i
Muslim
Produktif
ii
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
iii
Muslim
Produktif
Ketika Keimanan Menyatu
dengan Produktivitas
Mohammed Faris
v
Persembahan
Untuk orangtuaku yang selalu peduli, istri yang selalu mencintai-ku, keluarga yang selalu mendukungmencintai-ku, tim ProductiveMuslim (anggota tim saat ini dan sebelumnya), dan anakku yang baru dilahirkan. Buku ini dipersembahkan untuk kalian semua.
vii
Ucapan Terima Kasih ix
Kata Pengantar xiii
Pendahuluan xvi
Bab Satu - Apakah Produktivitas Itu? 1
Bab Dua - Islam dan Produktivitas 7
Bab Tiga – Produktivitas Spiritual 38 Energi Spiritual 41 Fokus Spiritual 71 Waktu Spiritual 94
Bab Empat – Produktivitas Fisik 110
Energi Fisik 110 Manajemen Tidur 111 Manajemen Gizi 145 Manajemen Kebugaran 160 Fokus Fisik 169 Waktu Fisik 191
Bab Lima – Produktivitas Sosial 214
Energi Sosial 217
Fokus Sosial 228
Waktu Sosial 233
Mempertahankan Usaha Sosial Kita 236
Daftar Isi
viii
Bab Enam – Menghubungkan Produktivitas dengan
Tujuan dan Visi Anda 244
Bab Tujuh – Mengembangkan Kebiasaan Produktif 255 Apakah Kebiasaan Itu? 256 Mengubah Kebiasaan 258 Islam dan Kebiasaan 265 Tujuh Kebiasaan Spiritual Harian 268
Bab Delapan – Ramadan dan Produktivitas 273 Apakah Berpuasa Membunuh Produktivitas 273 Bagaimana Mengatasi Tantangan-Tantangan
Selama Ramadan 278 Riset tentang Ramadan 282 Menjadi Produktif Selama Ramadan:
Dari Sudut Pandang Non-Muslim 282
Bab Sembilan – Produktivitas Setelah Kematian 288
Penutup 292
1
DEFINISI PRODUKTIVITAS
Secara ringkas, produktivitas dapat diartikan sebagai output dari suatu input: seberapa banyak Anda mendapatkan hasil dari apa yang Anda investasikan. Misalnya, jika Anda menginvestasikan waktu tiga jam untuk menyelesaikan satu tugas yang seharus-nya Anda selesaikan dalam waktu enam jam, maka secara teknis Anda menjadi lebih produktif. Tetapi definisi itu kelihatan lebih pas untuk sebuah pabrik daripada bagi seorang individu. Saya lebih suka mendefinisikan produktivitas seperti ini:
Agar menjadi produktif Anda harus memiliki tiga unsur: fokus, energi, dan waktu. Jika Anda memiliki fokus dan waktu, tetapi kekurangan energi, Anda akan merasa sangat lelah dan lesu untuk menangani tugas-tugas Anda. Jika Anda memiliki banyak energi dan waktu tetapi kurang fokus, konsentrasi Anda akan terus-menerus terganggu, melompat dari satu tugas ke tugas lain, sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas yang sedang Anda hadapi. Jika Anda memiliki energi dan fokus, tetapi tidak mempunyai waktu maka Anda tidak bisa produktif. Oleh karena itu, produktivitas merupakan hasil dari ketiga unsur tersebut.
Produktivitas = Fokus x Energi x Waktu
BAB SATU
Apakah
Produktivitas Itu?
MUSLIM PRODUKTIF
2
Definisi di atas akan membantu Anda dengan mudah me-mahami mengapa Anda menjadi tidak produktif pada saat-saat tertentu. Yang harus Anda tanyakan pada diri Anda adalah, “Saya ini lesu, tidak fokus, atau terburu-buru?” Jawabannya akan menunjukkan unsur mana yang harus Anda maksimalkan —energi, fokus, atau waktu—untuk meningkatkan produktivitas Anda.
Secara keseluruhan buku ini berisi tentang memahami bagaimana cara mengatur energi, fokus, dan waktu kita agar dapat menjalani kehidupan yang produktif, dan bagaimana Islam bisa membantu kita meningkatkan ketiga faktor tersebut.
Catatan kecil…
Jika Anda membayangkan orang-orang yang sedang asyik main game, mereka memiliki fokus, energi dan jelas mereka pasti punya waktu! Namun, apakah kita menganggap pekerjaan mereka produktif? Tidak juga. Dan di sinilah saya menambahkan catatan kecil pada definisi di atas dan menyatakan bahwa Produktivitas = Fokus x Energi x Waktu (untuk tujuan yang bermanfaat). Pasti ada sesuatu yang bermanfaat yang ingin Anda raih, dan itu bukan pengejaran tanpa tujuan.
Baiklah, kalau begitu saya ulangi lagi definisi produktivitas sedikit lebih lengkap:
Produktivitas adalah tentang membuat pilihan yang cerdas (secara terus-menerus) dengan energi, fokus, dan waktu Anda untuk memaksimalkan potensi Anda serta meraih hasil yang bermanfaat.
APAKAH PRODUKTIVITAS ITU?
3
APA YANG BUKAN TERMASUK
PRODUKTIVITAS
Kadang lebih mudah mendefinisikan sesuatu jika Anda memahami apa kebalikan dari hal itu. Berikut adalah empat mitos tentang produktivitas yang sejak awal ingin saya klarifikasi.
1. Produktivitas BUKAN berarti sibuk
Anda bisa saja sibuk sepanjang hari, tetapi mungkin tidak produktif. Kok bisa? Anda hanya membuang-buang energi, fokus, dan waktu dalam akivitas yang tak ada artinya seperti meeting, menelepon, dan mengirim e-mail yang tidak memberikan nilai tambah bagi kehidupan Anda atau mencapai tujuan-tujuan Anda. Sebenarnya saya sendiri berpendapat bahwa orang yang produktif seharusnya tidak terlalu sibuk dan tidak terlihat stres! Mengapa menurut Anda logo ProductiveMuslim.com adalah gambar seorang pria yang terlihat rileks sambil minum secangkir teh? Karena dia begitu produktif sehingga dia dapat mengerjakan semuanya tepat waktu dan dapat rileks setelahnya!
2. Produktivitas BUKANLAH sebuah kejadian
Saya bercanda dalam seminar-seminar saya bahwa Anda biasanya tidak bangun pagi dan tiba-tiba menyadari: “Oh, saya produktif hari ini!” Produktivitas
MUSLIM PRODUKTIF
4
adalah sebuah proses; butuh waktu untuk menjadi seorang yang produktif. Tentang membuat pilihan cerdas setiap hari, hingga kebiasaan-kebiasaan yang bermanfaat tertanam dan sikap produktif menjadi gaya hidup.
3. Produktivitas itu TIDAK membosankan
Orang berpikir bahwa menjadi produktif berarti tidak lagi menonton TV, membuka Facebook, pergi jalan-jalan bersama teman-teman atau bersenang-senang. Itu tidak benar. Menjadi produktif berarti mengetahui kapan Anda bersenang-senang dan kapan harus bekerja keras, kapan bersikap rileks dan kapan bersikap serius. Produktif adalah membuat pilihan-pilihan cerdas.
4. Anda tidak bisa SELALU menjadi produktif
Salah satu tantangan yang dihadapi manusia berkait-an dengberkait-an produktivitas adalah mempertahberkait-ankberkait-an rutinitas produktif yang konsisten. Saya mendapat e-mail dari beberapa orang yang mengeluh bahwa mereka akan menjadi orang produktif selama satu pekan, kemudian bermalas-malasan selama dua pekan berikutnya. Atau mereka menjadi produktif selama beberapa jam dalam sehari dan menjadi amat sangat malas pada beberapa jam berikutnya. Mereka sering merasa kecewa dan cemas bahwa
APAKAH PRODUKTIVITAS ITU?
5
Di sini saya ingin memberi tahu Anda bahwa wa-laupun ada banyak cara untuk mempertahankan tingkat produktivitas dalam hari/kehidupan Anda, jangan pernah berpikir bahwa Anda adalah sebuah mesin yang dapat bekerja secara konsisten dengan kecepatan dan tingkat produktivitas yang tinggi. Bahkan mesin sekalipun akan rusak jika selalu ber-gerak pada kecepatan tinggi.