• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN MESUJI - DOCRPIJM c30dc1b14c BAB VBAB 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN MESUJI - DOCRPIJM c30dc1b14c BAB VBAB 5"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KETERPADUAN STRATEGI

PENGEMBANGAN KABUPATEN MESUJI

5.1

ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN DALAM RTRW

KABUPATEN MESUJI

5.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah a. Tujuan Penataan Ruang

Berdasarkan data dan hasil analisa sebagaimana yang diuraikan pada bab terdahulu, maka untuk merumuskan tujuan penataan ruang Mesuji hal penting yang dijadikan masukan utama dan pertimbangan dasar adalah :

Kawasan rawan bencana banjir terutama di kawasan Simpang Pematang, menyebabkan pengembangan wilayah yang dilakukan di Mesuji harus berwawasan lingkungan;

Luasnya lahan budidaya, sementara kecenderungan peningkatan luas pertanian terutama pertanian lahan kering berupa perkebunan kelapa sawit dan karet dengan demikian terjadi pula peningkatan produksinya. Demikian juga dengan pertanian lahan sawah terdapat kecenderungan penambahan luas tanam terutama di Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur, Rawa Jitu dan Panca Jaya. Namun demikian mengingat terdapatnya kawasan hutan tanam industri di Kecamatan wilayah kabupaten serta karakteristik yang khas dari DAS yangMesuji Timur yaitu di sebelahSelatan Kabupaten Mesuji, menyebabkan terjadnya keterbatasan lahan yang dapat dikembangkan untuk kegiatan pertanian, maka perlu didorong perubahan struktur ekonomi dari kegiatan yang berbasis lahan ke arah yang tidak berbasis lahan dengan tetap meningkatkan produktivitas lahan. Pemikiran ini bersesuaian dengan data yang menginformasikan bahwa sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap PDRB adalah kegiatan primer (sektor pertanian/perkebunan) yang diikuti kegaitan tersier yaitu sektor usaha perdangan, hotel, restoran dan jasa.

(2)

Rumusan tujuan penataan ruang Kabupaten Mesuji adalah :

“Terwujudnya Masyarakat Mesuji Yang Sejahtera Berbasis Agro dan Berwawasan Lingkungan”

Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :

1. Sejahtera; adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat yang tercermin dari cukupnya fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa dan fasilitas lainnya lainnya, sehingga meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

2. Berwawasan Lingkungan; adalah pemanfaatan sumber daya alam secara arif sehingga terjamin keberlanjutannya (Thedore Roosevelt, 1902). Dalam hal ini terkandung upaya pelestarian, pemeliharaan dan pemulihan fungsi-fungsi alam yang berperan dalam menjaga keseimbangan alam (ekosistem) termasuk didalamnya upaya-upaya mitigasi bencana.

3. Agro; adalah kegiatan yang berbasis pertanian dalam pengertian yang luas meliputi pertanian pangan, perkebunan, peternakan, budidaya perikanan, kehutanan dan lain-lain. Adapun bentuk kegiatan mulai dari pembibitan, penyiapan lahan, budidaya, panen, pengolahan sampai pemasaran, bahkan termasuk agrowisata.

b. Kebijakan Penataan Ruang

Kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi; kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi yang berlaku untuk Kabupaten Mesuji adalah sebagai berikut:

1. PP No. 26 Tahun 2008 (RTRW Nasional):

Wilayah Sungai Mesuji-Tulang Bawang (Provinsi Lampung-Sumatera Selatan) merupakan lintas provinsi dengan tahapan pengembangan I yaitu pengembangan Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan SDA, Pengendalian Daya Rusak Air.  Kawasan Mesuji dan sekitarnya, dengan sektor unggulan:

a. Pertanian dalam tahap pengembangan II, yaitu pengembangan kawasan andalan untuk pertanian.

b. Perkebunan dalam tahap pengembangan IV, yaitu pengembangan kawasan andalan untuk perkebunan.

(3)

2. Perda Provinsi Lampung No. 1 Tahun 2010 (RTRW Provinsi Lampung) :

Wilayah Kabupaten Mesuji sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), dalam tahapan pengembangan II yaitu revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional sebagai pengembangan baru.

Fungsi utama, yaitu : pusat pemerintahan kabupaten, pusat perikanan dan industrinya, pusat perkebunan, pusat perdagangan dan jasa, serta pusat industri pengolahan.

Selanjutnya terdapat juga kawasan strategis Provinsi Lampung di Kabupaten Mesuji yaitu; Kota Terpadu Mandiri (KTM) Mesuji. Kawasan KTM meliputi kecamatan, yaitu Kecamatan Mesuji, Kecamatan Mesuji Timur dengan Ibukota Tanjung Mas Makmur, Kecamatan Tanjung Raya dengan Ibukota Brabasan, dan Kecamatan Simpang Pematang dengan Ibukota Simpang Pematang. Luas kawasan ini adalah 108.097,98 Ha dan posisi geografis pada posisi 03º45’ – 04º5’ Lintang Selatan dan 105º07’ - 105º38’ Bujur Timur. Lokasi transmigrasi yang termasuk KTM adalah Kawasan Transmigrasi Mesuji Atas yang terdiri dari Satuan Pemukiman (SP) 1 s/d 13, dan Kawasan Mesuji F terdiri dari Satuan Pemukiman (SP) 1 s/d 3, serta Kawasan Mesuji A, B, C, D dan F.

Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah, kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi untuk Kabupaten Mesuji, maka rumusan kebijakan penataan ruang adalah sebagai berikut :

pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhirarki dan bersinergis antara pusat pengembangan utama di ibukota kabupaten dan perkotaan lainnya serta

pengembangan sistem permukiman perdesaan berbasis agropolitan dan minapolitan; pengembangan kelengkapan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan dalam

mendukung pengembangan sentra produksi pertanian, industri dan pusat permukiman secara terpadu dan efisien;

pemantapan sistem agropolitan dan minapolitan untuk peningkatan komoditi pertanian unggulan disertai pengelolaan hasil dan peningkatan peran dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan;

(4)

pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembangan wilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan;dan

peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

c. Strategi Penataan Ruang

Dengan pertimbangan bahwa strategi adalah turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih operasional yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang. Mengacu kepada klausul kebijakan yang telah dirumuskan di atas serta dikaitkan dengan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Mesuji, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut :

 Strategi pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhirarki dan bersinergis antara pusat pengembangan utama di Ibu kota Kabupaten dan perkotaan lainnya serta pengembangan sistem permukiman perdesaan berbasis agropolitan dan minapolitan, meliputi:

a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah terutama yang berfungsi sebagai pusat agropolitan, minapolitan, industri dan wisata air;

b. memantapan fungsi simpul-simpul wilayah;

c. memantapkan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul wilayah dengan kawasan perdesaan yang berada di wilayah pedalaman/pinggiran;

d. meningkatkan kawasan permukiman perkotaan secara sinergis dengan permukiman perdesaan;

e. mengembangkan kawasan hutan produksi guna meningkatkan produktivitas lahan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan;

f. menetapkan dan mengembangkan kawasan hutan rakyat dalam mendukung penyediaan hutan oleh rakyat;

g. mengembangkan kawasan pertambangan yang berbasis pada teknologi yang ramah lingkungan; dan

h. menata dan mengendalikan kawasan industri.

(5)

a. mengembangkan sistem transportasi secara intermoda sampai ke pusat produksi pertanian, industri dan pelayanan pariwisata;

b. meningkatkan jaringan energi dan pelayanan secara interkoneksi dan pelayanan sampai pelosok;

c. mendayagunakan sumber daya air dan pemeliharaan jaringan untuk pemenuhan kebutuhan air baku dan sarana dan prasarana pengairan kawasan pertanian;

d. meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan pelayanan komunikasi serta kemudahan mendapatkannya yang diprioritaskan untuk mendukung pengembangan pertanian, pariwisata dan industri; dan

e. mengoptimalkan tingkat penanganan dan pemanfaatan persampahan guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

Strategi pemantapan sistem agropolitan dan minapolitan untuk peningkatan komoditi pertanian unggulan disertai pengelolaan hasil dan peningkatan peran, meliputi:

a. mengembangkan kawasan sesuai potensinya yang dihubungkan dengan pusat kegiatan untuk mendukung agropolitan dan minapolitan;

b. mengembangkan kawasan agropolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Mesuji yaitu Kecamatan Mesuji Timur ;

c. mengembangkan kawasan minapolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Mesuji yaitu Kecamatan Rawajitu Utara;

d. mengoptimalkan kawasan pertanian;

e. menekan pengurangan luasan lahan sawah beririgasi teknis; f. menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan; g. mengembangkan sawah baru pada kawasan potensial;

h. meningkatkan sarana dan prasarana perikanan budidaya air tawar,pengolahan hasil ikan dan pemasarannya;

i. mengamankan lahan pertanian berkelanjutan dan menjaga suplai pangan nasional; j. mengembangkan komoditas-komoditas unggul perkebunan di setiap wilayah;

k. meningkatkan produk dan nilai tambah perikanan budidaya melalui sentra pengolah hasil ikan; dan

(6)

Strategi pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk meningkatkan kualitas lingkungan, sumber daya alam/buatan dan ekosistemnya, meminimalkan resiko dan mengurangi efek pemanasan global yang berprinsip partisipasi, menghargai kearifan lokal, serta menunjang pariwisata, penelitian, dan edukasi, meliputi:

a. meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya berupa kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan;

b. memantapkan kawasan perlindungan setempat melalui upaya konservasi alam,

rehabilitasi ekosistem yang rusak, pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta penetapan kawasan lindung spiritual;

c. memantapkan fungsi dan nilai manfaatnya pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;

d. memantapkan wilayah kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah disertai dengan pemantapan zonasi di kawasan dan wilayah sekitarnya serta

pemantapan pengelolaan kawasan secara partisipatif; dan

e. memantapkan kawasan lindung lainnya sebagai penunjang usaha pelestarian alam.

 Strategi pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembangan wilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan, meliputi:

a. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran pusat pertumbuhan ekonomi dan kawasan andalan mesuji dalam menunjang sistem ekonomi nasional;

b. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan Perkotaan Mesuji sebagai penunjang sistem perkotaan regional; dan

c. Meningkatkan produksi kawasan budidaya yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mesuji.

Strategi peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara, meliputi : a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan

dan keamanan;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi keamanan nasional;

c. mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai khusus pertahanan dan keamanan dengan kawasan budidaya terbangun; dan

(7)

Tabel

Error! No text of specified style in document.

