• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN PROGRAM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 1

KERANGKA ACUAN PROGRAM

NAMA PROGRAM

PELATIHAN JARAK JAUH OPTIMALISASI PEMANFAATAN DATA SEKTOR KEHUTANAN

DESKRIPSI PROGRAM

TUJUAN PROGRAM

Program pelatihan ini dimaksudkan agar pegawai memperoleh pemahaman yang komprehensif terkait proses bisnis sektor kehutanan dari narasumber internal Ditjen Pajak dan narasumber eksternal dari KLHK dan Akademisi. Dalam pelatihan ini juga dilakukan diseminasi teknik pemanfaatan data sektor kehutanan dan diseminasi modus-modus penghindaran pajak, serta memperoleh masukan perbaikan metode penggalian potensi melalui bedah kasus dengan peserta.

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

KEP-233/PJ/2011 tanggal 26 September 2011 tentang cetak biru Manajemen Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2011-2018, salah satu Sasaran Strategis yang ingin dicapai adalah terciptanya pegawai-pegawai yang memiliki kompetensi, tingkat kepuasan dan integritas yang tinggi, budaya yang kuat, serta tingkat kinerja yang prima dalam berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Sektor Sumber Daya Alam khususnya sektor Kehutanan merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara baik penerimaan Pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak. Data empiris yang bersumber dari Badan Pusat Statistik menunjukkan tax ratio yang masih rendah, dibawah tax ratio nasional, artinya masih terdapat tax gap yang harus ditangani oleh Ditjen Pajak. Perlu dilakukan pengujian kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan maupun PNBP khususnya kepatuhan material.

Dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan pelaku usaha sektor Kehutanan, diperlukan knowledge dan teknik penggalian potensi Pajak terutama dalam memanfaatkan data eksternal dari ILAP yang ada di Ditjen Pajak.

Pada tanggal 8 Juli 2019, telah ada Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen Pajak dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan ruang lingkup sebagai berikut:

(2)

1. pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi;

2. peningkatan pengawasan terhadap pelaku usaha kehutanan; 3. peningkatan pengetahuan teknis; dan

4. sosialisasi dan penyuluhan.

Pada angka 1, pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi telah direalisasikan dengan pemberian data – data terkait dengan PNBP dan pengawasan tata kelola hutan. Untuk dapat memanfaatkan data tersebut diperlukan pengetahuan terkait proses bisnis pelaku sektor Kehutanan, pemahaman peraturan perpajakan dan tentunya modus – modus penghindaran Pajak yang dilakukan.

Subdirektorat Analisis Data - Direktorat Data dan Informasi Perpajakan mempunyai tugas dan fungsi secara berkala menerbitkan Laporan Hasil Analisis (LHA) kepada unit vertikal antara lain terkait Wajib Pajak sebagai pelaku usaha sektor Kehutanan. Di dalam LHA ini terdapat metode analisis, modus yang dilakukan dan berujung pada potensi Pajak yang masih harus diperoleh. Tujuan LHA ini bukan hanya sekedar memperoleh tambahan Pajak yang seharusnya diterima oleh negara namun juga metode analisis suatu kasus dan teknik pemanfaatan data-data yang ada sehingga nilai potensi dapat dipertanggungjawabkan. Account Representative (AR) yang menerima LHA dari Subdirektorat

Analisis Data-Direktorat Data dan Informasi Perpajakan dilanjutkan dengan tambahan analisis data yang diperoleh di lapangan, sebelum dilanjutkan dengan tindakan himbauan, konseling, atau pemeriksaan sesuai ketentuan pada SE-39/PJ/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak dalam Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan, dan Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak.

Dengan demikian, dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan diseminasi Teknik pemanfaatan data Kehutanan dalam rangka penggalian potensi Pajak pelaku usaha sektor Kehutanan. Pemahaman terhadap ketentuan perpajakan khususnya terkait sektor kehutanan, serta kemampuan analisis data mutlak diperlukan agar dapat melaksanan kegiatan pengawasan dan pengujian kepatuhan kewajiban perpajakan tersebut

Guna mewujudkan terciptanya sasaran strategis dan dimensi kemampuan pegawai Direktorat Jenderal Pajak tersebut, maka Pusdiklat Pajak BPPK bersama Direktorat Data dan Informasi Perpajakan DJP, menyusun Pelatihan Jarak Jauh Optimalisasi Pemanfaatan Data Sektor Kehutanan.

(3)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 3 SASARAN (TARGET LEARNERS)

Account Representative (AR) yang menangani Wajib Pajak sektor Kehutanan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

MODEL PEMBELAJARAN TATAP MUKA (TM)

NON TATAP MUKA (NTM) e-Learning

Bimbingan di tempat Kerja Pelatihan Jarak Jauh Magang

Pertukaran PNS dengan Pegawai swasta ……

STANDAR KOMPETENSI

1. menjelaskan Alur Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) dengan tepat; 2. menjelaskan Sistem Informasi PNBP dengan baik;

3. menjelaskan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan tepat; 4. menjelaskan Sistem Informasi Legalitas Kayu dengan baik;

5. menjelaskan Jenis Sortimen dan Rendemen Kayu dengan baik; 6. melakukan Pemanfaatan Data dengan tepat;

7. melakukan Teknik dan Metode Pemanfaatan Data dan Panduan Visit dengan tepat;

8. melakukan Penggalian Potensi Sektor Kehutanan dengan tepat.

KOMPETENSI DASAR

1. menjelaskan Alur Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) dengan tepat; 1.1 menjelaskan Alur Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) dengan

tepat;

2. menjelaskan Sistem Informasi PNBP dengan baik; 2.1 menjelaskan Sistem Informasi PNBP dengan baik;

3. menjelaskan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan tepat; √

(4)

3.1 menjelaskan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan tepat.

4. menjelaskan Sistem Informasi Legalitas Kayu dengan baik; 4.1 menjelaskan Sistem Informasi Legalitas Kayu dengan baik 5. menjelaskan Jenis Sortimen dan Rendemen Kayu dengan baik;

5.1 menjelaskan Jenis Sortimen dan Rendemen Kayu dengan baik 6. melakukan Pemanfaatan Data dengan tepat;

6.1 melakukan Pemanfaatan Data SIPUHH dan PNBP dengan tepat; 6.2 melakukan Pemanfaatan Data RPBBI dan SILK dengan tepat; 6.3 melakukan Pemanfaatan Data PBB dengan tepat.

7. melakukan Teknik dan Metode Pemanfaatan Data dan Panduan Visit dengan tepat;

7.1 melakukan Teknik dan Metode Pemanfaatan Data dan Panduan Visit dengan tepat.

8. melakukan Penggalian Potensi Sektor Kehutanan dengan tepat. 8.1 melakukan Penggalian Potensi Sektor Kehutanan dengan tepat;

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran /Urutan Sekuen TM NTM TOTAL

1 Mata Pelajaran Pokok

Alur Penatausahaan

Hasil Hutan (SIPUHH) 2 - 2 1 Sistem Informasi

PNBP 2 - 2 2

Rencana Pemenuhan

Bahan Baku Industri 3 - 3 3 Sistem Informasi

Legalitas Kayu 3 - 3 4

Jenis Sortimen dan

Rendemen Kayu 2 - 2 5

Pemanfaatan Data 7 - 7 6 Teknik dan Metode

Pemanfaatan Data dan Panduan Visit

(5)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 5 Penggalian Potensi Sektor Kehutanan 10 - 10 8 2 Mata Pelajaran Penunjang - - - - 3 Ceramah - - - - 4 PKL - - - - 5 Outbound - - - - 6 MFD - - - - 7 Pengarahan Program - - - - 8 Action Learning - - - - TOTAL JP 31 Pre-Test 45 Menit (1 JP) Post-Test 45 Menit (1 JP)

DILAKSANAKAN DALAM 4 hari

JENIS DAN JENJANG PROGRAM Pelatihan Jarak Jauh dengan jenjang Lanjutan

PERSYARATAN PESERTA Administrasi

1. Account Representatif (AR) yang menangani Wajib Pajak Sektor Kehutanan;

2. Ditugaskan oleh Sekretariat DJP; 3. Sehat Jasmani dan Rohani.

Kompetensi -

Lain-lain

1. wajib menggunakan seragam Kemenkeu selama pelatihan; 2. wajib menggunakan laptop untuk sesi zoom

KUALIFIKASI PENGAJAR

Fasilitator/instruktur pelatihan terdiri dari para pengajar/Widyaiswara Pusdiklat Pajak dan atau Balai Diklat Keuangan BPPK, para pegawai yang

(6)

berasal dari berbagai unit kerja pada Kementerian Keuangan, serta instruktur dari TNI/POLRI, yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

Umum

1. mempunyai pengalaman mengajar; dan

2. mendapat persetujuan mengajar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak atau Pimpinan Direktorat Jenderal Pajak/Kementerian Keuangan.

Khusus

1. menguasai materi yang akan diajarkan/memiliki keahlian tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang akan diberikan; dan

2. mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta atau telah mengikuti Training of Trainers. 3. Berpenampilan baik dan rapi.

BENTUK EVALUASI EVALUASI LEVEL 1

1. Evaluasi Pengajar (ada/tidak).

Catatan: evaluasi pengajar oleh peserta. 2. Evaluasi Penyelenggaraan (ada/tidak).

Catatan: evaluasi penyelenggaraan oleh peserta. EVALUASI LEVEL 2

Pelaksanaan ujian pre post test bertujuan untuk menilai pemahaman peserta mengenai materi yang diberikan dalam pelatihan. Ujian diselenggarakan dalam bentuk pre-test (pada awal pelatihan) serta post-test di akhir pelatihan. Pre-test dan post-test ini dimaksudkan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta terhadap materi pelatihan.

Materi Ujian pre-test dan post-test terdiri dari materi yang ada pada mata pelajaran:

❖ Alur Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) ❖ Sisten Informasi PNBP

❖ Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri ❖ Sistem Informasi Legalitas Kayu

❖ Jenis Sortimen dan Rendemen Kayu ❖ Pemanfaatan Data

❖ Teknik dan Metode Pemanfaatan Data dan Panduan Visit ❖ Penggalian Potensi Sektor Kehutanan

(7)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 7 EVALUASI LEVEL 3 - EVALUASI LEVEL 4 - SERTIFIKAT

Peserta pelatihan akan diberikan sertifikat Telah Mengikuti Pelatihan Jarak Jauh Optimalisasi Pemanfaatan Data Sektor Kehutanan sesuai ketentuan.

FASILITAS 1) Non Asrama

2) Materi/Bahan Ajar

3) Rencana Rundown Kegiatan/Session Plan 4) Internet

5) Fasilitas khusus yang diperlukan pengajar meliputi:

Ruang khusus bagi pengajar yang dilengkapi microphone, laptop, layar, infokus dan peralatan pendukung mengajar lainnya)

Lain-lain

Program dirancang sedemikian rupa agar dapat berkontribusi terhadap kinerja unit dengan metode pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh ini menggunakan pembelajaran online (virtual learning) dengan menggunakan multiple Platform (Zoom, WA Group, KLC, Google Sheet, Google Docs, Kahoot, atau platform lainnya)

Pembelajaran ini dilakukan selama 5 hari kerja dengan ketentuan selama lima hari peserta dan pengajar melakukan tatap muka virtual dengan menggunakan platform yang telah ditentukan dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Peserta akan menerima materi pembelajaran sesuai jadwal yang ditentukan

b. Proses pembelajaran tatap muka akan diselenggarakan dengan metode:

• Pemaparan materi oleh pengajar

• Diskusi contoh implementasi untuk setiap materi antara peserta dan pengajar

• Praktik/latihan/simulasi terkait Optimalisasi Pemanfaatan Data Sektor Kehutanan

(8)

Lembar Pengesahan Kerangka Acuan Program

Pelatihan Jarak Jauh Optimalisasi Pemanfaatan Data Sektor Kehutanan Tim Penyusun:

No. Program Pelatihan Nama Pengelola Instansi

Struktur Tim Pengelola

Program Pelatihan 1 Heru Supriyanto Pusdiklat Pajak BPPK Ketua 2 Johannes Aritonang Pusdiklat Pajak BPPK Anggota 3 Umi Wati Direktorat DIP DJP Anggota 4 Amelia Dewi Lestari Subrata Direktorat DIP DJP Anggota 5 Nur Ardi Fahmi Akbar Direktorat DIP DJP Anggota Keterangan

Disusun Oleh

Tim Pengelola Program PJJ Optimalisasi Pemanfaatan Data Sektor Kehutanan Tanggal 31 Agustus 2020 Jakarta, Agustus 2020 Kepala Pusdiklat, Hario Damar NIP 19620629 198302 1 002

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan pembahasan konsep dasar perencanaan dan perancangan sistem operasional kereta api, tata ruang dalam dan ruang luar, kemudahan pergantian moda transportasi kendaraan

Uji coba yang dilakukan adalah membandingkan teknik penanganan ikan pasca penangkapan, yaitu antara menggunakan serok jaring dan seser yang terbuat dari terpal berlapis karet

Pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dijual kepada masyarakat, di dalam proses penjualan terdapat pembeli

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer

Hasil Respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul pneumatik berbasis life skill pada 4 aspek pernyataan dan 4 aspek pertanyaan dengan nilai

Toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah menurut ajaran dan ketentuan

Penelitian ini dilakukan empat tahap, yaitu pengumpulan bahan, isolasi minyak atsiri daun sirih merah dengan destilasi air, fraksinasi minyak atsiri dengan