• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Financial Self-Efficacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Financial Self-Efficacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kesejahteraan keuangan merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kontrol atas keuangan sehari-hari, punya kapasitas untuk menghadapi masalah keuangan, berada di jalur yang benar menuju tujuan keuangannya dan memiliki kebebasan finansial dalam membuat pilihan yang dapat membuatnya menikmati hidup. Pengelolaan keuangan pribadi menjadi salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan keuangan pribadi antara lain: financial self-efficacy dan faktor sosiodemografi (usia, pendidikan dan pendapatan). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan terhadap pengelolaan keuangan pribadi secara simultan maupun parsial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Data dikumpulkan melalui survei online. Sampel pada penelitian ini adalah 385 mahasiswa program sarjana (S1) universitas di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan mempengaruhi pengelolaan keuangan pribadi. Secara simultan, financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan pribadi sebesar 40%.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Financial well-being is described as a state of being wherein you: have control over day-to-day, month-to-month finances; have the capacity to face financial problems; are on track to meet your financial goals; and have the financial freedom to make the choices that allow you to enjoy life. Personal finance management is one of the ways to achieve financial well-being. There are several factors that affect personal finance management such as: financial self-efficacy and sociodemographic factors (age, education and income). The purpose of this research was to examine the effect of financial self-efficacy, age, education and income, both simultaneously and partially. The research method used in this study is multiple regression analysis. Data were collected through online surveys. A sample of 385 undergraduate university students in Bandung is used in the study. The result of this study showed that partially, financial self-efficacy, age, education and income has a positive and significant effect on personal finance management. Simultaneously, financial self-efficacy, age, education and income has effect on personal finance management at 40%.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iv

KATA PENGANTAR………. v

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

BAB I PENDAHULUAN

2.1.1.2 Pengelolaan Keuangan Pribadi……….….. 8

2.1.1.3 Behavioral Finance……….…... 12

2.1.1.4 Paham Behaviorism……….…….. 14

2.1.1.5 Social Learning………...15

2.1.1.6 Triadic Reciprocal Causation………..16

2.1.1.7 Human Agency……… 18

2.1.1.8 Self-Efficacy……….18

2.1.1.9 Financial Self-Efficacy………..24

2.1.1.10 Faktor Sosiodemografi……… 26

2.1.2 Riset Empiris……….. 27

2.1.3 Rerangka Teori………...29

2.2Rerangka Pemikiran………. 30

2.3Pengembangan Hipotesis……….……… 31

2.3.1 Model Penelitian……….……... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1JenisPenelitian………..36

3.2Populasi dan Sampel Penelitian………... 36

3.2.1 Populasi……….. 36

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

3.3Definisi Operasional Variabel (DOV)………. 38

3.4Teknik Pengumpulan Data……….. 43

3.5Uji Instrumen………... 45

3.5.1 Uji Validitas………... 45

3.5.2 Uji Reliabilitas………... 45

3.6Uji Asumsi Klasik……… 46

3.6.1 Uji Normalitas……… 46

3.6.2 Uji Multikolinearitas……….. 47

3.6.3 Uji Heterokedastisitas……… 47

3.7Metode Analisis Data……….. 47

3.7.1 Analisis Regresi Berganda………. 47

3.8Uji Hipotesis……… 49

3.8.1 Uji F (Uji Simultan)………... 49

3.8.2 Uji T (Uji Parsial)……….. 49

3.8.3 Koefisien Determinasi (R2)……… 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian……… 51

4.1.1 KarakteristikResponden………. 51

4.1.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian……… 53

4.1.3 Hasil Uji Instrumen……… 99

4.1.3.1Hasil Uji Validitas………. 99

4.1.3.2Hasil Uji Reliabilitas………. 100

4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik……… 101

4.1.4.1Hasil Uji Normalitas……….. 101

4.1.4.2Hasil Uji Multikolinearitas……… 102

4.1.4.3Hasil Uji Heterokedastisitas………... 103

4.1.5 Analisis Regresi Berganda………. 104

4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis……….. 106

4.1.6.1Uji F (Uji Simultan)………... 106

5.2Keterbatasan Penelitian………... 113

5.3Saran……… 114

DAFTAR PUSTAKA……….. 115 LAMPIRAN

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Triadic Reciprocal Causation……… 16

Gambar 2.2 Rerangka Teori……….. 29

Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran……….. 30

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Riset Empiris………. 27

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………... 38

Tabel 3.2 Skala Likert untuk Variabel Independen (Financial Self-Efficacy)……….. 44

Tabel 3.3 Skala Likert untuk Variabel Dependen (Pengelolaan Keuangan Pribadi)… 44 Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Responden….. 51

Tabel 4.2 Deskripsi Karakteristik Responden Menurut Program Studi Responden…. 52 Tabel 4.3 Sulit untuk Menjaga Pengeluaran Saya Ketika Biaya Tak Terduga Meningkat……….. 53

Tabel 4.4 Membuat Progress pada Tujuan Keuangan Saya adalah Hal yang Menantang………. 55

Tabel 4.5 Biasanya Saya Harus Menggunakan Kredit Jika Pengeluaran Tak Terduga Muncul……….. 56

Tabel 4.6 Saya Mengalami Kesulitan Mencari Solusi ketika Dihadapkan dengan Tantangan Keuangan……… 58

Tabel 4.7 Saya Kurang Percaya Diri Terhadap Kemampuan Saya Mengelola Keuangan Pribadi……… 60

Tabel 4.8 Saya Khawatir Kehabisan Uang Ketika Pensiun……….. 61

Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Usia Responden………. 63

Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Pendidikan (Lama Studi) Responden……… 65

Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Pendapatan per Bulan Responden………. 66

Tabel 4.12 Saya Mengikuti Anggaran Belanja Per Minggu atau Per Bulan………….. 68

Tabel 4.13 Saya Rajin Menabung……… 70

Tabel 4.14 Saya Membandingkan Pembelian Barang yang Mahal dengan Anggaran Saya Per Bulan……….. 71

Tabel 4.15 Saya Membuat Keputusan Keuangan dengan Berpikir Terlebih Dahulu….. 74

Tabel 4.16 Saya Secara Teratur Menyimpan Uang Untuk Mengantisipasi Biaya-Biaya Tak Terduga……….. 76

Tabel 4.17 Saya Jarang Sekali Mengeluarkan Jumlah Uang yang Lebih Besar Dari yang Saya Miliki……… 77

Tabel 4.18 Saya Menabung Secara Teratur untuk Masa Pensiun Saya……….. 79

Tabel 4.19 Saya Membuat Tujuan Keuangan yang Harus Dicapai……… 80

Tabel 4.20 Saya Sering Merasa Stres Tentang Persoalan Uang……….. 82

Tabel 4.21 Saya Mengakui Bahwa Saya Membeli Sesuatu Karena Saya Membutuhkannya dan Bukan untuk Membuat Orang Lain Terkesan………. 83

Tabel 4.22 Saya Berpersepsi Bahwa Uang Bukanlah Simbol dari Kesuksesan Saya…. 84 Tabel 4.23 Ketika Saya Berbelanja Bahan Makanan, Saya Hanya Membeli Apa yang Saya Butuhkan……….. 85

(7)

Tabel 4.25 Saya Pikir Investasi Merupakan Sesuatu yang Penting dan Saya Memiliki

Rencana Spesifik untuk Mencapai Tujuan Keuangan Saya……….. 88

Tabel 4.26 Saya Selalu Menabung Uang Saya Terlebih Dahulu Sebelum Saya Membeli atau pun Melunasi Beban-Beban Saya……….. 90

Tabel 4.27 Saya Benci Menghabiskan Uang Lebih Daripada yang Saya Hasilkan…… 91

Tabel 4.28 Saya Mengevaluasi Kebiasaan Pengeluaran Saya………. 92

Tabel 4.29 Saya Jarang Sekali Membuat Keputusan Keuangan Tanpa Banyak Berpikir………. 94

Tabel 4.30 Berpikir Tentang Kondisi Keuangan yang Diharapkan 5 Atau 10 Tahun Lagi Merupakan Hal yang Esensial Untuk Mencapai Tujuan Keuangan……….. 95

Tabel 4.31 Merencanakan Pengeluaran Uang Merupakan Hal yang Esensial untuk Mencapai Kesuksesan Keuangan Sepanjang Siklus Hidup………... 97

Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas………. 99

Tabel 4.33 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Financial Self-Efficacy……… 100