-1 Arahan RTRW Kabupaten Mesuji

No ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG

1 Pusat Pelayanan Kota

2 Rencana Pengembangan Infrastruktur

Infrastruktur dalam rencana pengembangan antara lain :

Air Minum

Pengembangan sistem penyediaan air minum terkait langsung dengan target pencapaian MDGs

(Millenium Development Goals)

Air Limbah

1) pengelolaan limbah buangan rumah tangga dengan sistem saluran tertutup pada kawasan perkotaan;

2) pengembangan pengelolaan limbah dengan sistem saluran terbuka pada kawasan permukiman perdesaan;

3) mengarahkan program pemanfaatan septic tank di kawasan permukiman;

4) penyediaan sarana pendukung, yaitu penyediaan truk tinja untuk membantu masyarakat mengatasi masalah limbah rumah tangga; dan 5) pengadaan instalasi pengolahan limbah untuk B3

pada kegiatan industri;

6) peningkatan akses pengolahan sistem air limbah baik sistem on site maupun off site (terpusat) di perkotaan maupun di perdesaan untuk memperbaiki kesehatan masyarakat;

7) peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah; 8) penguatan kelembagaan dan peningkatan

kapasitas bagi aparat pengelola air limbah; dan 9) pengembangan alternatif sumber pembiayaan

Persampahan

1) penyusunan rencana induk pengelolaan persampahan kabupaten;

2) Menerapkan pengelolaan sampah dengan pendekatan konsep 3R.

Drainase

1) rencana pembangunan prasarana drainase dilakukan dengan menggunakan sistem drainase terbuka;

2) rencana pembangunan prasarana drainase mengikuti jaringan jalan yang ada;

3) rencana pembangunan prasarana drainase lebih diutamakan pada kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat pelayanan jasa perkantoran, pusat permukiman

Ketentuan Peraturan Zonasi : 1. Ruang Terbuka Hijau

a) Tidak diijinkan atau membiarkan adanya daerah gundul atau terbuka serta menutup areal yang gundul dengan pepohonan atau rumput-rumputan/ semak belukar.

b) Dilarang melakukan penebangan pohon di kawasan ini tanpa seijin instansi atau pejabat yang berwenang.

c) Melakukan penguatan dengan menggunakan tanaman keras terhadap tebing-tebing yang lebih tinggi dari 3 meter dengan kemiringan lebih besar dari 20 %. d) Kegiatan perkotaan yang dapat

diijinkan di kawasan

ruang hijau kota ini hanya berupa kegiatan rekreasi dan olahraga alam.

e) Tidak diperkankan melakukan ahli fungsi lahan menjadi kegiatan budidaya, seperti mall, perkantoran, perumahan dan lainnya.

f) Kegiatan sektor informal diperkenankan dengan menyesuaikan perencanaan yang telah ditetapkan pemerintah. 2. Persampahan :

a) Menerapkan pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan persampahan untuk mencapai zero Waste

b) Mengendalikan dampak akibat bau,lalat,tikus dan serangga lainya c) Memperhitungkan dampak

kesehatan terhadap lingkungan sekitar

d) Berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan memperhatikan jarak bebas dan jarak aman

3. Kawasan Minapolitan

a) Dapat dibangun hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas & sesuai kebutuhan.

(8)

No ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG kota, pusat pendidikan, dan pusat

pengembangan permukiman desa. 4) normalisasi sungai dan jaringan irigasi; dan 5) mengoptimalkan daya resap air kedalam tanah

untuk mengurangi beban saluran drainase dengan penghijauan dan kewajiban pembuatan sumur resapan pada kawasan-kawasan tertentu.

diperkenankan berdekatan dengan kawasan yang bersifat polutif. c) Dalam kawasan perikanan masih

diperkenankan adanya kegiatan lain yang bersifat mendukung kegiatan perikanan dan pembangunan sistem jaringan prasarana sesuai ketentuan yang berlaku.

d) Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan.

e) Pengembangan kawasan minapolitan tidak diperkenankan mengganggu atau merusak fungsi lindung.

4. Kawasan Perumahan

a) Menyediakan lingkungan hunian yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri yang didukung oleh prasarana, sarana, dan utilitas minimum.

b) Tidak mengganggu fungsi kawasan lindung serta memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan.

c) Khusus untuk perumahan pembangunan sarana komersial diperbolehkan maksimum 10% dari jumlah rumah.

d) Pembangunan perumahan baru dengan konsep intensifikasi (vertikal) atau rumah susun / apartemen dengan fungsi kegiatan perumahan permukiman baik pada lahan belum terbangun maupun sudah terbangun dan terpadu dengan lingkungan sekitarnya. e) Pengembangan perumahan yang

sudah ada dan permukiman kota ditekankan pada peningkatan kualitas lingkungan, dan pembenahan prasarana dan sarana perumahan.

f) Penataan dan penanganan permukiman kumuh dilakukan dengan pembangunan rumah susun sederhana sehat baik dengan sistem sewa ataupun milik yang dilakukan secara terpadu dengan lingkungan sekitarnya.

(9)

No ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG

terpadu baik fisik maupun sosial ekonomi masyarakat melalui program revitalisasi, rehabilitasi, renovasi, rekonstruksi, atau preservasi.

