PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2
Pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, berubah dengan cepat, saling terkait dan saling mempengaruhi dengan sektor pembangunan yang lain. Hal ini, menyebabkan kondisi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian menjadi isu strategis dalam kerangka keberhasilan pembangunan. Bahkan, banyak pihak mengukur keberhasilan pembangunan, berdasarkan kinerja keberhasilan mengurangi pengangguran dan seberapa banyak kesempatan kerja dapat diciptakan.
Pada sisi lain, masalah ketenagakerjaan dan ketransmigrasian cenderung semakin kompleks dan seringkali menjadi perhatian publik.
Masalah yang menonjol antara lain : Tingginya angka pengangguran, Rendahnya kualitas dan kompetensi pencari kerja, Tingginya perusahaan yang melakukan pelanggaran normatif, Rendahnya perusahaan yg menyusun Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama, Rendahnya pekerja bukan penerima upah (pekerja sektor informal) yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan Rendahnya realisasi penempatan transmigran dibandingkan dengan animo calon transmigran.
LANDASAN HUKUM DISNAKERTRANS PROV. JATENG
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2016 tanggal 15 Desember 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perda No. 5 Tahun 2014 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Jawa Tengah Tahun 2013-2018;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
“Jawa Tengah Berdikari dan Semakin Sejahtera
(Tetep) Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
Visi Gubernur Jawa Tengah 2018-2023
4 Misi: Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religious, toleran dan guyup untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
I
Misi: Mempercepat reformasi birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke Pemerintahan Kabupaten/ KotaII
Misi: Memperkuat kapasitas ekonom rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguranIII
Misi: Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar,lebih berbudaya dan mencintai
lingkungan
IV
• Dari pernyataan misi III dapat disimpulkan misi dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi.
• Misi ini berkaitan langsung dengan tugas pokok fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi seperti halnya terkait : bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, pengawasan ketenagakerjaan, hubungan industrial dan jaminan sosial, serta ketransmigrasian.
Renstra Disnakertras Tahun 2018 - 2023
TUJUAN
Mengurangi jumlah pengangguran
SASARAN
1. Meningkatnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja
3. Meningkatnya perlindungan tenaga kerja dalam hubungan Industrial dan jaminan sosial 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap norma
ketenagakerjaan (Norma Kerja, Norma K3) dan lingkungan kerja
5. Meningkatnya penempatan transmigran pada daerah tujuan transmigrasi
KETERKAITAN RPJMD JAWA TENGAH DENGAN RENSTRA TAHUN 2018 - 2023
RPJMD TH 2018 - 2023
VISI :
Jawa Tengah Berdikari dan Semakin Sejahtera “Tetep Mboten Korupsi,
Mboten Ngapusi”
MISI KE 3 :
Mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan memperkuat basis ekonomi rakyat dan membuka
ruang usaha baru
PROGRAM KERJA KE 5
Obligasi Daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan
pelatihan star up untuk wirausaha Muda
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, 4 (empat) Bidang, 6 (enam) UPTD dan 6 (enam) Satwasker sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
6 1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat ;
3. Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas ;
4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
5. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial ;
6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
UPTD :
1. Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
2. Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
3. Balai Keselamatan Kerja Kelas A 4. Balai Pelayanan Penyelesaian
Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
5. Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi
Kelas A
6. Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
7. Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kelas B; di 6 Lokasi (Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Banyumas, Kota Pekalongan dan Kab. Pati)
Perumusan Kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan
ketenagakerjaan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan kerja dan produktivitas,
penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan
Pelaksanaan fungsi kedinasan yang lain diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.;
1
2
3
4
5
SDM
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI : 321 WANITA : 179GOLONGAN
GOL IV : 112, GOL III : 338, GOL II : 47, GOL I : 3 PENDIDIKAN SD : 8, SMP: 5, SMA : 91, Diploma : 35, S1 : 264, S2 : 96, S3 : 1JAB FUNG
Perencana : 1 Arsiparis : 1 Pengantar Kerja : 6 Mediator : 8 Instruktur : 46 Penguji K3 : 16 PSM : 1 Pengawas KK : 155 8Tujuan
Pembangunan dibidang Ketenagakerjaan
dan Ketransmigrasian
1.
Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.
2.
Mengurangi tingkat pengangguran.
3.
Meningkatnya kualitas calon transmigran.
4.
Meningkatkan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
5.
Meningkatkan upah tenaga kerja yang layak dan berkeadilan.
6.
Mendorong terpenuhinya sarana kesejahteraan.
7.
Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja, hygiene
perusahaan, lingkungan kerja dengan memperhatikan
pengarusutamaan gender dan hak anak serta peningkatan kualitas
hidup dan perlindungan perempuan dan anak.
8.
Meningkatkan sumberdaya pelayanan bidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian.
SASARAN
PEMBANGUNAN DIBIDANG
KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
1. Meningkatnya kompetensi, produktivitas dan daya saing tenaga
kerja.
2. Meningkatnya pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja.
3. Meningkatnya penempatan tenaga kerja.
4. Meningkatnya calon transmigran mendapatkan pelatihan sesuai
kebutuhan daerah penempatan.
5. Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan Industrial di
Perusahaan.
6. Meningkatnya pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
7. Meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
8. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga
kerja di perusahaan.
9. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan.
10.Meningkatnya kualitas dan perlindungan tenaga kerja perempuan
dan anak serta meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender.
Adapun
Fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Didasarkan Pada
Peraturan Gubernur Jateng Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah Terdiri Dari :
Sekretariat
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan Dinas.
Sekretariat Dinas, melaksanakan fungsi :
1. Penyiapan bahan koordinasi kegiatan dilingkungan Dinas;
2. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan
dilingkungan Dinas;
3. Penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaiaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkunganDinas;
4. Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di
lingkungan Dinas;
5. Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan
pengelolaan informasi dan dokumentasi
6. Penyiapan bahan pengelolaan barang/kekayaan milik daerah dan pelayanan pengadaan
barang/jasa di lingkungan Dinas;
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas
, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas meliputi pelatihan dan
pemagangan, standarisasi dan sertifikasi, dan produktivitas.
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemagangan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi dan sertifikasi;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang produktivitas; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi meliputi penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan tenaga kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang perluasan kesempatan kerja;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang transmigrasi; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang hubungan
industrial dan jaminan sosial meliputi syarat kerja dan jaminan sosial, kelembagaan dan hubungan industrial, pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja.
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan dibidang syarat kerja dan jaminan sosial,
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kelembagaan dan hubungan industrial;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan,koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; dan
4. Pelaksanaaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya..
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang norma kerja, pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja dan penegakan hukum ketenagakerjaan.
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang norma kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang penegakan hukum ketenagakerjaan; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh