Hipotesis
Penelitian
Freddy Heriyanto
fredheryan@gmail.com kuliahfreddy.wordpress.com
Hipotesis Penelitian
Untuk memulai penelitian, biasanya selalu dimulai dengan menetapkan
permasalahan. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model
hipotesis. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah
karena ujung dari setiap permasalahan adalah adanya hipotesis yang akan kita
buktikan.
Hipotesis
merupakan jawaban teoritis (jawaban sementara) terhadap rumusan
masalah penelitian dan belum merupakan jawaban empirik dengan dukungan
data-data.
Hipotesis yang dirumuskan biasanya diambil berdasarkan kumpulan teori yang sesuai
dengan topik penelitian serta hasil dari penelitian-penelitian terdahulu. Hipotesis
tersebut bisa berupa
hipotetical statement
, misalnya Investasi IT meningkatkan
kinerja perusahaan. Selain itu juga ada
statistical hipotesis
, misalnya (H
0): rata-rata
pengunjung sebelum dan sesudahnya sama atau rata-rata jumlah
customer
sebelum
dan sesudahnya sama.
Perlu diingat, bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Misalnya pada
penelitian yang bersifat deskriptif, penelitian eksploratif dan penelitian yang bersifat
kualitatif.
Hipotesis Penelitian
JENIS HIPOTESIS
Ada dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Hipotesis kerja (Hk) atau hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis kerja ialah hipotesis yang dipilih dan dianggap benar, sedangkan kebenaran hipotesis tersebut masih harus dibuktikan. Sementara itu, peneliti harus bekerja dengan hipotesis tadi. Oleh karena itu disebut hipotesis kerja. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua variabel.
Contoh:
– Terbatasnya penguasaan dan penggunaan faktor produksi tanah garapan, tenaga kerja, model, dan tingkat keterampilan manajemen diduga menyebabkan rendahnya tingkat produksi dan pendapatan petani miskin dari usaha tani sawah sebagai pekerja pokoknya.
– Promosi yang dilakukan industri jasa bengkel sepeda motor secara umum, dan bengkel sepeda motor secara khusus efektif.
Hipotesis Penelitian
2. Hipotesis nol (null hypothesa) disingkat H0
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan penggunaan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena tidak ada perbedaan antara dua variabel. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi H0, agar peneliti tidak mempunyai prasangka.
Jadi, penelitian diharapkan jujur, tidak terpengaruh pernyataan Ha. Kemudian dikembalikan lagi Ha pada rumusan akhir pengetesan hipotesis.
Selain kedua jenis hipotesis yang telah dijelaskan di atas, ada juga macam hipotesis yang lain seperti dijelaskan berikut ini.
Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
Contoh Hipotesis Deskriptif:
Permasalahan Penelitian: Apakah penerimaan terhadap proses “perdamaian di Poso” mempunyai perbedaan pada mereka yang berasal dari suatu lingkungan tertentu?
Asumsi:
a. Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang memungkinkan keterbukaan untuk menerima proses perdamaian.
b. Nilai yang dianut seseorang merupakan dasar pengaruh bagi penerimaan proses perdamaian.
c. Tingkat informasi yang dimiliki seseorang dapat memberikan pandangan mengenai suatu proses perdamaian.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis Umum:
Orang yang berasal dari lingkungan sosial yang terbuka lebih mudah menerima proses perdamaian.
Hipotesis khusus:
a. Orang dengan pendidikan yang tinggi relatif lebih mudah menerima proses perdamaian.
b. Orang yang berorientasi pada nilai-nilai yang moderen lebih menerima proses perdamaian.
c. Orang yang memiliki banyak informasi lebih mudah menerima proses perdamaian. 2. Hipotesis Korelasional/hubungan
Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih. Jika pola hubungan antara dua atau lebih bersifat kausal (sebab-akibat), maka hipotesisnya disebut hipotesis kausalitas.
Hipotesis Penelitian
Contoh Hipotesis Korelasional:
Permasalahan Penelitian: Hal-hal yang berhubungan dengan tingkat Hasil
Produksi suatu Perusahaan.
Asumsi:
a. Jumlah tenaga ahli
dalamsuatu perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil
produksi
b. Tenaga ahli akan sulit bekerja di bawah peraturan kerja yang ketat
c. Peraturan kerja dalam perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil
produksi.
Hipotesis:
Semakin besar jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan, semakin rendah
tingkat keketatan peraturan kerja perusahaan, berhubungan dengan hasil
produksi yang semakin meningkat
Hipotesis Penelitian
Hipotesis Korelasional terdiri dari hipotesis kausal dan korelasi.
Hipotesis Kausalitas
Contoh Hipotesis Kausalitas:
Permasalahan Penelitian: Mengapa timbul kecenderungan melakukan tindakan kriminal dalam suatu lingkungan masyarakat.
Asumsi:
a. Suatu lingkungan masyarakat mempunyai suatu daya absorbsi, yaitu daya serap atau peredam terhadap suatu gejala sosial yang dapt menimbulkan goncangan
b. Seseorang dapat merasa frustasi apabila merasa tersisihkan dari lingkungan masyarakatnya.
c. Seseorang yang merasa frustasi lebih mudah dirangsang untuk cenderung melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis:
Untuk mereka yang berada di lingkungan masyarakat yang sangat rendah daya absorbsinya jika mereka merasa semakin tersisihkan dari lingkungan masyarakat, maka mereka semakin mudah terangsang untuk cenderung melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis korelasi
Hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan dua variabel terjadi bersamaan tanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.
Contoh:
Ha : Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan. 3. Hipotesis Asosiasi
Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
hipotesis Kerja (Hk) dan hipotesis Nol (H0).
hipotesis-hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat deskriptif, relasional maupun hipotesis kausalitas disebut hipotesis kerja (Hk). Supaya hipotesis kerja tersebut dapat diuji secara statistik, maka diperlukan suatu hipotesis pembanding. Dalam penelitian sosial hipotesis pembanding tersebut dibuat secara arbitrer yang berbentuk hipotesis nol (H0). hipotesis nol (H0) adalah formulasi/rumusan terbalik dari hipotesis kerja .
Hipotesis Penelitian
Contoh hipotesis Kerja (Hk):
Tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi daripada yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah.
Contoh hipotesis Nol (H0):
Tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah.