Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 52
PEMILIHAN KOMBINASI TERBAIK KERTAS-TINTA
MENGGUNAKAN METODE ANP
Sarmada
Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif
e-mail : smd@polimedia.ac.id
Abstrak
Dalam industri percetakan penentuan kombinasi terbaik tinta-kertas dari segi kualitas, harga, efeisiensi, merupakan hal yang penting. dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan kombinasi terbaik dari tinta-kertas dengan menggunakan metode Analitycal Network Process (ANP). Metode ANP merupakan metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan ini. Bila dilihat dari permasalahan yang ada, terdapat keterkaitan antara kriteria – kriteria dalam pengambilan keputusan pemilihan supplier tersebut. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ANP akan diidentifikasi keterkaitan antarkriteria dan dihasilkan keputusan yang terbaik.
Kata kunci : kualitas cetak, Analytical Network Process, industry cetak
I. PENDAHULUAN
Persaingan di industri surat kabar sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk memberikan produk yang terbaik untuk pembaca. Dan kualitas produk surat kabar adalah perhatian utama. Selain isi berita, kualitas surat kabar juga tergantung pada hasil cetak. Sebuah cetak baik surat kabar akan menarik orang untuk membaca tetapi bagi perusahaan, efisiensi yang baik diperlukan untuk mengurangi biaya.
Banyak industri koran mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah dalam produksi mereka. Ada begitu banyak masalah ketika mereka mencetak sebuah surat kabar seperti kualitas stabil pencetakan, pencetakan akan memudar dalam waktu yang lebih lama, bahan yang tidak terkendali yang digunakan, dan terlalu banyak sampah kertas. Penelitian ini akan membantu memberikan solusi optimalisasi untuk kualitas cetak.
Masalah dalam industri percetakan akan menjadi kriteria kualitas cetak dalam penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilakukan adalah di
Mascom Graphy Co, (Kota Semarang, Indonesia). Penelitian ini mendefinisikan dua kriteria kualitas dalam pencetakan: efisien menggunakan kertas dan tinta cetak dan fisik. kualitas pencetakan koran tergantung pada setidaknya dua: kualitas tinta dan surat kabar, atau kombinasi dari mereka.
Setiap pengukuran kombinasi antara kertas dan tinta akan menghasilkan nilai tertentu. Dan untuk mencapai tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengoptimalkan kualitas cetak, keputusan harus dibuat antara kriteria dan kombinasi alternatif maka digunakan metode Analytical Network
Process(ANP).
Pencetakan adalah proses dimana kualitas gambar diproduksi di atas kertas atau substrat lainnya, dengan menggunakan pelat cetak atau image carrier, tinta, dengan menggunakan mesin cetak. Dampak pencetakan memiliki efek sehari-hari
keliling dunia. Anggota industri ini menyebut pencetakan sebagai "pengawet seni dari semua kesenian" (Gary, 2003). Hal tersebut dikarenakan fakta bahwa dengan bantuan penemuan ini kita
Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 53
dapat membuat rekaman permanen kejadian terkini.
Kualitas kertas cetak merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas pencetakan di atasnya (Kenheth, 2004). Secara global, tantangan utama industri percetakan adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar global sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kertas dengan spesifikasi yang berbeda, tergantung pada penggunaannya (Marrinan, 1959). Beberapa jenis kertas hanya cocok untuk keperluan tertentu seperti security printing yang digunakan untuk pencetakan uang dan untuk mewakili nilai. Sementara yang lain mungkin cocok untuk dua atau lebih tujuan pencetakan seperti pencetakan dari komputer, kertas toilet, surat kabar, dan masih banyak lagi (Eldred, 1995). Penelitian ini mendefinisikan dua kriteria kualitas dalam pencetakan: efisiensi dalam menggunakan kertas dan tinta cetak dan fisik. Kualitas pencetakan koran tergantung pada setidaknya dua hal yaitu: kualitas tinta dan surat kabar, atau kombinasi dari mereka.
II. METODE
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Juni-September 2017 di Politeknik Negeri Media Kreatif. Sedangkan data untuk keperluan penelitian diambil dari Mascom Co. Semarang.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan tahapan yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Studi Literatur
2. Pengambilan dan pengolahan data
3. Penentuan kombinasi tinta-kertas terbaik berdasar metode Analytical Network Process.
4. Analisa Hasil
C. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan akan ditunjukkan seperti pada gambar 1.
Paper - 2 gramatures - 3 brands Optimal Printing - Low waste - Efisien material - glossy printing Ink - Viscosity, Tack - 4 brands Decision Making - Best combination - Proper viscosity - Proper tack PREPRESS proper composition
Gambar 1. Desain percobaan
Kombinasi kertas dengan 2 grammature dan tinta, dicetak dalam mesin offset cetak web, kemudian diamati dan diukur. Ada 3 merek kertas yang sering digunakan dalam industri surat kabar di Indonesia: kertas As, kertas Ad, dan kertas Pn, dan 4 merek tinta dengan kerapatan dan gloss yang berbeda : tinta A, tinta B, tinta C, dan tinta D. Jenis kertas yang digunakan terdiri dari 2
grammature : 45 gr dan 48 gr. Sehingga akan
dihasilkan 24 kombinasi tinta dan kertas. Penelitian ini meneliti 2 kriteria pencetakan antara kombinasi tinta dan kertas: efisiensi dan fisik. Sub kriteria untuk efisiensi diamati dari kertas dan tinta. Sub kriteria untuk pengamatan fisik dari cepat kering dan pencetakan
glossy. Efisiensi kertas mengacu pada berapa
banyak limbah kertas yang didapat dari aktivitas pencetakan. Lebih sedikit limbah akan lebih baik. Efisiensi tinta mengacu pada berapa banyak tinta yang digunakan untuk mencetak. Semakin sedikit penggunaan tinta maka akan semakin baik. Fisik cepat kering mengacu pada seberapa cepat pencetakan menjadi kering. Lebih cepat lebih baik. Fisik dari pencetakan glossy mengacu pada bagaimana kualitas munculnya sebuah koran. Untuk menentukan efisiensi kertas dalam penelitian ini mengacu pada banyaknya kertas yang terbuang (waste paper). Prosentase untuk setiap kombinasi kertas disajikan pada table 1.
Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 54
Tabel 1. Limbah kertas
Untuk menghitung efisiensi tinta dalam penelitian ini mengacu pada banyaknya cairan tinta yang digunakan untuk pencetakan, sebagaimana ditunjukkan pada tabbel 2. Tabel 3 menunjukkan komposisi warna dan dot gain untuk semua kombinasi.
Tabel 2. Tinta untuk pencetakan
Table 3. Komposisi warna dan dot gain
Untuk kerapatan (density) dan gloss untuk setiap tinta ditunjukkan pada tabel.4.
Tabel 4. Kerapatan dan glossy
Berdasar data-data yang telah diperoleh di atas kemudian nantinya dapat ditentukan kombinasi antara tinta dan kertas yang terbaik dengan menggunakan metode Analytical Network Process.
III. HASIL
Masalah utama dalam penelitian ini adalah mencari kualitas cetak terbaik dari kombinasi antara tinta dan kertas. Kriteria perhitungan yang digunakan adalah efisiensi (efficiency) dan fisik (physical). Sedangkan sub-kriteria untuk efisiensi terdiri atas : kertas (paper) dan tinta (ink). Sedangkan sub-kriteria untuk kriteria fisik terdiri atas : kecepatan-kering (fast drying) dan glossy. Sedangkan alternative yang ada merupakan kombinasi dari 3 jenis kertas, 2 jenis grammature, dan 4 jenis tinta, sehingga membentuk 7 alternatif. Model hierarki untuk pemilihan kombinasi terbaik dari kertas dan tinta disajikan pada gambar 5.1.
Gambar 2 Model hierarki kombinasi terbaik dari kertas dan tinta
Berdasar data pada Mascom.co, untuk perhitungan matriks perbandingan berpasangan kriteria, efisiensi ditentukan 4 kali lebih banyak dari pada kualitas fisik. Perusahaan menganggap bagaimana menjual koran dengan harga murah dengan mengurangi biaya limbah kertas lebih penting daripada kualitas fisiknya. Dan prioritasnya ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5 Matriks perbandingan berpasangan untuk efisiensi x physical
Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 55
Untuk perhitungan matriks perbandingan berpasangan sub kriteria terhadap efisiensi, efisiensi limbah kertas ditentukan 5 kali lebih penting daripada efisiensi tinta yang digunakan dalam pencetakan. Itu karena biaya kertas lebih tinggi dari tinta. Prioritas ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6 Matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria efisiensi
Untuk perhitungan matriks perbandingan berpasangan sub kriteria berkenaan dengan fisik, pengeringan cepat ditentukan 7 kali lebih penting daripada pencetakan glossy. Karena orang biasanya membaca koran sambil makan sesuatu dan itu berbahaya untuk kesehatan saat tinta koran masih basah. Dan juga koran basah tidak bisa dijual. Prioritas ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7 Matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria physical
Perhitungan matrik perbandingan berpasangan alternatif berkenaan dengan efisiensi kertas, dihitung dari persentase kertas limbah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Paling tidak adalah lebih baik. Hasil prioritas ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8 Matriks perbandingan berpasangan untuk untuk alternative
terkait dengan efisiensi kertas
Perhitungan matrik perbandingan berpasangan alternatif berkenaan dengan efisiensi tinta, dihitung dari total tinta yang digunakan untuk pencetakan seperti ditunjukkan pada tabel 2. Paling tidak adalah lebih baik. Hasil prioritas ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel 9 Matriks perbandingan berpasangan untuk untuk alternative
terkait dengan efisiensi tinta
Perhitungan matrik perbandingan berpasangan alternatif sehubungan dengan kecepatan pengeringan, dihitung dari dot gain seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Hasil prioritas ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10 Matriks perbandingan berpasangan untuk untuk alternative
terkait dengan fast-drying printing
Perhitungan matrik perbandingan berpasangan alternatif sehubungan dengan pencetakan glossy, dihitung dari masukan kualitas
glossy koran. Hasil prioritas ditunjukkan pada
Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 56 Tabel 11 Matriks perbandingan berpasangan untuk
untuk alternative terkait dengan pencetakan glossy
Berikut ini merupakan supermatriks pernilaian untuk masing-masing sub-kriteria.
Tabel 12 Matriks ANP Penilaian Efisiensi
Terlihat bahwa Paper Ad 48gr-Ink A memiliki skor umpan balik terbesar yaitu 21.33% dari sub kriteria paper, dan Paper As 48gr-Ink A, Paper Ad 48gr-Ink A, dan Paper Pn 45gr-Ink A memiliki skor terbesar yang sama yaitu 20.83% dari sub kriteria ink. Namun, Paper Ad 48gr-Ink A memiliki nilai prioritas terbesar yaitu 21.2462% terhadap efisiensi paper dan ink yang diberikan.
Tabel 13 Matriks ANP Penilaian Physical
Terlihat bahwa Paper As 48gr-Ink A memiliki skor umpan balik terbesar yaitu 18.9% dari sub kriteria fast-drying, dan juga memiliki skor terbesar yaitu 20.83% dari sub kriteria
glossy. Dan juga Paper As 48gr-Ink A memiliki
nilai prioritas terbesar yaitu 18.3946% terhadap aspek physical yang diberikan.
Berdasar hasil yang diperoleh seperti yang ditunjukkan pada table 12 dan 13 dapat dilakukan analisis sebagai berikut :
1. Dalam kaitan dengan efisiensi kertas, penggunaan tinta A menunjukkan superioritas dibanding tinta lainnya bila dipadukan dengan kertas As dan kertas Ad, tetapi efisensinya menjadi terendah jika digunakan untuk kertas Pn.
2. Dalam kaitan dengan efisiensi tinta, efisiensi tinta A adalah yang terbaik kecauli saat digunakan pada kertas Pn. 3. Secara umum tinta A akan
menghasilkan efisiensi terbaik jika dikombinasikan dengan kertas As atau Ad 48gr.
4. Untuk aspek fast-drying pada kriteria
physical, maka kombinasi tinta A dan
Jurnal PrintPack | e-ISSN 2548-9577 57
5. Untuk aspek glossy pada kriteria
physical, maka kombinasi tinta A dan
kertas As adalah yang terbaik.
6. Secara umum kombinasi kertas As 48gr dan tinta A adalah yang terbaik dari segi physical.
IV. SIMPULAN
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kualitas cetak terbaik dihasilkan dari kombinasi tinta A dan kertas As 48 gr. Kesimpulan lebih rincinya adalah sebagai berikut :
1. Baik kertas dan tinta menentukan kualitas cetak.
2. Merujuk ke tabel 4.4 bahwa kualitas tinta A memiliki korelasi dengan kerapatan dan
gloss dari tinta. Tinta A memiliki nilai
kerapatan dan hasil pengukuran gloss yang lebih tinggi daripada tinta lainnya.
3. Kualitas kertas bagus berhubungan dengan
grammature. Terlihat bahwa kertas 45 gr
tidak baik digunakan untuk efisiensi pencetakan karena mengahsilkan limbah kertas meskipun kertas jenis ini lebih murah dari pada kertas 48 gr.
4. Meskipun tinta A adalah tinta yang paling mahal, tinta A adalah tinta yang paling efisien.
REFERENSI
Alonso, Jose Antonio and Lamata, M. Teresa. (2006). Consistency in Analytic Hierarchy
Process: A New Approach. International
Journal of Uncertainty, Fuzziness and Knowledge-Based Systems, Vol. 14, No. 4 (2006), p. 445-459
Coyle, Geoff. (2004). The Analytic Hierarchy
Process (AHP). Pearson Education Limited.
Eldred, N.R. (1995). Printing fundamentals. Ed Alex Glassman, Tappi press.
Frisca. (2013). Metode Penyelesaian Masalah
MADM
Gary Smook.(2003). Handbook of Pulp and
Paper Technologists (third edition). Angus
Wilde Publications, Inc.
H.J. Marrinan (1959). Recent advances in
Chemistry of Cellulose and Starch. Edited
by H.Honeyman, Published by Heywood & Company Ltd., London.
Kenheth W. Britt (2004). Handbook of pulp and
paper Technology (Second edition). CBS
Publishers And Distirbutors.
Saaty, T.L. (2004). The Analytic Network Process
: Benefits Opportunities Cost and Risks Decision Example. Pittsburgh: RWS
Publications.
Santoso, Leo Willyanto, Alexander Setiawan & Januar R. Stanley. (2009). Pembuatan
Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dengan Metode Analytic Network Process (ANP) di PT X. Teknik Informatika,
Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra.
Tabucanon, Mario T. (1988). Multiple Criteria Decision Making in Industry. Division of.
Industrial Engineering and Management, Asian Institute of Technology,