• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi Kabupaten Majalengka 45474.

2. Waktu Penelitian

Pelakasanaan penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2017 hingga Mei 2018 di SMA Negeri 1 Sindangwangi semester genap tahun ajaran 2017/2018 dimana waktu penelitian ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.

B. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Lokasi

SMA Negeri 1 Sindangwangi berlokasi di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi Kabupaten Majalengka 45474

2. Kondidi Umum Wilayah Penelitian

SMA Negeri 1 Sindangwangi merupakan sekolah yang berada di Kabupaten Majalengka berlokasi di jalan Raya Jerukleueut Sindangwangi yang merupakan jalur jalan penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka, kondisi lingkungan sekitar merupakan persawahan dan perkebunan milik warga. Memiliki gedung yang permanen dan layak untuk kegiatan pemebelajaran ditunjang dengan fasilitas lapangan yang luas untuk kegiatan upacara maupun kegiatan olahraga, disetiap kelas dilengkapi dengan standar kondisi umum kelas yakni papan tulis, kursi dan meja baik peruntukan siswa maupun guru. Sistem fullday pembelajaran dimulai dari jam 07.00 sampai 16.00 WIB. Didukung tenaga pendidik yang mumpuni dan profesional menjadikan SMA N 1 Sindangwangi mampu bersaing dan berprestasi ditingkat nasional. Keberagaman latarbelakang siswa yang kebanyakan adalah suku sunda dan suku menjadikan kondisi sosial siswa saling melengkapi bisa terlihat dalam keorganisasian siswa diantaranya pramuka, PMR dan lain sebagainya.

C. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen yakni penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini

(2)

dilakukan pendekatan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Pretest-posttest control group design, dengan cara membuat dua kelas perbandingan antara kelas eksperimen yang diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius dan tidak diberikan perlakuan penerapan multimedia interaktif pembelajaran biologi berbasis religius (Sugiyono, 2016).

R1 O1 X O2

R2 O3 O4

Gambar 3.1 Pretest-posttest Control Group Design Keterangan:

R1 : Kelas eksperimen

R2 : Kelas kontrol

X : Penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius O1 : Pretest (Kelas Eksperimen)

O2 : Posttest (Kelas Eksperimen)

O3 : Pretest (Kelas Kontrol)

O4 : Posttest (Kelas Kontrol)

D. Menentukan Sumber Data 1. Sumber Data

Sumber data adalah subjek penelitian yakni kelas XI IPA di SMA N 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka dengan ketentuan membuat dua kelas yang pertama sebagai kelas eksperimen dan yang kedua sebagai kelas kontrol diperuntukan sebagai perbandingan perbedaan peningkatan hasil belajar.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas XI SMA N 1 Sindangwangi tahun pelajaran 2017-2018 yang terbagi kedalam tiga kelas yakni XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan total jumlah 105 siswa.

(3)

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling yaitu kelas XI IPA 3 dengan jumlah 35 siswa untuk dijadikan kelas eksperimen yakni diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius dan kelas XI IPA 1 dengan jumlah 35 siswa sebagai kelas kontrol yakni tidak diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius.

4. Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini terdiri variabel bebas dan variabel terikat, penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius merupakan variabel bebas dan hasil belajar merupakan variabel terikat. E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian True-Eksperimental dilakukan beberapa metode pengumpulan data diantaranya observasi, tes dan angket.

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2016), bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran. Aktivitas siswa dalam hal ini, berupa kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Rating Scale yang dinilai oleh observer. 2. Test

Tes merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk soal dengan pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Sebelum insturmen tes digunakan, terlebih dahulu telah dilakukan uji coba kepada siswa yang telah menerima materi pelajaran biologi sistem reproduksi manusia. Hasil uji coba tersebut kemudian dicari validitas, reliabilitas. Kemudian dilakukan pretest dan postest untuk mengetahui

(4)

tingkat pemahaman siswa terhadap konsep materi sistem reproduksi manusia sekaligus untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

3. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016). Dalam teknik ini peneliti dituntut harus tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Bentuk angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Skala Likert yang mengharuskan siswa untuk menjawab suatu pertanyaan atau

pernyataan dengan jawaban SS (Sangat Setuju), S (setuju), R (Ragu-Ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Skla likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial, maksud dari fenomena sosial adalah variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2016).

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Observasi

Aktivitas belajar siswa dapat diamati melalui observasi, yang diamati dalam penelitian ini antara lain:

a. Memperhatikan guru b. Bertanya

c. Berpendapat d. Berdiskusi e. Mencatat

Dalam analisis lembar observasi ini dihitung persentase kegiatan belajar siswa selama pembelajaran. Dalam analisis lembar observasi menggunakan rumus:

Keterangan :

P : Persentasi kemungkinan jawaban F : Frekuensi kemungkinan jawaban

N : Jumlah responden

(5)

Hasil pengamatan tersebut kemudian dipresentase dan diinterpretasi berdasarkan keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran. Kriteria interpretasi skor sebagai berikut (Sugiyono, 2016) :

Tabel 3.1 Kriteria Interpretasi Skor Aktivitas Belajar Kriteria Interpretasi Skor

Angka 0% - 25% : Sangat tidak baik

Angka 26% - 50% : Kurang baik

Angka 51% - 75% : Cukup baik

Angka 76% - 100% : Sangat baik

Sumber (Sugiyono, 2016) 2. Analisis Test

a. Uji Instrumen

Sebelum dilakukan untuk penelitian, instrumen soal pilihan ganda yang sudah dibuat disiapkan oleh peneliti untuk di uji coba terlebih dahulu kepada siswa yang sudah mempelajari sistem reproduksi manusia, hal ini bertujuan untuk mengetahui tentang validitas, reliabilitas.

1) Uji Validitas

Valid berarti alat ukur yaitu instrumen yang digunakan untuk untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2016). Tes dikatakan memiliki validitas jika hasil tes tersebut memiliki kesejajaran dengan kriteria yang harus dipenuhi. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas kontruksi dan validitas isi. Untuk menghitung validitas suatu butir soal dapat menggunakan rumus korelasi-produck moment dengan angka kasar, yaitu:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ +* ∑ (∑ +

Keterangan

rxy : koefisien korelasi antara skor butir soal (X) dan total skor (Y)

N : Banyaknya subjek

x : Skor butir soal atau skor item pernyataan/ pertanyaan y : Total Skor

(6)

Tabel 3.2 Kriteria Validitas r hitung Kriteria 0,00-0,20 Sangat rendah 0,20-0,40 Rendah 0,40-0,60 Sedang 0,60-0,80 Tinggi 0,80-1,00 Sangat tinggi Sumber (Arikunto, 2012) Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dan bagi siswa yang tergolong rendah atau lemah prestasinya. Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam analisis tingkat kesukaran soal. Dengan menggunakan rumus:

SR – ST Keterangan

SR : jumlah siswa yang menjawab salah kelompok rendah ST : jumlah siswa yang menjawab salah kelompok tinggi

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Sangat baik Sumber (Arikunto, 2012) Indeks Kesukaran

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, semakin mudah

(7)

soal tersebut. Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi

IK = 1,00 Soal terlalu mudah

0,70 < IK < 1,00 Soal Mudah 0,30 < IK < 0,70 Soal Sedang 0,00 < IK < 0,30 Soal Sukar

IK = 0,00 Soal terlalu sukar

Sumber (Arikunto, 2012)

Istilah tingkat kesukaran instrumen pada dasarnya merupakan suatu tingkatan kesukaran instrumen item soal yang diujikan terhadap siswa. Hal ini berarti tingkat kesukaran instrumen berkenaan dengan proporsi jumlah siswa yang menjawab benar atas item soal tertentu. Dengan kata lain, tingkat kesukaran merupakan perbandingan jumlah sisa yang menjawab benar dengan jumlah siswa seluruhnya Untuk mengetahui instrumen soal pilihan ganda yang diujikan mudah, sedang atau sukar, perlu dilihat tingkat kesukaran nya, yaitu dengan rumus:

I = Keterangan

I : soal kategori sukar B : soal kategori sedang N : soal kategori mudah 2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2016). Perhitungan reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, berikut rumusnya:

⁄ ⁄

(8)

Keterangan

: reliabilitas instrumen

⁄ : rxy indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

r hitung Kriteria 0,00-0,20 Sangat rendah 0,20-0,40 Rendah 0,40-0,60 Sedang 0,60-0,80 Tinggi 0,80-1,00 Sangat tinggi Sumber (Arikunto, 2012). b. Uji Hasil Penelitian

1) Menghitung Skor Mentah

Sebelum dianalisis hasil jawaban siswa menggunakan spss, skor jawaban hasil pretest dan postest siswa kelas kontrol dan eksperimen terlebih dahulu dilakukan analisis dalam excel, ditentukan dengan kriteria yang menjawab benar diberi skor 1 dan yang menjawab salah diberi skor 0.

Untuk menghitung skor mentah dari hasil test baik dalam pretest maupun postest yaitu dilakukan dengan cara tanpa memberi hukuman yaitu apabila banyaknya angka dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban yang telah ditentukan. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Sk = B Keterangan :

Sk : Skor yang diperoleh siswa B : Jumlah jawaban yang benar 2) N Gain

Indeks gain digunakan untuk memperoleh nilai gain yang bersifat netral, hal ini dilakukan untuk menghilangkan anggapan bahwa nilai gain yang terbesar menunjukkan hasil belajar yang paling baik. Dalam penelitian ini penghitungan N-gain untuk mengukur perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas

(9)

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rumus indeks gain yang digunakan adalah sebagai berikut : 3) Uji Prasyarat a) Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan Kolmogorov-Swirnov dan Shapiro-Wilk. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data tersebut. Dalam penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan SPSS.

Ketentuan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut, jika Nilai Signifikan P > 0,05, data berdistribusi normal dan jika Nilai Signifikan P< 0,05, data tidak berdistribusi normal. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

D = S( ) 0( ) Keterangan

D : Deviasi maksimum

S(X) : Fungsi distribusi frekuensi komulatif sampel 0 : Fungsi distribusi frekuensi komulatif teoritis

b) Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat variansi data dari sampel yang telah dianalisis apakah homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan bantuan program SPSS dengan taraf signifikansi 5%. Pada uji tersebut dilakukan uji gabungan yaitu uji langsung normalitas dan homogenitas sehingga data bisa di lihat langsung tingkat normaliats dan homogenitasnya.

4) Uji Hipotesis a) Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui kedua group memiliki nilai ratarata yang sama atau berbeda secara signifikan. Uji t dalam penelitian ini menggunakan program

(10)

SPSS. Jika data normal dan homogen maka menggunakan independent sample T-Test. Kriteria pengujiannya adalah nilai signifikansi atau Sig < 0,05 maka Ho atau Ha diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua variabel. Jika nilai signifikansi atau sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha di tolak yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikansi antara dua variable

b) Uji Mann-Whitney U

Uji ini merupakan alternative untuk uji dua sampel independen (Independent SampleT Test). Tujuan dari uji Mann Whitney U adalah untuk membedakan kinerja kelompok yang terdapat dalam sampel kedalam kedua kelompok dengan dua kriteria yang berbeda. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji ini ialah Jika nilai Prob./Signifikansi/Pvalue < 0.05, maka Ho ditolak, tetapi Jika nilai Prob./Signifikansi/P-value = 0.05, maka Ho diterima.

3. Analisis Angket

Menentukan skor setiap siswa pada seluruh pertanyaan, dengan ketentuan angket sikap siswa :

Tabel 3.6 Kriteria Penskoran Angket Sikap Siswa

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu- Ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber (Sugiyono, 2016)

Menghitung persentase dan interpretasi dari setiap pernyataan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2016) :

Keterangan :

P Persentasi kemungkinan jawaban : F Frekuensi kemungkinan jawaban :

N Jumlah responden :

(11)

Hasil pengamatan tersebut kemudian dipresentase dan diinterpretasi berdasarkan keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran. Kriteria interpretasi skor sebagai berikut (Sugiyono, 2016) :

Tabel 3.7 Kriteria Sikap Siswa Kriteria Interpretasi Skor Angka 0% - 25% : Sangat tidak baik Angka 26% - 50% : Kurang baik Angka 51% - 75% : Cukup baik Angka 76% - 100% : Sangat baik

Sumber (Sugiyono, 2016) G. Prosedur Penelitian

(12)

Prosedur penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, tahap yang pertama yakni penelitian pendahuluan yang menghasilkan rumusan masalah sekaligus menjadi tujuan yang melatar belakangi penelitian ini. Hasil penelitian pendahuluan menunjukan bahwa permasalahannya adalah yang dalam pembelajaran belum memaksimalkan pemanfaatan teknologi seperti penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran biologi padahal materi-materi dalam pembelajaran biologi seperti sistem reproduksi manusia perlu di tampilkan berupa gambar-gambar sehingga lebih membantu siswa dalam memahami materi, selanjutnya pembelajaran biologi belum mengintegrasikan nilai IPA seperti mengintegrasikan dengan nilai agama kebanykan pembelajaran biologi mengutamakan materi umum saja yang sebenarnya bila dikaitkan dengan nilai agama sangat baik untuk pengetahuan siswa sehingga menghasilkan siswa yang memiliki sikap akhlak mulia.

Proses penelitian dengan membuat dua kelas yakni kelas eksperimen yang diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius. Kelas eksperimen disini adalah kelas yang merupakan fokus utama dalam penelitian ini apakah nantinya terdapat peningkatan hasil belajarnya sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang digunakan sebagai pembanding kelas eksperimen tujuan bahwa eksperimen penelitian ini benar dihasilkan peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Pengambilan data aktivitas belajar siswa dilakukan dengan cara observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung, teknik pengambilan data yakni dibantu oleh beberapa observer dengan menilai aktivitas setiap siswa berdasarkan indikator yang telah disediakan dalam instrumen penelitian. Pengambilan data hasil belajar dengan melakukan tes awal sebelum pembelajaran atau pretest dan postest yaitu tes akhir setelah pembelajaran dilaksanakan dengan bentuk tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Selanjutnya diajukan juga angket untuk sikap siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan untuk mengukur sikap siswa yaitu akhlak mulia dengan beberapa indikator religius pada intrumen. Hasil data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan analisis data sehingga terdapat data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perbedaan hasil aktivitas belajar siswa secara keseluruhan, hasil belajar siswa dan sikap siswa. Hipotesis data dalam penelitian ini adalah kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang kemudian dituangkan kedalam laporan hasil penelitian.

Gambar

Gambar 3.1 Pretest-posttest Control Group Design  Keterangan:
Tabel 3.2 Kriteria Validitas  r hitung  Kriteria  0,00-0,20  Sangat rendah  0,20-0,40  Rendah  0,40-0,60  Sedang  0,60-0,80  Tinggi  0,80-1,00  Sangat tinggi                  Sumber (Arikunto, 2012)  Daya Pembeda
Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran
Tabel 3.6 Kriteria Penskoran Angket Sikap Siswa
+2

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi himpunan di kelas VII SMP Santa Monika Kubu Raya dan

Skripsi yang berjudul: Pengaruh Penambahan Probiotik Kapang Chrysonilia crassa terhadap Profil Darah Merah dan Bobot Badan Akhir Ayam Broiler dan penelitian yang

Metode pengolahan dan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengestimasi erosi berdasarkan metode USLE dengan membangun basis data spasial sistem

Untuk rasio likuiditas perkembangan kinerjanya juga baik (sehat) yaitu tidak melebih ketetapan yang telah ditetapkan Bank Indonesia yaitu kecil dari 110%, dan untuk

How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara sistematik, dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan1. – Sistematik:

Peta Rupa Bumi Indonesia Digitasi garis pantai Analisis data di ArcGIS 9.3 Data perubahan garis pantai Data elevasi Data geomorfologi Sel pantai selatan Yogyakarta

Berdasarkan analisis di atas maka pemilihan sumber air baku yaitu air tanah di sekitar lokasi penelitian yang ditentukan, air permukaan Waduk Saguling dan air

Abdul Mujib, dkk menyatakan bahwa menjadikan Islam sebagai paradigma ilmu pendidikan. Ketika Islam dijadikan sebagai paradigma ilmu pendidikan paling tidak berpijak pada tiga alasan,