• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE

TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK

KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN

KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh: SRI WAHYUNI

NIM. B 10.172

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv



melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Retno Wulandari, SST., selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Bapak Ismanto, selaku Kepala Desa Ngablak Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

(5)

v



6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis mengharapkan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Juli 2013

(6)

vi



TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK KELURAHAN TANJUNG

KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

(xiii + 44 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar) ABSTRAK

Latar Belakang: Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya dan akan menghadapi berbagai resiko kesehatan. Sebelum wanita mengalami menopause wanita tersebut akan mengalami “premenopause” atau “klimakterik”. Badan Pusat Statistik tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahunnya. Studi pendahuluan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali terdapat 30 wanita premenopause.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2013 – 10 Februari 2013. Teknik pengambilan sampel dengan Sampling Jenuh dengan jumlah sampel 30 responden, instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 30 wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak 8 responden (26,7%), pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (56,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,7%).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menopause yaitu sebanyak 17 responden (56,6%), hal ini dikarenakan sebagian besar wanita

premenopause kurang mengetahui tentang perubahan-perubahan pada menopause

dan penatalaksanaan menopause.

Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita Premenopause, Menopause Kepustakaan : 23 literatur (2003 s/d 2012)

(7)

vii



MOTTO

¾ Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya dan seorang teman sejati akan membuat hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.

¾ Ilmu itu bagai bunga temukan keharumannya dan edarkan pada semua orang. ¾ Janganlah kamu berubah setelah kamu mendapatkan hal yang kamu inginkan.

PERSEMBAHAN

¾ Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku.

¾ Kakakku tersayang yang selalu memberikan semangat serta dukungan.

¾ Kekasihku tersayang yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya.

¾ Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih untuk kalian semua.

(8)
(9)

ix



Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 4 F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

(10)

x



C. Kerangka Konsep ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 25

B. Lokasi Penelitian ... 25

C. Waktu Penelitian ... 25

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 26

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

G. Variabel Penelitian ... 32

H. Definisi Operasional ... 32

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 32

J. Etika Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 37

B. Hasil Penelitian ... 38

C. Pembahasan ... 39

(11)

xi  A. Kesimpulan ... 43 B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii



Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ... 28 Tabel 3.2. Definisi Operasional ... 32 Tabel 4.1. Nilai Mean dan Standar Deviasi ... 38 Tabel 4.2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung

(13)

xiii



Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori ... 24 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 24

(14)

xiv



Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Validitas Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed Consent Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Tabel Distribusi Frekuensi Responden Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Data Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause

Lampiran 16. Perhitungan Manual Lampiran 17. Tabel r Product Moment Lampiran 18. Lembar Konsultasi

(15)

1



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya dan akan menghadapi berbagai resiko kesehatan. Ini merupakan proses penuaan yang alamiah dan normal pada setiap wanita (Wiknjosatro, 2005).

Sebelum wanita mengalami menopause wanita tersebut akan mengalami “premenopause” atau “klimakterik”. Premenopause merupakan Fase transisi fluktuasi fungsi ovarium yang terjadi disekitar waktu perdarahan menstruasi terakhir dari seorang wanita. Bagi sebagian besar wanita, fase ketidakteraturan menstruasi ini berlangsung sekitar 2-3 tahun walaupun sebagian besar wanita menyadari bahwa dimulainya gejala yang dikaitkan menopause terjadi jauh lebih dini. Wanita secara universal menyebut fase klimakterium sebagai “mengalami menopause” (Glasier, 2005). Kesiapan seorang wanita menghadapi masa menopause akan sangat membantu ia menjalani masa ini dengan lebih baik, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, menghindari stres, berhenti merokok dan minum-minuman beralkohol, olahraga secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter (Kasdu, 2002).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan proyeksi penduduk pada tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahunnya, 68% menderita gejala klimaterik dan hanya 62% dari penderita yang menghiraukan gejala tersebut. Sementara setiap

(16)

tahunnya, sekitar 25 juta wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami

menopause (Notoatmodjo, 2005). Menurut Notoatmodjo (2005), Menopause

adalah haid terakhir atau saat terjadi haid terakhir dan pada umumnya terjadi pada wanita dengan usia 45-55 tahun.

Sesuatu yang berlebihan atau kurang akan mengakibatkan suatu reaksi. Pada masa menopause reaksi nyata adalah berkurangnya hormon estrogen. Gejala psikologis yang dialami wanita menjelang menopause meliputi mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati tidak menentu, sering lupa dan susah berkonsentrasi. Gejala fisik yang timbul pada masa menopause adalah semburan rasa panas, keringat pada malam hari, kelelahan, susah tidur,kriput, sakit kepala, ketidaknyamanan dalam buang air kecil (Spencer, 2007).

Perubahan hormon-hormon dalam tubuh (estrogen, progesteron, dan androgen) dan timbulnya gejala psikologis akan mempengaruhi ketidaknyamanan pada wanita tersebut. Maka wanita atau ibu-ibu penting untuk mengetahui perubahan dan gejala-gejala tersebut agar dapat mempersiapkan diri untuk menjelang masa menopause.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 17 Oktober 2012 di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali terdapat 30 wanita premenopause. Penulis melakukan wawancara pada 10 wanita

premenopause didapatkan hasil 6 orang berpengetahuan kurang dan 4 orang

berpengetahuan cukup tentang menopause. Berdasarkan uraian di atas pengetahuan wanita premenopause tentang menopause masih kurang. Maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan

(17)



Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego

Kota Boyolali dengan tingkat pengetahuan baik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego

Kota Boyolali dengan tingkat pengetahuan cukup.

c. Untuk mengetahui pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego

(18)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan tentang menopause.

2. Bagi diri sendiri

Dapat menambah wawasan penulis akan pengetahuan tentang menopause dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan pengalamnaya dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Lahan Penelitian

Menambah wawasan bagi wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya tentang menopause.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa tentang menopause pernah dilakukan oleh:

1. Mira Febriyanti (2012). “Pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di RW 25 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota

Surakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil tentang

(19)



menopause secara umum adalah 24 responden atau 37,5% memiliki

pengetahuan berkategori baik 41,67% dalam kategori cukup baik 20,83% dalam kategori kurang baik sedangkan dalam kategori tidak baik tidak ditemukan.

2. Nur (2012). “Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Perubahan Fisik pada Wanita Menopause di RW 06 Desa Pucungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen”. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil tentang menopause secara umum adalah 42 responden atau 78,57% memiliki pengetahuan berkategori cukup, 14,29% dalam kategori kurang, 7,14% dalam kategori baik.

Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada tempat, waktu penelitian, teknik pengambilan sampel dan hasil penelitian, sedangkan persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel yang diteliti yaitu pada tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

(20)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang teori masalah yang diteliti antara lain pengetahuan, premenopause, menopause, kerangka teoritis dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

7  TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan adalah hasil dari tau dan setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia dari akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan dan ditemui sebelumnya. b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), Tingkat pengetahuan seseorang secara garis besar nya dibagi 6 tingkatan pengetahuan,antara lain:

1) Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang dulu pernah dipelajari.

2) Memahami

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang telah diketahuinya.

(22)

Memahami suatu objek bukan sekedar tau terhadap objek tertentu, tapi orang tersebut harus bisa menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahuinya tersebut.

3) Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah pada situasi atau kondisi riil/ sebenarnya. 4) Analisis

Analisa adalah kemampuan menjabarkan suatu materi atau subjek didalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu dengan yang lain.

5) Sintesis

Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan penelitian terhadap suatu materi atau obyek.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:

(23)



1) Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukanya metode atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain, meliputi:

a) Cara coba-salah (Trialand Eror)

Cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan yang lebih dikenal “Trial and Error”.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik,demikian bunyi pepatah. Ini mengandung maksud bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

d) Melalui jalan fikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini

(24)

manusia telah mampu menggunakan penalaranya dalam memperoleh pengetahuanya.

e) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut ”metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi penelitian.

2) Cara ilmiah

Bacon dalam Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup 3 hal pokok, yakni:

a) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejal-gejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu.

d. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan dalam domain

(25)



kognitif. Sumber pengetahuan diperoleh manusia lewat kemampuan berfikir rasional dan melalui pengalaman yang konkrit yaitu berasal dari seminar, penyuluhan, pendidikan formal, dan pendidikan non formal (Notoadmotjo, 2003).

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidkan digolongkan sebagai berikut:

a) Tamat SD b) Tamat SLTP c) Tamat SLTA

d) Tamat Perguruan Tinggi 2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan yang bersifat informal.

3) Informasi

Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan mendengar sendiri), serta melalui syarat kabar,radio, TV dapat menambah pengetahuan agar lebih luas.

(26)

4) Budaya

Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

5) Sosial ekonomi

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan sesorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekamto, 2003).

2. Premenopause atau Klimakterium

Premenopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah

memasuki proses penuaan (eging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal sexualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas (Purnobasuki, 2004). Wanita yang mendekati

menopause, produksi hormon estrogen, hormon progesterone dan

hormon seks lainnya mulai menurun. Keadaan ini menyebabkan jarang terjadi ovulasi dan menstruasi tidak teratur, sedikit dengan jarak yang panjang. Menopause berhubungan dengan perubahan hormonal sehingga wanita mengalami perubahan status fisik dan emosional (Purwantyastuti, 2005).

(27)



3. Menopause

a. Pengertian menopause

Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah

yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali (Kasdu, 2002).

Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid

terakhir. Diagnosa menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat di dahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang (Wiknjosastro, 2005). Pada beberapa wanita berakhirnya haid terjadi secara mendadak satu masa haid berakhir dan tidak pernah mendapat haid lagi. Bagi wanita yang lain, jarak haidnya menjadi tidak teratur, terjadi antara selang waktu 3 minggu hingga beberapa bulan. Apabila satu tahun penuh telah berlaku tanpa haid, wanita dapat yakin dengan menyimpulkan bahwa menopause terjadi saat terakhir kali ia mendapatkan haid. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menopause berarti berhentinya haid (Kasdu, 2002).

Menopause berdasarkan definisi adalah periode menstruasi

spontan yang terakhir pada seseorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenore selama 12 bulan (Glasier, 2005).

(28)

Perubahan-perubahan pada masa menopause kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.

Menurut Kasdu (2002), perubahan yang terjadi pada

menopause, sebagai berikut:

1) Perubahan Fisik

a) Hilangnya jaringan penunjang

Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit dan ngilu pada persendian.

b) Perubahan berat badan

Saat wanita mulai menginjak umur 40 tahun, biasanya tubuhnya mudah menjadi gemuk tetapi sebaliknya sangat sulit untuk menurunkan berat badanya. Hal ini karena adanya penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak, kulit menjadi kendor sehingga mudah untuk menjadi tempat simpanan lemak.

c) Gangguan mata

Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.

(29)



2) Perubahan psikologi pada wanita menopause

Selain fisik, perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita menopause.

Menurut Pieter dan Lubis (2010), perubahan psikologi yang terjadi pada ibu menopause yaitu:

a) Ingatan menurun

Wanita menopause mengalami kemunduran dalam mengingat bahkan mereka sering lupa terhadap hal-hal kecil dan sederhana.

b) Kecemasan

Kecemasan timbul akibat seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah mereka khawatirkan.

c) Mudah tersinggung

Wanita menopause lebih mudah tersinggung, hal ini disebabkan adanya tingkat kesadaran yang luar biasa dialami wanita menopause. Kondisi ini akan sangat terlihat ketika mereka mempersepsikan perilaku itu secara negatif dan menyinggung dirinya.

d) Stres

Secara psikologis sumber-sumber stres wanita menopause tidak bisa diramalkan begitu saja, namun yang bisa terlihat

(30)

adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih.

e) Depresi

Wanita menopause lebih besar dan lebih gampang mengalami depresi. Bentuk-bentuk depresi wanita

menopause terlihat dari :

(1) Hilangnya percaya diri atas kemampuan organ reproduksi

(2) Kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang meninggal

(3) Sedih karena sudah turun daya tariknya 3) Perubahan Reproduksi

a) Rahim

Rahim mengalami atropi (Keadaan kemunduran gizi jaringan), menyusut dan menipis.

Jaringan otot rahim menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut berlebihan). Leher rahim menyusut tidak menonjol ke dalam vagina. b) Saluran telur

Lipatan-lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang.

(31)



c) Indung telur

Setelah wanita melewati akhir usia 30-an, produksi indung telur berangsur-angsur menurun. Sehingga indung telur mengecil dan permukaanya menjadi kriputkarna produksi ovarium menurun sampai akhirnya pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan haid pun berhenti.

d) Serviks

Serviks juga mengalami pengerutan dan memendek. e) Vagina

Vagina mengalami Kontraktur (melemahnya otot jaringan), lebar vagina mengalami pengecilan, antropi vagina berangsur-ngsur menghilang, dinding vagina menipis sehingga menyebabakan hilangnya lipatan vagina, berkurangnya pembuluh darah, penurunan elastifitas, dan sekret vagina menjadi encer.

f) Vulva

Jaringan menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastik. Kulitnya menipis, pembuluh darah berkurang, sehingga menyebabkan pengerutan lipatan vulva, terjadi rasa gatal dan hilangnya sekret kulit serta mengerutnya lubang masuk kemaluan. Semua keadaan ini akan mempengaruhi munculnya gangguan nyeri saat senggama.

(32)

4) Perubahan pencernaan

Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga terjadi perubahan pencernaan.

Seluruh proses metabolisme mulai menurun dengan bertambahnya usia. Tubuh berusaha beradaptasi dengan ambang kadar estrogen yang baru. Kondisi ini sering menimbulkan sembelit.

5) Perubahan hormon

Sesuatu yang berlebihan atau kurang, akan menimbulkan suatu reaksi. Pada kondisi menopause akan terjadi perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang sehingga haid pun menjadi sedikit, jarang bahkan siklus haidnya mulai terganggu.

b. Gejala-gejala menopause

Menurut Kasdu (2004), akibat perubahan reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause, maka akan timbul keluhan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut:

1) Hot Flushes (perasaan panas)

Rasa panas yang yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (leher dan dada) disertai kringat yang berlebihan. Biasanya terjadi malam hari.

Gejolak panas timbul ketika wanita akan memasuki usia

menopause atau pada saat menopause dan akan menghilang

(33)



2) Keringat berlebihan

Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu pana dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.

3) Tidak dapat menahan air seni

Estrogen yang menurun menyebabkan ikontensia (tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih) dan menyebabkan gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urine menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada saluran kencing bagian bawah. Salah satu gangguan saluran kemih itu adalah inkontinensia.

4) Nyeri tulang dan sendi

Pada wanita menopause, tulang akan menjadi keropos karena beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling diantaranya tulang. Hal ini akan berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan wanita.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause

Menurut Prawirohardjo (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause antara lain :

(34)

1) Usia saat haid pertama

Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopause terjadi dan sebaliknya, makin lambat menarche terjadi, makin cepat

menopause terjadi timbul.

2) Paritas

Semakin sering melahirkan maka semakin lama memasuki masa

menopause.

3) Faktor psikis

Perubahan psikis juga mempengaruhi kualitas hidup seseorang wanita. Pengetahuan yang cukup akan membantu dan membantu dan mempersiapkan dirinya dalam menjalani masa menopause. 4) Perokok berat dan minum alohol

Wanita perokok dan peminum alkohol ada dugaan akan cepat mengalami menopause.

5) Nutrisi

Wanita yang cenderung gizinya baik maka akan lambat mengalami menopause.

6) Pemakaian kontrasepsi

Pemakaian alat kontrasepsi jenis hormonal akan menekan fungsi indung telur untuk tidak memproduksi sel telur sehingga akan lebih lama mengalami menopause.

(35)



7) Sosial ekonomi

Apabila ekonominya baik maka menopause pun juga akan lambat.

d. Penatalaksanaan

Menurut Kasdu (2004), Penatalaksanaannya antara lain : 1) Terapi Sulih Hormon (TSH)

Tujuan pemberian TSH adalah suatu usaha untuk mengganti hormon yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan wanita yang bertambah tua. Selain itu kualitas hidupnya dapat ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman, secara fisiologis maupun psikologis. 2) Olahraga

Tidak dapat diingkari, usia membuat seseorang wanita mengalami penurunan kualitas kesehatan. Yang perlu ditekankan, olahraga dimasa menopause adalah untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan.

3) Nutrisi

Ketika tubuh mulai tua umumnya memiliki kelelahan atau gangguan. Oleh karena itu, sesuaikan asupan makanan dengan gangguan yang dideritanya. Yang terpenting adalah tidak mengkonsumsi makanan yang memang tidak baik bagi tubuh dimasa tua agar tidak memicu penyakit atau menurunkan kondisi kesehatannya.

(36)

4) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang menentukan kesehatannya dimasa yang akan datang. Gaya hidup yang baik dapat dilakukan dengan berhenti merokok, minum beralkohol, menjaga pola makan dan olahraga yang teratur agar dapat menyosong masa menopause lebih baik.

5) Pemeriksaan Kesehatan

Dengan semakin bertambahnya usia, perhatian akan kesehatan diri harus lebih diprioritaskan. Artinya sakit atau tidak, tetap melaksanakan deteksi dini terhadap berbagai hal kemungkinan menderita penyakit tertentu.

6) Meningkatkan Kehidupan Religi

Ketenangan jiwa atau batin yang mungkin akan menyeimbangkan seluruh kehidupan yang sudah dijalani. Oleh karena itu, harus diupayakan tubuh tetap sehat, bugar, hati riang gembira, dan pikiran tenang dengan kepercayaan bahwa semua dilakukan untuk menunjang kesehatan. Dengan demikian, menjalani masa-masa menopause akan lebih nikmat, apabila secara fisik sehat, psikis puas, dan batin tenang.

(37)



B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Efendi (2009), Kasdu D. (2012) Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman

3. Media masa dan informasi 4. Budaya 5. Sosial ekonomi Premenopause dan Menopause : 1. Pengertian menopause 2. Perubahan-perubahan

pada masa menopause 3. Gejala-gejala yang terjadi

saat menopause 4. Faktor-faktor yang

mempengaruhi menopause 5. Penatalaksanaan

(38)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Sumber: Notoatmodjo (2003), Soekanto (2003).

Keterangan :

: Variabel yang diteliti --- : Variabel yang tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan wanita premenopause Tentang Menopause Baik Cukup Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman

3. Media masa dan informasi 4. Budaya

(39)

25

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif.

Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskriptifkan atau

menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan tentang pengetahuan wanita premenopause tentang

menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota

Boyolali tahun 2013.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari – 10 Februari 2013.

(40)

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi yang diteliti adalah semua wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2006), Populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tapi apabila populasi lebih dari 100 diambil 10%-15% atau 20%-25%. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil sampel dari wanita

premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego

Kota Boyolali yang berjumlah sebanyak 30 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Sampling Jenuh yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif sedikit (Sugiyono, 2008).

(41)

 

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen pada penelitian yang dilakukan ini berupa kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Pernyataan yang diberikan kepada responden adalah mengenai pengetahuan tentang menopause, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥) pada jawaban yang dianggap benar. Dalam Kuesioner terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Pernyataan positif (favourable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0, dan pernyataan negatif (unfavourable) adalah bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0.

(42)

Tabel 3.1

Kisi- Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause

Variabel Aspek Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable Tingkat Pengetahuan wanita premenopause tentang Menopause Pengertian Menopause 1, 2 – 2 Perubahan-perubahan pada menopause 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17 4, 8, 12, 18 16 Gejala yang Mempengaruhi Menopause 19, 20 21, 22 4 Faktor yang mempengaruhi menopause 23 26 2 Penatalaksanaan menopause 24, 25, 27 3 Jumlah Total Soal 20 7 27

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat ukur yang sahih atau tidak, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di tempat yang karakteristik populasinya sama dengan tempat penelitian. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 adalah karena kaidah umum penelitian, agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini.

(43)

 

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2009).

Kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Riwidikdo, 2009).

Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien skorelasi product moment

x : Skor pertanyaan y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05)

(Riwidikdo, 2009). Uji validitas ini dilakukan di Desa Kopen Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada wanita premenopause sebanyak 30 orang. Dari 30 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat 3 pernyataan yang tidak valid karena rhitung < 0,361 yaitu pada

nomor 8, 17 dan 25, kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian, sehingga untuk kuesioner penelitian terdiri dari 27 item pertanyaan.

( )

X

}

{N

Y

-

( )

Y

}

X

{

Y

X.

-XY

.

N

2 2 2 2

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

N

r

xy

(44)

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (Į) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).

Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha

Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

»

¼

º

«

¬

ª

Σ

»¼

º

«¬

ª

=

2 2

1

1

Si

Si

k

k

r

i Keterangan: ri = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ™Si2

= Jumlah varian butir Si2 = Varians total

Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha Chronbach minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai Alpha (Riwidikdo, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapat nilai Alpha

Cronbach’s sebesar 0,923. Karena lebih besar dari 0,7 maka dapat

(45)

 

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riwidikdo (2009), Cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang disediakan melalui kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari data yang ada di kantor kelurahan tentang jumlah wanita premenopause yang berjumlah 30 0rang.

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.

(46)

H. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut:

Table 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Skala ukur Alat Ukur Hasil Tingkat pengetahuan wanita premenopaus tentang menopause Kemampuan wanita premenopause dengan menjawab kuesioner tentang pengertian menopause, perubahan saat menopause, gejala pada menopause, faktor-faktor yang mempengaruhi menopause, penatalaksanaan pada menopause

Ordinal Kuesioner a. Baik, bila nilai responden (x) >mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai

mean – 1 SD ” x ” mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai

responden (x) <mean – 1 SD

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu:

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi

(47)

 

b. Coding

Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data atau processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau “software”.

d. Pembersihan data (cleaning)

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang (Notoatmodjo, 2010).

(48)

Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter:

a. Baik : bila nilai responden (x) >Mean + 1 SD b. Cukup : bila nilai Mean – 1 SD ” x ” Mean + 1 SD c. Kurang : bila nilai responden (x) <Mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus:

n

x

x

n i i

¦

=

:1 Keterangan :

X : nilai rata-rata (mean) n : jumlah data

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standartdeviation) dengan rumus:

Keterangan:

sd : simpangan baku (Standard Deviation) xi : nilai data n : jumlah data

(

)

1 2 1 1 1 2 − − =

¦

¦

= = n n x x sd n i n i i

(49)

 

Rumus prosentase untuk jumlah ibu wanita premenopause menurut tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu:

Jumlah wanita premenopause menurut tingkat pengetahuan Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Jumlah responden

J. Etika Penelitian

Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekanakan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed

Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.

(50)

2. Anonimity (kerahasiaan nama/ identitas)

Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin oleh peneliti.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kota Boyolali. Secara geografis letak Dukuh Ngablak di sebelah utara berbatasan dengan Desa Gunung Madu, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gulon, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tegal Sari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanjung. Data demografi Dukuh Ngablak, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kota Boyolali adalah sebagai berikut: jumlah penduduk + 650 jiwa, semua penduduk berkewarganegaraan Indonesia asli, sebagian besar warga memeluk agama Islam, sebagian memeluk agama Kristen dan Katolik, sebagian besar beretnis Jawa dan sebagian kecil beretnis Tionghoa. Pusat kesehatan yang dimiliki desa ini hanya Posyandu yang juga bertempat di Kantor Kelurahan Tanjung dan desa ini tidak memiliki tenaga kesehatan yang tetap. Jumlah wanita

premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota

Boyolali sekitar 30 orang.

(52)

1. Hasil Analisis Data

Tabel 4. 1. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel N Min. Max. Mean Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali

30 9,0 27,0 20,1 6,7

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dari jumlah responden yang berjumlah 30, nilai minimumnya sebesar 9,0, nilai maksimum sebesar 27,0, nilai Mean sebesar 20,1 dan nilai Standar Deviasi sebesar 6,7. Untuk menentukan nilai kriteria tingkat pengetahuan wanita

premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung

Kecamatan Klego Kota Boyolali antara lain sebagai berikut:

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD (x) > Mean + 1 SD

(x) > 20,1 + 1 . 6,7 (x) > 26,8

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD < x <

mean + 1 SD

Mean – SD < x < Mean + 1 SD 20,1 – 1 . 6,7 < x < 20,1 + 1 . 6,7 13,4 < x < 26,8

(53)

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD (x) < 20,1 – 1 . 6,7

(x) < 13,4

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause

Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1. Baik 8 26,7

2. Cukup 17 56,6

3. Kurang 5 16,7

Jumlah 30 100

Sumber: Data primer

Dari tabel 4. 2 di atas didapatkan tingkat pengetahuan wanita

premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung

Kecamatan Klego Kota Boyolali antara lain: 8 responden (26,7%) berpengetahuan baik, 17 responden (56,6%) berpengetahuan cukup dan 5 responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Jadi sebagian besar mayoritas tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali adalah cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang tingkat pengetahuan dari 30 wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan

(54)

berpengetahuan baik, 17 responden (56,6%) berpengetahuan cukup dan 5 responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali mayoritas berada pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%).

Pengetahuan adalah hasil dari tau dan setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia dari akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan dan ditemui sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, budaya dan sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2003).

Dengan pendidikan yang cukup baik, seseorang akan memperoleh pengalaman yang diterima oleh pemikiran yang kritis, sehingga akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap orang. Dengan pendidikan yang cukup, kemungkinan seseorang akan mempunyai peluang yang lebih besar memiliki tambahan ilmu dan informasi yang baru. Tingkat pendidikan yang tinggi juga memungkinkan seseorang untuk lebih terbuka, karena dengan pengetahuan dan tingkat intelegensi yang dimiliki menjadi salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam memahami suatu informasi terutama dalam hal ini informasi tentang menopause (Notoatmodjo, 2003).

(55)

Tingkat pengetahuan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tentang menopause pada tingkat baik sebanyak 8 responden (26,7%), hal ini karena responden dapat menjawab semua kisi-kisi kuesioner tentang pengertian, perubahan, gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi dan penatalaksanaan pada menopause. Tingkat pengetahuan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tentang menopause pada tingkat cukup sebanyak 17 responden (56,6%), hal ini dikarenakan sebagian besar wanita premenopause kurang mengetahui tentang perubahan-perubahan pada

menopause dan penatalaksanaan menopause. Tingkat pengetahuan wanita

premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota

Boyolali tentang menopause pada tingkat kurang sebanyak 5 responden (16,7%), hal ini karena responden kurang dapat menjawab semua kisi-kisi kuesioner tentang pengertian, perubahan, gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi dan penatalaksanaan pada menopause. Beberapa faktor lain diantaranya kemungkinan karena kurangnya informasi berupa penyuluhan tentang menopause dari tenaga kesehatan dan kurang memanfaatkan media elektronik atau media cetak secara baik sehubungan dengan informasi tentang

menopause.

Menurut Kasdu (2002), perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita

menopause, meliputi perubahan fisik, perubahan psikologi, perubahan

reproduksi, perubahan pencernaan dan perubahan hormon. Hal lain yang berhubungan yaitu bahwa wanita dengan tingkat pengalaman yang kurang

(56)

itu bahwa semakin banyak pengalaman seseorang, maka pengetahuan seseorang akan sesuatu akan semakin bertambah, sehingga dapat dengan mudah menerima informasi yang diberikan. Dengan pengalaman seseorang lebih banyak akan mudah menerima informasi yang didapat dan akan lebih tertarik untuk mengetahui sesuatu hal. Pengalaman seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring sesuai dengan budaya dan kebiasaan (Notoatmodjo, 2003).

D. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kendala Penelitian

Penelitian ini tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan data. 2. Keterbatasan Penelitian

a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban.

b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.

(57)



BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat baik yaitu sebanyak 8 responden (26,7%).

2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%).

3. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat kurang yaitu sebanyak 5 responden (16,7%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang menopause serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang diadakan di Puskesmas dan Instansi Kesehatan Pemerintah yang terkait.

(58)

a. Bagi Masyarakat Desa Ngablak

Diharapkan Desa Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali lebih menambah dan meningkatkan sumber informasi tentang menopause serta tanda dan gejala maupun keluhan dan perubahan fisik melalui institusi kesehatan terkait.

b. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi dan melengkapi sumber bacaan khususnya tentang menopause.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian dengan mengembangkan variabel penelitian.

(59)

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Astri, A. 2009. Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Perubahan Fisik Pada

Menopause di RW. 06 Desa Sentono Kecamatan Karangdowo Klaten.

KTI: Tidak Dipublikasikan.

Baziad, A. 2003. Menopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

Glasier, A. 2005. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Kasdu, D. 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspaswara.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. _____________, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Reni, W. 2009. Pengetahuan Ibu Premenopause Tentang Menopause Di RW 08

Kelurahan Pucangsawit Kecamatan Jebres Kota Surakarta. KTI: Tidak

Dipublikasikan.

Retno. 2006. Perbedaan Tingkat Depresi Wanita Menopause yang Bekerja dan

Tidak Bekerja di Kelurahan Condongcatur Kota Yogyakarta. KTI: Tidak

Dipublikasikan.

Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press SDKI. 2003. Jumlah wanita menopause di Indonesia. Http://www koalisasi.co.id.

Available online: [www.google.com]. Diakses tanggal 16 Oktober 2012. _____. 2005. Jumlah wanita menopause di Indonesia. http://www koalisasi.co.id.

Available online: [www.google.com]. Diakses tanggal 16 Oktober 2012. Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.

(60)

Gambar

Gambar 2.1.  Kerangka Teori  Sumber: Efendi (2009), Kasdu D. (2012) Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1
Gambar 2.2.  Kerangka Konsep
Table 3.2  Definisi Operasional  Variabel  Definisi  operasional  Skala  ukur  Alat  Ukur  Hasil  Tingkat  pengetahuan  wanita  premenopaus  tentang  menopause    Kemampuan wanita  premenopause  dengan menjawab kuesioner  tentang pengertian  menopause,  pe
Tabel 4. 1.  Nilai Mean dan Standar Deviasi

Referensi

Dokumen terkait

mahasiswa FPOK dengan judul “ Hubungan Gaya Hidup Aktif Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa FPOK UPI Bandung “.. Rumusan

Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengendalian, Pemanfaatan Ruang Provinsi Jambi..

Figure 9: Kappa (in %) reached for rbf SVM classification for merged band subsets selected at the different levels of the hier- archy (built for band merging criterion

Tertarik dengan masalah stres kerja yang dialami karyawan dalam. perusahaan maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

Aplikasi ini memberikan kontribusi tambahan untuk anak-anak agar dapat memahami huruf hijahiyah, angka arab, tajwid dan contoh tajwid dengan baik dan benar tanpa bimbingan

Ukuran bobot badan ayam PSKB, PSBK, dan BKPS mulai menunjukkan bobot badan yang lebih berat dari ayam kampung sejak umur 6 minggu baik pada jantan maupun betina.. Grafik

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode kanguru terhadap pengetahuan ibu dalam perawatan BBLR.. Metode : Penelitian eksperimen

Pada musim panen haminjon sebelumnya, berapa banyak hasil yang diperoleh saudara..