guinea dikategorikan ke dalam genus “Paradisaeidae

Apoda.”2 Burung ini merupakan salah satu fauna yang berharga bagi

masyarakat setempat dan dianggap memiliki nilai estetika dan spiritualitas yang tinggi. Burung cendrawasih telah dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah oleh badan konservasi alam internasional“IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural

1 Suku Bangsa Asli Papua Menurut Urutan Abjad (Hasil Sensus Penduduk 2000).

https://www.papua.go.id/bps/.htm diunduh pada tanggal 26 Maret 2016.

2National Geographic, “Bird of Paradise, Paradisaeidae.

”http://animals.nationalgeographic.com/animals/birds/bird-of-paradise/ diunduh pada tanggal 26 Maret 2016.

(2)

2

Resources)”.3 Perburuan liar dan lambatnya kemampuan reproduksi hewan langka tersebut semakin mengancam keberadaan satwa yang unik ini. Faktor lain yang menyebabkan populasi burung cendrawasih semakin menurun drastis adalah hutan tempat mereka berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan secara liar.

Keragaman budaya juga meliputi bidang seni termasuk seni musik. Karya musik dengan instrumen musik klasik yang mengangkat idiom musik tradisional Nusantara masih jarang ditemukan. Beberapa diantaranya karya dari Colin Mc Phee, Michael Asmara, Philip Carlsen, Aris Daryono, Gareth Farr, Gabriel Gould dan Robert Mach. Karya musik yang mengangkat idiom musik Nusantara, sebagian besar berupa lagu-lagu etnik yang dikemas dalam gaya musik pop tradisional dengan warna musik lokal masing-masing yang bersifat sektoral. Artinya, masih sedikit sekali seniman musik klasik yang mengangkat idiom musik tersebut untuk musik yang lebih serius dan artistik. Seperti karya konserto untuk solo biola misalnya, masih jarang bahkan hampir tidak pernah di tampilkan. Solo konserto merupakan sebuah karya musik untuk instrumen solo dengan menggunakan iringan orkestra, serta kemampuan artistik yang tinggi dituntut dalam memainkan karya musik ini.4 Selain terkenal dengan kerumitannya konserto juga memiliki durasi yang panjang (20-30 menit) sehingga membutuhkan konsentrasi dan keterampilan tinggi dari para pemainnya.

Bela Bartok merupakan salah satu komposer yang menjadi acuan penulis dalam konsep penyusunan karya ini. Berawal dari kecintaannya terhadap kebudayaan daerah Hungaria hingga Bartok memfokuskan dirinya kepada studi dan analisa terhadap folk music, yang kemudian menjadi tokoh penting dalam kelahiran etnomusikologi. Hal ini ditegaskan melalui beberapa contoh karya Bartok yang mengangkat idiom musik daerah diantaranya: Six

3The IUCN Red List of Threatened Species. “2001 Categories & Criteria (version 3.1).” Maret 2016. http://www.iucnredlist.org/ diunduh pada tanggal 26 Maret 2016.

4Leon Stein, The solo concerto, Structure & Style Expanded Edition The Study and Analysis of Musical Forms (New Jersey : Summy-Bichard Music, 1979), 163.

(3)

3

Romanian Folk Dances for Piano, Six Dances in Bulgarian Rhythm, Danzas Hungaras (Hungarian dance), dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tergerak untuk mengingatkan dan mengapresiasi masyarakat luas dalam upaya melestarikan keberadaan burung cendrawasih. Upaya sederhana yang dapat penulis lakukan adalah dengan membuat sebuah karya musik konserto untuk solo biola. Harapan penulis, karya ini dapat memberi dampak positif bagi upaya pelestarian burung cendrawasih. Karya musik ini berjudul Mambesak (bahasa Biak, Papua) yang berarti burung yang memiliki suara merdu dan pintar menari. Karya ini menceritakan tentang keindahan, kelincahan dan perilaku seekor burung cendrawasih. Komposisi Mambesak terdiri dari 3 movement, yakni :

Allegro Moderato – Grave, Adagio Cantabile - Vivace. Movement pertama

mendeskripsikan tentang mitologi burung cendrawasih yang sering dianggap sebagai burung surga beranjak dari sebuah tradisi oral masyarakat Papua.

Movement kedua mendeskripsikan tentang perasaan yang sangat dalam dan

sisi romantis dari seekor burung cendrawasih, serta kepiawaian burung tersebut dalam memikat lawan jenisnya untuk melangsungkan perkawinan.

Movement ketiga menggambarkan gerak-gerik seekor burung cendrawasih

yang sedang menari dengan indah dan lincah. Karya Mambesak menggunakan teknik kompositoris yang mengacu pada 20th century music, dengan menggabungkan sebagian unsur musik tradisi daerah Papua.

Alasan penulis menciptakan karya konserto untuk instrumen biola karena keinginan penulis untuk melakukan eksperimen lebih terhadap alat musik tersebut. Disamping itu, alat musik biola dan iringan orksetra simfoni menjadi pilihan penulis sebagai sarana untuk mengeksplorasi ide-ide musikal yang ingin penulis tuangkan ke dalam sebuah karya solo konserto.

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan, sebagai berikut :

(4)

4

2. Bagaimana proses penyusunan komposisi Mambesak konserto untuk solo biola?

3. Bagaimana analisis bentuk dan struktur karya Mambesak konserto untuk solo biola?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan karakteristik musik musik tradisional Papua.

2. Mendeskripsikan proses penyusunan komposisi Mambesak konserto untuk solo biola.

3. Mendeskripsikan analisis bentuk dan struktur karya Mambesak konserto untuk solo biola.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian dalam bentuk karya cipta ini dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia agar lebih menghargai warisan tradisi dan budaya lokal yang ada. Karya ini juga ditujukan bagi kalangan komponis muda Indonesia agar dapat menjadi acuan sebagai bukti apresiasi terhadap kekayaan alam dan budaya yang ada di negara kita. Secara khusus penelitian ini diharapkan membawa manfaat bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun komposisi musik instrumen yang dapat dinikmati masyarakat di dunia.

E. Batasan Masalah

Menghindari perluasan pembahasan, penulisan ini dibatasi pada analisis bentuk dan structural terhadap karya. Karya Mambesak disusun untuk permainan solo biola dengan pengiring simfoni orkestra. Karya ini menggabungkan teknik kompositoris musik barat dengan memasukkan idiom musik tradisi (folk music) Papua, yang di dalamnya terdapat unsur ritmis alat musik tifa dan sistem tonalitas Anhemitonic Pentatonic Papua. Karya-karya komposer Nasionalis seperti Igor Stravinsky, Bela Bartok, dan Jean Sibelius

(5)

5

menjadi referensi pokok bagi penulis dalam menggubah komposisi

Mambesak. “The Firebird” oleh Stravinsky menjadi salah satu acuan penulis

untuk mengangkat cerita burung cendrawasih ke dalam proses penuangan ide musikal. Firebird merupakan sebuah kisah legenda dari Rusia, menceritakan tentang seekor burung api yang menyerupai seorang wanita cantik dan memiliki kekuatan sakti.5 Hal yang membuat karya Mambesak ini berbeda dengan karya Stravinsky, adalah penggunaan idiom musik tradisional Papua dengan mengangkat kearifan budaya lokal yang ada.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode practice

based research yang merupakan investigasi asli yang dilakukan untuk

mendapatkan pengetahuan baru melalui praktik dan hasilnya adalah melalui praktik tersebut. Hasil dari penelitian ini dapat mencakup bidang gambar, musik, desain, model, media digital dan hasil penelitian lainnya seperti pertunjukan dan pameran.6 Adapun berdasarkan metode penelitian ini, penulis menemukan istilah-istilah baru dan teknik menyusun orkestrasi selama penyusunan karya Mambesak. Selain itu, penulis dapat bereksperimen dalam menggabungkan sistem tonalitas musik barat dengan memasukkan unsur musik tradisional Papua.

Melalui pendekatan musikologis, penulis dapat menganalisis bentuk lagu, motif, frase, harmonisasi dan kadens. Berdasarkan berbagai teori yang menjadi acuan, maka penyusunan komposisi ini disusun melalui proses yang terstruktur, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penulisan laporan.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, menganalisis dan mencari referensi-referensi mengenai konserto biola dan musik abad ke-20 dari berbagai sumber. Setelah itu dilakukan sebuah penelitian kecil

5Betsy Schwarm, “The Firebird” dalam Encyclopaedia Britannica,9 April 2015.

https://www.britannica.com/topic/The-Firebirddiunduh pada tanggal 1 April 2017.

6Linda Candy, Practice Based Research: A Guide. (Sydney: University of Technology, 2006). Adobe Reader e-book, hal 3.

(6)

6

terhadap karakteristik musik daerah Papua dengan cara menganalisis beberapa lagu tradisional dan mencari data pendukung lainnya yang dianggap relevan. Selain pernah terjun secara langsung ke lapangan, penulis juga memperoleh data dari beberapa narasumber.

Pertama-tama penulis menyusun melodi utama untuk mendapatkan aksen dan bentuk lagu yang tepat. Setelah itu, penulis menyusun akor dan menentukan musik pengiring orkestra. Harmonisasi disusun setelah semua proses diatas selesai. Setelah tersusun secara lengkap, maka karya ini terdiri dari tiga movement diantaranya, movement pertama memiliki bentuk sonata

form, movement kedua memiliki bentuk two part song form, dan movement

ketiga memiliki bentuk quassi rondo.

Studi partisipan dilakukan dengan melibatkan kelompok orkes gesek Ngayokstringkarta dan pemain solo biola oleh M. Januar Affandi. Pada akhirnya, penulis melakukan berbagai evaluasi melalui diskusi dengan teman dan beberapa tokoh pemusik sehingga menghasilkan koreksi serta masukan-masukan. Setelah mendapat perubahan-perubahan dari dosen pembimbing, maka salah satu movement karya ini telah dipentaskan pertama kali dalam konser komposisi musik Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Kristen Satya Wacana pada tanggal 20 April 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Agar validitas metode ini terjamin, maka akan diberikan suatu contoh kasus dari persamaan integral fuzzy Volterra dan membandingkan penyelesaian eksak dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan kulit buah naga saja maupun kombinasi perasan kulit buah naga dan jeruk nipis dapat digunakan dalam mendeteksi kandungan

Oleh itu dalam kajian ini penyelidik ingin mengenalpasti gaya pembelajaran bagi pelajar yang sedang menuntut di SPACE berdasarkan Skala Gaya pembelajaran Grasha-Riechmann dari

Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti sama ada Guru Besar boleh dianggap sebagai role model pemimpin kepada Guru Penolong Kanan (GPK)

Untuk mempertinggi tingkat kesejahteraan owa jawa di JGC, maka perlu dilakukan usaha peningkatan dan perbaikan terhadap beberapa aspek pengelolaan kesejahteraan

Pada umumnya, pendekatan- pendekataan yang berkembang lebih banyak memberikan penekanan kepada proses dan kurang mementingkan aspek isi nilai; Pendekatan yang

KD : Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk,

Konsentrasi daging ikan berpengaruh nyata terhadap karakterisrtik tekstur hardness, deformasi dan kekuatan gel; kadar protein dan lemak serta nilai hedonik pada spesifikasi