• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR TEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR TEH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

TEHADAP LINGKUNGAN MASYARKAT

Andika Anjas Prasetyo

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar (UNTIDAR) Jalan Kapten Suparman, No. 39 Magelang 56116

E-mail : dikaanjas793@gmail.com

Abstrak –

Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi tentang dampak yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang pada saat ini pembangunan sedang pesat dilakuakan oleh pemerintah membangun pembangkitan listrik khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Oleh karena itu perlu kita mengerti seberapa besar dampak yang terjadi pada lingkungan dan masyarakat disekitar pembangkitan dan juga dampak yang diperoleh oleh pihak pembangkitan atau perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan sangat berperan aktif menyangkut bagaimana keberlangsungan anatara kedua pihak yaitu masyarakat sekitar dan pihak perusahaan pembangkitan. Maka dari itu penanganan dan antisipasi untuk mengkaji bangaimana caranya agar kedua belah pihak dapat mempersetujui keadaan dan kehidupan berjalan dengan baik.

Kata Kunci –

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dampak, lingkungan,

I. PENDAHULUAN

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha (sumantoro) dimana energi listrik menjadi sangat dibutuhkan dijaman modern ini. Pembangkitan energi listrik untuk saat ini yang digunakan oleh para ahli yaitu sistem konversi energi dari sumber yang sudah tersedia di alam bebas dimana terdapat energi Konvensional (energi berbahan bakar fosil) dan sumber energi nonkonvensional (Renewable energi).

Mulai tahun 1970-n, penggunaan energi fosil mulai dikurangi karena ketersediaannya yang mulai sedikit. Oleh sebab itu, sekarang mulai digalakkan pembangkit Renewable energi yang digunakan sebagai alternative lain pembangkitan listrik yang sangat berpotensi meskipun keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara optimal. [1]

Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah suatu Pembangkitan Energi Listrik dengan mengubah Energi Potensial air menjadi Energi Mekanik oleh turbin dan di ubah lagi menjadi Energi Listrik oleh Generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air. Upaya membangkitkan daya listrik melalui tenaga yang dimiliki oleh air. Sederhananya, kemunculan listrik dipancing menggunakan air.Tentu saja dengan ilmu penerapan yang tidak sembarangan.

(2)

Untuk mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan system pun diterapkan. Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga besar dari air sehingga mampu membangkitkan listrik.

Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan sebuah mesin. Mesin ini mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk menggerakkan baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang berperan untuk menggerakkan rotor. Jadi, singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan sumber energi listrik.

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit listrik yang dikenali dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. [2]

Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) A. Air

Air merupakan potensi sumber energi yang besar, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis, untuk selanjutnya diubah menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. [3]

B. Dampak

Dampak PLTA secara umum dikategorikan menjadi dua, yaitu dampak proyek terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap proyek.

Dampak proyek terhadap lingkungan seperti perubahan tata guna lahan, perubahan iklim mikro karena adanya genangan, terjadinya kecelakaan masyarakat hilir akibat pelepasan air dan tingginya tingkat

erosi dan sedimentasi. Sedangkan dampak lingkungan terhadap proyek seperti adanya sampah yang masuk ke dalam waduk dari hulu sungai, adanya erosi dan sedimentasi yang diakibatkan aktiftas masyarakat di pinggir waduk (genangan) atau DAS, meningkatnya pertumbuhan gulma air pada waduk dan perubahan kualitas air karena aktiftas industri di hulu sungai. [4]

II. METODE PENELITIAN

(3)

sistematis informasi tertulis seperti artikel, buku, dokumen,jurnal, surat kabar, dan berbagai informasi pada media cetak maupun elektronik.

Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif merupakan cara penulis dalam mengkaji permasalahan dengan menggambarkan, menjelaskan dan memaparkan suatu fenomena, gejala, peristiwa maupun kejadian yang terjadi melalui pengolahan data sekunder. Sedangkan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek dapat diamati. [5]

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak yang terjadi pada pembankit listrik tenaga air ini dibagi menjadi dua yang secara umum dapat dihasilkan sebagai berikut :

A. Dampak Proyek Terhadap Lingkungan 1. Perubahan Tata Guna Lahan

Dampak dari perubahan tata guna lahan yaitu pada drainase perkotaan, apabila terjadi suatu intensitas hujan air akan meluap memenuhi ruas jalan di beberapa bagian kota, contohnya pada Sub DAS Klandasan Kecil ini. Hal ini terjadi karena berkurangnya daerah resapan air dengan meningkatnya daerah yang ditutupi oleh perkerasan yang mengakibatkan waktu terkumpulnya air (time of concentration) jauh lebih pendek, sehingga akumulasi air yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada.

Gejala ini sering ditunjukkan dengan adanya air yang meluap (overtopping) dari saluran drainasi yang memenuhi jalanjalan perkotaan. Berdasarkan data-data luas tata guna lahan yang diperoleh pada tahun 2006, 2014 dan arahan RTRW 2020 dicermati catchment area penelitian mengalami perubahan dan hasilnya disajikan dalam Tabel 1. [6] Tabel 1. Perubahan Tata Guna Lahan

2. Perubahan Iklim Mikro Karena Adanya Genangan

(4)

3. Terjadinya Kecelakaan Masyarakat Hilir Akibat Pelepasan Air dan Tingginya Tingkat Erosi dan Sedimentasi.

Masalah yang timbul ini karena dampak dari masalah genangan air yang meluap dari hulu kehilir juga dapat mengakibatkan masalah di pemukiman warga seperti datangnya wabah penyakit karena banyaknya genangan air yang biasanya timbul demam berdarah oleh berkembangnya nyamuk. Akan timbulnya penyakit karena tercemarnya air sumur ketika menggunakan air yang sekiranya belum bersih akan ada penyakiat diare. Begitupula dengan pertanian warga yang mestinya akan merusak dan tidak bisa berkembang dengan waktu yang semestinya. Hal itu akan berdampak juga pada ekonomi warga yang berkerja sebagai petani.

Erosi ini akan mengaibatkan sedimentasi dan penurunan kualitas sumber air. Sumber air di waduk telah tercemar gulma air (kiambang 3 dan eceng gondok). Gulma yang menutup permukaan air akan membuat kadar oksigen dalam air menjadi rendah, biota air tidak berkembang, dan meningkatkan penguapan sehingga volume air waduk menjadi berkurang. Begitu pula dengan pemukiman warga akan terjadinya penurunan lahan didaerah tepian sungai akibatnya lahan yang dijadikan pertanian gagal panen menyebabkan rendahnya pendapatan petani sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup layak.

B. Dampak Lingkungan Terhadap Proyek

1. Adanya Sampah Yang Masuk Ke Dalam Waduk Dari Hulu Sungai, Adanya Erosi Dan Sedimentasi Yang Diakibatkan Aktiftas Masyarakat Di Pinggir Waduk (Genangan) Atau Das, Meningkatnya Pertumbuhan Gulma Air Pada Waduk Dan Perubahan Kualitas Air Karena Aktiftas Industri Di Hulu Sungai.

Contoh kasus terjadi pada Sub DAS Cikapundung merupakan salah satu Sub DAS yang berada di hulu Sungai Ciatrum. Dengan sungai Cikapundung sebagai sungai utama di Sub DAS Cikapundung mengalirkan air dari hulu Sungai Cikapundung menuju Sungai Citarum sebagai muaranya.

Pada saat ini Sub DAS Cikapundung telah mengalami perubahan tata guna lahan yang cukup memprihatinkan. Beralihnya fungsi lahan dari kawasan lindung (hutan dan non hutan) menjadi kawasan pemukiman, 3 industri, peternakan dan perkebunan menyebabkan berbagai macam permasalahan lingkungan. Pembangunan pemukiman di kawasan hulu Sungai Cikapundung menyebabkan berkurangnya lahan terbuka yang berfungsi sebagai area resapan air, kondisi ini berdampak kepada meningkatnya limpasan permukaan sehingga berpengaruh terhadap debit aliran yang masuk ke sungai.

Permasalahan yang terjadi di Sub DAS Cikapundung pada dasarnya diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali sehingga berakibat pada peningkatan eksploitasi ruang dan sumber daya air. Perubahan hutan di hulu Sungai Cikapundung menjadi ladang, pemukiman, dan perkebunan tanpa adanya pengendalian dalam pemanfaatannya dapat menyebabkan banyaknya lahan kritis, erosi yang semakin tinggi, sehingga mengakibatkan sedimentasi di sungai, waduk, jaringan drainase dan prasarana keairan lainnya.

(5)

tangga menyebabkan volume aliran yang masuk ke sungai dan sedimentasi akan bertambah akibat sampah-sampah yang dibuang langsung ke sungai. Ditambah dengan banyaknya rumah industri, pabrik, dan pemukiman di wilayah hulu dan hilir Sungai Cikapundung yang mengambil air tanah tanpa kendali sehingga mengakibatkan penurunan muka tanah, kerusakan struktur pada bangunan, infrastruktur kesipilan, dan memperbesar potensi daerah rawan banjir. [7]

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan ini bahwa pembangkit listrik tenaga air ini mempunyai permasalahan yang kompleks. Dikarenakan dua masalah yang dihadapi antara timbal balik dari kedua belah pihak masyarakat dan perusahaan sama-sama menemui masalah. Oleh karena itu perlu adanya pembenahan terhadap peraturan serta penanggulangan yang tepat agar kedua belah pihak sepakat dengan keadaan yang ada.

Masalah lingkungan yang semakin memburuk juga harus diperhatikan bersama antara kedua belah pihak yang nantinya lingkungan bisa dirawat dan dijaga bersama. Peran serta pemerintah juga harus terkait didalamnya dimana peraturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Referensi

[1] Sumantoro, ggh, hj: jhgh, bnnn.

[2] M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. B. (1991). Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

(Diakses pada jam 18:30, 20/12/2017)

[3] http://digilib.unila.ac.id/6075/14/BAB%20I.pdf

[4] Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

[5] L. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

[6] Juliana, Alfiyah Rizky, 2014, Dampak Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kapasitas Saluran Drainase Di Sub Das Klandasan Kecil Sungai Klandasan Kecil Kota Balikpapan, JURNAL, Universitas Brawijaya, Malang

(6)

Gambar

Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa kelas XI AK 2 SMK Tamatama Karanganyar dalam menyelesaikan soal matematika khususnya rente adalah kesalahan komputasi

Berkaitan dengan penggunaan instrumen pada variabel religiusitas, penelitian terdahulu oleh Bloodgood & Mudrack (2008) menunjukkan bahwa penelitian tersebut telah

Berusaha untuk selalu bersyukur Bagaimana cara anda mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah Mengucap Alhamdulillah, tidak membandingkan apa yang saya miliki dengan apa yang

Penelitian tentang struktur dan nilai moral yang terkandung dalam puisi nadoman sejarah Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif

Untuk menunjukan secara lengkap kriteria mengukur adanya derajat komitmen, Marcia (1993:208-210) menjelaskannya sebagai berikut: Pertama, knowledge ability , yaitu

Beliau berpendapat bahwa di dalam pemilihan atau seleksi Kepala Negara diperlukan dua hal, yakni adanya Ahl al-Ikhitiar atau Dewan Pemilih adalah mereka

Bentuk ringan dari hepatitis alkoholik mungkin tidak menyebabkan masalah yang nyata, tetapi perkembangan penyakit ini akan menyebabkan hati lebih rusak, tanda dan gejala yang mungkin

Laporan Keuangan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar