BAB IV KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
4.1.1 Teori Pemasaran
Menurut Jefkins (1997, pp8-9), pemasaran merupakan suatu proses
manajemen yang bertanggung jawab terhadap identifikasi, antisipasi, serta pemenuhan kebutuhan konsumen, dan dalam waktu bersamaan, menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Marketing atau lebih dikenal dengan marketing mix dapat di bedakan menjadi empat subdivisi atau 4p. Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E. Jerome Mc. Carthy , yang kemudian dikembangkan oleh Philip kotler. Prinsi 4P ini pada dasarnya membagi bauran pemasaran menjadi empat bagian utama yakni :
• Product ( produksi) • Place ( tempat) • Price (harga)
• Promotion (promosi)
4.1.2 Teori Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain, untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Tujuan Promosi adalah :
1. Memperkenalkan produk seluas mungkin.
2. Menyusun produk agar tampil semenarik mungkin
3. Menyampaikan isi pesan semenarik mungkin, tanpa harus berbohong. Isi pesan tersebut harus membangkitkan kesadaran dan hasrat yang kuat sebagai saingan terhadap pesan – pesan promosi lainnya.
Menurut Beatrix ( 2006, pp 38-43 ), promosi bisa menjadi tidak efektif apabila salah memilih media. Banyak terjadi pada iklan, mereka sudah terlanjur mengeluarkan biaya yang sangat besar namun ternyata tidak mampu menjaring audience yang diinginkan. Oleh karena itu untuk melakukan promosi yang tepat bagi sebuah event, perlu ditimbang beberapa hal seperti :
1. Segmen
Pilihan media promosi harus sesuai dengan segmen audience yang akan kita jadikan target, biasanya meliputi tingakatan ekonomi, usia, jenis kelamin, life style, dan lain – lain.
2. Lokasi.
Lokasi sangat menentukan efektifitas media penyebaran informasi 3. Waktu dan frekuensi tayang
Waktu dan frekuensi tayang menjadi bagian terpenting dalam berpromosi, misalkan di radio, televisi atau koran.
4. Ukuran.
Spesifikasi , yakni ukuran halaman , jenis penjilidan, jenis kertas, kualitas cetakan, dan penggunaan warna tidak dapat dipisahkan dari format keseluruhan.
Golongan jenis media yang akan menjadi tempat promosi , indera apa saja yang disentuh, dan citra yang bagaimana yang akan ditampilkan.
6. Desain materi yang eye-catching.
Pada desain materi promosi, narasi dan tampilan merupakan faktor utama yang menentukan menarik atau tidaknya sebuah desain. Perilaku audience, gaya bahasa, tampilan taste-nya harus sesuai tema.
Bedasarkan Suseno (2006, p55) bahwa faktor promosi merupakan suatu bentuk kemasan komunikasi yang berisi tentang nama pentas, materi / penampil pentas, waktu, tempat dan harga tiket. Promosi itu harus menarik, informatif, kreatif, lugas, jelas dan merata. Desain yang dibuat, harus mampu menarik calon penonton ke dalam suasana misi dari pertujukan tersebut.
Divisi promosi sangat berperan penting dalam Java Musikindo. Bedasarkan pendapat Subono (2004), bahwa dalam penyebaran flyer atau informasi tentang konser yang akan digelar harus melihat situasi dan kondisi dari target audiencenya. Media yang digunakan juga harus tepat, agar calon penonton tahu seperti apa pertunjukan yang akan mereka tonton.
Selain itu juga dalam desain tiket, harus tercantum semua informasi tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan penonton, nomor tempat duduk, pintu masuk, posisi nomor urut tiket, warna yang berbeda dalam tiap kelas, denah venue, informasi tanggal hari – waktu-tempat, tiket berlaku untuk berapa orang, harga tiket, serta judul konser.
Hal ini juga harus diperhatikan dalam penggarapan promosi event Ambon Jazz Pluss, karena desain promosi tidaklah akan berhasil apabila tidak diikuti oleh informasi oleh event tersebut. Peletakan dalam promosi event Ambon Jazz Plus ini juga harus ditata dengan baik, agar informasinya dapat tersampaikan dengan baik, dan tidak merusak desain itu sendiri.
4.1.3 Teori Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi yang memiliki fungsi dalam komunikasi :
• To identify • To inform • To persuade
Suatu karya desain komunikasi visual memiliki struktur yang sama dengan karya seni murni. Satu hal yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual memiliki tujuan dan fungsi yaitu komunikasi, maka nilai yang juga penting adalah komunikatif. Suatu desain yang memiliki struktur dan kualitas yang baik, apabila tidak komunikatif dapat dikatakan gagal.
Masalah yang harus dipecahkan secara komunikasi visual 1. Cermat menangkap perhatian masyarakat
2. Mengidentifikasikan kelompok sasaran 3. Mengetahui titik perhatian dan motivasi
4. Mengkarakterisasikan maksud dan manfaat dari ide dan jasa yang dikomunikasikan
Dengan mengidentifikasikan ( identity ) target audience, maka dapat dirumuskan hal – hal yang dapat menjadi fokus dalam desain komunikasi visual. Dalam kaitannya dengan tujuan meningkatkan kunjungan target audience maka hal hal menjadi fokus adalah hal hal yang menarik minat mereka untuk datang. Dengan memposisikan Ambon khususnya.
Dari hal hal yang terangkum, maka dapat diinformasikan (inform) kepada target audience melalui media media promosi (persuade) dengan media media promosi yang tepat dan menarik. Diharapkan dengan promosi yang menarik, dapat menarik minat audience dan berhasil menaikan jumlah target audience. Dan mempromosikan kota Ambon sebagai kota yang aman, dan dapat menyelenggarakan festival musik kelas dunia.
4.1.4 Teori Logo
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, logo berarti huruf atau lambang yang mengandung suatu makna yang terdiri dari atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, logo bukan hanya sekedar symbol atau lambang melainkan mempunyai makna tersendiri. Sebuah logo akan mudah diingat bila logo tersebut mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda tetapi pada saat bersamaan mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan. Logo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Logotype ( Visual logo yang menggunakan type / huruf )
2. Logogram ( visual logo yang menggunakan symbol / atau karakter ) Yang harus diperhatikan dalam merangcang sebuah logo event atau program :
2. Tema
3. Target Audience
4. Content acara atau program 5. Atmosphere ( lingkungan) Kriteria suatu logo yang baik :
1. Original atau asli dan berbeda ( distinctive) 2. Mudah dibaca ( legible)
3. Sederhana (simple)
4. Mudah diingat (memorable ) 5. Ada kesesuaian dan karakteristik
6. Mudah diaplikasikan dalam media grafis Menurut Shim ( 2000, p223) Logo yang baik adalah
1. Mudah dikenali
2. Menyampaikan arti dan maksud utama yang sama kepada audience 3. Menimbulakan rasa dan sentuhan yang positif
Dalam membuat logo Ambon Jazz Plus, akan menggunakan stilasi atau penyederhanaan, sehingga akan tercipta logo yang simple, legible dan memorable bagi target audience yang dituju.
4.1.5 Teori Typography
Menurut Sihombing (2001, p80 ) dalam bukunya”tipografi dalam desain grafis, mengungkapkan bahwa proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi, seorang designer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki
berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat efetivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima.
Menurut Rob Carter, faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi diantaranya adalah :
• Legibility, yaitu mudah dibaca. Penting dalam penyampaian pesan dan gagasan.
• Readability, yaitu dapat dibaca • Visibility, mudah diliat
• Clarity, Jelas
Tipe huruf yang akan digunakan dalam Judul acara menggunakan font Mr.Dafoe, jenis script namun lebih berkesan santai untuk menciptakan kesan groovy serta ekspresif .Untuk tetap membawa mood jazz didalamnya, Pemakaian huruf Helvetica Neau diterapkan pada penggunaan body text hal itu dapat menciptakan suatu korelasi yang baik terhadap karakter visual /elemen yang akan digunakan.
4.1.6 Teori Warna
Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensasi Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebudayaan dan masyrakat yang berbeda. Seperti dikatakan oleh Henry
Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.
Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut :
• Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata
• Warna keras/ hangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media
• Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-produk tertentu
• Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi serta latar belakang yang harus diletakkan dengan warna yang lebih kontras
Dalam Ambon Jazz Plus warna ini, warna mood yang ingin ditampilkan lebih membawa mood pantai yang santai, namun berkesan ekspresif agar suasana festivalnya lebih terasa.
4.1.7 Teori Layout
Menurut Jefkins (1997, pp245 – 247 ) ada delapan hukum desain yang dapat diterapkan dalam suatu layout sebuah iklan. Delapan hukum desain itu adalah
1. Hukum Kesatuan, Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout
2. Hukum Keberagaman, Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal dan medium, atau juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout. Setidaknya tidak menimbulkan kesan monoton
3. Hukum Keseimbangan, suatu Layout harus menampilkan keseimbangan
4. Hukum Ritme, menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian layout 5. Hukum Harmoni, seluruh unsurnya harus harmonis, serta
membantu menciptakan kesatuan
6. Hukum Proporsi, hal ini khususnya berkenaan dnegan jenis ukuran huruf dengan ukuran media
7. Hukum Skala, jarak penglihatan tergantung pada skala nada serta warna, beberapa tampak kurang mencolok, sementara yang lain terlalu mencolok.
8. Hukum Penekanan, bila semua ditonjolkan maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan.
Dalam item promosi event Ambon Jazz Plus , pentingnya menggunakan hukum kesatuan dan hukum harmoni, agar lebih menunjukan adanya kesatuan antara fotografi, huruf, warna dan elemen – elemen desain yang akan ditampilkan. Dan juga hukum penekanan yang berperan dalam menekankan atau menonjolkan, apa
yang diperlukan, sehingga maksud dan tujuan dari promosi akan lebih cepat dipahami oleh target audience.
4.1.8 Teori Fotografi
Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat mengungkapkan ataun menceritakan banyak hal kepada audience tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut.
Berdasarkan Yozardi ( 2003) dituliskan bahwa pencahayaan alami maupun buatan bisa memberikan efek yang bervariasi. Hal ini bergantung pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang berbeda – beda. Cahaya samping dapat mebuat foto menjadi berdimensi dan dramatis. Efek cahaya dari belakang menginformasikan mengenai bentuk objek atau yang kita kenal dengan nama siluet. Foto siluet mengesankan efek dramatis. Dalam item promosi event Ambon Jazz Plus ini penggunaan fotografi akan sangat mendukung dalam layout dari event ini. Pengambilan foto pemandangan yang menunjang unsur pariwisata dipadupadankan dengan image lainnya, yang akan menciptakan suatu kesatuan image yang baik.
4.2 Strategi Kreatatif 4.2.1 Strategi Komunikasi
4.2.1.1 Fakta Kunci
Adanya upaya pemerintah kota Ambon dalam dukungan akan terciptanya suatu event yang akan membawa nama baik bagi kota Ambon. Membawa masyarakat dan target audience untuk lebih mencintai
Jazz dan berharap bahwa Ambon Jazz Plus akan terus menjadi event tahunan dan berkelanjutan di masa akan datang, dengan misi memperkenalkan keindahan kota Ambon seutuhnya.
4.2.1.2 Profil Target
1. Geografis : Domisili Indonesia & Internasional ( Belanda, Australia, Malaysia, Singapore, Thailand 2. Demografis : 30 - 40 tahun (Esekutif muda),
SES B-A, Pria dan Wanita (primer)
19-25 (Mahasiwa),
SES B-A, Pria dan Wanita (sekunder)
3. Psikografis : Pria dan wanita yang senang dengan entertainment, memiliki passion terhadap musik jazz, gemar berwisata dan mengeksplore alam, dan menganggap musik sebagai bagian dari hidupnya.
4.2.1.3 Isu yang akan dikomunikasikan
Mengangkat sisi pariwisata kota Ambon dengan segala keindahan yang dimilikinya, namun tetap menampilkan atmosphere Jazz yang diupayakan dapat menarik minat wisatawan untuk datang melancong ke kota Ambon sambil menikmati musik jazz.
4.2.1.4 Keyword
4.2.1.5 Tujuan Komunikasi
Proses komunikasi yang ingin dituju adalah AIDA, ( Attention, Interest, Desire, and Action ). Adapun proses komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Attention
Menarik perhatian dari target audience untuk mengetahui adanya event “ Ambon Jazz Plus” dan keunikan yang dimilikinya.
2. Interest
Timbulnya ketertarikan lebih jauh dari target audience untuk datang ke event “ Ambon Jazz Pluss”
3. Desire
Membangkitkan emosi dari audience untuk menghilangkan kesan negatif tentang kota Ambon, dan datang ke kota Ambon untuk menonton event ini.
4 Action
Menginsipirasi target audience untuk datang ke kota Ambon dan menikmati acara “Ambon Jazz Plus”
4.2.1.6 Positioning
Ambon Jazz Plus ini adalah festival yang memperkenalkan Jazz kepada target audience, dengan misi memperkenalkan kota Ambon,
sebagai kota yang Aman dengan keindahan pariwisatanya yang berlimpah.
4.2.1.7 Unique Selling Point
Event Jazz festival berskala internasional, dengan jejeran artis ternama dunia yang dipadukan dengan paket perjalanan wisata yang diadakan dikota Ambon.
4.2.1.8 Tagline
Tagline yang digunakan dalam event ini, “ Ambon the city of Hope”
4.2.1.9 Pendekatan Emosional
Pendekatan yang dilakukan pada promosi event ini lebih bersifat emosional, hal ini penting dilakukan karena lebih dapat menarik target audience untuk datang ke event ini, yaitu dengan memperlihatkan visual yang sesuai dengan ciri khas kota Ambon sekaligus menggugah rasa ingin tahu mereka terhadap event ini. Dengan menunjukan visual yang menarik dimana akan mewakili dan menekankan pada kota Ambon sebagai, kota yang penuh dengan keindahan pariwisata , sehingga membuat masyarakat secara emosional menjadi ingin tahu bagaimana festival ini akan berlangsung.
4.2.1.10 Pendekatan Rasional
Dengan menujukan visual berupa foto dari instrument musik jazz yang berbaur di dalam event ini digabungkan dengan foto pantai dari kota
Ambon, dan juga penggunaan text – text yang memberikan informasi kepada target audience, sehingga membuat target audience tertarik untuk mengikuti event ini.
4.2.2 Strategi Desain
4.2.2.1 Looks, Mood, Tone & Manner - Hiburan, Festival, Ekspresif - Pantai, Groovy – Jazz. - Santai, Nyaman
4.2.2.2 Strategi Verbal
Sesuai dengan profil target audience dan konsep promosi event ini maka digunakanlah gaya bahasa yang sesuai dan menarik, namun deskriptif dan tidak kaku .
4.2.2.3 Strategi Visual
Warna : Orange, Biru laut, Ungu, Coklat pasir disertai warna Putih. Warna – warna natural mendominasi dalam desain promosi ini sebagai pengungkapan kesan
Ekspresif namun, santai dan nyaman yang dapat mewakili image kota Ambon sebagai the city of bay, dan mood dari ekspresi musik Jazz
untuk membawa kesan pantai, namun masih membawa mood jazz pada font body copy didalamnya.
Layout : Elemen dan motif desain disesuaikan dnegan mood yang Diinginkan, yaitu lebih mengarah pada nuansa pantai di
Gabungkan dengan icon dari musik Jazz.
Fotografi : Fotografi yang digunakan memakai tehnik digital Imaging, dengan penggabungan beberapa foto.
4.2.3 Pemilihan item
Item – item yang digunakan adalah : 1. Logo Kepanitiaan
2. Poster 3. Flyer
4. Print Ad Majalah Rolling stone 5. Print Ad Majalah A+
6. Iklan Surat Kabar 7. Ticket
8. ID Card ( Crew, Pers,Artist, dsb ) 9. T- Banner 10. Spanduk 11. Umbul – Umbul 12. Web 13. Baju Panitia 14. Goodie Bags
15. Show guide 16. Package tiket 17. Book Event 18. Postcard 19. Package Postcard 20. Standee Promotions 21. Take out Box