Kamus Dwibahasa
Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia
KAMUS DWIBAHASA
BAHASA TALAUD-BAHASA
INDONESIA
TIM REDAKSI
KAMUS DWIBAHASA BAHASA TALAUD-BAHASA INDONESIA
BALAI BAHASA SULAWESI UTARA
BALAI BAHASA SULAWESI UTARA
BADAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBINAAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
TIM REDAKSI
KAMUS DWIBAHASA BAHASA TALAUD-BAHASA INDONESIA
BALAI BAHASA SULAWESI UTARA
Pemimpin Redaksi : Supriyanto Widodo, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara
Redaksi : Marike Ivone Onsu, Anas Yuliadi Nurdin, Oldrie Chaterina Sorey, Sri Diharti
Penyelia : Alex John Ulaen, Supriyanto Widodo, Yunita K. K. Dien
Desain Grafis : Anas Yuliadi Nurdin Sekretariat : Marike Ivone Onsu
Penyusun Awal : Alex John Ulaen, Agus Tege, Nicolas Salibana, Paul Gahansa
Penyunting Akhir : Marike Ivone Onsu, Anas Yuliadi Nurdin, Oldrie Chaterina Sorey, Sri Diharti, Alex John Ulaen
Pengumpul Data : Alex John Ulaen, Agus Tege, Nicolas Salibana, Paul Gahansa, Merdeka Gedoan, Marike Ivone Onsu, Anas Yuliadi Nurdin, Oldrie Chaterina Sorey, Sri Diharti Informan : Theopilus Mata, Galifer Unsong, Johan
Entjaurau, Nelson Unsong, Rahadi Gedoan Pembantu Pelaksana : Marchella Veronica Wales, Putra Wenas
Cetakan Pertama: Desember 2018 ©2018 Balai Bahasa Sulawesi Utara
Hak Cipta dilindungi Undang-undang Diterbitkan oleh:
Balai Bahasa Sulawesi Utara
Jalan Diponegoro Nomor 25, Manado, Sulawesi Utara 95112 Telepon 0431-856541 Faksimile 0431-843301
Pos-el balaibahasamanado@ kemdikbud.go.id
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Tim Redaksi Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia Balai Bahasa Sulawesi Utara
Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia Manado: Balai Bahasa Sulawesi Utara, 20018
15 x 20 cm, xxiv + 162 hlm. ISBN 978-602-53192-7-3
vi
KATA PENGANTAR
KEPALA BALAI BAHASA SULAWESI UTARA
Penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini terwujud berkat kerja keras tim penyusun kamus Balai Bahasa Sulawesi Utara bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama para konsultan, penyumbang kosakata, dan informan. Proses ini sebetulnya telah berlangsung lama, tetapi hasil kerja selama ini dimatangkan pada tahun anggaran 2018 ini.Kamus adalah karya acuan yang berisi khazanah kosakata bahasa masyarakat pendukungnya yang dapat pula digunakan sebagai indikator kemajuan peradaban masyarakat tersebut. Kamus berisi kosakata yang merekam segala sesuatu pengetahuan yang ada di sekitar kita. Kekayaan kosakata suatu bahasa menggambarkan pula kekayaan alam, kekayaan nilai-nilai budaya, kekayaan cara berpikir, dan kekayaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyusunan dan penerbitan Kamus Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan apa yang dimiliki oleh masyarakat Talaud seperti yang terekam dalam bahasanya berupa kosakata.
Setakat ini disinyalir ada kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia antara masyarakat yang tinggal di dekat pusat pemerintahan dan masyarakat yang tinggal di daerah ping-giran, masyarakat perkotaan dan masyarakat daerah. Sebagai misal, ada kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia antara masyarakat yang tinggal di Kota Manado dan masyarakat yang
vii
tinggal di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Akibatnya, kemampuan dan kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat daerah agak terhambat. Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi masyarakat Talaud yang tinggal di daerah kepulauan, khususnya di Kabupaten Kepulau-an Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. PenyusunKepulau-an kamus ini diharapkan pula bermanfaat bagi masyarakat Talaud khususnya dan masyarakat Sulawesi Utara pada umumnya sebagai sarana penunjang yang dapat menjembatani kerumpangan-kerumpang-an pribadi menuju gerbkerumpangan-kerumpang-ang mkerumpangan-kerumpang-ansyarakat Indonesia modern ykerumpangan-kerumpang-ang diwarnai oleh kepesatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sarana penunjang ini sangat diperlukan bagi masyarakat Talaud dalam mencerna, meresapi, menghayati, dan memahami pesan-pesan pembangunan di daerah. Dengan tersedianya sarana penunjang ini, penguasaan terhadap bahasa Indonesia dan kemampuan berbahasa Indonesia masyarakat penutur bahasa Talaud lebih mantap sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekno-logi. Melalui kemampuan berbahasa daerah dan berbahasa Indonesia sekaligus, masyarakat Indonesia di pelosok tanah air, khususnya masyarakat Sulawesi Utara yang berbahasa Talaud dapat memahami konsep-konsep yang dituangkan dalam bahasa Indonesia. Bertolak dari gagasan dan pola berpikir seperti yang dikemukakan tersebut, Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini memuat kosakata bahasa Talaud yang
viii
dilengkapi dengan contoh pemakaian kata di dalam kalimat serta padanan dan terjemahan di dalam bahasa Indonesia.
Saya berharap kamus ini dijadikan sumber rujukan bukan hanya bagi masyarakat Talaud secara luas, tetapi juga masya-rakat Sulawesi Utara yang ingin mempelajari bahasa Talaud. Saya juga berharap kamus ini dapat dipakai sebagai sumber rujukan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan bahasa Talaud dan bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan ke-mampuan berbahasa secara lisan maupun tulis. Lebih jauh saya berharap kamus ini dapat dimanfaatkan terlebih-lebih oleh para insan birokrasi di pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud, insan pendidikan, guru, mahasiswa, siswa, peneliti bahasa, dan bahkan dapat dimanfaatkan oleh para wartawan dan budayawan.
Atas selesainya penyusunan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan kamus ini. Secara khusus, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada penyusun awal dan pengumpul data, yakni Bapak Alex John Ulaen, Agus Tege, Noclas Salibana, Paul Gahansa, Merdeka Gedoan, Rahadi Gedoan, Marike Ivone Onsu, Oldrie Chaterina Sorey, Sri Diharti, dan Anas Yuliadi Nurdin, kepada para informan, yakni Theopilus Mata, Galifer Unsong, Johan Entjaurau, dan Nelson Unsong, serta kepada Tim Penyusun Kamus Balai Bahasa Sulawesi Utara. Atas nama Balai Bahasa Sulawesi Utara, izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan penghargaan sekali lagi kepada Bapak Alex John Ulaen yang telah bersedia sebagai konsultan, narasumber, bahkan penyumbang kosakata bahasa Talaud, baik kapasitasnya
ix
sebagai peneliti maupun sebagai penutur jati bahasa Talaud. Bahkan, beliau dengan sangat tekun dan teliti memberi pen-dampingan kepada kami selama penyusunan kamus ini. Semoga jasa baik beliau mendapat berkat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, amin.
Pada kesempatan ini izinkanlah saya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para informan yang telah mem-bantu memberikan semua informasi yang kami perlukan untuk penyusunan kamus ini. Akhirnya, saya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman Tim Penyusun Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia dari Balai Bahasa Sulawesi Utara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja keras mereka kamus ini terwujud seperti bentuknya sekarang ini.
Kamus ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari masyarakat luas sangat diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud-Bahasa Indonesia ini dapat memicu masyarakat daerah-daerah lain di Sulawesi Utara untuk berlomba-lomba segera menyusun kamus bahasa daerahnya masing-masing.
Manado, November 2018 Supriyanto Widodo
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara ~ vi Daftar Isi ~ x
Sekilas Tentang Bahasa Talaud ~ xi Petunjuk Penggunaan
Kamus Dwibahasa Talaud-Indonesia ~ xxviii A ~ 1 B ~ 71 D ~ 107 E ~ 119 G ~ 125 H ~ 132 I ~ 139 K ~ 156 L ~ 158 M ~ 174 N ~ 190 O ~ 199 P ~ 203 R ~ 220 S ~ 223 T ~ 232 U ~ 240 W ~ 259 Y ~ 276
xi
SEKILAS TENTANG BAHASA TALAUD
A. Selayang Pandang Kabupaten Kepulauan Talaud
Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dengan ibu kota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud berdasarkan UU No. 8 Tahun 2002.
Secara astronomis, Kabupaten Kepulauan Talaud terletak antara 3° 38’ 5° 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00”--127° 10’ 00” Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi. Wilayah ini adalah kawasan paling utara di Indonesia bagian tengah dengan batas-batas sebagai berikut. Sebelah utara berbatasan dengan Republik Filipina bagian selatan (Pulau Mindanao); sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe; sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi; dan sebelah timur berbatasan dengan Samudera Pasifik.
Kepulauan Talaud terdiri atas 19 kecamatan yang terletak di tiga pulau besar dan dua kepulauan, yaitu Kecamatan Kabaruan dan Damau di Pulau Kabaruan; Kecamatan Nanusa di Kepulauan Nanusa; Kecamatan Miangas di Kepulauan Miangas; Kecamatan Kalongan, Lirung, Salibabu dan Moronge di Pulau
xii
Salibabu; dan Kecamatan Melonguane Timur, Melonguane, Beo Selatan, Beo, Rainis, Tampan’Amma, Pulutan, Beo Utara, Essang Selatan, Essang, dan Gemeh di pulau terbesar, yaitu Pulau Karakelang. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Beo Utara (144.85 KM2) dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Miangas (2.39 KM2). Luas lautnya sekitar 37.800 km² (95, 24%) dan luas wilayah daratan 1.251,02 km². Jumlah penduduknya adalah 90.678 jiwa dengan perincian, yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak 46.311 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 44.367 jiwa (BPS: Talaud dalam Angka 2016).
B. Situasi Pemakaian Bahasa Talaud
Bahasa Talaud termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia dan berkerabat dengan bahasa Sangir, Sangil (di Pilipina), Bantik, dan Pasan (Tingginehe, 1967). Ada beberapa penelitian terkait dialek bahasa Talaud, baik yang dilakukan oleh peneliti lokal maupun peneliti asing.
Onsu (2015) menganalisis unsur leksikal dua ratus kata yang diambil dari daftar Swadesh dan enam kosakata tambahan. Berdasarkan penghitungan dialektometri leksikal pada 45 daerah pengamatan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dialek dalam wilayah pakai bahasa Talaud, tetapi justru hampir sebagian besar, yaitu 72 titik pengamatan yang diperbandingkan antara satu dengan yang lain dengan menggunakan segitiga permutasi tidak memiliki perbedaan wicara; ada 27 daerah pengamatan yang diperbandingkan memiliki perbedaan wicara;
xiii
dan hanya ada satu daerah pengamatan (DP) yang memiliki perbedaan subdialek dengan empat daerah pengamatan di sekitarnya.
Menurut G. Bawole, dkk. (1977) bahasa Talaud terbagi ke dalam enam dialek, yaitu (1) dialek Salibabu, (2) dialek Kabaruan, (3) dialek Karakelang, (4) dialek Essang (5) dialek Nanusa, dan (6) dialek Miangas.
L.D. Kembuan, dkk. (1986) dan Ulaen (2003) memilah bahasa Talaud atas dua dialek, yaitu dialek Tirrawatta yang dituturkan oleh penduduk di Pulau Kabaruan, Pulau Salibabu dan Pulau Karakelang bagian selatan, dan dialek Lammi’ yang dituturkan penduduk Pulau Karakelang bagian Utara-Timur, dan penduduk di Kepulauan Nanusa.
Menurut J. P. Talens dan N. Adrianni (1893), bahasa Talaud memiliki enam dialek, yaitu dialek Salibabu, dialek Kabaruan, dialek Karakelang, dialek Essang, dialek Nanusa, dan dialek Miangas.
Ada juga pendapat yang sama mengenai jumlah dialek, tetapi berbeda sedikit penamaan dialeknya, yaitu menurut R. R. Tingginehe (1967) yang menyatakan bahwa bahasa Talaud memiliki enam dialek, yaitu dialek Beo (Karakelang Tengah), dialek Kabaruan (Pulau Kabaruan), dialek Karakelang, dialek Essang (Karakelang Barat Laut), dialek Nanusa-Miangas (Karakelang Timur, Pulau Miangas dan Kepulauan Nanusa), dan dialek Moronge-Lirung (Pulau Salibabu).
Penutur bahasa Talaud tidak hanya tersebar di wilayah tersebut di atas, melainkan hampir di seluruh wilayah Provinsi
xiv
Sulawesi Utara karena suku bangsa Talaud banyak yang men-jadi perantau dan membentuk komunitas sendiri sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu di luar Kabupaten Kepulauan Talaud.
Bahasa Talaud dipakai sebagai bahasa pengantar di ling-kungan keluarga; di kantor, atau di tempat-tempat resmi, serta dalam suasana resmi seperti upacara kematian, pernikahan, dan syukuran hari ulang tahun. Bahasa ini juga dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat lanjutan atas. Bahasa Talaud juga dipakai oleh antara penuturnya di hadapan orang yang belum dikenal atau baru dikenal sehingga para pendatang yang bermukim di sana akan menguasai bahasa tersebut jika telah lama menetap di Kabupaten Kepulauan Talaud.
xv C. Bagan Fonetis Bahasa Talaud Bagan Konsonan Posisi artikulasi Cara artikulasi B ila b ia l La b io d e n ta l A p ik o a lv e o la r D e n ta l a lv eo la r La m in a al ve o la r R e to p le ks P al at al V e la r G lo ta l Hambat TB P t t ? Bersuara B d g Hambat gesekan afrikatif TB c Bersuara Gesekan {frikatif) TB s Bersuara † Nasal M n G Sibilan Getar r ŗŗ/ļ Lateral l Semi Vokal W y
xvi Bagan Vokal D P B T I U S ‚ e o R u a
D. Sistem Bunyi dan Distribusi Fonem Bahasa Talaud
‚rea:pa‘bagaimana’ alU‘kayu’
ar‚G ‘nama’ isud‚ ‘di situ’ riyani‘dengan’ ?ore ‘benar’ Sabi ‘malam’ ijo ‘hijau’ malewacara ‘licin’ aga?ca? ‘pegang’ uhasa ‘cuci’ toļE ‘ekor’ †ogo?a? ‘bengkak’ ?uwa ‘mesiu’ daŗŗa ‘darah’
/E/, /r/, /e/, /a:/, /p/, /a/ /a/, /l/, /U/ /a/, /r/, /E/, /G/ /i/, /s/, /u/, /d/, /‚/ /r/, /i/, /y/,/a/,/n/, /i/ /?/, /o/, /r/, /e/ /S/, /a/, /b/, /i/ /i/, /j/, /o/ /m/,/a/,/l/,/e/,/w/,/a/,/c/,/a/,/r/,/a/ /a/, /g/, /a/, /?/, /c/, /a/,/?/ /u/, /h/, /a/,/s/,/a/ /t/, /o/, /ļ/, /E/
/†/, /o/, /g/,/o/,/?/,/a/,/?/ /?/, /u/, /m/, /a/
/d/, /a/, /ŗ/,/ŗ/,/a/
Dari data di samping ini, bunyi-bunyi dalam bahasa Talaud adalah sebagai berikut.
[t], [a], [r], [‚], [k], [l], [U], [n], [s], [w], [o], [G], [d], [?], [b], [y], [S], [e], [u], [m], [j], [c], [g], [i], [h], [ļ], [†], [p],
[u], dan [ŗ]
Jadi, sesuai bunyi yang telah diiventarisasi dari data di atas, bahasa Talaud memiliki 29 graf.
xvii
Contoh pemakaian vokal dalam leksikal bahasa Talaud.
Jenis Vokal Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir /isi/ ‘gigi’ /alimbu/ ‘tempurung’ /masili/ ‘pemalu’
/tawE/ ‘tidak’ /i/ /E/ /a/ /o/ /u/ /Epa/ ‘sekam’ /asana/ ‘perahu’ /olE/ ‘ubi talas’ /uwa/ ‘mesiu’ /uElE/ ‘tergantung’ /sampu/ ‘udang’ /rona/ ‘ompong’ /sumpita/ ‘sumpit’ /apala/ ‘pepaya’ /mandEno/ ‘mandi’ /umuru/ ‘kuku’
Contoh pemakaian konsonan dalam leksikal bahasa Talaud.
Jenis Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir /busa?a/ ‘pisang’ /manambo/ ‘banyak’
-- -- /b/ /p/ /t/ /d/ /c/
/polokau/ ‘gundul’ /papuso/ ‘jantung’ /tumumpa/ ‘terjun’ /tata/ ‘mentah’ /dalana/ ‘jalan’ /ude/ ‘itu’
/camboka/ ‘cambuk’ /kacana/ ‘kacang’ -
/lakanE/ ‘teras’ -- /kura/ ‘kelantang’ /gau/ ‘tangkap’ /mapia/ ‘baik’ /agasa/ ‘pegang’ /mamuta/ ‘muntah’
-/nunu?a/ ‘beringin’ /manara/ ‘kerja’ - /maGau/ ‘mengaku’ /ninaG/ ‘mama’
-- /k/ /g/ /m/ /n/ /G/ /l/ /Š/ /r/ /Giruna/ ‘hidung’ /lila/ ‘lidah’ /ŠuŠu/ ‘liar’ /ranta/ ‘datang’ /balE/ ‘rumah’
/toŠE/ ‘ekor’
-xviii /’/ /’ata/ ‘sembelih’ - /s/ /suta/ ‘masuk’ -/h/ /’a’a / ‘darah’ /sasanE/ ‘sendiri’ /bahia/ ‘bohong’ - /w/ /harisa/ ‘garis’ /wanua/ ‘negeri; kampung’ - -
E. Pembuktian Fonem Bahasa Talaud Melalui Pasangan Minimal
1. /a/~/u/ /apa/ ~ /apu/ /?ala/ ~ /?alu/ /mama/ ~ /mamu/
‘kaya’ ‘kayu’
2./a/~/o/
‘apa’ ‘sesak nafas’
/sawa/ ~ /sawo/ /?ala/ ~ /?alo/
‘ibu’ ‘sejenis ikan karang’ /?ataG/ ~ /?atoG/
‘kaya’ ‘siang’ ‘cekik’ ‘ketam’ 3. /a/~/e/
4. /a/~/i/
‘istri’ ‘kelapa muda’ /sawa/ ~ /sawe/
‘istri’ ‘gandeng’
/?ala/ ~/?ali/
‘kaya’ ‘katapel’ 5. /a/~/E/ /pata/ ~ /patE/
6./i/~/E/
‘padi’ ‘bunuh’ /?isidi/ ~ /?isudE/
xix
7. /i/~/u/ /marani/ ~ /maranu/
‘dekat’ ‘lama’
8. /i/~/o/ /?ali/ ~ /?alo/
‘katapel’ ‘siang’ 9. /o/~/e/ /sawo/ ~ /sawe/
‘kelapa muda’ ‘gandeng’ 10. /s/~/d/ /asu/ ~ /adu/
‘anjing’ ‘ludah’
11. /s/~/p/ /asu/ ~ /apu/
‘anjing’ ‘sesak nafas’ 12. /s/~/w/ /asu/ ~ /awu/
‘anjing’ ‘debu’ 13. /d/~/w/ /adu/ ~ /awu/
‘ludah’ ‘debu’ 14. /d/~/p/ /adu/ ~ /apu/
‘ludah’ ‘sesak nafas’ 15. /d/~/r/ /udE/ ~ /urE/
xx 16. /l/~/r/ /laGo/ ~ /raGo/ ‘lalat’ ‘jengkal’ 17. /t/~/r/ /tawu/ ~ /rawu/ ‘penis’ ‘jauh’ 18. /c/~/r/ /coGa/ ~ /roGa/ ‘daun’ ‘sumbing’ 19. /p/~/r/ /pisi/ ~ /risi/ /apa/ ~ /ara/
‘kulit’ ‘berdiri’ ‘apa’ ‘atau’
20. /s/~/r/ /sabu/ ~ /rabu/ /masabu/ ~ /marabu/
‘busa’ ‘sambal’ ‘basah’ ‘kabur’ 21. /w/~/r/ /wabu/ ~ /rabu/
‘pembantu’ ‘sambal’
22. /w/~/p/ /awu/ ~ /apu/
‘debu’ ‘sesak nafas’
23. /w/~/b/ /wiaSa/ ~ /biaSa/
xxi 24. /w/~/s/ /wabu/ ~ /sabu/ ‘pembantu’ ‘busa’ 25. /w/~/t/ /wala/ ~ /tala/ ‘terserah’ ‘tidak’ 26. /l/~/t/ /puluG/ ~ /putuG/ ‘cucu’ ‘api’ 27. /S/~/t/ /maSEma/ ~ /matEma/ ‘terang’ ‘merasa’
28. /S/~/n/ /maSipu/ ~ /manipu/
‘sempit’ ‘berdusta’
29. /S/~/d/ /maSalo/ ~ /madalo/ ‘ingin ikut’ ‘memuji’ 30. /h/~/p/ /hutuG/ ~ /putuG/
‘lapar’ ‘api’ 31. /n/~/G/ /raGo/ ~ /rano/
xxii F. Afiksasi Bahasa Talaud
Bahasa Talaud mengenal bentuk kata turunan yang terjadi karena proses afiksasi. Afiks dalam bahasa Talaud terbagi atas prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks.
1. Prefiks
Prefiks adalah afiks yang ditempatkan di bagian awal suatu kata dasar. Berikut bentuk-bentuk prefiks dalam bahasa Talaud dan contoh pemakaiannya.
{a -} seperti pada kata: aleo ‘jahat sekali’ asingka ‘tahu sekali’ atohassa ‘kuat sekali’ prefiks a+KD berarti … sekali {i-} seperti pada kata: irame ‘diramaikan’
isappa ‘dikunyahkan’ iwalo ‘diberitahukan’ prefiks i+KD berarti di-…-kan {ma-} seperti pada kata: manganu ‘akan mengambil’
mabasa ‘akan membaca’ matiilla ‘akan tidur’ prefiks ma+KD berarti akan … {na-} seperti pada kata: nanganu ‘sudah mengambil’
nabasa ‘sudah membaca’ nanawo ‘sudah jatuh’ prefiks na+KD berarti sudah … {ni-} seperti pada kata: nianu ‘diambil’
nirame ‘didamaikan’ niwawa ‘didukung’ prefiks ni+KD berarti di-… {pa-} seperti pada kata: panganu ‘ambillah’
xxiii
panio ‘petiklah’ prefiks pa+KD berarti …-lah
{pina-} seperti pada kata: pinaanu ‘telah diambil’ pinasapu ‘telah disapu’
pinapate ‘telah dibunuh’ prefiks pina+KD berarti telah …
{sa-} seperti pada kata: sambua ‘sebuah/sebutir’ sambaola ‘sebungkus’
santege ‘setetes’ sambaissa ‘seikat’ prefiks sa+KD berarti se-... Jika sa- diikuti kata dasar yang dimulai dengan huruf vokal, ia
menjadi sangka-, misalnya
ire ‘berjanji’ sangkaire ‘sama-sama berjanji’ auru ‘berak’ sangkauru ‘sama-sama buang air besar’ Jika sangka- diikuti konsonan, ia menjadi awalan, misalnya
tou ‘orang’ sangkatou ‘seorang diri’
rupa ‘memukul’ sangkarupa ‘sama-sama memukul’
{ua-} seperti pada kata: uapulu ‘saling suka’ uatambe ‘saling bergumul’
uapate ‘saling membunuh’ prefiks ua+KD berarti saling … { mataSa-} seperti pada kata mataSareno ‘mandi-mandi’
mataSaamatta ‘berjalan-jalan’ mataSarororoGa ‘minta-minta’
prefiks mataSa+KD berarti terjadi pengulangan pada kata dasar { ta?e-} seperti pada kata ta?emabalu?a ‘sedang menjual’
ta?ewuamattata? ‘sedang berjalan ta?emadororoGa ‘sedang meminta’
xxiv
ta?emacuanna ‘sedang menanam’ prefiks ta?e +KD berarti sedang … { taSa-} seperti pada kata taSaanna ‘orang yang suka makan’
taSainum ‘orang yang suka minum’ taSareno ‘orang yang suka mandi’ prefiks taSa+KD berarti orang yang suka …
2. Infiks
Infiks adalah afiks yang posisinya berada di antara kata dasar. Berikut bentuk-bentuk infiks dan contoh pemakaiannya dalam bahasa Talaud.
Infiks { -in} terletak di antara fonem pertama, dan kedua suku awal, misalnya
basa ‘baca’ binasa ‘dibaca’ tapa ‘panggang’ tinapa ‘dipanggang’ pate ‘bunuh’ pinate ‘dibunuh’ sakka ‘pukul’ sinakka ‘dipukul’ tappa ‘tampi’ tinappa ‘ditampi’ wala ‘biar’ winala ‘dibiarkan’
infiks -in- berarti di-… Infiks { -um-} seperti pada kata rumanta ‘akan datang’
sumutta ‘akan masuk’ tumumpa ‘akan turun/terjun’ infiks -um- berarti akan … Infiks { -inum-} seperti pada kata sinumutta ‘telah masuk’
tinumuro ‘telah bocor’ tinumuwo ‘telah tumbuh’ infiks -inum- berarti telah … Jika kata dasar mulai dengan vokal, maka infiks –in- dan –um- berarti di... dan akan..., misalnya:
anu ‘ambil’ inanu ‘diambil’ uru ‘berak’ umuru ‘akan berak’ uru ‘berak’ inuru ‘diberaki’ ana‘makan’ umanna‘akan makan’
xxv 3. Sufiks
Sufiks adalah afiks yang posisinya berada di belakang kata dasar. Berikut bentuk-bentuk sufiks dan contoh pemakaiannya dalam bahasa Talaud.