5.1.2 Rencana Struktur Ruang

Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Mesuji adalah sebagai berikut;

Kecamatan Mesuji yaitu di Wiralaga untuk tingkat kabupaten Mesuji sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), dengan fungsi sebagai;

- Pusat pemerintahan kabupaten - Perikanan

- Industri Perikanan/kota bahari - Pusat Perdagangan dan Jasa - Perdagangan

- Industri Pengolahan Hasil - Perkebunan

Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) berada padaMesuji Timur dengan fungsi sebagai;

- Penunjang minapolitan/perikanan air tawar - Sentra produksi perikanan

- Kota Agropolitan - Pertanian

- Perdagangan dan Jasa

- Kawasan konservasi (hutan produksi) - Permukiman

Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK) di kabupaten mesuji meliputi:Kecamatan Tanjung Raya dan Way Serdang dengan fungsi sebagai;

- Perkebunan

- Pusat Perkebunan Rakyat - Permukiman

- Pertanian Hortikultura dan Pangan

(10)

- Pusat Perdagangan

- Kawasan Konservasi (Hutan Tanaman Industri) - Kawasan Minapolitan.

Tabel 5.1

(11)

5.1.3 Rencana Pola Ruang Wilayah

Rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Mesuji meliputi alokasi pemanfaatan ruang:

1. Kawasan Lindung, yang terdiri dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya (hutan lindung, kawasan resapan air), kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai, kawasan sekitar danau dan mata air), kawasan suaka alam, dan kawasan rawan bencana.

A. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat yang terdapat di Kabupaten Mesuji meliputi kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar rawa dan kawasan sekitar mata air.

1. Sempadan Sungai

Terdapat beberapa sungai di Kabupaten Mesuji, yang menjadi sungai utamanya adalah Sungai (Way) Mesuji dengan panjang 220 Km (di wilayah Kabupaten Mesuji -Tulang Bawang) dan daerah alir 2.053 Km2. Sungai Mesuji bermuara di Laut Jawa dan membentang dari Timur ke Barat Provinsi Lampung yang sekaligus menjadi batas antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Daerah aliran sungai ini memegang peranan penting dalam sistem hidrologi wilayah Kabupaten Mesuji dan sekitarnya yaitu sebagai daerah tangkapan air (Catchment Area) dari sungai-sungai besar dan mempengaruhi keadaan iklim secara keseluruhan.

Selain Sungai Mesuji terdapat beberapa anak sungai lainnya yang mengalir di wilayah perencanaan, yaitu Sungai Buaya, Sungai Sidang, Sungai Brasan, Sungai Cambai, dan Sungai Gebang. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Tulang Bawang (dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2007), panjang Sungai Buaya adalah 58.900 Km dengan daerah alir seluas 796,82 Km2. Sementara Sungai Gebang panjangnya adalah 26.190 Km dengan daerah alir seluas 200,35 Km2.

Adapun sempadan sungai ditetapkan dengan kriteria;

a. Daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar;

b. Daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai; c. Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan

(12)

d. (Untuk sempadan sungai disesuaikan dengan keadaan wilayah, yang mengikuti aturan yang lahan masih kosong, untuk yang sdh ada pemukiman permanen disesuaikan).

2. Kawasan Sekitar Rawa

Kawasan sekitar rawa berupa kawasan sepanjang perairan dengan jarak 200 meter dari titik pasang tertinggi, yang berada di Kecamatan Mesuji, Kecamatan Mesuji Timur dan Kecamatan Rawajitu Utara.

3. Kawasan Sekitar Mata Air

Kawasan sekitar mata air tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Mesuji, berupa kawasan dengan jarak 200 meter sekeliling mata air di luar kawasan permukiman dan 100 meter sekeliling mata air di dalam kawasan permukiman.

4. Kawasan Rawan Bencana Tambahan :

a. Bencana Alam

- banjir simpang pematang, tanjung raya, rawa jitu utara, way serdang - kebakaran, Mesuji timur, tanjung raya, panca jaya, simpang pematang - angin putting beliung/puyuh simpang pematang, rawa jitu utara - wabah penyakit

b. bencana alam non alam - komplek/social

- teknologi

Kawasan Rawan Banjir sebagian terdapat di Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur dan Kecamatan Rawajitu Utara. Penyebab utama dari banjir pada kawasan tersebut adalah karena kerusakan kawasan tangkapan air, sehingga terjadi surface run off (limpasan) yang tinggi sehingga badan sungai tidak mampu menampung limpasan dan menggenang pada wilayah cekungan/datar. Meskipun demikian untuk kawasan banjir tersebut juga disebabkan karena daerah cekungan yang cukup luas, sehingga pada saat musim hujn terjani genangan(banjir) yang luas.

(13)

5.1.4 Penetapan Kawasan Strategis

Kawasan yang berpotensi strategis dalam skala Kabupaten Mesuji dan perlu dikembangkan adalah :

1. Kawasan KTM Mesuji yang berada pada Mesuji Timur dengan Kegiatan penunjang minapolitan dan Agropolitan, Kota Agropolitan, Wisata Agro, Pertanian lahan pangan sebagai lumbung padi dan hortikultura, serta perdagangan.

2. Kawasan Kota Bahari Wiralaga Kecamatan Mesuji dengan kegiatan yang terdiri dari perikanan, pusat perdagangan jasa dan pelayanan publik, industri pengolahan hasil serta perkebunan.

3. KawasanMinapolitan Rawajitu Utara dan Mesuji Timursebagai kegiatan minapolitan serta pusat perdagangan dan jasa.

4. Kawasan Agropolitan Mesuji dan Mesuji Timur sebagai kegeiatan Agropolitan. Secara keseluruhan terdapat 3 rencana Kawasan Strategis untuk Kabupaten Mesuji yaitu :

1. Kawasan KTM Mesuji; mempunyai nilai strategis ekonomi

2. Kawasan Kota Bahari Wiralaga; mempunyai nilai strategis ekonomi

3. Kawasan Minapolitan Rawajitu Utara dan Mesuji Timur; mempunyai nilai strategis ekonomi

Tabel

Error! No text of specified style in document.

-2 Identifikasi Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) berdasarkan RTRW

No KAWASAN STRATEGIS SUDUT KEPENTINGAN LOKASI

Ekonomi  Kawasan Kota Bahari

Wiralaga

 Kawasan Minapolitan Rawajitu Utara dan Mesuji Timur

 Kawasan Agropolitan Kecamatan Mesuji Timur dan Kecamatan Mesuji

(14)

No KAWASAN STRATEGIS SUDUT KEPENTINGAN LOKASI Kawasan Perdagangan

danJasa, serta Pusat Perekonomian berada di Kec.Simpang Pematang

Lingkungan Hidup Kawasan Konservasi Mesuji Timur (kawasan hutan produksi register 45)

5.2 Arahan Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD)

Guna mewujudkan Visi RPJMD 2012-2017 yaitu “TERWUJUDNYA MESUJI YANG AMAN, ADIL, DAN SEJAHTERA TAHUN 2017” maka dijabarkan dengan strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan guna mencapai masing-masing misi.

5.2.1 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kesatu

Pencapaian Misi Kesatu -“Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dan Utilitas Berbasis Keswadayaan Menuju Bumi Agribisnis” akan dilaksanakan dengan melakukan 3 (tiga) strategi dan 9 (sembilan) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.1

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kesatu

“Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dan Utilitas Berbasis Keswadayaan Menuju Bumi Agribisnis”

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Membuka aksesibilitas kesetiap desa dan kecamatan

1.1. Tersedianya prasarana dan sarana dasar di Kabupaten Mesuji

a. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dasar jalan dan jembatan, saluran irigasi, air bersih, perumahan layak huni, listrik dan sanitasi lainnya;

(1). Pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan (2). Penyediaan Alat Berat

dan Operasionalnya; (3). Pemeliharaan Saluran

irigasi;

(4). Fasilitasi penyediaan rumah layak huni; (5). Penyediaan air Bersih (6). Penyediaan Listrik 2.

Mengintegrasi-kan wilayah Kabupaten

2.1. Tersedianya jaringan transport-tasi daerah secara

b. Mengembangkan jaringan trans-portasi darat dan

(15)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Mesuji terintegrasi yang

menghubungkan pusat pemerin-tahan dengan daerah pedesaan

air secara terpadu yang menghubung-kan pusat pemerin-tahan dan

perdesaan

(8). Pengembangan jaringan transportasi air

2.2. Berkembangnya Pusat-pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagai pusat produksi, dan layanan jasa;

c. Mengembangkan Ibukota kabupa-ten sebagai pusat layanan pemerin-tahan dan IKK sebagai Kota Sentra Produksi (KSP)

(9). Pengembangan Ibukota Kecamatan (IKK) terpadu; (10).Pembangunan

perkantoran; (11).Pembangunan

infrastruktur desa

5.2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua

Pencapaian Misi Kedua - “Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia

dan Kesejahteraan Sosial” akan dilaksanakan dengan melakukan 12 (dua belas) strategi dan 36 (tigapuluh enam) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.2

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua

“Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kesejahteraan Sosial”

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

3. Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat

3.1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap

pendidikan

a. Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dasar dan menengah

(1). Pengembangan pendidikan anak usia dini;

(2). Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan (3). Pengembangan pendidikan

dasar dan menengah; (4). Pengembangan pendidikan

kejuruan;

(5). Pengembangan pendidikan Paket Kejar;

(6). Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi

(akademi); 3.2. Meningkatnya

mutu pendidikan masyarakat

b. Meningkatnya mutu

pendidikan dasar dan menengah

(7). Peningkatan kompetensi tenaga pengajar; (8). Peningkatan tingkat

pendidikan tenaga pengajar;

(9). Perbaikan manajemen pendidikan;

(10).Peningkatan kesejahte-raan guru terutama guru honorer;

4. Meningkatnya derajat

pengetahuan dan ketrampilan masyarakat

4.1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap

pengetahuan

c. Mendekatkan masyarakat dengan buku

(11).Menyediakan perpustakaan umum statis dan mobil;

4.2. Berkembangnya

(16)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

masyarakat Produktif; latihan;

(13).Penyediaan tenaga pelatih berkualitas;

(14).Penyelenggaraan pelatihan yang diperlukan pasar tenaga kerja;

(15).Membuka kesempatan kerja;

(16).Meningkatkan pengawa-san dan perlindungan tenaga kerja;

(17).Mendorong kerjasama dgn swasta;

4.3. Berkembangnya kegiatan

kepemudaan dan prestasi olahraga

e. Peningkatan pembinaan pemuda dan olahraga

(18).Pengembangan ketrampilan wirausaha bagi generasi muda;

(19).Pengembangan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan prestasi olahraga;

(20).Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan organisasi kepemudaan;

5. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

5.1. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana kesehatan

f. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar;

(21).Penyediaan Sarana dan Prasarana dasar Kesehatan;

5.2. Meningkatnya status kesehatan masyarakat

g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesehatan;

(22).Penguatan kelembagaan dan manajeman pelayanan; (23).Peningkatan kapasitas

Tenaga medis dan Paramedis;

(24).Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat; (25).Peningkatan pengetahuan

tentang pola hidup sehat; (26).Kewaspadaan terhadap

lingkungan hidup dan kesehatan hewan; 5.3. Pengendalian Obat

dan makanan serta pengembangan obat asli indonesia

h. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dibidang obat dan makanan

(27).Pengawasan obat dan makanan;

(28).Pengembangan obat asli indonesia

5.4. Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

i. Meningkatkan keselamatan ibu melahirkan serta kualitas pelayanan KB;

(29).Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang reproduksi;

(17)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan (32).Peningkatan mutu dan

layanan kesehatan reproduksi; 6. Meningkatnya

kesejahteraan sosial dan kese-taraan gender

6.1. Meningkatnya pelayanan, per-lindungan dan rehabilitasi sosial

j. Meningkatkan kesejahteraan bagi PMKS

(33).Peningkatan pelayanan sosial bagi masyarakat;

6.2. Meningkatnya perlindungan sosial dalam kondisi darurat bencana

k. Terjaminnya kebutuhan dasar dalam kondisi darurat bencana

(34).Peningkatan kesiap siagaan bencana

6.3. Meningkatnya perlindungan anak dan perempuan;

l. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender

(35).Pengarusutamaan gender; (36).Peningkatan pemahaman

kesetaraan gender;

5.2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Ketiga

Pencapaian Misi Ketiga - “Peningkatan Perekonomian Daerah Berbasis

Potensi Lokal” akan dilaksanakan dengan melakukan 11 (sebelas) strategi dan 28 (duapuluh delapan) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.3

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Ketiga “Peningkatan Perekonomian Daerah Berbasis Potensi Lokal”

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

7. Mengembangkan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan yang produktif dan bernilai tambah tinggi

7.1. Meningkatnya produktivitas hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan.

a. Ekstensifikasi, intensifikasi dan difersifikasi komoditi

(1). Ekstensifikasi dan pening-katan serta pemeliharaan infrastruktur pertanian, perikanan peternakan dan perkebunan;

(2). Intensifikasi dan Pengem-bangan produksi dan pe-ningkatan produktivitas sektor pertanian, perkebu-nan, perikaperkebu-nan, peternakan; 7.2. Meningkatkan

nilai tambah pertanian perkebunan, peternakan, perikanan.;

b. Mengembangkan agripolitan dan minapolitan ber-basis komoditas unggulan menuju Satu Desa Satu Produksi Unggulan;

(3). Pengembangan teknologi pasca panen pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan yang padat tenaga kerja;

(4). Perluasan jaringan distribusi dan pemasaran hasil produksi

7.3. Meningkatkan ketahanan pangan daerah

c. Pengembangan ketahanan pangan daerah

(5). Penataan Regulasi, Kelem-bagaan dan Pengadaan sarana Prasarana

(18)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan pangan daerah 7.4. Meningkatnya

pengetahuan dan

ketrampilan petani

d. Peningkatan kapasitas petani, peternak dan nelayan

(6). Pengembangan Saung Tani; (7). Fasilitasi Magang Kerja

Per-tanian, perikanan, perkebunan, (8). Optimalisasi peran

penyuluh 8. Mengembangkan

industri

pengolahan yang berdaya saing terutama industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan

8.1. Meningkatnya produktivitas peternakan dan perikanan

e. Mengembangkan

klaster industri (9). Penyediaan sarana dan prasarana (10).Pengembangan teknologi

produksi dan pengolahan Pemberdayaan UMKM; (11).Perbaikan manajemen

perijinan investasi industri pengolahan;

f. Peningkatan Mu-tu hasil industri pengolahan

(12).Peningkatan standar mutu (13).Pengembangan teknologi

pengolahan 8.2. Meningkatkan

distribusi dan pemasaran ha-sil produksi per-tanian, perke-bunan, kehuta-nan, peterna-kan dan per-ikanan

g. Pengembangan perdagangan hasil industri pengolahan

(14).Pengembangan jaringan distribusi dan pemasaran

9. Meningkatkan peran kope-rasi/LKM dan UMKM dalam perekonomian daerah

9.1. Berkembang-nya aset, per-modalan dan jumlah anggota koperasi/LKM/ UKM

h. Perkuatan peran

koperasi (15).Pengembangan kerjasama/ konsorsium permodalan; (16).Pemberdayaan Koperasi (17).Fasilitasi kerjasama UMKM

dengan swasta;

10.Meningkatkan pendapatan daerah

10.1.Meningkatnya pendapatan asli daerah

i. Pendataan, penetapan objek pajak dan retribusi serta efektifitas penerimaan pajak dan retribusi daerah

(18).Pendaerahan PBB (19).Peningkatan administrasi

pelayanan pajak dan retribusi daerah

10.2.Meningkatnya investasi /penanaman modal ke daerah

j. Peningkatan pelayanan perijinan, promosi investasi dan penguatan sumberdaya manusia.

(20).Promosi Investasi (21).Peningkatan pelayanan

perijinan penanaman modal;

(22).Penguatan Sumberdaya Manusia;

(23).Perbaikan manajemen perijinan investasi lembaga keuangan

(24).Pengembangan Permodalan Daerah (BUMD)

(19)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan a pariwisata,

dan rekreasi pengembangan tempat wisata, dan rekreasi dan aneka destinasi wisata untuk menarik wisatawan;

prasarana dan sarana wisata daerah terutama wisata agro dan sungai (riverside)

(26).Peningkatan jenis destinasi wisata;

(27).Perluasan promosi dan pemasaran;

(28).Pengembangan kerjasama dg swasta;

5.2.4 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keempat

Pencapaian Misi Keempat - “Mewujudkan Tata kelola dan Aparatur

Pemerintah yang Baik (Good Governance)” akan dilaksanakan dengan melakukan 7 (tujuh) strategi dan 19 (sembilan belas) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.4.

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keempat “Mewujudkan Tata kelola dan Aparatur Pemerintah yang Baik

(Good Governance);

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

11.Meningkatnya kinerja administrasi pemerintahan dan pelayanan publik

11.1. Terwujudnya efektifitas dan efisiensi da-lam adminis-trasi pemerin-tahan

a. Peningkatan Kua-litas

penye-(1). Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan; (2). Penataan struktur

organisasi/ kelembagaan SKPD

(3). Peningkatan koordinasi antar SKPD

(4). Penguatan peran kecamatan dalam pelayanan publik (5). Pemekaran desa (6). Pemekaran kecamatan

11.2. Terwujudnya tata kelola pertanahan

b. Mendorong tertib administrasi pertanahan

(7). Pengembangan Sistem Informasi pertanahan terintegrasi dengan pengelolaan pajak bumi bangunan;

(8). Meningkatkan administrasi pertanahan;

(9). Pencegahan konversi lahan produktif terutama persawahan; 11.3. Terwujudny

pengelolaan keuangan daerah yang

c. Melaksanakan anggaran ber-basis kinerja secara konsisten

(20)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan akuntabel dan

berorientasi publik

(11).Membangun ketertiban dalam pengelolaan anggaran SKPD

(12).Penataan pengelolaan dan sertifikasi asset daerah; 11.4. Tersedianya

data dan in-formasi pere-ncanaan dan pelaksanaan pembanguna n yang akurat, tepat waktu, up to date dan trans-paran.

d. Mewujudkan sistem data dan informasi, perencanaan, pengendalian dan monitoring yang terintegrasi;

(13).Pengembangan sistem data terpusat (data center) (14).Pengembangan sistem

Perencanaan terinte-grasi; (15).Pengembangan sistem

pengawasan dan pe-laporan kinerja SKPD dalam menyelenggara-kan tugas pemerinta-han, tugas dekonsen-trasi, dan tugas pem-bantuan (APBD-DAU/ DAK, APBD

Prov-Dekonsentrasi, APBN-TP/DDUB);

(16).Meningkatkan kerja sama pembangunan, inovasi daerah dan penelitian dengan swasta/perguruan tinggi/kabupaten/ kota lainnya

e. Optimalisasi transparansi informasi publik

(17).Pengembangan sistem procurement dan e-government f. Optimalisasi

Sistem Pengawa-san Internal dan pengendalian pelaksanaan pembangunan

(18).Meningkatnya

pengawasanan melekat

11.5. Meningkatnya kinerja legislatif daerah;

g. Mengembangkan transparansi dan akuntabilitas penetapan peraturan daerah

(19).Penyelenggaraan uji public/dialog publik dalam penyusunan dan penetapan peraturan daerah

5.2.5 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kelima

Pencapaian Misi Kelima - “Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Mineral

Secara Berkelanjutan” akan dilaksanakan dengan melakukan 3 (tiga) strategi dan 13 (tiga belas) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.5

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kelima “Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Mineral Secara Berkelanjutan”

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

12.Mengoptimalkan

(21)

ling-Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan sumberdaya alam

dan lingkungan hidup

berlandaskan asas ekonomis, asas ekologis dan asas sumberdaya alam secara

berkelanjutan

kungan hidup terpadu; (2). Penguatan kelembagaan; (3). Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pelesta-rian dan pengelolaan ling-kungan hidup;

(4). Mempertahankan daya dukung lingkungan b. Mendorong

pe-negakan hukum yang konsisten terhadap peru-sakan sumber-daya alam ling-kungan hidup

(5). Pendataan Ulang HGU; (6). Pengukuran ulang

pemanfaatan lahan perkebunan

(7). Pencegahan dan penegakan hukum penggunaan strum, racun ikan;

(8). Fasilitasi penyelesaian Register 45;

13.Mengoptimalkan pemanfaatan dan penataan ruang serta

penggunaan lahan secara terpadu dan konsisten.

13.1. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang terpadu

c. Mendorong pelaksanaan RTRW secara konsisten;

(9). Pengembangan sistem informasi berbasis spasial; (10).Penguatan kelembagaan

BKPRD;

(11).Peningkatan partisipasi ma-syarakat dalam penataan ruang;

(12).Pengendalian pemanfaatan ruang;

(13).Penegakan hukum bagi pelanggar tata ruang;

5.2.6 Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keenam

Pencapaian Misi Keenam - “Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat

yang Religius, Berbudaya dan Taat Hukum dengan berorientasi pada Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat” akan dilaksanakan dengan melakukan 9 (sembilan) strategi dan 15 (lima belas) arah kebijakan sebagaimana tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2.6.

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keenam;

‘Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat yang Religius, Berbudaya dan Taat Hukum dengan berorientasi pada Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat;

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

14.Terwujudnya masyarakat yang religius dan berbudaya

14.1. Terjadinya toleransi dan solidaritas,

a. Meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan keagamaan

(1). Pengembangan fasilitas keagamaan

(2). Peningkatan kapasitas pengetahuan guru agama (3). Insentif bagi guru

mengaji; b. Rekonsiliasi

bu-daya lintas etnis, komunitas, dan agama;

(22)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 14.2. Terjaganya

keragaman dan kelestari-an nilai-nilai budaya

c. Pengembangan

seni dan budaya (5). Pengembangan budaya daerah

15.Memantapkan tata kehidupan masyarakat yang damai, aman, ter-tib, taat hukum

15.1. Terwujudnya kesadaran dan wawasan bela negara

d. Meningkatkan nilai kesadaran berbangsa dan bernegara

(6). Peningkatan kesadaran dan wawasan kebangsaan

15.2. Terwujudnya hak-hak politik warga negara

e. Meningkatkan kesadaran penggunaan hak pilih dalam PEMILU 2014

(7). Memfasilitasi pelaksanaan Pemilu 2014 yang LUBER dan JURDIL

15.3. Terjaganya ketertiban dan keama-nan sesuai nilai budaya serta hak asasi manusia

f. Mengoptimalkan pencegahan tindakan pela-nggaran hukum

(8). Peningkatan pemahaman aparatur terhadap hukum dan peraturan

perundangan

(9). Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundangan

16.Terwujudnya kelembagaan masyarakat yang memperkuat ketahanan sosial masyarakat, solidaritas dan membangun kemitraan dan partisipasi publik

16.1. Berkembang-nya organisasi dan

kelembagaan masyarakat

g. Meningkatnya keberdayaan organisasi dan lembaga

masyarakat desa

(10). Pengembangan kapasitas pengurus organisasi dan lembaga kemasyarakatan (11). Harmonisasi hubungan

kelebagaan antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawarata Desa (BPD), perangkat adat dan lembaga kemasyarakatan lainnya;

16.2. Meningkatnya partisipasi masyarakat

h. Integrasi perencanaan, pelaksanaan pembangunan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat

(12). Peningkatan partisipasi masyarakat dalam peren-canaan, penganggaran, pelaksanaan,

pengendalian dan evaluasi pembangunan;

(13). Kerjasama pelaksanaan pembangunan dengan instansi vertikal/swasta; 16.3. Meningkatnya

kewirausahaa n masyarakat

i. Pemanfaatan TTG dan lembaga usaha desa

(14). Peningkatan inovasi dan teknologi tepat guna masyarakat

(15). Pengembangan BUMDesa

5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

(23)

yang tidak memenuhi persyaratan baik administratif maupun persyaratan teknis akan semakin tinggi.

Meningkatnya kegiatan pembangunan gedung di Kabupaten Mesuji perlu diantisipasi dengan pengaturan pembangunan gedung yang seimbang antara pengaturan yang bersifat administratif dan teknis, sehingga proses pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung dapat berlangsung tertib, dan terwujud bangunan gedung yang andal, serasi dan selaras dengan lingkungannya.

Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Kabupaten Mesuji sebagai payung hukum penyelenggaraan bangunan gedung memberikan arahan terwujudnya bangunan gedung yang dapat menjamin keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten (RISPAM)

Tahun 2014 ini Kabupaten Mesuji sedang merevisi dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM). Dokumen yang baru nanti diharapkan dapat menjawab permasalahan penyediaan air bersih/minum bagi masyarakat di Kabupaten Mesuji.

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)

Arahan Strategi Sanitasi kabupaten Mesuji dijelaskan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Mesuji yaitu:

Visi Sanitasi Kabupaten Mesuji

Terwujudnya Kabupaten Mesuji yang Bersih, Sehat dan bermartabat serta berwawasan lingkungan tahun 2017

Misi Sanitasi Kabupaten Mesuji Misi Air Limbah Domestik

Meningkatkan Jumlah dan Mutu sarana dan PrasaranaPengelolaan Air Limbah Domestik

Misi Persampahan

Meningkatkan Jumlah dan Mutu sarana dan Prasarana Pengelolaan persampahan

Misi Drainase

Meningkatkan Jumlah dan Mutu sarana dan Prasarana Pengelolaan Drainase

Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat

(24)

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kabupaten Mesuji belum menyusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

Kabupaten Mesuji belum menyusun dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK)

Kabupaten Mesuji belum menyusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK)

5.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten dan Sektor

Gambar

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Arahan RTRW Kabupaten Mesuji
Tabel 5.1
Tabel Error! No text of specified style in document.-2 Identifikasi Kawasan Strategis
Tabel 5.2.1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak hadir dan perkara ini dapat diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek) sesuai dengan pasal 149 R.Bg ; --- Menimbang, bahwa

Penelitian ini menggunakan bank BUMN diindonesia yaitu, BRI, MANDIRI, BNI dan BTN sebagai obyek penelitian, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif sertadata yang digunakan

Ketika saya merasa tidak mampu dalam beberapa hal, saya mencoba mengingatkan diri saya bahwa sebagian besar orang lain juga merasakan hal yang saya

Sedangkan untuk variabel harga dengan keputusan pembelian kosmetik wardah diperoleh hasil Thitung 0,514 <Ttabel 2,01174 dengan nilai signifikansi 0,610 >

Sebagai contoh, di dunia nyata kita menggunakan peralatan yang sifatnya fisik seperti pensil, penggaris dan jangka, sedangkan dalam Geogebra kita dapat

Sesuai dengan subyek penelitian yang merupakan pendengar radio salah satu program dari RRI di Surabaya, kota Surabaya dipilih karena para pendengar tersebut berdomisili

Pengeringan benih merupakan suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu benih dengan menggunakan energi panas, sehingga tingkat kadar

Berbagai penelitian, terutama yang dilakukan oleh orang-orang Barat, menunjukan betapa tabu-tabu (pantangan-pantangan) hampir selalu muncul dalam berbagai aktifitas