70
RANCANGAN SISTEM KARTU ANTRIAN KENDARAAN PADA
PELABUHAN
FERRY
(RoRo)
AIR PUTIH BENGKALIS
Guswandi1, Marhadi Sastra2, Alamsyah3 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis
guswandi_80@yahoo.co.id
Abstrak
Antrian kendaraan yang akan memasuki kapal penyeberangan jika tidak diatur dengan system yang tepat akan mengakibatkan terjadinya tundaan atau pun penumpukan kendaraan yang padat di kantong parker pelabuhan, apalagi jika kondisi tersebut bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, tentu akan menimbulkan ketidak adilan bagi pengguna fasisiltas penyeberangan lainnya. Lemahnya system pengaturan antrian kendaraan tersebut saat ini masih terjadi di pelabuhan penyeberangan Air Putih Bengkalis yang melayani penyeberangan kendaraan dari Pulau Bengkalis ke Pulau Sumatera, oleh sebab itu perlu di terapkannya suatu system baru yang dapat mengurangi tingkat kepadatan antrian kendaraan serta meminimalisir adanya kecurangan yang di lakukan oleh oknum petugas di lapangan dalam hal ini penulisakan menerapkan Kartu antrian kendaraan yang mengadopsi Boarding system yang selama ini telah di gunakan pada pengaturan keberangkatan penumpang di Bandar udara untuk mengatur masuknya kendaraan kedalam kapal penyeberangan (Ro-Ro).
Key words :Kartu Antrian kendaraan, pelabuhan, Boarding System
Abstract
Queue of vehicles that will enter the ship crossing if not in the set with the right system will lead to the occurrence of delays or buildup of solid vehicles in the port parking bag, especially if these conditions can be utilized by irresponsible elements, would cause injustice for Users of other crossing fascia. Weak regulatory system of the vehicle queue is still happening at Bengkalis Air Bengkalis crossing port of Bengkalis to Pulau Sumatera, therefore it is necessary to apply a new system that can reduce the queue density of vehicles and minimize the fraud that is done by unscrupulous officers in the field in this case I will apply the queue of vehicles which adopt Card Boarding system which has been in use in setting departing passengers at airports to regulate the entry of vehicles into the ferry (Ro-Ro).
Key words: Card Queue vehicle, port, Boarding System
1. PENDAHULUAN
Ketidak pastian lamanya waktu antrian kendaraan sudah menjadi hal yang umum terjadi di pelabuhan penyeberangan
kapal (RoRo) yang melayani rute
penyeberangan dari Pulau Bengkalis ke Pulau Sumatera, pengguna jasa penyeberangan ini khususnya penyeberang yang menggunakan kendaran roda empat atau lebih hal ini di karenakan setiap kendaraan yang akan menyeberang harus membeli tiket pada loket penjualan tiket yang ada di pelabuhan dan meletakkan kendaraan pada tempat antrian kendaraan, sehingga lamanya antrian sangat di tentukan oleh banyak atau sedikitnya kendaraan yang sudah parker pada tempat antrian kendaraan tersebut. Pada akhir pecan biasanya banyak sekali kendaraan yang menyeberang sehingga pengguna jasa layanan ini bias antri/ menunggu 1 – 2 jam, sedangkan
pada hari besar atau pun hari libur pengguna jasa penyeberangan bias antri 6 – 12 jam, hal ini tentulah sangat merugikan pengguna jasa layanan tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Transportasi sebagai suatu Sistem Munawar (2005) mendefinisikan sistem transportasi sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel yang terdapat dalam suatu kegiatan pemindahan penumpang dan barang ke tempat lain. Maksud adanya sistem transportasi ini adalah mengatur dan mengkoordinasikan pergerakan penumpang dan barang, sehingga mampu memberikan optimalisasi proses pada pergerakan tersebut [2]. Menurut Morlok (1988), sistem transportasi adalah untuk menggerakkan lalu lintas dari satu tempat ke tempat lain.
71 Beberapa jenis antrian yang digunakan pada bidang transportasi adalah (Hobbs 1979) :
1. First In First Out (FIFO)
Merupakan jenis antrian yang memberikan pelayanan yang lebih dahulu kepada pengguna yang dating pertama 2. First In Last Out (FILO)
Merupakan jenis antrian yang memberikan pelayanan yang lebih dahulu kepada pengguna yang dating terakhir 3. First Vacant First Served (FVFS)
Pelayanan antrian akan di berikan terlebih dahulu pada tempat pelayanan yang pertama kosong, dan pada aplikasinya antrian pada kondisi ini bias digantikan dengan system kartu antrian b. Fasilitas Pelabuhan Penyeberangn
Fasilitas sandar dermaga adalah fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh kapal untuk merapat dan membongkar muat seluruh jenis muatannya, yaitu sebagai berikut:
1. Breasthing dolpin direncanakan untuk
dapat disandari oleh feri secara aman pada segala kondisi perairan dan kondisi muatan feri. Jumlahnya tergantung dari macam tipe kapal yang merapat di dermaga tersebut. Karena tipe kapal yang merapat hanya satu tipe saja, maka yang dibutuhkan hanya dua saja.
2. Fender berfungsi untuk menyerap energi yang timbul akibat benturan dari kapal saat bersandar. Ukuran dan tipe dari fender dihitung dengan pertimbangan kecepatan arus dan kecepatan sandar kapal pada saat kapal kosong.
3. Mooring dolphin Dibutuhkan untuk
melawan gaya pada kapal akibat angin dan arus pada arah memanjang melintang kapal pada saat sandar. Untuk itu dibutuhkan dua buah mooring dolphin, masing-masing diletakkan di arah haluan dan buritan kapal pada saat sandar dengan pendekatan bahwa tali mempunyai sudut 30° - 45° terhadap garis tambat.
4 Movable bridge berfungsi untuk
menghubungkan kapal dengan fasilitas darat
agar dilalui kendaraan pada saat kondisi tinggi permukaan air. Ada dua tipe jembatan gerak berdasarkan penggeraknya, yaitu tipe bergerak natural (pontoon) dan tipe bergerak mekanikal (hidrolis dan electric).
5 Trestel merupakan jembatan yang
menghubungkan daratan dengan movable bridge, di mana panjang trestel tergantung atas kedalaman pantai.
6 Jalan penghubung penumpang
(kondisi ideal) adalah jalan masuk/ke luar penumpang dipisahkan dari jalan kendaraan. 3. METODE PENELITIAN
Gambar. 1 Bagan alir rencana Penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Analisa Existing pelabuhanroro air putih
a. Layout existing pelabuhan roro air putih Pelabuhan roro air putih terletak di pulau bengkalis, khususnya di kecamatan bengkalis. Merupakan pintu masuk masyarakat ke pulau bengkalis, jadi pelabuhan roro air putih mempunyai peranan yang sangat penting bagi transportasi di pulau bengkalis. Berikut layout existing pelabuhan air putih bengkalis :
Persiap an Studi Literatur dan Kajian Pustaka Survai observasi di roro air putih
bengkalis Analisis dan Permodelan Kartu
Antrian
72
Gambar 2 Kondisi Existing Pelabuhan Roro Air Putih b. Kondisi existing skema entri kendaraan
Gambar 3 skema existing entri kendaraan Skema entri existing ini masih banyak menimbulkan beberapa masalah diantaranya ;
1. Antrian kendaraan yang panjang,
2. PAD daerah yang banyak dijumpai pelencengan,
3. Serta pengelolaan kapal yang masih kurang sehingga dapat menyebabkan
kerugian perusahaan kapal
penyeberangan.
c. Kapal Ro-Ro Penyeberangan
Berdasar kan hasil survai didapat kapasitas kapal sebagai berikut ;
Tabel 1. Jenis Kapal Dan Kapasitas Angkut Kendaraan
Kapasitas
Kendaraan
Roda 4 Kendaraan Roda 2 No. Nama Kapal (Kendaraan) (Kendaraan)
1 Kapal Mas Aeng 21 98
2 Kapal Bahari Nusantara 23 94
3 Kapal Pertiwi 23 94
4 Kapal Dharma 20 34
Dari data survai diatas didapat bahwa setiap kapal memiliki kapasitas kendaraan angkut yang berbeda-beda sehingga nanti untuk tiket yang tersedia disesuaikan dengan kapasitas kapal tersebut.
4.2. Perancangan system antrian pelabuhan roro air putih
a. Analisa system antrian rencana Sistem check in On port
Check in langsung pada saat memasuki
pelabuhan roro air putih. Sistem control untuk systemcontrol lebih ke human control, seperti petugas pelabuhan.
Gambar 4. Rencana system antrian
System antrian yang digunakan adalah system First Vacant First Served (FVFS) artinya, Pelayanan antrian akan di berikan terlebih dahulu pada tempat pelayanan yang pertama kosong, dan pada aplikasinya antrian pada kondisi ini bias digantikan dengan system kartu antrian
73
Gambar 5. Rencana system antrian
Selain sistem First Vacant First Served
(FVFS) juga di gunakan system Priority
Service(PS ) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritaslebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yangmempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba digaris tunggu.
Gambar 6. Rencana system antrian
Dalam system antrian ini, ada jalur khusus untuk mengakomodir kendaraan daruratdan VVIP pada setiap trip, jika dalam 30 menit mau keberangkatan tidak ada kendaraan darurat dan VVIP maka akan diisi oleh kendaraan yang lain.
Gambar 7. Rencana system antrian
Saat kendaraan memasuki kapal roro, maka akan dibantu oleh petugas kapal untuk pengaturan parker kendaraan didalam roro, untuk memaksimalkan kapasitas kendaraan yang masuk.
Gambar 8. Rencana system antrian b. Desain kartu
Jenis kartu antrian sistem pembelian kartu: 1. Pembelian kartu di toko/galeri yang
bekerja sama dengan pelayanan pelabuhan roro air putih.
2. Waktu Pemesanan
Waktu pemesanan bias dilakukan sebulan sebelum keberangkatan, minimum 30 menit sebelum keberangkatan tergantung ketersediaan kapasitas kapal pada trip tersebut.
Gambar 9. Jenis kartu antrian 3. Pembagian Trip
Pembagian Trip dilakukan berdasarkan ketersediaan kapasitas kapal, trip pertama akan mendapatkan kartu
berwarna merah, trip kedua kartu berwarna kuning, dan trip ketiga
74 mendapatkan kartu berwarna hijau, dan trip keempat kembali warna merah dan seterusnya. Jadi hanya ada tiga warna kartu.
Gambar 10. Jenis kartu antrian 4. Isian data tiket
Isian data tiket meliputi;
a. Nama pemesan (gunanya untuk jasa klaim asuransi penyeberangan)
b. Nomor HP (untuk menginformasikan waktu berangkat sudah dekat)
c. Merk kendaraan d. Warna kendaraan e. Nopol kendaraan
Trip nyeberang (untuk menentukan warna kartu yang didapat
Gambar 11. Jenis kartu antrian
c. Kondisi rencana skema entri kendaraan
Gambar 11 Skema rencana entri kendaraan Dengan skema ini kendaraan bias stanby di rumah dengan memperhatikan waktu keberangkatan tiket yang telah dibeli. Setengah jam sebelum berangkat kendaraan pengguna jasa penyeberangan sudah masuk kepelabuhan. Pembelian tiket dilakukan di store yang telah ditunjuk oleh pengelola pelabuhan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survai di pelabuhan, didapatkan bahwa;
1. Sistem antrian
Sistem antrian yang digunakan adalah First Vacant First Served (FVFS) dan Priority Service(PS).Dengan skema entri kendaraan yakni :beli tiket/kartu antrian – menunggu (bias diluar pelabuhan) – masuk kekapal fery (RoRo).
2. Kartu antrian
Kartu antrian terdiri dari tiga tipe yakni yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Digunakan untuk trip 1, 2, dan 3. Untuk trip berikutnya mengulang kembali kartu warna merah dan seterusnya. Pembelian bias dilakukan satu bulan sebelum keberangkatan hingga paling lambat 30 menit sebelum keberangkatan kapal. Sistem gate juga diterapkan di pelabuhan, bagi yang datangnya jauh lebih awal dari jadwal keberangkatan dapat parkir di gate yang sesuai dengan trip penyeberangannya.
75 5.2.Saran
1. Perlu adanya pembuatan aplikasi ticketing/ kartu antrian
2. Aplikasi tahap II yang terkoneksi internet sehingga bisa via online
3. Perlu adanya petugas jaga untuk sementara waktu di pintu masuk pelabuhan, jika sudah menggunakan pintu otomatis tidak diperlukan lagi. 4. Perlu kerja sama dengan kantor pos,
bank, dan yang terkait lainnya untuk system pembayaran tiket
5. Perlu adanya perbaikan fasilitas penunjang dipelabuhan.
6. Penelitian selanjutnya membuat aplikasi dan ticketing barcode yang menggunakan palang otomatis.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini terutama Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis yang telah memfasilitasi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Khisty,C. Jhotin dan Lall,B. Kent,
Dasar-dasar Rekayasa Transportasi.
Penerbit Erlangga, Bandung.
[2] Muhtadi, Adhi. 2008. Analisa Fasilitas Sandar Kapal Dermaga Jamrud Surabaya. Neutron Vol 8, Surabaya
[3] Munawar, Ahmad. Dasar-dasar Teknik Transportasi. Beta Offset, Yogyakarta. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaandan Pemodelan Transportasi. ITB, Bandung. www. Pekanbaru. tribunnews.com