{ -anna} seperti pada kata attanna ‘akan dihabiskan’ tambanna ‘akan ditambah’ rupanna ‘akan dihantam’ gattoanna ‘akan diajak berbicara’ sufiks -anna berarti akan … { -i} seperti pada kata baloi ‘beritahukanlah’
burai ‘gosoklah, bubuhilah’ lambei ‘sisakanlah’
sufiks -i berarti …-lah { -ku} seperti pada kata iamangku ‘ayahku’
Inangku ‘ibuku’ turangku ‘saudaraku’ sufiks -ku berarti …-ku { -ne} seperti pada kata balene ‘rumahnya’
tampane ‘tempatnya’ lambene ‘sisanya’ sufiks -ne berarti …-nya { -nu} seperti pada kata balenu ‘rumahmu’
tampanu ‘tempatmu’ lambenu ‘sisamu’ sufiks -nu berarti …-mu { -u} seperti pada kata baleu ‘rumahku’
tampau ‘tempatku’ lambeu ‘sisaku’ sufiks -u berarti …-ku { -te} seperti pada kata natete ‘sudah matilah’
xxvi
patete ‘bunuhlah’ sufiks -te berarti …-lah { -te} seperti pada kata renonte ‘akan mandi’
inaite ‘akan pergi’ umamatte ‘akan berjalan’ sufiks -te berarti akan … 4. Konfiks
Gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan dinamakan konfiks. Berikut bentuk dan contoh pemakaian konfiks dalam bahasa Talaud.
{ ni-anna} seperti pada kata nitambanna ‘ditambah’ niuwusanna ‘diberi penawar’ nisutanna ‘dimasuki’ konfiks ni-anna berarti di-… { ni-ku} seperti pada kata niangku ‘kumakan’
nirantangku ‘kudatangi’ niwaloangku ‘kuberitahu’ konfiks ni-ku berarti ku-…-i { ni-nu} seperti pada kata niratannu ‘kaudatangi’
niwaloanu ‘kauberitahu’ konfiks ni-nu berarti kau-…-i { ni-u} seperti pada kata nianuu ‘kuambil’
nirombau ‘kurombak’ nisekau ‘kusapu’ konfiks ni-u berarti ku-… { pa-anna} seperti pada kata pabailanna ‘tempat berkebun’
pasuananna ‘tempat bertanam’ pabasanna ‘tempat membaca’ konfiks pa-anna berarti tempat … { pa-ku} seperti pada kata pabailangku ‘tempatku berkebun’
xxvii
pamansariangku ‘tempatku mencari nafkah’
pannanalangku ‘tempatku bermain’ konfiks pa-ku berarti tempatku … { pa-ne} seperti pada kata pamamanaranne ‘tempat kerjanya’
pamoretanne ‘tempat dia menulis’ pasasombanne ‘tempat dia bertemu’ konfiks pa-ne berarti tempat dia … { pi-ku} seperti pada kata pinaangku ‘kumakan’
pinaarangku ‘kukarang’
pinasirungangku ‘tempatku berlindung’ konfiks pi-ku berarti ku-…
{ pi-ne} seperti pada kata pinaanene ‘dikutuknya’ pinaamene ‘dijangkaunya’ pinapedane ‘dihapusnya’ konfiks pi-ne berarti di-…-nya { pi-u} seperti pada kata pinaaneu ‘kukutuki’
pinaanuu ‘kuambil’ pinasapuu ‘kusapu’ konfiks pi-u berarti ku-…
xxviii
PETUNJUK PENGGUNAAN
KAMUS DWIBAHASA TALAUD-INDONESIA
A. Kata-kata yang Dimuat
Kata-kata yang dimuat di dalam kamus ini adalah kata-kata asli bahasa Talaud. Pada penyusunan ini, tim penyusun berusaha memasukkan variasi-variasi dialek Lammi dan Tirrawata disertai dengan contoh pemakaiannya dalam kalimat. B. Bentuk Susunan Kamus
Susunan kata dasar (lema/entri) dibuat secara alfabetis sesuai dengan urutan abjad yang dikenal dalam bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan dengan alasan dasar bahasa sasaran kamus ini adalah bahasa Indonesia. Namun dalam bahasa Talaud ada beberapa fonem yang tidak ada dalam bahasa Indonesia sehingga urutannya menjadi a, b, c, d, e, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, r, s, t, u, w, y. Dalam bahasa Talaud tidak ada kata yang dimulai dengan huruf f, v, x, dan z.
1. Penulisan Kata Dasar dan Kata Turunan
Susunan kata dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Dwibahasa Talaud-Indonesia adalah seperti berikut.
Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contohnya simburunga adalah kata dasar dan kata mananalrimburungnga, wasasimburunga, pasasimburunga, manimburungnga dan sasalrimburungngu adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut.
simburunga /simburuGa/ n bisik; Supatarraacha uanaa tingikku -- su talingau. Terkadang terngiang dalam telingaku bisik rayu kekasihku.
xxix
mananalrimburungnga /mananaļimburuGGa/ n pembisik; I Junna naolaa ~ si bupati. Si Jun menjadi pembisik bupati.
wasasimburunga /wasasimburuGGa/ v berbisik; Bisarane tawe matualaga, ere ~. Bicaranya tidak jelas, seperti orang berbisik.
pasasimburunga /pasasimburuGa/ v berbisik-bisik; Arie ~ santalanu massale Mawu. Jangan berbisik-bisik saat ibadah.
manimburungnga /manimburuGGa/ v membisikkan; I kaka tanginna ~ sio? Kakak tadi membisikkan apa kepadamu?
sasalrimburungngu /sasaļimburuGGu/ n bisikan; Itou maddiri madaringi ~ naungitou. Dia tidak mau mendengar bisikan
hatinya.
Selain itu, seperti contoh-contoh ini, setiap lema pokok dan lema tambahan bahasa Talaud ditulis dengan huruf tebal dan tidak dipenggal.
2. Lafal
Lafal lema pokok perlu dicantumkan setelah lema. Lafal dimaksudkan sebagai panduan pengucapan lema yang sukar untuk diucapkan. Lema yang mengandung bunyi khas yang sukar diucapkan dibatasi dengan garis miring.
Contoh :
mananalrimburungnga /mananaļimburuGGa/ v
maiwalro /maiwaļo/ v
3. Kelas Kata
Label kelas kata dicantumkan pada setiap entri dan subentri. Jumlah kelas kata yang dipakai adalah tujuh kelas kata, yaitu:
n untuk nomina, v untuk verba, a untuk adjektiva, adv untuk adverbia, num untuk numeralia,
xxx pron untuk pronomina, dan p untuk partikel.
Untuk kelas kata v (verba) tidak dibagi menjadi vt (verba transitif) dan vi (verba intransitif), cukup v (verba) saja.
Contoh:
walre /waļe/ n rumah;
maiwalro /maiwaļo/ v bertanya;
maririk /maririk/ a kuning;
amungkangu /amuGkaGu/ adv oleh karena itu;
pitu /pitu/ num tujuh;
itou /itou/ pron Anda, Engkau;
su /su/ p di;
Contoh kalimat tidak semuanya ada dalam setiap entri apabila entri itu cukup jelas atau sudah memberikan informasi yang lengkap. Entri yang dimaksud biasanya berkelas kata nomina konkret dan berupa kata-kata umum.
Contoh:
niuk /niuk/ n kelapa;
walre /waļe/ n rumah;
lima /lima/ n tangan;
4. Tanda Baca
a. Tanda Hubung (-)
1). Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
atona-tona /atona-tona/ adv benar-benar
2). Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh:
ke-4 ke-7
xxxi b. Tanda Hubung Ganda (--)
Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat. Contoh:
uatatangga/uatataGga/ v beradu fisik: Tarau ngkite poi -- mmanu’ i apita.Ayam jago kita sedang beradu dengan ayamnya
kepala kampung. c. Tilde (~ )
Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh: wasasimburunga /wasasimburuGGa/ v berbisik: Bisarane tawe matualaga, ere ~. ‘Bicaranya tidak jelas, seperti orang berbisik.’
d. Cetak Miring
Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.
Contoh:
a) Label Kelas Kata
a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (partikel), pron (pronomina), dan v (verba)
b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema Contoh:
uatantilla/uatantilla/ v diserahkan, dipercayakan: Letangngu uatantilla su tuarinu, amuggu ipaatte, indite iwaļo sitou.Tanahmu dipercayakan kepada adikmu, kalau sudah mau digunakan; sekarang kuberitahu padanya.
e. Cetak Tebal
a). Huruf yang dicetak tebal adalah lema. Contoh:
xxxii
b). Bagian yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna). Contoh:
ualralrumma/ual᷊al᷊umma/ 1mendung, ro’engkaneṛabba kete ual᷊al᷊umma, tanna manguranna? “sejak kemarin langit
mendung, entahlah mau turun hujan?” 2agak dalam,
paṛighi ngkamiu ual᷊al᷊umma au, “sumurmu agak dalam ya?”
f. Koma (,)
Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata. Contoh: uararadigga/uararadigga/ v berdekatan, bersebelahan
g. Titik Koma (;)
Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna.
Contoh:
uaholre/uahol᷊e/ berdiri; menonjolkan diri: Itou kete uahol᷊e su saruanne.Ia selalu berdiri di depan.
h. Titik Dua (:)
Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir
deskripsi dan sebelum contoh pemakaian. Contoh:
wasasimburunga /wasasimburuGGa/ v berbisik: Bisarane tawe matualaga, ere ~. ‘Bicaranya tidak jelas, seperti orang
berbisik.’
i. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau
xxxiii
bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh
tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau
pernyataan yang terdapat di depannya. Contoh:
uapedde/uapedde?/ vlm mengenakan baju (seragam) atau
tampak rapi g. Singkatan Kata
Dalam penyusunan kamus dwibahasa ini, digunakan beberapa singkatan kata, antara lain sebagai berikut.
dl dalam pd pada dng dengan sbg sebagai dp daripada spt seperti dr dari thd terhadap dsb dan sebagainya tsb tersebut kpd kepada tr Tirrawatta krn karena tt tentang lm Lammi yg yang msl misalnya
aa /aa/n burung elang; sejenis burung pemangsa anak ayam atau ikan Pia -- nanametta anau manua. Burung elang
menyambar anak ayam.
aa /aa/ n sapaan untuk orang yang lebih tua; kakak -- manu suapa?
Kakak mau ke mana?
maiyaangan /ma?iyaaGan/ n 1
lm yang sulung: Iddi iyapa ~ Ini anak yang sulung; a2lebih tua:
Iyaddua isai ~ Siapa yang lebih tua diantara kita berdua?
maiyaanganna /ma?iyaaGan/ n
1
tr anak sulung: Anai tarua, iyapa esakka ~ Putra sulung mereka laki-laki; 2lebih tua
Ipapau ~ wuassi mamau. Ayah saya lebih tua dr ibu saya.
paiyaangan /pa?iyaaGan/ n lm
dianggap atau diperlakukan sbgyang tua
paiyaanganna /pa?iyaaGanna/ n tr dianggap atau diperlakukan sbgyang tua
aaccan /aaccan/n kepala tanam; tiga tanaman sejenis yang ditanam sbgkepala tanam dng posisi segi tiga di tengah-tengah lahan
mangaccan /maGaccan/ v
menanam kepala tanaman
aaccanna /aaccanna/ n tr-v
pengasihan
aaccanaa/a?accana?a/v kasihanilah
maaaccanna /ma?aaccanna/ v
memprihatinkan Maaakkanna wiakki yassa ~. Hidupnya memprihatinkan.
maiaccanna /ma?iaccanna/ v
minta dikasihani Iyami narumanta si o tua ~
hurungkami arie paingkataa su wanua waine. Kami menghadap tuan, minta dikasihani, agar guru kami jangan dipindahkan ketempat lain.
naiaccanna /na?iaccanna / v
minta dikasihani (pd seseorang);
paaacanna /pa?aacanna/v harus saling mengasihi ~ we i yamiu sangka tuṛṛangnga. Kalian bersaudara harussaling mengasihi.
uaccanna /u?accanna/ v merasa kasihan; iba;
yaaccanna /ya?accanna/n yang dikasihi Itou ~ tuari ngkite. Dia yang dikasihi adik kita.
aakkanna /aakkanna/ n tr
pengasihan; kasih sayang -- su inangnga mannalrantangnga lralrannu wiakka. Kasih sayang thd ibu membuka jalan rezeki.
aakkanaa /a?akkanaa/v
kasihanilah ~ i yami manga allangngu. Kasihanilah kami hamba-Mu.
maaakkanna /ma?aakkanna/ v
memprihatinkan ~ wiakki yassa.
Kehidupannya sehari-hari memprihatinkan.
naiakkanna /na?iakkanna/ v minta dikasihani (pd seseorang)
paaakkanna /paaakkanna/ v
harus saling mengasihi ~ we i yamiu sangka tullrangnga
Kalian bersaudara harussaling mengasihi;
uakkanna /uakkanna/ v merasa kasihan iba;
yaakkanna /yaakkanna/n yang dikasihi Itou ~ tuari ngkite. Dia yang dikasihi adik kita.
aallran /aaṛṛan/ n lm pengasihan;
allranaa /a?aṛṛana?a/ v kasihanilah
aaallran /ma?aaṛṛan/ v
memprihatinkan
maiallran /ma?iaṛṛan/ v minta dikasihani
naiallran /na?iaṛṛan/ v minta dikasihani (pd seseorang)
paaallran /pa?aaṛṛan/ v harus saling mengasihi
uallran /u?aṛṛan/ a merasa kasihan, iba
aacca /a?acca/n tr katak hijau Pia -- su intalla. Ada katak hijau di halaman rumah
aacca /a?acca/ v tr-v kais;
nangaacca /naGa?acca/ v
mengais di permukaan tanah dng menggunakan jari-jemari
aadua /a?adua/ n plasentaSiite --wullru anaa isassago rua sangkatulrangnga. Kita
menganggap plasenta dan bayi bersaudara.
aakka /a?akka/ 1n tr katak hijau
pia -- su intalla. Ada katak hijau di halaman rumah. 2v tr
mengais atau membongkar permukaan tanah dng menggunakan jari-jemari
aape /a?ape/n udang kipas
abi-abi /abi-abi/ num semua: -- taumata uapendana maluasa. Semua orang merasa senang.
abba /abba/1n tanda untuk lahan yang akan dijadikan kebun; 2v
menandai lahan dng cara memaras belukar pd sisi-sisinya
mangabba /maGabba/ v
menandai mabbawailla suete ~. Para petani menandai lahannya.
mangngabba /maGGabba/v sedang menandai I tete ~ waillu risa. Kakek sedang menandai kebun yang akan ditanami cabai
naiabba /naiabba/ v minta (bantuan seseorang) untuk menandai lahan bakal kebun
nangabba /naGabba/ v
menandai I papa suete ~ waillu wuakkann. Bapak sudah
menandai kebun untuk ditanami jagung.
iyapanangabba /iyapanaGabba/
v seseorang yang menandai;
niabba /niabba/vditandai Tawe taumata mangal᷊uanna letaa suete ~ mbaine.Tidak ada orang yang berani menggarap lahan yang sudah ditandai orang lain.
/niapaabba/ v disuruh untuk menandai Ipau ~ wamballe su ulrune.Iparku disuruh untuk menandai ladang di hulu.
pangabba /paGabba/ v tandailah
~ wailla su winggin sal᷊ukka!
Tandailah lahan di pinggir sungai!
yappaabba /yappaabba/ v
disuruh menandai;
naabba /naabba/ v terseduk; tersauk
abba /abba?/n lm ramuan atau jamu untuk ibu bersalin dan orang yang sakit keras
abbaa /abba?a/ v temukan
naabbaa /naabba?a/ v
menemukan Isai ~ potolli papa huru anggilannu roitta. Siapa yang menemukan pensil pak
guru akan diberi uang.
abballa /abballa/ n tr jamu untuk ibu melahirkan
aabbalanna /a?abbal᷊anna/ v diberi minum ramuan atau jamu
mangabballa /maGabballa/ v
akan memberi ramuan atau jamu
Imama biangnga ire e ~ taumata wau nangunsiwe. Ibu bidan pergi memberi ramuan jamu kpd ibu yang baru melahirkan.
mangngabballa /maGGabballa/ v
sedang memberi ramuan atau jamu;
nangabballa /nangabballa/ n
sudah diberi ramuan atau jamu;
niabbalanna /nibbalanna/ v
diberi ramuan atau jamu oleh seseorang ~ mama biangnga. Ibu diberi jamu oleh bidan kampung.
niapaabballa /niapaabballa/ v
diminta bantuan dr seseorang untuk memberikan jamu;
niabbal᷊anna /niabbal᷊anna/
abbala /abbala/ n kebaya -- mama aanggilli nene. Kebaya ibu pemberian nenek.
maabbala /ma?abbala/ v akan mengenakan kebaya;
paabbala /pa?abbala/ v kenakan kebaya ~ amugu i o manu su andeangngu awingnga.
menghadiri pesta pernikahan.
uaabbala /uaabbala/ v sedang mengenakan kebaya; berkebaya
I mama parrala arramagge ~. Ibu tampak cantik mengenakan kebaya itu.
abbatu /abbatu/a besar; kekar
naabbatu /naabbatu/ a
berbadan besar dan kekar
umbasannu ~ ere yupungnge.
Putramu berbadan besar dan kekar spt kakeknya.
abbawu /abbawu?/ v lm rajuk; merajuk krn tidak mendapatkan apa yang diinginkannya
maabbawu /maabbawu?/ v
sedang merajuk Anangngu poi ~ tala niuman. Anakmu sedang merajuk tidak mau makan.
naabbawu /naabbawu?/ v baru saja merajuk
abbawutta /abbawutta/ v tr rajuk; merajuk krn tidak mendapatkan apa yang diinginkannya
Pulunnu tara ~. Cucumu sering merajuk jika makanan tidak enak.
maabbawutta /ma?abbawutta/
v sedang merajuk Anangngu poi ~ tawe niumanna. Anakmu sedang merajuk dan tidak mau makan.
naabbawutta /na?abbawutta/ v
baru saja merajuk
abbengalrenna /abbeGaṛenna/ n tr
nama arkais untuk kampung
Moronge Tiwatta moronge isassago --. Dahulu kala kampung Moronge disebut Abbengarenna.
abbi /abbi/ n 1semua Udde anna nalurante -- su saalanna?
Apakah bahan makanan semua sudah dimuat di perahu? adv 2
semuanya; segalanya:Iyamiu -- iyapparanta su andeangngu awingnga. Kalian semuanya diundang hadir di pesta perkawinan.
abbi /abbi?/ n lm colek
aabbitta /abbitta/ n tr colek; sentuh dng tangan untuk memanggil atau mengalihkan perhatian
mangabitta /maGabitta/ v mau mencolek
mangngabbitta /maGGabbitta/ v mencolek
naabbitta /na?abbitta/ n dicolek sbgperingatan
nangabbitta /naGabbitta/ v sedang mencolek
niabbitta /niabbitta/ v dicolek
niabbitti /niabbitti/ v dicolek oleh seseorang
niabbittu /niabbittu/ v dicolek dng menggunakan jari tangan
abbo /abbo?/ v lm kehabisan persediaan
nipaabbongnge /nipa?abboGGe/
v kehabisan persediaan
ketiadaan: Esse, iyami tawe mapa-nganggillu roitta, kete --.
Aduh, kami tidak dapat memberikan uang, krn kehabisan uang.
maabbolla /ma?abbolla/ v akan habis; tidak akan mencukupi:
Pendamanna waddingnge roitta ~. Rasanya uang ini tidak akan mencukupi.
naabbolla /na?abbolla/ v
persediaan sudah habis
abbu /abbu?/ v lm 1cabut abbu owangngi nene! Cabut uban nenek! 2 tarik kembali
aabbu /aabbu/ n lm 1tugal; alat semacam tongkat yang terbuat dr kayu, berujung runcing, digunakan untuk mencabut tanaman spt keladi dan ubi
Abbu panggi~ Cabut singkong dng tugal 2n pinset digunakan untuk mencabut uban atau jenggot: Aabbutta ude owan ni tete. Pinset itu pencabut uban kakek.
mangabbu /maGabbu?/ v
mencabut: Nene~ owan ni tete.
Nenek mencabut uban kakek.
mangngabbu /maGGabbu?/ v
sedang mencabut Ipapa ~ panggi Ayah sedang mencabut ketela pohon;
naabbu /naabbu/ v tercerabut; tercabut
nangabbu /naGabbu?/ v
mencabut Ipapa ~ panggi su wai. Ayah mencabut ketelah pohon di kebun
naiabbuu /naiabbu?u/ v minta dicabut Tete~ panggi Kakek minta dicabuti singkong;
niabbu /niabbu?/ v dicabut niapaabbu /niapaabbu?/ v
disuruh mencabut Ipapa ~ panggi. Ayah disuruh mencabut ketela pohon
pangabbu /paGabbu?/ v cabut ~ panggi Cabut ketela pohon itu!
yappaabu /yappaabu?/ v
disuruh mencabut: Ipapa~ panggi su inta. Ayahdisuruh mencabut ketela pohon di halaman.
abbuli /abbul᷊i/ v lepas dr ingatan
naabbulri /na?abbul᷊i/ v lupa
Uare yaa ~. Waduh, saya lupa
niabbulrianan /niabbul᷊ianan/
lm
niabbulriananna
/niabbul᷊iananna/ vtr terlupakan
Rarroo mpapa ~ su lawuanna.
Barang bawaan ayah terlupakan di pelabuhan.
abbutta /abbutta/ v tr 1cabut -- owanni nene Cabut ubannya nenek! v2 tarik kembali untuk laporan ucapan surat dll
aabbutta /aabbutta/ n tr 1tugal; alat semacam tongkat yang terbuat dr kayu, berujung
runcing, digunakan untuk mencabut tanaman spt keladi dan ubi ~ udde buassualun saedde. Tugal itu terbuat dr kayu pohon melinjo; n 2pinset pencabut uban atau jenggot
aabbuttuowanna
/aabbuttuowanna/ n pinset yang digunakan untuk mencabut uban
aabbuttu olre /aabbuttu oļe/ n
tugal yang digunakan untuk mencabut keladi
aabbutti /aabbutti/ n tugal atau juga pinset kepunyaan
seseorang;
aabutanna /a?abutanna/ v
sedang dicabut;ditarik kembali;
aabbuttante /aabbuttante/ v
apakah sudah dicabut;
abbuttanna /abbuttanna/ v akan dicabut; mangabbutta/maGabbutta/ v akan mencabut; mangngabbutta /maGGabbutta/ v sedang mencabut; naabbutta /naabbutta/ v tercabut; tercerabut; naabbutta /na?abbutta/ v
dicabut: Sasaran bailla ~ ana nassal᷊a suanna. Tanda batas kebun dicabut krn salah pancang.
naiabbutta /naiabbutta/ v minta dicabuti ~ owanna nene. Nenek minta dicabuti ubannya.
nangabbutta /naGabbutta/ v
sudah mencabut;
niabbutta /niabbutta/ v dicabut
ole ~ suapa? Keladi itu dicabut di mana?
niabbutti /niabbutti/ v sudah dicabut: Ole niabbutti sai?
keladi itu dicabut oleh siapa?
niapaabbutta /niapaabbutta/ v
disuruh mencabut: Itou ~ ole wullru panggi.Dia mencabut keladi dan ketela pohon.
pangabbutta /paGabbutta/ v
pergi mencabut;
yappaabbutta /yappaabbutta/ v disuruh mencabut: Itou ~ alun sasara nassala pasia. Dia disuruh mencabut patok tapal batas yang salah pancang.
yappaabbutti /yappaabbutti/ v
disuruh cabut oleh: Sasaran ~ apita. Patok itu disuruh cabut oleh aparat kampung.
abbunutan /abbunutan/ n lm pembual abbunutanna/abbunutanna/ n tr pembual: I o mangimanna su ~ ua? Engkau percaya kpd si pembual itu?
abbuwu /abbuwu/ v potong: -- rarua udde yawanna. Potonglah bamboo itu menjadi dua ujung
accanaa /accana?a/ v tr kasihani -- iyami Kasihani kami
naacceanna /na?acceanna/ n
kudisan; badan dipenuhi kudis
accudda /accudda/ v tr kupas
mangaccudda /maGaccudda/ v
mengupas; menguliti naaccudda /na?accudda/ v
dikupas; dikuliti: Appala ~ anannu pulunna. buah pepaya dikupas untuk dimakan
papaaccuraa /papaaccura?a/ v
disuruh kupas
yappaaccudda /yappaaccudda/
v diminta untuk mengupas
adda /adda?/ n lm1
kebiasaan -- wanua wuaccu manga iyupun.
Kebiasaan dikampung
diwariskan oleh leluhur; 2 sopan-santun: Ana u maadda cu matatimmadde. Anak itu santun kpd para tetua
aaddattan/a?addattan/ n yang dihormati
maadda /maadda?/ a santun
mangadda /maGadda?/ v
menghormatimemberi hormat mangngadda /maGGdda?/ v
sedang memberi hormat
nangadda /naGdda?/ v sudah memberi salam
niaddattan /niaddattan/ v diberi hormat
pangngaddatta /paGGaddatta/ v
beri hormat
aaddaalle /addaalle /a banyak:
Taumata ua roinne -- orang itu
banyak uang
addan /addan/v tr cubit;
aaddangan /a?addaGan / v sedang dicubit;
mangaddan /maGaddan/ v
mencubit;
nangaddan /naGaddan/ v habis mencubit;
niaddan /niaddan/ v habis dicubit oleh;
addangnga /addaGGa/ v tr cubit;
aaddanganna /a?addanganna/ v
sedang dicubit;
mangaddangnga /maGaddaGGa/
v mencubit;
nangaddangnga /naGaddaGGa/ v
baru saja mencubit;
niaddangnga /niaddaGGa/ v baru saja dicubit: Anaa ua ~ . Anak itu baru saja dicubit.
niapaaddangnga
/niapaaddaGGa/ v dicubiti seseorang: Anaa ua ~ si mamane.Anak itu dicubiti ibunya.
papaaddangaa /papaaddaGa?a/
v disuruh cubit: Anna~ si huru anaa nakalle ua. Anak itu disuruh cubit oleh pak guru.
yappaaddangnga
/yppaaddaGGa/ v diminta untuk mencubit
addapa /addapa?/ n lm1perolehan; pendapatan: Yacca lai piate -- nge mellai tae longon. Dia
sudah punya pendapatan meskipun belum tahu apa-apa.
n2 pendapat: Iyamiu
matatimmadde mampaddrngi be -- iyami. Para tetua dengarlah pendapat kami!
addapata /addapatta/ n tr1
perolehan: ~ wuassu niukka su ulrune perolehan dr kebun kelapa di hulu 2 n pendapat
addapattu /addapattu/ n pendapat dr: Daddrngirre we udde ~ rarioa. Dengarlah pendapat dr para remaja
addappin /addappin/ n lm 1 nama sejenis ikan n 2lm rahasia sesuatu yang tidak boleh disampaikan kpd umum
addappingnga /addappiGGa/ n tr
rahasia; sesuatu yang tidak boleh disampaikan kpd umum: Ariewe pabbattiaa ude ~ hawe.
Jangan kau ceriterakan rahasia temanmu.
addatta /addatta/ n1 kebiasaan:
--wanua wuassu manga iyupungnga Kebiasaan dikampung diwariskan oleh leluhur; a 2sopan-santun: Ana u maadda cu matatimmadde.
Anak itu santun kpd para tetua.
aaddattanna /a?addattana/ n
dihormati: Nene -- manga mawu lalrolron soa. Nenek dihormati warga kampung.
maaddatta /maaddatta/ a
santun;
mangadatta /maGadatta/ v menghormati; memberi hormat:
Anaa siola ~ wanerra. Para siswa menghormati bendera. mangngaddatta /maGGaddatta/ v sedang memberi hormat: Polisi ~ mamamiarrangnge.
Para polisi sedang menghormati pemimpinnya.
nangaddatta /naGaddatta/ v
sudah memberi salam: io ~we si camatta? Apakah kamu sudah memberi salam kpd camat?
niaddattanna /niaddattanna/v
diberi hormat: I yamiu mai, timmadde ~ ere mawu wahewa.
Luar biasa kamu, orang tua diberi hormat spt tuan besar.
pangngaddatta /paGGaddatta/ v beri hormat: Su amatanna, ~ we taumata massomba su ṛal᷊anna
beri hormat pd orang yang bertemu dng kamu;
yappaaddtta /yappaaddatta/ v
diminta untuk memberi hormat
addera /addera/ n kursi: -- nu niola isai? Siapa yang membuat kursimu?
addio /addio?/ a lm1 kecil: Ana -- ere i o piate barabungane. Anak kecil itu sudah sok jagoan; 2a
sedikit: Anggile o mellai mene addio! berilah biar hanya sedikit!
mengecilkan Ibase -- calana u.
Tukang jahit akan mengecilkan celanaku; v2 menganggap enteng; meremehkan: Papia udde ~ doangngu. Jangan menganggap enteng atau meremehkan lawan tandingmu.
mangngaddio /maGGaddio?/ v 1
sedang memperkecil Imama ~ tingiu radio Ibu sedang memperkecil volume suara radio; v2menganggap enteng; meremehkan Papia udde ~ kulupe mbale roapangngi yamiu, paallawe, bale mannamboan cu roa. Jangan menganggap enteng kesebelasan bola yang sedang kalian hadapi, lihatlah mereka lebih banyak menguasai bola
nangaddio /naGaddio/ v1baru saja melakukan kegiatan memperkecil sesuatu; v2baru saja mengeluarkan kata-kata atau bersikap meremehkan
yappaaddio /yappaaddio?/ v
disuruh untuk mengecilkan (volume suara, nyala lampu, dsbnya)
iyapaaddio /iyapaaddio?/ n si kecil
uaaddio /uaaddio?/ n yang agak kecil
addioa /addio?a/ a tr1 kecil: Io tae addioa arie ppandoko. Kamu masih kecil, jangan merokok 2a
sedikit: Indi amme -- aanggillu pulunna. Ini ada padi sedikit pemberian cucumu
addioaa /addioa?a/ v kecilkan -- ude renggammmu solo.
Kecilkan nyala lampunya!
mangaddioa /maGaddio?a/ v 1
mengecilkan: I yau inai su walem base ~ lawassu salana.
Saya akan ke rumah tukang jahit untuk mengecilkan pinggang celana; v2 menganggap remeh
Imba-rangnga ~ roappa. Jangan sekali-kali menganggap remeh lawan tanding
mangngaddioa /mangngaddio?a/ v 1
sedang memperkecil: Imama ~ tingikku radio. Ibu sedang memperkecil volume suara radio; v2
menganggap enteng; meremehkan
nangaddioa /naGaddio?a/ v1
baru saja melakukan kegiatan memperkecil sesuatu v2baru saja mengeluarkan kata-kata; bersikap meremehkan
niaddioa /niaddio?a/ v
dikecilkan: Renggammu solo suete ~ . Nyala lampu sudah dikecilkan;
yappaaddioa /yappaaddio?a/ v
disuruh untuk mengecilkan (volume suara, nyala lampu, dsbnya)
kecil
uaaddioa /uaaddio?a/ a agak kecil
addo /addo?/ n lm kurap; kaskado:
Awangnge kete napeneng --. Sekujur tubuhnya penuh kurap
niaddoan /niaddoan/ n kurapan addoa /addo?a/ n tr kurap; kaskado
Awangnge kete napeneng -- Sekujur tubuhnya penuh kurap;
niaddoanna /niaddoanna/ n
kurapan
addoa /addoa?/ v lm letakkan; simpan;
aaddoa /a?addoa?/ v letakkanlah; simpanlah Winabawanu ~asue waŗute u mabbawatti
Letakkanlah dulu bawaanmu baru kita berbicara;
mangaddo /maGaddo/ v akan meletakkan; akan menyimpan
Iyau inai mangaddo ndoi cu wal᷊e asue Saya akan menyimpan uang di rumah;
mangngaddo /maGGddo/ v
sedang meletakkan; sedang menyimpan I mama ~ ncinangngo su lamari Ibu sedang menyimpan makanan di lemari;
naaddo /naaddo/ v tersimpan
naaddo /na?addo/ v disimpan oleh
naiaddo /naiaddo/ v minta disimpankan sesuatu: Ipapa
~mbusaa lahane. Ayah minta disimpankan pisang masak untuknya
nangaddo /naGaddo/ v usai meletakkan; usai menyimpan
Su raranta mpapaiyau nangaddo mpunda cu londe barute u nanarau senggo. Saat ayah tiba saya baru saja meletakkan dayung di sampan, setelah itu menyandarkan layarnya
niaddo /niaddo/ v diletakkan; disimpan: Araposa u niaddo sua? topiku diletakkan di mana?
niapaaddo /niapaaddo/ v
sesuatu yang diletakkan atau disimpan lewat bantuan seseorang: Roiu ~ si o anu o anggila ci mama. Uang yang saya suruh simpan tolong diambil dan serahkan kpd ibu
papaaddoa /papaaddoa/ v
meminta pd seseorang untuk meletakkan atau menyimpan:
Addera iddi ~ ci kakanu su rattan. Mohon pd kakak untuk meletakkan kursi ini diruang tamu
uaaddo /uaaddo/ v tergeletak; tersimpan
yappaaddo /yappaaddo/ v
disuruh simpan atau letakkan dng bantuan seseorang.
Araposa I yappaaddo mpapa su siwe. Topi ini disuruh simpan
ayah di kamar
addoaa /addoa?a/ v tr letakkan; simpan: Indi ama wua niwati ~ su woboa. Kasur yang baru dijemur letakkan di kamar;
Roitta nianggilli yamangngu addoaa su patoa. Uang yang ayah berikan simpan di kantong
aaddoaa /a?addoa?a/ v letakkanlah simpanlah Aaddoaa su medda wiakka ua! Letakkan makanan itu di meja!
mangaddo /maGaddo/ v akan meletakkan; akan menyimpan: Iyau inai ~ ndoitta su wale asue.
