• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

17 3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Sedangkan Arikunto (2005: 12) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta hasil dari data yang disampaikan.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah SMP N 1 Getasan yang beralamat di Dusun Jampelan RT. 02 RW. 02 Desa Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang masih merupakan kawasan yang sejuk dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 17), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Getasan yang tercantum pada tabel 2 berikut.

(2)

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga dalam penelitian ini tidakakan mengambil seluruh data yang ada, namun hanya menggunakan sampel atau beberapa data yang dapat mewakili populasi. Jumlah sampel diambil jumlah siswa kelas VIII angkatan tahun 2017/2018 yang berjumlah 208 siswa. Maka dapat dihitung berapa banyak sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan (2010:71) sebagai berukut :

n = N N.d2 + 1 n = 208 208.(10%)2 + 1 n = 208 3.08 n = 67.53247 = 68 Keterangan : N : Jumlah Populasi n : Jumlah Sampel

d2 : Presisi yang ditetapkan

Tabel 2. Daftar populasi penelitian Siswa Kelas VIII No Kelas Populasi Siswa Sampel

(Dibulatkan) 1 VIII A 35 12 2 VIII B 35 12 3 VIII C 35 11 4 VIII D 35 11 5 VIII E 35 11 6 VIII F 33 11 Jumlah 208 68

(3)

Hasil perhitungan dari rumus menunjukkan bahwa sampel yang akan digunakan dari siswa kelas VIII SMP N 1 Getasan tahun pelajaran 2017/2018 adalah sebanyak 68 siswa dengan perincian 12 siswa VIIIA, 12 siswa VIIIB, 12 siswa VIIIC, 11 siswa VIIID, 11 siswa VIIIE, 11 siswa VIIIF.

Teknik Sampling menurut Sugiyono (2011 :118) merupakan teknik pengambilan sampel. Peneliti menggunakan metode penarikan Statisfied Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata profesional.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Adapun variabel penelitian ini adalah :

Variabel bebas (dependen) yaitu variabel yang menjadi sebab dari timbulnya variabel terikat (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gaya belajar yang disimbolkan dengan X1 dan X2 adalah motivasi belajar.

Variabel terikat (independen) yaitu variabel yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas. Didalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (independen) adalah hasil belajar yang disimbolkan dengan Y.

Penelitian ini akan melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y.

(4)

Variabel digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian Keterangan:

X1 : Gaya Belajar X2 : Motivasi Belajar Y : Hasil Belajar

: Hubungan gaya belajar terhadap hasil belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Karena sangat pentingnya proses pengumpulan data ini maka diperlukan teknik yang benar untuk memperoleh data-data yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya kebenrannya. Menurut Moleong (2007) menyatakan bahwa dalam setiap pengumpulan data, peneliti merupakan instrumen penelitian yang utama yaitu bagaimana kondisi peneliti, pertanyaan yang diajukan peneliti dan seberapa dalam hal-hal yang akan diungkap dalam penelitian tersebut tergantung pada peneliti sendiri.

Y

X

2

(5)

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Angket atau Kuisioner

Angket atau kuisioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2008 :66).

Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner penelitian yang diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 1 Getasan tahun pelajaran 2017/2018 sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan untuk diisi sesuai dengan jawaban. 3.5.2 Observasi

Kegiatan observasi yang akan dilakukan oleh peneliti adalah observasi secara terstruktur. Sugiyono (2011:205) observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, mengenai apa yang diamati, kapan, serta dimana tempat akan melakukan observasi tersebut. Kartono dalam Basuki (2006) mengatakan bahwa observasi merupakan studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi ini dilakukan melalui observasi pendahuluan kemudian diamati dan diketahui gejala problematis yang ada pada siswa.

3.5.3 Dokumentasi

Teknik dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan data tentang nilai siswa dan foto-foto kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan cacatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan maupun gambar. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, biografi, peraturan, catatan hasil, dan sebagainya. Dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, sketsa dan sebagainya. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah catatan hasil pembelajaran dan foto kegiatan penelitian.

(6)

3.6 Instrumen Pengumpulan data

Dalam teknik angket, instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya belajar dan motivasi belajar adalah butir-butir pernyataan. Kisi-kisi butir pernyataan gaya belajar disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3 Kisi-kisi Kuisioner

No Variabel Indikator Pernyataan Butir Skala pengukuran 1. Gaya Belajar Gaya belajar visual

Saya belajar dengan cara visual

(melihat). 1

Ordinal Saya lebih mudah mengingat apa

yang dilihat daripada apa yang didengar

1

Saya belajar dengan rapi dan

teratur 1

Saya menyukai banyak

simbol,gambar, dan warna 1 Saya lebih tertarik pada bidang

seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik.

1

Saya pembaca yang cepat dan tekun.

1 Saya tidak terganggu dengan

keributan ketika belajar 1 Saya sulit menerima instruksi

verbal 1

Gaya belajar

Saya belajar dengan cara

mendengarkan, saya lebih senang mendengarkan penjelasan guru

(7)

auditorial Saya merasa cukup baik dalam

aktivitas lisan 1

Saya menggerakkan bibir/bersuara

ketika membaca. 1

Saya memiliki kepekaan terhadap

musik. 1

Saya dapat mengulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara

1 Saya berbicara dalam irama yang

terpola dengan baik 1

Saya mudah terganggu dengan

keributan. 1

Saya lemah dalam aktivitas visual 1 Gaya

belajar kinestetik

Saya belajar dengan aktivitas fisik. 1

Ordinal Saya peka terhadap ekspresi dan

bahasa tubuh 1

Saya suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian 1 Saya Senang menggunakan bahasa

non tubuh 1

Saya suka coba-coba dan kurang

rapi 1

Saya menyukai kerja kelompok

dan praktik. 1

Saya berbicara dengan perlahan 1 Saya menyukai kegiatan atau

permainan yang menyibukkan secara fisik

(8)

2. Motivasi belajar Tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran.

Saya senang dengan pelajaran IPS. 1

Ordinal Saya selalu mengerjakan tugas IPS

yang diberikan guru. 1

Saya harus belajar dengan giat supaya mencapai nilai IPS yang memuaskan.

1 Saya menerima tugas IPS dari

guru dengan senang hati. 1 Saya tidak pernah lupa belajar IPS

di malam hari. 1

Saya selalu mengerjakan ulangan dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan nilai yang

memuaskan. 1 Umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan.

Saya diberi pujian ketika nilai-nilai ulangan IPS saya lebih baik dari sebelumnya.

1

Ordinal Saya mendapat kesenangan jika

berhasil mengerjakan ulangan IPS. 1 Saya selalu mendapatkan hadiah

atau pujian dari orang tua jika berhasil dalam mengerjakan ulangan IPS.

1

Saya tidak merasa malu apabila mendapatkan nilai yang kurang baik.

1 Saya tetap belajar IPS walaupun

mendapat nilai jelek dalam

ulangan supaya tidak terulang lagi. 1 Tingkat Saya senang mengerjakan soal IPS

(9)

kesulitan tugas.

Saya merasa tertantang untuk mengerjakan soal IPS yang tidak bisa dikerjakan oleh teman.

1

Ordinal Saya lebih suka menjawab

pertanyaan dengan uraian pada ulangan IPS karena saya bisa langsung menjawab dan

menguraikan sesuai pikiran saya. 1

Saya senang mengerjakan tugas

IPS yang sulit. 1

Saya mau membantu teman yang bertanya tentang materi yang sulit. 1 Ketekunan

dan keuletan individu.

Saya sering mempelajari materi pelajaran IPS yang akan dipelajari di sekolah esok hari.

1

Ordinal Saya belajar lebih lama di rumah

ketika akan menghadapi ulangan IPS di sekolah.

1 Saya berusaha dengan maksimal

menyelesaikan tugas IPS. 1 Saya sering belajar bersama

dengan teman utuk menyelesaikan soal IPS.

1 Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. 1 Penuh pertimba-ngan dan perhitu-ngan (tidak

berspeku-Saya lebih mengutamakan belajar IPS daripada bermain bersama teman setelah pulang sekolah.

1

Ordinal Saya tidak akan menyontek teman

jika tidak bisa mengerjakan ulangan IPS.

1

(10)

lasi dalam tugas).

tindakan yang saya lakukan itu benar atau salah.

Saya mengerjakan tugas IPS

dengan dengan teliti. 1

Ordinal Saya akan bertanya dengan guru

jika tidak bisa mengerjakan soal IPS yang sulit.

1 Dorongan

untuk belajar

Saya tetap belajar IPS meskipun mendapat nilai jelek ketika tes sebelumnya.

1

Ordinal Saya tidak peduli dengan nilai yang

diperoleh dari setiap tugas dan ulangan IPS.

1 Saya tidak kecewa apabila belum

berhasil mendapat nilai yang memuaskan.

1 Saya tetap senang belajar IPS

meskipun materinya sulit. 1 Saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh tanpa memikirkan hasil yang akan diperoleh nanti.

1 Saya tetap belajar meskipun nilai

IPS saya selalu bagus. 1

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2015: 38) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(11)

a) Gaya belajar (X1)

Gaya belajar adalah segala faktor yang mempermudah dan mendorong siswa untuk belajar dalam situasi yang telah ditentukan untuk kemajuan diri sendiri, belajar sesuai dengan kecepatan dan kesempatan diri sendiri.

Sangat tinggi : apabila setiap siswa memiliki faktor yang mempermudah dan mendorong untuk belajar yang sangat tinggi dalam situasi yang telah ditentukan, maka gaya belajar diberi skor 4

Tinggi : apabila setiap siswa memiliki faktor yang mempermudah dan mendorong untuk belajar yang tinggi dalam situasi yang telah ditentukan, maka gaya belajar diberi skor 3 Rendah : apabila setiap siswa memiliki faktor yang mempermudah

dan mendorong untuk belajar yang rendah dalam situasi yang telah ditentukan, maka gaya belajar diberi skor 2 Sangat rendah : apabila setiap siswa memiliki faktor yang mempermudah

dan mendorong untuk belajar yang sangat rendah dalam situasi yang telah ditentukan, maka gaya belajar diberi skor 1

b) Motivasi belajar (X2)

Motivasi belajar merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa

untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha maksimal serta mampu mengatasi rintangan yang ada guna mencapai prestasi yang maksimal untuk mengukur aspek afektif dengan 6 indikator utama yaitu tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukannya, tingkat kesulitan tugas, ketekunan dan keuletan individu, penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi), dan dorongan untuk belajar.

(12)

Sangat tinggi : apabila setiap siswa memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha yang sangat maksimal (sangat tinggi) maka motivasi belajar diberi skor 4

Tinggi : apabila setiap siswa memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha yang maksimal (tinggi) maka motivasi belajar diberi skor 3 Rendah : apabila setiap siswa memiliki dorongan dalam dirinya

untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha yang kurang maksimal (rendah) maka motivasi belajar diberi skor 2

Sangat rendah : apabila setiap siswa memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha yang tidak maksimal (sangat rendah) maka motivasi belajar diberi skor 1

(13)

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012 : 121) “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”. Pengujian instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi product moment Spearman dan Brown, sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan

∑x : jumlah skor item

∑y : jumlah skor total (seluruh item) N : banyaknya data

Setiap butir pernyataan dalam angket wajib diuji validitasnya untuk mengetahui apakah butir pernyataan tersebut valid atau tidak. Uji validitas dilakukan terhadap variabel gaya belajar dan motivasi belajar.Pengujian validitas dan reabilitas butir pernyataan dilakukan dengan teknik Corrected Item Total Correlation ≥ 0,2. Katagori inilah yang menentukan valid dan tidaknya instrumen

tersebut. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan Corrected item total corelation dengan teknik korelasi produk momen memakai program SPSS pada item angket.

Hasil uji validitas pada instrumen pernyataan gaya belajar ditampilkan dalam tabel 4 sebagai berikut.

(14)

Tabel 4

Hasil Uji Validitas Instrumen Gaya Belajar

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PERNYATAAN1 64.8088 80.784 .628 . .861 PERNYATAAN2 66.4706 85.178 .422 . .868 PERNYATAAN3 64.8529 85.709 .363 . .869 PERNYATAAN4 64.9706 80.148 .530 . .864 PERNYATAAN5 64.7794 85.189 .318 . .871 PERNYATAAN6 66.4853 84.552 .422 . .868 PERNYATAAN7 64.8088 80.993 .613 . .862 PERNYATAAN8 66.4706 85.417 .386 . .869 PERNYATAAN9 64.8088 86.217 .331 . .870 PERNYATAAN10 64.9706 80.148 .530 . .864 PERNYATAAN11 64.7794 84.980 .332 . .871 PERNYATAAN12 66.4706 84.790 .407 . .868 PERNYATAAN13 64.8235 81.073 .608 . .862 PERNYATAAN14 66.4853 86.045 .344 . .870 PERNYATAAN15 64.8529 86.187 .324 . .870 PERNYATAAN16 64.9706 80.596 .523 . .865 PERNYATAAN17 64.7647 85.227 .315 . .871 PERNYATAAN18 66.4853 84.552 .422 . .868 PERNYATAAN19 64.8088 81.202 .598 . .862 PERNYATAAN20 66.4706 84.790 .438 . .867 PERNYATAAN21 64.8676 85.937 .333 . .870 PERNYATAAN22 64.9559 80.401 .532 . .864 PERNYATAAN23 64.7794 84.980 .332 . .871 PERNYATAAN24 66.4706 84.313 .430 . .868

(15)

Hasil uji validitas menunjukkan angka corrected item setiap penyataan memiliki nilai diatas r tabel, dengan r tabel = 0.238 (sig 5%). Item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel; maka dapat dinyatakan semua butir penyataan valid karena memiliki nilai diatas 0,238. Sementara itu uji validitas pada pernyataan motivasi belajar juga dilakukan dengan hasil sebagai berikut dalam tabel 5.

Tabel 5

Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correla-tion Cronbach's Alpha if Item Deleted PERNYATAAN1 86.7353 144.377 .474 . .897 PERNYATAAN2 88.2794 147.667 .481 . .897 PERNYATAAN3 86.6765 149.476 .353 . .899 PERNYATAAN4 86.7941 141.957 .535 . .895 PERNYATAAN5 86.5882 148.753 .314 . .900 PERNYATAAN6 88.3088 148.157 .410 . .898 PERNYATAAN7 86.6176 142.120 .663 . .893 PERNYATAAN8 88.2941 148.300 .420 . .898 PERNYATAAN9 86.6029 150.004 .327 . .899 PERNYATAAN10 86.7794 141.966 .533 . .896 PERNYATAAN11 86.5882 148.514 .326 . .899 PERNYATAAN12 88.2500 148.966 .339 . .899 PERNYATAAN13 86.6471 142.262 .658 . .893 PERNYATAAN14 88.3088 149.023 .386 . .898 PERNYATAAN15 86.6765 149.983 .322 . .899 PERNYATAAN16 86.7794 142.622 .522 . .896 PERNYATAAN17 86.6029 148.900 .307 . .900 PERNYATAAN18 88.3235 148.162 .407 . .898 PERNYATAAN19 86.6471 143.038 .601 . .894 PERNYATAAN20 88.2941 147.733 .472 . .897 PERNYATAAN21 86.6765 149.774 .322 . .899 PERNYATAAN22 86.7794 142.622 .522 . .896 PERNYATAAN23 86.6029 149.019 .301 . .900 PERNYATAAN24 88.2941 147.882 .416 . .898

(16)

PERNYATAAN25 86.6471 141.814 .666 . .893 PERNYATAAN26 88.3088 147.948 .454 . .897 PERNYATAAN27 86.6324 149.311 .359 . .899 PERNYATAAN28 86.7794 141.966 .533 . .896 PERNYATAAN29 86.6029 149.586 .264 . .900 PERNYATAAN30 88.2941 148.181 .398 . .898 PERNYATAAN31 88.3088 148.067 .465 . .897 PERNYATAAN32 86.6471 142.321 .639 . .894

Tabel 7 menunjukkan dapat dilihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan angka corrected item (r hitung) setiap penyataan memiliki nilai diatas r tabel, dengan r tabel = 0.238 (sig 5%). Item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel; maka dapat dinyatakan semua butir penyataan valid karena memiliki nilai diatas 0,238.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012:121) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Setelah instrumen diuji validitasnya maka langkah selanjutnya yaitu menguji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas instrumen, penelitian ini menggunakan rumus Alpha dari Cronbach, sebagai berikut:

(17)

Tabel 6

Hasil Uji Reliabilitaas Instrumen Gaya Belajar dan Motivasi Belajar

Instrumen Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

Gaya Belajar .872 .872 24

Motivasi Belajar

.900 .900 32

Nilai r hitung dihitung dengan menggunakan program SPSS. Kriteria uji reliabilitas tersebut yaitu jika probabilitas atau tingkat kesalahan r hitung > r tabel maka instrumen dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa setelah didapat 24 dan 32 butir pernyataan yang valid, langkah selanjutnya yaitu menghitung reliabilitasnya. Untuk jumlah responden sebanyak 68 responden, dengan taraf signifikansi 5 % maka diperoleh r tabel yaitu 0,238, dan dari hasil perhitungan reliabilitas gaya belajar diperoleh r hitung sebesar 0,872 sehingga r hitung > r tabel, jadi dapat dikatakan bahwa instrumen angket gaya belajar siswa tersebut reliabel. Sedangkan dari hasil perhitungan reliabilitas motivasi belajar diperoleh r hitung sebesar 0,900 sehingga r hitung > r tabel, jadi dapat dikatakan bahwa instrumen angket motivasi belajar siswa tersebut reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015:334) “Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada acara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasa cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.”

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan korelasi dengan bantuan SPSS.

(18)

3.3.1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu sampel yang diteliti melalui data sampel atau populasi.

Menurut Sugiyono (2015:207) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Perhitungan dalam statistic deskriptif meliputi table distribusi frekuensi, diagram statistik (Histogram). Analisis ini menggunakan SPSS

3.3.2. Analisis Lanjutan

3.9.2.1 Analisis korelasi berganda

Selanjutnya adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi dengan tujuan menemukan ada atau tidaknya hubungan dan seberapa erat hubungan dan memiliki arti atau tidaknya hubungan tersebut. Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka analisis berpusat pada analisis hubungan yang kuat dan signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar serta apakah ada hubungan yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata pelajaran IPS.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas yaitu gaya belajar (X1) dan motivasi belajar (X2), sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar (Y) sehingga analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda.

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan variabel X diikuti kenaikan atau penurunan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk dapat mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1. Interprestasi terhadap kekuatan hubungan korelasi yang ditemukan tersebut kuat

(19)

atau rendah maka dapat berpedoman pada ketentuan yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2011:184) adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Gambar

Tabel 2. Daftar populasi penelitian Siswa Kelas VIII  No  Kelas   Populasi Siswa  Sampel
Gambar 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian  Keterangan:
Tabel 3  Kisi-kisi Kuisioner
Tabel  7  menunjukkan  dapat  dilihat  bahwa  hasil  uji  validitas  menunjukkan  angka  corrected  item  (r  hitung)  setiap  penyataan    memiliki  nilai  diatas r tabel, dengan  r tabel  =  0.238  (sig  5%)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dampak lingkungan terhadap proyek seperti adanya sampah yang masuk ke dalam waduk dari hulu sungai, adanya erosi dan sedimentasi yang diakibatkan aktiftas masyarakat

tanah semakin menurun baik pada lahan yang diberi limbah cair kelapa sawit maupun pada. lahan

Karang keras (Scleractinia) ditemukan di Pulau Panjang, Jawa Tengah mulai dari dataran terumbu karang yang dangkal hingga kedalaman 7 m baik pada sisi bawah

Dari fenomena tersebut timbul suatu permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana upaya kyai dalam menerapkan punishment pendidikan sebagai motivasi belajar santri

Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya telah memudahkan dan menerangi jalan pikiran penulis dalam menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan

Berdasarkan WHO katarak adalah hilangnya kejernihan lensa kristalin dari mata. Katarak merupakan suatu keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa akibat hidrasi lensa,

bertolak belakang dari. 2) Pengembangan paragraph dengan cara analogi. Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan