• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penggunaan Autotrafo Penggeser Fasa sebagai minimisator Harmonisa Arus di Sistem Distribusi Tenaga Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Penggunaan Autotrafo Penggeser Fasa sebagai minimisator Harmonisa Arus di Sistem Distribusi Tenaga Listrik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROC. rTB, vOL. 31, NO.3, 1999

Analisis

penggunaan

autotrafo

penggeser

fasa sebagai

minimisator

harmonisa

arus di sistem

distribusi

tenaga

listrik

S y a f r u d i n ,

P e k i k

A . D a h o n o ,

S u k i s n o ,

T . M S o e l a i m a n

Laboratorium Penelitian Konversi Energi Elektrik, Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesa No 10. Bandung,40132

[/lasuk:30 Desernber 1998: revisi rnasuk: 14 Juni 1999; diterima:7 Desember 1999

Sari

Mcningkatnya aplikasi bcban nonlinicr di sistcm distribusi tenaga listrik tclah merrycbabkan arus sistcm nrcnjadi sangat (crdiskrrsi

dengan kandungan harmonisa arus yang sangat tingg'i ('l'lll)). l)crscntasc'l'lll) arus sistem yang tinggi clapat mcnycbabkan bcbcrapa

persoalan harmonisa yang scrius.'l'ulisan ini mcngusulkan mctoclc baru untuk nrcnrinimisasi harmonisa arus di sistcnr clistribusi

tcnaga listrik. yaitu dcngan mcnggunakan autotralb pcnggcscr la.sa scbagai minimisal()1.

Dalam kasus ini, aoutotralb berlindak sebagai pcnggeser suclut lasa tcgangan suplai bcban. Akibat penggcsemn sudut lasa ini,

beberapa komponcn arus harn'tonisa yang signilikan pacla sisi sunrber tcgangan sistem dapat diclcminir, schingga harmonisa arus

yang lcrdapat rli sislcm mcnjadi sarrgat minim. Sccara dclail, mekanismc minimisasi harmonisa arus sistcm dengan mcnggunakan

autotrali) dijclaskan, dan dibcrikan bcberapa konligurasi autotralir pcnggescr lasa yang clapat digunakan scbagai mininrisator

harmonisa arus sistcm. Ilasil ckspcrimcn laboratorium diberikan untuk mcnunjukkan valiclitas metodc yang diusulkan.

KataKuu<,i.'sistetndi.rtribusiIenugali:.trik,distorsiuntssi.tlctn,uutotraJ'opettggeserfu',;tt,

Abstract

Analysis of phasc shil'ting autotranslbrmcr as currcnt harmonic minimisator on powcr dislribution systent

Thc incrcasing usc ol' nonlincar loads has madc thc currcnls in powcr distrjbution systcm highJy diskrrlccl rvith high lcvel harmonic

currenls contcnt ('llll)) and crcatcd scrious harnronics prttblcms.'l'his paper proposccl a ncw mcthod 1o minimiz.c currcnt harmonics

in powcr distribution systenr by usirrg phase shiliing autotranslirrmcr. '['hc loacls ol'system arc dcvided into two parts which arc

suplicd by autotranslbmrcr with 30" phase shilling. '['he cflbcts of the phiise shiliing which causes harmonic curcnts are ccnccllccl,

and the rcsulting currcnts harmon'ic in power distribution systcm are minimizecl. l)ctailed mcchanism of currenl harmonic

nLinimisation is prcscnlcd. Scvcral conligulations ol'phasc shil'ting aulotranslbrmer arc cliscussccl and comparcd.'l'hc inlluencc of

load opcrating conclitions are discusscd. Iixpcrimental rcsults are shown to vcrify this proposcd method.

Keywords: electric power distributiott sysletn, current distortiort, plnse sh(iirtg trunsfonner, lutnnoni<:sninimiarttiort

9 l

1 Pendahuluan

Banyaknya aplikasi bcban nonlinier pada sistern distribusi tenaga listrik sepcrti konvcrter statis yang berbasis clektronika daya telah melnbuaf anrs sistern rnenjadi sangat tcrdisLorsi dengan persentase kandungan harmonisa arus THD (total harmonic di,stortion) yang sangat tinggi. Urnumnya arus sistem distribusi tenaga listrik yang tcrdistorsi tcrsebut didorninasi oleh arus harmonisa orde ganjil lrekuensi rendah, yakni arus harmonisa ordc lirna, tquh, sebelas, dan setemsnya, yang nmgnitud arus harmonisanya berbanding terbalik dcngan orde harmonisanya.

Tingginya pcrsentase kandungan harmonisa anrs (THD) pada suatu sistern tenaga listrik dapat menyebabkan timbulnya bebcrapa persoalan halmonisa yang serius pada sistern lerscbut dan lingkungannya, sepcrti

terladinya rcsonansi pada sistcrn yang lncrusak kapasitor korrrpcnsasi faktor daya, rncrnbuat faktor daya sistcrn mcnjadi lebih buruk, rnenimbulkan intcrfcrcnsi tcrhadap sistcm tclekomunikasi, rncningkat.kan rugi-rugi sistern. rnenirnbulkan berbagai macam kerusakan pada pcralatan listrik yang scnsitil yang kcsernuanya mgnyebabkan penggrnaan cnergi listrik rncnjadi tidak efcktif I I ][2l. Beberapa metode minimisasi harmonisa arus pada sistem tenaga listrik telah banyak dipresentasikan, rnisalnya dcngan menggunakan filtcr pasif L-C dan filter daya aktif. Namun, dalam prakteknya, penggunaan filter pasif L-C mempunyai bcberapa kclernahan, antara lain desain ulanran dan bcrat indukt<tr L dan C yang cukup besar untuk rnemfiller ams hannonisa orde frekrrcnsi rcndah, dan juga dibutuhkan sejumlah filter L-C dengan ukuran yang berbeda untuk memfilter sejumlah arus harrnonisa dengan masing-nrasing ordenya. Selain itu, karakteristik

(2)

92

filter L-C sangat dillcrtgamhi oleh irnpetlansi sistcm yang sulit diketahui secara pasti karena sela-lu bcrubah erhadap konfigurasi sistem. Sernentara itu, filter daya aktif mempakan sebuith inverlcr PWM stunber artls, schingga sulit urcrealisasikannya dalarn kapasitas yang besar, disarttpirrg hiaya trtvc:stasinya yang tinggi. Dan dikhawatirkirn bahwa tilter daya aktif juga berfirngsi sebagai penrbangkit arus harmonisa ordc tittggi yang clapat rnenggartggtr sistern tclckorttttrtlkasi, audio' dan vidco [4].

I)alarn tulisan rni diusulkan trtctotle traru untuk rncminirrtisasi hanlionisa arus di sistcrn distribusi tenaga listrik. Metodc irti sangat berbcda dcngan bcrbagai urctoclc sebclurrrrrya: pada lllctodc ini rninintisasi hannonisa arus sistcnr dilirktrkan dcngatl mensupcr-posisikan kornpl;ncn-kt)tnlx)rlcrl arlls ltatrnotttsa arus yang signitikan dari dira cabang bcban sistcrrl sehingga saling ntcniadakart. Strper-posisi ktllnponen arus harnxxrisa pada slstclll dapat rlilakukan dcrtgan nlcnggcscr srrdut liisa tcgiillgarl strlllai hobart dcngatt nrerrggunakan scbttah auto-tratlslorll)alor (atrtol"ralir)' l)alarn hal lnr. autolralo bcrtrndak scbagai ntiltitttisator harrnortisa arus sisteul. l3eberapa konligurasi autotralil penggeser fasa dibenhrk dart dibanrlingkan bcsar nlasirtg-rnasing rating kVA yang dibrrtuhkanrtya.

Pada tulisan ini jrrga dilakukan ckspcrirrrcn labtiratorittnt yang menggurtakatt sebrrah aulotrafil lltrburtgan,rcrrtl scbagai minirnisattlr haruxrnisa al us sistcnt' Hasil cksperiincn ntcrrtpcrlihatkan kcarttlrtrhun rneltlde itti yang menghasilkan f I{D arus sistem yang minlmurn, ferulalna untuk kondisi pada kedua cabu'tg beban sistert mempunyai arus yang sama besar.

2 Mekanisme rninimisasi harnonisa arus sistenl

Gambar I mcrnperliltatkan sistern distribusi tenaga listrik yang mensuplai bcban-beban nonlinier yang nrcnyebabkan anrs sislern tcrdistorsi dan rncngartdung harrnonisa anls. Pcrsattraaan artls sistcm yang mengandung harrrtonisa dapat dinyalakan scbagai berikut:

Arus sistern ls(t) sarna dengan arus bcban total lts(t), yarru:

i " ( t ) = . f i - , s i n ( c r r t ) + i/tl-hsin(hot) ( l )

h { 6 n 1 1 )

dengan: I.(t) adalah nilai sesaat dari arus sistern

I51 adalah nilai nns dari ktlrnponen arus fundamental

I5y, adalah nilai rrrn dari arus hariilultisa orde h h adalah ordc hannonisa

n a d a l a h b i l a n g a n i n t e g e r (1 , 2 , 3 ' . ' )

a = 2nf . dirnana f adalah frektrcnsi sistem alatt frekucnsi llndamcntal

PROC. rTB, VOL. 31, NO. 3, 1999

Rel jala-jala

Sumber tegangan

B e b a n n r n l i n i e r Gambar 1 Sistem yang mensuplai beban nonlinier Konrponen arus hanntlnisa dari arus sistcrrt irri rrrcnrpurtyai sitat yarrg sartia dcngart korrlponcn arus urutan llada sistclll komponcn simctris; kornponcn arus Irannonisa ordc (h=6rt-t-l) nrcmpunyai sil'at yang sarna clcngan komponcn ui'utan positif dan dinarnakan kornponcn anrs hartntlnisa urutan lnsitil, sedangkan kornponcn arus hartnlnisa ordc (h=6n-l) tncrtlpunyui srlat yarrg sarna dcngan ktlrrtpottcn ilrus urulall ncgatll dan tlinarnakan kornponcn arus harrntlrtisa tlrutan rtcgatil'. [.lrnurttnya ntagtritttd anrs

sislcnl akar) bcrbartditrg dinyatakan sebagai :

' I r , h

harrrronisa yang tcrdapal pada tcrbalik tcrhadap ordcnya, dan

Pcrsentasc kandtutgan at'us ltartnttttisa yang lcrdapal pada suatu sisteut alau tingkat distorsi artts sistcrn dinyalakan dalam THD (ntal harnonic di,stortion) yang didefinisikan setrasai :

'f

F{n u.,,,

=

x 100%,

Denguul menggunakan porsamaan (2) dan (3) dapat tlihitung besarnya THD arus sistcrn pada pcrsamaan (l), yaitu 32,47o. Persentasc THD arus ini melcbihi batas ketentuan yang direkolncndasikan dalarn standardisast harnonisa IEEE-159 tahun 1992 yal)g rncnctapkan bcsar THD arus maksimum di jala-jala sistcm alau di PC(l (point o.f contnton coupling) scbesar 20Va l5l.

IJntuk nrerninirnisasi hannonisa arus sisteln (TI{D) agar dapat memenuhi standardisasi dcngan mctode yang diusulkan ini, dilakukan mekanisrrte scbagai berikut. Beban sistem dibagi rnenjadi dua kelontpok cabang beban, rnisalkart kelompok cabang beban A dan B. Kernudian, sudut fasa tegangan suplai untuk salah sattt cabang beban digeser sebesar (-B) terhadap tegangan sumbcr dengan rnenggunakatr sebuah penggescr lasa PS (phase shi.fter), scrneiltara cabang bcban lainnya disuplai langsung dari surnbcr tegangan seperti yang dipcrlihat-kan pada gambar 2.

Frl')n

1/#[t''

J

( 2 )

(3)

PROC. rTB, vOL.3l, NO. -1, t999

93

(6)

vs10"

z\

fy-"'*

Gambar 2 Sistem mensuplai dua cabang beban Kcklrrpok bebar nonlinicr pada cabang B yang langsung disuplai dari sumbcr lcgangan sistcm rncrnpttnyai pcrsarnaan ams di rcl jala-jala sebagai berikut :

iu,, (t) = r,6I,,,,, srn lrrlt) + i.E r-, sin (hrut) (4)

- fi,,u, sin (rrr

r) ;'i;;,,,, sin(5

rrr

r)

* ,[2I,,,,, sin(7 rD t1*.,,8Iu,,,, sin(l I rrl t) + .,pI,,,,,.,sinitrlt; r ./i1,,,,,, sin(5 rrlt) +.pi,,o,osin(7 trt t)

Keklrnlxlk bcban A yang rncndapat lcgangan suplai dcngan pcrgcscran su([r[ lasa scbcsar -B' tcrhatlap suthrt Iasa tcgangan surnber V5ZO" ntcrrtpunyai l)orsamaan anrs di sisi bcban adalah sehagai berikut :

i,,r(t)- fI,,,r,sin(rot -p')+ i..6-t,,^,,sin(hot-p') (5)

l = ( 6 n r l )

-- n/- I,,o rs ir-r (rot " p) + J-zl,,no s in (5 rrll -' 0) + .'|zloo, sin(7 rol. - 1i)+ Jii,,^r, sin(1 I trll g) * fluu,, sin(<rll -- F) + Jilr:nrz sin(S ol1. - F) + €l,,u,n sin(7 rrll. -[3)

Besar sudut fasa tcgangan cabang bcban A di sisi jala-jala sistcm (input pcnggescr fasa) sama dcngan sutlut lasa

tegangan surnber, yaitrr V520", atau sarna dengan sudut fasa tegangan di bcban A, yaitu Y ol-F yang digescr sebesar (+B'). Adanya pergeseran sudut fasa irti juga menyebabkan tcrjadinya pergesgran sudut l'asa pada komponcn ams beban A di jala-jala sistern. Sudut fasa komponen anrs fundarnenml IgAl akan tergeser sebcsar (+0") dan komponen anrs hannonisa urutan positif (arus h a n n o n i s a o r d e h = 6 n + l , y a i t u o r d e ' 7 , 1 3 , 1 9 , . . . d s t ) akan tcrgeser sebesar (B x h)', scdangkan sudut f'asa komponen arus harmonisa rrrulan negatif (anrs harmonisa ordeh = 6n - I, yaitrr orde 5, 11, 17, ... dst) tergeser sebesar -(0 x h)". Dengan dernikian, dari persarnaan (5) dapat ditcntukan pcrsamaan arus cabang bcban A di sisi jata-jala sebagai berikut :

i r o l t ) = tflloo, sin(co t - p ' + p ' ) + r / 2 I , , o , s i n ( 5 o r - p " - 5 p ' ) * $r"o, sin(7o r - - p ' + 7 p " ) * " / 2 l u o , , s i n ( 1 1 o r t - p ' - 1 l p " ) + 1Elun,, sin(r,r t -P " + 13P ') *'./Iuo,, sin(-5o t -p ' --17 p") * \ E l o o , , s i n ( l 9 c o t - P ' r 1 9 8 ' ) =

nlztuo, sin(to t) + JlI"o, sin(5 rrlt - 6p') * flon, sin(7o t - 6 p ' )

-*

nEl on, , sin( 1 I r,r t - 1 2 p ') n flro,,, sin(o t + 12p ") * .,6lnn,, sin(5<o r * I ttp') * 1 E I r o , , s i n ( i 9 o r r + 1 8 p ' )

Besar arus sistcrn 15 pada jala-jala (PCC) atau pada surnbcr tcgangan arlalah penjumlahan ams cabang beban A dan cabang bcban B. Dari pcrsarnaan (5) dan (6) dapat ditcntukan bcsar anrs sistcrn 15 scbagai berikut:

i \ ( t ) . . i r l A ( r ) + i B B (r ) ( l ) -

f l t I n o , + 1 , , n , ) s i n ( o r r )

+ I,,n, sin(5cu 1 -- 6[} ') + I,,u, sin(5r,r t) ' t - I o o , s i r r ( 7 t o t r 6 p ' ) " t l , , u r s i n ( 7 t o t ) + l n n , , s i n ( 1 l u : t - l 2 B ' ) + I * u , , s i n ( l 1 < o t ) + Ino,. sin( o 1 + 1 ?-p ') -r 1u,,,, sin(o t) + I,,n,, sin(5to t - lttp ) + I,,u,, sin(5to t) + I o n , , s i n ( 5 r o t - 1 8 P ' ) + l r n , n s i n ( 1 9 o t ) . . . 1 Apabila diasurnsikan bahwa magnitud arus besar cabang A tlan B adalah sama bcsar, yakni :

l,r,r '= Irlur - lsr = /2 ls dan l,rsl =Innr, = Irlr' = I Isr,

rnaka persarnaan (7) arus sistem 15 dapat ditulis menjadi:

i , ( o = J 4 t r , r i n ( a o + y ' l

" r s i n ( 5

o r - 6 F ' )

+ I.rsin(S ol t) + Irrsin(7 rrlt 1 6p")

+.

I., sin(7 o t) + Is, sin(l1 trrt - 129' I

- r I.,, sin(l 1 ol t) + I",.,

s i n ( o t + 1 2

B "

)

+ I . , r s i n ( (' ) t) + [sr?

s i n ( 5 ro t - l 8 p " )

+ I . , , s i n ( 5 (D

t ) + "

I s r e

s i n ( 1 9

r o t + 1 8

F ' )

+ I . , n s i n ( l 9

o t ) l . . . 1

( 8 )

! : . K c l o D p o l B e b a n A K e l o m p o k B e b a n B S u r n b e r l c q a n r a r t R e l J a l a - J a l a
(4)

91

Dcngan melakukan penrbahan besar sudut pcrgcscran fasa B pada persarnaan (8). akan didapatkan grafik nilai T'l{D anrs sistern terhadap sudut pcrgeseran fasa B yang diperlihatkan dari hasil sirnulasi pada garnbar 3 berikut i n i . K u i v a J H D a r u s l e r h a d a p p e r g e s e r a n s u d u t f a s a

---:---_...----o 10 'o o'"'o""utlun ,uort"to""u g 60

Ganrbar 3 Kurva I Flll arus .-i.t",n t"rnuOup pergeseran sudut

fasa tegangan

Hasil sirnulasi pada garnbar 3 rncrnpcrlihatkan bahwa

l'HD arus sistcrn ls akan rncncapai nilai rninirrtunr. yaitu

-fHD

= ll,09o/o llada sudut pcrgcscran fasa sebcsar p =

30".

Dcngan mcnsubtitusikan nilai B = 30" kc dalarn pcrsamaan (tt) akan didapatkan pgrsarnaan arus sistcrn $cbagai bcrikut :

i . ( t ) = J z l t . , s i r r ( to t ) t - 1 . , , s i n ( I I 0 J t)

+ l . , , s i n ( l 3 r o t) + . . . 1 ( 9 ) Di sini tcdihat bahwa arus sistcrn Is tidak mcngandung kornponcn anrs han"nt)nisa ordc 5, 1, l1 , 19 ... dan setcnlsnya, karcna kornponcn-kt)tnponcn ini, dari kedua cabang bcban A dan B, saling mcniadakan (sudut lasanya bcrlawanan), sehingga kondisi ini mcrnbuat THD ants sistcrn rncnjadi minirnum. Dcngan kata lairr, arus harrrxlnisa patla sistcm tlapat dirniniuisasi dengan rnclakukan pcnggcscran sudut fasa tcgangan bcban scbcsar 30'.

Hasil rnirrirnisa.si harrnonisa anls atau THD artts sistcm juga sangat dipcngaruhui olch kondisi bcsar llerbcdaan anrs kcrja masing-masing cabang bcban. Gambar 4 rnernperlihatkan THD arus sistcrn yang dipcngaruhi oleh besarnya perbcdaan antara afl.rs cabang bcban A dan B.

Kondisi terburuk didapat pada nilai THD arus sistcrn sebcsar 32,4o/o, yaitu perbcdaan arus cabang beban A dan B adalah l00Vo: arlitya. si,stcrn hanya rncnsuplai satu cabang bcban. Kondisi ini sama dengan kondisi lanpa dilakukan minimisasi harmonisa arus (tanpa penggescran sudut fasa). Kondisi terbark dengan THD sistem sebesar lI,O9o/,, didapatkan pada perbcdaan arus kcrja cabang beban A dan B scbcsar 0o/o, yakni magnitud arus cabang besar A dan B sama besar. Kondisi ini adalah kondisi harmonisa arus sistcm paling rninim.

PROC. r7',8, VOL. 31, NO. .1, 1999

Kurva THD arus t€rhsdap perubahan arus

r o \ ( $ ( u

P e r b e d a a n a r u s k e l a k o n v e d € r . \ l - j l s . , r r s

Gambar 4 Pengaruh perbedaan arus kerja cabang beban A dan B (Al) terhadap THD arus di sumber legangan. Dcrck A. Paicc mcmbcrikan suatu Ionnulasi praktis yang dapat digunakan untuk rncncntukan nilai sudut pcrgcscran fasa (B) yang dibutuhkan dapat dalarn rncrninirnisasi harrnonisa arus tlari scjurnlah cabang bcban-nonlinier adalah schagai bcrikut l3l :

B0sarsudut pcrgcscran fasa =

( l0 )

J u r n l a h c a b a n g h c b a n n o n l i n i o r

Misalkan sualu sistcrn clistribusi tcnaga Iistrik rncrnpunyai lirna cabang bcban nonlinicr scpcrti pada garnbar -5, maka besar sudut pcrgcscran lasa yang dipcrlukan adalah B =60"/5 = 12". 1 J X r r

;

I ' \ 4 0 3 5 t 3 Q l -d L : 2 0 r. ._ F r r 1 0 0 I F-r I \_* 6()" I t c b m N o i l l r n r c r I I l c b a n f , o i l l , n r r r : [ ' l L h d l lJcban N ! D l r n r t r 4 l l c b u N o f l l r n r c r 5

Gambar 5 Minimisasi harmonisa arus sislem yang mensuplai lima cabang beban nonlinier dengan besar sudul pergeseran

fasa masing-masing cabang beban adalah 12" Umurnnya untuk rncnggeser sudut lasa tegangan dapat digunakan penggcscr fasa bcrupa scbuah translbnnator (trafo) atau autotransfomrator (autotratb).

3

Autotrafo penggeser

fasa

Penggeseran sudut fasa tcgangan scbelunnya dilakukan dengan menggunakan trafo konvensional dua belitan (prirner-sekunder), narnun rating kVA yang dipcrlukan oleh trafo penggcser fasa jenis ini relatif sangat besar, yaitu mencapai 1 pu. Oleh karena itu, pcrlu dicarikan suatu dcsain penggescr fasa yang lnerncrlukan rating kVA rendah, karena mcrtyangkut rnasalah biaya dan dimensi ruang yang diburuhkan. Pada nrlisan ini tclah didesain tiga konfigurasi autotafro scbagai pcnggescr fasa (APF) yang mempunyai rating kVA yang rendah. yakni konfigurasi hubungan scott, binlang, dan poligon scperti yang diperlihatkan pada gambar 6.

(5)

PROC. rTB, VOL.31, NO.3, 1999

Penentuan rating kVA didasarkan pada pcnjurnlahan hrsil kali antara arus dan tcgrmgan pada rnasing-rnasing belitan trafo tersebut, yang dilbrmulasikan scbagai bcrikut : I r A I o * Rating VA autotrafo = I V,n,..I,*. (11) r l c r t g a n :

V,,,,. adalah nilai rrns lcgangan pada belitan trafo ln,. adalah nilai rms arus pada bclitan trafb

Dari rangkaian masing-rnasing konligurasi autotrafo seperti pada garnbar 6 dan dcngan , rnenggunakan formulasi persarnaan (11), dapat ditcntukan rating kVA autolraftr tcrscbul lungsi dari sutlut llcrgcscran lasa (0), yaitu scbagai bcrikut :

l . A u t o t r a l i r P o l i g o n : a n o

k V A ' l s i n l l , )

- 2 s i r r

( ! ) s i r r 1 ( r t ) ( '

9 ; 1 V ,

I ,

( l - + )

2 2 2 "

2 . A r r l o t r a l o

B i n t a n g :

I R R A

V A = t - i s i n t f t - r 2 s i r r ( 1 2 0 "

' / -

" \

l l s i n t ! ) l V r t r ( 1 5 )

? ,

2 '

1 J J L

3. Autotralir Scott atau 'I :

V n - l l . 6 x J s i r r i L 1 , - , - t E | c t , s p r l l t g r [ 1

" :4,

* ( l - c o s p ; 1 + J - s i n p ( 3 , 1 5 , 1 - c o s p ) l Y I , ( 1 6 )

l

Krirva pcrbandingan rating kVA lirngsi dari sudut pcrgoseran fasa B urrtuk nrasing-masing konligurasi APF dari ytcrsarnaan (l;l), (l-5), dan (16) dipcrlihatkan pada garnbar 7.

KLrrva iatrng VA aulotrafo penggeser fasa

95

v ^lo

a. Hubungarr Poligon I A N e r I l u L ' S c o t l )erqeseran Fasa {drajatl

Gambar 7 Kurva rating VA autolrafo terhadap besar sudut penggeser fasa

L)ari kurva pada garnbar 7 rrntrrk pcrgcscran lasa B = 36'), konfigurasi poligon rncrnpunyai rating kVA yang lcbih rcndah dari konfigurasi lainnya, yakni scbcsar 0,36 pu. llasil rating kVA selengkapnva untuk F = 30" diberikan dalarn tabcl I bcrikut ini.

b. Hubungan Bintang I N R

X

N s :

t , N c l N c ,

, L " l , N u ,

I

I . *

. t C . ' r ' .

-

.'}-c. Hubungan Scoll

Gambar 6 Konfigurasi autotrafo penggeser fasa

Tabel I Raling VA autolransformator penggeser fasa

No. Konfigurasi Sudul pergeseran

fasa p

Rating VA (pu)

Hubungan Poligon 300 0 . 3 6 1

z Hubungan Bintang 30o 0.379

(6)

96

Rel jala-jala

Gambar 8 Model ra'igkaian eksperimen

P R O C . t T B , v O L . 3 1 , N O . 3 , 1 9 9 9 V e l Z - 3 0 o Lelonrpok llcban A Kelornpok Flcban B t -I Vs.1(l''

rs,*-f o*.

L.-O-.*.

l s r

lss

Isr

APF "Scott"

I I I I Isnn

-Sumber teljiilrlrail B B S BBT 3 tlasil eksllerimt:n

Patla tulisan ini dilakukan ckspcrirrrcn laboratoriurn untuk irrcrrrininrisasi hlrnrrtlrrisa anls di sistcrn tlistribusi lcnaga listrik. Sistcrn rhsiribusi dirrxrdclkarr scpcrti pada gambar u. Jtrrris autotrrlo pcnggsscr fasa scbagai rttiniruisattlr yang digunakarr adalah jcnis APF Scott dcngan pcrgcscran sudrrt lasa 3()" dan ratirrg kVA scbcsar 0,546 (1lu). Dua cabang hslran nortlinicr A dart B yartg sarna bcsar diwakili olch konvcrlcr A('-DC tiga flna gclornbang pcnuh. Bchan B scbcsar 5 A disuplai sccara langsurrg dari jala jala, scdailgkan bcban A scbcsar 5 A rlisuplai rnclalui APF Scott. Tcgangan jala-jala sistorn Vs = 3tl0 volt <lan arus rnasirtg-ntasing cabarrg bcban lon = Ius = 5 A dijadikan acrrart dalarn pcr unit (pu).

Hasil ckspcriurcn scbclurn dan scsudah rninirnisasi ditunjukkan pada garnbar 9a dan 9b. Scbclutt rninirnisasi, sistcrn rncnsuplai largsung kclornpok bcban nonlinicr A dan B. Arus bcban dan arus sistcnr sangat tcrdistorsi scpcrti yang dipcrlihatkan pacla garnbar 9a dengan TllD arus bcban A adalah 29,1o/o dan THD beban B adalah 29,4olt: dcnrikian juga, THD arus sistern adalah 29,4o/o. Scmua anis ini didorninasi olch kornpuren anls harrnonisa ordc lirna dan tujuh seperti yang diperlihatkan dalarn spcklnlrn ar(rs harrtxrnisanya.

Sctclah dirninirnisasi dcngan ntcnggunakan TPF Scott, pcrscntasc THD pada cabang arus bcban A tctap scbosar 29,4'/a dcngan berrtuk gelornbang arus seperti yang dipcrlihatkan pada gambar 9b. Demikian, juga THD arus cabang beban B adalah scbcsar 29.4o/o, nanluil THD arus di jala-jala sistern sangat bcrkurzurg drastis mcnjadi 9,ZVo. Nilai l"HD ini scdikit lcbih rendah dari hasil perhitungan. disebabkan oleh pengaruh dari reaksi lrafo yang rnemperlandai bcntuk gclornbang arus sehingga sedikit mcngurangi hanrnnisa ams.

4 Kesimpulan

Pcnggunaan autol.ralil pcnggcscr Iasa (APF) scbagai rninirnisatur hannonisa arus pada sistcrn distribusi tclaga listrik cukup clbklil'. Pcnggcscran sudut lasa tcgangan scbcsar 30" dapat rncniadakan korrrponcn arus hirrrnonisa ordc lirna dan tuiuh pada sislcrn dan rncrnbuat harrnonisa arus sistcrn rncnjadi rninirnurn. Dari hasil cksllcrirncn didapalkan THD arus sistcrn tanpa APF scbcsar 29,17o, scdangkan sctclah diminirnisai dcngan rncnggunakan APF Scotl 30" mutjarJig,Zo/t'.

Pcnggunaan autotralb dcngan rating kVA yang lebih kecil akan lebih rncnguntungkan karena dapat rncnghcmat ruang dan biaya dcsain. Olch karcna it.u disarankan pcnggunaan APF poligon yang hanya mcmcdukan rating kVA scbcsar 0,361 pu.

Untuk mcrninirnisasi harrnonisa arus siste nr dcngan banyak cabang bcban nonlinicr dipcrlukan suatu strategi khusus untuk pcnempatan APF yang bcnar, konfigurasi APF yang sesuai, dan pencntuan besar sudut pcrgcscran l'asa yang tepat.

Ucapan terima kasih

Pada kesempatan ini kami rnenyarnpaikan ucapan tcrirna kasih kepada sernua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. terutama kepada HEDS-JICA sebagar sponsor pendanaan penelitian dm kcpada Laboratorium Penelitian Konversi Energi Elektrik - iTB sebagai pcnycdia fasilitas dan sarana pcnclitian.

(7)

PROC. tTB, t'OL. 3t, NO. 3, t999

97

Kuru Arus MuLku Konv A I K u f r a Arus MNukkM Konv A Spektrum Hmonrs .Arus l l d u l k u K o n v A ' S p c k t r u m H m o r u e A n ! I ' l 6 u l \ u N o n ! A d l

;

t "

- l l - - r r - - - n

S p c h r u n l i r m o n r g A s s Masukkd Konv ts

l J l - . .

Spckrrum Hsrmorue Arus di Sumbcr 1 egugan

Daftar pustaka 4.

L Ricc, David -E., "Adjustablc Spced Drivc and Power Rcctifier Hannonics - Thcir Elfcct on Powcr Systems Cornponcnt", IEEE 'tran.s. Ind. Appl.. lL-22,

16l-1 7 7 ( 1 e 8 6 ) .

2. Stratlbrd, Ray P., "Rectillcr Harmonics in Powcr Systern", IEEE l-rans. Ind. Appl. 29, 528'535 ( 1 9 8 0 ) .

3. Akagi H., Fu.yita H., "A ('onbinetl System o.f Shunt Passive and Series Actiy,e F'ilters an Alternative to Slutnt Ac'tive F'il.ters". EPE Firenze. 3-012 - 3-017

0 9 9 r ) .

-5.

;

l - 1 . - & r

S p e l t r r m H u D o t o s Arus d r S u m b c r - f c S a n g M

Pcng, Fang Zhcng ct al, "Compcnsation Characteristics of thc Cornbincd Systcrn of Shunt Passivc and Series Active Filtcrs". IEEE Tran.s. Ind. A ppl. 29, 144- 152 ( I 993).

IEEE Industry Applications Socicty, "lEf-P) Reconmrcndetl I)ractices antl Requirement,s .[or I Iarmonic Control in Electrir:al I>ower Systent",

usA, (1993).

Paicc, Derek A. "Power El.eclronic Converter ilarnrcnics - Mul.tipulse frleth.od.s for CLean Power", IEEE Press, Ncw York, (1996).

[u^r Arus NluukkM Konv ts K u r v r A r u r Msulkan Konr Il S p c k t r u m H a m o r u $ . f u t u s N l l s u k l m K o n v ll

F:I

i'l

"l-.---.rr--: -

' t t : t ' l

( a ) S e b e l u m M i n r m r s a s i ( b ) S e s u d a h m i n i m r s a s i

Gambar 9 Kurva, THD, dan sp€klrum harmonisa arus sislem dan masing-masing cabang beban A

dan B. (a). sebelum p€masangan APF alau sebelum diminimisasi

(b). setelah p€masangan APF alau selelah diminimisasi

6 .

Gambar

Gambar I  mcrnperliltatkan  sistern  distribusi tenaga  listrik yang  mensuplai  bcban-beban  nonlinier  yang nrcnyebabkan  anrs sislern tcrdistorsi dan  rncngartdung harrnonisa  anls
Gambar  2  Sistem  mensuplai  dua cabang  beban Kcklrrpok bebar nonlinicr pada cabang B yang langsung disuplai dari  sumbcr  lcgangan sistcm  rncrnpttnyai pcrsarnaan  ams di rcl jala-jala sebagai  berikut :
Gambar  5 Minimisasi  harmonisa  arus  sislem  yang  mensuplai lima  cabang  beban  nonlinier  dengan  besar  sudul  pergeseran
Gambar  7  Kurva  rating VA autolrafo  terhadap  besar  sudut penggeser  fasa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan Nomor 10 dapat diketahui bahwa apresiasi masyarakat di Kanagarian Simalidu terhadap kesenian Jaran Kepang sudah cukup tinggi karena lebih dari setegah informan

Rank Assigned to Ties Mean rank of tied values.. Applying the model specifications

Sumber informasi seperti manuskrip, atau karya akademik (skripsi, tesis, disertasi) dari perguruan tinggi lain dan berbagai hasil penelitian dari institusi atau.. perguruan

semakin banyak jumlah kendaraan yang melakukan parkir di wilayah Kabupaten Bandung Barat terutama pada tempat-tempat yang menjadi objek pajak parkir, akan memengaruhi besarnya

Tambahan judul penelitian baru yang belum ada dalam lampiran Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program Penelitian sebelumnya.. Sehubungan dengan hal tersebut di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serat karung plastik pada tanah yang distabilisasi dengan kapur - abu sekam padi dapat meningkatkan kuat tekannya hingga 4,5 kali

Penelitian ini dimaksudkan untuk menetukan pengaruh tingkat kematangan mangga terhadap vitamin C yang terdapat pada berbagai varietas buah mangga yang beredar di daerah

Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan berikut ini 1.Mengikat kapal pada waktu berlabu agar tidak terjadi pergeseran atau gerak kapal