Saya akan menyimpan uang dahulu di rumah
mangngaddo /maGGaddo/ v
sedang meletakkan; sedang menyimpan: I mama ~ n
sinangngo su lamari. Ibu sedang menyimpan makanan di lemari
nangaddo /naGaddo/ v
diletakkan; disimpan: Isai ~ tabbao su ayananna? Siapa yang meletakkan tembakau di tempat duduk?
niaddo /niaddo/ v diletakkan; disimpan Araposa u niaddo suapa? Topi saya diletakkan di mana?
niapaaddo /niapaaddo/ n
sesuatu yang diletakkan atau disimpan lewat bantuan seseorang Roiu ~ si o anu o anggila ci mama. Uang yang
saya suruh kamu simpan tolong diambil dan serahkan kpd ibu
papaaddoa?a /papaaddoa?a/ v
minta seseorang untuk meletakkan atau menyimpan:
Laubbi papa wakku niwallianna ~ si mamanu. Baju ayah yang baru dibeli minta disimpan ibu
uaaddo /uaaddo/ v terletak; tersimpan uaaddowowa /uaaddwowa/ v tergeletak di lantai uaaddosupatoa /uaaddosupatoa/ v tersimpan di saku yappaaddo /yappaaddo/ v
disuruh simpan atau letakkan dng bantuan seseorang: Araposa I ~ mpapa su woboa ntou. Topi ini ayah suruh simpan di kamarnya
addu /addu/ n ludah: Manga timmadde nallewa addu ne nipangngu tawe mamala ndroa mabbale. Para orang tua seolah menjilat ludahnya sendiri jika tidak mengizinkan anak-anak bermain bola
aadduanna /a?adduanna/ v
diludahi: I tou tawe nasau buan ~ su hatine Ia tidak marah walaupun diludahi diwajahnya
mangaddu /maGaddu/ v mau meludah: I yau iani mangaddu. Saya mau meludah
sedang meludah: I tou ~ Ia sedang meludah
nangaddu /naGaddu/ v meludah
Taumata wagansinangngone, ~
su saruannutembonanne. Orang itu tidak tahutatakrama,
meludah di depan pejabat
niadduanna /niadduanna/ v
diludahi: I yassa ~ mai.
Kasihan, dia diludahi
niapaaddu /niapaaddu/ v
disuruh untuk meludahkan: Itete ~ wakkute ua niapawisara
Kakek disuruh meludahkan pinang baru boleh berbicara
papaadduaa /papaaddua?a/ v
suruh meludah: Ipapa ~ su lima anasee pulung galele
aaggasanna mapia. Ayah meludahi telapak tangannya sebelum dia memegang parang agar erat pegangannya
uaaaddu /uaaaddu/ v saling meludahi: Elle wowa pulunna rarua ~! Lihat kedua cucumu saling meludahi!
yappaaddu /yappaaddu/ v
disuruh meludahi
aggahha /aggahha/ v tr-b pegang:
Aggahha liman tuarrinu!
Pegang tangan adikmu!;
aaggahhanna /aaggahhanna/ v
sedang dipegang: Taiyakki tuariu indi aaggassanna mappiapia. Tangan adik sedang saya pegang erat-erat
aaggahhante /aaggahhante/ v
sudah dipegang: ate ledane ~?
Apakah kakinya sudah dipegang?
aggahhangku /aggahhaGku/ v aku pegang: Tatummainna indite ~.
Tongkatnya sudah aku pegang
aggahhanni /aggahhanni/ v dipegang oleh: Suratta ua ~ tou su lempanganni tou mialo-mialo. Kemana pun dia pergi, surat itu dia pegang
aggahhannu /aggahhannu/ v
kaupegang: Buatte ni paatta, tue ua tae ~. Sudah selesai
digunakan, tetapi sendoknya tetap kau pegang
aggahhante /aggahhante/ v sudah dipegang: Limane ~ arawe itou tae mabbinsolokka. Tangannya sudah dipegang tetapi dia tetap meronta-ronta
mangaggahha /maGaggahha/ v
memegang: I yau ~limane.
Saya yang pegang tangannya
mangngaggahha /maGGaggahha/ v sedang memegang: Paellegga, indi i yau ~ limane Lihatlah, saya sedang memegang tangannya
naiaggahha /naiaggahha/ v
minta dipegang; minta dituntun:
Inene ~ si omma tuttumbe sal᷊ukka Nenek minta dituntun oleh paman untuk menyeberang sungai
nangaggahha /naGaggahha/ v
sudah memegang; menjabat tangannya: I yau suete ~ limane. Saya sudah menjabat tangannya
niaggahha /niaggahha/ v
dipegang
niaggahhi /niaggahhi/ v
dipegang oleh seseorang: Lima u ~ papa. Tanganku dipegang oleh ayah
niaggahhu /niaggahhu/ v
dipegang oleh seseorang yang memiliki status lebih tinggi dan bahkan yang bersifat
supranatural: Pua u ~
presidenna. Kepalaku dipegang oleh presiden.
niapaaggahha /niapaaggahha/
v disuruh atau diminta untuk memegang: Roitta wurru
wulawanna ~ su tuari u wawine.
Uang dan emas disuruh pegang oleh adik perempuan
paiaggahha /paiaggahha/ v
minta dipegang: Tuari~ siyaangngu. Adik minta dipegang sama kakak
pangaggahha /paGaggahha/ v
peganglah: Su amatanna ~ tantiro Mawu. Diperjalanan saat merantau peganglah firman Tuhan
uaaaggahha /ua?aaggahha/ v
saling berpegangan: Iyaha rua taruari wuahhu hiola naoma
mbale ~ . Lima kakak-beradik itu sejak keluar sekolah sampai di rumah saling berpegangan tangan
uaaggahha /uaaggahha/ v
memegang: Isai uaaggahha roittu awadaalla? Siapa yang memegang uang warga?;
yappaaggahha /yappaaggahha/ v disuruh atau diminta untuk memegang: Darorongngu timmadde roittu awadaalla ~ si nora. Sesuai permintaan para tetua uang warga diminta istri guru yang memegang;
aggassa /aggassa/ v tr pegang -- liman tuarrinu! Pegang tangan adikmu! aaggassa /aaggassa/ n tr1 pegangan aaggasanna /aaggasanna/ v dipegang aaggasanni /aaggasanni/ v
dipegang oleh Darotongngu riamaata ~ huru ndiamaatta
Harta benda jemaat gereja dipegang oleh guru jemaat;
aaggasannu /aaggasannu/ v
dipegang atau dikelola oleh:
Darotongngu ~ taumata aapangimananna. Harta benda jemaat dipegang oleh orang yang dipercayai
aggassangku /aggassangku/ v aku pegang
sudah dipegang mangaggassa /maGaggassa/ v memegang mangngaggasa /maGGaggassa/ v sedang memegang; nangaggassa /naGaggassa/ v
sudah memegang; menjabat tangannya
niaggassa /niaggassa/ v
dipegang;
niaggassi /niaggassi/ v
dipegang oleh (seseorang yang nyata dl kehidupan, msl oleh kakak, adik, ayah, dstnya yang sederajat statusnya
niaggassu /niaggassu/ v
dipegang oleh seseorang yang memiliki status lebih tinggi dan bahkan yang bersifat
supranatural; disuruh atau diminta untuk memegang
paiaggassa /paiaggassa/ v minta dipegang pangaggassa /paGaggassa/ v peganglah uaaaggassa /uaaaggassa/ v saling berpegangan uaaggassa /uaaggassa/ v memegang yappaaggassa /yappaaggassa/ v 1
disuruh atau diminta untuk memegang; n2 buah tangan
aaggassalima /aaggassalima/ n
benda atau uang yang diberikan sewaktu memenuhi undangan
sanak keluarga: Indi roitta marasutta ~ lima su
andeangngu anai turangngu.
Uang seratus ribu rupiah ini sbgbuah tangan untuk anak saudaramu yang berpesta
ahhanna /ahhanna/ n tr-b sampan; perahu bercadik. Ahhanni hai poi hu tatul᷊iangku siapa yang ada di tempat sampanku?
ahe /ahe/ n lm1ajak, n 2 orang yang diajak untuk membantu pekerjaan tanpa upah selain imbalan makan atau minum --.
Nu poite mammanara Orang yang kau ajak sudah bekerja
aahei /a?ahei/ v ajaklah: -- ude tuarinu, ajaklah adikmu
aahe /a?ahei/ v ajakan: I tou mai, namile ~ marruala. Dia memilih ajakan anak gadis
mangahe /maGahe/ v mengajak: I yami ~ si papa huru. Kami mau mengajak pak guru
mangnghe /maGGhe/ v sedang mengajak: I papa mangngahe si ya u manu su wailla. Ayah mengajak saya ke kebun;
nangahe /naGahe/ v diajak Tuarinu ~ si sai? siapa yang diajak adikmu?
niaheanna /niaheanna/ v sudah diajak: I yau wuatte ~
mammanara. Saya sudah diajak bekerja