• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PERMAINAN ROLE PLAYING GAME PETUALANGAN MARTHA DENGAN RPG MAKER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN PERMAINAN ROLE PLAYING GAME PETUALANGAN MARTHA DENGAN RPG MAKER"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

24

PETUALANGAN MARTHA DENGAN RPG MAKER

Rachmat Selamet, Albert

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

E-mail : rachmatselametskom@gmail.com

ABSTRAK

Banyak permainan RPG ini banyak yang berdasarkan cerita fiksi atau fiktif hasil dari imajinasi, dari hal tersebut penulis ingin membuat sebuah permainan menggunakan nama dan unsur dari bahasa Ambon, salah satunya menggunakan nama Martha, yang diambil dari pahlawan nasional Christina Martha Tiahahu, seorang pejuang wanita berasal dari Maluku. Pemilihan nama tokoh tersebut sebagai karakter utama didalam game, dikarenakan ingin menonjolkan game dengan karakter protagonis perempuan sebagai main story. Inspirasi ini didapatkan karena sedikitnya karakter wanita yang jadikan protagonis dalam game dan untuk mempelajari nama nama dari bahasa Ambon. Program yang digunakan adalah RPG Maker

Kata-kata kunci: java,C, subprogram, parameter

1. PENDAHULUAN

Game digital sudah menjadi sarana hiburan bermain yang sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari sehari, baik dari golongan anak anak sampai lanjut usia, perkembangan teknologi menjadi faktor banyaknya inovasi permainan secara digital . Berbagai genre jenis permainan banyak dipublikasikan setiap tahunnya secara console ataupun mobile oleh banyak developer game. Salah satu genre nya yang terkenal adalah RPG (Role Playing Game), dimana didalam permainan yang pemainnya berasumsi berperan memainkan suatu karakter didalam setingan / dunia fiksi, dimana pemain bisa berinteraksi juga dalam game untuk berbicara, berperang, menjalankan quest. Genre ini telah sukses dalam market permainan komputer, console ataupun mobile, contohnya seperti Skyrim, Fallout, dan Final Fantasy, dari contoh tersebut mereka menggunakan genre action-role-playing.

(2)

Pertualangan Martha Dengan RPG Maker 2. GAME

Berdasarkan jangka waktu gilirannya, game dibagi menjadi tiga jenis, menurut Jeannie Novak dalam buku “Game Development Essentials Third Edition” (Novak,2012:48):

1. Turn-Based

Pemain memiliki banyak waktu untuk merencanakan giliran selanjutnya 2. Real-Time

Pemain membutuhkan refleks untuk menyelesaikan permainan dengan cepat

3. Time-Limited

Time-limited adalah penggabungan dari turn-based dan real-time. Game membatasi pemain dalam setiap giliran atau dalam permainan itu sendiri.

Mode pemain dalam game itu sendiri dibagi menjadi lima jenis, menurut Jeannie Novak dalam buku “Game Development Essentials Third Edition” (Novak,2012:49):

1. Single-Player

Hanya satu pemain yang dapat memainkan game tersebut. Pemain tambahan atau lawan dikenal dengan istilah artificial intelligence (AI) atau non-player characters (NPC).

2. Two-Player

Game dimainkan oleh dua orang pemain yang biasanya saling berlawanan untuk menentukan seorang pemenang.

3. Local Multiplayer

Game yang sama dimainkan oleh banyak pemain dalam satu ruangan, satu perangkat, satu layar yang sama pula, tetapi menggunakan controller yang terpisah

4. LAN-Based Multiplayer

Game berbasis LAN ini memungkinkan pemain untuk bermain game yang sama dengan menggunakan local area network (LAN), tetapi tidak menggunakan layar dan controller yang sama.

(3)

pemainnya ke dalam jaringan internet. Online multiplayer games bisa dimainkan oleh ribuan orang secara bersamaan.

Jeannie Novak dalam buku “Game Development Essentials Third Edition”, jenis/genre game dibagi menjadi sembilan jenis (Novak,2012:68), yaitu:

1. Action

Merupakan sebuah jenis game yang berfokus kepada tingkat reaksi pemain. Action dibagi lagi menjadi 4 sub-genres, yaitu:

a. Platformers

Game difokuskan kepada pergerakan cepat pemain di dalam area, melompati/menghindari rintangan, sambil mengumpulkan barang-barang di sepanjang jalan.

b. Shooters

Game difokuskan kepada pertempuran antara seorang pemain dengan pemain lainnya, biasanya menggunakan senjata, dan dapat menggunakan perspektif orang pertama (first-person shooter/FPS) ataupun perspektif orang ketiga (third-person shooter/TPS).

c. Racing

Pemain berusaha untuk mengendalikan kendaraan (biasanya mobil balap) secepat mungkin tanpa kehilangan kendali. Racing juga dapat menggunakan perspektif orang pertama ataupun perspektif orang ketiga.

d. Fighting

Pemain melakukan berbagai kombinasi dalam menyerang dan bertahan dari lawan dalam sebuah pertarungan.

2. Adventure

Game adventure seakan-akan membuat pemain menjadi seorang penjelajah/petualangan yang memiliki misi khusus, dan pemain diberi kebebasan untuk menempuh cara apa saja untuk menyelesaikan misi tersebut

(4)

Pertualangan Martha Dengan RPG Maker 3. Action-Adventure

Merupakan gabungan antara game action dengan game adventure, membutuhkan kecepatan reaksi pemain dipadu dengan rintangan dan unsur cerita ke dalam game.

4. Casino

Game ini merupakan game yang berkaitan erat dengan perjudian. 5. Puzzle

Game ini menantang pemain untuk memecahkan serangkaian teka-teki, dapat berupa real-time ataupun turn-based dalam segi waktunya.

6. Role-Playing Games (RPG)

Pemain mengambil peran sebagai seorang karakter (misalnya pejuang, penyihir, peri, dan sebagainya) dan dituntut untuk menyelesaikan cerita yang ada dengan menghadapi berbagai rintangan yang harus diselesaikan.

7. Simulations

Game dimana pemain seolah-olah mengendalikan sistem/mesin dan merasakan pengalaman seperti sedang berada di dunia nyata. Simulations dibagi menjadi tiga macam sub-genres:

a. Vehicle Simulations

Dalam vehicle simulations, pemain biasanya mengoperasikan fungsi kendaraan yang rumit, seperti pesawat tempur, kapal, atau tank.

b. Sports & Participatory Simulations

Pemain dilibatkan dalam simulasi sebagai salah seorang yang berpartisipasi dalam sebuah pertandingan olahraga.

c. Process Simulations (Constructions & Management) Pemain diharuskan untuk membangun dan mengelola suatu sistem pada dunia nyata.

8. Strategy

Pemain ditantang untuk memikirkan cara agar dapat mencapai tujuannya dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Strategy dibagi menjadi dua macam sub-genres:

(5)

membuat keputusan. b. Real-Time Strategy (RTS)

Pemain memiliki sedikit waktu dan dituntut untuk memutuskan strategi secara cepat dan tepat.

c. Massively Multiplayer Online Games (MMOG)

Game yang memiliki banyak pemain yang terhubung ke dalam jaringan internet, dapat berupa RPG (MMORPG), shooter (MMOFPS), real-time strategy (MMORTS).

3. GAME RPG

Menurut Michael Dugan dalam buku “RPG Maker For Teens” (2011:1), permainan peran atau Role Play Gaming (RPG) difenisikan sebagai: permainan yang dimana pemainnya berasumsi berperan memainkan suatu karakter didalam setingan / dunia fiksi, RPG juga berkembang dari awal latihan psikoterapi, secara klinik menjadi keuntungan secara psikologis untuk orang yang berperan menjadi orang lain untuk melihat perspektif yang berbeda beda dari waktu ke waktu.

Berdasarkan Michael Dugan dalam buku “RPG Maker For Teens” (2011:3), pada awalnya RPG lebih menyerupai game perang. Game ini dikembangkan pada abad 18an. Pada tahun 1975 muncul “Dungeons & Dragons” yang dibuat oleh Dave Arneson dan E. Gary Gygax. Pada game ini dungeon master dibebaskan untuk menggunakan strategi ataupun membuat dungeon. Game ini dimainkan dengan berdasarkan pilihan pemain atau berbagai event yang muncul yang mempengaruhi event lainnya. Di sini juga pemain boleh memilih karakter yang bermacam-macam, meningkatkan kemampuan karakternya. Pada saat itu “Dungeon & Dragons” sangat populer dimainkan oleh banyak orang.

4. BAHASA PEMROGRAMAN RUBY

Sejak Ruby pertama kali dirilis ke publik pada tahun 1995, banyak programmer profesional dari seluruh dunia serius ikut mengembangkan Ruby. Pada tahun 2006, Ruby diterima oleh banyak orang. Dengan komunitas pengguna Ruby yang aktif di banyak kota-kota di seluruh dunia dan konferensi-konferensi beserta pertemuan Ruby terkait.

(6)

Pertualangan Martha Dengan RPG Maker TIOBE index, yang menghitung perkembangan bahasa-bahasa pemrograman, menempatkan Ruby pada peringkat ke 10 diantara bahasa-bahasa pemrograman di seluruh dunia. Melihat pada perkembangan ini, mereka memperkirakan, “Kesempatan Ruby memasuki peringkat atas 10 besar adalah dalam waktu setengah tahun.” Kebanyakan dari perkembangan Ruby beratribut pada terkenalnya software yang ditulis dengan Ruby, terutama framework web Ruby on Rails. Ruby juga sepenuhnya bebas. Tidak hanya gratis, tetapi juga bebas untuk menggunakan, memodifikasi dan mendistribusikan Ruby.

Ruby Game Scripting System 3 (atau RPG Maker VX Ace ) adalah turunan dari bahasa pemrograman Ruby yang dikhususkan penggunaannya untuk membuat game-game PC. Game Hasil buatan RPG Maker VX Ace ini memiliki resolusi standar 544x416 yang dapat diubah melalui pengubahan script RGSS3. RPG maker VX adalah sebuah software aplikasi yang biasa digunakan untuk membuat game berbasis RPG (Role Playing Game). Yang mana aplikasi ini memberikan kebebasan pada pengguna software ini dapat membuat map, jalur cerita, tokoh dalam game, monster / creep, senjata, Skills, class, dll. RPG (Role Playing Game) sendiri adalah genre game yang lebih menekankaan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam game, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain ( biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin kuat, ataupun jumlah teman maupun mahluk peliharaan.Secara kebudayaan, pengembang game Jepang biasanya membuat Role Playing Game (RPG) ke arah cerita linear yang diarahkan seolah karakter kita adalah tokoh dalam cerita itu. Sedangkan pengembang game RPG Eropa, cenderung membuat karakter kita bebas memilih jalan cerita sendiri secara non-linear. Dan bahasa Ruby yang digunakan adalah Ruby versi 1.9.

5. GAMBARAN UMUM

Permainan Role Playing Game Petualangan Martha dengan RPG adalah sebuah permainan Role Playing Game (RPG) dengan nuansa kisah cerita petualangan dengan karakter protagonis perempuan. Permainan ini hanya dapat dimainkan seorang

(7)

shutdown. Jika pemain mengaktifkan tombol new game maka akan langsung masuk pada awal cerita permainan, dan langsung dapat memainkan setelah cerita pembuka selesai, pemain hanya dapat memainkan karakter sesuai yang telah ditentukan. Dalam permainan ini, pemain akan memainkan karakternya menggunakan control yang terdapat pada keyboard sesuai dengan arah dan command yang diinginkan. Pemain akan diberikan fasilitas untuk naik level, memilih senjata,menambah Skills, membeli item, menambah status, mendapatkan uang. Untuk menaikan level, pemain dapat mendapatkannya dari bertarung dengan monster/lawan yang ada di map tertentu, dari setiap pertarungan yang menang akan didapat experience (exp) untuk menambah level, setiap level memiliki syarat exp berbeda beda,semakin besar levelnya semakin banyak exp yang di butuhkan, setiap naik level pemain dapat menambah status dan Skills pada karakter masing masing. Item didapatkan dari pembelian atau dari monster secara random, dimana item yang didapatkan tidak dapat diprediksi. Setiap pertarungan dengan lawan atau menyelesaikan misi maka pemain dapat mendapatkan uang dan juga item.

Permainan ini dimainkan pada beberapa map yang telah dibuat dan sesuai dengan quest atau misi yang sedang dijalankan. Jika pemain mengaktifkan tombol continue maka akan muncul list save data yang telah disimpan oleh permainan dan pemain diminta untuk memilih salah satu data untuk load game. Setelah itu player akan berada pada game untuk melanjutkan permainan. Pada tombol shutdown pemain dapat keluar dan mematikan game.

Use case diagram ini menggambarkan interaksi antara user dengan sistem, dalam game petualangan Martha ini adalah pemain dan game.

(8)

Pertualangan Martha Dengan RPG Maker

Gambar 1

Use Case Diagram Petualangan Martha

Use case diagram pada gambar 1 menggambarkan interaksi antara user dengan sistem, dalam game petualangan Martha ini adalah pemain dan game.

Gambar 2

Tampilan layar gameplay petualangan Martha

Tampilan gameplay dapat dilihat pada gambar 2. Dimana pemain bisa berinteraksi , menjalankan hero nya untuk berpindah map , berbicara dengan NPC, membuka menu pause, menyelesaikan quest dan bertarung

(9)

Setelah melalui dan menyelesaikan tahap pembuatan permainan role playing game petualangan martha dengan rpg maker, dapat ditarik beberapa kesimpulan, Pembuatan game menggunakan rpg maker dapat dilakukan, namun keterbatasan fitur menghambat pembuatan game

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adams, Ernest, 2010, Fundamentals of Game Design, 2nd Edition, New Riders [2] Dugan, Michael, 2011, RPG Maker For Teens, Cengage Learning

[3] Novak, Jeannie, 2012, Game Development Essentials Third Edition, Cengage Learning

[4] http://www.rpgmakerweb.com/, diakses pada tanggal 29 April 2016, jam 14.00 WIB

[5] https://www.ruby-lang.org/id/about/, diakses pada tanggal 21 April 2017, jam 12.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ komunikasi interpersonal antara orangtua dengan remaja putri dalam

Jika tidur, pilih tempat tidur yang baik, misalnya yang memiliki matras (kasur) yang kuat (firm), sehingga posisi tidur tidak melengkung. Yang paling baik adalah tidur miring

Kelompok perusahaan dengan nilai perusahaan yang lebih tinggi memang memiliki perputaran kas yang lebih rendah namun tidak memberikan kinerja yang lebih baik (penjualan yang

Analisis data dimulai dengan membaca ketiga puisi kemudian dianalisis unsur-unsur kepuitisan yakni tipografi, bunyi, persajakan, diksi, bahasa kiasan, dan citraan. Setelah

Dari kajian teori-teori diatas, terlihat bahwa landasan pengembangan pembelajaran konstekstual adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa

Sehingga didapat variabel yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya change order yang dialami oleh pihak kontraktor pada proyek konstruksi jalan di Sumatera

untuk menentukan subyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti kepada Ahmad Hassan, karena ketokohannya bisa membawa Persis yang merupakan organisasi yang relatif kecil secara