Tabel 4.34 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengelolaan Keuangan Pribadi……… 100

Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas……….. 101

Tabel 4.36 Hasil Uji Multikolinearitas……… 102

Tabel 4.37 Hasil Uji Heterokedastisitas……….. 103

Tabel 4.38 Hasil Perhitungan Regresi………. 104

Tabel 4.39 Hasil Perhitungan Uji F (Secara Simultan)……… 106

Tabel 4.40 Hasil Perhitungan Uji T (Secara Parsial)……….. 107

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

Lampiran B Data Tabulasi Kuesioner

Lampiran C Konversi Data Ordinal Menjadi Interval dengan Teknik MSI (Method Of Successive Interval)

Lampiran D Korelasi Pearson Financial Self-Efficacy

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan keuangan dengan baik akan membantu individu dalam pencapaian tujuan

keuangan tertentu. Tujuan tersebut akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan

keuangannya. Menurut CFPB (2015) kesejahteraan keuangan adalah kondisi dimana seseorang memiliki kontrol dalam keuangan sehari-hari, punya kapasitas untuk

menghadapi kesulitan finansial, berada di jalur yang benar menuju tujuan finansialnya dan

memiliki kebebasan finansial dalam membuat pilihan yang dapat membuatnya menikmati

hidup.

Kondisi-kondisi tersebutlah yang mengakibatkan pentingnya pengelolaan keuangan

bagi setiap individu.Menurut Gitman (2011), pengelolaan keuangan pribadi merupakan

seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan dari unit individu. Seni dalam mengelola

itu menjadi sesuatu yang penting karena kegiatan mengelola membutuhkan kedisiplinan

dan menentukan prioritas yang berasal dari pengontrolan diri.

Pengaruh pengontrolan diri dalam pengelolaan keuangan pribadi sangatlah penting.

Kontrol diri dapat menjadikan seseorang memiliki sikap bertanggung jawab dalam

pengelolaan keuangan. Kontrol diri adalah keseluruan kemampuan diri untuk

mengendalikan diri pribadinya. Ada 4 bidang kontrol diri menurut Warsono (2010), yakni

: kognitif, impuls atau dorongan, emosi dan kinerja.

Secara spesifik, penelitian ini akan membahas lebih dalam tentang bidang kontrol

(10)

Universitas Kristen Maranatha perilaku seseorang terbentuk atau dipengaruhi oleh Person dan Environment. Person dalam

triadic ini merujuk secara umum, walaupun tidak eksklusif, seperti memori, antisipasi, perencanaan dan penilaian. Individu menggunakan kapasitas kognitifnya untuk memilih

dan memegang kontrol pada lingkungan dan perilakunya karena setiap individu memiliki

kemampuan tersebut. Seseorang harus mampu mengendalikan kecerdasan kognitifnya

untuk membantu ketika membuat keputusan keuangan. Kelemahan-kelemahan kognitif

(atribut psikologi) seperti keinginan yang tinggi, keserakahan, rasa percaya diri dan lainnya

akan menyebabkan tidak terarahnya seseorang dalam membuat keputusan keuangan.

Atribut psikologi seperti itu perlu dikontrol. Pengontrolan kemampuan kognitif dengan

baik mengartikan bahwa seseorang akan cenderung memiliki rasa kontrol yang positif atas

masa depan keuangan mereka. Selain itu, mereka akan memiliki dorongan dan kapasitas

untuk mengambil tindakan atau keputusan yang kompeten dan rasional. Alhasil, berujung

dengan mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan (Guo et al., 2013).

Penelitian di bidang perilaku keuangan pribadi perlu dikaji lebih dalam mencakup teori

psikologi mengenai bagaimana perilaku seseorang dapat terbentuk (Xiao, 2008). Penulis

akan menggunakan model yang telah digunakan Farrell et al. (2016) dalam penelitiannya.

Penambahan model standar ekonomi dari perilaku keuangan pribadi dengan skala

psikometrik. Skala psikometrik dapat mengukur rasa kepercayaan seseorang atas

kapasitasnya dalam mengelola keuangan dengan sukses dan dalam mencapai tujuan-tujuan

keuangannya (financial goals) yakni financial self-efficacy mereka.

Self-efficacy berasal dari disiplin ilmu psikologi, tepatnya psikologi perilaku. Menurut Bandura (1997) self-efficacy adalah keyakinan individu atas kapasitasnya untuk melaksanakan perilaku yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian kinerja tertentu,

(11)

3

elemen dari perilaku pribadi. Elemen tersebut dapat mencakup seberapa kuat seseorang

bertahan terhadap pengaruh iklan, apakah mereka memiliki sikap optimis atau pesimis

terhadap masa depan mereka dan apakah mereka berpikir dengan cara memperkuat diri (self-enhancing) atau memperlemah diri (self-debilitating) (Bandura, 2006).

Menurut Bandura (1994) keyakinan seseorang mengenai self-efficacy mereka memengaruhi tindakan apa yang akan mereka pilih untuk lakukan. Seberapa besar usaha

yang akan mereka investasikan dalam aktivitas tersebut. Seberapa lama mereka akan

bertahan di hadapan hambatan dan pengalaman kegagalan serta resiliensi mereka

menghadapi kemunduran. Hal ini berkaitan erat dengan faktor penting kesuksesan

pengelolaan keuangan pribadi, yaitu dalam 4 bidang kontrol diri yang sebelumnya telah

disinggung (kognitif, impuls atau dorongan, emosi dan kinerja).

Konsep self-efficacy dapat diaplikasikan pada konteks ekonomi, dalam penelitian ini khususnya pada pengelolaan keuangan pribadi. Konsep self-efficacy yang diaplikasikan

pada konteks pengelolaan keuangan pribadi dapat dinalarkan bahwa individu yang

memiliki rasa keterjaminan diri (self-assuredness) yang lebih tinggi dalam kapasitas pengelolaan keuangannya akan cenderung menganggap kesulitan keuangan apapun sebagai

tantangan untuk dihadapi. Individu tersebut tidak menganggapnya sebagai ancaman untuk

dihindari (Bandura, 1994). Sikap seperti itu berdampak baik pada pengelolaan keuangan

pribadi.

Dapat dikatakan, self-efficacy memiliki kemampuan untuk menjelaskan seberapa kuat

bidang kontrol tersebut dikontrol oleh individu. Secara teori, semakin tinggi derajat

self-efficacy seseorang dalam bidang keuangan, semakin kuat pula kontrolnya terhadap pengelolaan keuangan pribadinya. Pengelolaan keuangan pribadi yang terkontrol dengan

(12)

Universitas Kristen Maranatha Keberhasilan seseorang mengelolan keuangannya akan memberikan hasil yang baik,

bahkan peningkatan dalam kesejahteraan keuangan seseorang.

Selain financial self-efficacy, terdapat faktor kognitif lain yang mungkin mempengaruhi

pengelolaan keuangan pribadi, yakni faktor sosio-demografi. Faktor sosio-demografi

terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jabatan,

dan pendapatan (Rita & Kusumawati, 2010). Faktor sosio-demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan dan pendapatan. Usia adalah batasan atau

tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi kondisi fisik seseorang (Iswantoro &

Anastasia, 2013). Menurut KBBI, pendapatan mempunyai definisi sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha. Menurut Iswantoro dan Anastasia, (2013) pendidikan adalah tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang

kemampuannya dalam memahami sesuatu hal dengan baik.

Variabel dependen dalam penelian ini adalah personal finance management (pengelolaan keuangan pribadi) yang akan dijabarkan dalam beberapa variabel indikator.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan. Financial self-efficacy akan dijabarkan dalam beberapa variabel indikator

sesuai instrumen psikometrik Lown (2011) yakni FSES (Financial Self-Efficacy Scale).

Penelitian terdahulu telah banyak membahas konsep yang berhubungan dengan self-efficacy dalam bidang ekonomi. Penelitian tentang ‘investment self-efficacy’ (Forbes & Kara, 2010), ‘entrepreneurial self-efficacy’ (Kickul et al., 2008) dan ‘economic self -efficacy’ (Grabowski, Call & Mortimer, 2001) contohnya. Ada beberapa penelitian juga yang fokus menguji validitas internal dari financial self-efficacy scale (Dietz, Carrozza &

(13)

5

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah fokus dalam meneliti

bidang kontrol kognitif (financial self-efficacy dan faktor sosiodemografi) dalam pengelolaan keuangan pribadi. Instrumen psikometrik (FSES) juga belum pernah

digunakan dalam penelitian berlatar belakang geografi Indonesia. Sebelumnya, penelitian

serupa oleh Farrell et al. (2016) telah dilakukan di Australia. Spesifiknya, penelitian ini

melakukan studi kasus pada mahasiswa Program Sarjana S1 Universitas di Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih jauh tentang financial self-efficacy dan faktor sosiodemografi, dengan mengambil judul “Pengaruh Financial Self-Efficacy dan Faktor Sosiodemografi

Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang dapat diambil adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh financial self-efficacy terhadap pengelolaan keuangan

pribadi?

2. Apakah terdapat pengaruh usia terhadap pengelolaan keuangan pribadi?

3. Apakah terdapat pengaruh pendidikan terhadap pengelolaan keuangan pribadi?

4. Apakah terdapat pengaruh pendapatan terhadap pengelolaan keuangan pribadi?

5. Apakah terdapat pengaruh financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan

secara simultan terhadap pengelolaan keuangan pribadi?

6. Berapakah besar pengaruh financial self-efficacy, usia, pendidikan dan pendapatan

(14)

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu pada perumusan masalah, yaitu:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh financial self-efficacy terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh usia terhadap pengelolaan keuangan

pribadi.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pengelolaan

keuangan pribadi.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pendapatan terhadap pengelolaan

keuangan pribadi.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh financial self-efficacy, usia, pendidikan

dan pendapatan secara simultan terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

6. Untuk mengetahui besar pengaruh financial self-efficacy, usia, pendidikan dan

pendapatan terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan penelitian berupa kegunaan praktis

dan teoritis.

a) Manfaat praktis

 Bagi individu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi individu

tentang bagaimana cara mengelola keuangan pribadinya berhubungan dengan

(15)

7

 Bagi financial planner

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi financial planner mengenai bagaimana mengenali kliennya lebih dalam terkait dengan psikologi (financial self-efficacy) dan faktor sosiodemografi dalam mengelola

keuangan. Financial planner akan mendapatkan informasi tambahan mengenai

kemampuan kontrol kliennya jika melakukan tes pengukuran derajat financial

self-efficacy sehingga dapat memberikan pengaruh positif dalam bentuk masukan atau lainnya untuk mendapatkan hasil keuangan yang lebih baik.

b) Manfaat teoritis

 Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat mengkonfirmasi teori mengenai aspek kognitif

yang mempengaruhi pengelolaan keuangan pribadi, khususnya financial

self-efficacy yang merupakan gabungan dari disiplin ilmu keuangan dan psikologi dan faktor sosiodemografi.

 Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi maupun referensi

(16)

113

Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pembahasan, dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Financial self-efficacy yang merupakan rasa kepercayaan seseorang atas kemampuannya terkait keuangan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan

keuangan pribadi.

2. Faktor sosiodemografi yang terdiri dari usia, pendidikan dan pendapatan dapat

meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan pribadi.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini menyadari adanya beberapa keterbatasan yang

mungkin mempengaruhi hasil sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi.

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Jumlah sampel dalam penelitian ini relatif sedikit, hanya 385 mahasiswa Program

Sarjana (S1) Universitas di Kota Bandung. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya

data pasti mengenai jumlah populasi. Penentuan sampel dilakukan dengan

menggunakan rumus.

2. Peneliti menggunakan mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian. Hasil

(17)

114

3. Penelitian ini hanya meneliti menguji pengaruh antara financial self-efficacy dan

faktor sosiodemografi yang terdiri dari usia, pendidikan dan pendapatan terhadap

pengelolaan keuangan pribadi.

5.3 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan atau gagasan baru untuk

pengembangan penelitian selanjutnya. Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian

selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Pengambilan sampel diperluas, tidak dibatasi dengan mahasiswa. Tujuannya agar

sampel lebih heterogen sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi untuk setiap

individu.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel yang lain, misalnya jenis

kelamin, daerah tempat tinggal, literasi keuangan dan preferensi risiko.

Penambahan variabel akan memberikan pemahaman yang semakin lengkap

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan keuangan pribadi.

3. Penelitian selanjutnya dapat mendalami faktor apa saja yang mempengaruhi

financial self-efficacy, misalnya mastery experiences, vicarious experiences, verbal persuasion dan emotional state. Penelitian lebih mendalam tentang hal tersebut akan memberikan pemahaman tentang bagaimana kita dapat

(18)

PENGARUH FINANCIAL SELF-EFFICACY DAN

FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP

PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang

Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

Indah Suciati

1352402

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(19)

THE EFFECT OF FINANCIAL SELF-EFFICACY

AND SOCIODEMOGRAPHIC FACTORS ON

PERSONAL FINANCE MANAGEMENT

A Thesis

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Management

By

Indah Suciati

1352402

MANAGEMENT DEPARTMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(20)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya karena berkat serta anugerah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini. Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pendidikan S1 Program Studi Manajemen dengan judul “Pengaruh Financial Self-Efficacy dan Faktor Sosiodemografi terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi”, bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap perilaku pengelolaan keuangan pribadi.

Penulis tidak jarang menemui kesulitan selama penelitian, namun dengan bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak tersebut, yaitu :

1. Dr. Peter, S.E., M.T., selaku dosen pembimbing penulis yang telah membimbing penulis selama menyusun tugas akhir dengan mengarahkan dan memberikan penjelasan selama penulisan hingga selesai.

2. Dini Iskandar, S.E., M.M., selaku dosen wali penulis yang telah dengan sabar membimbing penulis selama ini setiap semester dalam perwalian.

3. Orang tua yang selalu mendukung, memberi nasihat, menghibur dan mendoakan penulis selama penyusunan tugas akhir ini.

4. Adik penulis yang telah menjadi konsultan dalam bidang ilmu psikologi yang diteliti oleh penulis dalam penelitian ini dan juga terima kasih telah bersedia mendengarkan segala keluh kesah penulis hingga menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Teman-teman; Annisa Rasydihartanti, Devi Kinal Putri, Erika Nurfiana, Mira Wardhaningsih, Roshandeani Rosmananda dan Temy Ramadan. Terima kasih telah bersedia menjadi teman seperjuangan sejak kecil. Kalian adalah dukungan moral yang besar bagi penulis disaat waktu terburuk. Terima kasih atas dukungan yang secara sadar maupun tidak sadar kalian berikan kepada penulis.

6. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan tugas akhir ini. Besar harapan penulis agar suatu saat penelitian ini dapat berguna untuk berbagai pihak.

Bandung, Desember 2016

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2015). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Altfest, L. (2016). Personal financial planning. McGraw-Hill Higher Education.

Atkinson, A., & Messy, F. A. (2011). Assessing financial literacy in 12 countries: an OECD/INFE international pilot exercise. Journal of Pension Economics and Finance,

10(04), 657-665.

Atkinson, A., & Messy, F. A. (2011). Assessing financial literacy in 12 countries: an OECD/INFE international pilot exercise. Journal of Pension Economics and Finance, 10(04), 657-665.

Baker, H. Kent and John R. Nofsinger (2010). Behavioral Finance: Investors, Corporations and Markets. John Wiley & Sons.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: toward a unifying theory of behavioral change. Psychological review, 84(2), 191.

Bandura, A. (1994). Self‐efficacy. John Wiley & Sons, Inc..

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York, NY: W. H. Freeman.

Bandura, A., & Walters, R. H. (1977). Social learning theory. Prentice-Hall, Inc.

CFPB (Consumer Financial Protection Bureau). (2015). Financial Well-Being: The Goal of Financial Education, diakses dari

http://www.consumerfinance.gov/data-research/research-reports/financial-well-being/ pada tanggal 2 November 2016.

Danes, S. M., & Haberman, H. (2007). Teen financial knowledge, self-efficacy, and behavior: A gendered view. Journal of Financial Counseling and Planning,18(2).

Dietz, B. E., Carrozza, M., & Ritchey, P. N. (2003). Does financial self-efficacy explain gender differences in retirement saving strategies?. Journal of Women & Aging, 15(4), 83-96.

Dietz, B. E., Carrozza, M., & Ritchey, P. N. (2008). Does financial self-efficacy explain gender differences in retirement saving strategies?. Journal of Women & Aging, 15(4), 83-96.

Farrell, L., Fry, T. R., & Risse, L. (2016). The significance of financial self-efficacy in

explaining women’s personal finance behaviour. Journal of Economic Psychology, 54, 85-99.

Feist, Jess, Feist, Gregory J. (2008). Theories of Personality, Seventh Edition. United State of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2011). Principles of Managerial Finance 13th Edition. Prentice Hall.

Godwin, D. D., & Koonce, J. C. (1992). Cash flow management of low-income newlyweds. Financial Counseling and Planning, 3, 17-42.

Grabowski, L. J. S., Call, K. T., & Mortimer, J. T. (2001). Global and economic self-efficacy in the educational attainment process. Social Psychology Quarterly, 164-179.

Guhardja, S., Puspitawati, H., & Hartoyo, H. D. (1992). Manajemen Sumberdaya Keluarga.

Diktat Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB.

Guo, L., Stone, D., Bryant, S. (2013). Are consumers' financial needs and values common across cultures? Evidence from six countries. International Journal of Consumer Studies, 37(6), 675-688.

Horne, V. Wachowicz, Jr. 2012. Financial Management.

Iswantoro, C., & Anastasia, N. (2013). Hubungan Demografi, Anggota Keluarga dan Situasi dalam Pengambilan Keputusan Pendanaan Pembelian Rumah Tinggal Surabaya. Finesta, 1(2), 125-129.

Kahneman, D., & Tversky, A. (1979). Prospect theory: An analysis of decision under risk. Econometrica: Journal of the econometric society, 263-291.

Kickul, J., Wilson, F., Marlino, D., & Barbosa, S. D. (2008). Are misalignments of perceptions and self-efficacy causing gender gaps in entrepreneurial intentions among our nation's teens?. Journal of Small Business and Enterprise Development, 15(2), 321-335.

Lown, J. M. (2011). 2011 Outstanding AFCPE® Conference Paper: Development and Validation of a Financial Self-Efficacy Scale. Journal of Financial Counseling and Planning, 22(2).

Manurung, A. H. (2012). Konsep dan Empiris Teori Investasi.

Nofsinger, J. R. (2001). The Impact of Public Information on Investors. Journal of Banking & Finance, 25(7), 1339-1366.

Pompian, M. M. (2006). Behavioral Finance and Wealth Management. How to Build Optimal Portfolios That Account for Investor Biases, New Jersey.

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution): Untuk Analisis Data & Uji Statistik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Rita, M. R., & Kusumawati, R. (2011). Pengaruh Variabel Sosio Demografi dan Karakteristik Finansial Terhadap Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku Menggunakan Kartu Kredit (Studi pada Pegawai di UKSW Salatiga).

(23)

117

Shefrin, H. (2010). Behavioralizing finance. Now Publishers Inc.

Shefrin, H. (2010). Behavioralizing finance. Now Publishers Inc.

Shefrin, H., & Statman, M. (2000). Behavioral portfolio theory. Journal of financial and quantitative analysis, 35(02), 127-151.

Sina, P. G., & Noya, A. (2014). Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi. Jurnal Manajemen, 11(2).

Sugiyono, D. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.4  Model Penelitian…………………………………………………………... 35

Referensi

Dokumen terkait

Dari setiap obyek hasil akuisisi yang didapatkan sebanyak 27 gambar yang nantinya akan diolah ke dalam proses pre-processing, kemudian dilakukan ekstraksi ciri dan pengukuran

Untuk meneliti pengaruh Persepsi Merek Mewah, Citra Merek dan kualitas Produk terhadap Niat beli konsumen Zara di Surabaya, penelitian ini dalam memperoleh data

Grater (1976) diacu dalam Muntasib (2003) menyatakan bahwa sebelum menyusun perencanaan program interpretasi disusun dulu suatu prokpektus yang.. merupakan suatu

Aspek sosial suku Toraja pada novel Puya ke Puya, meliputi aspek ekonomi, aspek agama dan aspek budaya.. Aspek ekonomi mengungkap masalah kemakmuran pada masyarakat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) tahun 1983 tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan yang salah satu dari butir-butir fatwanya adalah:

Sebelumnya telah dilakukan simulasi lintasan berkas elektron pada sumber elektron tipe termionik dengan elektroda Pierce [5] , akan tetapi simulasi masih dilakukan dalam dua

1) Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. 2) Untuk

b. Soal tersebut tidak otomatis diketahui cara penyelesaiannya. Strategi pembelajaran matematika kotemporer.. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka peneliti