• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Flora Potensial Sebagai Tanaman Hias Di Kawasan Wisata Air Terjun Talalang Jaya Desa Telentam Kabupaten Merangin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eksplorasi Flora Potensial Sebagai Tanaman Hias Di Kawasan Wisata Air Terjun Talalang Jaya Desa Telentam Kabupaten Merangin"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 8

Eksplorasi Flora Potensial Sebagai Tanaman Hias Di Kawasan Wisata Air

Terjun Talalang Jaya Desa Telentam Kabupaten Merangin

Exploration of Potential Ornamental Plants in Tourist Area of Waterfall Talang

Jaya Telentam Village Merangin District

Pitri Handayani

Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko Koresponden: pitrihandayani@gmail.com

Abstract

Research about exploration of potential flora as an ornamental plant in the Talalang Jaya Waterfall area is another aspect of forest product utilization. The forest plant has the potential as an ornamental plant is currently in great demand by the community. In addition to decorating homes or garden filler elements, ornamental plants have developed as export commodities. Exploration activities are proclaiming one of the first steps in the efforts of the conservative tumbling which began to be threatened by the great auction of building auctioneers and the development of industrial plants. This research is descriptive explorative with the roaming method represented randomly. Exploration of potential plants of seamless tanks in the area of Talalang Jaya Waterfall is obtained as many as 14 types, namely: Sonerila oblique, Sonerila pulchella, Begonia sp, Dracaena surculosa, Macodes petola, Agrostophyllum sp, Spathoglottis sp, Costus speciosa sp, Amomum apiculatum, Aglaonema, Alocasia sp, Scindapsus sp, Homalonema sp, dan Dendrobium.

Key words : Exploration, Ornamental plant, Talalang Jaya Water falls

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki hutan tropis. Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan alam tropika basah terbesar dan terkaya akan keragaman flora dan fauna. Sekitar 25.000 – 30.000 jenis (spesies) tumbuhan berbunga dan berbiji terdapat pada hutan alam Indonesia dan sekitar 4.000 jenis berupa pohon yakni tumbuhan berkayu (Lekitoo, 2010).

Hutan hujan tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang sangat banyak. Hutan hujan tropis Indonesia telah banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon tengkawang, spesies anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai sumber makanan dan obat-obatan. Tajuk pohon

hutan hujan tropis sangat rapat, ditambah lagi adanya tumbuh-tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan menemp el pada dahan-dahan pohon, misalnya rotan, anggrek, dan paku-pakuan (Indriyanto, 2006.).

Hutan pegunungan tropis Sumatera memiliki kekayaan komunitas tumbuhan yang lebih besar dibandingkan daerah lainnya di dunia (Whitten et al. 1997). Lebih lanjut dikatakan oleh Roos et al. (2004), pulau Sumatera memiliki jumlah jenis endemik terbesar ketiga dari lima pulau besar di Indonesia dari beberapa taksa terpilih.

Dalam dunia tumbuhan, flora di wilayah Indonesia termasuk bagian dari flora dari Malesiana yang diperkirakan memiliki sekitar 25% dari spesies

(2)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 9

tumbuhan berbunga yang ada di dunia yang menempati urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah spesies mencapai 20.000 spesies. 40%-nya merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia.

Provinsi Jambi memiliki kawasan hutan tropik basah yang cukup luas dan kekayaan jenis tumbuhan yang belum banyak terungkap potensi dan pemanfaatannya. Pengelolaam sumberdaya hutan di provinsi ini lebih dititikberatkan pada hasil hutan bahan bangunan dan pengembangan perkebunan tanaman industri antara lain kelapa sawit, karet dan akasia. Keadaan demikian dikhawatirkan akan mengancam keberadaan tumbuhan lain (Rahayu dkk, 2006).

Salah satu kawasan hutan tropik di provinsi Jambi adalah kawasan Air terjun Talalang Jaya yang berada di desa Telentam kecamatan Tabir Barat kabupaten Merangin. Air terjun ini berada pada ketinggian 750 mdpl. Air terjun yang memiliki 7 tingkat ini sudah menjadi objek wisata alam oleh masyarakat kabupaten Merangin. Walaupun demikian kawasan hutan tropik tempat keberadaan air terjun ini masih tergolong alami dan hutan primer yang sangat lebat. Hal ini menyebabkan kondisi alam hutan tetap asri. Kondisi hutan tropik yang masih alami ini diduga banyak terdapat spesies tumbuhan yang potensial sebagai tanaman hias.

Eksplorasi tumbuhan yang berpotensial sebagai tanaman hias merupakan sudut pandang lain dari pemanfaatan hasil hutan tropik. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat. selain sebagai penghias rumah ataupun elemen pengisi taman saja tetapi tanaman hias telah berkembang sebagai komoditas ekspor.

Oleh karena itu penulis mengeksplorasi yakni melakukan pelacakan atau penjelajahan dan identifikasi untuk mengetahui jenis tumbuhan hutan tropis yang potensial sebagai tanaman hias di kawasan air terjun Talalang Jaya Kabupaten Merangin. Hal

ini bertujuan sebagai langkah awal dalam upaya konservasi (pelestarian) tumbuhan.

MATERI DAN METODOLOGI Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai November 2018. Eksplorasi tumbuhan dilakukan di sepanjang jalan menuju objek wisata dan di sekitar lokasi Air terjun Talalang Jaya desa Telentam kecamatan Tabir Barat.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, meteran, tali tafia, patok kayu, gunting tanaman, botol koleksi, kantong plastic ukuran 20 kilo, kamera, mikroskop stereo, buku referensi yaitu: Buku identifikasi Tanaman Hias Indonesia karangan Iin Hasim S, Galeri Tanaman Hias Daun karangan Ratna Juwita, Galeri Tanaman Hias Bunga karangan Ratnasari, Araceae di Pulau bali karangan Agung Kurniawan dan Ni Putu Sri Asih, Marga-marga tumbuhan berbunga Cikaniki karangan W. A Mustaqim serta jurnal-jurnal penelitian terkait. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alcohol 70%.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode jelajah acak terwakili. Penjelajahan dilakuan dengan menyusuri jalan setapak (kiri dan kanan) sepanjang perjalan menuju kawasan air terjun dan disekitar kawasan air terjun. Hal ini dilakukan dengan maksud penggalian data yang kemudian akan digambarkan dengan detail sesuai dengan kondisi yang ditemukan di lapagan.

Teknik Analisis Data

Data hasil eksplorasi tumbuhan yang potensial sebagai tanaman hias di kawasan air terjun Talalang Jaya Desa Telentam Kabupaten Merangin dianalisis secara kualitatif. Analisis data kualitatif yaitu dengan mencantumkan nama ilmiah dan familianya yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar serta mendeskripsikan

(3)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 10

masing-masing spesies yang diperoleh berdasarkan karakteristik morfologinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan eksplorasi tumbuhan potensial sebagai tanaman hias di kawasan Air terjun Talalang Jaya diperoleh sebanyak 14 jenis, yang tersebar ke dalam 6 familia. Dengan rincian seperti tertera pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Jenis tumbuhan potensial sebagai tanaman hias di kawasan air terjun Talalang jaya

No Familia Nama ilmiah

1 Melastomataceae Sonerila oblique

2 Sonerila pulchella 3 Begoniaceae Begonia sp 4 Agavaceae Dracaena surculosa 5 Orchidaceae Macodes petola 6 Agrostophyllum sp 7 Dendrobium sp 8 Spathoglottissp 9 Zingiberaceae Costus speciosa 10 Amomum apiculatum 11 Araceae Aglaonema 12 Alocasia sp 13 Homalonema sp 14 Scindapsus sp Pembahasan Sonerila obliqua

Habitus berupa tumbuhan herba, dengan tinggi maksimal 30 cm. Daun berbentuk oval, dengan pertulangan melengkung. Duduk daun berseling dan bunga keluar diketiak daun. Bunga tersusun dalam rangkaian bunga majemuk dengan kelopak yang berlekatan.

Sonerila pulchella

Habitus berupa tumbuhan herba. Daun berbentuk lonjong dengan pertulangan daun menyirip. Pinggir daun bergerigi dan terdapat motif di tengah daun berwarna putih. Bunga tersusun berkarang. Kelopak berlekatan dan jumlah mahkota 3. Bunga

berwarna pink dan merupakan bunga banci.

Begonia sp

Habitus berupa Herba tegak, batang berbuku-buku licin, tinggi sampai 1 m. Daun tunggal, bundar telur sampai oblong, permukaan licin, tepi bergerigi tersebar, pangkal daun tidak simetris, ujung melancip, Tipe perbungaan majemuk berbatas; Bunga jantan memiliki 2 tenda bunga warna putih, benang sari kuning, Bunga betina memiliki 5 tenda bunga, Buah kapsul, sayap 3 sama panjang,

Dracaena surculosa

Merupakan tumbuhan herba daun. Daun bangun bulat dengan ujung runcing. Daun berwarna hijau gelap bercorak putih kekuningan yang cukup dominan. Pertulangan daun melengkung. Daun sedikit tebal dan mengkilat. Duduk daun berseling. Termasuk daun lengkap dan roset akar dengan tinggi ± 30 cm.

Macodes petola

Tinggi keseluruhan ±10 cm. Batang pendek, warna hijau, permukaan licin dan terdiri dari 3-4 helai daun. Daun berbentuk bulat telur, warna hijau dengan garis-garis kuning, permukaan licin, tepi rata, tipis, ujung runcing dan memiliki tangkai daun yang panjangnya. Pembungaan terminal, majemuk, terdiri dari 15-20 kuntum bunga, warna coklat, berbulu.

Agrostophyllum sp

Batang tertutup pelepah daun yang tersusun dalam dua deret. Perbungaan di ujung, berbentuk bongkol, membulat, terdiri dari beberapa bunga. Bunga kecil, putih atau kuning, sering berbercak merah atau putih pucat, ukuran mahkota lebih menyempit dari kelopak. Bibir terbagi menjadi dua lipatan melintang; polonia delapan. (Mustaqim, W.A, 2013)

Dendrobium sp

Merupakan Anggrek epifit (sebagian besar hidup di atas pohon), simpodial, berumbi

(4)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 11

semu atau tidak. Batang beruas-ruas. Daun beragam dalam ukuran dan bentuk. Perbungaan biasanya tumbuhnya lateral, atau agak di bagian ujung. Bunga satu atau lebih, kelopak dan mahkota bunga tidak saling bertautan, tugu mempunyai kaki membentuk sebuah dagu dengan kelopak lateral menancap sepanjang sisi samping kaki tiang. Gynostemium mempunyai kaki tiang, bibirnya menancap pada ujung kaki tiang. Polinia berjumlah empat berpasangan tidak dua-dua.

Spathoglottis sp

Merupakan Anggrek tanah/terrestrial. Daun seperti daun palem. Pelepah daun membentuk batang semu. Pada lokasi penelitian anggrek ini terlihat belum berbunga, sehingga identifikasi hanya menggunakan daun.

Costus speciosa

Berupa herba tahunan, tingginya dapat mencapai 0,5 sampai 4 meter. Batangnya banyak mengandung air, mudah dipatahkan, dari luar kasar dan dari dalam licin dan mengkilat. Batang tertutup oleh pelepah daun, berwarna hijau keunguan. Daunnya merupakan daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk lonjong sampai lanset memanjang, tersusun secara spiral melingkari batang. Ujung daun meruncing, tepi rata, pangkal daun tumpul, Permukaan daun bagian bawah berbulu lembut, sedangkan permukaan atas beralur. Tangkai daun pendek. Perbungaan berbentuk bulir besar yang terletak pada ujung batang. Bunganya berwarna putih atau kuning. Daun pelindung bulat telur dengan ujung runcing. Mahkota berbentuk tabung, benang sari berwarna hijau. Putik tersembul di atas kepala sari, warnanya putih. Buahnya buah kotak berbentuk bulat telur, berwarna merah. Biji keras, kecil, diameter lebih kurang 2 mm, berwarna hitam. Akar serabut berwarna putih atau kuning kotor. (Wahyuningsih, E , 2019).

Amomum apiculatum

Merupakan kelompok jahe-jahean yang memiliki rimpang di dalam tanah. Tinggi mencapai 4 meter. Daun lengkap, tulang daun pendek, helaian daun mencapai panjang 40 cm. Daun bangun lanset, ibu tulang daun jelas dengan pertulangan menyirip. Permukaan daun licin, daun muda menggulung . Memiliki bunga majemuk yang keluar tampak dari rhizom, punya banyak braktea yang berwarna merah cerah dengan tekstur bunga kaku. Pada lokasi penelitian ditemukan pada sisi bukit dengan kemiringan yang cukup tinggi.

Aglaonema sp

Morfologi daun berwarna hijau dengan tulang daun yang samar. Daun berbentuk lanset dengan coreng-coreng hijau muda tersebar dilembaran daunnya. Bunga majemuk tak terbatas dan tergolong bunga tongkol, dan buah berada di pangkal bunga berbentuk bulat lonjong. Pada lokasi penelitian ditemukan umumnya di tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan. dengan intensitas cahaya yang rendah berkisar antara 10 – 30%, kelembaban 50 – 70%, suhu 28 – 30˚C (Basriman, 2011).

Alocasia sp

Merupakan kelompok talas-talasan. Herba berimpang. Dengan daun bentuk anak panah, tangkai daun panjang, permukaan licin mengkilat dan pertulangan daun berwarna putih. Stolon berbaring dan membentuk umbi di ujungnya. Bunga talas berupa tongkol berseludang berbentuk lanset dengan warna kuning pucat. Tongkol mirip batang panjang dengan ujung meruncing. Tangkai bunga berukuran panjang 15 - 60 cm, keluar dari ketiak daun. Buah berupa buni berwarna hijau, berukuran 0,5 cm dan menggantung pada bonggol bunga (Mayo et al, 1997). Setiap buah berisi satu biji. Pada lokasi penelitian ditemukan di tempat terbuka dan pinggir sungai.

(5)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 12

Homalonema sp

Genus ini pada lokasi penelitian ditemukan sebagian besar di lantai hutan, dan pinggir sungai, serta area curam. Genus ini biasanya bersifat aromatik baik seluruh bagian tumbuhannya atau hanya batang dan rhizomnya serta beberapa jenis dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat (Mayo et al. 1997). Jenis ini sangat susah diidentifikasi karena penampakan morfologinya sangat mirip, hal yang membedakannya adalah struktur dan susunan bunganya. Pada lokasi penelitian tidak ditemukan bunga sehingga belum bisa diidentifikasikan jenisnya. Morfologi tumbuhan ini yaitu, batang berwarna coklat kemerahan, pada batang terdapat akar serabut, daunnya berpelepah pada pangkalnya. Daun berbentuk jantung dengan warna hijau atau hijau kecokelatan dan mengkilap. Ukuran panjang daun 15 - 25 cm. Daun bertangkai cukup panjang 15 - 30 cm.

Scindapsus sp

Merupakan tumbuhan herba terrestrial. Pada lokasi penelitian ditemukan merambat dipepohonan. Memiliki akar

serabut dan berbatang jelas. Daun tunggal berwarna hijau tua dan berbercak-bercak putih yang tersebaar tidak beraturan dipermukaan daun. Daun bangun jantung dengan permukaan atas dan bawah daun licin (laevis), tepi daun rata (integer), ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal membulat (rotundatus) dan pertulangan daun menyirip (penninervis). Scindapsus sp. memiliki ciri khas yang terdapat pada tangkai daunnya, yaitu memiliki seludang yang lebar pada bagian tangkai daun. Batang berbentuk bulat, berbuku-buku dan berwarna hijau. (Widiyanti Dian Nur, dkk. 2017).

(6)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 13

Gambar 1. Tumbuhan yang berpotensi menjadi tanaman hias di kawasan Air Terjun Talalang Jaya : A. Sonerila oblique, B. Sonerila pulchella, C. Begonia sp, D. Dracaena surculosa, E. Macodes petola, F. Agrostophyllum sp, G. Spathoglottissp H. Costus speciosa sp, I. Amomum apiculatum J. Aglaonema, K. Alocasia sp sp, L. Scindapsus sp, M. Homalonema sp, N. Dendrobium. A B D F I H C G J K L E M N

(7)

e-ISSN 2656-9582 p-ISSN 2656-954X

BIOCOLONY VOL. 2 NO. 1, JUNI 2019. HAL: 8-14 14

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan 17 Spesies tumbuhan potensial sebagai tanaman hias di kawasan objek wisata air terjun Talalang Jaya desa Telentam yaitu: Sonerila oblique. Sonerila pulchella. Begonia sp, Dracaena

surculosa, Macodes petola,

Agrostophyllum sp, Dendrobium sp, Spathoglottis sp, Costus speciosa, Amomum apiculatum, Aglaonema sp,

Alocasia sp, Homalonema sp,

Scindapsus sp.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Deden Girmansyah. 2008.

Keanekaragaman Jenis Begonia (Begoniaceae) Liar Di jawa barat.

Berita Biologi 9 (2) - Agustus 2008. Pusat Penelitian Biologi – LIPI Press.

Hasyim, L. 2009. Tanaman Hias

Indonesia. Jakarta: Swadaya. Heriyanto. 2006. Kajian Ekologi dan

Potensi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.) di Kelompok Hutan Sungai Manna-Sungai Nasal, Bengkulu N.M. Heriyanto, Reny Sawitri, dan Endro Subiandono. Buletin Plasma Nutfah Vol.12 No.2 Th.2006. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor

Joko Ridho Witono. 2004. Keanekaragaman Palem (Palmae) di Gunung Lumut, Kalimantan Tengah. B I O D I V E R S I T A S.

Volume 6, Nomor 1 Januari 2005. UNSEMAR Press.

Julianus kinho, dkk. 2011. Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara Jilid II. Balai Penelitian Kehutanan Manado Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementrian Kehutanan Press.

Mayo, et al. 1997. The genera of araceae. Belgium. The European Union by Continental Press. Peneng, I nyoman, 2011. Pertelaan

Morfologi Medinilla spp. Di kebun Raya “Eka Karya” Bali Dalam Rangka Pengembangan Tanaman Hias. Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011. LIPI Bali Press.

Tjitrosoepomo Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spematophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Van Steenis CGGJ. 2006. Flora

Pegunungan Jawa (Terjemahan). LIPI Press, Jakarta

W.A. Mustaqim dan kontribusi dari C. Novianti. 2013. Marga-Marga Tumbuhan Berbunga Cikaniki. OMPT CANOPY Press.

Wahyuningsih Endang. 2019. Costus speciosus (Koenig) J.E Smith Pacing.ftp://ftp.gunadarma.ac.id/li nux/docs/v12/artikel/ttg_tanaman _obat/unas/Pacing.pdf.

Widiyanti Dian Nur, dkk. 2017. Inventarisasi Tumbuhan Araceae Di Hutan Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 207 – 214.

Gambar

Tabel 1. Jenis tumbuhan potensial sebagai tanaman  hias di kawasan air terjun Talalang jaya
Gambar  1.  Tumbuhan  yang  berpotensi  menjadi  tanaman  hias  di  kawasan  Air  Terjun  Talalang  Jaya  :  A

Referensi

Dokumen terkait

Dugaan semula adalah bahwa Indeks Prestasi untuk matakuliah Metode Statistika I dan Matematika I dari mahasiswa program studi Statistika Terapan FMIPA yang mempunyai latar

Berdasarkan prosedur kerja yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini telah dilakukan dalam beberapa tahapan proses hingga menghasilkan produk yang diharapkan

Vacuum rear atau rear end disebabkan oleh ruang yang terbentuk di udara saat kendaraan melaju pada kecepatan tertentu, sehingga menyerupai ruang hampa pada bagian

2) Kesulitan dalam proses yaitu belum paham cara mengerjakan soal sehingga tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang diminta pada soal cerita sistem persamaan linier

Metode Evaluasi : Pagu Anggaran Kualitas Maka dapat kami umumkan hasil sebagai berikut

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan beberapa tokoh dan pihak yang berhubungan langsung dengan Resort Pariwisata Danau Diatas, seperti wawancara

Suku Dohoi sangat menghormati dan menghargai para tetua yang mereka sebut dengan bue, mina mama. Segala sesuatu masalah yang timbul, harus didengar pendapat bue dan

Sekolah Dasar Inklusi sebagai suatu lembaga mempunyai struktur organisasi yang tidak jauh berbeda dengan lembaga formal lainnya, dimana terdiri atas Kepala Sekolah, Tata